Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT

DALAM KOMUNITAS ANAK REMAJA WANITA DAN PRIA

Dibuat untuk memenuhi tugas Keperawatan Komunitas

Disusun Oleh:
Yudi Nurcahyadi (4002230315)
Agus Suhud (4002230304)
Anang Mulyana (4002230307)
Ari Risniawati Eka (4002230319)
Mia Safriani (40022303018)
Gian Nugraha (4002230316)
Sumartini (4002230314)
Ayi Kusnadi (4002230320)
Ratna Suminar (4002230310)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG

TAHUN 2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia dan nikmat yang
tak pernah putus sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Asuhan
Keperawatan Agregat Dalam Komunitas Kesehatan Anak Remaja Wanita Dan
Pria ” untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas di Program S1
Keperawatan Stikes Dharma Husada Bandung, tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh
penyusun demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menambah pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat serta pembaca.

Bandung, 15 November 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sehat menurut WHO adalah keadaan sejahtera seutuhnya baik secara fisik,
jiwa maupun sosial, bukan hanya terbebas dari penyakit atau kecacatan. Remaja
merupakan kelompok masyarakat yang hampir selalu diasumsikan dalam keadaan
sehat. Padahal banyak remaja yang meninggal sebelum waktunya akibat
kecelakaan, percobaan bunuh diri, kekerasan, kehamilan yang mengalami
komplikasi, dan penyakit lainnya yang sebenarnya dapat dicegah dan diobati.
Banyak juga penyakit serius akibat perilaku yang dimulai saat remaja, contohnya :
merokok, penyakit menular seksual, penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif lainnya( NAPZA ), HIV, kurang gizi dan kurang berolahraga. Semua
ini akan mencetuskan penyakit atau kematian pada usia muda.
Pada masa remaja terjadi perubahan baik fisik maupun psikis yang
menyebabkan remaja dalam kondisi rawan pada proses pertumbuhan dan
perkembangannya. Pencegahan terhadap terjadinya gangguan Kesehatan pada
remaja memerlukan pengertian dan perhatian dari lingkungan , baik orangtua,
guru, teman sebaya, dan juga pihak terkait agar meraka dapat melalui masa
transisi dari kanak menjadi dewasa dengan baik.
Remaja memiliki peran penting dalam melanjutkan masa depan bangsa ini.
Sehingga kesehatannya menjadi faktor utama agar meraka dapat berkarya dan
berdayaguna bagi nusantara. Peran perawat komunitas sangat penting untuk
meningkatkan pengetahuan remaja mengenai kesehatannya. Peran perawat
komunitas akan berdampak positif dalam mempengaruhi pola piker dan sikap
remaja untuk bersikap secara baik dan bijak. Maka dari itu pada makalah ini kami
akan membahas tentang asuhan keperawatan agregat pada anak remaja.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep tentang remaja ?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kesehatan remaja?
3. Apa saja masalah kesehatan pada remaja?
4. Apa penyebab masalah kesehatan remaja?
5. Bagaimana upaya/program pemerintah dalam kesehatan remaja?
6. Bagaimana proses asuhan keperawatan kesehatan remaja?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep tentang remaja
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kesehatan remaja
3. Untuk mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada remaja
4. Untuk mengetahui penyebab masalah kesehatan pada remaja
5. Untuk mengetahui program pemerintah dalam hal kesehatan remaja
6. Untuk mengetahui bagaimana proses asuhan keperawatan kesehatan
remaja.
BAB II

KONSEP DASAR

A. KONSEP REMAJA
1. Pengertian
Remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa,
namun tidak semua menyadari bahwa pada masa remaja terjadi perubahan
yang besar. (Novita pratiwi, 2005 dalam Widyastuti dkk, 2009)
Menurut Hurlock (1994) remaja berasal dari istilah adolescence yang
memiliki arti tumbuh untuk mencapai kematangan, baik mental, emosional,
sosial dan fisik.
Dari segi umur remaja dapat dibagi menjadi remaja awal/early
adolescence (10-13 tahun), remaja menengah/middle adolescence (14- 16
tahun) dan remaja akhir/lote adolescence (17-20 tahun) {Behrman, Kliegman
& Jenson, 2004 dalam Jafar, 2005) Menurut Kumalasari dan Andhyantoro
(2012), membagi beberapa karakteristik remaja berdasarkan umur :
a. Masa remaja awal (12-15 tahun)
1) Lebih dekat dengan teman sebaya
2) Ingin bebas
3) Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya
4) Mulai berfikir abstrak
b. Masa remaja pertengahan (15-18 tahun)
1) Mencari identitas diri
2) Timbul keinginan untuk berkencan
3) Mempunyai rasa cinta yang mendalam
4) Mengembangkan kemampuan berfikir abstrak
5) Berkhayal tentang aktivitas seks
c. Remaja akhir (18-21 tahun)
1) Pengungkapan kebebasan diri
2) Lebih selektif dalam mencari teman sebaya
3) Mempunyai citra tubuh (body image) terhadap dirinya
2. Masa Transisi Remaja
Masa transisi adalah masa dimana setiap manusia mengalami perubahan
(perubahan dalam segala bentuk) pada hidupnya, transisi adalah perubahan
yang menantang dalam kehidupan. Dalam hidup transisi adalah proses yag
harus disertakan dengan penyesuaian.
Adapun masa transisi yang dialami oleh remaja sebagai berikut :
a. Early adolescence (usia 12-13 tahun)
Perubahan tubuh yang cepat, dan sering mengakibatkan kesulitan
dalam menyesuaikan diri. Pada saat ini remaja mulai mencari identitas
diri.
b. Middle adolescence (usia 14-16 tahun)
Pada masa ini remaja mengalami bentuk tubuh yang sudah
menyerupai orang dewasa, berperilaku seperti orang dewasa meskipun
belum siap secara psikis. Pada masa ini sering terjadi konflik karena
remaja sudai mulai ingin bebas mengikuti teman sebaya yang erat
kaitannya dengan pencarian identitas, dilain pihak mereka masih
tergantung dengan orang tua.
c. Late adolescence (17-20 tahun)
Pada usia late adolescence ini pertumbuhan biologis mulai melambat,
tetapi kemampuan psikis dan kognitif semakin meningkat dalam
menyelesaikan masalah.
3. Tugas Perkembangan Remaja
Ketika memasuki remaja, muncul tugas perkembangan remaja. Tugas
tersebut harus dituntaskan agar remaja merasakan kebahagiaan, kesuksesan,
penerimaan di masyarakat dan kesiapan untuk memasuki tahap
perkembangan selanjutnya.
Menurut E. B. Hurlock dalam buku berjudul Psikologi Perkembangan
(2001), tugas perkembangan remaja adalah :
a. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya,
baik pria maupun wanita
b. Mencapai peran sosial baik sebagai pria maupun wanita
c. Menerima keadaan fisiknya dan dapat menggunakan tubuhnya secara
efektif .
d. Mengharapkan dan mecapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
e. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua.
f. Mempersiapkan karier ekonomi
g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
h. Memperoleh peringkat nilai dan system etis sebagai pegangan untuk
berperilaku dan mengembangkan ideologi.

4. Ciri- ciri perkembangan remaja


Pada masa perkembangan remaja ini ada beberapa aspek yang
sangat menonjol perkembangannya. Antara lain adalah sebagai berikut :
a. Perkembangan Fisik
Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan fisik sangat
pesat pada usia 12/13-17/18 tahun. Pada masa ini, remaja merasakan
ketidaknyamanan dan ketidakharmonisan pada diri mereka karena
anggota badan dan otot-otonya tumbuh secara tidak seimbang.
Pertumbuhan otak secara cepat terjadi pada usia 10-12/13 dan 14-
16/17 tahun. Pertumbuhan otak wanita meningkat 1 tahun lebih
cepat daripada laki-laki yaitu pada usia 11 tahun, sedangkan
pertumbuhan otak laki-laki meningkat 2x lebih cepat dari pada wanita
dalam usia 15 tahun. (Fatmawaty, 2017)
Pada perkembangan fisik remaja terjadi perubahan :
1) Perubahan Eksternal
Untuk tinggi rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang
matang pada usia antar 17-18 tahun. Sedangkan laki-laki 1 tahun
lebih lambat dari pada perempuan. Untuk berat perubahan berat
badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi, tetapi
berat badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang
tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung
lemak sama sekali. Sedang untuk organ seks, organ seks laki-laki
maupun perempuan akan mencapai ukuran yang matang pada akhir
masa remaja. Pada seks, anak perempuan memulai pestanya lebih
cepat daripada anak laki-laki. Untuk proporsi tubuh : berbagai
bagian tubuh lambat laun akan menunjukkan perbandingan yang
baik, misalnya badan melebar dan memanjang yang
mengakibatkan tubuh tak kelihatan terlalu panjang. (Fatmawaty,
2017)
2) Perubahan Internal
a) Sistem Pencernaan
 Perut menjadi lebih panjang sehingga tidak terlalu
menyerupai bentuk pipa.
 Hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah
panjang.
 Otot-otot di perut dan dindingdinding usus menjadi lebih
tebal dan kuat.
 Usus bertambah panjang dan bertambah besar.
b) Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat pada masa remaja pada usia 17/18
tahun, beratnya 12 kali berat pad awaktu lahir. Panjang dan
tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat
kematangan bilamana jantung sudah matang
 Jaringan tubuh Perkembangan kerangka berhenti rata-rata
pada usia 18 tahun, sedangkan jaringan selain tulang terus
berkembang sampai tulang mencapai ukuran matang.
 Sistem pernafasan Kapasitas paru-paru anak perempuan
hamper matang pad ausia 17 taahun, anak laki-laki
mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian.
(Fatmawaty, 2017)
3) Perkembangan Emosi
Perkembangan emosi pada masa remaja ini cenderung lebih tinggi
dari masa anak-anak. Hal ini dikarenakan mereka berada di
bawah tekanan social dan menghadapi kondisi yang baru.
Sedangkan selama mereka pada masa kanak-kanak kurang
mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan bermasyarakat.
Meskipun ketika pada masa remaja emosianya sama dengan
masa kanak-kanak Cuma berbeda pada rangsangan yang
membangkitkan emosi dan derajat Abu ahmadi dan Munawar
Sholeh (1991:212) dalam Fatmawaty (2017) berpendapat bahwa
kematangan emosi anak laki-laki dan perempuan pada akhir
remajanya akan terlihat ketika ia dapat menahan emosinya di
hadapan orang lain melainkan menunggu saat dan tempat yang
paling tepat untuk meluapkan amarahnya dengan cara-cara yang
lebih dapat diterima. Kematangan emosi juga ditampakkan dengan
menilai masalah secara kritis terlebih dahulu daripada yang
emosional, bukan sebaliknya. Dengan demikian remaja dapat
mengabaikan banyak rangsangan yang dapat menimbulkan ledakan
emosi, sehingga dapat menstabilkan emosi.
4) Perkembangan Kognisi
Mulai dari usia 12 tahun, proses pertumbuhan otak telah
mencapai kesempurnaan. Pada masa ini, sistem syaraf yang
memproses informasi berkembang secara cepat dan telah terjadi
reorganisasi lingkaran syaraf lobe frontal yang berfungsi sebagai
kegiatan kognitif tingkat tinggi, yaitu kemampuan meruimuskan
perencanaan strategis atau mengambil keputusan. Lobe frontal
ini terus berkembang sampai usia 20 tahun atau lebih. Perkembangan
lobe frontal ini sangat berpengaruh pada kemampuan intelektual
remaja. (Fatmawaty, 2017)
5) Perkembangan Sosial
Soial cognition berkembang pada masa remaja. Social
Cognition yaitu kemampuan untuk memahami orang lain.
Remaja dapat memhami orang lain sebagai individu yang unik,
baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat nilai-nilai maupun
perasaanya. Pemahaman ini mendorong remaja untuk menjalin
hubungan sosial yang lebih akrab dengan mereka, terutama teman
sebaya (Fatmawaty, 2017).
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN REMAJA
Sehat adalah investasi yang luar biasa, menurut teori H. L. Blum, ada 4
(empat) faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang, yaitu :
1. Keturunan
2. Pelayanan kesehatan
3. Lingkungan’
4. Perilaku hidup sehat
Menurut Menkes, Nila, (2019) dari empat faktor yang mempengaruhi, yang
paling mempengaruhi sekitar 40% adalah perilaku hidup bersih dan 30% faktor
lingkungan. 20 % faktor pelayanan kesehatan, dan 10 % faktor genetika. Empat
faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang didukung dengan 6 (enam)
elemen peningkatan diantaranya : peningkatan aktivitas fisik, peningkatan hidup
sehat, penyediaan pangan sehat, pencegahan deteksi dini, peningkatan kebersihan
lingkungan serta peningkatan edukasi hidup sehat.

C. MASALAH KESEHATAN REMAJA


Menurut Cahirani (2015) terdapat beberapa masalah kesehatan yang lazim
terjadi pada remaja, diantaranya adalah:
1. Gangguan gizi
Masalah gizi pada remaja yang sering terjadi antara lain:
a. Anemia
Berdasarkan data Riskerdas 2018 prevalensi anemia pada remaja
sebesar 32%, artinya 3-4 dari 10 remaja menderit anemia. Hal tersebut
dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal, pemilihan
makanan yang kurang tepat dan kurangnya aktivitas fisik.
b. Gizi kurang akibat mengejar body goal dengan diet yang tidak tepat.
c. Obesitas
Remaja cenderung memiliki rasa ingin mencoba, banyaknya makanan
kekinian yang tinggi akan gula dan garam dengan penyajian yang menarik
membuat para remaja lebih memilih mengkonsumsinya dibandingkan
dengan makanan yang disiapkan di rumah. Makanan yang tinggi gula
tersebut dapat memicu obesitas, dan obesitas ini dapat memicu penyakit
degeneratif lebih cepat terjadi.
2. Peningkatan penyalahgunaan NAPZA
Perilaku ini dimulai dengan kebiasaan merokok diusia dini yaitu usia
10-14 tahun, dan diperkirakan yang menjadi perokok terbesar usia 15-19
tahun sebesar 59,1%.
3. Peningkatan IMS, HIV/AIDS
Berdasarkan hasil penelitian Survei Kesehatan Reproduksi Remaja
Indonesia (SKRRI), angka kejadian Infeksi Menular Seksual (IMS) pada
remaja usia usia 15-24 tahun di Indonesia mengalami peningkatan sari 16,8%
menjadi 18,8 % antara tahun 2012-2017.
4. Kehamilan remaja, kehamilan tak diinginkan, dan abortus
Menurut survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei
Demografii dan Kesehatan Indonesia (SDKI), tahun 2012 angka kehamilan
remaja pada kelompok usia 15-19 tahun mencapai 48 dari 1000 kehamilan.
Angka ini membuktikan bahwa pernikahan dini dan sek pranikah di kalangan
remaja semakin tinggi.
5. Kecelakaan
Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Hari Wahyu
Nugroho, SpA (K), M.Kes (2023) mengatakan hampir di semua provinsi, di
Indonesai angka kematian akibat kecelakan di jalan raya yang dialami remaja
menempati peringkat tiga besar , sementara di dunia menempati peringkat
satu. Kecelakaan di jalan raya tidak hanya menyebabkan kematian, tetapi juga
menyebabkan kecacatan yang cukup tinggi angkanya.
6. Kenakalan Remaja
Kenalakan remaja adalah perbuatan melanggar hukum yang dilakukan
oleh remaja, baik secara individu maupun kelompok. Biasanya dilakukan
pada anak usia belasan tahun. Dampak dari kenakalan remaja dapat
merugikan diri mereka sendiri hingga lingkungan masyarakat.
7. Kekerasan pada remaja
Berdasarkan Survei Pengalaman HIdupp Perempuan Nasional (SPHPN)
tahun 2018, ditemukan bahwa 2 dari 3 anak laki-laki dan perempuan berusia
13 -17 tahun pernah mengalami salah satu kekerasan dalam hidupnya, baik
itu kekerasan fisik, seksual, maupun emosional.
8. Kesehatan Mental
Menurut WHO tahun 2019 mengatakan 10 % sampai 20 % anak-anak dan
remaja di seluruh dunia mengalami kesehatan mental dan dari setengah
semua masalah kesehatan mental dimulai pada usia 4 tahun hingga
pertengahan usia 20 tahun.
D. PENYEBAB MASALAH KESEHATAN REMAJA
Penyebab masalah kesehatan yang dialami oleh remaja diantaranya :
1. Kurangnya pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku remaja terhadap
kesehatannya
2. Kurangnya kepedulian orangtua, masyarakat, serta pemerintah dalam
mengatasi masalah remaja.
3. Belum optimalnya pelayanan kesehatan remaja.
E. KEBIJAKAN/ PROGRAM KESEHATAN REMAJA

Upaya kesehatan remaja meliputi hidup sehat, gizi, kesehatan gigi,


pencegahan kekerasan dan kecelakaan, kesehatan reproduksi, pencegahan
penyakit, kesehatan jiwa dan bahaya merokok, NAPZA, perilaku adiktif dan
perilaku berisiko lainnya. Kesehatan jasmani/aktivitas fisik/ olahraga, kesehatan
remaja di situasi krisis kesehatan, perlindungan anak, masalah kesehatan lainnya
berdasarkan kebutuhan (Kemenkes).

Upaya Kesehatan remaja selain ditujukan kepada remaja juga ditujukan


kepada orang tua atau pengasuh untuk mendukung dan mewujudkan remaja yang
sehat. Dukungan keluarga sangat diperlukan sehingga remaja dapat tumbuh sehat
sesuai kemampuan. (Kemenkes)

Adapun Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) :

1. Pemberian informasi dan edukasi


2. Pelayanan klinis medis (termasuk pemeriksaan penunjang dan rujukan )
3. Konseling
4. Pendidikan keterampilan hidup sehat.
5. Pelatihan konselor sebaya.

F. PROSES KEPERAWATAN PADA KESEHATAN REMAJA


1 Pengkajian Keperawatan
Menurut ahcjar (2012), Pengkajian keperawatan kesehatan remaja
terdiri dari :
a. Core ( Data inti )
1) Sejarah
Mengkaji tentang berapa lama remaja tinggal di wilayah
tersebut, dan sejak kapan remaja tinggal. Apakah remaja
merupakan penduduk asli, musiman, atau pendatang. Juga
menjelaskan dengan siapa remaja tinggal dan menetap.
2) Demografi
Mengkaji katakteristik remaja seperti apa yang banyak
ditemukan, rentang usia remaja terbanyak, perbandingan jumlah
antara remaja perempuan dan laki-laki. Juga mengkaji tentang
piramida di wilayah tersebut.
3) Suku Bangsa
Mengkaji tentang berbagai macam suku dan etnis remaja
yang dijumpai. Bagaimana sikap remaja dengan adanya perbedaan
etnis di kalangannya.
4) Nilai dan Keyakinan
Mengkaji nilai kepercayaan yag dianut oleh remaja berkaitan
dengan pergaulan, agama yang dianut, fasilitas agama yang ada,
adanya organisasi keagamaan, kegiatan-kegiatan keagamaan yang
dilakukan.
b. Subsistem

1) Lingkungan

Mengkaji keadaan lingkungan atau kondisi geografis, batas


wilayah, peta, iklim, dan kondisi perumahan.
2) Pelayanan Kesehatan dan Sosial

Mengkaji pelayanan kesehatan yang terdapat pada wilayah


tersebut. Mengkaji tentang pelayanan kesehatan yang sering
dikunjungi remaja ketika sakit ataupun bermasalah dengan
kesehatannya
3) Ekonomi
Mengkaji tentang keadaan perekonomian keluarga remaja.
Mengkaji apakah remaja masih bergantung pada orang tua atau
sudah mandiri dalam hal perekonomian.
4) Keamanan dan Transportasi
Mengkaji tentang jenis transportasi yang biasanya
digunakan oleh remaja (pribadi/umum), keamanan remaja dalam
berkendara, jenis kejahatan yang sering terjadi pada remaja di
wilayah tersebut
5) Politik dan Pemerintahan
Mengkaji tentang keaktifan remaja dalam organisasi
wilayah setempat, misalnya karang taruna, remas, dll. Juga
mengkaji tentang kebijakan pemerintah atau program pemerintah
untuk remaja di wilayah tersebut.
6) Komunikasi
Bagaimana cara memberikan informasi oleh remaja terhadap
orang lain, baik teman sebaya, keluarga, atau masyarakat lain.,
media yang digunakan oleh remaja dalam penyampaian informasi.
7) Pendidikan
Sekolah yang ada di sekitar remaja tinggal, kegiatan yang
dilakukan di sekolah dan di luar sekolah.
8) Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering di kunjungi remaja, frekuensi,
orang yang mendampingi, tempat reksreasi yang ada di wilayah
tempat tinggal remaja.
2 Diagnosa Keperawatan
Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah
dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
a. Penyebab (Etiology)
Penyebab atau etiologi merypakan faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan status kesehatan. Etiology dapat mencakup
empat ketegori yaitu : 1) fisiologis, biologis atau psikologis, 2) efek
therapi dan tindakan 3) situasional (lingkungan atau personal) dan 4)
maturasional.
b. Tanda dan gejala
Tanda merupakan data objektif yang diperoleh dari hasil
pemeeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan prosedur diagnostik.
Gejala merupakan data subjektif yang diperoleh dari hasil anamnesis.
Tanda / gejala dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu 1) mayor :
tanda/gejala ditemukan sekitar 80%- 100% untuk validasi diagnosis 2)
Minor: tanda/gejala yang tidak harus ditemukan, namun jika ditemukan
dapat mendukung penegakkan diagnosis.
c. Faktor Risiko
Faktor risiko merupakan kondisi atau situasi yang dapat
menigkatkan kerentanan klien mengalami masalah kesehatan.
Proses penegakkan diagnosa diuraikan sebagai berikut :
1. Analisa Data
a. Bandingkan data dengan nilai normal
Data-data yang didapatkan dari pengkajian dibandingkan
dengan nilai-nilai normal dan identifikasi tanda/gejala bermakna.
b. Kelompokkan data
Tanda/gejala yang dianggap bermakna dikelompokkan
berdasarkan pola kebutuhan dasar.
2. Identifikasi masalah
Setelah data di analisis, perawat dan klien Bersama-sama
mengidentifikasi masalah actual, risiko dan atau promosi kesehatan.

3. Perumusan diagnosis keperawatan


Perumusan atau penulisan diagnosis disesuaikan dengan jenis
diagnosa keperawatan.
Adapun diagnosa keperawatan yang sering terjadi pada komunitas
remaja menurut SDKI Edisi 1, 2016, diantaranya adalah :
a. Defisit kesehatan remaja D.0110
b. Defisit pengetahuan tentang (spesifikkan) D.0111
c. Ketidakpatuhan D.0114
d. Perilaku kesehatan cenderung berisiko D.0099
e. Gangguan interaksi social D. 0118
f. Gangguan identitas diri D. 0084
g. Perilaku kekerasan D.0132
h. Risiko perilaku kekerasan D.0146

3 Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah segala bentuk terapi yang dikerjakan
oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk
mencapai peningkatan, pencegahan dan pemulihan kesehatan klien individu,
keluarga dan komunitas.
Adapun strategi intervensi keperawatan pada remaja diantaranya :
a. Peningkatan partisipasi aktif remaja dalam meningkatkan
kesehatannya.
b. Peningkatan partisipasi orangtua dan masyarakat dalam
meningkatkan kesehatan remaja
c. Peningkatan kemitraan antar institusi, Lembaga, organisasi dan
sector swasta dalam upaya meningkatkan kesehatan remaja.
d. Peningkatan penyediaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan
yang berkualitas kepada remaja.
4 Implementasi Keperawatan
Implementasi Keperawatan merupakan tahap realisasi dari rencana
asuhan keperawatan komunitas yang telah disusun. Prinsip- prinsip dalam
pelaksanaan keperawatan komunitas, yaitu:
a. Berdasarkan respon masyarakat.
b. Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam hal memelihara diri
sendiri dan lingkungannya
d. Bekerjasama dengan profesi lain.
e. Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan
pencegahan penyakit.
f. Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
g. Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan implementasi keperawatan.

5 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan memuat keberhasilan proses dan keberhasilan
tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan
membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut.

Anda mungkin juga menyukai