Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

BAYI NY. A DENGAN HIPERBILLIRUBINEMIA DI RUANG


PERINATOLOGI RSD Dr. SOEBANDI JEMBER

Oleh
Kelompok 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
PERSETUJUAN

Asuhan keperawatan klien Bayi Ny. A dengan Hiperbillirubinemia Di Ruang


Perinatologi RSD dr. Soebandi Jember. Telah dilaksanakan pada tanggal 5 september
2019. Di ruang perinatologi rsd dr. Soebandi jember

..........................………, ……………..

Pembimbing Ruangan Pembimbing Akademik

( …………..........………… ) ( …............………………. )

Kepala Ruangan ,

( ………………………………… )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER

Bayi Ny. A berjenis kelamin laki-laki lahir pada hari Selasa, tanggal 3 September
2019 pukul 08.40 di RSD dr. Soebandi dari Ny. A dengan G4P2A1 pada usia kehamilan
37 minggu secara sectio caesarea atas indikasi riwayat SC 2 kelahiran sebelumnya dan
usia ibu > 35 tahun (36 tahun) serta jarak dengan kelahiran sebelumnya 12 tahun. Bayi
Ny. A lahir dengan berat badan lahir 3000 gram, panjang badan 49 cm, lingkar kepala 29
cm, lingkar dada 28 cm dan lingkar abdomen 26 cm. Penilaian Apgar Score 7-8, bayi
lahir langsung menangis dan ketuban jernih. Pada tanggal 4 september sekitar jam 9
pasien sesak dengan RR 76 kali/menit, sianosis, dan mendapatkan VTP, karena sesak
pasien mulai dipuasakan setelah kondisi membaik klien dipakaian masker 02 4 tpm
dan dipasang OGT pada jam 16.00. evaluasi setelah mendapat VTP saturasi menadi
99%, jam 23.00 pasien masih sesak dengan RR 68X/ menit.
Pada tanggal 5 September 2019, dilakukan pengkajian fisik, kulit bayi berwarna
kuning pada seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan telapak kaki (kremer 4). Tanda-
tanda vital FP 65 x/menit, Nadi : 156x/menit, Suhu : 37,4 oC (dengan infant warmer).
Penilaian Score Down didapatkan nilai 5 (asfiksia ringan), klien terpasang O2 masker 4
lpm, didapatkan sesak dengan penggunaan retraksi dada dan pernafasan cuping hidung
dan klien dalam kondisi dipuasakan. Pada pemeriksaan Laboraturium didapatkan
Billirubin direct : 0,32 mg/dL (0,2-0,4), Billirubin Total 8,73 mg/dL (<1,2), Albumin 2,6
gr/dL (3,4-4,8). Klien direncanakan dilakukan fototerapi selama 2x24 jam menunggu
kondisi klien stabil. Klien direncanakan fototerapi 2x 24 jam mulai tanggal 6
September 2019 pukul 09.00 - 8 September 2019 pukul 09.00.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
Ruangan : Ruang Perinatologi RSD dr Soebandi Jember
Tgl. / Jam MRS : 4 September 2019
Dx. Medis : Hiperbillirubinemia
No. Reg. : 268xxx
TGL/Jam Pengkajian : 5 September 2019 / 09.00

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : By. Ny. A
Nama Panggilan : By. Ny. A
Umur / Tgl. Lahir : 3 September 2019/ 3 hari
Jenis Kelamin : laki-laki

2. Identitas orang Tua


Nama Ayah : Tn. R Nama Ibu: Ny. A
Umur : 34 tahun Umur : 36 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Madura Suku : Madura
Bahasa : Indonesia Bahasa :Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan: SMA
Pekerjaan : buruh tani Pekerjaan: IRT
Penghasilan :- Penghasilan:-
Alamat : Umbulsari Alamat : Umbulsari

B. KELUHAN UTAMA
bayi kuning
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien lahir dengan cara caesar karena ibu pada 2 kelahiran sebelumnya melakukan
SC dan ibu berusia 36 tahn (berisiko tinggi). Pasien lahir pada tanggal 3 september
2019, setelah keluar langsung ditolong oleh perawat perin, dengan nilai AS 7-8. Pada
tanggal 4 september 2019 jam 09.00 pasien mulai sesak (+), cianosis (+), SD=5,
FP=76x/menit Nadi= 140 x/menit dan dilakukan VTP. Pasien kemudian membaik
dan diberikan oksigen 4 lpm dengan simple mask. Pada tanggal 5 september pukul
09.00 pasien nampak kuning dengan drajat kremer IV.

D. Upaya yang telah dilakukan


- Bayi diletakkan ke infantwarmer
- Bayi mendapatkan terapi oksigen
- Dilakukan fototerapi
E. Terapi yang diberikan
- Terapi 02 melalui simple mask 4 lpm
- Pemasangan OGT
- Infus D10 1/5 NS 14 tpm
- Ampicillin 2X150 mg
- Gentamicyn 1 X 15 mg
F. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
1. Penyakit yang pernah diderita
Tidak ada
2. Riwayat operasi
Tidak ada
3. Riwayat Alergi
Tidak ada
4. Riwayat Imunisasi
Bayi Ny. A telah mendapat imunisasi Hb0

G. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
Ibu hamil ke 3 degan riwayat abortus 1 kali, dann SC 1 kali. Ibu pasien
mengetahi kehamilan sejak uia kandungan 2 minggu dan memang dinantikan.
Ibu pasien melakukan antenatal care setiap bulan. Selama kehamilan pasien
mengalami morningsickness selama trimester 1. Pada usia kehamilan 2 bulan
rawat inap 3 hari karena magh, di usia kehamilan 5 bulan ibu batuk dan
terdiagnosa asma.
2. Intra Natal
Pasien lahir dengan Caesar tanggal 03-09-2019 jam 8.40, AS 7-8, BB 3000
gr, PB 49 cm, LK 29 cm, LD 2 cm, LA 26 cm. nilai balard 32 yang
menandakan UK 37 minggu (term), SMK. Suhu lahir 34.8oC
3. Post Natal (0-7 hari)
Setelah lahir pasien dibawa ke ruang perin dan mendapatkan perawatan bayi
baru lahir. Klien mendapat inj vit K, tetes mata genta, imunisasi Hb0, nasal
kanul 1 tpm, dan klien diletakkan di infant warmer. Pada tanggal 4 september
sekitar jam 9 pasien sesak dengan RR 76 kali/menit, sianosis, dan
mendapatkan VTP, karena sesak pasien mulai dipuasakan, dipakaian masker
02 4 tpm dan dipasang OGT pada jam 16.00. evaluasi setelah mendapat VTP
saturasi menadi 99%, jam 23.00 pasien masih sesak dengan RR 68X/ menit.
Tanggal 5 september sesak berkurang dan diganti dengan nasal kanul, pasien
terlihat kuning dengan derajat kremer 4, dengan bilirubin total; 8.73 mg/dL
(nilai normal < 1.2mg/dL) dan direncanakan mendapat fototerapi menunggu
kondisi klien stabil. Klien direncanakan fototerapi 2x 24 jam mulai tanggal 6
September 2019 pukul 09.00 - 8 September 2019 pukul 09.00.

H. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Keluarga tidak ada yang mengalami penyakit hipertensi, DM, dan asma.
GENOGRAM

I. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


1. Perkembangan
a. Adaptasi sosial
Tidak terkaji
b. Motorik kasar
Bayi dapat melakukan reflek moro
c. Motorik halus
Bayi dapat menggenggam jari perawat ketika menyentuh tangannya
d. Bahasa
Tidak terkaji
J. Keadaan Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit
Klien lahir pada UK 38 minggu dengan ibu berada di usia ekstrim > 35 tahun
yaitu 36 tahun.
K. POLA FUNGSI KESEHATAN

1. Pola Persepsi dan Tata laksana kesehatan


Tidak terkaji
2. Pola Nutrisi & Metabolisme
- Antropometri :
BBL : 3000 gr
BBS : 2750 gr
PB : 49 cm
LA : 26 cm
LK : 30 cm
LL : 9 cm
- Clinical :
Keadaan umum lemah
- Diet :
Klien dipuasakan karena sesak dan menghindari risiko aspiras

3. Pola eliminasi
BAK : frekuensi 2-3 kali genti pampers ½ penuh, warna kuning jernih, bau
khas urine
BAB : BAB 1 kali per hari, konsistensi lembek, warna hitam, bau khas
amoniak
4. Pola aktifitas / bermain (termasuk kebersihan diri)
Bayi menangis dan bergerak ketika dilakukan perawatan
Klien diseka 2x/. Hari dan ganti pampers 3x/ hari serta dilakukan perawatn
tali pusat.

5. Pola Istirahat tidur


Klien banyak tidur dan terkadang menangis

6. Pola kognitif dan persepsi sensori


Tidak terkaji

7. Pola konsep diri


Tidak terkaji

8. Pola Hubungan - Peran


Tidak terkaji

9. Pola Seksual - seksualitas


Klien berjenis kelamin laki-laki

10. Pola Mekanisme Koping


Klien menangis ketika merasa tidak nyaman

11. Personal Nilai dan kepercayaan


Keluarga By. Ny A memiliki kepercayaan agama Islam

L. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan Umum
Keadaan Umum : Keadaan umum klien cukup, klien dapat menangis lemah
Kesadaran : -

Tanda-tanda vital :
Tekanan darah :- Suhu : 37,40C (dengan infant warmer)
Nadi :156 x/mnt RR : 65x/mnt
Tinggi badan : 49 cm
Lingkar kepala : 30 cm
Lingkar dada : 27 cm
Lingkar lengan atas : 9 cm
Berat badan sebelum sakit : -
Berat badan saat ini : 2750 gr
Berat badan ideal :-
Perkembangan BB : BB bayi menurun 250 gr
Nilai Score down = 5 (distress sedang)

2. Kepala
I: Normosefal, wajah tampak kuning, sclera ikterik, caput (-), cuping hidung
(+), wajah simetris, refkek hisap lemah, terpasang O2 simple mask, reflek
cahaya ka/ki +/+ 3mm/3mm, telinga bentuk sempurna membalik seketika
P: fontanel lunak, elastisitas telinga langsung membalik
3. Leher :
I: Bentuk leher simetris, tidak terdapat benjolan, tidak ada tanda peningkatan
vena jugularis, lipatan lemak (+), tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
P: tidak teraba adanya nodul atau masa abnormal

4. Thorax / dada :
Jantung
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : Teraba Ictus cordis
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1 S2 tunggal
Paru
Inspeksi : payudara aerola seperti titik tonjolan 1-2 mm, dada simetris,
tampak retraksi dada berat, RR: 68X/menit, dada nampak kuning.
Palpapsi : simetris kanan kiri
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : vesikuler ka/ki +/+
Nilai Score down = 5 (asfiksia sedang)
5. Abdomen :
Inspeksi : perut tampak bulat, tali pusat belum putus dan mulai mengering
berwarna hitam, tidak Nampak tanda-tanda infeksi, tampak berwarna kuning,
tidak ada asites.
Auskultasi : Bising Usus (+) sekitar 6x/menit
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak teraba pembesaran organ, soepl

6. Keadaan punggung:
Inspeksi : Lanugo menghilang , tidak ada jejas, bentuk punggung normal,
nampak kuning
Palpasi: tidak ada krepitasi, tidak ada benjolan

7. Ekstremitas :
Inspeksi : jari-jari tangan dan kaki lengkap, keadaan ekstremitas baik (tidak
terdapat gerakan abnormal menghadap ke dalam atau ke luar garis
tangan),sianosis (-), nampak kuning pada kaki, tangan, dalam keadaan
istirahat kepalan tangan longgar dengan lengan panggul dan lutut semi fleksi,
saat terbangun terdapat gerakan yang terjadi secara spontan dan simetris
disertai dengan gerakan sendi penuh. Kedua bahu, panggul, dan kedua kaki
bengkok sampai 90o (skor ballard 3)
Palpasi: CRT<2 detik, krepitasi (-), sudut pergelangan tangan 45o (skor
ballard 2), kelenturan lengan 90 o (skor ballard 4), sudut popliteal 90 o(skor
ballard 4), siku sampai garis axila (skor ballard 3), lutut bengkok tumit
sampai 120 o dari bidang datar (skor ballard 2).

8. Genetalia & Anus :


Klien berjenis kelamin laki-laki, testis ada diatas kanul Ruge jarang, colok
dubur (+), lubang berada di ujung penis, skrotum tidak menandakan hidrokel.
9. Pemeriksaan Neurologis :
Reflek Morrow (+), reflek menghisap (+) lemah, reflek rooting (+), palmar
grap (+), Babinski (+),

M. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Jenis Hasil/ hari tanggal
Normal Satuan
Pemeriksaan 05-09 08-09
Faal Hati
Bil direk 0.2-04 mg/dL 0.32 0.34
Bil total <1.2 mg/dL 8.73 7.33
Albumin 3.4-4.8 gr/dL 2.6 3.1
Hematologi
Hemogoblin 13.5-21.5 gr/dL 16.1
Lekosit 5-21 109/L 4.1
Hematocrit 42-66 % 43
Trombosit 150-450 109/L 258
gda

2. Radiologi
-

3. Lain – lain
-

L. Terapi
1. Oral

2. Parenteral
- Infus D10 1/5 NS 14 tpm
- Ampicillin 2X150 mg/IV
- Gentamicyn 1 X 15 mg/IV

3. Lain – lain
- Terapi foto terapi 6-9-2019 s.d 08-09-2019 jam 09.00

Jember, 5 September 2019


ANALISA DATA

Tanggal No Data Fokus Problem Etiologi Nama Terang dan


Tanda Tangan
Mahasiswa
5 1 DS : - Ketidakefektifan pola Bayi lahir Caesar
September DO : nafas
2019 FP : 68 x/menit Tidak mengalami tekanan paru
Terdapat retraksi dada seperti persalianan normal
Terdapat pernapasan cuping
hidung Retensi cairan paru
Klien terpasang simple mask
Score Down: 5 Pola napas tidak efektif

5 2 DS : - Hiperbilirubin neonatus Bayi lahir Caesar


September DO :
2019 Klien tampak kuning Tidak menjalani IMD
Sklera mata berwarnan kuning
Bil direk : 0.32 Nutrisi bayi sedikit
Bil Total : 8.73
Bil indirect : 7,59 Bilirubin direk yang sudah
Derajat kremer IV mencapai usus tidak terikat
oleh makanan

Hiperbilirubin neonatus
5 3 DS : - Hipotermi Perubahan suhu secara
September DO : langsung antara intrauterine
2019 Suhu waktu lahir: 34.8 0C dan suhu ruang operasi
Suhu penkajian : 37, 4 (dengan
infant warmer) Terjadi perpindahan panas
Pasien diletakkan di infant secara konduksi
warmer
Suhu badan bayi menurun

Hipotermi
5 4 DS : - Resiko Aspirasi Pasien sesak + reflek
September DO : menghisap dan menelan lemah
2019 Pasien muntah
Pasien terpasang OGT ukuran Funsi gastrointestinal
No. 8 bermasalah (motilitas
Pasien dipuasakan menurun)
Bising usus (+) 6 X/Menit
Risiko terjadi refluks
gastrointestinal

Risiko aspirasi
5 5 S:- Resiko Infeksi Pasien kelahiran Caesar
September DO :
2019 Pasien terpasang OGT ukuran Tanpa IMD
No.
Tali pusatmasih melekat belum Tidak mendapatkan
kering dan belum lepas dengan imunoglobin G
panjang kurang lebih 4cm
Usia: 3 hari Imunitas masih rendah
Tidak melakukan IMD
Risiko infeksi
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN Nama Terang dan


Muncul Tanda Tangan
5 1 Ketidakefektifan pola nafas
September
2019

5 2 Hiperbilirubin neonatus
September
2019

5 3 Hipotermi
September
2019

5 4 Resiko Aspirasi
September
2019
5 5 Resiko Infeksi
September
2019
PERENCANAAN

Diagnosa
TGL/ Keperawatan/
Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan TTD
JAM Masalah
Kolaboratif
Pola Napas Tidak Efektif Tujuan: setelah dilakukan Manajemen jalan napas (I. 01011)
5 perawatan 3X24 jam masalah Observasi
September teratasi. 1. Monitor pola napas (frekuensi,
2019 Kriteria hasil kedalaman, usaha repirasi)
Pola napas (L. 01004) 2. Monitor bunyi napas tambahan
1. Dyspnea Menurun
2. Penggunaan otot bantu napas Terapeutik
abnormal tidak ada 3. Pertahankan kepatenan jalan napas
3. Pemanjangan fase ekspirasi dengan posisi esktensi kepala-leher
tidak ada 4. Lakukan penghisapan lendir dengan
4. Tidak ada pernapasan cuping durasi kurang dari 15 detik
hidung 5. Keluarkan sumbatan padat
5. Frekuensi napas 30-60 X/Menit 6. Berikan oksigen jika perlu
6. Kedalaman napas normal
Edukasi
7. Jelaskan prosedur

Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian pernapasan

Pemantauan Respirasi (I. 01014)


Observasi
1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan
upaya napas
2. Monitor pola napas
3. Monitor kemampuan batuk
4. Monitor aada tidanya sputum
5. Monitor adanya sumbatan jalan napas
6. Palpasi kesimetrisn ekspansi paru
7. Auskultasi bunyi napas
8. Monitor satursi oksigen

Terapeutik
9. Atur interval pemantauan respirasi sesai
kondisi
10. Dokumentasi hasil pemantauan

Edukasi
11. Jelaskan hasil pemeriksaan
PERENCANAAN

Diagnosa
TGL/ Keperawatan/
Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan TTD
JAM Masalah
Kolaboratif
5 Ikterik Neonatus Tujuan: setelah dilakukan Fototerapi Neonatus
September perawatan 2X24 jam masalah Observasi
2019 teratasi 1. Monitor ikterik
Kriteria Hasil 2. Identifikasi kebutuhan cairan
Adaptasi Neonatus (L. 10095) 3. Monitor TTV seiap 4 jam sekali
1. Membrane mukosa kuning tidak 4. Monitor efek samping fototerapi
ada
2. Kulit kuning tidak ada Terapeutik
3. Sclera kuning tidak ada 5. Siapkan fototerapi dan kotak bayi
4. Premauritas menuru 6. Lepaskan pakaian bayi kecali popok
5. Pengeluaran feses positif 7. Berikan penutup mata
6. Aktivitas ekstremitas bebas 8. Berikan jaran antara lamu-bai 30-50 cm
7. Respon terhadap stimulasi 9. Biarkan paparan didapat secara
sensorik positif berkelanjutan
10. Gunakan linen berwarna putih

Edukasi
11. Pentingnya ASI dalam pencegahan
hiperbilirubin

Kolaborasi
12. Pemeriksaan darah vena bilirubin
PERENCANAAN

Diagnosa
TGL/ Keperawatan/
Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan TTD
JAM Masalah
Kolaboratif
5 Hipotermi Tujuan: setelah dilakukan Manajemen Hipotermia (I. 14507)
September perawatan selama 3X24 jam Observasi
2019 masalah teratasi 1. Monitor suhu tubuh
Kriteria Hasil 2. Identifikasi penyebab hipotermia
Termoregulasi (L.14134) 3. Monitor tanda dan gejala akibat
1. Pasien tidak mengigil hipotermia
2. Kulit pasien Nampak kemerahan
3. Tidak terdapat akrosianosis Terapeutik
4. Tidak terdapat kejang 4. Sediakan lingkungan yang hangat
5. CRT <2 detik 5. Ganti pakaian, atau linen yang basah
6. Suhu 36.5-37.5 6. Lakukan penghangatan pasif (selimuti)
7. Tidak ada pucat 7. Lakukan penghangatan aktif (pemberian
infant warmer)

Edukasi
8. Jelakan kondisi bayi
PERENCANAAN

Diagnosa
TGL/ Keperawatan/
Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan TTD
JAM Masalah
Kolaboratif
5 Resiko Aspirasi Tujuan Setelah dilakukan Pencegahan aspirasi (I. 01018)
September tindakan perawatan selama 3X24 Observasi
2019 jam risiko terkontrol 1. Monitor tingkat kesadaran
Kriteria Hasil 2. Monitor bunyi napas
Tingkat Aspirasi (L.01006) 3. Monitor status pernapasan
1. Tingkat kesadaran compos
mentis Terapeutik
2. Kemampuan menelan positif 4. Posisikan ekstensi kepala leher
3. Dyspnea tidak ada 5. Perthankan posisi ekstensi kepala leher
4. Gelisah tidak ada 6. Lakukn penghisapan jalan napas jika
5. Wheezing tidak ada perlu
6. RR 30-60X/Menit 7. Lakukan pemasangan OGT
8. Hindari memberi makan mealui OGT jika
rsidu banyak

Edukasi
9. Ajarkan strategi mencegah aspirasi
PERENCANAAN

Diagnosa
TGL/ Keperawatan/
Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan TTD
JAM Masalah
Kolaboratif
5 Resiko Infeksi Tujuan: setelah dilakukan Pencegahan infeksi (I. 14539)
September keperawatan selama 3X24 jam Observasi
2019 risiko terkontrol 1. Monitor tanda geala infeksi
Kriteria hasil:
Tingkat infeksi (L. 14137) Terapeutik
1. Tidak muncul demam 2. Batasi jumlah pengunjung
2. Tidak mncul eritema 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
3. Tidak muncul bengkak dengan pasien dan lingkungan pasien
4. Kadar leukosit dalam batas 4. Pertahankan tekhnik aseptik
normal
Edukasi
5. Tidak terdapat letargi
5. Jelaskan cara mencuci tangan yang bak
6. Reflek mengisap positif
dan benar

Kolaborasi
6. Koaborasi pemberian imunisasi
TINDAKAN PERAWATAN

Tgl No Jam Tindakan Nama


Perawatan Perawat/Mhs
1. Memonitor pola napas pasien
05-09- 07-00.00 2. Mengauskultasi paru-paru
2019 3. Memberikan posisi ekstensi kepala
4. Mengobservasi kepatenan jalan napas
5. Memberikan oksigen 1 lpm

1. Menginspeksi adanya ikterik


2. Melakukan pemeriksaan darah vena
bilirubin
3. Mengidentifikasi kebutuhan cairan
4. Monitor TTV setiap 4 jam sekali
5. Menyiapkan fototerapi dan kotak bayi
6. Melepaskan pakaian bayi kecuali popok
7. Memberikan penutup mata
8. Memberikan jarak antara lampu-bayi 30-
50 cm

1. Memonitor suhu tubuh


2. Mengidentifikasi penyebab hipotermia
3. Monitor tanda dan gejala akibat
hipotermia
4. Meletakkan bayi di incubator
5. Menyelimutin pasien

1. Memonitor status pernapasan


2. Mempertahankan posisi ekstensi kepala
leher
3. Melakukan pemasangan OGT
4. Mengobservasi residu dari OGT

1. Memonitor tanda geala infeksi


2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
3. Mempertahankan teknik aseptic

6-09- 07-00.00 1. Memonitor pola napas pasien


2019 2. Mengauskultasi paru-paru
3. Memberikan posisi ekstensi kepala
4. Mengobservasi kepatenan jalan napas
5. Memberikan oksigen 1 lpm
1. Menginspeksi adanya ikterik
2. Melakukan pemeriksaan darah vena
bilirubin
3. Mengidentifikasi kebutuhan cairan
4. Monitor TTV setiap 4 jam sekali
5. Menyiapkan fototerapi dan kotak bayi
6. Melepaskan pakaian bayi kecuali popok
7. Memberikan penutup mata
8. Memberikan jarak antara lampu-bayi 30-
50 cm

1. Memonitor suhu tubuh


2. Mengidentifikasi penyebab hipotermia
3. Monitor tanda dan gejala akibat
hipotermia
4. Meletakkan bayi di incubator
5. Menyelimutin pasien

1. Memonitor status pernapasan


2. Mempertahankan posisi ekstensi kepala
leher
3. Melakukan pemasangan OGT
4. Mengobservasi residu dari OGT

1. Memonitor tanda geala infeksi


2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
3. Mempertahankan teknik aseptik

7-9-2019 07.00- 1. Memonitor pola napas pasien


00.00 2. Mengauskultasi paru-paru
3. Memberikan posisi ekstensi kepala
4. Mengobservasi kepatenan jalan napas
5. Memberikan oksigen 1 lpm

1. Menginspeksi adanya ikterik


2. Melakukan pemeriksaan darah vena
bilirubin
3. Mengidentifikasi kebutuhan cairan
4. Monitor TTV setiap 4 jam sekali
5. Menyiapkan fototerapi dan kotak bayi
6. Melepaskan pakaian bayi kecuali popok
7. Memberikan penutup mata
8. Memberikan jarak antara lampu-bayi 30-
50 cm

1. Memonitor suhu tubuh


2. Mengidentifikasi penyebab hipotermia
3. Monitor tanda dan gejala akibat
hipotermia
4. Meletakkan bayi di incubator
5. Menyelimutin pasien

1. Memonitor status pernapasan


2. Mempertahankan posisi ekstensi kepala
leher
3. Melakukan pemasangan OGT
4. Mengobservasi residu dari OGT

1. Memonitor tanda geala infeksi


2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
3. Mempertahankan teknik aseptik
EVALUASI

Tgl No Diagnosa Evaluasi Nama


Perawat/
Mhs

5-9-2019 DX I DS : -
23.00 Ketidakefektifan DO :
pola nafas FP : 44 x/menit
N : 160 x/mnt
Terdapat pernapasan cuping hidung
Bayi terpasang O2 masker 5 lpm
A : Masalah Ketidakefektifan pola
nafas teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi

DX II
5-9-2019 Hiperbilirubin DS : -
neonatus DO :
Bayi tampak kuning derajat kremer
IV
Bil direk : 0.32
Bil Total : 8.73
Bil indirect : 7,59
A : Diagnosa Hiperbilirubin
neonatus belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

5-9-2019 DX III DS : -
Hipotermi DO :
Suhu 36.80C dengan infant warmer
By berada di infant warmer
Akhral hangat
A: Diagnosa Hipotermi teratasi
sebagian
P: Lanjutkan Intervensi

DS : -
DX IV DO :
5-9-2019 Resiko Aspirasi Bayi tidak muntah
Bayi terpasang OGT ukuran No.8
Bayi dipuasakan
Residu lambung ada, berwarna
putih sedikit kuning
Bising usus (+) 8 X/Menit
A: Diagnosa Resiko Aspirasi
teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi

5-9-2019 DX V S:-
Resiko Infeksi DO :
Bayi terpasang OGT ukuran No.8
Tali pusat belum kering dan belum
lepas berwarna putih sedikit hitam
Usia: 3 hari
Tidak melakukan IMD
A: Diagnosa Resiko Infeksi belum
teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

EVALUASI

Tgl No Diagnosa Evaluasi Nama


Perawat/
Mhs
DX I
6-9-2019 Ketidakefektifan DS : -
23.00 pola nafas DO :
FP : 45 x/menit
N: 140 x/mnt
Bayi mengunakan O2 nasal 2 lpm
A : Diagnosa Ketidakefektifan pola
nafas teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
DX II
6-9-2019 Hiperbilirubin DS : -
neonatus DO :
Bayi tampak kuning derajat kramer
4
Bil direk : 0.32
Bil Total : 8.73
Bil indirect : 7,59
Bayi dilakukan terapi poto
A : Diagnosa Hiperbilirubin
neonatus belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

DX III DS : -
6-9-2019 Hipotermi DO :
Suhu 36.50C dengan infant warmer
Akral hangat
A: Diagnosa Hipotermi belum
teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

DX IV
Resiko Aspirasi DS : -
6-9-2019 DO :
Bayi tidak muntah
Bayi terpasang OGT ukuran No. 8
Bayi dipuasakan
Residu lambung ada, berwarna
putih kekuningan
Bising usus (+) 10 X/Menit
A: Diagnosa Resiko Aspirasi
belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
6-9-2019 DX V
Resiko Infeksi S:-
DO :
Bayi terpasang OGT ukuran No. 8
Tali pusat masih melekat ukuran
kurang lebih 4cm mulai kering dan
belum lepas
Usia: 4 hari
Tidak melakukan IMD
A: Diagnosa Resiko Infeksi belum
teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

EVALUASI

Tgl No Diagnosa Evaluasi Nama


Perawat/
Mhs
DX I
7-9-2019 Ketidakefektifan DS : -
23.00 pola nafas DO :
FP : 58x/menit
N : 108x/mnt
Bayi terpasang O2 nasal 2 lpm
A : Diagnosa Ketidakefektifan pola
nafas teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi

DX II
7-9-2019 Hiperbilirubin DS : -
neonatus DO :
Bayi tampak kuning
Bil direk : 0.32
Bil Total : 8.73
Bil indirect : 7,59
Bayi dilakukan poto terapi s.d 08-
09-2019 jam 09.00
A : Diagnosa Hiperbilirubin
neonatus belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

DX III DS : -
7-9-2019 Hipotermi DO :
Suhu 36,5C dengan infant warmer
Akhral hangat
A: Diagnosa Hipotermi belum
teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

DX IV
Resiko Aspirasi DS : -
7-9-2019 DO :
Bayi terpasang OGT ukuran No. 8
Bayi dipuasakan
Residu tidak ada
Bising usus (+) 10 X/Menit
A: Diagnosa Resiko Aspirasi
belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

7-9-2019 DX V S:-
Resiko Infeksi DO :
Bayi terpasang OGT ukuran No. 8
Tali pusat mulai kering dan belum
lepas kuran kurang lebih 4cm
Usia: 5 hari
Tidak melakukan IMD
Tidak ada tanda tanda infeksi
A: Diagnosa Resiko Infeksi belum
teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai