Oleh
Kelompok 4
..........................………, ……………..
( …………..........………… ) ( …............………………. )
Kepala Ruangan ,
( ………………………………… )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
Bayi Ny. A berjenis kelamin laki-laki lahir pada hari Selasa, tanggal 3 September
2019 pukul 08.40 di RSD dr. Soebandi dari Ny. A dengan G4P2A1 pada usia kehamilan
37 minggu secara sectio caesarea atas indikasi riwayat SC 2 kelahiran sebelumnya dan
usia ibu > 35 tahun (36 tahun) serta jarak dengan kelahiran sebelumnya 12 tahun. Bayi
Ny. A lahir dengan berat badan lahir 3000 gram, panjang badan 49 cm, lingkar kepala 29
cm, lingkar dada 28 cm dan lingkar abdomen 26 cm. Penilaian Apgar Score 7-8, bayi
lahir langsung menangis dan ketuban jernih. Pada tanggal 4 september sekitar jam 9
pasien sesak dengan RR 76 kali/menit, sianosis, dan mendapatkan VTP, karena sesak
pasien mulai dipuasakan setelah kondisi membaik klien dipakaian masker 02 4 tpm
dan dipasang OGT pada jam 16.00. evaluasi setelah mendapat VTP saturasi menadi
99%, jam 23.00 pasien masih sesak dengan RR 68X/ menit.
Pada tanggal 5 September 2019, dilakukan pengkajian fisik, kulit bayi berwarna
kuning pada seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan telapak kaki (kremer 4). Tanda-
tanda vital FP 65 x/menit, Nadi : 156x/menit, Suhu : 37,4 oC (dengan infant warmer).
Penilaian Score Down didapatkan nilai 5 (asfiksia ringan), klien terpasang O2 masker 4
lpm, didapatkan sesak dengan penggunaan retraksi dada dan pernafasan cuping hidung
dan klien dalam kondisi dipuasakan. Pada pemeriksaan Laboraturium didapatkan
Billirubin direct : 0,32 mg/dL (0,2-0,4), Billirubin Total 8,73 mg/dL (<1,2), Albumin 2,6
gr/dL (3,4-4,8). Klien direncanakan dilakukan fototerapi selama 2x24 jam menunggu
kondisi klien stabil. Klien direncanakan fototerapi 2x 24 jam mulai tanggal 6
September 2019 pukul 09.00 - 8 September 2019 pukul 09.00.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
Ruangan : Ruang Perinatologi RSD dr Soebandi Jember
Tgl. / Jam MRS : 4 September 2019
Dx. Medis : Hiperbillirubinemia
No. Reg. : 268xxx
TGL/Jam Pengkajian : 5 September 2019 / 09.00
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : By. Ny. A
Nama Panggilan : By. Ny. A
Umur / Tgl. Lahir : 3 September 2019/ 3 hari
Jenis Kelamin : laki-laki
B. KELUHAN UTAMA
bayi kuning
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien lahir dengan cara caesar karena ibu pada 2 kelahiran sebelumnya melakukan
SC dan ibu berusia 36 tahn (berisiko tinggi). Pasien lahir pada tanggal 3 september
2019, setelah keluar langsung ditolong oleh perawat perin, dengan nilai AS 7-8. Pada
tanggal 4 september 2019 jam 09.00 pasien mulai sesak (+), cianosis (+), SD=5,
FP=76x/menit Nadi= 140 x/menit dan dilakukan VTP. Pasien kemudian membaik
dan diberikan oksigen 4 lpm dengan simple mask. Pada tanggal 5 september pukul
09.00 pasien nampak kuning dengan drajat kremer IV.
G. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
Ibu hamil ke 3 degan riwayat abortus 1 kali, dann SC 1 kali. Ibu pasien
mengetahi kehamilan sejak uia kandungan 2 minggu dan memang dinantikan.
Ibu pasien melakukan antenatal care setiap bulan. Selama kehamilan pasien
mengalami morningsickness selama trimester 1. Pada usia kehamilan 2 bulan
rawat inap 3 hari karena magh, di usia kehamilan 5 bulan ibu batuk dan
terdiagnosa asma.
2. Intra Natal
Pasien lahir dengan Caesar tanggal 03-09-2019 jam 8.40, AS 7-8, BB 3000
gr, PB 49 cm, LK 29 cm, LD 2 cm, LA 26 cm. nilai balard 32 yang
menandakan UK 37 minggu (term), SMK. Suhu lahir 34.8oC
3. Post Natal (0-7 hari)
Setelah lahir pasien dibawa ke ruang perin dan mendapatkan perawatan bayi
baru lahir. Klien mendapat inj vit K, tetes mata genta, imunisasi Hb0, nasal
kanul 1 tpm, dan klien diletakkan di infant warmer. Pada tanggal 4 september
sekitar jam 9 pasien sesak dengan RR 76 kali/menit, sianosis, dan
mendapatkan VTP, karena sesak pasien mulai dipuasakan, dipakaian masker
02 4 tpm dan dipasang OGT pada jam 16.00. evaluasi setelah mendapat VTP
saturasi menadi 99%, jam 23.00 pasien masih sesak dengan RR 68X/ menit.
Tanggal 5 september sesak berkurang dan diganti dengan nasal kanul, pasien
terlihat kuning dengan derajat kremer 4, dengan bilirubin total; 8.73 mg/dL
(nilai normal < 1.2mg/dL) dan direncanakan mendapat fototerapi menunggu
kondisi klien stabil. Klien direncanakan fototerapi 2x 24 jam mulai tanggal 6
September 2019 pukul 09.00 - 8 September 2019 pukul 09.00.
3. Pola eliminasi
BAK : frekuensi 2-3 kali genti pampers ½ penuh, warna kuning jernih, bau
khas urine
BAB : BAB 1 kali per hari, konsistensi lembek, warna hitam, bau khas
amoniak
4. Pola aktifitas / bermain (termasuk kebersihan diri)
Bayi menangis dan bergerak ketika dilakukan perawatan
Klien diseka 2x/. Hari dan ganti pampers 3x/ hari serta dilakukan perawatn
tali pusat.
L. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan Umum
Keadaan Umum : Keadaan umum klien cukup, klien dapat menangis lemah
Kesadaran : -
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah :- Suhu : 37,40C (dengan infant warmer)
Nadi :156 x/mnt RR : 65x/mnt
Tinggi badan : 49 cm
Lingkar kepala : 30 cm
Lingkar dada : 27 cm
Lingkar lengan atas : 9 cm
Berat badan sebelum sakit : -
Berat badan saat ini : 2750 gr
Berat badan ideal :-
Perkembangan BB : BB bayi menurun 250 gr
Nilai Score down = 5 (distress sedang)
2. Kepala
I: Normosefal, wajah tampak kuning, sclera ikterik, caput (-), cuping hidung
(+), wajah simetris, refkek hisap lemah, terpasang O2 simple mask, reflek
cahaya ka/ki +/+ 3mm/3mm, telinga bentuk sempurna membalik seketika
P: fontanel lunak, elastisitas telinga langsung membalik
3. Leher :
I: Bentuk leher simetris, tidak terdapat benjolan, tidak ada tanda peningkatan
vena jugularis, lipatan lemak (+), tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
P: tidak teraba adanya nodul atau masa abnormal
4. Thorax / dada :
Jantung
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : Teraba Ictus cordis
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1 S2 tunggal
Paru
Inspeksi : payudara aerola seperti titik tonjolan 1-2 mm, dada simetris,
tampak retraksi dada berat, RR: 68X/menit, dada nampak kuning.
Palpapsi : simetris kanan kiri
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : vesikuler ka/ki +/+
Nilai Score down = 5 (asfiksia sedang)
5. Abdomen :
Inspeksi : perut tampak bulat, tali pusat belum putus dan mulai mengering
berwarna hitam, tidak Nampak tanda-tanda infeksi, tampak berwarna kuning,
tidak ada asites.
Auskultasi : Bising Usus (+) sekitar 6x/menit
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak teraba pembesaran organ, soepl
6. Keadaan punggung:
Inspeksi : Lanugo menghilang , tidak ada jejas, bentuk punggung normal,
nampak kuning
Palpasi: tidak ada krepitasi, tidak ada benjolan
7. Ekstremitas :
Inspeksi : jari-jari tangan dan kaki lengkap, keadaan ekstremitas baik (tidak
terdapat gerakan abnormal menghadap ke dalam atau ke luar garis
tangan),sianosis (-), nampak kuning pada kaki, tangan, dalam keadaan
istirahat kepalan tangan longgar dengan lengan panggul dan lutut semi fleksi,
saat terbangun terdapat gerakan yang terjadi secara spontan dan simetris
disertai dengan gerakan sendi penuh. Kedua bahu, panggul, dan kedua kaki
bengkok sampai 90o (skor ballard 3)
Palpasi: CRT<2 detik, krepitasi (-), sudut pergelangan tangan 45o (skor
ballard 2), kelenturan lengan 90 o (skor ballard 4), sudut popliteal 90 o(skor
ballard 4), siku sampai garis axila (skor ballard 3), lutut bengkok tumit
sampai 120 o dari bidang datar (skor ballard 2).
M. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Jenis Hasil/ hari tanggal
Normal Satuan
Pemeriksaan 05-09 08-09
Faal Hati
Bil direk 0.2-04 mg/dL 0.32 0.34
Bil total <1.2 mg/dL 8.73 7.33
Albumin 3.4-4.8 gr/dL 2.6 3.1
Hematologi
Hemogoblin 13.5-21.5 gr/dL 16.1
Lekosit 5-21 109/L 4.1
Hematocrit 42-66 % 43
Trombosit 150-450 109/L 258
gda
2. Radiologi
-
3. Lain – lain
-
L. Terapi
1. Oral
2. Parenteral
- Infus D10 1/5 NS 14 tpm
- Ampicillin 2X150 mg/IV
- Gentamicyn 1 X 15 mg/IV
3. Lain – lain
- Terapi foto terapi 6-9-2019 s.d 08-09-2019 jam 09.00
Hiperbilirubin neonatus
5 3 DS : - Hipotermi Perubahan suhu secara
September DO : langsung antara intrauterine
2019 Suhu waktu lahir: 34.8 0C dan suhu ruang operasi
Suhu penkajian : 37, 4 (dengan
infant warmer) Terjadi perpindahan panas
Pasien diletakkan di infant secara konduksi
warmer
Suhu badan bayi menurun
Hipotermi
5 4 DS : - Resiko Aspirasi Pasien sesak + reflek
September DO : menghisap dan menelan lemah
2019 Pasien muntah
Pasien terpasang OGT ukuran Funsi gastrointestinal
No. 8 bermasalah (motilitas
Pasien dipuasakan menurun)
Bising usus (+) 6 X/Menit
Risiko terjadi refluks
gastrointestinal
Risiko aspirasi
5 5 S:- Resiko Infeksi Pasien kelahiran Caesar
September DO :
2019 Pasien terpasang OGT ukuran Tanpa IMD
No.
Tali pusatmasih melekat belum Tidak mendapatkan
kering dan belum lepas dengan imunoglobin G
panjang kurang lebih 4cm
Usia: 3 hari Imunitas masih rendah
Tidak melakukan IMD
Risiko infeksi
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
5 2 Hiperbilirubin neonatus
September
2019
5 3 Hipotermi
September
2019
5 4 Resiko Aspirasi
September
2019
5 5 Resiko Infeksi
September
2019
PERENCANAAN
Diagnosa
TGL/ Keperawatan/
Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan TTD
JAM Masalah
Kolaboratif
Pola Napas Tidak Efektif Tujuan: setelah dilakukan Manajemen jalan napas (I. 01011)
5 perawatan 3X24 jam masalah Observasi
September teratasi. 1. Monitor pola napas (frekuensi,
2019 Kriteria hasil kedalaman, usaha repirasi)
Pola napas (L. 01004) 2. Monitor bunyi napas tambahan
1. Dyspnea Menurun
2. Penggunaan otot bantu napas Terapeutik
abnormal tidak ada 3. Pertahankan kepatenan jalan napas
3. Pemanjangan fase ekspirasi dengan posisi esktensi kepala-leher
tidak ada 4. Lakukan penghisapan lendir dengan
4. Tidak ada pernapasan cuping durasi kurang dari 15 detik
hidung 5. Keluarkan sumbatan padat
5. Frekuensi napas 30-60 X/Menit 6. Berikan oksigen jika perlu
6. Kedalaman napas normal
Edukasi
7. Jelaskan prosedur
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian pernapasan
Terapeutik
9. Atur interval pemantauan respirasi sesai
kondisi
10. Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
11. Jelaskan hasil pemeriksaan
PERENCANAAN
Diagnosa
TGL/ Keperawatan/
Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan TTD
JAM Masalah
Kolaboratif
5 Ikterik Neonatus Tujuan: setelah dilakukan Fototerapi Neonatus
September perawatan 2X24 jam masalah Observasi
2019 teratasi 1. Monitor ikterik
Kriteria Hasil 2. Identifikasi kebutuhan cairan
Adaptasi Neonatus (L. 10095) 3. Monitor TTV seiap 4 jam sekali
1. Membrane mukosa kuning tidak 4. Monitor efek samping fototerapi
ada
2. Kulit kuning tidak ada Terapeutik
3. Sclera kuning tidak ada 5. Siapkan fototerapi dan kotak bayi
4. Premauritas menuru 6. Lepaskan pakaian bayi kecali popok
5. Pengeluaran feses positif 7. Berikan penutup mata
6. Aktivitas ekstremitas bebas 8. Berikan jaran antara lamu-bai 30-50 cm
7. Respon terhadap stimulasi 9. Biarkan paparan didapat secara
sensorik positif berkelanjutan
10. Gunakan linen berwarna putih
Edukasi
11. Pentingnya ASI dalam pencegahan
hiperbilirubin
Kolaborasi
12. Pemeriksaan darah vena bilirubin
PERENCANAAN
Diagnosa
TGL/ Keperawatan/
Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan TTD
JAM Masalah
Kolaboratif
5 Hipotermi Tujuan: setelah dilakukan Manajemen Hipotermia (I. 14507)
September perawatan selama 3X24 jam Observasi
2019 masalah teratasi 1. Monitor suhu tubuh
Kriteria Hasil 2. Identifikasi penyebab hipotermia
Termoregulasi (L.14134) 3. Monitor tanda dan gejala akibat
1. Pasien tidak mengigil hipotermia
2. Kulit pasien Nampak kemerahan
3. Tidak terdapat akrosianosis Terapeutik
4. Tidak terdapat kejang 4. Sediakan lingkungan yang hangat
5. CRT <2 detik 5. Ganti pakaian, atau linen yang basah
6. Suhu 36.5-37.5 6. Lakukan penghangatan pasif (selimuti)
7. Tidak ada pucat 7. Lakukan penghangatan aktif (pemberian
infant warmer)
Edukasi
8. Jelakan kondisi bayi
PERENCANAAN
Diagnosa
TGL/ Keperawatan/
Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan TTD
JAM Masalah
Kolaboratif
5 Resiko Aspirasi Tujuan Setelah dilakukan Pencegahan aspirasi (I. 01018)
September tindakan perawatan selama 3X24 Observasi
2019 jam risiko terkontrol 1. Monitor tingkat kesadaran
Kriteria Hasil 2. Monitor bunyi napas
Tingkat Aspirasi (L.01006) 3. Monitor status pernapasan
1. Tingkat kesadaran compos
mentis Terapeutik
2. Kemampuan menelan positif 4. Posisikan ekstensi kepala leher
3. Dyspnea tidak ada 5. Perthankan posisi ekstensi kepala leher
4. Gelisah tidak ada 6. Lakukn penghisapan jalan napas jika
5. Wheezing tidak ada perlu
6. RR 30-60X/Menit 7. Lakukan pemasangan OGT
8. Hindari memberi makan mealui OGT jika
rsidu banyak
Edukasi
9. Ajarkan strategi mencegah aspirasi
PERENCANAAN
Diagnosa
TGL/ Keperawatan/
Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan TTD
JAM Masalah
Kolaboratif
5 Resiko Infeksi Tujuan: setelah dilakukan Pencegahan infeksi (I. 14539)
September keperawatan selama 3X24 jam Observasi
2019 risiko terkontrol 1. Monitor tanda geala infeksi
Kriteria hasil:
Tingkat infeksi (L. 14137) Terapeutik
1. Tidak muncul demam 2. Batasi jumlah pengunjung
2. Tidak mncul eritema 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
3. Tidak muncul bengkak dengan pasien dan lingkungan pasien
4. Kadar leukosit dalam batas 4. Pertahankan tekhnik aseptik
normal
Edukasi
5. Tidak terdapat letargi
5. Jelaskan cara mencuci tangan yang bak
6. Reflek mengisap positif
dan benar
Kolaborasi
6. Koaborasi pemberian imunisasi
TINDAKAN PERAWATAN
5-9-2019 DX I DS : -
23.00 Ketidakefektifan DO :
pola nafas FP : 44 x/menit
N : 160 x/mnt
Terdapat pernapasan cuping hidung
Bayi terpasang O2 masker 5 lpm
A : Masalah Ketidakefektifan pola
nafas teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
DX II
5-9-2019 Hiperbilirubin DS : -
neonatus DO :
Bayi tampak kuning derajat kremer
IV
Bil direk : 0.32
Bil Total : 8.73
Bil indirect : 7,59
A : Diagnosa Hiperbilirubin
neonatus belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
5-9-2019 DX III DS : -
Hipotermi DO :
Suhu 36.80C dengan infant warmer
By berada di infant warmer
Akhral hangat
A: Diagnosa Hipotermi teratasi
sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
DS : -
DX IV DO :
5-9-2019 Resiko Aspirasi Bayi tidak muntah
Bayi terpasang OGT ukuran No.8
Bayi dipuasakan
Residu lambung ada, berwarna
putih sedikit kuning
Bising usus (+) 8 X/Menit
A: Diagnosa Resiko Aspirasi
teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
5-9-2019 DX V S:-
Resiko Infeksi DO :
Bayi terpasang OGT ukuran No.8
Tali pusat belum kering dan belum
lepas berwarna putih sedikit hitam
Usia: 3 hari
Tidak melakukan IMD
A: Diagnosa Resiko Infeksi belum
teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
EVALUASI
DX III DS : -
6-9-2019 Hipotermi DO :
Suhu 36.50C dengan infant warmer
Akral hangat
A: Diagnosa Hipotermi belum
teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
DX IV
Resiko Aspirasi DS : -
6-9-2019 DO :
Bayi tidak muntah
Bayi terpasang OGT ukuran No. 8
Bayi dipuasakan
Residu lambung ada, berwarna
putih kekuningan
Bising usus (+) 10 X/Menit
A: Diagnosa Resiko Aspirasi
belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
6-9-2019 DX V
Resiko Infeksi S:-
DO :
Bayi terpasang OGT ukuran No. 8
Tali pusat masih melekat ukuran
kurang lebih 4cm mulai kering dan
belum lepas
Usia: 4 hari
Tidak melakukan IMD
A: Diagnosa Resiko Infeksi belum
teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
EVALUASI
DX II
7-9-2019 Hiperbilirubin DS : -
neonatus DO :
Bayi tampak kuning
Bil direk : 0.32
Bil Total : 8.73
Bil indirect : 7,59
Bayi dilakukan poto terapi s.d 08-
09-2019 jam 09.00
A : Diagnosa Hiperbilirubin
neonatus belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
DX III DS : -
7-9-2019 Hipotermi DO :
Suhu 36,5C dengan infant warmer
Akhral hangat
A: Diagnosa Hipotermi belum
teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
DX IV
Resiko Aspirasi DS : -
7-9-2019 DO :
Bayi terpasang OGT ukuran No. 8
Bayi dipuasakan
Residu tidak ada
Bising usus (+) 10 X/Menit
A: Diagnosa Resiko Aspirasi
belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
7-9-2019 DX V S:-
Resiko Infeksi DO :
Bayi terpasang OGT ukuran No. 8
Tali pusat mulai kering dan belum
lepas kuran kurang lebih 4cm
Usia: 5 hari
Tidak melakukan IMD
Tidak ada tanda tanda infeksi
A: Diagnosa Resiko Infeksi belum
teratasi
P: Lanjutkan Intervensi