Anda di halaman 1dari 15

KARYA ILMIAH

METODE MIND MAPPING UNTUK PENGENALAN BAHAYA


PEMUNGUTAN LIAR (PUNGLI) DI LINGKUNGAN SEKOLAH

Oleh:

DI SUSUN OLEH:
1. RAFLI SAPUTRA (NISN.
2. RAHMA FARISA (NISN. 0071928465)

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 LOA JANAN

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
karya ilmiah ini sebagai ketentuan untuk mengikuti seleksi Duta pelajar Sadar Hukum
Tk. Kabupaten/ Kota Se-Kalimantan Timur Tahun 2023/2024.

Karya ilmiah dengan judul “ Metode Mind Mapping Untuk Pengenalan Bahaya
Pemungutan Liar (Pungli) Di Lingkungan Sekolah” ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah
ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga karya ilmiah tentang pemungutan liar dan
bahayanya di lingkungan sekolah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Loa Janan, 08 Juni 2023

Penulis

ii
PERNYATAAN ORIGINALITAS KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Lengkap :
Tempat/Tanggal Lahir :
NISN :
Kompetensi Keahlian :
Sekolah :

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul


“.............................................” belum pernah dipublikasikan dan belum pernah
diikutsertakan dalam perlombaan apapun sebelumnya serta tidak mengandung unsur
plagiat di dalamnya.

Jika di kemudian hari ditemukan ketidakbenaran informasi, maka saya bersedia


didiskualifikasi ataupun dibatalkan dari status juara jika nanti menjadi juara dalam
perlombaan ini.

Loa Janan, 08 Juni 2023


Yang menyatakan,

Materai
10000

Nama Lengkap
NISN......................................

iii
PERNYATAAN ORIGINALITAS KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Lengkap :
Tempat/Tanggal Lahir :
NISN :
Kompetensi Keahlian :
Sekolah :

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul


“.............................................” belum pernah dipublikasikan dan belum pernah
diikutsertakan dalam perlombaan apapun sebelumnya serta tidak mengandung unsur
plagiat di dalamnya.

Jika di kemudian hari ditemukan ketidakbenaran informasi, maka saya bersedia


didiskualifikasi ataupun dibatalkan dari status juara jika nanti menjadi juara dalam
perlombaan ini.

Loa Janan, 08 Juni 2023


Yang menyatakan,

Materai
10000

Nama Lengkap
NISN......................................

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
PERNYATAAN ORIGINALITAS KARYA 3
DAFTAR ISI 4

BAB I PENDAHULUAN 5
1.1. Latar Belakang 6
1.2. Rumusan Masalah 1
1.3. Tujuan Penelitian 2
1.4. Manfaat Penelitian 3

BAB II PEMBAHASAN 4
2.1. 5
2.2. 6
2.3. 1
2.4. 2
2.5. 3

BAB III PENUTUP 4


3.1. Kesimpulan 5
3.2. Saran 6

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Korupsi merupakan ancaman nyata bagi kelangsungan bangsa. Korupsi di
Indonesia seperti tidak ada habis-habisnya dari tahun ke tahun, bahkan
perkembangannya semakin meningkat, baik dalam jumlah kasus dan kerugian
negara maupun kualitasnya.
Pada dasarnya pungutan liar dan korupsi merupakan perbuatan yang sama
dimana kedua perbuatan itu menggunakan kekuasaan untuk tujuan memperkaya
diri dengan cara melawan hukum.Pungutan liar atau biasa disingkat pungli dapat
diartikan sebagai pungutan yang dilakukan oleh dan untuk kepentingan pribadi
oknum petugas secara tidak sah atau melanggar aturan.. Pada dasarnya pungutan
liar dan korupsi merupakan perbuatan yang sama dimana kedua perbuatan itu
menggunakan kekuasaan untuk tujuan memperkaya diri dengan cara melawan
hukum.
Pungli merupakan salah satu bentuk penyalahgunaan wewenang yang
memiliki tujuan untuk memudahkan urusan atau memenuhi kepentingan dari
pihak pembayar pungutan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pungli melibatkan
dua pihak atau lebih, baik itu pengguna jasa ataupun oknum petugas yang biasa
melakukan kontak langsung untuk melakukan transaksi rahasia maupun
terangterangan, dimana pada umumnya pungli yang terjadi pada tingkat lapangan
dilakukan secara singkat dan biasanya berupa uang.
Pungli lahir dari tingginya tingkat ketidakpastian pelayanan sebagai akibat
adanya prosedur pelayanan yang panjang dan melelahkan menjadi penyebab dari
semakin banyaknya masyarakat yang menyerah ketika berhadapan dengan
pelayanan publik yang korupsi.

1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitaian ini adalah sebagai berikut:
1.2.1. Apakah pengertian Pemungutan Liar?
1.2.2. Apa penyebab Pemungutan Liar yang terjadi di sekolah?
1.2.3. Bagaimana dampak Pemungutan Liar bagi siswa/i di sekolah?
1.2.4. Bagaimana bentuk Pemungutan Liar terjadi di sekolah?
1.2.5. Bagaimana cara mengatasi Pemungutan Liar di sekolah?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1. Mengetahui pengertian Pemungutan Liar;
1.3.2. Mengetahui penyebab Pemungutan Liar yang terjadi di sekolah;
1.3.3. Mengetahui dampak Pemungutan Liar bagi siswa/i di sekolah;
1.3.4. Mengetahui bentuk Pemungutan Liar terjadi di sekolah;
1.3.5. Mengetahui cara mengatasi Pemungutan Liar di sekolah.

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1. Memberikan pemahaman mengenai Pemungutan Liar dan dampaknya
bagi siswa/i di sekolah
1.4.2. Membantu pihak sekolah untuk mencegah terjadinya Pemungutan Liar di
sekolah
1.4.3. Memberikan referensi kepada pihak sekolah untuk mengatasi
Pemungutan Liar di sekolah

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Jenis Pemungutan Liar


Pungutan liar terdiri dari kata pungutan dan liar. Pungutan berarti bea,
iuran, tarif. Kemudian kata liar berarti tidak teratur, tidak menurut aturan, tidak
resmi, tanpa izin dari yang berwenang . Pungutan liar atau pungli adalah
pengenaan biaya di tempat yang tidak seharusnya biaya dikenakan atau dipungut.
Kemudian dapat diartikan pungutan liar adalah tindakan pungutan yang
dilakukan oleh pejabat negeri sipil di luar wewenangnya dengan meminta
sejumblah uang yang tidak berijin resmi dan dilakukan secara sembunyi-
sembunyi. Maka, pungutan liar merupakan praktik kejahatan dan termasuk
dalam golongan perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Ada beberapa bentuk-bentuk pungutan di sekolah, baik pungutan resmi
maupun pungutan liar. Pungutan resmi adalah pungutan yang memiliki dasar
hukum dan tidak melanggar peraturan yang ada, sementara pungutan liar (pungli)
adalah pungutan yang tidak memiliki dasar hukum.
Beberapa pungutan dilakukan sejak tahap pendaftaran masuk sekolah,
kegiatan belajar mengajar hingga lulus sekolah. Pungutan yang sering dilakukan
saat pendaftaran sekolah seperti uang pendaftaran, uang bangku sekolah, uang
baju sekolah, uang daftar ulang dan uang bangunan. Sementara pungutan yang
sering dilakukan saat kegiatan belajar mengajar di sekolah adalah uang SPP/uang
komite, uang les, uang buku ajar, uang LKS, uang ekstrakurikuler, uang OSIS,
uang study tour, uang perpustakaan, uang pramuka, uang PMI, uang kalender,
dana kelas, uang koperasi dan uang denda tidak mengerjakan PR. Pada tahap
jelang lulus sekolah, terdapat berbagai pungutan seperti uang UNAS, uang try
out, uang bimbingan belajar, uang perpisahan, uang foto, uang membeli kenang-
kenangan, dan uang wisuda.

3
2.2. Penyebab Pemungutan Liar
Penyebab pungli adalah integritas pelaku yang lemah terbukanya peluang
atau kesempatan kurang tugasnya aturan dan regulasi. Penyebab lainnya yakni
lemahnya pengawasan baik dan struktur di tingkat atas maupun masyarakat
mekanisme sanksi yang tidak jelas sikap pemisif masyarakat terhadap praktik
pungli serta kultural atau budaya pungli di sekolah yang masih kuat.
Adapun faktor penyebab pungutan liar, terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan seseorang melakukan pungutan liar diantaranya adalah:
1. Penyalahgunaan Wewenang
Jabatan serta kewenangan seseorang bisa menyebabkan seseorang untuk
melakukan pelanggaran disiplin oleh oknumnya pungutan liar.
2. Faktor Mental
Karakter ataupun kelakuan dari seseorang dalam bertindak serta mengontrol
dirinya sendiri, sehingga pungli dilakukan.
3. Faktor Ekonomi
Penghasilan yang dapat dikatakan tak mencukupi kebutuhan hidup dan tidak
sebanding dengan tugas atau jabatan yang diemban dengan membuat
seseorang terdorong untuk kemudian melakukan pungli.
4. Faktor kultural dan Budaya Organisasi
Budaya yang terbentuk di suatu lembaga juga yang berjalan terus menerus
terhadap pungutan liar serta penyuapan yang dapat menyebabkan pungutan
liar sebagai hal biasa.
5. SDM yang Terbatas
Terbatasnya berbagai sumber daya manusia (SDM) dapat menjadi faktor
penyebab pungli.
6. Sistem Pengawasan yang Lemah
Lemahnya sistem kontrol serta pengawasan oleh atasan dapat meningkatkan
perilaku pungli.

4
2.3. Dampak Pemungutan Liar di Sekolah
Adapun dampak yang bisa ditimbulkan akibat adanya pungli ini, antara lain
adalah (Novrianthy, 2018, h.25-27) :
a. Biaya ekonomi tinggi
Ini disebabkan biaya untuk memproduksi sesuatu baik barang ataupun jasa
menjadi tinggi. Biaya produksi yang tinggi ini ujung-ujungnya akan menjadi
beban rakyat selaku konsumen dari barang/ jasa terkait.
b. Rusaknya Tatanan Peradaban Masyarakat
Peradaban tata kelola pelayanan yang melayani, telah berubah menjadi tata
kelola pelayanan berdasarkan jumlah setoran. Akhirnya rusaklah tatanan
peradaban yang luhur menjadi peradaban suap dan sogok.
c. Menciptakan Masalah Dan Kesenjangan Sosial
Tercipta jarak yang semakin jauh antara si kaya dan si miskin. Yang kaya
makin makmur, sementara si miskin terus tergusur.
d. Menghambat Pembangunan
Hal ini disebabkan pungutan-pungutan yang dimaksud tidak masuk ke kas
negara, melainkan ke kas pribadi maka kas negara menjadi minim.

2.4. Studi Kasus Pemungutan Liar di Sekolah


Salah satu kasus pungutan liar di sekolah adalah peristiwa yang terjadi di
Lumajang, Jawa timur. Dilaporkan oleh....
Diberitakan bahwa, Kepala SDN 1 Rowokangkung, Kecamatan
Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ditangkap satuan tugas sapu
bersih pungutan liar (Satgas Saber Pungli) Polres Lumajang.
SS ditangkap dalam operasi tangkap tangan tim saber pungli Polres
Lumajang lantaran diduga melakukan pungutan liar terhadap siswa penerima
dana bantuan program Indonesia pintar (PIP).
Sebelumnya, tim saber pungli juga melakukan OTT terhadap oknum guru
SMPN 2 Kunir berinisial TS. TS melakukan pemotongan dana bantuan dengan
dalih untuk biaya administrasi yang harus dibayarkan oleh penerima bantuan.

5
Oknum guru yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) tim sapu bersih
pungutan liar (Saber Pungli) terkait dugaan pungli dana Program Indonesia
Pintar (PIP) masih bertugas seperti biasa. Alasan keduanya masih bertugas di
sekolah masing-masing adalah proses pemeriksaan masih berlangsung dan belum
ditentukan sanksinya.
Dugaan pungli dana PIP yang menjerat keduanya diharapkan bisa
diselesaikan di inspektorat. Sehingga, kedua oknum guru tersebut tidak akan
dijatuhi hukuman pidana dan hanya diberikan sanksi administrasi. Sebab
keduanya masih berstatus pegawai. Sebelumnya, Inspektur Inspektorat
Kabupaten Lumajang Sunardi mengatakan, pihaknya belum menentukan sanksi
administrasi apa yang akan diberikan kepada dua oknum guru tersebut. Pasalnya,
saat ini, proses hukum sedang berjalan di tim Saber Pungli.

2.5. Cara Mencegah Pemungutan Liar di Sekolah


Ada beberapa cara yang dapat dilakukan sekolah untuk mencegah
pemungutan liar, diantaranya sebagai berikut:
1. Sosialisasi praktek pungutan liar disekolah dan dampak hukumnya
2. Menegakkan norma-norma kesusilaan di sekolah
3. Mempraktekkan tata sekolah berintegritas
4. Mengupayakan transparansi pengelolaan anggaran sekolah
5. Melakukan komunikasi antara orangtua dan sekolah terkait dengan program-
program sekolah secara transparan
6. Bekerjasama dengan anggota masyarakat dan komite sekolah untuk
melakukan pengawasan
7. Memfasilitasi adanya media atau saluran komuniaksi yang mudah antara
sekolah, orang tua dan komite
8. Menjalankan tata kelola sekolah yang MANTAP (Manajemen Transparan
Akuntabel Partisipatif)

6
2.6. Cara Mengatasi Pemungutan Liar di Sekolah
Selain sumbangan dan bantuan pendidikan, pungutan di sekolah yang tidak
memiliki dasar hukum akan dipantau oleh Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan
Liar (Satgas Saber Pungli). Satgas Saber Pungli dibentuk pada 20 Oktober 2016
ketika Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun
2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar.
Tugas utama Satgas Saber Pungli adalah melakukan pemberantaran
pungutan liar secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan pemanfaatan
personil, satuan kerja dan sarana prasarana yang ada di Kementerian/lembaga
maupun di pemerintah daerah.
Pemberantasan pungli di sekolah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
pencegahan dan penindakan.
1. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan menempuh berbagai cara seperti
melakukan sosialisasi praktik-praktik pungli di sekolah dan upaya
pencegahannya, menegakkan norma-norma kesusilaan di sekolah,
mempraktikkan tata kelola sekolah berintegritas, menghindari penyimpangan
anggaran, dan mengupayakan transparansi pengelolaan anggaran sekolah.
2. Penindakan
Penindakan dilakukan dengan cara menjerat para pelaku pungli sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Kanal pelaporan pungutan liar tersedia pada
berbagai instansi. Untuk pelaporan pungli dibidang pendidikan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan kanal:
laporpungli.kemdikbud.go.id.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya salah satu cara mengatasi pungli di


sekolah adalah dengan sosialisasi praktik-praktik pungli di sekolah. Dalam hal
ini, penulis membuat salah satu bentuk metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk sosialisasi tersebut. Salah satu yang dikenal dengan mind
mapping dipilih karena telah metode ini telah sering digunakan dalam

7
pembelajaran, sehingga diharapkan dapat lebih mendekatkan pemahaman warga
sekolah mengenai tindakan pumngutan liar di sekolah.
Mind Mapping merupakan salah satu metode yang digunakan dalam proses
belajar mengajar. Metode ini akan mengutamakan bentuk visual yang digunakan
para siswa untuk memahami sebuah materi. Penggunaan mind mapping dalam
metode pembelajaran dianggap lebih efektif karena otak lebih mudah menangkap
informasi melalui bentuk visual yang menarik. Setiap mind mapping pasti
memiliki kesamaan instrumen penyusunnya karena dalam setiap mind map pasti
terdapat warna, gambar, garis dll.
Penggunaan metode mind mapping ini dapat dilakukan selama
pembelajaran maupun pada saat pelaksanaan kegiatan lain di sekolah.

2.7. Metode Mind Mapping Untuk Pengenalan Bahaya Pemungutan Liar

BAB III

8
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pungutan liar termasuk tindakan korupsi dan merupakan kejahatan luar
biasa (extra ordinary crime) yang harus diberantas. Maka dari itu saber pungli
perlu memperkuat hukuman dan aksi pemberantasan pungutan liar. Semakin
besar hukuman yang diberikan kepada para pelaku akan menimbulkan efek jera
bagi para pelaku pungli dan masyarakat. Selain lingkungan sekolah, penanaman
nilai dan pemberantasan pungutan liar juga perlu dibangun mulai dari lingkungan
keluarga, dan masyarakat secara baik dan benar.
Pelaku pungutan liar bisa dijerat dengan Pasal 368 KUHP dengan ancaman
hukuman maksimal sembilan bulan.Selain itu pungutan liar juga bisa dikatakan
sebagai tindakan korupsi. Ada pasal 12 e dengan ancaman hukuman penjara
minimal empat tahun maksimal 20 tahun penjara

3.2. Saran
Untuk memberantas pungli agar tercapai perlindungan hukum serta
terwujudnya kesejahteraan negara, maka diperlukan sosialisasi yang berkaitan
dengan kesadaran hukum kepada para pegawai pelayanan publik. Dengan adanya
pungutan liar yang sering terjadi di sekolah maka harus dilakukannya
pencegahan dengan kebijaksanaanya dalam mengahadapi kasus pungutan liar
yang terjadi di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

9
1. Dwipayana, Ari, dan Suroto Eko. Membangun Good Governance di Desa.
Yogyakarta: IRE Press, 2003.

2. Atherton, J. (2005). Behaviour Modification. Diakses pada 5 Februari 2018,


dari http://www.learningandteaching.info/learning/behaviour_mod.html

3. https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--pemberantasan-pungli-di-sekolah
diakses 7 Juni 2023

10

Anda mungkin juga menyukai