Jadi Saksi Ahli Di MK, KH Cholil Nafis - Ulama Sepakat Nikah Beda Agama Haram
Jadi Saksi Ahli Di MK, KH Cholil Nafis - Ulama Sepakat Nikah Beda Agama Haram
Home Opini
Oleh: Dr Mujahidin Nur Lc MA, anggota Komisi Infokom MUI dan Direktur Peace Literacy
Institute, Jakarta
“Penyakit orang-orang ‘muda’ yang baru menapakkan kakinya beberapa langkah di dunia ilmu
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
keislaman adalah mereka tidak mengetahui kecuali satu pendapat dan satu sudut pandang
yang mereka dapatkan dari satu orang guru. Mereka membatasi diri dalam satu madrasah dan
MUI PROVINSI
tidak bersedia mendengar pendapat lainnya atau mendiskusikan pendapat-pendapat lain yang
berbeda dengannya..” Yusuf al-Qardhawi, Fiqh Perbedaan Pendapat
Baru sekitar dua pekan yang lalu, Prof Dr Syekh Yusuf Al-Qaradhawi mensyukuri ulang
tahunnya yang ke-96 (Lahir di Saft Turab, Mesir 9 September 1926 M), dengan cara yang
sederhana dan penuh makna. Di hari ultah beliau, sahabat-sahabat terbaiknya datang dan
berkumpul mendoakan sambil melaunching buku terbarunya, Fiqih Shalat, setebal 750
halaman. Namun beberapa hari pasca ultahnya, beliau dipanggil Allah SWT Senin (26/9/2022)
bertepatan dengan 1 Rabiul Awal 1444 H.
Dalam sambutannya ketika melaunching bukunya itu, sebagaimana yang dirilis al-Jazirah
(10/10/2022) almarhum mengaku sangat bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberinya
usia panjang, sehingga bisa terus menulis, memberikan pendapat, pengalaman, serta sedikit
pengetahuan yang pernah dipelajarinya.
Syekh Qaradhawi juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak, terutama penerbit,
yang telah memberi apresiasi dan bersedia menjadi wasilah untuk mempublikasikan karyanya
ke khalayak. Buku Fiqih Shalat ini adalah buku yang ke-197 dari karya-karyanya sehingga
benarlah ungkapan yang mengatakan, meninggalnya Syekh Yusuf Qaradhawi adalah musibah
yang tak tergantikan dan duka yang mendalam. “Semoga Allah SWT menyayangi-Mu imam
wasathiyyah,” ujar Prof Dr Rajab Abu Malih, selaku redaktur.
Di Indonesia, Ketua Organisasi Alumni Al-Azhar Indonesia, TGB Zainul Mazdi juga
mengucapkan bela sungkawa. Menurut TGB, yang merupakan salah satu dari jutaan pembaca
karya-karya beliau menyampaikan bahwa Mahaguru Yusuf al-Qaradhawi meninggalkan
dakwah Islam yang membentang luas. Termasuk terkait pemikiran Islam yang kontemporer.
Dalam berbagai literatur, terutama Risalah, karya Arwani Amin disebutkan, Yusuf al-Qaradhawi
kecil, sebelum genap umur 10 tahun, sudah hafiz (hafal) Alquran dan menguasai tajwidnya. Dia
kemudian menempuh pendidikan dasar dan menengah di Ma’had al-Azhar Thantha dan
Ma’had Tsanawi. Kemudian setelah itu, melanjutkan studinya ke Universitas Al Azhar, Fakultas
Ushuluddin dan menyelesaikannya pada 1952. Semua jenjang pendidikan beliau selesaikan
dengan prestasi gemilang dan penuh ketawadhuan.
Yusuf al-Qardhawi kemudian memperoleh gelar doktor pada 1972 dengan disertasi “Zakat dan
Dampaknya Dalam Penanggulangan Kemiskinan”, yang kemudian disempurnakan menjadi
Fiqh Zakat, dengan nilai summa cumlaude.
Dari disertasi tersebut kemudian terbit sebuah buku yang sangat komprehensif membahas
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
persoalan zakat dengan nuansa modern.
MUI PROVINSI
Dakwah dalam kehidupan Yusuf Qaradhawi adalah ruh kehidupannya. Ia seumpama melekat
dalam dirinya sajak muda sampai waktu menemaninya memejamkan mata menghadap
haribaan Ilahi Rabbi. Dakwah menjadi jalan kehidupan laki-laki mulia ini, sehingga
mendiangnya beliau pun terjadi dalam haribaan dakwah. Sejak muda ulama yang keilmuannya
menerangi jutaan rumah umat Islam ini telah aktif berdakwah ke berbagai wilayah pelosok
Mesir, bahkan merambah ke sejumlah negara tetangga, Sudan, Maroko, Qatar, dan Tunisa.
Yusuf Qaradhawi dikenal sebagai seorang ulama yang menolak pembagian ilmu secara
dikotomis. Menurutnya, semua ilmu bisa Islami dan tidak Islami, tergantung kepada orang yang
memandang dan mempergunakannya. Pemisahan ilmu secara dikotomis selama ini telah
menjadi salah satu faktor yang menghambat kemajuan umat Islam.
Dengan latar belakang prestasi akademis dan keilmuan yang luas dan mendalam, pada 1961
Yusuf Qaradhawi pernah mendapat tugas untuk mengembangkan pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi di Qatar. Pada 1973 mendirikan fakultas syariah dan studi Islam di Universitas
Qatar dan menjadi dekannya hingga 1990. Di samping beliau juga memimpin Pusat Studi
Hadits dan Sejarah Nabi di Universitas yang sama.
Sesudah lama menetap di Qatar, Qaradhawi muda sempat pulang kampung dan dipercaya
menjabat sebagai Pembina di Ma’had yang menjadi tempat pembinaan para imam di bawah
Kementerian Wakaf Mesir. Kemudian berpindah ke kantor Manajemen Umum Kebudayaan
Islam di Al-Azhar dengan tugas mengawasi terbitan-terbitannya dan menata teknis pengelolaan
dakwah.
Saat itu, beliau sudah dikenal luas sebagai seorang dai yang faqih dan mampu
mengkomunikasikan pesan-pesannya secara ilmiah, meyakinkan, dan kontekstual, dikemas
dalam kefasihan bahasa, dibawakan dengan semangat dan kesungguhan. Tema-tema sentral
dakwahnya di antaranya membahas agar umat bersatu, keluar dari belenggu yang selama ini
membuat mereka terbelakang dan tidak melakukan dikotomi pada keilmuan
Beliau dikenal memiliki cara atau metodologi khas dalam menyampaikan risalah Islam. Karena
metodologi inilah dia mudah diterima di kalangan dunia Barat sebagai seorang pemikir yang
selalu menampilkan Islam secara ramah, santun, dan moderat. Dengan kapasitas itu, Yusuf al-
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
Qardhawi kerap menghadiri pertemuan internasional dengan para pemuka agama di Eropa
maupun di Amerika mewakil umat Islam.
MUI PROVINSI
Sikap kemoderatan lainnya yang ditunjukkan Qaradhawi salah satunya adalah mengenai
kontroversi riba pada bunga Bank. Sebagian kalangan ulama sepakat bahwa bunga bank
adalah riba dan itu haram (dilarang) secara mutlak. Bagi Yusuf al-Qaradhawi, bunga bank yang
diambil dari penabung di bank bisa masuk katagori riba yang diharamkan, tetapi jika bunga itu
dihasilkan dari sistem kerja sama, saling menguntungkan dan atas dasar saling ridha, maka itu
bukan termasuk riba.
Yusuf Qaradhawi menyandarkan pendapatnya dengan dalil surat al-Baqarah ayat 278-279 2,
dan hadits riwayat Imam Muslim. Sementara metode yang digunakan Yusuf al-Qaradhawi
adalah dengan menggunakan al-Qawa’id as-Syarriyyah al-Kulliyah, mempercayai dan
mempertimbangkan maqasid syariah dalam perumusan hukum Islam.
Dalam menyampaikan tema yang krusial yaitu jihad, dalam buku Fiqh Jihadnya, Syekh Al-
Qaradhawi berbicara tentang sikap orang-orang tentang jihad dan membaginya ke dalam tiga
kategori. Kategori pertama, beliau mengatakan, ada yang memahami jihad hanya untuk
melawan hawa nafsu sendiri dan bersikap anti sosial. Kedua, ada yang berlebihan, dan tidak
adil melihat orang yang belum beriman sebagai kafir dan thogut dan harus diperangi.
Sementara katagori ketiga adalah “umat yang moderat” (umat pertengahan) di mana Allah SWT
telah memberi petunjuk kepada pendekatan moderat dan diberikan pengetahuan,
kebijaksanaan, dan pemahaman yang dalam mengenai syariah dan realitas.
Umat yang moderat melihat fiqih jihad dari berbagai sudut secara komprehensif. Sebab
bagaimanapun semua manusia pada prinsipnya adalah saudara. Mereka sama-sama
mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Sebagaimana yang dikatakan Sayyidina Ali: Imma
Akhun laka fiedin wa Imma Syarikun Laka fil kholqi (Boleh jadi mereka adalah saudara seiman,
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
boleh jadi saudara sebagai sesama manusia).
MUI PROVINSI
Mereka tidak tergelincir kepada kelalaian seperti mereka yang berada pada kategori pertama
yang membiarkan hak umat tanpa diijaga dengan kekuatan, Alquran-nya tidak dijaga, serta
rumah dan tempat-tempat sucinya tanpa penjaga untuk melindungi dan mempertahankan
mereka. Karena jihad bagi mereka hanyalah melawan hawa nafsu.
Umat yang moderat bukan pula pada kategori kedua mereka yang jatuh pada tindakan
berlebihan dan ekstremisme, memerangi orang-orang yang damai, dan mendeklarasikan
perang melawan semua orang tanpa membeda-bedakan putih atau hitam, di Timur atau di
Barat. Tujuan mereka melakukan hal itu adalah untuk mengarahkan orang-orang ke (jalan)
Allah SWT, mengantarkan mereka yang terbelenggu ke surga dan membawa mereka secara
paksa dengan tangan ke jalan yang lurus.
Mereka (kategori kedua itu) lebih lanjut menambahkan bahwa tujuan mereka adalah untuk
menghilangkan hambatan-hambatan di depan orang-orang itu yang dibentuk rezim yang zalim
yang tidak memungkinkan mereka untuk menyampaikan firman Allah SWT dan seruan Rasul-
Nya kepada masyarakat, sehingga mereka dapat mendengar dengan keras dan jelas dan
bebas dari segala noda.
Karana itu, atas kiprah dan pendapatnya itu, banyak institusi yang memberinya apresiasi,
antara lain:
1. Pada 1411 H memperoleh penghargaan dari Bank Pembangunan Islam di bidang ekonomi
Islam
3. Pada 1977 meraih penghargaan dari Sultan Hassanal Bolkiah (Sultan Brunei) dalam
Yurisprudensi Islam
Sekali lagi, beliau dekenal sebagai dai dan ulama yang moderat. Dia berpikir dan bekerja
untuk kemajuan umat Islam dan kemanusiaan, dan sebagian besar negara-negara Muslim
telah dia kunjungi sehingga dia menjadi rujukan penting dalam menyikapi dan mengatasi
berbagai persoalan yang dihadapi oleh dunia Islam. Dia memiliki struktur bangunan
keilmuan yang kokoh dan konprehensif tentang Islam dalam berbagai aspeknya.
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
Beberapa karya penting yang beliau tulis dan diterjemahkan keberbagai bahasa dunia, di
antaranya adalah:
MUI PROVINSI
Di bidang aqidah:
7. Mauqiful Islam al-‘Aqdi min Kufr al-Yahud wan-Nashara (Sikap Aqidah Islam terhadap
Kekafiran Yahudi dan Nasrani)
10. Al-Fiqh al-Islami baina al-Ashalah wat-Tajdid (Fiqih Islam antara Orisinilitas dan
Pembaharuan)
Di bidang manhaj:
12. Kaifa Nata’amalu ma’a al-Qur’an (Bagaimana kita berinteraksi dengan Al-Qur’an)
13. Kaifa Nata’amalu ma’a as-Sunnah (Bagaimana kita berinteraksi dengan Sunnah)
16. Taisir al-Fiqh fi Dhaui Al-Qur’an was-Sunnah (Memberi Kemudahan dalam Fiqih Sesuai Al-
Qur’an dan Sunnah)
18. Maqashid asy-Syari’ah al-Muta’alliqah bi al-Mal (Tujuan Syari’at yang berkaitan dengan
Harta)
24. Musykilah al-Faqr wa kaifa ‘Alajaha al-Islam (Bagaimana Islam Mengatasi Kemiskinan)
28. Tsaqafatuna baina al-Infitah wal-Inghilaq (Kebudayaan Kita: Antara Terbuka dan Tertutup).
Di bidang dakwah:
31. As-Shahwah alIslamiyyah min al-Murahaqah ila ar-Rusyd (Kebangkitan Islam, dari
Pubertas menuju Kedewasaan)
39. Al-Aqqalliyyat ad-Diniyyah wa al-Hill al-Islami (Umat Beragama Minoritas dan Solusi
Islam).
Di bidang Jihad:
40. Al-Quds Qadhiyyah Kulli Muslim (Al-Quds adalah Persoalan Setiap Muslim).
43. Khithabuna al-Islami fi ‘Ashr al-‘Aulamah (Wacana Keislaman Kita di Era Globalisasi)
44. Al-Mubasysyirat bi Intishar al-Islam (Tanda-tanda Kemenangan Islam).
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
Di bidang Budaya.
MUI PROVINSI
46. Al-Muslimun Qadimun (Orang Muslim Masa Lampau) (Antologi Puisi), Dar al-Wafa’, Kairo
47. Yusuf al-Sadiq, (Nabi Allah Yusuf) (Naskah Drama), Maktabah Wahbah, Kairo
48. Alim wa Taghiyyat, (Ulama dan Pecundang) (Naskah Drama), Maktabah Wahbah, 1998.
Maka, tidaklah berlebihan kalau Syekh Muhammad Hasan ad-Didu,seorang ulama dari
Mauritania menjulukinya dengan sebutan Mujtahid al-’Ashr, Mujtahid Kontemporer, begitu
juga, Syekh Muhammad al-Ghazali, seorang ulama Mesir mengatakan: “Dulu Syekh
Qaradhawi adalah mahasiswa saya. Sekarang saya yang menjadi mahasiswanya.”
Sementara Syekh Abu al-Hasan an-Nadawi, seorang ulama India, menyebutnya sebagai
“seorang ulama dan peneliti”. Sedangkan syekh Abdullah bin Mahfuzh Bayyah (seorng
ulama di UEA) menyebutnya sebagai seorang “Imam dan hati umat.”
Akhirnya, dalam master piece Maulana Jalaludin Arrumi Sang Pujangga melukis puisi
kematian, “Di malam sebelumnya aku bermimpi, Melihat seorang Syekh di pelataran
rindu. Dia menunjukkan tangannya kepadaku dan berkata; Bersiap-siaplah untuk bertemu
denganku.”
Artikel Terkait Halal Bihalal Menurut Bahasa dan Esensi Peran Sosial
Keagamaannya
Makassar, muisulsel.com – Allah Swt berfirman dalam Alquran Aqimissholata Lidzikri yg artinya
Dirikanlah salat untuk mengingat kepadaku, dengan kata lain bahwa esensi dari seluruh ibadah
kita maka zikir adalah rohnya.
Seluruh makhluk ciptaan Allah baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit itu semua
berzikir dan menyebut asma Allah, hanya saja kita sebagai manusia tidak mengetahui
bagaimana cara makhluk-makhluk ini berzikir.
Lalu bagaimanakah berzikir dengan menggunakan tasbih?. Ada sebagian kelompok yang
mengatakan bahwa berzikir dengan menggunakan Tasbih ini adalah bi’dah atau mengada-ada
sebab menurut mereka hal itu tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
Dalam sebuah hadis Nabi saw yang terdapat di dalam Kitab Sunan Abu Dawud dan Sunan At
Tirmidzi yang berasal dari Saat bin Abi Waqqash mengatakan bahwa pernah suatu kali ia
bersama Nabi saw pulang ke rumahnya lalu Nabi mendapati istrinya berzikir dengan
menggunakan batu kerikil untuk menghitung jumlah zikirnya sehingga Nabi bersabda, “Maukah
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
kamu aku ajarkan sebuah wirid yang nilainya sama dengan jumlah makhluk ciptaan Allah baik
yang berada di langit maupun yang berada di bumi, kemudian Nabi melanjutkan bacalah
MUI PROVINSI
Subhanallah, Walhamdulillah, Allahu Akbar, Walahaula Walaquwwata illa Billah.”
Namun di dalam hadis ini tidak menjelaskan tentang larangan Nabi dalam menggunakan
butiran-butiran dalam menghitung jumlah zikir tersebut, ini adalah menurut pendapat para
ulama bahkan ulama mazhab.
Dalam penggunaan benda-benda atau alat-alat Tasbih ini ada pengkategorian yang dilarang
dalam agama. Selengkapnya Mari kita simak dalam tayangan video live pengajian rutin oleh
Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan Tentang pembahasan alat Tasbih ini. (NAP)
Artikel Terkait Unismuh Wisuda 64 Kiai Muda Alumni Pendidikan Ulama Tarjih
The post HIKMAH HALAQAH: Zikir dengan alat Tasbih, Bagaimana Hukumnya? appeared first
on MUI Sul Sel.
GORESAN HATI: Membantu
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
Memudahkan Urusan Sulit
MUI PROVINSI
Pihak yang membantu ikut dapat pahala bila bantuannya itu baik atau dapat dosa bila itu
bantuannya itu buruk:
]85 : {َم ْن َيْشَفْع َشَفاَعًة َحَسَنًة َيُكْن َلُه َنِص يٌب ِم ْنَه ا} [النساء:َقاَل هللا َتَعاَلى.
Siapa yang memperlindungkan hal (syafaat ) yang luhur ia mendapat pahala dari syafaat itu.
Syafaat yang terlarang adalah memaksakan dan memperjuangkan hal yang salah. Seperti
membebaskan pihak zalim dari hukuman semestinya. Hal ini membutuhkan kejernihan dalam
memandang posisi dan porsi orang yang dibantu.
Jika yang dibantu itu benar benar yang seharusnya dibantu, hal inilah yang ditegaskan Nabi
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
dan selalu diupayakan dan dianjurkannya:
MUI PROVINSI
: .)) َو َيْقِض ي هللا َعَلى ِلَساِن َنِبِّيِه َم ا أحَّب، ((اْشَفُعوا ُتْؤ َجُر وا: َفَقاَل، َكاَن الَّنبّي صلى هللا عليه وسلم ِإَذا أتاُه َطاِلُب َح اَج ٍة أقَبَل َعَلى ُج َلَساِئِه
ُم َّتَفٌق َعَليِه
Dahulu Nabi saw bila didatangi orang yang minta dibantu hajatnya, Beliau saw datang ke para
sahabat penanggungjawab urusan itu dan bersabda, “Bantulah mereka, niscaya kalian dapat
imbalan pahala, lalu Allah swt menetapkan apa yang keluar dari lidah Nabinya, apa yang ia
sukai.
Pemahaman terbalik dari dalil-dalil di atas diungkap dalam kitab Hasyiatu Ibnu Abidin bahwa
para ahli fiqhi sepakat mengharamkan memberi pembelaan pada yang seharusnya dihukum
dengan hukum syariat Islam dan tidak dilakukan, semisal perbuatan meloloskan yang tidak
kualifikasi, sementara yang lebih baik digugurkan. Demikian pula membebaskan orang
bersalah sementara yang benar dihukum.
Semoga kita semua dapat berlaku adil dalam persoalan yang mengemuka seperti ini. (ISR)
Artikel Terkait GORESAN PAGI: Infaq Tulus, diganti Allah swt Dunia Akhirat
The post GORESAN HATI: Membantu Memudahkan Urusan Sulit appeared first on MUI Sul
Sel.
Bulukumba, muisulsel.com – Belakangan ini telah marak beredar isu-isu yang berkembang di
masyarakat terkait persoalan Aqidah dan Muamalah.
Pada posisi inilah peran ulama sangat dibutuhkan oleh umat karena ulama sebagai pewaris
para nabi yang berkewajiban untuk meluruskan akidah-akidah dan muamalah yang sedang
berkembang serta memberikan pencerahan kepada umat.
Silaturahmi dan Konsolidasi Fatwa Kabupaten Kota se Sulawesi Selatan di Bulukumba ini
dibuka langsung oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan AG. Prof. Dr.
KH. Najamuddin, Lc., MA bersama Sekretaris Umum MUI Sulsel Dr. KH. Muammar Bakry, Lc.,
M.Ag dan didampingi oleh Ketua Bidang Fatwa MUI Sulsel Dr. KH. Ruslan Wahab, MA, dan
Sekretaris Bidang Fatwa Dr. KH. Syamsul Bahri Abd. Hamid, Lc, MA. Ahad (25/09/2022)
Pengurus MUI Sulsel hadir dalam Silaturahmi dan Konsolidasi Fatwa MUI di zona 1 Sulsel.
Silaturahmi dan konsolidasi fatwa ini bertujuan agar fatwa-fatwa ulama terkait permaslahatan
umat bisa memberikan jawaban dan pencerahan pada masyarakat terkait isu-isu yang
berkembang sehingga tercipta keseragaman Fatwa di kalangan MUI se-Sulawesi Selatan.
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
Ketua Umum MUI Sulsel AGH Najamudin dalam sambutannya mengatakan, “Ulama adalah
MUI PROVINSI
pewaris para nabi sehingga punya tiga pokok tugas, yaitu yang pertama adalah Khadimul
Ummah Pelayan Umat, kedua adalah Shodiqul Hukumah Mitra Pemerintah dan yang terakhir
adalah Wadi’ul Ummah Penjaga Umat.”
Ketua Umum MUI Sulsel (kedua dari kanan) memberikan sambutan pada Silaturahmi dan Konsolidasi Fatwa MUI Sulsel di
Bulukumba
Ia pun mengatakan kalau ulama itu harus terjun langsung di masyarakat untuk memberikan
pencerahan-pencerahan terkait isu-isu yang ada di masyarakat. Salah satu contoh adalah
fatwa mengenai uang panai yang dikeluarkan oleh MUI Sulsel.
Ketua bidang fatwa KH. Ruslan Wahab menjelaskan bahwa MUI hingga saat ini telah
menfatwakan 186 kasus hukum. “Sampai hari ini MUI Sulsel telah mengeluarkan fatwa 186
kasus hukum dalam kurun waktu belum cukup setahun sehingga kita sangat memerlukan
ijtihad para ulama untuk menyelesaikan kasus-kasus hukum ini,” terangnya.
Artikel Terkait Ketua dan Pengurus MUI Sulsel Terpilih Tim TGUPP Gubernur Andi
Sudirman
Ketua Bidang Fatwa MUI Sulsel (kedua dari kiri) melakukan konsolidasi Fatwa MUI di hadapan Pengurus MUI kabupaten
Sedangkan untuk kasus-kasus besar yang dijawab langsung oleh MUI melalui media sudah
mencapai 62 kasus. Dengan kata lain, MUI itu mengeluarkan 16 fatwa kasus hukum yang
harus dicerahkan kepada masyarakat.
Tambahnya, peran media juga sangat dibutuhkan dalam rangka mensosialisasikan fatwa MUI
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
Sulawesi Selatan dan juga untuk kesamaan pendapat para ulama.
MUI PROVINSI
Selain daripada fatwa ulama, MUI juga bertugas untuk mengeluarkan himbauan-himbauan
kepada masyarakat dalam menanggapi keluhan-keluhan, diantaranya persoalan pengantar
jenazah yang terkesan ugal-ugalan sehingga bisa menimbulkan kemudharatan pada pengguna
jalan lainnya seperti yang dijelaskan oleh ketua bidang fatwa.
Kegiatan ini dihadiri oleh enam MYI kabupaten yang berada di selatan Sulawesi Selatan,
diantaranya MUI Bulukumba, MUI Sinjai, MUI Bone, MUI Selayar, MUI Jeneponto, dan MUI
Bantaeng yang masuk dalam zona 1 MUI Sulsel dan masing-masing membawa tujuh orang
pada setiap perwakilan. (NAP)
The post MUI Sulsel Adakan Silaturahmi dan Konsolidasi Fatwa Kab/Kota Sesulsel di Zona 1
appeared first on MUI Sul Sel.
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
MUI PROVINSI
Makassar, muisulsel.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tana Toraja, KH.
Zaenal Muttaqin, mengikuti Ujian Kualifikasi Proposal Disertasi S3 Pendidikan Agama Islam
pada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar
Ujian Kualifikasi Proposal tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Senat Unismuh Menara Iqra
Lantai 17 Kampus Unismuh Makassar. Senin (26/09/2022).
Zaenal Muttaqin yang juga Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tana Toraja maju dengan
mengusung judul disertasi “Pendidikan Islam dan Kerukunan Umat Beragama (Optimalisasi
Peran Tongkonan dalam Meningkatkan Kerukunan Umat Beragama) di Tana Toraja).
Ujian Kualifikasi Proposal Disertasi S3 dipimpin oleh Prof. Nasir Mahmud dengan tim penguji
Dr. KH. Mustari Bosra, Dr. Azis Muslimin, Dr. Darwis Muhdina, dan Dr. Abdul Rahim Razak yang
hampir bersamaan dengan Wakil Dekan IV Fisip Unismuh, Muhammad Amin, yang juga
mengikuti Ujian Kualifikasi Proposal Disertasi S3.
“Dari 31 mahasiswa, 16 orang dari angkatan pertama, dan 15 orang dari angkatan kedua.
Alhamdulillah ada 21 mahasiswa yang sudah siap ujian proposal,” sebut Bahaking.
Bahaking berpesan agar mahasiswa S3 yang ada di Unismuh proaktif mempromosikan S3 PAI
Unismuh, apalagi prodi tersebut sudah Terakreditasi Baik dari BAN PT dan sebentar lagi sudah
memiliki alumni. “Jangan ragu memilih Program Doktoral PAI Unismuh,” kata Bahaking sambil
tersenyum.
Rektor Unismuh Prof Ambo Asse yang juga bertindak sebagai Ketua Tim Penguji menargetkan
agar mahasiswa yang telah selesai seminar proposal bisa segera merampungkan proposalnya
sebelum akhir tahun 2022.
Ujian Kualifikasi Proposal Disertasi S3 Pendidikan Agama Islam hari pertama dihadiri para
mahasiswa S3 PAI Unismuh diantaranya Drs. KH. Mawardi Pewangi, M.Pd.I yang juga Wakil
Rektor IV Unismuh, dan Drs. Arfah Bas’ha, M.Pd.I yang menjabat Kepala Biro Administrasi
Akademik, Kemahasiswaan, dan Sistem Informasi (BAAKSI) Unismuh Makassar. Turut hadir,
Kaprodi S2 Pendidikan Islam Unismuh Dr. M. Rusli Malli, M.Pd.I. (asnawin)
The post Ketua MUI Tana Toraja Ujian Proposal Disertasi S3 PAI di Unismuh Makassar
appeared first on MUI Sul Sel.
Home Berita
JAKARTA — Sekretaris Bidang Perbankan Syariah Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI,
Muhammad Maksum, menyampaikan bahwa Fatwa MUI Nomor 119 tahun 2018 tentang
Pembiayaan Ultra Mikro Syariah relevan dengan perkembangan zaman. Itu terlihat dari
banyaknya lembaga keuangan syariah yang menggunakan fatwa ini sebagai pedoman dalam
menyalurkan pembiayaan ultra mikro berdasarkan prinsip syariah.
Menurutnya, fatwa ini begitu relevan karena produk pembiayaan ultra mikro begitu diminati
masyarakat. Pembiayaan ultra mikro memiliki nilai pembiayaan yang sangat kecil yaitu di
bawah 10 juta rupiah, tanpa jaminan, dan menjangkau masyarakat luas dari kelas bawah.
“Hal ini pula yang dijadikan salah satu alasan mulai ramainya implementasi Fatwa DSN MUI
Nomor 119 tahun 2018 tersebut, ” ungkapnya saat mengisi kegiatan Pra Ijtima Sanawi DSN
MUI di Hotel Balairung, Jakarta, Selasa (27/04).
“Karakteristik yang dimiliki oleh ultra mikro yaitu nominal pembiayaannya sangat kecil. Hal ini
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
pula yang dijadikan salah satu alasan mulai ramainya implementasi fatwa 119 tersebut,” kata
dia.
MUI PROVINSI
Meskipun ini fatwa yang sudah ditetapkan sejak 2018 namun tetap dibahas dalam kegiatan
ijtima sanawi DSN MUI karena dianggap relevan. Kegiatan Pra Ijtima Sanawi merupakan
kegiatan rutin DSN MUI dalam menyosialisasikan produk fatwanya. Tidak hanya fatwa-fatwa
ekonomi dan keuangan syariah terbaru, Pra Ijtima Sanawi juga membahas fatwa lama yang
relevan serta aturan otoritas keuangan syariah (BI dan OJK) di Indonesia terbaru.
Maksum menyampaikan, tidak hanya berisi rincian dalil pembiayaan ultra mikro, fatwa ini juga
mencantumkan pilihan akad sesuai dengan barang atau jasa yang digunakan. Misalnya, ketika
DPS melakukan perjanjian dengan nasabah, maka harus menyebukan jenis akad yang
digunakan. Akad bisa berupa ijarah, murabahah, maupun yang lain.
Artikel Terkait Kongres Umat Islam VI Bakal Soroti Posisi Politik Umat Islam
“Apabila terjadi pada pembiayaan digital, seperti BPRS digital, maka akadnya langsung di awal
perjanjian, ” pungkasnya. (Isyatami Aulia/Azhar)
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
MUI PROVINSI
Bandar Lampung: Dalam rangka hormat sekaligus memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN)
tahun 2022, jajaran keluarga besar Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama
(LDNU) Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, masa khidmat 2022 – 2027 akan
menggelar agenda istimewa, yakni Festival Da’i dan Da’iyah An Nahdliyyah.
Hal tersebut disampaikan Ketua PC LDNU Kabupaten Lampung Tengah, Kiai Khusnan
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
Nawawi, di kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lampung Tengah,
yang beralamatkan Jalan Proklamator Raya No 134, Kelurahan Seputih Jaya, Kecamatan
MUI PROVINSI
Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, pada Senin (26/9/2022) pagi.
“Agenda istimewa tahunan ini adalah salah satu bagian menerjemahkan program kerja kami
dari pengurus LDNU Kabupaten Lampung Tengah masa khidmat 2022 – 2027, dan tentunya
masih banyak kegiatan lainnya untuk proses selama lima tahun kedepan,” tambah pengasuh
Pondok Pesantren Al Manshuriyah Dono Arum, Kecamatan Seputih Agung ini.
Wakil Ketua PC LDNU Kabupaten Lampung Tengah, Kiai Suep Amin Nasir, S.Hum,
menambahkan, Festival Da’i dan Da’iyah An Nahdliyyah akan di adakan di komplek Pondok
Pesantren Al Manshuriyah, Kampung Dono Arum, Kecamatan Seputih Agung pada hari Sabtu,
15 Oktober 2022.
Informasi lebih lanjut tentang Festival Da’i dan Da’iyah An Nahdliyyah bisa menghubungi ;
0813-2662-9825 (Kiai Nawawi), 0812-7276-6250 (H. Mahmudin Zuhri), 0853-7773-4138
(Suep).
Kita mafhumi bersama, bahwa secara sosiologis, antropologis dan geografis warga nahdliyyin
di Kabupaten Lampung Tengah tersebar pada (tiga ratus satu) 301 Kampung / Desa, 10
(sepuluh) Kelurahan dan dua puluh delapan (28) Kecamatan, yakni; Kotagajah, Punggur,
Kalirejo, Bangunrejo, Padang Ratu, Gunung Sugih, Trimurjo, Terbanggi Besar, Seputih Raman,
Rumbia, Seputih Banyak, Seputih Mataram, Seputih Surabaya, Terusan Nunyai.
Artikel Terkait Soal Vonis PN Surabaya, MUI Sulsel Ingatkan Pernikahan Beda
Agama Tak Sah
Selanjutnya, Bumi Ratu Nuban, Bekri, Seputih Agung, Way Pengubuan, Bandar Mataram,
Pubian, Selagai Lingga, Anak Tuha, Sendang Agung, Bumi Nabung, Way Seputih, Bandar
Surabaya, Anak Ratu Aji, dan Putra Rumbia. (Akhmad Syarief Kurniawan)
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
MUI PROVINSI
Share
Tweet
Messenger
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
Print
MUI PROVINSI
Tags: MUI SULSES
Home Berita
JAKARTA – Wakil Ketua BPH DSN MUI, Adiwarman Karim menyampaikan empat tantangan
yang dihadapi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) di era sekarang.
“Tantangan pertama, saat ini banyak fintech (financial technology) yang tengah mencari bank-
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
bank kecil untuk mereka beli, ” jelas Adiwarman dalam Workshop Pra Ijtima Sanawi (Annual
Meeting) DSN MUI ke-7, di Hotel Balairung, Jakarta Timur, Selasa (27/09).
MUI PROVINSI
Pakar Ekonomi Syariah tersebut menjelaskan, bank kecil yang mereka cari digunakan untuk
mengantongi izin penghimpunan dana. Fintech tersebut sama sekali tidak menargetkan
membeli bank besar.
“Cara yang dilakukan yaitu dengan membeli bank kecil untuk melengkapi ekosistem kerja yang
mereka miliki, ” ungkapnya.
Tantangan kedua, lanjut Adiwarman, yaitu Indonesia akan memasuki tahun politik di tahun
2024. Dalam perhelatan tersebut, akan banyak memunculkan program-program untuk rakyat.
Karena itu, Adiwarman mengingatkan DPS lebih aktif mengawasi Bank Perkreditan Rakyat
(BPR). Pengawasan lebih ini untuk meningkatkan kewaspadaan bila ada keterlibatan BPR
Syariah dalam program kampanye politik.
“Selanjutnya, tantangan ketiga yaitu RUU Pengembangan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK)
yang tengah digodok di DPR. UU tersebut kemungkinan merevisi berbagai peraturan
perundang-undangan terkait sektor keuangan, termasuk di dalamnya UU perbankan syariah,”
tutur Komisaris Utama BSI tersebut.
Salah satu titik krusial RUU PPSK itu, ujar Adiwarman, adalah dihilangkannya kewajiban spin
off Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Konvensional menjadi Bank Umum Syariah (BUS).
Kewajiban tersebut telah muncul dalam UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Pro Kontra mengenai spin off ini akan terus berlangsung sampai akhir tahun.
Tantangan terakhir, ujar Adiwarman, direksi BUS hasil spin off hanya tiga orang mulai tahun
2023 sampai 2024. Sesuai aturan OJK, maka jumlah DPS pada BUS hasil spin off tersebut
juga semakin berkurang.
Artikel Terkait Pesan-pesan Ramadan Kyai Ma'ruf pada Kultum di Istana Bogor
“DPS di bank UUS tadinya 3 orang tersebut, jika disesuaikan dengan peraturan OJK bahwa
jumlah DPS maksimal separuh dari direksi, kalau 3 orang direksi, maka kita bulatkan menjadi
hanya 2 orang DPS, ” katanya.
Berkurangnya personalia DPS tersebut, kata dia, harus diantisipasi dengan semakin
menguatkan kompetensi dan kualitas. DPS di BPR Syariah harus memiliki kualifikasi yang
setara dengan DPS di Bank Umum Syariah. (Isyatami Aulia/Azhar)
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
MUI PROVINSI
Ulama saat ini sebagai pewaris para nabi harus juga dapat masuk dalam sela-sela kehidupan
masyarakat zaman ini untuk meluruskan akidah-akidah dan muamalah yang sedang
berkembang serta memberikan pencerahan kepada umat melalui teknologi. Hal tersebut
diungkapkan Sekretaris Umum MUI Sulsel Dr. KH. Muammar Baru, Lc, MA saat mengawali
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
kegiatan Silaturahmi dan Konsolidasi Fatwa dengan pengurus MUI kabupaten di Bulukumba,
Ahad (25/09/2022).
MUI PROVINSI
Pengurus MUI Sulawesi Selatan Bersilaturahmi dengan Pengurus MUI Kabupaten yang tergabung dalam zona 1 di
Bulukumba
“Bagaimana pemahaman keislaman generasi Z saat ini ada di Handphone. Kalau ini kita tidak
manfaatkan, yang pasti akan mengisinya adalah pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegas
Muammar yang juga merupakan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar.
Kita harus menguasai media. Saat ini kita telah memproduksi 1500-an program yang belum
cukup setahun ini. Hal ini kita bisa memaksimalkan hingga ke kabupaten kota. Lanjutnya,
media yang kita miliki ini bisa menjadi amal jariyah buat kita dan dapat dinikmati sampai
puluhan tahun bahkan ratusan tahun ke depan.
Ia mengingatkan bahwa kegiatan apapun yang kita laksanakan dalam skala besar dengan
menghadirkan Bupati, Gubernur dengan ribuan jamaah tetapi tidak diliput oleh media, maka
kegiatan itu menjadi kecil dan terbatas.
Enam pengurus MUI Kabupaten uang tergabung dalam Zona 1 hadir dalam kegiatan Silaturahmi dan Konsolidasi Fatwa
MUI di Bulukumba
Ust. Muammar berharap seluruh MUI kabupaten kota dapat membuat website karena itu murah
dan dapat dinikmati sampai puluhan tahun sehingga kepengurusan kita ini dapat dinikmati oleh
generasi-generasi selanjutnya.
Usai dibuka langsung oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan, AG. Prof.
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
Dr. KH. Najamuddin, Lc., MA mengungkapkan dalam sambutannya, “Ulama adalah pewaris
para nabi sehingga punya tiga pokok tugas, yaitu yang pertama adalah Khadimul Ummah
MUI PROVINSI
Pelayan Umat, kedua adalah Shodiqul Hukumah Mitra Pemerintah dan yang terakhir adalah
Wadi’ul Ummah Penjaga Umat.”
Ketua Umum MUI Sulsel (kedua dari kanan) memberikan sambutan pada Silaturahmi dan Konsolidasi Fatwa MUI Sulsel di
Bulukumba
Tambahnya, silaturahmi dan konsolidasi fatwa ini bertujuan agar fatwa-fatwa ulama terkait
permaslahatan umat bisa memberikan jawaban dan pencerahan pada masyarakat terkait isu-
isu yang berkembang sehingga tercipta keseragaman Fatwa di kalangan MUI seSulawesi
Selatan.
Peran media juga sangat dibutuhkan dalam rangka mensosialisasikan fatwa MUI Sulawesi
Selatan dan juga untuk kesamaan pendapat para ulama,” ungkap KH. Najamuddin yang juga
merupakan Guru Besar Universitas Hasanuddin.
Kegiatan ini dihadiri oleh enam kabupaten yang berada di selatan Sulawesi Selatan,
diantaranya MUI Bulukumba, MUI Sinjai, MUI Bone, MUI Selayar, MUI Jeneponto, dan MUI
Bantaeng yang masuk dalam zona 1 MUI Sulsel dan masing-masing membawa tujuh orang
pada setiap perwakilan.
Turut hadir mendampingi Ketua Umum dan Sekretaris Umum MUI Sulawesi Selatan, Ketua
Bidang Fatwa MUI Sulsel Dr. KH. Ruslan Wahab, MA, dan Sekretaris Bidang Fatwa Dr. KH.
Syamsul Bahri Abd. Hamid, Lc, MA. (RZ)
The post Silaturahmi bersama MUI Kabupaten, MUI Sulsel Ungkap Tantangan MUI Zaman
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
Generasi Z appeared first on MUI Sul Sel.
MUI PROVINSI
Tags: MUI Sulsel
Home Berita
JAKARTA- Innalillahi wa ina ilaihi rajiun. Umat Islam kembali berduka dengan wafatnya salah
satu ulama terkemuka Syekh Yusuf Al Qaradhawi, Senin (26/9/2022).
Kabar wafatnya sosok yang pernah menjabat sebagai Sekjen Ulama Islam ini dikonfirmasi akun
resmi televisi Qatar, Aljazirah. MUIDigital mengutip akun resmi Syekh Yusuf Al-Qaradhawi
sebagai berikut:
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
Dalam akun resmi Syekh Yusuf Al-Qaradhawi tertulis: “Telah berpulang ke Rahmat Allah, Ulama
MUI PROVINSI
Islam Al Imam Yusuf Al-Qaradhawi yang telah menghibahkan hidupnya untuk menjelaskan
hukum Islam, dan membela umatnya. Kami berdoa Allah SWT mengangkat derajatnya
bersama orang-orang mulia, menerima amal salehnya dalam timbangan kebaikannya, dan
mempertemukannya dengan para nabi, orang-orang yang jujur, para syuhada, orang saleh, dan
mereka sebaik-sebaik pendamping. Dan semoga Allah menjadikan penyakit yang menimpanya
agar mengangkat derajat. Ya Allah kabulkanlah. Beliau meninggal dunia pada waktu Zuhur hari
ini, lokasi makam dan takziyah akan diumumkan segera.”
Sebagai informasi, di berbagai negara di dunia, nama Dr Yusuf Qaradhawi (ada yang
menulisnya dengan Yusuf Qaradhawi), sangat populer.
Qaradhawi dikenal sebagai ulama yang berani dan kritis. Pandangannya sangat luas dan
tajam. Karena itu, banyak pihak yang merasa ‘gerah’ dengan berbagai pemikirannya yang
seringkali dianggap menyudutkan pihak tertentu, termasuk pemerintah Mesir.
Akibat pandangan-pandangannya itu pula, tak jarang pria kelahiran Shafth Turaab, Mesir pada
9 September 1926 ini harus mendekam dibalik jeruji besi. Namun demikian, dia tak pernah
berhenti menyuarakan dan menyampaikan pandangannya, dalam membuka cakrawala umat.
Hingga saat ini, ratusan buku telah ia tulis dan sudah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa
di dunia. Buku-buku Qaradhawi, membahas berbagai hal terkait kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Mulai dari urusan rumah tangga hingga negara dan demokrasi.
Artikel Terkait MUI Jalin Kerjasama dengan Indosat dan LKBN Antara
Sejak 2013, dia memilih hijrah ke Qatar, dan mendapatkan perlindungan di sana. Sampai
sekarang, ulama yang kerap bolak-balik dipenjarakan oleh rezim penguasa Mesir itu, tinggal di
Doha hingga beliau dikabarkan meninggal dunia hari ini, Senin.
Home Berita
Jadi Saksi Ahli di MK, KH Cholil
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
Nafis: Ulama Sepakat Nikah Beda
MUI PROVINSI
Agama Haram
by admin — 27 September 2022 in Berita 0
JAKARTA – Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI), KH Cholil
Nafis menjadi saksi ahli fiqh dalam judicial review di Mahkamah Konstitusi (MK) soal
pernikahan beda agama.
“Saya tegaskan para ulama di organisasi Islam Indonesia sepakat bahwa pernikahan beda
agama tidak sah dan haram,” kata Kiai Cholil dalam keterangan yang diterima MUIDigital,
Senin (26/9/2022).
Kiai Cholil mengatakan, dalam UU 39/1999 tentang HAM pasal 10 menjelaskan bahwa
perkawinan yang sah hanya dapat berlangsung atas kehendak bebas calon suami dan istri
yang bersangkutan, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Dalam UU tersebut, kata Kiai Cholil, sahnya perkawinan apabila sesuai dengan hukum masing-
masing agama dan kepercayaan.
Kemudian, hal ini juga dipertegas dalam UU 1/1974 Tentang Perkawinan pasal 2 ayat 1 bahwa
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan
kepercayaanya itu.
MUI PROVINSI
Lebih lanjut, Kiai Cholil menjelaskan, dalam kompilasi hukum Islam (KHI) pasal 4 dikatakan,
perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum Islam sesuai UU 1/1974 pasal 40.
Dalam pasal tersebut, kata Kiai Cholil, dilarang melangsungkan perkawinan antara seorang pria
dengan seorang wanita karena keadaan tertentu; seorang wanita yang tidak beragama Islam.
Selain itu, pasal 44 KHI juga menyebutkan bahwa seorang wanita Islam dilarang
melangsungkan perkawinan dengan seorang pria yang tidak beragama Islam.
Hal ini juga diperkual dalam pasal 61 yang menyebut bahwa tidak sekufu (serasi) tidak dapat
dijadikan alasan untuk mencegah pernikahan, kecuali tidak sekufu karena perbedaan agama
atau ikhtilaf al-dien.
Kiai Cholil yang juga Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah ini mengutip Quran Surah Al-
Baqarah ayat 221:
َو اَل َتْنِكُح وا اْلُم ْش ِر ٰك ِت َح ّٰتى ُيْؤ ِم َّن ۗ َو َاَلَم ٌة ُّم ْؤ ِم َنٌة َخْيٌر ِّم ْن ُّم ْش ِر َكٍة َّو َلْو َاْع َجَبْتُكْم ۚ َو اَل ُتْنِكُح وا اْلُم ْش ِر ِكْيَن َح ّٰتى ُيْؤ ِم ُنْو اۗ َو َلَعْبٌد ُّم ْؤ ِم ٌن َخْيٌر ِّم ْن
ٰۤل
ُّم ْش ِر ٍك َّو َلْو َاْع َجَبُكْم ۗ ُاو ِٕىَك َيْد ُعْو َن ِاَلى الَّناِر ۖ َو ُهّٰللا َيْد ُعْٓو ا ِاَلى اْلَج َّنِة َو اْلَم ْغِفَر ِة ِبِاْذِنٖۚه َو ُيَبِّيُن ٰا ٰي ِتٖه ِللَّناِس َلَعَّلُهْم َيَتَذَّكُر ْو ن
Artinya: “Dan janganlah kalian menikahi wanita-wanita musyrik sehingga mereka beriman.
Sesungguhnya seorang budak perempuan yang mu’min itu lebih baik daripada wanita musyrik
walaupun dia menarik hatimu dan janganlah kalian menikahkan laki-laki musyrik (dengan
Wanita Muslimah) sehingga mereka beriman. Sesungguhnya budak laki-laki yang beriman itu
lebih baik dari pada orang musyrik sekalipun dia menarik hatimu. Mereka itu mengajak ke
neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izinNya, dan Allah
menjelaskan ayat-ayatnya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran.”
Kiai Cholil menjelaskan, sebab diturunkannya ayat ini dari al-Muqatil bahwa Ibnu Abi Martsad
al-Ghanawi meminta izin kepada Nabi Muhammad SAW untuk menikahi anak seorang wanita
Quraisy yang musyirikah.
Padahal, Ibnu Abi Martsad adalah seorang Muslim. Oleh karenanya, Rasul melarang
HOME PROFIL BERITA PRODUK FATWA KONSULTASI KHUTBAH
menikahinya, kemudian turunlah ayat ini.
MUI PROVINSI
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah ini mengatakan bahwa Ibnu Katsir juga
mengharamkan orang mukmin menikah dengan orang musyrikah yang menyembah berhala.
“Lalu ayat ini menggeneralisasi hukum haramnya menikah dengan orang musyrik dari kitabiyah
dan watsaniyah. Tetapi mengecualikan pernikahan Muslim dengan kitabiyah dengan dalil al-
Maidah ayat 5,” paparnya.
Abdullah bin Umar dan sahabat, kata Kiai Cholil, menyatakan bahwa haram dan tidak sahnya
menikah dengan ahli kitab karena mereka telah mengubahnya dan menyatakan bahwa Allah
SWT adalah yang ketiga dari ketiga tuhan (trinitas).
“Maka sebenarnya mereka telah menyekutukan Allah SWT (syirik) dalam akidah. Mereka
mentakwilkan kepada makna yang lebih dekat, ialah boleh menikah dengan Ahli Kitab di zaman
turunnya ayat ini (karena) belum banyak perempuan muslimah. Sehingga diberi dispensasi oleh
Allah SWT,” paparnya.
Sedangkan zaman sekarang, ungkap Kiai Cholil, sudah banyak perempuan muslimah. Maka
dari itu, tegasnya, dispensasi itu telah hilang dan hukumnya haram menikah dengan ahli kitab.
Kiai Cholil menerangkan, dalam Quran Surah Al-Mumtahanah ayat 10, Allah SWT menjelaskan
bahwa haram hukumnya seorang Muslim menikah dengan orang kafir.
َّۗن
ٰٓيَاُّيَه ا اَّلِذْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذا َج ۤا َء ُكُم اْلُم ْؤ ِم ٰن ُت ُم ٰه ِج ٰر ٍت َفاْم َتِح ُنْو ُه ُهّٰللَا َاْع َلُم ِبِاْيَم اِنِه َّن َفِاْن َعِلْم ُتُمْو ُهَّن ُم ْؤ ِم ٰن ٍت َفاَل َتْر ِج ُعْو ُهَّن ِاَلى اْلُكَّفاِۗر اَل ُهَّن ِح ٌّل َّلُهْم
َّۗن َّۗن
َو اَل ُهْم َيِح ُّلْو َن َلُه َو ٰا ُتْو ُهْم َّم آ َاْنَفُقْو ۗا َو اَل ُج َناَح َعَلْيُكْم َاْن َتْنِكُح ْو ُهَّن ِاَذآ ٰا َتْيُتُمْو ُهَّن ُاُج ْو َر ُه َو اَل ُتْم ِس ُكْو ا ِبِع َصِم اْلَكَو اِفِر َو ْس َٔـُلْو ا َم آ َاْنَفْقُتْم
١٠ – َو ْلَيْس َٔـُلْو ا َم آ َاْنَفُقْو ۗا ٰذ ِلُكْم ُح ْك ُم ِهّٰللاۗ َيْح ُكُم َبْيَنُكْۗم َو ُهّٰللا َعِلْيٌم َح ِك ْيٌم
Artikel Terkait MUI Terbitkan Fatwa Covid-19 Sinovac, Ini Redaksi Lengkapnya
Kiai Cholil mengungkapkan, MUI, NU dan Muhamadiyah telah menetapkan fatwa terkait hukum
pernikahan beda agama. Ketiganya menetapkan bahwa pernikahan beda agama haram dan
tidak sah.
Kiai Cholil menerangkan, para ulama juga telah sepakat bahwa pernikahan beda agama antara
pasangan laki-laki Muslim maupun perempuan Muslimah dengan orang musyrik atau
musyrikah hukumnya tidak sah dan haram.
“Begitu juga pernikahan perempuan Muslimah dengan musyrik, kafir atau kitabi hukumnya tidak
sah dan haram,” ungkapnya.
Meski begitu, Kiai Cholil mengungkapkan bahwa pernikahan laki-laki Muslim dengan
perempuan kitabiyah atau Yahudi dan Nasrani ada perbedaan pendapat antara ulama salaf.
Haji / Home – Majelis Ulama Indonesia / Home MUI / IDF-MUI / Sample Page / Komisi 2015-2020 / feed /
Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) / KOMISI DAKWAH / Lembaga dan Badan /
Komisi 2020-2025 / Kepengurusan MUI / Layanan Konsultasi Keagamaan / Kirim Tulisan /
Pedoman Organisasi / Majelis Ulama Indonesia / Majelis Ulama Indonesia / 1. Majelis Ulama Indonesia /
Fatwa / Home 2 / Sejarah MUI / Redaksi / Berita / Produk / Pedoman Siber Media / Testimonials /
Kontak / Event / Tanya MUI / Majalah / Informasi Publik / Semua Berita / Kepengurusan MUI 2015-2020