Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DAMPAK KORUPSI DARI SISI EKONOMI


TERHADAP SUATU NEGARA

PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI


DOSEN PENGAMPU : Rita Kirana, S.Pd., M.Kes

Kelompok 1 :
Azizah
Azura Shonia Ghina
Elya Haifizah
Ersa Yulianti
Islasari
Lauren Sasmita

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
2023
KATAPENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmatnya yang sangat besar sehingga kami pada akhirnya bisa

menyelesaikanmakalah Pendidikan AntiKorupsiterkait “DampakKorupsi dari

Sisi EkonomiTerhadap Suatu Negara” .

Tidak lupa juga kamimengucapkan banyak terima kasih atasbantuan dari

pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan donatur bahan maupun

pikirannya. Semoga makalah yang telah kami susun ini ikut memperkaya ilmu

serta bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca.

Selaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang

sempurna. Kami jugaSayanyadari bahwamakalah inijugamasih memilikibanyak

kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan saran serta masukan dari para

pembaca sekalian demi penyusunan makalah ini lebih baik lagi.


DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................2
1.3 TUJUAN........................................................................................................................2
BAB IIPEMBAHASAN ......................................................................................................3
2.1 DEFINISI KORUPSI.....................................................................................................3
2.2 DEFINISI PEREKONOMIAN......................................................................................6
2.3 PENYEBAB KORUPSI.................................................................................................7
2.4 DAMPAK KORUPSI DALAM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA....................8
2.5 UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA......................................11
BAB IIPENUTUP..............................................................................................................15
3.1 KESIMPULAN............................................................................................................15
3.2 SARAN........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan keberhasilannya
dalam melaksanakan pembangunan. Pembangunan sebagai suatu proses perubahan
yangdirencanakan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat. Efektifitas dan keberhasilan
pembangunan terutama ditentukan oleh doa faktor yaitu sumber daya manusia (orang-orang
yang terlibat sejadi dariperencanaanSampai pada pelaksanaan) danPembiayaan [ CITATION
Hus17 \l 1057 ]. Diantara doa faktor tersebut yang pagar dominan adalah faktor manusianya.
Faktor manusia yaitu peran serta warga negara dalam pemberdayaan masyarakat yang sudah
muncul Sejak diberlakukannya UU 1945 dan secara konstitusional telah memiliki acuan yang
jelas dan Sayarupakan kewajiban bagi siapapun yang terlibat dalam pengelolaan sumberdaya
alam di Indonesia. Namun peran serta Warga Negara dalam pembangunan di zaman reformasi
ini masih mengungkapkan tren belum berjalan dengan sempurna [CITATIONAlv21 \l 1057 ].
Korupsi di suatu negara dewasa ini sudah merupakan patologi sosial (penyakit sosial)
yang sangat berbahaya yang an semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Korupsi telah mengakibat kerugian materiil keuangan negara yang sangat besar
[ CITATION Ast15 \l 1057 ]. Namun yang lebih memprihatinkan lagi adalah terjadinya
perampasan dan pengurasan keuangan negara yang dilakukan secara kolektif oleh kalangan
anggota hukum dengan dalih studi banding, THR, uang pesangon dan lain sebagainya di luar
batas kewajaran. Bentuk perampasan dan pengurasan keuangan negara demikian terjadi
hampir di seluruh mauayah tanah udara. Hal itu merupakan cerminan rendahnya moralitas dan
rasa malu, sehingga yang menonjol adalah sikap kerakusan dan aji mumpung. Kondisi
semacam itu ini akan membawa konsekuensi yang tidak baik terhadap perkembangan hukum
di Indonesia saat ini maupun masa yang akan datang [ CITATIONAsh21 \l 1057 ].

Pertanyaannya Adalah dapatkah korupsi diberantas? Tidak ada jawaban lain kalau kita
ingin maju, adalah korupsi harus diberantas. Jika kita tidak berhasil anggota korupsi, atau
pagar tidak mengurangi sampai pada titik nadiryang pagarrendah maka janganharap Negaraini
akan mampu mengejar ketertinggalannya dibandingkan negara lain untuk menjadi sebuah
negara yang maju [ CITATION Wid09 \l 1057 ]. Karena Korupsi membawa jalur negatif yang
cukup luasdan dapat membawa negarake jurang kehancuran.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam makalah ini

adalah sebagai berikut.

1. Apa definisi dari korupsi?

2. Apa definisi dari perekonomian?

3. Apa penyebab terjadinya korupsi?

4. Apakah dampak korupsi dalam perekonomian suatu negara?

5. Bagaimana upaya pemberantasan korupsi di Indonesia?

1.3 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam makalah ini

adalah untuk mengetahui:

1. definisi korupsi.

2. Definisi perekonomian.

3. Penyebab korupsi.

4. Dampak korupsi dalam perekonomian suatu negara.

5. Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI KORUPSI


Untuk berbicara tentang tindak pidana korupsi atau delik korupsi maka akan lebih baik jika
terlebih dahulu mengetahui asal-usul istilah korupsi itu sendiri.
Korupsi berasal dari bahasa Latin “ Korupsi ” atakamu “ Korupsi” yang kemudian
muncul dalam banyak bahasa Eropa, Inggris, Prancis“ Kursus ”, bahasa Belanda “Koruptor ”
yang kemudian muncul pula dalam bahasa Indonesia “Korupsi”, jika Merujuk pada kamus-
kamus Indonesia-Inggris maupun yang Inggris-Indonesia, akan yadai bahwa arti kata korupsi
itu adalah busInggris, buruk,bejat, dapat disogokk,suka disuap. [ CITATION Pro82 \l 1057 ].
Jadi, pada mulanya pengertian dalam arti delik terbatas pada arti penyuapan saja. Yang
kemudian menjadi luas, dalam Ensiklopedia Amerikana , disebutkan bahwa korupsi itu
bermacam-macam. Ada korupsi dalam bidang politik dan materiil keuangan.
Lain lagi pendapat dari Jeremy Paus, dalam bukunya stratagi Anggota korupsi sistem
integritannasional mengutip pendapat Gerald
E. Caiden, korupsi berbentuk
A. Berkhianat, subversi, transaksi luar negeri ilegal, penyeludupan.
B. Menggelapkan barang milik lembaga, swastanisasi anggaran pemerintah, menipu dan
mencuri.
C. Menggunakan uang yang tidak tepat, memalsukan dokumen dan menggelapkan uang,
mengalirkan uang lembaga ke rekening pribadi, menggelapkan pajak,
menyalahgunakan dana.
D. D. Menggunakan berwenang dan intimidasi, menyiksa, buruk, memberi ampun dan
grasi tidak pada tempatnya.
E. e. Menipu dan mengecoh, memberi kesan yang salat, mencurangi,memperdaya dan
memeras.
F. Mengabaikan keadilan, bang hukum, Memberikan membuktikan palsu, menahan
secara tidak sah, menjebak.
G. Tidak berjalan tugas, disertasi, hidup menempel pada orang lain seperti benalu.
H. Penyuapan dan pernyogokan, meme, mengutiP pungutan, Meminta komisi.
I. Menyegal pemilihan umum, memalsukan kartu suara, bagi-bagi wilayah pemilihan
umum agar bisa unggul.
J. Menggunakan informasi intern dan informasi rahasia untuk kepentingan pribadi,
membuat laporan palsu.
K. Menjual tanpa izin jabacokelat pemerintah, barang misuka pemerintah dan surat izin
pemerintah.
L. Memanipulasi peraturan pembelian barang persediaan, kontrak dan uang pinjaman.
M. Menghindari pajak, meraih laba berlebih-lebihan.
N. Menerima hadiah, uang Jsebagai, uang pelicin dan hiburan, perjalanan yang tidak pada
tempatnya.
O. Berhubungan dengan organiSasi kejahatan, operasi pasar gelap.
P. Perkoncoan, melindungi kejahatan.
Q. Memata-matai secara tidak sah, menyalahgunakan komunikasi dan pos
R. Menyalah gunakan stempel dan kertas, surat kantor, rumah jabatan dannhak istimewa
jabatan.
Pada tahun 1960, Indonesia sudah memiliki tekad untuk anggota korupsi, dengan
lahirnya Peraturan Pemerintah pengganti Undang- Undang Nomor 24 Tahun 1960 tentang
Pengusutan, Penuntutan dan Pemeriksaan Tindakan Pidana Korupsi.
Menurut Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang tersebut diatas yang
dimaksud dengan Korupsi adalah :
A. Tindakan seseorang yang dengan atau karena melakukan suatu kejahatan atau pelanggaran
memperkaya diri sendiri atas orang lain atausuatubadan yangSecaralangsungatau
tidaklangsung merugikan perekonomian suatkamu negara padaau daerah atau badan hukum
lain yang mempergunakanmodaldankelonggaran-kelonggaran dari negara atau masyarakat.
B. Pembuatan Sesorang yang dengan atau karena melakukan suatu kejahatan atau
pelanggaran, memperkaya diri sendiri atau orang lain atau badan yang dilakukan dengan
menyalahgunakan jabatan atau kedudukan
Undang-undang Nom 3 Tahun1971tentang Tindak PidanaKorupsi, dihukum karena
tidak pidana korupsi adalah:
A. Barang Siapa dengan bang hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang ladi dalam atau suatu badan yang Secara langsung atau tidak langsung merugikan
keuangan negara atau Perekonomian negara.
B. Barang siapa dengan tujuan menguntungkan dirSaya sendiri atau orang lain atau suatu
badan, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada dia karena jabatan
atau keududukannya, yang secara langsung atau tidak langsung dapat merugikan keuangan
sebuah negara atau perekonomian negara.
Undang-undang Nomor 31 Tahun 1991 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
 Pasal 2(1), setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara Seumur hidup
atau pidana pagar singkatan 4 (empat) tahun dan pagar lama 20(doa puluh) tahun dan denda
pagarsedikir Rp.200.000.000,-(doa ratus jutarupiah)dan paling banyak Rp1.000.000.000,-
(satu milyar rupiah).
 pasal 3, setiap orang yangdengan tujuan menguntungkan diri sendiriatau orang lain atau
suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan Atau sarana yang ada padanya
karena jabatan ataukedudukan yang dapat merugikan negara atau perekonomian negara, di
pidana dengan pidana umur hidup atau pidana penjara pagar singkatan 1(satu) tahun dan
atau denda pagar lama 20 (dua puluh) tahun dan Atau denda pagar sedikit Rp50.000,00,-
(lima puluh juta rupiah), dan paling banyak Rp1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
 undang Undang Nomor 20 Tahun 2001, perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Korupsi, bahwa Pengertian pada Pasal2(1)dan Pasal 3Undang-
undangNomor 31Tahun1999, tidak mengalami peruabahankecualipasal 2(2),Pasal 5, Pasal
6,Pasal 7, Pasal8,Pasal9, Pasal10,Pasal 11,dan Pasal 12, rumusnya diubah dengan tidak
mengacu dalam Kitab Undang-undang Hukum pidana tetapi langsung menyebutkan unsur-
unsur yang terdapat di masing-masing Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

2.2 DEFINISI PEREKONOMIAN

Ekonomi Berkaitan dengan selamat, dalam bahasa Sehari-hari apa yang disebut selamat
“sejahtera” pertunjukan keadaan yang baik,kondisimasyarakat dimana orang-orangnya
dalamkeadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai, sedangkan dalam ekonomi kesejahteraan
dihubungkan dengan keuntungan benda, dalam kebijakan sosial, selamat sosial menunjuk
kejangkauan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ini adalah istilah yang digunakan
dalam ide Selamat datang.

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang memiliki baik kepada individu maupun organisasi di negara
tersebut. Perbedaan dasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem lainnya adalah bagaimana
cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seseorang individu boleh
memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam yatangkai lainnya, semua faktor tersebut dipegang
oleh pemerintah. kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.

Selain faktor produksi,sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut
mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planet ekonomi) memberikan hal
kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi.

2.3 PENYEBAB KORUPSI

Manusia dewasa ini sedang hidup di tengah kehidupan bahan yang sangat mengedepan.
Ukuran orang disebut Sebagai kaya atau berhasil adalah ketika yang bersangkutan memiliki sejumlah
kekayaan yang terlihat di dalam kehidupan Sehari-hari. Ketika seseorang posisi suatu ruang untuk
bisa mengakses kekayaan, maka seseorang akan demikian secara maksimal. Di dunia ini, banyak
orang yang mudah tergoda dengan kekayaan. Persepsi tentang kekayaan sebagai ukuran
keberhasilan seseorang, penyebab Sesorang akan mengejar kekayaan itu tanpa memperhitungkan
bagaimanan kekayaan tersebut diperoleh. Dalam banyak hal, penyebab seseorang melakukan korupsi
adalah (1)Lemahnya pendidikan agama, moral dan etika, (2)tidak adanya sanksi yang keras terhadap
pelaku korupsi, (3)tidak adanya suatu sistem pemerintahan yang transparan ( bagus pemerintahan),
(4) faktor ekonomi, (5)manajemen yang kurang baik dan tidak adanya pengawasan yang efektid dan
efisien serta, (6) modernisasi yang penyebab pergeseran-pergeseran nilai-nilai kehidupan yang
berkembang dalam masyarakat [CITATION Sya11 \l 1057 ].

2.4 DAMPAK KORUPSI DALAM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA

Korupsi memiliki berbagai efek penghancuran yang hebat (anenergy penghancuran efek)
terhadap berbagai sisi kehidupan bangsa dan negara khususnya dalam sisi ekonomi sebagai
pendorong utama selamat masyarakat [ CITATION Ari15 \l 1057 ]. Pada sektor ekonomi, korupsi
mempersulit pembangunan ekonomi dimana pada Sektor pribadi, korupsi meningkatkan biaya
karena adanya pembayaran ilehal dan resiko pembatalan perjanjian karena adanya penyidikan
[ CITATION Har16 \l 1057 ]. Namun ada juga yang menyebutkan bahwa korupsi mengurangi biaya
karena kemudahan birokrasi yaitu adanya sogokan yang penyebab pejabat dapat membuat aturan
baru dan hambatan baru. Dengan demikian, korupsi juga bisa boros perdagangan.Perusahaan yang
berada pada lingkup pemerintahan akan terlindungi dari persaingan, hal tersebut penyebab
perusahaan menjadi tidak efisien.Berbagai macam, permasalahan ekonomi lain akan mucuk secara
alami apabila korupsi Sudah merajalela dan berikut ini adalah hasil dari jalan ekonomi yang akan
terjadi adalah sebagai berikut

Pertama, lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi. Korupsi bertanggung jawab jawab
terhadap lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi dalam negeri. Dalam sektor pribadi, korupsi
meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam
negosiasi dengan pejabat korup, dan resiko pembatalan perjanjian atau karena penembakan.
Penanaman modal yang dilakukan oleh pihak dalam negeri (PMDN) dan Asing (PMA) yang memang
bisa digunakan untuk pembangunan negara menjadi sulit sekali terlaksana, karena permasalahan
kepercayaan dan kepastian hukum dalam melakukan investasi, selain masalah stabilitas [ CITATION
Mak16 \l 1057 ]. Kondisi negara yang korup akan membuat pengusaha multinasional
meninggalkannya, karena investasi di negara yang korup akan merugikan dirinya karena memiliki
'biaya siluman'yang tinggi. Berbagai organisasi ekonomi dan pengusaha asing diseluruh dunia
menyadari bahwa pinggiran kotanya korupsi di suatu negara adalah ancaman serius bagi investasi
yang ditanam.

Kedua, penurunan produktifitas. Dengan sema kerabat lesunya pertumbuhan ekonomi dan
investasi, maka tidak dapat disanggah lagi, bahwa produktifitas akan semakin menurun. Hal di dalam
Saya terjadi berikut dengan terhambatnya sektor industri dan produksi untuk bisa berkembang baik
atau melakukan pengembangan kapasitas. Program peningkatan produksi dengan berbagai upaya
seperti pabrik pabrik dan usaha produktif baru atau usaha untuk memperbesar kapasitas produksi
untuk pengusaha yang sudah ada menjadi terkendala dengan tidak adanya investasi. Penurunan
produktifitas ini juga akan penyebab masalah yang lain, seperti tinggi angka PHK dan meningkat
angka sebagai [ CITATION MEZ13 \l 1057 ]. Ujung dari penurunan produktifitas ini adalah kemiskinan
masyarakat.

Ketiga, rendahnya kualitas barang dan sebagai. Korupsi menimbulkan berbagai kekacauan di
dalam sektor publik dengan mengalihkan investasi publik ke proyek-proyek lian yang mana sogokan
dan tersedia lebih banyak. Pejakelelawar birokrasi yang korup akan menambah komplesitas proyek
tersebut untuk menyembunyikan berbagai praktik korupsi yang terjadi. Pada akhirnya korupsi
berakibat menurunkan kualitu barang dan jasa bagi publik dengan cara mengurangi pemenuhan
syarat-syarat kemanan bangunan, syarat-syarat bahan dan produksi, syarat-syarat kesehatan,
lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan
dan infrastruktu dan menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran pemerintah [CITATION
IKe18 \l 1057].

Keempat, menurunnya pendapatan negara dari sektorpajak. Sebagian negara besar didunia
ini mempunyai sistem pajak yang menjadi perangkat penting untuk Keuangan Pengeluaran
pemerintahnya dalam penyediakan barang dan jasa publik. Pajak berfungsi stabilisasi harga sehingga
dapat digunakan untuk mengendalikaninflasi, di sisilain pajak juga mempunyai fungsi distribusi
pendapatan, dimana pajak yang dipungut oleh negara selanjutnya akan digunakan untuk
pembangun, dan pembukaan kesempatan kerja yang pada akhirnya akan menyejahterakan
masyarakat. Kondisi penurunan pendapatan dari sektor pajak diperparah dengan kenyataan bahwa
banyak sekali pegawai dan pejabat yang tanggulain untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan
memperkaya diri sendiri.

Kelima, meningkat Hutang negara. Kondisi perekonomian dunia mengalami resesi dan
hampir melandan Semua negara termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Eropa [ CITATION
Sih12 \l 1057 ], memaksa negara-negara tersebut untuk melakukan Hutang untuk mendorong
perekonomiannya yang sedang lambat karena resesi dan menututup biaya anggaran yang defisit,
atau untuk bangun infrastruktur penting. Korupsi yang terjadi di Indonesia akan meningkatkan
Hutang luar negeri yang semakin besar.

Di Indonesia saat ini jika berbicara mengenai korupsi, masyarakat selalu dia tersayat-sayat,
sakit hati dan kecewa terhadap sistem pemerintahan karena pemerintah dianggap tidak berhasil
mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi. Berbicara mengenai korupsi yang dilakukan dari
unsur pemerintah pusat sampai pada pemerintah daerah,genderang korupsi selalu mencuat
kepermukaan, di warung-warung kopi selalu masyarakat berbicara kebobrokan pemerintah Indonesia
yang Berkaitan dengan masalah korupsi.

Korupsi di Indonesia bukan masalah baru, untuk itu kita tidak boleh menyerah memberan
tasnya karena jalanyang ditimbulkan sudah parah, merusak tatanan perekonomian nasional dan
membuat masyarakat menderita. Korupsi memang sudah tertanam sehak zaman penjajahan
belanda, tetapi Sekarang ini kita bukan lagi jajahan belanda, untuk itu janganlah menjajah negara kita
sendiri, jika menjajah negara sendiri berarti juga sama menyakiti diri sendiri dan saudara sendiri
Indonesia adalah negara hukum dan berdaulat, maka dari itu harus menyadarkan diri sendiri
untuk melakukan sesuai hukum yang berlaku Berdaulat bukan berarti bebas melaukan korupsi, tetapi
berdaulat untuk kebaikan bagi orang lain.

Pada zaman iti reformasi hukum, khususnya pada presiden pemerintahan Ir. H.JokoWidodo,
kita tidak menutup matatelah banyak pejabat-pejabat negara di Indonesia terjerat dengaN Undang-
undang Korupsi, ada mantanmenteri, gubernur, bupati, anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota yang telah menangani dengan masalah tindak pidana korupsi, bahkan ada yang
masuk dibelakang terali besi akibat melakukan korupsi.

2.5 UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA

Masalah korupsi selau menjadi pergunjingan di tanah udara tercinta ini,karena seolah-olah
pemberantasan korupsi sangat sulit diberantas. Berbagai peraturan peraturan undangan Tmembelit
pemberantasan korupsi lahir, tetapi selalu dinyatakan tidak berhasil dalam anggota korupsi sampai ke
akar-akarnya, hal ini siapakah yang harus dipersalahkan, pemerintah, masyarakat dan apakah
pendukung hukum yang harus diperbaiki, polisi, jaksa, hakim, dan pendukung, sebagai penegak
hukum yang harus bekerja keras dalam membasmi di Indonesia, ataukah semua elemen masyarakat.

Berdasarkan hasil survei the Political and Economic Risk ConsultancyItd (PERC), Januari-
Februari 2005, Indonesia berada pada peringkat pertama sebagai negara terkorup diAsia. Angka ini
sangat sesuai dengan tingkat kemisikinan di Indonesia. Dengan demikian maka fatal pada indeks
pembangunan manusia. Indonesiam asih beradapada peringkat ke- III dari 175 negara di dunia.
Korupsi di Indonesia sema kerabat sulit dicegah dan diberantas secara tuntas karena banyak saling
berkaitan satu sama lain sehingga dapat dikatakan bahwa keadaannya sudah sangat rumit. Salah satu
upaya untuk sayakan angka korupSaya di Indonesia mencelupkanrlukan adanya pengawasan intensif
dari berbagai unsur.

Pengawasan dalam upaya pemberantasan korupsi yang harus dilakukan [CITATION Eff06 \l 1057 ]
adalah :

A. Peranan sistem pengendalian intern (pengawasan melekat).

B. Peranan pengawasan fungsional.

C. Pengawasan legislatif.

D. Pengawasan masyarakat

Pemberantasan korupsi tidak akan dapat diatasi oleh para penegak hukum saja tetapi harus
didukung oleh berbagai pihak yaitu mulai dari penegak hukum sendiri seperti KPK, Kejaksaan Agung,
Kepolisian,Advokat dan yang pagar penting adalah dukungan masyarakat agar dapat melaporkan
korupsi yang terjadi, dengan catatan laporan tersebut tidak sebagai atas marah pribadi, iri dan dengki
terhadap seseorang, tetapi laporan itu benar-benar harus kongkrit dan dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum. Berbagai elemen masyarakat di tanah udara harus dapat memahami
bersama menyangkut pemberantasan korupsi dengan pemahaman tersebut maka negara Indonesia
akan berkembang lebih cepat katrena pengelolaan keuangan negara dapt dilakukan dengan Sebaik-
ya sehingga memberikan dukungan dalam Saya laksanakan pembangungan dan peningkatan
kesejahteraan masyarkat.

Untuk menghindari terjadinya dataran tinggi kewenangan dari pemerintah, maka perlunya
peran pengawasan dalam pemberantasan korupsi. Pengawasan dapat mendukung[ CITATION Eff06 \l
1057 ]sebagai berikut:

A. Memperkecil kesempatan (peluang) terjadinya korupsi,upayaini lebih bersifat mencegah.

B. Membantu pengungkapan (exposure) kasus korupsaya melalui audit yang tindak lanjut tindak
lanjut upaya ini lebih mengarah ke penindakan.

Untuk memperkceil keserakahan dan mencukupi kebutuhan tidak termasuk domain tugas
pengawasan secara langsung peran masing- masing-masing lapisan pengawas dalam upaya
pemberantasan korupsi dapat diuraikan sebagai berikut:

masing-masing lapisan pengawas dalam upaya pemberantasan korupsi dapat

diuraikan sebagai berikut:

A. Peranan sistem pengendalian intern (pengawasan melekat). Sistem pengawasan ini sangat
mendalam dalam pemberantasan korupsi yang sangat signifikan. Sistem pengendalian magang
bertujuan untuk memberikan Jaminan yang mencukupi bagi tercapainya tujuandan sasaran atau
ganisasi secara efekif dan efisien, sebaliknya pelaporan keuangan, dan ketaatan terhadap peraturan
peraturan undangan yang berlaku.

B. Peranan pengawasan fungsional Pengawasan fungsional terdiri atas pengawasan magang


pemerintah yang dilaksanakan APIP dan pengawasan eksternal pemerintah yang dilaksanakan oleh
BPK-RI.

Pengawasan magang tugas membantu pimpinan instansi pemerintah melalui pengawasan atas
pelaksanaan tugas satuan kerja di instansi pemerintah untuk memberikan jaminan bahwa:
1. Sistem pengendalian magangtelah berjalan secara efektif, Sehinggasasaran kinerja instansi
pemerintah yang dapat dicapai.

2. Pelaksanaan program/kegiatan telah berjalan Sesuai dengan rencana, efektif dan sesuai peraturan
perundang-undangan.

C. Pengawasan legislatif

Pengawasan hukum adalah pengawasan yang dilaksanakan oleh DPR danDPD/DPRD terhadap
penyelenggaraan pemerintahan antara lain melalui sidang-sidang komisi,dengar pendapat,
kunjungan kerja.Melalui mekanisme ini, pemerintah dituntut untuk lebih transparan dan akuntabel,
sehingga memperkecil kesempatan terjadinya perilaku korupsi dalam penyelenggaraan
pemerintahan.

D. Pengawasan masyarakat

Pengawasan masyarakat adalah pengawasan yang dilaksanakan oleh warna Masyarakat terhadap
penyelenggaraan pemerintahan. Pengawasan masyarakat diselenggarakan lansung oleh masyarakat
melalui LSM atau pengaduan masyarakat yang disampaikan ke Kotak Pos 5000, kotak pos lainnya,
atau kepada komisi ombudsman,pengawasan masyarakat dapat menjadi tidak pasti pengawasan
yang efektif dalam pemberantasan korupsi. Pengawasan oleh masyarakat adalah usaha
pemberantasan korupsi yang tepat,tetapi dengancatatan apabila melakukan pelaporan atau
terjadinya korupi tidak sebagai atas marah, iri dan dengki, tetapi harus berdasarkan fakta yang dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum.
.

Anda mungkin juga menyukai