Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. M DENGAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS (DM)


DI RUANG ASOKA RSU ANWAR MEDIKA SIDOARJO

Dosen Pembimbing: Ns. Lutfi Wahyuni, S.Kep., M.Kes

NAMA : ALYA PARAMUDITHA


NIM :2023730534

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI KAB. MOJOKERTO

TA. 2023-2024
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan asuhan keperawatan ini diajukan oleh:


Nama : Alya Paramuditha
NIM : 202373054
Program Studi : Profesi NERS
Judul Asuhan Keperawatan :
Asuhan Keperawatan pada Tn. M dengan Penyakit Diabetes Mellitus (DM) di Ruang Asoka RSU
Anwar Medika Sidoarjo

Telah diperiksa dan disetujui sebagai tugas dalam praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah.

Mojokerto , 25 Desember 2023

Pembimbing ruangan, Pembimbing akademik,

(.................................................) (.....................................................)

Mengetahui,

Kepala Ruangan

(..................................................)
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UIVERSITAS BINA SEHAT PPNI KAB. MOJOKERTO
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN:
IDENTITAS PASIEN IDENTITAS

a. Nama : Tn. M PENANGGUNG JAWAB


b. Tanggal lahir : 26/09/1963 (60 Th) a. Nama : Ny. B
c. Status Perkawinan : Kawin b. Status Perkawinan : Kawin
d. Pendidikan : SMA Sederajat c. Pekerjaan : IRT
e. Pekerjaan : Wiraswasta d. Alamat : Balongbendo – Sidorjo
f. Agama : Islam e. Hubungan dengan klien : Anak
g. Alamat : Balongbendo - Sidoarjo
h. MRS Tanggal : 18/12/2023
i. Dx Masuk : DMND+TB Paru+AKI
j. Ruang : Asoka
k. Pengkajian tanggal : 20/12/2023
l. Waktu pengkajian : Jam 09.00 WIB

B. STATUS KESEHATAN
1. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan mengeluh lemas, pusing

2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pada saat pengkajian klien mengatakan badan klien terasa letih Dan
lemah, dan sering merasa haus dan lapar, klien mengatakan klien sering
mual dan muntah, dan belum BAB sejak masuk rumah sakit, klien
mengatakan sering BAK yaitu sebanyak 10 x/perhari, klien mengatakan
gula darah tinggi saat masuk rumah sakit, karena klien jarang kontrol ke
rumah sakit kadar gula darah klien yaitu: 284, klien mengatakan ada luka
dikaki sebelah kanan dan nyeri pada bagian luka,klien mengatakan tidak
nyaman dengan luka nya dikaki terdapat pus pada kaki yang luka, klien
mengatkan susah saat beraktivitas

3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien mengatakan mempunyai riwayat DM dan sedang menjalani pengobatan OAT TB
Paru semenjak 3 minggu yang lalu

4. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Pasien mengatakan bahwa dalam keluarga Pasien ada yang menderita DM yakni Ibu
dari Pasien tetapi tidak ada menderita TB Paru dalam keluarga Pasien.
KEADAAN UMUM : Pasien tampak lemas, sesak dan batuk beberapa kali.
Tanda-tanda vital: Nadi : 90x/menit SUHU : 36,2ºC RR : 26x/menit
TD: 100/70 mmHg
II. PENGKAJIAN SISTEM
1. B1 (BREATING)
Inspeksi : Bentuk dada simetris, irama nafas reguler, dyspnea, pola napas takipnea,
fase ekspirasi memanjang, terpasang oksigen nasal 4 lpm, respirasi
26x/menit, SpO2 98%.
Palpasi : Vocal fremitus normal, pengembangan paru kanan dan kiri sama, tidak ada
nyeri tekan.
Perkusi : Sonor pada paru kanan dan suara pekak pada thorax ICS ke 1 dan 2 bagian
kiri
Auskultasi : Terdapat bunyi nafas tambahan yaitu ronkhi di bagian paru sebelah kiri
terdapat penurunan resonan vokal pada paru atas kiri

2. B2 (BLOOD)
Inspeksi : Telapak tangan tampak kemerahan/ tidak ada sianosis, konjungtiva tidak
tampak anemis, nadi 90x/menit, tekanan darah 100/70 mmHg, GDA = 244
mg/dL
Palpasi : Teraba akral hangat, CRT < 2 detik, terlihat ngongsroh, lemas, gelisah
Perkusi : Batas kanan atas ics 2 linea parasternalis dextra, batas kanan bawah ics 4
linea parasternalis sinistra, batas kiri atas ics 2 linea parasternalis sinistra,
batas kiri bawah ics 5 midclavicula sinistra
Auskultasi : BJ I : bunyi jantung I terdengar (dup) tunggal BJ II : bunyi jantung II
terdengar (dup) tunggal BJ II : tidak terdengar bunyi jantung tambahan
(normal)

3. B3 (BRAIN)
Inspeksi : Pasien tidak tampak nyeri, kesadaran composmentis, GCS 456, pupil
isokor, reflek pupil terhadap cahaya (+).
Palpasi : Tidak ada kelainan pada nervous kranial 1-12

4. B4 (BLADDER)
Inspeksi : BAK kurang lebih 10x/sehari, output urine 2000cc/24 jam, warna kuning
jernih, bau khas urine, tidak terdapat nyeri saat BAK
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih, tidak ada distensi kandung
kemih.
5. B5 (BOWEL)
Inspeksi : Tampak bentuk abdomen acites, tidak terdapat luka, mukosa bibir lembab,
makan ½ - 1 porsi habis dari rumah sakit, minum kurang lebih 1000 cc/24
jam dengan jenis air mineral. Frekuensi BAB tidak menentu terkadang 1 hari
sekali terkadang bisa 2-3 hari sekali.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen, perut teraba supel, tidak terdapat
pembesaran hepar atau limfa.
Perkusi : Terdengar bunyi timpani
Auskultasi : Bising usus 12x/menit

6. B6 (BONE)
Inspeksi : Tidak ada oedema, tidak tampak adanya dislokasi, tidak ada fraktur, tidak
ada jejas, bentuk tulang normal, warna kulit sawo matang, kuku tampak
sedikit kotor, ekstremitas atas normal, ekstremitas bawah lemah.
Palpasi : Tidak nyeri tekan pada ekstremitas atas maupun bawah
Perkusi :-
Auskultasi : Kekuatan otot
5 5

4 4

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Darah Lengkap: 18 Desember 2023
HGB : 11,0 g/dL
WBC : 7,0 ribu/mm3
PLT : 293 ribu/uL
Eritrosit : 3,96 juta/uL
GDA : 267 mg/dL
HbSAg : Negatif/ Non Reaktif
2. SE (Serum Elektrolit): 18 Desember 2023
Natrium : 137,8 meq/L
Kalium : 4,20 meq/L
Chlorida : 111,8 meq/L
3. OT/PT : 18 Desember 2023
33,0/18,4 u/L
4. BUN/SK : 18 Desember 2023
Urea : 91,2 mg/dL
BUN : 42,200 mg/dL
Creatinin : 1,0 mg/dL
5. USG Abdomen : 18 Desember 2023
- Hepatomegali dengan congestive liver
- Acites
- GB Pancreas/ Lien/ Ginjal ka-ki/ BUN/Prostat tidak tampak kelainan
6. Foto Thorax : 18 Desember 2023
- Cardiomegali dengan congestive pulmonum
- Efusi pleura kiri
7. BTA Sps : 02 Desember 2023
Reaktif/ Positif

IV. TERAPI
Infus NaCl 0,9% 21 tpm
Injeksi Omeperazole 2x1
Injeksi Apidra 3x10 iu
Nebulizer ventolin + NaCl 0,9% 1 cc tiap 8 jam
Terapi Oral:
Fibumin 300 mg 3x1 sesudah makan
Rifampicin 450 mg tablet 1x1 tiap Malam sesudah makan
Alergi Obat: Obat TB warna merah

ANALISA DATA
Nama Pasien: Tn. M No. Reg:74***6
NO
Dx DATA ETIOLOGI MASALAH TTD

1 DS: Resistensi Insulin Ketidakstabilan


 Pasien mengatakan badan Kadar Glukosa Darah
lemah dan letih
 Pasien mengatkan sering
merasa haus
 Pasien Sering buang air
kecil sebanyak 10 x

DO:
 (Gula darah ,267)
 Klien tampak lelah
 Klien tampak sering buang
air kecil
 Klien tampak sering minum

2 DS: Agen Cedera Fisik Nyeri Akut

 Klien mengatakan nyeri


pada kakinya yang luka
 Keluarga mengatakan
pasien tidak nyaman dengan
lukanya

DO:
 Klien meringis kesakitan
 Skala nyeri 7
 Klien tampak gelisah
 Terdapat nyeri tekan di
daerah kaki yang luka
 Klien tampak mengerakan
bagian yang nyeri saat
disentuh kakinya
DAFTAR DIAGNOSIS

Nama Pasien: Tn. M No. Reg: 74***6


NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN TTD

1 Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (D.0038) berhubungan dengan Resistensi


Insulin ditandai dengan Pasien mengatakan badan lemah dan letih, sering
merasa haus, sering buang air kecil sebanyak 10 x

2 Nyeri Akut (D.0077) berhubungan dengan Agen Cedera Fisik ditandai dengan
nyeri pada kakinya yang luka, pasien tidak nyaman dengan lukanya
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien: Tn. M No. Reg: 74***6


NO Intervensi TTD
Tujuan & Kriteria Hasil
Dx
1 Kestabilan Kadar 1) Manajemen hiperglikemia
Glukosa Darah Observasi :
(L. 03022) Setelah - Identifikasi kemungkinan penyebab
dilakukan tindakan hiperglikemia
keperawatan diharapkan - Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
kadar glukosa darah Terapeutik :
“Normal” dengan kriteria - Berikan asupan cairan oral
hasil: Edukasi :
1) Kestabilan kadar - Ajurkan kepatuhan terhadap diet
glukosa darah Kolaborasi :
membaik - Kolaborasi pemberian insulin 6 Iu
2) Status nutrisi 2) Edukasi program pengobatan
membaik Observasi :
3) Tingkat pengetahuan - Identifikasi pengobatan yang
meningkat direkomendasi
(SLKI PPNI, 2018) Terapeutik :
- Berikan dukungan untuk menjalani
program pengobatan dengan baik dan
benar
Edukasi:
- Jelaskan mamfaat dan efek samping
pengobatan
- Anjurkan mengosomsi obat sesuai
indikasi
(SIKI PPNI, 2018)
2 Nyeri Akut (L.08066) 1) Manajemen nyeri
Setelah dilakukan tindakan Observasi :
keperawatan diharapkan - Identifikasi identifikasi lokasi,
pola napas “Menurun” karakteristik, durasi, frekuensi,
dengan kriteria hasil: kualitas,intensitas nyeri
1) Tingkat nyeri - Identifikasi skala nyeri
menurun Terapeutik :
2) Penyembuhan luka - Berikan teknik non farmakologis untuk
membaik mengurangi rasa nyeri
3) Tingkat cidera Edukasi:
menurun - Jelaskan penyebab dan periode dan
(SLKI PPNI, 2018) pemicu nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik
2) Edukasi teknik nafas dalam
Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik :
- Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
Edukasi:
- Jelaskan tujuan dan mamafaat teknik
nafas dalam
- Jelaskan prosedur teknik nafas dalam

(SIKI PPNI, 2018)


IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien: Tn. M No. Reg: 74***6


No. Tanggal/ Jam Tindakan Keperawatan TTD
DX
1 20 Desember  Melakukan manajemen hiperglikemia
2023
Observasi :
10.00 WIB - Mengidentifikasi kemungkinan penyebab
hiperglikemia(dengan cara menanyakan bagaimana pola
makan klien)
- Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia(dengan
10.10 WIB
cara menanyakan apakah sering haus dan lapar dan
sering BAK
Terapeutik :
- Memberikan asupan cairan oral (memberikan minum
pada pasien)
Edukasi :
10.15 WIB
- mengajurkan kepatuhan terhadap diet
Kolaborasi :
- melakukan kolaborasi pemberian insulin sebanyak 6
unit

 Melakukan edukasi program pengobatan


10.30 WIB Observasi :
- Mengidentifikasi pengobatan yang
direkomendasi(dengan menanyakan apakah klien teratur

10.35 WIB minum obat)


Terapeutik :
- Memberikan dukungan untuk menjalani program
pengobatan dengan baik dan benar
Edukasi:
10.40 WIB - Menjelaskan manfaat dan efek samping pengobatan
- Menganjurkan mengkonsumsi obat sesuai indikasi

2 20 Desember  Melakukan manajemen nyeri


2023 Observasi :
10.00 WIB
- Mengidentifikasi identifikasi lokasi, karakteristik,
10.05 WIB durasi, kualitas nyeri
- Mengidentifikasi skala nyeri (skala nyeri pada klien)
Terapeutik :
10.07 WIB
- Memberikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Edukasi:
10.10 WIB - Menjelaskan penyebab dan periode dan pemicu nyeri
Kolaborasi
- Melakukan olaborasi pemberian analgetik
 Melakukan edukasi teknik nafas dalam
10.25 WIB Observasi :
- Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
Terapeutik :
10.30 WIB - Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Edukasi:
- Menjelaskan tujuan dan manfaat teknik nafas dalam
10.32 WIB
- Menjelaskan prosedur teknik nafas dalam

1 21 Desember  Melakukan manajemen hiperglikemia


2023
Observasi :
11.00 WIB
- Mengidentifikasi kemungkinan penyebab
hiperglikemia(dengan cara menanyakan bagaimana pola
makan klien)
11.10 WIB
- Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia(dengan
cara menanyakan apakah sering haus dan lapar dan
sering BAK
Terapeutik :
- Memberikan asupan cairan oral (memberikan minum
pada pasien)
Edukasi :
11.15 WIB
- mengajurkan kepatuhan terhadap diet
Kolaborasi :
- melakukan kolaborasi pemberian insulin sebanyak 6
unit

11.30 WIB
 Melakukan edukasi program pengobatan
Observasi :
- Mengidentifikasi pengobatan yang
11.35 WIB
direkomendasi(dengan menanyakan apakah klien teratur
minum obat)
Terapeutik :
- Memberikan dukungan untuk menjalani program

11.40 WIB pengobatan dengan baik dan benar


Edukasi:
- Menjelaskan manfaat dan efek samping pengobatan
- Menganjurkan mengkonsumsi obat sesuai indikasi

2 20 Desember  Melakukan manajemen nyeri


2023
Observasi :
11.00 WIB
- Mengidentifikasi identifikasi lokasi, karakteristik,
11.05 WIB
durasi, kualitas nyeri
- Mengidentifikasi skala nyeri (skala nyeri pada klien)
Terapeutik :
11.07 WIB - Memberikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Edukasi:
- Menjelaskan penyebab dan periode dan pemicu nyeri
11.10 WIB
Kolaborasi
- Melakukan olaborasi pemberian analgetik
11.25 WIB  Melakukan edukasi teknik nafas dalam
Observasi :
- Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
11.30 WIB Terapeutik :
- Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Edukasi:
- Menjelaskan tujuan dan manfaat teknik nafas dalam
11.32 WIB
- Menjelaskan prosedur teknik nafas dalam
EVALUASI KEPERAWATAN

NO
Tanggal EVALUASI S-O-A-P TTD
Dx
1 20 S:
Desember
 Pasien mengatakan tidak bisa mengontrol pola makan
2023
 Pasien mengatakan sering merasa haus
11.00 WIB
 Pasien Sering buang aiar kecil sebanyak ± 10 x
 Keluarga klien mengatakan klien minum obat

O:
 (Gula darah puasa,284)
 Klien tampak tidak bisa mengontrol pola makan
 Klien tampak lelah
 Klien tampa sering buang air kecil
 Klien tampak sering minum

A : Masalah belum tertasi Ketidakstabilan gula darah

P :intervensi dilanjutkan
 Melakukan manajemen hiperglikemia
 Melakukan edukasi program pengobatan

2 20 S:
Desember
 klien mengatakan nyeri pada kaki yang luka
2023
 klien mengatakan nyeri hilang timbul
11.00 WIB
 klien mengatakan nyeri selama 30 detik
 Keluarga mengatakan pasien tidak nyaman dengan
lukanya
 Klien belum memahami tentang teknik nafas dalam
O:
 klien tampak meringis skala nyeri 7-8
 klien tampak gelisah
 nyeri pada kaki kanan
 klien tampak tidak bisa melakukan teknik nafas dalam
A : Masalah belum teratasi nyeri akut

P : intervensi dilanjutkan
 Melakukan manajemen nyeri
 Melakukan edukasi teknik nafas dalam
1 21 S:
Desember
 Pasien mengatakan sudah mulai bisa mengontrol pola
2023
makan
11.45 WIB
 Pasien mengatkan sering merasa haus
 Pasien mengatakan buang air kecil ± 7 x / perhari
 Klien mengatkan sudah mulai bisa teratur minum obat
O:
 (Gula darah puasa ,250)
 Klien tampak sudah mulai bisa mengontrol pola makan
 Klien tampak lelah

A :Masalah teratsi sebagian Ketidakstabilan gula darah

P :intervensi dilanjutkan
 Melakukan manajemen hiperglikemia
 Medukasi program pengobatan
2 S:
 klien mengatakan nyeri pada kaki yang luka sudah mulai
berkurang
 klien mengatakan nyeri hilang timbul
 klien mengatakan nyeri selama 30 detik
 Keluarga mengatakan pasien tidak nyaman dengan
lukanya
 Klien sudah mulai memahami tentang teknik nafas
dalam
O:
 klien tampak meringis skala nyeri 5-6
 klien tampak gelisah
 nyeri pada kaki kanan
 klien tampak sudah bisa
melakukan teknik nafas dalam
A : Masalah teratasi sebagian nyeri akut

P : intervensi dilanjutkan
 Melakukan manajemen nyeri
 Mengedukasi teknik nafas dalam

Anda mungkin juga menyukai