Anda di halaman 1dari 17

KORUPSI

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
ANTI KORUPSI
Yang dibina oleh Bapak Ir. H. Azwar Saihani, MP

Disusun Oleh
Nama : Wahyu
NPM : 2019.01.0048

YAYASAN BAKTI MUSLIMIN


SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN AMUNTAI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
TAHUN AJARAN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas berkat dan
Rahmatnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Korupsi “.
Makalah ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Anti
Korupsi, disamping sebagai salah satu keterlibatan kami dalam menyediakan Bahan
Perkuliahan. Makalah ini berisi tentang Pengertian Korupsi Secara Umum, menurut
Para Ahli yang bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan atau
pengetahuan.

Dalam penulisan makalah ini, kami tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan
segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna perbaikan dan penyempurnaan kedepan.

Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Amuntai, 20 September 2019

Penyusun

Wahyu

ii
DAFTAR ISI

COVER .........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................1

C. Tujuan................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................2

A. Pengertian Korupsi Secara Umum.....................................................................2

B. Pengertian Korupsi Menurut Para Ahli.............................................................2

C. Jenis-jenis Tindak Pidana Korupsi....................................................................7

BAB III PENUTUP....................................................................................................10

A. Kesimpulan......................................................................................................10

B. Saran................................................................................................................10

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan


keberhasilannya dalam melaksanakan pembangunan. Pembangunan sebagai suatu
proses perubahan yang direncanakan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat.
Efektifitas dan keberhasilan pembangunan terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu
sumberdaya manusia, yakni (orang-orang yang terlibat sejak dari perencanaan
samapai pada pelaksanaan) dan pembiayaan. Di antara dua faktor tersebut yang
paling dominan adalah faktor manusianya. Indonesia merupakan salah satu negara
terkaya di Asia dilihat dari keanekaragaman kekayaan sumber daya alamnya. Tetapi
ironisnya, negara tercinta ini dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia
bukanlah merupakan sebuah negara yang kaya malahan termasuk negara yang
miskin. Hal itu terjadi salah satu penyebabnya adalah rendahnya kualitas sumber
daya manusianya. Kualitas tersebut bukan hanya dari segi pengetahuan atau
intelektualnya tetapi juga menyangkut kualitas moral dan kepribadiannya. Rapuhnya
moral dan rendahnya tingkat kejujuran dari aparat penyelenggara negara
menyebabkan terjadinya korupsi.

B. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah yang timbul antara lain sebagai berikut.

1. Apa itu Korupsi


2. Pengertian Korupsi Menurut Para Ahli
3. Berapa Macam Jenis Korupsi

C. Tujuan

1
Untuk memberikan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dari
berbagai pengertian dan jenis-jenisnya serta menanamkan nilai-nilai anti korupsi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Korupsi Secara Umum

Menurut para ahli dan undang-undang korupsi atau rasuah


Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan
pejabat publik, baik politisi maupunpegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat
dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan
kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan
sepihak.

Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan
jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan
rentan korupsi dalam praktiknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling
ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan
menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan
sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti
harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun
tidak ada sama sekali.

B. Pengertian Korupsi Menurut Para Ahli


Berikut ini adalah definisi korupsi yang diterangkan oleh para ahli berdasarkan
hasil riset dan pengalamannya.

1. Nurdjana (1990)
Pengertian Korupsi Menurut Nurdjana, korupsi berasal dari bahasa Yunani
yaitu “corruptio” yang berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat
disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama materiil, mental dan hukum.

3
2. UU No. 20 Tahun 2001
Pengertian Korupsi Menurut UU No. 20 Tahun 2001 adalah tindakan
melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau
korupsi yang berakibat merugikan negara atau perekonomian negara

3. UU No 24 Tahun 1960

Pengertian Korupsi Menurut UU No.24 Tahun 1960 adalah perbuatan


seseorang, yang dengan atau karena melakukan suatu kejahatan atau dilakukan
dengan menyalah gunakan jabatan atau kedudukan.

4. Kartono (1983)

Pengertian Korupsi Menurut Kartono adalah tingkat laku individu yang


menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan pribadi, dan
atau merugikan kepentingan umum dan negara.

5. Haryatmoko

Pengertian Korupsi Menurut Haryatmoko adalah upaya menggunakan


kemampuan campur tangan karena posisinya untuk menyalahgunakan
informasi, keputusan, pengaruh,uang atau kekayaan demi kepentingan
keuntungan dirinya.

6. Black’s Law Dictionary

Pengertian Korupsi Menurut Black’s Law Dictionary adalah suatu


perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan keuntungan yang
tidak resmi dengan menggunakan hak-hak dari pihak lain, yang secara salah
dalam menggunakan jabatannya atau karakternya di dalam memperoleh suatu
keuntungan untuk dirinya sendiri atau orang lain, yang berlawanan dengan
kewajibannya dan hak-hak dari pihak lain.

7. UU No.31 Tahun 1999

Pengertian Korupsi Menurut UU No.31 Tahun 1999 adalah setiap orang


yang dengan sengaja dengan melawan hukum untuk melakukan perbuatan

4
dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
yang mengakibatkan kerugian keuangan negara atau perekonomian negara.

8. Syeh Hussein Alatas

Pengertian Korupsi Menurut Syeh Hussein Alatas adalah subordinasi


kepentingan umu dibawah kepentingan pribadi yang mencakup pelanggaran
norma, tugas dan kesejahteraan umum, yang diakukan dengan kerahasiaan,
penghianatan, penipuan dan kemasabodohan dengan akibat yang diderita oleh
rakyat.

9. Mubyarto

Pengertian Korupsi Menurut Mubyarto adalah suatu masalah politik lebih


dari pada ekonomi yang menyentuh keabsahan atau legitimasi pemerintah di
mata generasi muda, kaum elite terdidik dan para pegawa pada umumnya.
Akibat yang akan ditimbulkan dari korupsi ini yakni berkurangnya dukungan
pada pemerintah dari kelompok elite di tingkat provinsi dan kabupaten.

10. Gunnar Myrdal

Pengertian Korupsi Menurut Gunnar Myrdal dalah suatu masalah dalam


pemerintahan karena kebiasaan melakukan penyuapan dan ketidakjujuran
membuka jalan membongkar korupsi dan tindakan-tindakan penghukuman
terhadap pelanggar. Tindakan dalam pemberantasan korupsi umumnya
dijadikan pembenar utama terhadap KUP Militer.

11. The Lexicon Webster Dictionary

Pengertian Korupsi Menurut The Lexicon Webster Dictionary adalah


kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, bisa disuap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan yang menghina atau
memfitnah.

12. Robert Klitgaard

5
Pengertian Korupsi Menurut Robert Klitgaard adalah suatu tingkah laku
yang menyimpang dari tugas-tugas resmi jabatannya dalam negara, dimana
untuk memperoleh keuntungan status atau uang yang menyangkut diri pribadi
atau perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri, atau dengan melanggar
aturan pelaksanaan yang menyangkut tingkah laku pribadi.

13. S. Hornby

Pengertian Korupsi Menurut S.Hornby adalah suatu pemberian atau


penawaran dan penerimaan hadian berupa suap, serta kebusukan atau
keburukan.

14. Henry Campbell Black

Pengertian Korupsi Menurut Henry Campbell Black adalah suatu perbuatan


yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang
tidak sesuai dengan kewajiban resmi dan hak-hak dari pihak lain.

15. Brooks

Pengertian Korupsi Menurut Brooks adalah sengaja melakukan kesalahan


atau melalaikan tugas yang diketahui sebagai kewajiban, atau tanpa keuntungan
yang sedikit banyak bersifat pribadi.

16. Nathaniel H. Left

Pengertian Korupsi Menurut Nathaniel H. Left adalah suatu cara diluar


hukum yang digunakan oleh perseorangan atau golongan-golongan untuk
mempengaruhi tindakan-tindakan birokrasi.

17. Jose Veloso Abueva

Pengertian Korupsi Menurut Jose Veloso Abueva adalah mempergunakan


kekayaan negara (biasanya uang, barang-barang milik negara atau kesempatan)
untuk memperkaya diri.

18. Juniadi Suwartojo (1997)

6
Pengertian Korupsi Menurut Juniadi Suwartojo adalah tingkah laku atau
tindakan seseorang atau lebih yang melanggar norma-norma yang berlaku
dengan menggunakan dan/atau menyalahgunakan kekuasaan atau kesempatan
melalui proses pengadaan, penetapan pungutan penerimaan atau pemberian
fasilitas atau jasa lainnya yang dilakukan pada kegiatan penerimaan dan/atau
pengeluaran uang atau kekayaan, penyimpanan uang atau kekayaan serta dalam
perizinan dan/atau jasa lainnya dengan tujuan keuntungan pribadi atau
golongannya sehing langsung atau tidak langsung merugikan kepentingan
dan/atau keuangan negara/masyarakat.

19. Philip

Pengertian Korupsi Menurut Philip adalah tingkah laku dan tindakan


seseorang pejabat publik yang menyimpang dari tugas-tugas publik formal
untuk mendapatkan keuntungan pribadi, atau keuntungan bagi orang yang
tertentu yang berkaitan erat dengan pelaku korupsi seperti keluarga koruptor,
karib kerabat koruptor, dan teman koruptor.

20. Jeremy Pope (2002)

Pengertian Korupsi Menurut Jeremy Pope adalah penyalahgunaan


kekuasaan dan kepercayaan untuuk kepentingan pribadi atau perilaku tidak
mematuhi prinsip mempertahankan jarak (keeping disatance).

21. Johston

Pengertian Korupsi Menurut Johnston adalah sebagai tingkah laku yang


menyimpang dari tugas tugas resmi dalam perang sebagai pegawai pemerintah
(yang dipilih ataupun diangkat) karena kekayaan yang dianggap mliki sendiri
(pribadi, keluarga dekat ataupun kelompok sendiri) atau perolehan status atau
melanggar peraturan terhadap pelaksanaan jenis jenis tertentu dari pengaruh
yang dianggap milik sendiri.

22. Anwar (2006:10)

7
Pengertian Korupsi Menurut Anwar adalah penyalahgunaan amanah untuk
kepentingan pribadi.

23. Mohtar Mas’oed (1994)

Pengertian Korupsi Menurut Mohtar Mas’oed adalah perilaku yang


menyimpang dari kewajiban formal suatu jabatan publik karena kehendak
untuk memperoleh keuntungan ekonomis atau status bagi diri sendiri, keluarga
dekat atau klik.

24. Alfiler (1986)

Pengertian Korupsi Menurut Alfiler yang disebut sebagai korupsi birokrasi


adalah sebagai suatu perilaku yang dirancang yang sesungguhnya merupakan
suatu perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang diharapkan yang
sengaja dilakukan untuk mendapatkan imbalan material atau penghargaan
lainnya.

25. Prof R.Subekti, SH. dan Tjitrosudibio

Pengertian Korupsi Menurut Prof R.Subekti, SH. dan Tjitrosudibio adalah


perbuatan curang tindakan pidana yang dapat membuat rugi keuangan negara
dan perusahaan.

26. Prof. Subekti

Pengertian Korupsi Menurut Prof. Subekti adalah suatu tindakan perdana


yang memperkaya diri yang secara langsung merugikan negara atau
perekenomian negara.

27. Jacob Van Klaveren

Pengertian Korupsi Menurut adalah suatu hal apabila seorang abdi negara
(pegawai negeri) yang berjiwa korup menganggap kantor/instansinya sebagai
perusahaan dagang, sehingga dalam pekerjaanya diusahakan pendapatannya
akan diusahakan semaksimal mungkin.

8
28. Huntington (1968)

Pengertian Korupsi Menurut Huntington adalah perilaku pejabat publik


yang menyimpang dari norma-norma yang diterima oleh masyarakat, dan
perilaku menyimpang ini ditujukan dalam rangka memenuhi kepentingan
pribadi.

29. Dr. Kartini Kartono

Pengertian Korupsi Menurut Dr. Kartini Kartono adalah tingkah laku yang
menggunakan jabawan dan wewenang guna mengeruk keuntungan pribadi,
merugikan kepentingan umum.

30. Nye, J.S (1967)

Pengertian Korupsi Menurut Nye, J.S dalam Corruption and political


development adalah sebagai perilaku yang menyimpang dari aturan etis formal
yang menyangkut tindakan seseorang dalam posisi otoritas publik yang
disebabkan oleh motif pertimbangan pribadi, seperti kekayaan, kekuasaan dan
status.

C. Jenis-jenis Tindak Pidana Korupsi

Advisor Sustainable Indonesia (SustaIN) Dwi Siska Susanti mencatat


setidaknya ada tujuh jenis kelompok tindak pidana korupsi yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 junto. Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

1. Perbuatan yang merugikan negara

Perbuatan yang merugikan negara, dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu
mencari keuntungan dengan cara melawan hukum dan  merugikan negara serta
menyalahgunakan jabatan untuk mencari keuntungan dan merugikan negara.
“Di sini syaratnya harus ada keuangan negara yang masih diberikan. Biasanya
bentuknya tender, pemberian barang, atau pembayaran pajak sekian yang
dibayar sekian. Kalau ada yang bergerak di sektor industri alam kehutanan atau

9
pertambangan, itu mereka ada policy tax juga agar mereka menyetorkan sekali
pajak, semua itu kalau terjadi curang nanti bisa masuk ke konteks ini (kerugian
negera-red

2. Suap

Pengertian suap adalah semua bentuk tindakan pemberian uang atau


menerima uang yang dilakukan oleh siapa pun baik itu perorangan atau badan
hukum (korporasi). “Sekarang korporasi sudah bisa dipidana, makanya penting
sekali dunia usaha mengerti audit. Jadi penerimanya ini syaratnya khusus,
penerimanya itu klasifikasinya ialah pegawai negeri atau penyelenggara negara.
Pasal diberikannya di depan atau DP dulu atau nanti di belakang diminta, itu
tidak menjadi persoalan, dua-duanya tetap suap-menyuap sepanjang kita
memberikannya kepada dua pihak tadi.

3. Gratifikasi

Yang dimaksud dengan korupsi jenis ini adalah pemberian hadiah yang
diterima oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara. Gratifikasi dapat
berupa uang, barang, diskon, pinjaman tanpa bunga, tiket pesawat, liburan,
biaya pengobatan, serta fasilitas-fasilitas lainnya.

4. Penggelapan dalam jabatan

Kategori ini sering juga dimaksud sebagai penyalahgunaan jabatan, yakni


tindakan seorang pejabat pemerintah yang dengan kekuasaaan yang dimilikinya
melakukan penggelapan laporan keuangan, menghilangkan barang bukti atau
membiarkan orang lain menghancurkan barang bukti yang bertujuan untuk
menguntungkan diri sendiri dengan jalan merugikan negara.

5. Pemerasan

Pemerasan adalah tindakan yang dilakukan oleh pegawai negeri atau


penyelenggara negara untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaaannya dengan
memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima

10
pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya
sendiri.
6. Perbuatan curang
Perbuatan curang ini biasanya terjadi di proyek-proyek pemerintahan,
seperti pemborong, pengawas proyek, dan lain-lain yang melakukan
kecurangan dalam pengadaan atau pemberian barang yang mengakibatkan
kerugian bagi orang lain atau keuangan negara.
7. Benturan kepentingan dalam pengadaan

Pengadaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk menghadirkan barang atau


jasa yang dibutuhkan oleh instansi atau perusahaan. Ini juga biasanya berlaku
untuk panitia-panitia pengadaan yang ada di pemerintahan, kalau BUMN bisa
juga kalau dibiayain sama APBN.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Korupsi adalah sebuah tindakan pidana yang memperkaya diri secara langsung
merugikan negara atau perekonomian negara. Tindak pidana korupsi ini didukung
oleh berbagai situasi dan kondisi din Indonesia, bahkan di dukung oleh kelemahan
undang-undang tentang korupsi itu sendiri. Korupsi akan berdampak pada
masyarakat luas serta akan merugikan negara. Jadi perlu partisipasi masyarakat dan
upaya yang serius dari pemerintah untuk mengatasi tindakan pidana korupsi ini.

B. Saran

Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini. Dan


pencegahan korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://afidburhanuddin.wordpress.com/perkuliahan/pbsi/kepribadian-
karakter/pendidikan-anti-korupsi/

https://kliklegal.com/ini-tujuh-kelompok-jenis-tindak-pidana-korupsi/

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/07/30-pengertian-korupsi-menurut-
para-ahli-bentuk-faktor-penyebab-ciri-ciri-dampak-cara-mengatasi-korupsi.html

13

Anda mungkin juga menyukai