Anda di halaman 1dari 41

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

Bidang Layanan : Pribadi Sosial


Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengembangan perilaku
Kelas / Semester : VIII / Genap
Tema : Empathy VS Sympathy
Sub Tema : Meningkatan pemahaman tentang empaty pada siswa
Alokasi Waktu : 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang perbandingan dari
empati dan simpati
2. Peserta didik/konseli dapat memahami bagaimana sikap empati kepada
sesama dan bagaimana sifat simpati pada sesame
3. Peserta didik/konseli dapat memahami dampak dari sikap empati yang
ditanamkan
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab, Roleplay
2. Alat / Media : LCD, Power Point Empati VS Simpati
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban
kepada peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk
mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan
Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat
suasana kegiatan menjadi lebih semangat/bergairah dengan
diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2. 1 Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut diatas.
2.2 Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan
serta Guru BK mengajak peserta didik berdialog interaktif
tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan
Video yang seputar empati
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah
peserta didik melihat tayangan video tersebut.
2.5. Beberapa peserta didik mencari contoh empati dan simpati
2.6. Peserta didik membuat catatan kecil dalam note yang
menjelaskan tentang empati dan simpati
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas
kegiatan
yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik agar menanamkan sikap empati
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan
mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta
melakukan refleksi dari kegiatan layanan klasikal tersebut
menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dalam curah
pendapat
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah
mengikuti kegiatan layanan klasikal, antara lain: suasana yang
dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya.
1. Materi Empathy VS Sympathy
EMPATI VS SIMPATI
Empati berasal dari Bahasa Yunani yaitu phatos yang diartikan sebagai
suatu perasaan yang mendalam. Secara definisi empati adalah suatu kondisi
memahami pikiran dan perasaan yang dirasakan orang lain, serta memahami
kondisi pribadi apabila berada dalam pikiran dan perasaan orang lain tanpa
kehilangan control dirinya (Taufik, 2012). Perbedaannya dengan Simpati adalah
memusatkan perhatian pada diri sendiri bagi orang lain, tanpa memahami dan
memperhatikan bagaimana perasaan orang lain.
Secara sederhana cara membandingkan empati dan simpati yaitu :
Empati : ketika kita yang tidak berada di posisi orang lain tapi kita dapat ikut
merasakan perasaan yang mereka rasakan
Simpati : ketika kita sudah pernah di fase yang sama dengan orang lain
Ketika kita berempati beberapa hal akan masuk dalam mekanisme empati
berhubungan erat dengan kognitif dan afeksi yang membantu individu dalam
bersikap empati kepada orang lain maupun tidak. Ketika kita dapat berempati
dengan orang lain maka kita secara tidak langsung juga membuat situasi nyaman
dalam lingkup pertemanan agar tidak memunculkan sikap defensive pada lawan
bicara kita atau orang lain yang berhadapan dengan kita.
Sikap empati sendiri dapat di kembangkan karena ini merupakan bagian
dari proses kognitif yang erat kaitannya dengan afeksi, dalam ilmu psikologi
kognitif
Beberapa cara untuk mengembangkan sikap empati kepada oranglain
1. Lebih terbuka dan banyak bergaul dengan berbagai macam atau jenis
orang
2. Biasakan diri kamu menjadi seorang pendengar yang baik
3. Tumbuh rasa ingin tahu yang wajar
4. Berani ambil tindakan untuk membantu orang yang memang
membutuhkan bantuan kita
5. Latih diri kalian untuk memahami situasi orang lain sebelum bertindak
Tugas :
Bagikan 1 lembar binder pada siswa
Minta siswa menuliskan penjelasan singkat perbandingan empati dan simpati dan
kasih contohnya
Ceritakan pengalaman mu bersikap empati kepada temanmu
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL

Bidang Layanan : Pribadi Sosial


Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengembangan sikap
Kelas / Semester : VIII / Genap
Tema : Aku Asertive bukan Egois
Sub Tema : Meningkatan pemahaman berperilaku asertif
Alokasi Waktu : 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian asertif
2. Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri dan aspek-aspek
prilaku asertif
3. Peserta didik/konseli dapat mempraktekkan perilaku asertif dalam
kehidupan sehari-hari

B. Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Curah pendapat
2. Alat / Media : LCD, Power Point Aku Asertivr bukan Egois
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban
kepada peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk
mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan
Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat
suasana kegiatan menjadi lebih semangat/bergairah dengan
diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2. 1 Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut diatas.
2.2 Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan
serta Guru BK mengajak peserta didik berdialog interaktif
tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan
Video yang sikap asertif di kehidupan sehar- hari
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah
peserta didik melihat tayangan video tersebut.
2.5. Beberapa peserta didik mencari contoh sikap asertif
2.6. Peserta didik membuat mind map singkat pemahaman dari sikap
asertif
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas
kegiatan
yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik agar menanamkan sikap asertif
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan
mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta
melakukan refleksi dari kegiatan layanan klasikal tersebut
menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dalam curah
pendapat
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah
mengikuti kegiatan layanan klasikal, antara lain: suasana yang
dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya.
1. URAIAN MATERI
SIKAP DAN PRILAKU ASERTIF

a. Pengertian Perilaku Asertif


Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa
yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan
tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain. Dalam
bersikap asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur
pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara
proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan
ataupun merugikan pihak lainnya (Pratanti, 2007).
Menurut Pratanti (2007) Seorang yang asertif memiliki kriteria:

1. Merasa bebas untuk mengekspresikan perasaan, pikiran dan keinginan.


2. Mengetahui hak mereka.Mampu mengontrol kemarahan.
3. Tidak berarti me-repress perasaan ini, akan tetapi mengontrol dan
membicarakannya kembali dengan logis dan tidak dilandasi emosi
semata.
Perilaku asertif Menurut Beberapa Ahli
1. Menurut Pratanti (2007) sikap atau pun perilaku agresif cenderung akan
merugikan pihak lain karena seringkali bentuknya seperti
mempersalahkan, mempermalukan, menyerang (secara verbal ataupun
fisik), marah-marah, menuntut, mengancam, sarkase (misalnya kritikan
dan komentar yang tidak enak didengar), sindiran ataupun sengaja
menyebarkan gosip.
2. Menurut Lazarus (Fensterheim, l980) dalam Iriani (2009) perilaku
asertif mengandung suatu tingkah laku yang penuh ketegasan yang
timbul karena adanya kebebasan emosi dan keadaan efektif yang
mendukung yang antara lain meliputi :
a) Menyatakan hak-hak pribadi.
b) Berbuat sesuatu untuk mendapatkan hak tersebut
c) Melakukan hal tersebut sebagai usaha untuk mencapai kebebasan
d) emosi.
Seseorang dikatakan bersikap tidak asertif, jika ia gagal mengekspresikan
perasaan, pikiran dan pandangan/keyakinannya; atau jika orang tersebut
mengekspresikannya sedemikian rupa hingga orang lain malah memberikan
respon yang tidak dikehendaki atau negatif (Pratanti, 2009).
Perilaku asertif merupakan terjemahan dari istilah assertiveness atau
assertion, yang artinya titik tengah antara perilaku non asertif dan perilaku
agresif. Orang yang memiliki tingkah laku atau perilaku asertif orang yang
berpendapat dari orientasi dari dalam, yaitu :
a) Memiliki kepercayan diri yang baik.
b) Dapat mengungkapkan pendapat dan ekspresi yang sebenarnya tanpa rasa
takut.
c) Berkomunikasi dengan orang lain secara lancar.
Sebaliknya orang yang kurang asertif adalah mereka yang memiliki ciri – ciri
a). terlalu mudah mengalah/ lemah,
b). mudah tersinggung, cemas,
c). kurang yakin pada diri sendiri,
d). sukar mengadakan komunikasi dengan orang lain
Perilaku asertif adalah suatu tindakan yang sesuai dengan keinginan serta
tetap menjaga dan menghargai perasaan dan hak orang lain, mengekspresikan
pendapat, saran, dan perasaan secara jujur dan nyaman, serta dalam bertindak
dapat memelihara hubungan interpersonal yang harmonis dan efektif.
b. Ciri-ciri perilaku Asertif
Menurut Fensterheim dan Baer (dalam Sikone, 2006), ciri-ciri individu yang
berperilaku asertif adalah sebagai berikut :
1. Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik melalui kata-kata
maupun tindakan.
2. Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka.
3. Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri suatu pembicaraan dengan
baik.
4. Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat
oranglain, atau segala sesuatu yang tidak beralasan dan cenderung bersifat
negatif.
5. Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika
membutuhkan.
6. Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun yang
tidak menyenangkan dengan cara yang tepat.
7. Memiliki sikap dan pandangan yang aktif terhadap kehidupan.
8. Menerima keterbatasan yang ada di dalam dirinya dengan tetap berusaha
untuk mencapai apa yang diinginkannya sebaik mungkin, sehingga baik
berhasil maupun gagal ia akan tetap memiliki harga diri (self esteem) dan
kepercayaan diri (self confidence).
Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa orang
yang memiliki sikap asertif adalah orang yang memiliki keberanian untuk
mengekspresikan pikiran, perasaan, dan hak-hak pribadinya, serta tidak
menolak permintaan-permintaan yang tidak beralasan. Asertif bukan hanya
berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya, di
dalam asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik
dan buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan.
c. Aspek-aspek perilaku Asertif
Alberti & Emmons (1995) menyebutkan ada sepuluh kunci pokok yang
merupakan aspek-aspek yang harus ada pada setiap perilaku asertif yang
dimunculkan oleh seseorang. Kesepuluh kunci pokok tersebut adalah :
1. Pengungkapan diri.
2. Penghormatan terhadap orang lain.
3. Jujur.
4. Langsung.
5. Tidak membedakan, menguntungkan semua pihak.
6. Verbal, termasuk isi pesan (perasaan, hak-hak, fakta, pendapat-pendapat,
permintaan-permintaan, dan batasan-batasan).
7. Nonverbal, termasuk gaya dan pesan (kontak mata, suara, postur, ekspresii
muka, jarak, waktu, kelancaran, dan mendengarkan).
8. Bukan suatu yang universal.
9. Bertanggung jawab secara social.
10. Dipelajari, bukan sesuatu yang dibawa sejak lahir.
Menurut Rakos (dalam Louk, 2005), aspek-aspek perilaku asertif dapat
dikategorikan sebagai berikut :
1. Content (isi), yaitu: perilaku verbal atau apa yang dikatakan oleh seseorang
kepada orang lain dalam mengungkapkan hak dan kesungguhan.
2. Paralinguistic, yaitu keberagaman berbicara yang berbeda dari kata-kata
aktual atau tata kalimat, memuat banyak arti seperti nada suara, keras
lembutnya, intonasi, irama, serta sikap ragu-ragu menyampaikan informasi.
3. Perilaku non verbal.
4. Kemampuan berinteraksi.
Sungguh keliru jika kita mengira bahwa bersikap asertif sama dengan
tegas dalam menyatakan perasaan atau pikiran secara blak-blakan, tak peduli
orang lain menjadi kecewa atau sakit hati. Jadi selain mampu menyatakan
keadaan apa adanya, dalam situasi yang tepat, kita juga harus mampu
memahami orang lain. Inilah ciri khas perilaku asertif.
Situasi yang tidak sesuai dengan kebenaran yang kita yakini tentu
menimbulkan kekecewaan. Bila hal ini terlalu sering kita alami dan membuat
suasana hati menjadi negatif, kita perlu bertanya pada diri sendiri: "Mengapa
aku mudah kecewa dengan keadaan yang aku alami?" Tidakkah ini berarti kita
lebih fokus pada faktor eksternal dalam diri kita? Sementara kesehatan
psikologis diketahui lebih banyak ditentukan oleh faktor internal dalam diri
sendiri, seperti konsep diri positif, berpikir positif, kecerdasan emosi, dan
sebagainya? Bila memiliki konsep diri positif, kita akan merasa nyaman
dengan diri sendiri dan cenderung dapat berpikir positif. Bila menghadapi
orang atau situasi yang secara objektif tidak sesuai dengan norma standar
kebenaran universal, lewat kecerdasan emosi kita dapat menanggapinya
dengan kepala dingin dan memahami apa yang terjadi secara menyeluruh dan
memilih respon yang tepat. Dengan demikian, hubungan dengan orang lain
akan berkembang positif dan hidup terasa lebih menyenangkan. Sebaliknya,
tanpa mengembangkan modalitas internal seperti itu kita cenderung mudah
kecewa dan marah. Kita bisa menyerang orang lain dengan kata-kata yang
menyakitkan, bahkan mungkin secara fisik.
Alkisah, seorang pria pimpinan sebuah perusahaan, telah sepuluh tahun
dikenal sebagai pemimpin yang pemarah dan otoriter. Ia mudah sekali menjadi
marah bila menghadapi anak buah yang meminta penjelasan atas uraiannya
(yang sebetulnya memang sering membingungkan), yang menyanggah
pandangannya, kurang menyimak saat diajak bicara, atau dianggap tidak patuh.
Ia juga mudah sekali marah pada kolega yang memiliki pandangan berbeda
dengan dirinya dan yang mencoba mengkritisi pandangannya
Pendek kata, ia sangat sensitif terhadap sikap orang lain yang dirasa
kurang hormat dan kurang patuh. Dalam kemarahannya (seringkali tubuhnya
sampai gemetaran, raut wajah merah maron, kata-kata tidak terkontrol, dll),
dengan kata-kata ia menyerang pihak lain menuduh pihak lain menghinanya,
menfitnahnya, mezalimi, atau mau menang sendiri. Bahkan tidak tertutup
kemungkinan bisa beradu fisik. Dalam suasana demikian akhirnya ia justru
menjadi bahan pembicaraan buruk, menjadi populer dari sisi negatifnya, orang
lain menjadi apatis diam semu, dan cenderung dihindari orang lain. Untunglah
dalam perjalanan selanjutnya ia memiliki kesadaran akan pentingnya
memperbaiki hubungan dengan berbagai pihak. Ia dapat merasakan bahwa
kepemimpinannya menjadi tidak efektif karena rusaknya hubungan dengan
orang lain. Dalam setengah tahun terakhir ini ia tidak lagi memaksa orang lain
untuk tunduk kepadanya, dan mulai lebih terbuka menerima masukan, terutama
dari para kolega dan anak buah yang ia percayai. Saat mengemukakan
pendapat pribadinya kepada anak buah, belakangan ia sering memulai dengan
menyatakan pujian atau persetujuan atas pandangan yang telah ia tampung
sebelumnya. Akhirnya ia menjadi pribadi yang disukai dan kepemimpinannya
lebih didukung.
Kisah penyesuaian diri ini merupakan contoh konkrit efektivitas
mengubah pendekatan dari agresif menjadi asertif. Istilah asertif seringkali
diartikan sebagai "tegas". Bahkan, orang asertif juga sering digambarkan
senang berbicara blak-blakan, menyatakan pikiran dan perasaan apa adanya,
tidak peduli respon orang lain. Ini merupakan gambaran yang sungguh tidak
tepat. Perilaku asertif merupakan bentuk pengembangan hubungan
interpersonal yang bersifat memberi (menyatakan kebutuhan, perasaan, dan
pikiran secara langsung, jujur, dan dalam kesempatan yang tepat), dan juga
menerima (mendengarkan secara aktif apa yang menjadi kebutuhan, pikiran,
dan perasaan orang lain). Bagaimanapun, tujuan perilaku asertif adalah :
a. Membuat proses komunikasi berjalan efektif;
b. Membangun hubungan yang kesetaraan, kesejajaran, dan saling
menghormati.

1. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK


KUIS UNTUK SISWA
1. Coba jelaskan secara singkat apa yang kamu pahami dari perilaku
assertive?
2. Coba ceritakan atau tuliskan cerita tentang perilaku kamu yang
kamu rasa masih belum dikatakan asertif ?
3. Coba kasih pendapatmu setelah memahami materi asertif ini,
harusnya kamu bertindak seperti apa ?
4. Menurut kamu seberapa penting perilaku asertif dalam kehidupan
mu, coba jelaskan?
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL

Bidang Layanan : Pribadi


Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengembangan sikap
Kelas / Semester : VIII / Genap
Tema : Prokrastinasi
Sub Tema : Meningkatan pemahaman mengurangi kebiasaan
menunda tugas/ prokrastinasi
Alokasi Waktu : 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat mendefinisikan pengertian prokrastinasi
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi sebab dan akibat perilaku
prokrastinasi
3. Peserta didik/konseli dapat menemukan cara menaklukkan prokrastinasi

B. Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Curah pendapat
2. Alat / Media : LCD, Power Point Prokrastinasi
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban
kepada peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk
mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan
Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat
suasana kegiatan menjadi lebih semangat/bergairah dengan
diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2. 1 Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut diatas.
2.2 Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan
serta Guru BK mengajak peserta didik berdialog interaktif
tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan
Video ”SI DOGOL PENUNDA PEKERJAAN”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah
peserta didik melihat tayangan video tersebut.
2.5. Beberapa peserta didik mampu menjelaskan sikap prokrastinasi
2.6. Peserta didik bersedia menceritakan perilaku prokrastinasi yang
pernah di buat dan mencari cara mengatasinya versi mereka
dalam notes

3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas
kegiatan
yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik agar mengatasi masalah
prokrastinasi
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan
mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta
melakukan refleksi dari kegiatan layanan klasikal tersebut
menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dalam curah
pendapat
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah
mengikuti kegiatan layanan klasikal, antara lain: suasana yang
dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya.
1. URAIAN MATERI
PROKRASTINASI

Prokrastinasi berasal dari bahasa latin yaitu “pro” yang berarti “maju”, ke
depan, lebih menyukai dan “crastinus” yang berarti “besok” (Steel, 2006). Jadi
dari asal katanya prokrastinasi adalah lebih suka melakukan tugasnya besok.
Orang yang melakukan prokrastinasi disebut sebagai prokrastinator.
Prokrastinasi adalah menunda dengan sengaja kegiatan yang diinginkan
walaupun mengetahui bahwa penundaannya dapat menghasilkan dampak
buruk.
Menurut Ferrari et.al (1995) menyimpulkan bahwa pengertian prokrastinasi
dapat dipandang dari berbagai sudut pandang yaitu 1).prokrastinasi adalah
setiap perbuatan untuk menunda mengerjakan tugas tanpa mempermasalahkan
tujuan dan alasan penundaan 2). Prokrastinasi sebagai suatu pola perilaku
(kebiasaan) yang mengarah kepada trait dan penundaan yang dilakukan sudah
merupakan respon yang menetap seseorang dalam menghadapi tugas dan
biasanya disertai dengan keyakinan yang irrasional 3). Prokrastinasi sebagai
suatu trait kepribadian, tidak hanya perilaku menunda tetapi melibatkan
struktur mental yang saling terkait.
Di bidang Akademik cukup sering terlihat secara langsung perilaku
prokrastinasi di kalangan mahasiswa. Menurut Ferrari et al (1995), sebagai
suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat termanifestasikan
dalam indikator tertentu dan diamati melalui ciri-ciri tertentu berupa :
 Penundaan untuk memulai menyelesaikan tugas yang dihadapi
 Keterlambatan dalam menyelesaikan tugas, karena melakukan hal-hal lain
yang tidak dibutuhkan.
 Kesenjangan waktu antara rencana yang ditetapkan dan kinerja aktual
 Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada tugas yang
harus dikerjakan (seperti ngobrol, nonton, mendengarkan musik, jalan-
jalan, dll)

Penyebab Prokrastinasi
Prokrastinasi terjadi bukan terjadi karena Anda malas, tetapi lebih kepada pola
pikiran. Karena itu sumbernya bermacam-macam. Untuk tiap sumber ada, cara
yang bisa Anda gunakan untuk menangkal kebiasan menunda-nunda pekerjaan.
Apa saja penyebabnya? Ini dia:
 Meremehkan pekerjaan yang akan dilakukan
Seringkali Anda meremehkan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
suatu pekerjaan dan cenderung menunda pekerjaan tersebut karena merasa
bahwa pekerjaan yang akan dilakukan bisa diselesaikan dengan cepat.
Padahal, pekerjaan yang harus dilakukan ternyata cukup sulit dan
memerlukan waktu yang lama untuk diselesaikan.
Untuk mengatasi menunda pekerjaan, Anda bisa memulai pekerjaan lebih
awal. Ketika pekerjaan selesai berikan hadiah untuk diri Anda karena telah
berhasil menyelesaikan pekerjaan lebih awal.
 Menunggu hingga ‘kondisi yang tepat’
Selain meremehkan pekerjaan yang perlu dilakukan, prokrastinasi selalu
dibenarkan karena Anda merasa bahwa saat sekarang belum ideal untuk
melakukan pekerjaan yang perlu dilakukan.
Sebenarnya tidak ada ‘kondisi ideal’ yang sesuai untuk melakukan
pekerjaan Anda, karenanya menunda pekerjaan karena Anda merasa
sedang tidak termotivasi atau tidak dalam kondisi yang tepat hanya
merupakan alasan untuk melakukan prokrastinasi saja.
 Tidak percaya diri
Rasa tidak percaya diri dapat berpengaruh pada prokrastinasi. Anda tidak
percaya diri karena merasa kurang mampu menyelesaikan tugas sehingga
akhirnya menunda pekerjaan karena khawatir tidak bisa memberikan hasil
yang memuaskan.
Anda tidak perlu rendah diri, bila Anda merasa kesulitan dengan pekerjaan
yang harus dilakukan, mintalah bantuan teman atau orang yang bisa
memberikan Anda dukungan dan saran untuk pekerjaan yang perlu
dilakukan.
 Merasa pekerjaan sulit dilakukan
Prokrastinasi dapat terjadi karena Anda merasa bahwa pekerjaan yang
dilakukan sangat sulit. Anda akhirnya menunda pekerjaan tersebut dan
malah melakukan pekerjaan lain yang memiliki batas waktu yang lebih
lama.
Jika Anda merasa pekerjaan tersebut lebih sulit dari yang lainnya dan
membuat Anda tidak nyaman, jadikan pekerjaan tersebut sebagai
tantangan yang harus diselesaikan untuk menjadi lebih baik.
 Belajar dari orang lain
Jangan salah, prokrastinasi adalah perilaku yang bisa dicontoh dari orang
lain. Anda bisa saja mempelajari tindakan menunda pekerjaan dari orang
lain dan merasa bahwa kebiasaan tersebut adalah sesuatu yang akan
membuat Anda terlihat keren dan disegani orang-orang.
Terkadang perilaku prokrastinasi dapat diikuti dari sosok saudara ataupun
orangtua yang terlihat tidak mempedulikan apapun. Namun, Anda harus
ingat bahwa menunda pekerjaan dapat memberikan berbagai konsekuensi
negatif bagi Anda.
Faktanya, tidak semua hal akan berujung negatif. Anda hanya perlu
mengubah pola pikir Anda dan yakinkan diri Anda bahwa tidak semua hal
akan berujung negatif.
 Lebih fokus ke masa sekarang
Jika Anda adalah tipe orang yang lebih fokus ke masa sekarang, terkadang
Anda mungkin lupa untuk mempertimbangkan konsekuensi atau
pencapaian yang bisa didapatkan di masa yang akan datang.
Anda perlu mengingat bahwa hal menyenangkan seperti prokrastinasi,
justru akan memberikan Anda konsekuensi buruk nantinya.
 Terlalu perfeksionis
Segala sesuatu yang berlebih tidaklah baik, begitupun juga dengan sikap
terlalu perfeksionis. Keyakinan pada semuanya harus sempurna membuat
Anda memberikan standar yang terlalu tinggi untuk dicapai.
Pada akhirnya Anda akan melakukan prokrastinasi karena standar tinggi
yang Anda tetapkan sendiri. Cobalah untuk fokus menyelesaikan
pekerjaan tepat pada waktunya daripada terlalu terpusat untuk
menciptakan hasil pekerjaan yang sempurna.
Untuk menangani prokrastinasi, Anda harus bisa mengenali sumber yang
menyebabkan Anda menunda pekerjaan. Jika sudah menemukan akar
masalahnya, gunakanlah pola pikir yang tepat untuk mengatasinya.
Apabila Anda masih merasa kesulitan dalam mengatasi kebiasaan
prokrastinasi yang dilakukan atau perilaku menunda pekerjaan yang
dilakukan telah mengganggu kehidupan sehari-hari, Anda bisa
berkonsultasi dengan konselor atau psikolog.

Tips Cara Mengatasi Prokrastinasi


 Pertama, memotivasi diri sendiri dengan menentukan tujuan.
 Kedua, menentukan sendiri target waktu penyelesaian tugas.
 Ketiga, mengusahakan untuk menyediakan waktu khusus
setiap hari untuk mengerjakan tugas secara konsisten.
 Keempat, mematikan koneksi internet saat mengerjakan tugas.
 Kelima, yakin atas kemampuan diri sendiri dan hasil tugas
yang dikerjakan.
 Keenam, menempelkan kata-kata motivasi untuk mengerjakan
tugas di tempat yang sering dilihat seperti di laptop, pintu kamar,
dinding kamar dan tempat-tempat strategis lain yang muda dilihat
mata.
 Ketujuh, memberikan reward bagi diri sendiri jika berhasil
menyelesaikan tugas sesuai target, dan memberikan punishment
jika gagal.

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK


KISAH NANA SEORANG MAHASISWI
Nana, seorang mahasiswi yang kerap membeli sepatu sampai tiga, karena satu
sepatu miliknya jebol. Hal ini mempengaruhi pengeluarannya bulan desember,
sehingga ia menunda untuk laminating 8 lembar deskripsi pekerjaan rumah
yang harus segera diserahkan ke ketua koperasi di tempatnya kuliah. Saat di
bulan Desember, Nana menanyakan untuk laminatingnya yang cukup
mengeluarkan Rp. 3.000 per lembarnya. Saat di bulan Januari, Nana baru akan
menyelesaikan tugasnya untuk dilaminating. Namun apa yang terjadi, harga
laminating sudah naik. Hal ini menyebabkan jumlah pengeluaran yang makin
besar untuknya.
Nana : Lho bukannya harganya laminating 3 ribu
Tukang Fotocopy : 3.500
Nana : Naik 500 ya ? karena tahun baru
Tukang focotocy : ya
Perilaku menunda dapat mengabikatkan uang yang dikeluarkan jadai lebih
banyak. Begitu juga “menunda” penyelesaian kuliah, mengabikatkan uang
yang dikeluarkan lebih banyak dan waktu dihabiskan lebih lama. Menunda
berobat atau periksa ke dokfer ketika sakit, dapat mengakibatkan penyakit
tambah parah dan biaya obat makin besar, bahkan lebih tragis dapat
menimbulkan kematian. Menunda pekerjaan rumah (PR) mengakibatkan
peserta didik tidur larut malam, terlambat bangun dan dihukum guru piket.
Menunda belajar mengakibatkan peserta didik berkeinginan untuk menyontek
dan tidak jujur, mengakibatkan prestasi tidak maksimal. Prokrastinasi memang
nikmat, tetapi ia dapat berubah menjadi monster yang menelan diri kita
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL

Bidang Layanan : Pribadi Sosial


Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengembangan sikap
Kelas / Semester : VIII / Genap
Tema : Etika bergaul
Sub Tema : Etika bergaul bagi remaja milenial
Alokasi Waktu : 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami definisi etika
2. Peserta didik/konseli dapat memahami cara untuk membina
persahabatan
3. Peserta didik/konseli dapat memahami etika yang perlu diperhatikan
dalam pergaulan

B. Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Curah pendapat
2. Alat / Media : LCD, Power Point Etika Bergaul, Sticky Notes
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban
kepada peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk
mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan
Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat
suasana kegiatan menjadi lebih semangat/bergairah dengan
diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2. 1 Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut diatas.
2.2 Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan
serta Guru BK mengajak peserta didik berdialog interaktif
tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan
Video “adap bergaul dengan teman sebaya”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah
peserta didik melihat tayangan video tersebut.
2.5. Beberapa peserta didik mampu menjelaskan cara mereka bergaul
2.6. Peserta didik bersedia menceritakan perilaku bergaul yang positif
yang pernah di buat dan mencari cara mengatasinya versi mereka
dalam notes serta menuliskan bagimana cara untuk merubah
sikap yang negative dalam bergaul untuk lebih positif
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas
kegiatan
yang telah dilakukan
3.3. Guru BK mengajak peserta didik agar mengatasi masalah
prokrastinasi
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan
mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta
melakukan refleksi dari kegiatan layanan klasikal tersebut
menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dalam curah
pendapat
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah
mengikuti kegiatan layanan klasikal, antara lain: suasana yang
dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya.
Materi Etika Bergaul
ETIKA PERGAULAN DENGAN TEMAN SEBAYA

Definisi / Pengertian Etika


Etika pergaulan yaitu sopan santun / tata krama dalam pergaulan yang
sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang
berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
Etika adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang
mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan.
Kita semua manusia disebut sebagai makhluk sosial dan makhluk individu.
Jadi kita semua walaupun mementingkan dan mendahulukan kebutuhan secara
pribadi tetap membutuhkan dan memerlukan orang lain, untuk mengantar
ketujuan yang kita butuhkan. Agar terjadi hubungan yang harmonis kalian
perlu pembinaan dari sekarang ini sehingga nantinya tercipta hubungan yang
selaras, serasi dan seimbang jauh dari pertentangan dan permusuhan yang
dinilai dari masyarakat.
Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara remaja, atau dalam
kelompok sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di samping dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan remaja sebagai
anggota kelompok tersebut, juga menimbulkan pengaruh yang negatif.
Pengaruh negatif itu maksudnya, bahwa kelompok teman sebaya itu bisa
menjadi racun bagi perkembangan remaja yaitu apabila pola perilaku para
anggotanya tidak dilandasi moral, atau melecehkan norma agama, seperti :
meminum minuman keras, kecanduan obat-obat terlarang (drug addiction),
kriminalitas, sadisme, pacaran bebas (free love), dan bahkan free sex (samen
leven atau kumpul kebo).
Dilihat dari kajian psikologis, pergaulan itu dipandang sebagai wahana
untuk mewujudkan atau memenuhi kebutuhan insani (manusia), yaitu
kebutuhan sosial, seperti :
1. Kebutuhan akan pengakuan sosial (need for affiliation)
2. Kebutuhan akan keterikatan (persaudaraan) dan cinta kasih (belongingness
and love needs)
3. Kebutuhan akan rasa aman, perlindungan (safety needs)
4. Kebutuhan akan kebebasan (independence)
5. Kebutuhan akan harga diri, hasrat untuk dihargai orang lain (self-esteem
needs)
Untuk memahami labih lanjut, tentang bagaimana bentuk pergaulan
remaja, yang mungkin juga sedang anda alami sekarang, adalah sebagai
berikut :
1. Pergaulan Persahabatan
Pergaulan ini sifat hubungannya hanya sebatas berteman yang didasari
adanya kesamaan di antara mereka, seperti : kesamaan sekolah, agama,
hobi, tempat tinggal, pekerjaan, dan latar belakang status sosial ekonomi.
2. Pergaulan Percintaan
Masa remaja ditandai dengan mulai matangnya (terjadi perubahan
fungsional) organ-organ reproduksi dan postur tubuh. Perubahan-
perubahan itu dapat menimbulkan hasrat libido pada lawan jenisnya. Pada
masa ini, remaja hidupnya makin romantis, senang berhias diri, menyusun
atau mengarang puisi-puisi cinta, dan senang membaca novel-novel
percintaan. Remaja mulai berminat, atau menaruh perhatian yang lebih
dalam untuk bergaul lebih akrab dengan lawan jenisnya.
Keinginan remaja untuk menjalin cinta kasih dengan lawan jenisnya,
merupakan fitrah manusiawi yang tidak mungkin dihilangkan atau
dihalang-halangi. Persoalannya adalah bagaimana agar dalam
menyalurkan fitrah cinta kasihnya itu tidak melanggar norma agama atau
adat istiadat.

Ada beberapa cara untuk Membina hubungan yang baik (Pergaulan) dengan
sesama teman,antara lain:
1. Belajar menghargai
Pada dasarnya semua orang ingin dihargai, tidak peduli apakah ia
orang berpangkat atau tidak, orang miskin atau kaya, sesama agama atau
tidak seagama, sesama suku atau tidak sesama suku, semuanya ingin
dihargai secara proporsional. Namun sayangnya, banyak orang dikalangan
kita yang tidak mau menghargai orang lain. Padahal menghargai orang
lain bukan berarti memberikan sesuatu yang besar nilainya. Misalnya saja
menghargai pendapat orang lain. Hal ini sangat penting dilakukan dalam
membina hubungan yang baik. Kalau kita tidak mau menghargai orang
lain, jangan berharap orang lain akan mau menghargai kita.
2. Belajar menghormati
Setiap orang selalu ingin dihormati. Oleh karena itu, janganlah kita
menghormati orang lain karena ia kebetulan punya pangkat atau
kedudukan. Kita perlu menghormati orang bahkan orang yang seumuran
dengan kita, bila kita melihat orang lain tersebut melakukan sesuatu yang
baik. Dengan kata lain, ciptakan suasana saling menghormati di antara
kita.
3. Mempunyai sikap mau mengerti
Sikap mau mengerti keadaan orang lain pada dasarnya merupakan
perbuatan sangat terpuji. Sebab, orang mempunyai sikap mau mengerti
keadaan orang lain ini membutuhkan kesadaran yang harus ditumbuhkan
dari dalam hati nurani yang terdalam. Oleh karena itu dalam membina
hubungan yang baik, sudah seharusnya kita mau mengerti keadaan orang
lain tanpa pandang bulu. Artinya kita harus menghindari sikap acuh tak
acuh atau tidak peduli terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita
4. Mau menberikan pujian
Bila kita melihat teman kita berprestasi dalam suatu bidang
apapun karena hasil keras dan jujur, maka sebaiknya kita mau memberikan
pujian terhadap teman kita tadi dengan penuh keihklasan. Sebab,
pemberian pujian yang sesuai dengan keadaannya, artinya tanpa dibuat-
buat, akan memberikan pengaruh positif bagi teman kita, meskipun pujian
yang kita berikan itu dalam bentuk sekecil apapun. Oleh karena itu, dalam
rangka membina hubungan yang baik antar sesama teman, sebaiknya kita
jangan pelit memberikan pujian.
5. Mau memberikan motivasi
Perjalanan hidup seseorang tidak selamanya berjalan mulus,
artinya ada kalanya ia mengalami masalah, seperti patah semangat atau
putus asa dan lain sebagainya, sehingga ia kehilangan semangat, malas,
tidak bergairah. Bila kita mempunyai teman yang mengalami demikian itu,
maka sebagai teman yang baik tentunya akan memberikan motivasi
(dorongan), sehingga teman kita tadi tumbuh kembali rasa percaya dirinya.
Oleh karena itu dalam membina hubungan yang baik, sebaiknya kita harus
pandai-pandai memberikan motivasi, khususnya terhadap teman yang
sedang mengalami suatu masalah.
6. Tidak bercanda keterlaluan.
Kalau kita bersenda gurau hal hal yang kecil mugkin tidak masalah, tetapi
kalau sudah diluar batas, maka hubungan itu bisa langsung retak.
7. Hal yang dapat menjaga persabahatan adalah menjadi pendengar baik dan
saling menghormati satu sama lain.
Hormati saran teman dan dengarkan apa yang sahabat ungkapkan, ambil
sisi positifnya sebagai kritik yang membangun. Kepribadian yang berbeda
antara kita dan sahabat, akan dapat menjadi pelengkap satu sama lain.
Tetapi bukan berarti kita harus menceritakan segala hal kepada sahabat.
8. Jangan pernah mengkhianati kepercayaan sahabat kita.
Percayalah, ketika kita mengkhianati sebuah persahabatan, maka tidak
akan mendapatkan sahabat terbaik lagi. Beri dukungan ketika sahabat kita
sukses dan selalu mengagumi prestasinya. Ketika ada konflik di antara
persahabatan dapat diselesaikan dengan saling terbuka satu sama lain.
Memaafkan memang tidak gampang, tapi memaklumi bahwa setiap orang
dapat membuat suatu kesalahan dan demi kebaikan dan menjaga
persahabatan agar tetap utuh.

Diantara beberapa unsur etika yang perlu diperhatikan dalam pergaulan


dengan teman sebaya itu, adalah:
1. Pilihan teman yang berakhlak baik.
2. Bertemanlah dengan yang memiliki semangat belajar yang tinggi.
3. Kembangkanlah sikap saling membantu, dan memberi saran, dalam
kelompok anda.
4. Kembangkanlah sikap saling menghormati, dan menghargai diantara
teman kelompok.
5. Jadikanlah sikap solidaritas semua (buta)di antara teman, seperti
solidaritas terhadap teman yang melakukan tawuran.
6. Hindarkan pola perilaku yang melanggar norma agama (tidak normal).

Jadikanlah kelompok anda itu sebagai wahana untuk belajar bersama, seperti
mendiskusikan pelajaran, tugas-tugas, atau pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi, baik oleh pribadi masing-masing, maupun oelh bersama.

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK


NAMA KEGIATAN : KUIS - APAKAH ANDA SAHABAT/TEMAN YANG
BAIK ?

1. Saat bertemu dengan sahabat, apa yang biasa kamu lakukan ?


a. Menyapanya dengan baik, dan mulai menanyakan kabarnya.
b. Menceritakan hal penting yang terjadi dalam hidup kamu
c. Menceritakan kabat, gossip terbaru yang terjadi

2. Seberapa sering sahabat kamu menceritakan rahasianya kepada kamu ?


a. Beberapa kali, jika ia memang merasa perlu
b. Semua rahasianya diceritakan
c. Ia menyimpan rahasianya untuk dirinya sendiri.

3. Saat seorang sahabat bercerita tentang sesuatu, apa yang biasanya kamu
lakukan ?
a. Menanggapi dan ingin mencari tahu lebih jauh.
b. Menghormatinya dengan mendengarkan apa yang ia bicarakan
c. Berusaha untuk menginat apa yang ia ceritakan.

4. Apa yang terjadi jika tanpa sadar kamu menceritakan rahasia sahabatmu
pada orang lain ?
a. Marah besar dan persahabatan pun rusak.
b. Biasa saja, tidak perlu dipermasalahkan, toh sudah terjadi.
c. Kecewa dan cenderung menjaga jarak.

5. Apa yang terjadi ketika sahabat kamu berhasil mencapai kesuksesan ?


a. Mengucapkan selamat dan turut bangga
b. Menjadi bagian dari suksesnya.
c. Menjadi iri dan diam saja

6. Mana yang lebih kamu pilih ?


a. Berbohong, tapi menyenangkan sahabat.
b. Sedikit berbohong agar tidak melukai perasaan sahabat
c. Jujur, walaupun melukai dan mengecewakan sahabat.

7. Jika seorang sahabat mendapatkan nilai yang lebih bagus dari nilai kamu,
apa yang kamu lakukan ?
a. Sedikit kesal, tapi berusaha untuk ikut bahagia.
b. Merasa iri dan kesal karena tidak bisa lebih baik
c. Berusaha berjuang untuk lebih baik dari dia

8. Apa yang kamu lakukan ketika seorang sahabat mengatakan impiannya


pada kamu ?
a. Berusaha realistis, jika memang tidak mungkin jangan bermimpi
b. Menghargai impiannya dan mendengarkannya.
c. Ikut serta mewujudkan impiannya.
9. Saat memilih antara acara keluarga penting dengan acara kumpul-kumpul
bersama sahabat, mana yang kamu pilih ?
a. Lebih memilih acara keluarga karena sangat penting
b. Lebih memilih acara sahabat karena sahabat lebih penting
c. Memberikan pengertian dan membuat skala prioritas mana yang
lebih penting
10. Saat kamu dan sahabat menyukai orang yang sama, apa yang kamu
lakukan ?
a. Merelakannya demi persahabatan karena persahabatan jauh lebih
penting
b. Berusaha untuk mendapatkan karena urusan cinta berbeda dengan
persahabatan
c. Bersaing secara sehat dan berlapang dada untuk merelakannya.

Penilaian :
1. A = 2 ; B = 3 ;C=1
2. A = 3 ; B = 2 ;C=1
3. A = 2 ; B = 3 ;C=2
4. A = 1 ; B = 1 ;C=2
5. A = 2 ; B = 2 ;C=1
6. A = 2 ; B = 2 ;C=3
7. A = 2 ; B = 1 ;C=2
8. A = 2 ; B = 3 ;C=3
9. A = 1 ; B = 2 ;C=3
10.A = 2 ; B = 2 ;C=3

Mari kita hitung, berapa nilai total yang kita peroleh !


Nilai 14 – 19
Kamu termasuk teman yang baik, tapi belum bisa dikatakan sebagai
sahabat. Ada beberapa hal yang menjadikan kedekatan kamu dan seorang
temanmu dikatakan masih memiliki batasan tertentu. Perhatian,
keterbukaan, dan kepercayaan yang kamu miliki masih dalam kadar yang
biasa saja
Nilai 19 – 24
Kamu termasuk ketegori teman dekat, lebih dari sekedar teman biasa.
Adanya kepercayaan di dalam hubungan, membuat persahabatan kamu
menjadi lebih baik.
Nilai 24 – 27
Kamu adalah seorang sahabat yang baik. Kamu memiliki sikap saling
membangun, pengertian, dan kebaikan. Sahabat kamu adalah orang yang
beruntung karena bisa mengenal kamu. Dalam hubungannya, kamu
menjadi magnet yang membuat persahabatan tampak menjadi ideal dan
saling membutuhkan. Selamat !
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL

Bidang Layanan : Karir


Fungsi Layanan : Pemahaman, Pendalaman
Kelas / Semester : VIII / Genap
Tema : Macam Profesi di Masyarakat
Sub Tema : Jika Aku Menjadi
Alokasi Waktu : 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami definisi pekerjaan, profesi,
jabatan dan karir
2. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian profesi
3. Peserta didik/konseli dapat memahami hal-hal yang perlu
diperhatikan untuk memiliki profesi

B. Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Curah pendapat
2. Alat / Media : LCD, Power Point Profesi, Manila, Sticky Notes
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban
kepada peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk
mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan
Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat
suasana kegiatan menjadi lebih semangat/bergairah dengan
diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2. 1 Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut diatas.
2.2 Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan
serta Guru BK mengajak peserta didik berdialog interaktif
tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan
Video “mengenal macam-macam profesi”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah
peserta didik melihat tayangan video tersebut.
2.5. Beberapa peserta didik mampu menjelaskan profesi impiannya
2.6. Peserta didik bersedia dan berani menuliskan profesi impiannya
di depan banyak orang
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas
kegiatan
yang telah dilakukan
3.4. Guru BK mengajak peserta didik agar mengatasi masalah
prokrastinasi
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan
mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta
melakukan refleksi dari kegiatan layanan klasikal tersebut
menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dalam curah
pendapat
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah
mengikuti kegiatan layanan klasikal, antara lain: suasana yang
dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya.
Games 1 : NAMA KEGIATAN : TEBAK PROFESIKU
Tujuan : Peserta didik mengenal dan menyebutkan jenis-jenis profesi yang
ada di masyarakat secara cepat
Cara Bermain :
1. Setiap peserta membentuk kelompok ( 1 kel. : 5 – 6 orang )
2. Setelah dibagi ke dalam kelompok, kelompok diminta memilih satu
peserta didik sebagai peraga untuk menerima instruksi tertulis dari guru
(berisi jenis profesi)
3. Peserta didik peraga mendomostrasikan gerakan-gerakan profesi itu,
anggota kelompoknya secara berurutan menebak profesi yang diperagakan
dengan menyebutkan kata kunci utama dari profesi tersebut, kemudian
menyebutkan nama profesi itu.
4. Jika tebakan anggota kelompok benar, peraga melanjutkan peragaan gerak
pekerjaan profesi berikutnya dan seterusnya
5. Setiap kelompok mendapatkan 3 profesi yang harus ditebak satu per satu
Activity 2 :
JIKA AKU MENJADI
1. Siswa di bagi 1 lembar sticky notes atau alat tulis dan menuliskan profesi
impiannya dalam lembar kertas asturo/ manila yang di sediakan guru serta
menjelaskan bidang profesi itu kegiatnnya yang ia tahu apa
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL

Bidang Layanan : Pribadi


Fungsi Layanan : Pemahaman, Pendalaman
Kelas / Semester : VIII / Genap
Tema : Inspirasi Kehidupan
Sub Tema : Quotes Of the day dan inspirasinya
Alokasi Waktu : 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami siapa role modelnya
2. Peserta didik/konseli dapat memiliki semangat menjadi lebih baik
3. Peserta didik/konseli dapat berani menyemangati dirinya untuk
menjadi lebih baik

B. Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Curah pendapat
2. Alat / Media : Manila, Sticky Notes, spidol
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban
kepada peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk
mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan
Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat
suasana kegiatan menjadi lebih semangat/bergairah dengan
diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2. 1 Guru pembimbing menayangkan materi seputar role model yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut diatas.
2.2 Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan
serta Guru BK mengajak peserta didik berdialog interaktif
tentang contoh penerapannya.
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah
peserta didik melihat tayangan video tersebut.
2.4. Beberapa peserta didik mampu menjelaskan siapa role modelnya
2.5. Peserta didik bersedia dan berani menuliskan quotes yang paling
menjadi penyemangat dia menjadi lebih baik
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas
kegiatan
yang telah dilakukan
3.5. Guru BK mengajak peserta didik agar mengatasi masalah
prokrastinasi
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan
mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta
melakukan refleksi dari kegiatan layanan klasikal tersebut
menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dalam curah
pendapat
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah
mengikuti kegiatan layanan klasikal, antara lain: suasana yang
dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL

Bidang Layanan : Pribadi


Fungsi Layanan : Pemahaman, Pendalaman, Pencegahan
Kelas / Semester : VIII / Genap
Tema : Bahaya Rokok
Sub Tema : Kenali bahaya rokok untuk pasiv maupun aktif
Alokasi Waktu : 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian rokok dan macam-
macam jenis rokok
2. Peserta didik/konseli dapat memahami zat yang terkandung dalam
rokok
3. Peserta didik/konseli dapat memahami bahaya yang ditimbulkan akibat
merokok

B. Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Curah pendapat
2. Alat / Media : LCD, PPT materi, Kertas A4
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban
kepada peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk
mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan
Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat
suasana kegiatan menjadi lebih semangat/bergairah dengan
diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang
terkait dengan “Bahaya Rokok Bagi Kesehatan”
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah
peserta didik melihat tayangan video tersebut.
2.4. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan
serta Guru BK mengajak peserta didik berdialog interaktif tentang
materi yang disampaikan.
2.5. Beberapa peserta didik mencari informasi tentang dampak
merokok bagi kesehatan manusia dan cara menghindari merokok
dalam kehidupan sehari-hari.
2.6. Peserta didik membuat poster atau slogan terkait dengn tema
“Bahaya Rokok Bagi Kesehatan” dan mempublikasikannya
melalui media sosial.

3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas
kegiatan
yang telah dilakukan
3.6. Guru BK mengajak peserta didik agar mengatasi masalah
prokrastinasi
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan
mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta
melakukan refleksi dari kegiatan layanan klasikal tersebut
menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dalam curah
pendapat
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah
mengikuti kegiatan layanan klasikal, antara lain: suasana yang
dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya.
BAHAYA ROKOK DAN DAMPAKNYA
a. Pengertian Rokok
Menurut Wikipedia, Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang
antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter
sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok
dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan
kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak
beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai
pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang
dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan
jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali
dipatuhi).
Ada banyak bentuk rokok, diantaranya :
1. Rokok Kretek Batang, yaitu tembakau yang dibungkus kertas, ada yang kretek
dan filter
2. Rokok Cerutu, yaitu Sejenis rokok dengan tembakau murni dalam bentuk
lembaran.
3. Rokok Pipa/Canglong, yaitu rokok dengan tembakaunya langsung dimasukkan
ke dalam pipa lalu dibakar
4. Rokok Shisa, yaitu rokok ini lebih dikenal dengan rokok arab yang
tembakaunya dicampur dengan buah-buahan
5. Rokok Susur, yaitu tembakau yang langsung dihisap dan dicampur daun sirih,
kapur dan pinang
6. Rokok Kunyah/Permen, yaitu produk tembakau yang dihisap seperti permen
7. Rokok Elektrik, yaitu e-cigarette. Sebuah inovasi baru dari bentuk rokok
tradisional menjadi rokok modern.

b. Jenis-jenis Perokok
Berdasarkan jenisnya perokok dibedakan menjadi :
1. Perokok aktif
Mereka telah terbiasa dan nyata menghisap rokok dan menanggung
sendiri akibatnya.
2. Perokok pasif
Mereka sebenarnya tidak merokok namun karena ada orang lain yang
merokok didekatnya maka ia terpaksa harus ikut menghisap asap rokok
dengan segala akibatnya.
Berdasarkan jumlahnya perokok dibagi menjadi :
1. Perokok ringan.
Perokok yang merokok atau menghabiskan sekitar 1-10 batang rokok per
hari.
2. Perokok sedang.
Perokok yang menghabiskan sekitar 10-20 batang rokok per hari.
3. Perokok berat.
Perokok yang menghabiskan lebih dari 20 batang rokok per hari.
c. Zat yang terkandung dalam rokok

1. Nikotin
Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus
menghisap rokok.
Pengaruh bagi tubuh manusia :
 Menyebabkan kecanduan atau ketergantungan merusak jaringan otak
 Menyebabkan darah cepat membeku
 Mengeraskan dinding arteri

2. Tar
Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa
menimbulkan iritasi bahkan kanker
Pengaruh bagi tubuh manusia :
 Membunuh sel dalam saluran darah
 Meningkatkan produksi lendir diparu-paru
 Menyebabkan kanker paru-paru

3. Karbon Monoksida
Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat
oksigen dalam tubuh.
Pengaruh bagi tubuh manusia :
 Mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen
 menghalangi transportasi dalam darah

4. Zat Karsinogen
Pengaruh bagi tubuh manusia :
 Memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh

5. Zat Iritan
Pengaruh bagi tubuh manusia
 Mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru
 Menyebabkan batuk.

Sebagaimana kita ketahui zat-zat asing berbahaya yang dihisap oleh perokok
tersebut adalah zat yang terkandung dalam dalam asap rokok dan ada 4000 zat
kimia yang terdapat dalam sebatang rokok, 40 diantaranya tergolong zat yang
berbahaya misalnya : hidrogen sianida (HCN) , arsen, amonia, polonium, dan
karbon monoksida (CO). Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen
gas 85 % dan partikel

Bahaya Yang di Timbulkan akibat merokok

1. Bahaya merokok pada perokok aktif dan pasif


Besarnya bahaya merokok sebenarnya bukan tidak disadari oleh para
perokok, karena pada setiap bungkus rokok kini terdapat peringatan wajib dari
pemerintah yang berbunyi: “MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN
KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN
KEHAMILAN DAN JANIN.” Tetapi, seringkali kuatnya ketergantungan
terhadap rokok membuat orang tidak mau berhenti mengisapnya. Menurut
penelitian, ternyata yang akan menerima efek negatif dari rokok tersebut bukan
hanya perokok aktif saja, akan tetapi perokok pasif pun akan menerima akibat
negatif dari rokok tersebut. Dan justru efek yang diterima oleh perokok pasif
akan jauh lebih berbahaya lagi ketimbang perokok aktifnya.
Adapun beberapa bahaya dan akibat yang di timbulkan oleh rokok bagi
kesehatan tubuh antara lain :
a. Kanker Paru
Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal
ini karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat
dari asap rokok ini akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh
abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat
akan meninggal akibat kanker paru.
b. Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi
menemukan kadar tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok
menjadi karsinogen yang mengarah pada kanker kandung kemih.
c. Kanker Payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara.
Hasil studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20
tahun dan 5 tahun sebelum ia hamil pertama kali berisiko lebih besar
terkena kanker payudara.
d. Kanker Serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok.
Hal ini karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh
virus menular seksual.
e. Kanker Kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus
sehingga menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80 persen kasus
kanker esofagus telah dikaitkan dengan merokok.
f. Kanker Pencernaan
Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa asap
yang tertelan sehingga meningkatkan risiko kanker gastrointestinal
(pencernaan).
g. Kanker Ginjal
Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan
tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan
kimia berbahaya lainnya seperti karbonmonoksida dan tar menyebabkan
perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan tekanan darah.
Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah
sel DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini mempengaruhi fungsi
ginjal dan memicu kanker.
h. Kanker Mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali
lebih besar mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak
merokok, dan orang yang merokok tembakau tanpa asap berisiko 50 kali
lipat lebih besar.
i. Kanker Tenggorokan
Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati
tenggorokan, karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok.
j. Serangan Jantung
Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan
meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil
oksigen dalam darah lebih banyak yang membuat jantung memompa darah
lebih banyak. Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah
tinggi, maka bisa menyebabkan serangan jantung.
k. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok dan akan
memburuk jika memiliki penyakit lain seperti diabetes melitus.
l. Aterosklerosis
Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan arteri yang bisa
disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya
jaringan parut dan penebalan arteri yang menyebabkan arterosklerosis.
m. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat
seseorang sulit bernapas, dan sekitar 80 persen kasus PPOK disebabkan oleh
rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya emfisema (sesak napas
akibat kerusakan pada kantung udara atau alveoli) dan bronkitis kronis
(batuk dengan banyak lendir yang terjadi terus menerus selama 3 bulan).
n. Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa
meningkatkan risiko disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena
merokok bisa merusak pembuluh darah, nikotin mempersempit arteri
sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis. Jika
seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi peringatan dini
bahwa rokok sudah merusak daerah lain di tubuh.
o. Gangguan medis lainnya
Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan
darah tinggi (hipertensi), gangguan kesuburan, memperburuk asma dan
radang saluran napas, berisiko lebih tinggi mengalami degenerasi makula
(hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering sakit-
sakitan, menimbulkan noda di gigi dam gusi, mengembangkan sariawan di
usus serta merusak penampilan.

Kandungan Zat dalam Asap Rokok yang dinyalakan

 TAR
Mengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-
paru dan meyebabkan kanker.
 Karbon monoksida (co)
gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah
membawa oksigen.
 Nikotin
Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan
sirkulasi darah, nikotin membuat pemakainya kecanduan.

Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah membuktikan bahwa zat-zat
kimia yang dikandung asap rokok dapat mempengaruhi orang-orang tidak
merokok di sekitarnya Perokok pasif dapat meningkatkan risiko penyakit kanker
paru-paru dan jantung koroner.
Dampak negatif Rokok Bagi Kesehatan
1. Dampak bagi perokok pasif
 Angina
Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung
 Asma
Mengalami kesulitan bernafas
 Alergi
Iritasi akibat asap rokok antara lain
Iritasi mata, sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan, batuk dan sesak
nafas.
 Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, meyalurkan
zat-zat beracun dari asap rokok kepada janin yang dikandungnya
melalui peredaran darah. Nikotin rokok menyebabkan denyut jantung
janin bertambah cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangya
oksigen yang diterima janin.

2. Dampak Negatif Rokok Pada Perokok Aktif


 pusing,
 kepala terasa berputar,
 halusinasi ringan,
 mual,
 muntah,
 gangguan fungsi paru, liver dan jantung.
 Tingkat Kronis akan mengalami kerusakan
fungsi intelektual.
 Kanker paru-paru, penyakit jantung sampai
pada kematian

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK


A. Peserta didik di minta mencari informasi tentang dampak merokok bagi
kesehatan manusia dan cara menghindari merokok dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Peserta didik membuat poster atau slogan terkait dengn tema “Bahaya
Rokok Bagi Kesehatan” dan mempublikasikannya melalui media sosial.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL

Bidang Layanan : Pribadi Belajar


Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengembangan
Kelas / Semester : VIII / Genap
Tema : Motivasi belajar dan Berprestasi
Sub Tema : Be better for Us
Alokasi Waktu : 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian motivasi belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam meningkatkan motivasi belajar
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Meningkatkan Motivasi
Belajar
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban
kepada peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk
mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan
Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat
suasana kegiatan menjadi lebih semangat/bergairah dengan
diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan
serta Guru BK mengajak peserta didik berdialog interaktif tentang
contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan
video yang terkait dengan “kisah Belajar dari semut”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah
peserta didik melihat tayangan video tersebut.
2.5.Peserta didik diminta untuk memperhatikan tanyangan
disampaikan guru BK tentang kisah inspiratif “Kisah Ibnu Hajar”
(belajar butuh proses).
2.6. Peserta didik melakukan perenungan, penghayatan terhadap kisah
inspiratif tersebut, kemudian membuat makna atau poin belajar
dari kisah tersebut.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas
kegiatan
yang telah dilakukan
3.7. Guru BK mengajak peserta didik agar mengatasi masalah
prokrastinasi
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan
mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta
melakukan refleksi dari kegiatan layanan klasikal tersebut
menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dalam curah
pendapat
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah
mengikuti kegiatan layanan klasikal, antara lain: suasana yang
dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya.
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa
yang akan menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar. Motivasi adalah penggerak, yakni penggerak yang menimbulkan
keinginan keinginan seperti, keinginan untuk tahu, keinginan untuk kreatif,
keinginan untuk memperbaiki kegagalan, keinginan untuk sukses dan
sebagainya. Kemudian motivasi belajar itu merupakan penggerak yang akan
menimbulkan kegiatan belajar, kegiatan belajar di sini meliputi mendengarkan,
menyimak, mengerjakan tugas, mengobservasi, meneliti, menelaah, materi
pelajaran. Selanjutnya motivasi belajar akan memberikan arah pada kegiatan
belajar maksudnya mengarahkan pada pencapaian tujuan belajar yaitu
mengerti,memahami dan terampil terhadap apa yang dipelajari.
Pada prinsipnya sepanjang hidupnya manusia akan menghadapi
perjuangan, dan untuk dapat melampaui setiap perjuangan perlu adanya
semangat atau motivasi. Perhatikan ilustrasi berikut ini :
1. Ani ingin menjadi seorang dokter, maka setiap hari Ani selalu berusaha
menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya mulai dari belajar, mengerjakan tugas-
tugas, latihan soal, membuat catatan, diskusi/belajar kelompok, sampai
berusaha memahami bagaimana seharusnya berkepribadian sebagai seorang
dokter, disamping selalu berdoa dan rajin beribadah. Karena kerja kerasnya itu
maka Ani selalu mendapat peringkat terbaik di sekolahnya. Apabila kita
perhatikan contoh diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa karena
keinginan yang kuat ANI dapat memotivasi dirinya dalam belajar.
2. Roni mempunyai kegemaran main gitar. Ia ingin sekali memiliki gitar, tetapi
uang tabungannya belum cukup. Mengetahui hal tersebut orang tua Roni
mengatakan bahwa kalau ingin dibelikan gitar, nanti kalau naik kelas dan
nilainya dapat mencapai peringkat 5 besar. Mendengar kata-kata ayahnya, Roni
menjadi bertambah semangat belajarnya. Ia betul-betul belajar keras dan
berdoa agar dapat memenuhi harapan orang tuanya. Contoh diatas memberikan
gambaran bahwa semangat belajar Roni timbul karena faktor dari luar, yaitu
ingin mendapat gitar dan ingin memenuhi harapan orang tuanya.
3. Rudi adalah anak pertama dari tiga bersaudara, adiknya masih kecil-kecil. Rudi
adalah harapan satu-satunya orang tuanya yang akan dapat membantu ekonomi
keluarga. Tapi sayangnya Rudi mempunyai pandangan yang berbeda dengan
orang tuanya. Sebagai anak yang mulai berangkat remaja, ia ingin ‘gaul’
seperti teman-temannya. Dengan dalih kebebasan, ia tidak segan-segan
membantah nasehat orang tuanya. Hampir setiap hari ia ‘nongkrong’ bersama
teman-temannya, kadang-kadang sampai larut malam, sehingga paginya malas
untuk masuk sekolah. Kalau sudah demikian itu ia terus bolos sekolah, juga
tidak pulang ke rumah, melainkan jalan-jalan kebeberapa tempat hiburan.
Suatu hari ditanya oleh guru pembimbing kenapa tidak masuk sekolah,
jawabnya sederhana yaitu “malas”.
Memperhatikan cerita tentang Rudi, timbul pertanyaan “kenapa Rudi
malas ?” Rudi malas karena pada dirinya tidak ada motivasi. Mengapa tidak
ada motivasi? Jawabnya adalah karena Rudi :
a. Tidak mempunyai tujuan/cita-cita yang jelas dan kuat.
b. Tidak memahami keinginan orang tuanya.
c. Tidak memahami bahwa hidup ini penuh kesulitan.
d. Tidak memahami aturan dan tata tertib sekolah.
e. Tidak memahami diri (tugas dan kewajiban sendiri)
Dari beberapa illustrasi diatas dapat diketahui bahwa motivasi sangat
diperlukan dalam mencapai suatu tujuan. Juga dapat diketahui bahwa motivasi
ada yang berasal dari dalam diri dan ada yang berasal dari luar diri. Motivasi
yang berasal dari dalam diri antara lain : adanya kemauan yang kuat, usaha
yang gigih, niat dan keyakinan yang kuat untuk mencapai apa yang yang
dicita-citakan, disertai doa dan ibadah yang rajin. Sedangkan motivasi yang
berasal dari luar diri, misalnya : untuk memenuhi harapan orang tua, ingin
mendapat hadiah.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri
maupun luar diri siswa yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah
pada kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar tercapai.
Ciri-ciri siswa yang mempunyai Motivasi Belajar :
 Tekun
 Ulet
 Minat yang tinggi
 Mandiri
 Bertanggung Jawab
 Senang memecahkan soal-soal latihan.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan motivasi
belajar adalah :
1. Setiap usaha belajar perlu ditetapkan niat dan tujuan yang jelas.
2. Merencanakan kegiatan belajar sebaik-baiknya.
3. Memahami setiap hambatan yang dihadapi dalam belajar.
4. Berdoa untuk keberhasilan.
5. Selalu mawas diri dan mengembangkan kesadaran untuk lebih memahami
diri. Semakin dalam pemahaman diri seseorang semakin besar semangat
yang akan muncul.
6. Mau menerima masukan dari orang lain.
7. Memahami norma-norma tentang belajar yang baik.
8. Mempunyai rencana masa depan

Motivasi harus selalu ada dan dipelihara, agar senantiasa hidup menggelora
didalam jiwa kita selamanya. Kalau kita kelihangan semangat, badan rasanya
lemah, malas, tidak bergairah, tidak berdaya, bahkan merasa tidak berharga.
Sungguh ini sangat merugikan. Jadi motivasi sangat diperlukan untuk
keberhasilan seseorang dalam belajar
Salah satu tujuan belajar di kelas agar kita dapat naik ke kelas berikutnya
sampai lulus. Untuk mencapai tujuan tersebut kita perlu usaha. Berharap
memperoleh hasil yang memuaskan adalah idaman setiap orang berusaha. Agar
kita memahami usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan, perhatikan hal-hal
berikut ini :
Persyaratan akademis, meliputi :
Hasil ulangan yang diperoleh sudah tuntas/lulus
Kehadiran disekolah hendaknya sesuai dengan ketentuan.
Konsentrasi belajar baik di rumah maupun disekolah
Kesehatan fisik maupun mental yang menunjang kegiatan belajar.
Kelengkapan catatan pelajaran.
Mengerjakan tugas (PR) dengan baik

Persyaratan Budi Pekerti, meliputi:


Kelakuan :
Ketaatan terhadap tata tertib sekolah
Bersikap santun dan ramah kepada guru/karyawan sekolah
Menjalin hubungan baik dengan teman sebaya
Memperhatikan pelajaran
Kerajinan
Kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar
Kehadiran dalam kegiatan ekstra kurikuler
Aktif mengikuti kegiatan peringatan hari-hari besar
Kehadiran dalam kegiatan upacara bendera
Mengerjakan PR atau tugas-tugas lain dari guru
Kelengkapan dan kerajinan buku catatan
Kerapian/kebesihan:
 Memakai seragam lengkap sesuai ketentuan
 Memakai pakaian bersih dan rapi
 Rambut disisir rapi, tidak mengenakan pewarna rambut (rambut anak laki-
laki pendek)
 Menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
 Buku-buku pelajaran disampul rapi dan bersih
 Membuang sampah ditempatnya
1. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK

NAMA KEGIATAN : KISAH IBNU HAJAR


Alkisah, ada seorang anak yang malas bangett.. kalau disuruh belajar di
kelas. Dia sering tidak paham sama pelajaran. Hasilnya dia menjadi murid
yang terbodoh di kelasnya. Dia STRESS dengan keadaan dirinya. Dia sudah
tidak tahan lagi. Sehingga dia pun akhirnya bergegas meninggalkan sekolah.
Setelah lama berjalan, dia beristirahat di tepi sungai. Dia melihat
pemandangan yang begitu menakjubkan. Dia melihat batu besar yang
berlubang gara-gara tetesan air. Iya, hanya tetes-tetes air yang tak kenal lelah
jatuh menimpa batu besar, jadi berlubang permukaan batu yang keras. Dia pun
mendapat pencerahan dari situ.
Aku memang bodoh, bego, dungu, tolol atau apalah namanya, tapi aku kan
manusia yang masih dikasih hidup oleh Allah. Kalau air yang terus menerus
menetes ini saja dapat membuat batu yang keras jadi berlubang, masa aku tidak
dapat membuat diriku sendiri PINTER. Sedungu atau sebodoh apapun aku
sekarang, aku yakin kalau terus-menerus berusaha persis seperti tetesan air ini
aku pasti bisa jadi pinter bin mahir. Aku pasti BISA, asal aku nggak nyerah dan
terus berusaha.. YA, AKU pASTI BISA !
Setelah kejadian itu, anak tersebut berubah drastiss. Dulunya paling males,
sekarang paling rajin. Setiap saat yang memungkinkan dia gunakan untuk
belajar. Dia mulai bisa menyamai teman-temannya. Begitulah, tingkat demi
tingkat ia lampaui. Hingga kemampuannya mendekati gurunya,
menyamainya…
Dan akhirnya menjadi luar biasa kemampuannya.

HIKMAH :
Belajar bukan berarti hanya sekolah,
belajar bukan berarti hanya membaca buku
tetapi juga Belajar dari setiap kejadian.
Batu sekeras apapun akan berlubang
jika ditetesi air terus menerus.
Oleh karenanya, mari kita sungguh-sungguh
dalam belajar.
Belajar dari apa yang bisa dilakukan,
agar hidup ke depan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai