Aprianto - Tugas Farmakologi 16 Salinan
Aprianto - Tugas Farmakologi 16 Salinan
NIM : 2121034
Tugas Farmakologi 16
A. Pendahuluan
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari cara kerja obat dalam tubuh. Obat adalah
senyawa atau campuran senyawa untuk mencegah, mengurangi gejala atau menyembuhkan
penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. Penentuan obat untuk pasien
adalah wewenang dari dokter, tetapi para perawat dituntut untuk turut bertanggung jawab dalam
pengelolaan obat tersebut mulai dari memesan obat sesuai order dokter, menyimpan dan meracik,
hingga memberikan obat kepada pasien, dan memastikan bahwa obat tersebut aman bagi pasien,
serta mengawasi akan terjadinya efek samping dari pemberian obat tersebut pada pasien. Perawat
harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat dan mempertanyakan perintah
tersebut jika tidak lengkap atau tidak jelas atau dosis yang diberikan di luar batas yang
direkomendasikan. Cara pemberian obat yang benar akan memberikan efek dan dampak yang
bagus dan efektif kepada proses penyembuhan penyakit. Pemberian obat yang tepat dan sesuai
dengan dosis adalah salah satu tanggung jawab penting bagi seorang perawat yang dilakukan di
tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas
Tabel 1.1 : Jenis-jenis kesalahan pemberian obat (medication error) (berdasarkan alur jenis
pengobatan),
no Tipe Medication Error Keterangan
1 Unauthorized drug Obat yang terlanjur diserahkan kepada pasien padahal diresepkan bukan
oleh dokter yang berwenang
2 Inmproper dose/quantity Dosis, strength atau jumlah obat yang tidak sesuai dengan yang dimaksud
dalam resep
3 Wrong dose Penyiapan/ formulasi atau pencampuran obat yang tidak sesuai
preparation method
4 Wrong dose form Obat yang diresepkan dalam dosis dan cara pemberian yang tidak sesuai
dengan yang diperintahkan di dalam resep
5 Wrong patient Obat diserahkan atau diberikan pada pasien yang keliru yang tidak sesuai
dengan yang tertera diresep
6 Omission error Gagal dalam memberikan dosis sesuai permintaan, mengabaikan
penolakan pasien atau keputusan klinik yang mengisyaratkan untuk tidak
diberikan obat yang bersangkutan
7 Extra dose Memberikan duplikasi obat pada waktu yang berbeda
8 Prescribing error Obat diresepkan secara keliru atau perintah diberikan secara lisan atau
diresepkan oleh dokter yang tidak berkompeten
9 Wrong administration Menggunakan cara pemberian yang keliru termasuk misalnya menyiapkan
technique dengan teknik yang tidak dibenarkan (misalkan obat im diberikan secara iv)
10 Wrong time Obat diberikan tidak sesuai dengan jadwal pemberian atau diluar jadwal
yang ditetapkan
Sumber: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Departemen Kesehatan RI Tahun 2008.
Faktor Penyebab Kesalahan Pemberian Obat
- Kurang menginterpretasikan dengan tepat resep obat yang dibutuhkan. Perawat bertanggung
jawab untuk melakukan interpretasi yang tepat terhadap order obat yang diberikan. Saat orde
obat yang dituliskan tidak dapat dibaca,maka dapat terjadi kesalahan interpretasi terhadap order
obat yang akan diberikan.
- Kurang tepat dalam menghitung dosis obat yang akan diberikan. Dosis merupakan faktor
penting, baik kekurangan atau kelebihan obat dapat menyebabkan dan bisa membehayakan,
sehingga perhitungan dosis yang kurang tepat dapat membayakan klien.
- Kurang tepat mengetahui dan memahami prinsip enam benar. Dalam memberikan
pengobatan,kita sebagai perawat sering melakukan kesalahan yang fatal, hal tersebut bisa terjadi
apabila kita kurang mengetahui dan memahami prinsip enam benar yang tepat.
2. Diagnosa keperawatan
Setelah data terkumpul, perawat harus menyusun dan menganalisis informasi tersebut untuk
membuat diagnosis keperawatan. Diagnosis keperawatan merupakan pernyataan sederhana
tentang status pasien dari sudut pandang keperawatan. Pernyataan ini mengarahkan intervensi
keperawatan yang tepat.
3. lntervensi
Pengkajian dan diagnosis situasi pasien mengarahkan intervensi keperawatan yang khusus. Tiga
jenis intervensi pemberian terapi obat adalah : pemberian obat, pemberian tindakan rasa
nyaman, dan penyuluhan pasien/keluarga. a. Pemberian Obat yang Tepat
Ada tujuh hal yang harus dipertimbangkan dalam memberikan obat secara aman dan efektif:
1) Obat: Kenali bahwa praktik keperawatan standar terdiri atas memastikan obat yang
diberikan sudah benar jenis obat dan dosisnya, dan diberikan pada waktu yang benar serta
untuk pasien yang benar.
2) Penyimpanan: Waspadai bahwa beberapa obat memerlukan lingkungan penyimpanan yang
khusus (mis., kulkas, tempat yang terlindung dari cahaya).
3) Rute: Tentukan rute pemberian yang terbaik; hal ini sering ditentukan oleh formulasi obat.
Perawat sering kali harus memodifikasi rute tersebut agar menjadi metode yang sangat
efektifdan nyaman untuk pasien berdasarkan situasi spesifik yang dialami pasien. Ketika
menggunakan rute yang telah ditentukan, cek metode yang paling tepat untuk
memberikan obat melalui rute tersebut.
4) Dosis: Hitung dosis obat dengan tepat, berdasarkan sediaan obat yang tersedia, berat
badan atau area permukaan tubuh pasien, atau fungsi ginjal pasien.
5) Persiapan' Kenali persiapan khusus yang diperlukan sebelum memberikan obat apapun.
Sebagai contoh, obat oral mungkin perlu dikocok atau digerus. Obat parenteral mungkin
perlu diencerkan atau dilarutkan dengan pelarut tertentu. Obat topikal mungkin
memerlukan penanganan khusus, seperti penggunaan sarung tangan selama pemberian
atau mencukur area tubuh sebelum pengotesan obat.
6) Penjadwalau Kenali bahwa pemberian satu obat perlu dikoordinasikan dengan pemberian
obat lain, makanan, atau parameter fisik. Sebagai tenaga kesehatan yang paling sering
terlibat dalam pemberian obat, perawdt harus waspada agar tidak mencampur aduk semua
faktor-faktor tersebut, dan juga memberikan penyuluhan kepada pasien agar pasien
mampu melakukannya sendiri.
7) Pencatatan; Setelah mengkaji pasien, membuat diagnosis keperawatan yang tepat, dan
memberikan obat . yang benar, melalui rute yang benar, dengan dosis yang benar, dan
waktu yang benar, dokumentasikan informasi-informasi tersebut sesuai dengan
persyaratan setempat mengenai pencatatan pemberian obat.
Mengapa Pasien Tidak Patuh dalam Meminum obatnya, banyak alasan yang dapat dijadikan
pertimbangan supaya program KIE perawat tepat, antara lain adalah :
1) Pasien kurang paham pasien tujuan pengobatan itu, mungkin pasien tidak mengerti
tentang pentingnya mengikuti aturan pengobatan yang ditetapkan sehubungan dengan
prognosisnya.
2) Sukarnya memperoleh obat tersebut di luar rumah sakit.
3) Mahalnya harga obat.
4) Kurangnya kepedulian dan perhatian keluarga yang mungkin bertanggungjawab atas
pemberian obat itu kepada pasien.
4. Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian dari proses kontinu asuhan pasien yang dapat menimbulkan
perubahan-perubahan pada pengkajian, diagnosis, dan intervensi. Pasien secara terus-menerus
dievaluasi guna melihat respons terapeutik, adanya efek obat yang merugikan, dan adanya
interaksi obat-obat. Keefektifan intervensi keperawatan dan program penyuluhan juga harus
dievaluasi.