Psikologi Pendidikan Dilla
Psikologi Pendidikan Dilla
Pembahasan Materi:
OLEH:
(23000)
Proses belajar mengajar melibatkan berbagai faktor, dan perbedaan individu dalam hal
perkembangan kognitif dan emosional siswa dapat memengaruhi cara mereka belajar dan
merespons pengajaran. Berikut adalah beberapa perbedaan antara dua kelompok utama, yaitu
perkembangan kognitif dan emosional siswa:
a. Kemampuan Kognitif:
- Perbedaan Intelegensia: Siswa dapat memiliki tingkat intelegensia yang berbeda,
memengaruhi kemampuan mereka untuk memahami dan memproses informasi.
- Gaya Belajar: Setiap siswa dapat memiliki gaya belajar yang berbeda, seperti visual,
auditorial, atau kinestetik.
b. Tingkat Pemikiran:
- Teori Piaget: Siswa dapat berada pada tahap perkembangan kognitif yang berbeda
berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget.
- Empati: Perbedaan dalam kemampuan siswa untuk memahami dan merespons perasaan
orang lain.
b. Kendali Emosi:
- Kemampuan Mengelola Stres: Siswa dapat memiliki toleransi stres yang berbeda dan
kemampuan untuk mengelola emosi mereka.
- Sumber Motivasi: Perbedaan dalam apa yang memotivasi siswa untuk belajar dan
berkembang.
- Minat pada Pembelajaran: Tingkat minat siswa terhadap materi pelajaran dapat
bervariasi.
Diferensiasi Instruksional: Guru perlu mengidentifikasi perbedaan individu dalam kelas dan
menyusun strategi instruksional yang memenuhi kebutuhan siswa.
Penting bagi pendidik untuk memahami perbedaan ini agar mereka dapat menciptakan
lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan kognitif dan emosional
setiap siswa.
Sifat dan ciri mereka juga akan berbeda dengan yang lain. Hal ini menjelaskan bahwa
perbedaan individu dalam pendidikan berkaitan dengan perbedaan siswa dalam berpikir,
berperasaan dan bertindak dalam kelas. Perbedaan pada individu penting untuk dipahami
karena karakteristik mereka yang berbeda dapat menimbulkan masalah dalam pembelajran,
dari masalah tersebut guru dapat memahami perbedaan yang terdapat pada diri siswa yaitu
perbedaan kognitif, intelegensi, fisik dan lingkungan. (Syaiful, 2008) Dalam psikologi, teori
yang dikembangkan oleh Lindgren tentang perbedaan individu menyatakan bahwa perbedaan
individu menyangkut banyak perbedaan yang terjadi yaitu perbedaan dalam aspek fisik dan
psikologis.
Sedangkan teori Chaplin menyatakan perbedaan kuantitatif dalam suatu sifat sehingga
dapat membedakan suatu individu dengan indivdiu yang lainnya. (Ellis, 2009) Penelitian
yang dilakukan oleh Lin Aprilia, Sutaryadi, Tutik Susilowati yang berjudul “Penanganan
perbedaan individu dalam proses pembelajaran stenografi” menjelaskan bahwa secara
kualitatif terdapatnya perbedaan pada masing-masing individu, dari data-data yang ditemukan
diperoleh ada beberapa factor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individu dalam proses
pembelajaran stenografi yaitu perbedaan latar belakang keluarga siswa, tingkat kecerdasan,
kesiapan belajar, persepsi dan minat siswa itu sendiri, untuk menangani masalah tersebut
guru diharapkan untuk melakukan metode penanggulangan dengan memberikan bantuan
bimbingan konseling kepada siswa tersebut. (Wahidah, 2019) Sebagai seorang pengajar yang
baik, guru tidak dapat meniadakan perbedaan-perbedaan dengan menganggap siswa semua
sama. Oleh karena itu dibutuhkan upaya untuk menyikapi perbedaan setiap siswa, upaya
tersebut dapat berupa cara mengajar yang bervariatif. Meskipun banyak terdapat perbedaan
individu pada anak didik, para pendidik atau guru bisa mengatasi mereka dengan baik dan
sempurna dan kadang masih ditangani dalam proses bimbingan dan konseling di sekolah.
Untuk itu, maka penelitian ini menjelaskan tentang perbedaan individu dan beberapa tujuan
yang perlu dilakukan oleh guru dalam menangani perbedaan individu yang terjadi pada siswa
di sekolah.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal (pada anak yang sehat), dalam perjalanan
waktu tertentu.
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik
(keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan.
a. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan panjang,
dimana prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga dewasa.
b. Intelektual
Intelek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf dan fungsi
otak. Jadi, kemampuan intelektual (kemampuan berpikir) dipengaruhi oleh kematangan
otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik.
c. Emosi
Emosi adalah suatu keadaan yang kompleks dapat berupa perasaan/pikiran yang
ditandai oleh perubahan biologis yang muncul dari perilaku seseorang (Surtono &
Hartono, 2008:149).
1) Senang (gembira).
2) Marah.
3) Takut.
4) Sedih.
f. Bakat Khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang
individu (sejak lahir) yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan
itu dapat berkembang dengan baik.
Nilai adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk
menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu.
Moral adalah segala sesuatu yang sesuai dengan ide-ide yang umum diterima
(tentang tindakan manusia mana yang baik dan wajar). Moral berasal dari bahasa
Latin, yaitu Mores yang artinya tata cara dalam kehidupan, adat istiadat, atau
kebiasaan. Kaidah norma dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam
kehidupannya dalam kelompok sosial dan masyarakat. Moral merupakan standar
baik-buruk yang ditentukan bagi individu sebagai anggota kelompok sosial.
a. Faktor Nature
Menurut Edward L. Thorndike (1903) yang menyatakan bahwa dalam
pertumbuhan dan perkembangan manusia, faktor yang menentukan adalah hereditas
(keturunan). Jadi, lebih ditekankan pada faktor alamiah (nature),yaitu gen dan
karakteristik dasar (yang ada sejak lahir).
b. Faktor Nurture
John B. Watson (pada tahun 1925) menyatakan bahwa pengalaman mampu
menuliskan segala pesan pada ”lembaran putih”bersih sifat dasar manusia. Jadi, faktor
didikan/pola asuh (nurture) menekankan pada empricist (menitik beratkan pada proses
belajar dan pengalaman).
Hampir semua psikolog sekarang ini memahami bahwa: pembawaan hasil keturunan
(nature) dan lingkungan (nurture) selalu berinteraksi dan menghasilkan bukan hanya
sifat-sifat psikologis, namun juga sebagian besar ciri-ciri fisik. Jadi, interaksi tersebut
bekerja dalam dua arah.
Pertama, gen mempunyai dampak pada pengalaman kita.
Contoh: Seorang remaja yang memiliki sifat bawaan untuk melakukan tugas-tugas
sekolah, bila dibandingkan dengan anak-anak lain akan lebih besar kemungkinannya
untuk bergabung ke dalam tim cerdas cermat.
Kedua, pengalaman mempengaruhi gen. Pengalaman bisa berupa tekanan stres, pola
makan, emosi, dan perubahan hormon dapat mempengaruhi gen yang aktif maupun
yang tidak aktif.
- Pendidikan keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama adalah modal utama
bagi perkembangan anak ke depannya.
- Sekolah sebagai lembaga pendidikan kedua yang formal berfungsi sebagai pusat
pendidikan untuk pembentukan pribadi anak dan mengembangkan potensi yang
ada pada anak.
- Masyarakat sebagai lembaga pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah
mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup dengan batasan
yang tidak jelas dan keanekaragaman bentuk kehidupan sosial, serta berjenis-jenis
budayanya yang tidak dapat dilepaskan dari nilainilai sosial budaya yang
dijunjung tinggi oleh semua lapisan masyarakat.
Hukum-Hukum Perkembangan
a. Hukum cephalocoudal
Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan
fisik dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagian pada kepala tumbuh lebih dulu dari bagian
lain.
b. Hukum proximodistal
Hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik dan menurut hukum ini pertumbuhan
fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi.