Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH

“PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH”

Dosen Pengampu : Dr. Deko Rio Putra, M. Pd

DISUSUN OLEH :

Kelompok

Leza Apriyanti : 2111210180

Meliza Tri Afrilia : 2111210193

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
(UINFAS) BENGKULU
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada kita semua sehingga kita bisa
menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam kita sanjungkan kepada Baginda
Nabi Agung kita Nabi Muhammad SAW mudah-mudahan kita akan mendapatkan
syafaatnya kelak. Amiin.
Dengan menyelesaikan makalah ini kami harapakan bisa
menyempurnakan tugas yang diberikan. Walaupun tugas ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami mohon saran dan kritik yang membangun untuk
tercapainya hasil yang lebih baik lagi.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar balakang...................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................. 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 5
D. Manfaat Penulisan................................................................................ 5
E. Batasan Masalah................................................................................... 6
F. Reviuw Literatur................................................................................... 6
G. Metode Pembahasan............................................................................. 7

BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................


A. Pengembangan media pembelajaran PAI............................................. 8
B. Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran PAI................. 10
C. Jenis-jenis media pembelajaran PAI..................................................... 12

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. Analisis pengembangan media pembelajaran PAI.............................. 15
B. Analisis langkah-langkah pengembangan media pembelajaran PAI..
............................................................................................................. 17
C. Analisis jenis-jenis media pembelajaran PAI...................................... 19
BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 22
B. Saran..................................................................................................... 23
C. Kontribusi............................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi
saat ini tidak dapat dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan,
sehingga peran pemerintah perlu senantiasa melakukan penyesuaian untuk
peningkatan mutu pendidikan. Upaya peningkatan mutu pendidikan dapat
dilakukan yaitu dengan melalui pegembangan media pmbelajaran yang
memungkinkan akan memberikan peluang besar terhadap peningkatan kualitas
pembelajaran. Dalam hal ini berarti tuntutan proses penyampaian
pembelajaran diharapkan berlangsung secara efektif yang ditandai dengan
penggunaan media dan sumber belajar relatif kecil.
Adapun metode penyampaian denga menggunakan media pembelajaran
akan mendorong mengalihkan posisi seorang guru sebagai sumber informasi
utama menjadi seorang fasilitator para siswa baik di dalam maupun di luar
kelas. Penggunaan pengembangan media dalam pembelajaran sangat
diutamakan guna menimbulkan minat belajar, motivasi belajar, merangsang
siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Melalui penggunaan
pengembangan media diharapkan dapat lebih mempermudah menyampaikan
materi yang diberikan dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 1
Oleh sebab itu, untuk lebih mudah di dalam pembelajaran dalam
pendidikan agama Islam perlu melakukan pengembangan media pembelajaran
PAI. Pengembangan media pembelajaran PAI merupakan proses
pengembangan pembelajaran yang memfokuskan pada materi-materi yang
berkaitan dengan pendidikan agama Islam melalui metode-metode yang sudah
disiapkan sebelum melaksanakan proses pembelajaran yang berkaitan materi
PAI. Adapun pendidikan agama Islam atau PAI merupakan sebagai salah
satau mata pelajaran wajib untuk semua jenjang pendidikan dalam sistem

1
Azhar, Arsyad, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jambi: Gaung Persada
Press, 2011), hal. 47

4
pendidikan Nasional. Materi PAI syarat dengan konsep-konsep abstrak yang
harus dipahami peserta didik, terutama untuk mengembangkan perilaku
“gamis” atau pengembangan sikap beragama dalam kancah kehidupan
bermasayarkat.
Dengan semua penjelasan tersebut di atas, Maka pada kesempatan kali ini
kita akan membahas materi yang bertemakan “pengembangan media
pembelajaran PAI”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengembangan media pembelajaran PAI ?
2. Bagaimana Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran ?
3. Bagaimana jenis-jenis media pembelajaran PAI ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran PAI
2. Untuk mengetahui Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran
3. Untuk Mengetahui jenis-jenis media pembelajaran PAI

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat secara teoritis
Diharapkan mampu menambah khazanah keilmuan dan pengetahuan
dalam pengembangan media pembelajaran PAI
2. Manfaat secara praktis
a. Bagi penulis
Bagi penulis, hasil penulisan ini dapat menambah wawasan
penulis dan dapat dijadikan sebagai sebuah rujukan yang lebih
kongkrit apabila nantinya berkecimpung dalam dunia pendidikan.
b. Bagi pembaca
Bagi pembaca umumnya, dapat dimanfaatkan untuk menambah
wawasan tentang pengembangan media pembelajaran PAI.

5
E. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, agar masalah yang ditulis lebih terarah
dan tidak mengambang, oleh karna itu, penulis memberi batasan masalahnya
diantaranya:
a) Pengembangan media pembelajaran PAI
b) Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran
c) Jenis-jenis media pembelajaran PAI

F. Reviuw Literatur
Penulis memaparkan beberapa penelitian terdahulu yang memiliki
keterkaitan dengan penulisan ini. Kajian terhadap penelitian terdahulu
merupakan hal yang penting. Penelitian terdahulu ini dimaksudkan untuk
membandingkan dan mencari perbedaan antara penulisan yang akan
dilakukan dan penelitian yang sudah pernah dilakukan pada satu tema yang
sama.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Eko Wahyudi dengan judul,
“Pengembangan media pembelajaran PAI berbasis android untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa di SMAN 1Tumpang, Kabupaten
Malang”. Dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa media
pembelajaran PAI berbasis android dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Bahar Noer Batubara dengan judul
“pengembangan pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis Android di
SMA UII Yogyakarta”. Tujuan penelitian ini adalah membuat aplikasi
android sebagai media pembelajaran pendidikan agama Islam pada materi
Haji di kelas X SMA UII Yogyakarta. Aplikasi ini mendapatkan nilai
predikat cukup dari ahli IT dan predikat sangat baik dari ahli materi.
Ketiga, penelitian dengan judul “pengembangan multimedia pembelajaran
PAI berbasis kontruktivistik untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa di
SDN Sidomulyo 02 Batu, Malang”. Dalam penelitian ini, disampaikan bahwa

6
penggunaan multimedia dalam pembelajaran PAI memberikan peningkatan
yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.
Empat, penelitian yang dilakukan oleh Burhanuddin Yusuf dengan judul
“pengembangan media belajar PAI interaktif berbasis macromedia flash di
kelas XI SMK Kartika 1 Surabaya”. Dalam penelitian ini, peneliti tidak
membahas efektivitas atau pengaruh media pembelajaran yang dibuat, namun
hanya melakukan uji formatif.
Lima, penelitian yang ditulis oleh Alex Yohana Husna dengan judul
“pemanfaatan media berbasis elektronik dalam meningkatkan kualitas
belajar siswa dalam pembelajaran agama Islam”. Peneliti menyimpulkan
bahwa media belajar berbasis elektronik berfungsi sebagai suplemen dan
pelengkap untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi belajar.
Adapun di dalam penulisan makalah ini, penulis hanya berfokus pada
penulisan tentang “Pengembangan media pembelajaran PAI”

G. Metode Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode studi
kepustakaan atau literarur reviuw. Literarur reviuw merupakan ikhtisar
komprehensif tentang penelitian yang sudah dilakukan mengenai topik yang
spesifik untuk menunjukan kepada pembaca apa yang sudah diketahui
tentang topik tersebut dan apa yang belum diketahui untuk mencari rasional
untuk penelitian yang sudah dilakukan atau untuk ide penelitian selanjutnya.
Studi literarur bisa didapat dari berbagai sumber baik jurnal, buku,
dokumentasi, internet dan pustaka.
Metode literarur serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelola bahan
penulisan. Jenis penggunaan yang dilakukan adalah studi literarur reviuw
yang berfokus pada hasil penulisan yang berkaitan dengan topik atau variabel
penulisan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil-hasil
penelitian yang sudah dilakukan dan diterbitkan dalam jurnal, makalah, buku.

7
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. pengembangan media pembelajaran PAI


Pengembangan memiliki arti lebih spesifik, sebagaimana diungkapkan
oleh Seels dan Richey yang berpendapat, pengembangan adalah proses
menerjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan ke dalam bentuk
fisik, atau dengan kata lain pengembangan merupakan proses menghasilkan
bahan-bahan pelajaran.2
Dalam konteks pendidikan, pengembangan media pembelajaran berarti
sebuah proses yang digunakan untuk menghasilkan produk-produk berupa
media pembelajaran untuk mempermudah komunikasi dan transfer
pengetahuan dari guru kepada peserta didik yang menyesuaikan dengan
konteks perkembangan zaman. Urgensi pengembangan media pembelajaran
didasari oleh pengaruh media pembelajaran yang dapat membangkitkan minat
dan motivasi siswa dalam belajar.
Adapun media pembelajaran merupakan sumber belajar yang darinya
pendidik dan peserta didik dapat mengakses materi pengetahuan, dan sebagai
sistem simbol yang merepresentasikan suatu benda, aktivitas, atau orang.3
Sedangkan pembelajaran adalah suatu proses dan cara yang menjadikan
orang untuk belajar. Pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa eksternal
yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang
bersifat internal.4
Adapun pendidikan agama Islam atau PAI merupakan sebagai salah satau
mata pelajaran wajib untuk semua jenjang pendidikan dalam sistem
pendidikan Nasional. Materi PAI syarat dengan konsep-konsep abstrak yang
harus dipahami peserta didik, terutama untuk mengembangkan perilaku

2
Punaji Setyosari, metode penelitian pendidikan dan pengembangan, (Jakarta, Kencana
Prenadamedia Group, 2013), hal. 221
3
Muhammad Yaumi, model pengembangan media dan teknik pembelajaran suatu
pengantar, (Jakarta, Pernadamedia, 2018), hal. 15
4
Muhammad Yaumi, model pengembangan media dan teknik pembelajaran suatu
pengantar, (Jakarta, Pernadamedia, 2018), hal. 85

8
“gamis” atau pengembangan sikap beragama dalam kancah kehidupan
bermasayarkat. Oleh karena itu dalam pembelajaran PAI lebih menekankan
keterampilan fungsional. Artinya hasil belajar PAI harus dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam rangka penerapan ritual beragama,
maupun dalam berperilaku hidup sesuai tuntunan/ajaran agama. Pendidikan
agama Islam juga dapat diartikan sebagai suatu usaha yang sistematis dan
pragmatis dalam membimbing peserta didik yang beragama Islam dengan cara
sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar menjiwai,
menjadi bagian yang integral dalam dirinya.5
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan media
pembelajaran pendidikan agam Islam adalah sebuah proses yang
menghasilkan sebuah produk atau karya berupa bahan ajar, buku, dan
sebagainya melalui media-media tertentu di dalam pembelajaran yang
mencakup pembelajaran pendidikan agama Islam.
Secara garis umum, pengembangan media pembelajaran PAI memiliki
beberapa fungsi sebagai berikut :
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak di dominasi oleh bahasa
verbal. Sehingga ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran
meningkat.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tempat dan daya indera sehingga
mempermudah siswa dalam melaksanakan proses belajar.
3. Media pembelajaran mampu mendorong sikap aktif peserta didik
dalam proses pembelajaran.
4. Memperkecil kemungkinan kesulitan belajar yang dialami siswa
dengan jenis dan tingkat kesulitan belajar yang berbeda-beda antara
satu dengan yang lainnya.
5. Hanya sebagai alat bantu yang berfungsi mewujudkan situasi
pembelajaran yang lebih efektif.

5
Sahilun. A. Nasir, peran pendidikan agama terhadap pemecah problem remaja,
(Jakarta, Kalam Mulia, 2002), hal. 10

9
6. Sebagai sistem simbol yang mempresentasikan suatu benda, aktivitas,
atau ruang.

B. Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran PAI


Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas
tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu, kegiatan perencanaan produksi
dan penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain, atau rancangan
pengembangan program media. Menurut Arif Sadiman, dkk, yang dikutip oleh
sudarwan memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam
pengembangan program media.6 Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan
antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan.
Contoh jika kita mengharapkan siswa mampu membandingkan
proses perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan tradiasi.
Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu
menganalisis karakteristik siswanya, baik menyangkut kemampuan
pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelumnya.
Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang lainnya.
Langkah ini dapat disederhanakan dengan cara menganalisa topik-
topik materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya memerlukan
bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan
ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan
indera mana yang diperlukan audio, visual, gerak, atau diam.
2. Merumuskan tujuan pembelajaran intruksional objektive dengan
operasional dan khas
Untuk dapat merumuskan tujuan intruksional dengan baik, ada
beberapa ketentuan yang harus diingat, yaitu: tujuan pembelajaran
harus berorientasi kepada siswa; artinya tujuan itu benar-benar harus
6
Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hal. 40

10
menyatakan adanya perilaku siswa yang dapat dilakukan atau
diperoleh setelah proses belajar dilakukan.
3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub
kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus
pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka
mencapai tujuan diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar
tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah
selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai
kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit
kepada yang abstrak.
1) Mengembangkan instrumen pengukuran
Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan
terlebih dahulu sebelum naskah tertulis. Dan instrument
pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang
disajikan. Bentuk instrument pengukurannya bisa dengan
tes, pengamatan, penugasan atau checklist prilaku.
2) Menulis naskah media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi
pembelajaran melalui media rancangan yang merupakan
penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara
baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi
pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka
materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar
yang kita sebut naskah program media.
3) Mengadakan tes atau uji coba dan revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui
tingkat efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang
dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Suatu

11
program media yang oleh pembuatannya dianggap telah baik,
tapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau
tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya,
maka program semacam ini terntu saja tidak dikatakan baik.7

C. Jenis-jenis media pembelajaran PAI


Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiyah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Gerlach dan ely sebagaimana dikutip dalam
arsyad azhar, mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilam atau sikap.
Dalam pengertian ini, guru, buku teks, danlingkungan sekolah merupakan
media. Secara lebih khususm pengertian media dalam proses belajar mengajar
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.8
Rudy Bretz Mengkutip dari Rohani, mengklasifikasi media menurut ciri
utama media menjadi tiga unsur, yaitu suara, visual, dan gerak. Selanjutnya,
klasifikasi tersebut dikembangkan menjadi tujuh kelompok, yaitu:
1. Media audio, visual, gerak
Merupakan media paling lengkap karena menggunakan
kemampuan audio-visual dan gerak.
2. Media audio visual diam
Media yang memiliki kemampuan audio-visual tanpa kemampuan
gerak.
3. Media audio semi gerak
Merupakan media yang menampilkan suara dengan disertai
gerakan titik secara linear dan tidak dapat menampilkan gambar nyata
secara utuh.

7
Saiful Bahria Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1997), hal. 40-41

8
Hamdani, strategi belajar mengajar, (bandung,pustaka setia, 2011),hal.243

12
4. Media visual gerak
Merupakan media yang memiliki kemampuan visual dan gerakan
tanpa disertai suara.
5. Media visual diam
Merupakan media yang memiliki kemampuan menyampaikan
informasi secara visual tetapi tidak menampilkan suara maupun gerak.
6. Media audio
Merupakan media yang hanya memanipulasi kemampuan
mengeluarkan suara saja.
7. Media cetak
Merupakan media yang hanya mampu menampilkan informasi
berupa huruf-huruf dan simbol-simbol verbal tertentu saja.9
Dari beberapa pengertian yang telah di sebutkan di atas dapat
dipahami bahwa; Pertama, para ahli membatasi pengertian media ;
orang, bahan, tekhnologi, sarana, alat, dan salurarn atau berupa kegitan
yang dirancang untuk terjadinya proses belajar. Kedua, para ahli
membatasi pengertian media dengan; Pesan atau informasi, yang
dibawa atau disampaikan melalui hardware sebagaimana tersebut di
atas. Batasan ketiga, bahwa pesan yang dibawa diperuntukan sebagai
perangsang terjadinya proses belajar (bahan ajar).
Dengan demikian dalam masalah penerapan media pembelajaran,
pendidik harus memperhatikan perkembangan jiwa keagamaan anak
didik, karena faktor inilah yang justru menjadi media pembelajaran.
tanpa memperhatikan serta memahami perkembangan jiwa anak atau
tingkat daya pikir anak didik, guna akan sulit diharapkan untuk dapat
mencapai sukses.
Hakikatnya media pembelajaran sebagai wahana untuk
menyampaikan pesan atau informasi dari sumber pesan diteruskan
kepada penerima. Pesan atau bahan ajaran yang disampaikan adalah
materi pembelajaran untuk pencapai tujuan pembelajaran atau

9
Hamdani, strategi belajar mengajar, (bandung, pustaka setia,2011), hal.23

13
sejumlah kompetensi yang telah dirumuskan sehingga dalam
prosesnya memerlukan media sebagai subsistem pembelajaran. dalam
usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu.

14
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis pengembangan media pembelajaran PAI


Pengembangan media pembelajaran merupakan dua istilah yang berbeda
yaitu kata pengembangan dan media pembelajaran. Istilah pengembangan
digunakan untuk menghasilkan suatu hasil atau produk di dalam suatu topik
atau pembahasan yang ingin di kembangkan yang nantinya akan gigunakan
untuk dijadikan sebagai bahan ajar bagi siswa. Adapun media pembelajaran
ialah suatu alat atau trnasfer berupa infosrmasi yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, minat, serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar menjadi efektif dan efisien.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan media
pembelajaran adalah suatu hasil atau prodak di dalam suatu pembelajaran
melalui media-media pembelajaran dengan cara menyalurkan bakat, minat
kepada siswa yang kemudian dijadikan sebagai bahan ajar bagi siswa di
sekolah apabila bahan ajar tersebut layak untuk digunakan.
Adepun pengembangan media pembelajaran PAI adalah suatu bahan ajar
yang tercetak melalui media buku, LKS, dan lain sebagainya yang dapat
digunakan dii dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam agar
terdapat suatu proses pembelajaran yang aktif, efisien, sehingga siswa menjadi
senang dan mudah memahami, sehingga tujuan pembelajaran pendidikan
agama Islam menjadi terarah dan tepat bagi siswa.
Adapun langkah-langkah di dalam memilih pengembangan media
pembelajaran PAI adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan media pembelajaran PAI haruslah dirancang dengan
baik
Di dalam pembelajaran pendidikan agam islam untuk membuat
suatui media pembelajaran harus tau tentang materi apa saja yang
harus diajarkan kepada siswa agar materi itu tidak terlalu jauh dari

15
pemikiran siswa. Oleh sebab itu, untuk membuat pengembangan media
pembelajaran PAI terlebih dahulu menentukan materi apa saja yang
harus disampaikan kepada siswa, dan kalau sudah ditentukan maka
guru lebih mudah untuk membuat suatu prodak atau bahan ajar yang
bahan ajar itu akan digunakan oleh siswa dii dalam proses
pembelajaran dan bisa digunakan untuk jenjang selanjutnya apabila
masih layak untuk digunakan.
2. Pengembangan media pembelajaran PAI haruslah menggunakan dasar.
Adapun dasarnya ialah : merasa sudah terbiasa dengan media
tersebut, ingin memberikan penjelasan yang lebih konkrit, merasa
bahwa media dapat mengatasi permasalahan yang ada khususnya di
kalangan siswa. Apabila dasar tersebut dilakukan maka guru lebih
terfokus ke arah dan tujuannya.
3. Pengembangan media pembelajaran PAI harus menentukan urutan
materi yang diajarkan
Urutan penyajian materi pembelajaran sangat penting. Tanpa
urutan yang tepat, akan menyulitkan siswa dalam mempelajarinya,
terutama untuk materi yang bersifat prasyarat akan menyulitkan siswa
dalam mempelajarinya. Contohnya untuk materi PAI materi tentang
konsep shalat secara umum harus diberikan terlebih dulu sebelum
memberikan konsep shalat jamaah dan shalat-shalat sunnat. Materi
pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta
kedalamannya.
4. Pengembangan media pembelajaran PAI di dalam proses pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam yang diatur
dalam kurikulum perlu untuk dilakukan evaluasi baik evaluasi produk
yang di arahkan pada keberhasilan belajar anak didik maupun evaluasi
proses yang di arahkan pada keberhasilan guru dalam mengajar.
Keberhasilan produk maupun proses, terlihat dari outputs dan
outcomes dari para siswa yang berkenaan dengan kualitas atau
kemampuan yang dapat dikembangkan melalui kemampuan belajar.

16
B. Analisis langkah-langkah pengembangan media pembelajaran PAI
Agar proses pengembangan media pembelajaran PAI berjalan dengan
baik, maka terdapat langkah-langkah di dalam melakukan pengembangan,
diantaranya sebagai berikut :
1) Menganalisis kebutuhan dan karakter siswa pada pembelajaran PAI
Menganalisis adalah mencari suatu akar permasalahan yang
terdapat pada diri siswa termasuk kebutuhan yang dibutuhkan siswa,
masalah apa saja yang ada guru harus tahau dan mencoba menentukan
akar permasalahannya yang dimiliki siswa dengan apa yang
diharapkan. Setelah menganalisis akar permasalahan siswa,
selanjutnya kita menganalisis kebutuhan apa saja yang siswa butuhkan
termasuka menganalisis karakteristik yang terdapat pada diri siswa,
maka kita juga perlu menganalisis karakteristik siswanya, baik
menyangkut kemampuan pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki
siswa sebelumnya.
Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang lainnya.
Langkah inii dapat disederhanakan dengan cara menganalisa topik-
topik materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya memerlukan
bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan mana
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan indra
mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau diam).
2) Merumuskan butiran-butiran materi PAI
Menentukan butir-butri materi dilakukan guna bisa terarah kemana
siswa nantinya akan belajar yang sesuai dengan materinya. Oleh sebab
itu, Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub
kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus
pembelajaran termasuk pembelajaran pendidikan agama Islam di
sekolah, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai
tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar tersebut.
Dengan demikian maka tujuan pembelajaran bisa menjadi terarah dan
tidak keluar dari ranah pembelajaran atau materi yang disampaikan.

17
3) Mengembangkan alat ukur keberhasilan pada pembelajaran PAI
Melalui alat ukur guru bisa mengetahu sejauh mana kemampuan
siswa di dalam mempelajari materi pendidikan agama Islam sejauh
siswa belajar. Dengan tolak ukur maka guru bisa mengevaluasi hasil
pembelajaran siswa selama belajar, dan dengan melakukan evaluasi
tersebut apabila ada kekuarangan maka bisa diatasi dengan lebih baik
lagi untuk pembelajaran selanjutnya.
Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih
dahulu sebelum naskah program ditulis. Dan alat pengukur ini harus
dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan
materimateri pembelajaran yang disajikan. Bentuk alat pengukurnya
bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau checklist prilaku.
Kemudian dilihat bagaimana hasilnya. Apakah siswa menunjukkan
penguasaan materi yang baik atau tidak dari efek media yang
digunakannya atau dari materi yang dipelajarinya melalui sajian media.
Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya. Dengan demikian,
maka siswa dimintai tanggapan tentang media tersebut, baik dari segi
kemenarikan maupun efektifitas penyajiannya.
Analisis kebutuhan yang dimaksudkan disini adalah melihat
kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik
yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap
peserta didik yang mereka miliki. Contohnya standar yang kita
harapkan adalah peserta didik mampu menghapal 25 nama nabi.
Sedangkan peserta didik baru menguasai 15 nama nabi, hal ini
terdapat kesenjangan 10 kata. Dengan kata lain terdapat kebutuhan
untuk mengajarkan 10 nama nabi kepada peserta didik.
Begitupun dalam pokok bahasan tentang penyelenggaraan jenazah,
peserta didik diharapkan mampu menyelenggarakan jenazah dari
memandikan, menshalatkan sampai menguburkan jenazah, akan tetapi
kemampuan peserta didik yang ada baru sebatas memandikan jenazah.

18
Kebutuhan pembelajaran pada saat itu adalah untuk mengajarkan
menshalatkan dan menguburkan jenazah.
Agar program pengembangan media yang kita lakukan berjalan
dengan baik, tentunya kita harus mengetahui kemampuan, sikap dan
keterampilan apa yang harus dimiliki oleh peserta didik. Dengan
melihat kebutuhan dan membandingkannya dengan kemampuan yang
diharapkan dimiliki oleh peserta didik, kita dapat merancang program
media yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit bagi peserta
didik. Program media yang terlalu mudah menjadikan peserta didik
tidak termotivasi dan dapat menjadikan peserta didik bosan. Begitu
juga sebaliknya, program media yang terlalu sulit menjadikan peserta
didik akan frustasi.
Program media yang terlalu mudah adalah program media yang
berisi sebagian besar kemampuan, sikap dan keterampilan yang telah
dimiliki oleh peserta didik. Program media yang terlalu sulit adalah
program media yang mana peserta didik tidak memiliki kemampuan,
keterampilan dan sikap prasyarat yang diperlukan sebelum
menggunakan program media tersebut. Oleh karena itu sebelum
membuat program media kita mesti mengetahui pengetahuan,
keterampilan dan sikap awal serta prasyarat yang dimiliki peserta didik
yang menjadi sasaran program kita.

C. Analisis jenis-jenis media pembelajaran PAI


Didalam media pembejalaran terdapat jenis-jenis media agar siswa lebih
mudah untuk memahami pembelajaran termasuk pendidikan agama Islam.
Aadapun jenis-jenis media pembelajaran tersebut diantaranya :
1) Media foto atau gambar
Media ini banyak digunakan oleh guru kepada peserta didik karena
media ini mudah untuk peserta didik menjelaskan materi pembelajaran
bukan hanya melalui tulisan tetapi melalui bentuk gambar atau foto.
Kelemahan media gambar diantaranya hanya menekankan indera

19
penglihatan, ukurannya terbatas dan untuk permasalahan yang
kompleks gambar kurang efektif digunakan. Dalam mata pelajaran
pendidikan agama Islam banyak sekali pokok bahasan yang dapat
menggunakan media gambar/foto, diantaranya berwudhu’, shalat,
menyelenggarakan jenazah dan lain sebagainya.
2) Media grafis
Media grafis merupakan media yang dignakan oleh guru kepada
peserta didik dengan cara memberikan bagan, diantaranya bagan phon
(membuat garis-garis seperti bentuk ranting pohon,), bagan terturup,
yang dapat memberikan materi kepada peserta didik secara bertahap,
bagan arus dapat menggambarkan suatu proses atau dapat menelusuri
hubungan kerja antara bagian-bagian tertentu, bagan organisasi
merupakan bagan yang menggambarkan susunan dan hirarki suatu
organisasi. Misalnya kita ingin melihat struktur organisasi dari
organisasi muhammadiyah, NU dan lain sebagainya. Denagn
menggunakan banyak bagan tersebut, maka media grafis didalam
pembelajaran pendidikan agama Islam bisa lebih mudah untuk
memahami pembelajaran bagi peserta didik.
3) Media poster
Media poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan.
Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, seng atau bahan lainnya. Poster
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: sederhana, terdapat gambar dan
tulisan yang jelas serta slogan yang jelas. Materi pendidikan agama
Islam yang dapat diajarkan dengan menggunakan media poster adalah
berbuat baik seperti poster suka bersedekah dan lainnya.
4) Media komik
Media komik banyak juga digemari oleh kalangan siswa karena
menggunkan kisah-kisah singkat tapi tertuju dengan suatu
permasalahan khududnya di dalam pembelajaran PAI. Komik biasanya
berisi cerita yang dilengkapi dengan gambar. Media komik dapat

20
dipakai dalam membahas pokok bahasan tentang penyebaran agama
Islam yang dibuat dalam komik, atau cerita tentang perilaku terpuji.
5) Media diagram
Diagram merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis
dan simbol. Diagram yang baik adalah diagram yang digambar dengan
benar, rapi, ukurannya cukup besar sehingga dapat dilihat semua
peserta didik dan diberi penjelasan-penjelasan. Dalam pelajaran
pendidikan agama Islam diagram dapat digunakan untuk melafalkan
huruf Al-Quran
Dengan adanya Pengembangan media pembelajaran yang
dimaksudkan dalam tulisan ini merupakan suatu usaha penyusunan
program media pembelajaran yang lebih tertuju pada perencanaan
media. Pengembangan media ini akan membantu dalam menyesuaikan
media yang digunakan dengan peserta didik yang akan memanfaatkan
media tersebut. Media yang digunakan tentunya harus tidak melanggar
norma-norma atau ketentuan dalam agama Islam itu sendiri, baik
bahan dasar media yang harus suci (tidak mengandung najis atau
barang yang diharamkan) ataupun proses mendapatkan media itu
sendiri harus secara halal.

21
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam konteks pendidikan, pengembangan media pembelajaran
berarti sebuah proses yang digunakan untuk menghasilkan produk-produk
berupa media pembelajaran untuk mempermudah komunikasi dan transfer
pengetahuan dari guru kepada peserta didik yang menyesuaikan dengan
konteks perkembangan zaman. Urgensi pengembangan media
pembelajaran didasari oleh pengaruh media pembelajaran yang dapat
membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. Pengembangan
media pembelajaran pendidikan agam Islam adalah sebuah proses yang
menghasilkan sebuah produk atau karya berupa bahan ajar, buku, dan
sebagainya melalui media-media tertentu di dalam pembelajaran yang
mencakup pembelajaran pendidikan agama Islam.
Adapun langkah-langkah di dalam melakukan pengembangan
media pembelajaran PAI adalah sebagai berikut : Menganalisis kebutuhan
dan karakteristik siswa, Merumuskan tujuan pembelajaran intruksional
objektive dengan operasional dan khas, Merumuskan butir-butir materi
secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
Hakikatnya media pembelajaran sebagai wahana untuk
menyampaikan pesan atau informasi dari sumber pesan diteruskan kepada
penerima. Pesan atau bahan ajaran yang disampaikan adalah materi
pembelajaran untuk pencapai tujuan pembelajaran atau sejumlah
kompetensi yang telah dirumuskan sehingga dalam prosesnya memerlukan
media sebagai subsistem pembelajaran. dalam usaha memanfaatkan media
sebagai alat bantu. Adapun jenis-jenis media di dalam pengembangan
pembelajaran PAI adalah sebagai berikut: media, Gamabr atau foto, media
grafis, media poster, media komik, dan media diagram.

22
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah di atas masih ada kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung
jawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
C. Kontribusi
Noveality dalam makalah ini diketahui dengan pengembangan
media pembelajaran PAI akan memberikan dampak positif baik bagi siswa
maupun bagi guru di dalam menerapkan pembelajaran pendidikan agama
Islam melalui media pengembangan pembelajaran PAI. Dengan model
seperti ini diharapkan akan menjadi mudah bagi siswa untuk memahami
pembelajaran PAI di sekolah.

23
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Azhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jambi: Gaung

Persada Press, 2011).

Danim Sudarwan, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994).

Hamdani, strategi belajar mengajar, (bandung,pustaka setia, 2011).

Sahilun. A. Nasir, peran pendidikan agama terhadap pemecah problem remaja,

(Jakarta, Kalam Mulia, 2002).

Saiful Bahria Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:

Rineka Cipta, 1997).

Setyosari Punaji, metode penelitian pendidikan dan pengembangan, (Jakarta,

Kencana Prenadamedia Group, 2013).

Yaumi Muhammad, model pengembangan media dan teknik pembelajaran suatu

pengantar, (Jakarta, Pernadamedia, 2018).

24

Anda mungkin juga menyukai