Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PELAKSANAAN PKG DAN/ATAU PKKS


PADA SMP BINAAN DI KABUPATEN KONAWE SELATAN
TAHUN 2022

Disusun oleh

Nama : DARMIN,S.Pd.,M.Pd
NIP : 196711071999031003
NUPTK : 5439745650200003
Pangkat : Pembina Tk.I/IV/b
Jabatan : Pengawas Sekolah Madya

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN KONAWE SELATAN
PROVINSI SULAWESI ENGGARA

i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pelaksanaan PKG dan/atau PKKS pada SMP Binaan
di Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2022

Mengetahui Andoolo, Desember 2022


Koordinator Pengawas, Pengawas Sekolah,

Nasirfudin, S.Pd.,M.Si Darmin,S.Pd.,M.Pd


NIP.197003101991081001 NIP. 196711071999031003

Mengesahkan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Konawe Selatan

ERAWAN SUPLYUDA,S.Pd.,M.Pd
Pembina Utama Muda, Gol.IV/c
NIP. 197003041997021001

ii
KATA PENGANTAR

Untuk memenuhi tuntutan dan tanggung jawab profesi sekaligus untuk memenuhi
ketentuan Permendikbud Nomor 143 tahun 2014 dan diperjelas oleh Permendikbud No 15
Tahun 2018 yang lebih lanjut di jabarkan di dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), maka
pengawas sekolah harus membuat laporan secara tertulis. Salah satu laporan yang harus
dibuat oleh pengawas sekolah adalah laporan Pelaksanaan PKG dan/atau PKKS. Laporan
ini lebih lanjut dijadikan bahan kajian untuk pengembangan dan peningkatan kinerja guru
dan kepala sekolah binaan.
Penulis menyadari, bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, walaupun sudah
berusaha untuk menghasilkan yang terbaik, hal ini karena sebagaimana pepatah
mengatakan ‘tak ada gading yang tak retak’. Untuk itu penulis mengharapkan masukan
yang konstruktif sebagai bahan penyempurnaan di masa yang akan datang.
Selesainya penyusunan Laporan Pelaksanaan PKG dan/atau PKKS pada SMP
Binaan di Kabupaten Konawe Selatan Periode Tahun 2022 ini berkat Taufik dan
Hidayah Allah SWT., untuk itu dengan khusyu dan tawadlu penulis panjatkan puji dan
syukur kepada-Nya. Selain itu bantuan dari berbagai pihak sangat menunjang kelancaran
penulisan laporan ini. Oleh karena itu penulis sampaikan rasa terima kasih, terutama
kepada Koordinator Pengawas, Ketua Musyawarah Kerja Pengawas (MKPS) SMP yang
telah memberikan bimbingan/arahan dan rekan-rekan pengawas SMP Kabupaten Konawe
Selatan atas kerjasamanya yang terjalin dengan baik. Juga kepada para Kepala Sekolah,
guru-guru dan staf TA SMP binaan yang telah bersedia membantu dan memberi informasi
demi kelancaran tugas pengawasan. Semoga apa yang telah diberikannya menjadi amal
kebaikan yang akan mendapat balasan-Nya. Amiin.

Andoolo Desember 2022


Penulis,

DARMIN,S.Pd.,M.Pd
NIP. 196711071999031003

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………….. v

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


A. Latar Belakang ………............................................................................ 1
B. Fokus Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan dan Sasaran ................................................................................. 2
D. Ruang Lingkup Pengawasan ………………………………………… 3

BAB II KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH .................................. 4

BAB III PENDEKATAN DAN METODE PENGAWASAN ……....................... 6


A. Pendekatan .............................................................................................. 6
B. Metode .................................................................................................... 6

BAB IV HASIL PKG DAN PKKS PADA SEKOLAH BINAAN.......................... 7


A. Hasil Pelaksanaan dan Pengolahan PKG dan PKKS ………………..... 8
B. Pembahasan Hasil PKG dan PKKS ....................................................... 9

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 10


A. Simpulan ................................................................................................. 10
B. Rekomendasi ........................................................................................... 10

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………………………. 11

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Tugas dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 12


Kabupaten Konawe Selatan tentang Pengawasan Akademik dan
Manajerial pada Sekolah Binaan ...........................................

Lampiran 2. Surat Keterangan Melaksanakan PKG dan PKKS ....................... 13

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan
bahwa setiap warga negara berhak atas pendidikan yang bermutu. Amanat ini dalam bentuk standar
yang dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang mencakup standar: (1) isi, (2) proses, (3) kompetensi lulusan, (4) pendidik dan
tenaga kependidikan, (5) sarana dan prasarana, (6) pengelolaan, (7) pembiayaan, dan (8) penilaian
pendidikan. Standar-standar tersebut merupakan acuan dan sekaligus kriteria dalam peningkatan dan
penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan merupakan salah satu unsur strategis dalam
peningkatan mutu. Fokus utamanya adalah meningkatkan kemampuan profesional guru dan kepala
sekolah secara terencana melalui proses perbaikan mutu secara berkelanjutan. Oleh karena itu,
perkembangan mutu perlu dipetakan secara berkala sehingga terwujud profil kepala sekolah berbasis
data hasil pengukuran.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 tahun 2018 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, Pasal 18 menyatakan bahwa: (1) Penilaian prestasi kerja Kepala
Sekolah dilakukan secara berkala setiap tahun; (2) Penilaian prestasi kerja Kepala Sekolah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan perilaku, serta kehadiran. Sedangkan
PKG meliputi dimensi: (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi
sosial, dan (4) kompetensi profesional.

B. Fokus Masalah
Fokus penilaian dalam PKG mencakup empat kompetensi yang dijabarkan ke dalam empat
belas subkompetensi sebagai berikut.
1. Kompetensi Pedagogik, meliputi:
a. Mengenal karakteristik peserta didik.
b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
c. Pengembangan kurikulum.
d. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.
e. Pengembangan potensi peserta didik.
f. Komunikasi dengan peserta didik.
g. Penilaian dan evaluasi.
2. Kompetensi Kepribadian, meliputi:
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional.
b. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan.
c. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru.

1
3. Kompetensi Sosial, meliputi:
a. Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif.
b. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orangtua, peserta didik dan
masyarakat.
4. Kompetensi Profesional, meliputi:
a. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.
b. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan reflektif.
Dalam pelaksanaan PKKS, kepala sekolah dinilai dari aspek Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
dan perilaku, serta kehadiran. SKP meliputi manajerial, supervisi, dan kewirausahaan. Perilaku
meliputi orientasi pelayanan, komitmen, inisiatif kerja, dan kerja sama. Selain itu, kepala sekolah
juga dinilai dari kegiatan pengembangan keprofesioan berkelanjutan (PKB).

C. Tujuan dan Sasaran


Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru bertujuan:
1. Menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi yang diperlukan pada proses
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah.
2. Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional.
3. Menentukan persentase perolehan hasil penilaian kinerja untuk perhitungan angka kredit yang
diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan
yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun berjalan.
4. Menjadi dasar untuk menyusun program pengembangan keprofesiannya sebagai guru
pembelajar.
Sedangkan PKKS bertujuan untuk memperoleh data kinerja kepala sekolah dan kinerja
sekolah. Data kinerja kepala sekolah tersebut digunakan sebagai dasar pembinaan kepada kepala
sekolah dan sekolah yang bersangkutan pada tahun berikutnya.
Sasaran Pelaksanaan PKG ini adalah 45 guru binaan yang tersebar di 14 sekolah, yaitu sebagai
berikut:

2
Tabel 1.1
Sasaran Penilaian Kinerja Guru dan/atau Kepala Sekolah

Jumlah
No. Sasaran Pengawasan Target Penilaian
Guru
1. SMP 1 Konawe Selatan 4 Meningkatnya kompetensi dan kinerja guru
2. SMP 2 Konawe Selatan 4 dan/atau kepala sekolah.
3. SMP 4 Konawe Selatan 2
4. SMP 5 Konawe Selatan 3
5. SMP 8 Konawe Selatan 3
6. SMP 12 Konawe Selatan 4
7. SMP 17 Konawe Selatan 2
8. SMP 21 Konawe Selatan 2
9. SMP 25 Konawe Selatan 2
10. SMP 27 Konawe Selatan 2
11. SMP 30 Konawe Selatan 4
12. SMP 47 Konawe Selatan 2
13. SMP 52 Konawe Selatan 7
14. SMP 56 Konawe Selatan 2
15. SMPN Satap 15 Konsel 2
Total 45

D. Ruang Lingkup Pengawasan


Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan
manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan
pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, penilaian,
pembimbingan dan pelatihan profesional Guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan,
dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus (Pasal 5 Permeneg PAN & RB No. 21 Tahun
2010).
Berdasarkan ruang lingkup pengawasan tersebut, maka salah satu tugas pokok yang akan
dipaparkan dalam laporan ini adalah Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru Tahun 2022 yang tersebar
pada 15 SMP di Kabupaten Konawe Selatan.

3
BAB II
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH

Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data sebagai
bahan pertimbangan pengambilan keputusan. Dengan demikian, dalam setiap kegiatan penilaian,
ujungnya adalah pengambilan keputusan. Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah tidak hanya
berkisar pada aspek karakter individu melainkan juga pada hal-hal yang menunjukkan proses dan
hasil kerja yang dicapainya seperti kualitas, kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan
sebagainya. Apa yang terjadi dan dikerjakan Guru/Kepala Sekolah merupakan sebuah proses
pengolahan input menjadi output tertentu. Atas dasar itu, terdapat tiga komponen penilaian kinerja
Guru, yakni:
1. Penilaian input
Penilaian input yaitu penilaian pada kemampuan atau kompetensi yang dimiliki dalam
melakukan pekerjaannya. Orientasi penilaian input difokuskan pada karakteristik individu
sebagai objek penilaian dalam hal ini adalah komitmen Guru/Kepala Sekolah terhadap
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Komitmen tersebut merupakan refleksi dari kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial kepala sekolah.
2. Penilaian proses
Penilaian proses yaitu penilaian terhadap prosedur pelaksanaan pekerjaan. Orientasi pada
penilaian proses difokuskan kepada perilaku Guru/Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas
pokok fungsi dan tanggung jawabnya, yakni melaksanakan fungsi manajerial dan fungsi
supervisi pada sekolah yang dipimpinnya.
3. Penilaian output
Penilaian output yaitu penilaian terhadap hasil kerja yang dicapai dari pelaksanaan tugas pokok,
fungsi dan tanggung jawabnya. Orientasi pada output dilihat dari perubahan kinerja terutama
kinerja guru dan staf sekolah yang dipimpinnya.
Penilaian Kinerja Guru dimaksudkan untuk menilai sejauh mana seorang Guru
mengejawantahkan kompetensi-kompetensi yang dipersyaratkan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya sehari-hari. Penilaian Kinerja Guru difokuskan pada unsur-unsur kinerja yang terkait
langsung dengan dimensi-dimensi kompetensi yang dipersyaratkan tersebut. Unsur-unsur Penilaian
Kinerja Guru terdiri 4 aspek penilaian, yaitu : kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi
pedagogik, dan kompetensi professional. Sedangkan aspek Penilaian Kinerja Kepala Sekolah meliputi
manajerial, supervisi, kewirausahaan, perilaku dan PKB.
Berdasarkan Permen PAN&RB No. 16 Tahun 2009 Pasal 15 Ayat (1) Penilaian kinerja Guru
dari subunsur pembelajaran atau pembimbingan dan tugas tambahan dan/atau tugas lain yang
relevan didasarkan atas aspek kualitas, kuantitas, waktu, dan biaya. (2) Penilaian kinerja Guru
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan nilai dan sebutan sebagai berikut:
a. nilai 86 sampai dengan 100 disebut amat baik;
b. nilai 76 sampai dengan 85 disebut baik;

4
c. nilai 61 sampai dengan 75 disebut cukup;
d. nilai 0 sampai dengan 60 disebut kurang.

5
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE

A. Pendekatan
Dalam PKG peran pengawas hanya mensupervisi pelaksanaan dan menverifikasi/memvalidasi
hasil PKG. Sedangkan dalam PKKS peran pengawas bina sebagai penilai melaksanakan delegasi dari
Kepala Dinas. Oleh karena itu pendekatan yang dilakukan pada PKKS adalah melalui pendekatan
kualitatif yaitu penggalian data melalui wawancara dengan guru, siswa dan komite serta pendekatan
kuantitatif yaitu pendekatan melalui kuosioner yang diisi oleh pengawas, guru, TA, pustakawan, laboran,
siswa dan komite. Selain itu juga penggalian data dari hasil kinerja yang dilakukan.

B. Metode
Dalam melaksanakan penilaian kinerja, pengawas sekolah menggunakan berbagai metode yaitu :
1. Observasi
Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada
objek penelitian. Keunggulan metode ini adalah banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan
observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah, banyak objek yang dapat diambil datanya hanya
dengan observasi.
2. Studi dokumen
Studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah
diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil
kajian yang sistematis, padu dan utuh.
Jadi studi dokumen tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk
kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis
terhadap dokumen-dokumen tersebut. Studi dokumen terkait erat dengan administrasi yang dibuat
oleh sekolah. Metode tersebut digunakan untuk melakukan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
3. Wawancara
Metode wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang pendapat dan pandangan kepala
sekolah mengenai program yang telah dibuat dan pelaksanaan program, serta hambatan yang
dialami dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya serta
kinerja yang dilaksanakannya.
4. Angket (Kuesioner)
Angket (Kuesioner) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden untuk dijawab. Responden PKG terdiri dari
peserta didik, orang tua, dan teman sejawat. Sedangkan responden untuk PKKS terdiri dari
pengawas sekolah, guru, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, tenaga administrasi sekolah,
komite sekolah, dan peserta didik.

6
Dari beberapa pendekatan dan metode diatas pada intinya digunakan untuk saling melengkapi
dalam upaya mendapatkan data yang valid dan akuntabel untuk dijadikan dasar pembuatan pelaporan
penilaian kinerja guru dan penilaian kinerja kepala sekolah.

7
BAB IV
HASIL PKG DAN PKKS PADA SEKOLAH BINAAN

Menurut Permen PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009, PK Guru adalah penilaian dari tiap
butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya.
Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam
penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang
dibutuhkan sesuai amanat Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru. Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta
keterampilan guru, sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran atau pembimbingan
peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan bagi sekolah/madrasah, khususnya bagi
guru dengan tugas tambahan tersebut. Sistem PK Guru adalah sistem penilaian yang dirancang
untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran
penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.
Secara umum, PK Guru memiliki 2 fungsi utama sebagai berikut.
1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan yang
diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan,
atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang
dilakukannya pada tahun tersebut.
Pelaksanaan PKG dan PKKS terhadap guru dan kepala sekolah di sekolah binaan dilaksanakan
pada bulan Januari s.d. Desember 2022. PKG dilaksanakan melalui wawancara saat pra pembelajaran,
observasi saat pembelajaran, dan wawancara pasca pembelajaran, serta studi dokumen. Adapun PKKS
dilaksanakan melalui metode pengisian kuesioner oleh responden, wawancara, observasi, dan studi
dokumen.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pemantauan, pada umumnya kinerja guru dan/atau kepala
sekolah bernilai baik, walaupun perlu pembinaan lebih lanjut agar kinerjanya semakin meningkat.

8
A. Hasil Pelaksanaan dan Pengolahan PKG dan PKKS

Alternatif
Target Hasil yang Tindak
No Program Materi Kegiatan Kesenjangan Pemecahan Simpulan
Pencapaian Dicapai Lanjut
Masalah
1 Penilaian PKG mencakup 4 kompetensi guru, yaitu Semua guru 100% guru Masih banyak guru Bedah rubrik PKG PK Guru yang objektif Pembinaan dan
Kinerja Guru pedagogik, kepribadian, sosial, dan binaan (45 orang) meraih nilai PKG yang kurang dan transparan akan rekomendasi
profesional. meraih nilai PKG minimal Baik (78) memahami rubrik PKG memacu peningkatan kepada pihak-
minimal Baik (78) kinerja guru. pihak terkait

9
B. Pembahasan Hasil PKG dan PKKS
Setelah melaksanakan penilaian kinerja, baik berupa PKG, pengawas melaksanakan
program tindak lanjut. Kegiatan selanjutnya yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan dan mendiskusikan hasil penilaian
Sebelum hasil penilaian ditandatangani, pengawas memberikan draf penilaian untuk
dicermati dan disepakati. Dengan demikian, ada peran kepala sekolah secara partisipatif
dalam menilai kinerjanya. Jika ada hal-hal yang kurang sesuai, pengawas dan kepala
sekolah mendiskusikan kemudian menyepakati hasil diskusi maupun klarifikasi.
2. Menunjukkan kompetensi dan indikator PKG yang masih belum berkualifikasi baik
untuk dijadikan program pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).
Pada dasarnya, semua kompetensi dan indikator yang belum baik masih bisa
ditingkatkan atau disempurnakan. Oleh karena itu, pengawas memberikan saran dan
rekomendasi agar guru dan kepala sekolah menyusun program PKB sesuai dengan hasil
kinerjanya.
3. Memberikan contoh atau model yang dapat ditiru atau diadaptasi oleh kepala sekolah
berupa instrumen terkait dengan kompetensi kepala sekolah, misalnya kompetensi
supervisi.
4. Memberikan saran perbaikan terkait dengan dimensi manajerial, supervisi,
kewirausahaan sesuai dengan kondisi atau nilai masing-masing kepala sekolah.
5. Memberikan motivasi untuk selalu mempertahankan yang sudah baik dan meningkatkan
yang belum maksimal dengan banyak belajar dari berbagai sumber belajar.

9
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Secara umum pelaksanaan PKG dan PKKS terhadap guru di sekolah binaan sudah
berjalan baik dan lancar. Hal ini disebabkan adanya kerja sama dan kesepahaman antara
pengawas dengan guru yang dinilai. Semua guru binaan (30 orang) meraih nilai PKG
minimal Baik (78), 5 orang guru meraih nilai sangat baik dan 10 orang masih tergolong
cukup. Brdasarkan hasil penilain kinerja guru tersebu pengawas merekomendasikan
kepada kepala sekolah sebagai berikut:
B. Rekomendasi
Sesuai dengan hasil pelaksanaan PKG dan PKKS, pengawas memberikan
rekomendasi sebagai berikut:
1. Para Kepala Sekolah hendaknya melaksanakan kegiatan tindak lanjut berdasarkan
hasil PKG yang sudah dilaksanakan. Kegiatan tindak lanjut tersebut bisa berupa:
a. Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui standar.
b. Pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB).
2. Kepala sekolah hendaknya memanfaatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan
program pengembangan diri kepala sekolah yang tujuan akhirnya berupa peningkatan
mutu sekolah yang dipimpinnya.
3. Pengawas perlu melaksanakan pembinaan berkelanjutan kepada kepala sekolah agar
ke depan semua guru binaan memperoleh hasil penilaian yang lebih baik atau
meningkat.
4. Kepala Dinas Pendidikan perlu memfasilitasi kegiatan pembinaan kepala sekolah pada
kompetensi tertentu, misalnya berupa Workshop Peningkatan Kompetensi Supervisi
Akademik dan Manajerial bagi Kepala Sekolah, Workshop Pengembangan Sekolah,
atau Workshop Kewirausahaan bagi Kepala Sekolah.

10
LAMPIRAN-LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai