Anda di halaman 1dari 12

Kegiatan program

Konselor bekerja dengan semua siswa, orang tua, administrators, dan masyarakat melalui
keseimbangan program bagian integral dari sistem total program pendidikan sekolah.
program termasuk kegiatan berurutan dari SD, SMP, dan SMA.
Konselor merencanakan dengan guru dan kemudian mengajar,
Layanan konsultasi fokus pada perilaku siswa dan progras akademik yang disediakan untuk
orang tua, guru, dan administrator.
Konselor mendukung keseluruhan program pendidikan distrik melalui kegiatan
konsultasi umum dan kerja komite. Konselor juga mendukung program lokal mereka melalui
kegiatan management dan penelitian, community outreach, bisnis dan industri kunjungan,
dan perkembangan profesional.
Komponen program
Komponen program BK komprehensif mengatur kerja konselor dalam empat komponen:
guidance curriculum, individual planning, responsive services, and system support.
Komponen dukungan sistem termasuk kegiatan menajemen bimbingan secara tidak
langsung yang mempertahankan dan meningkatkan keseluruhan program bimbingan dan
konseling. tanggung jawab dari konselor bimbingan dalam komponen ini mencakup
hubungan dengan staf dan masyarakat, proyek penelitian khusus, komite,
pengembangan profesional, dan team dukungan-siswa.
Manfaat dari perkembangan komprehensif program BK
Manfaat untuk orang tua
 Meningkatkan kesempatan untuk komunikasi orangtua-sekolah.
 Meningkatkan pengetahuan dari bantuan dan informasi orang tua dan siswa dapat
diterima dari konselor dan sekolah.
Manfaat untuk administrator
 Menyediakan perkembangan dan struktur program bimbingan komprehensif dengan
kontens spesifik.
 Menyadiakan saran dari evaluasi program bimbingan dan personil implementasi
program.
 Meningkatkan citra dari program dan sekolah dalam masyarakat.
 Mengembangkan akuntabilitas program
Manfaat untuk guru
 Mendorong hubungan kerja yang positif dan mendukung
 Mendukung pendekatan tim diantara beberapa disiplin ilmu untuk membahas
kebutuhan siswa dan standar serta kompetensi inti.
 Meningkatkan kemungkinan keberhasilan akademik.
 Mendukung lingkungan belajar.
Manfaat untuk bisnis, industri, dan tenaga kerja
 Menyediakan potensi tenaga kerja dengan keterampilan pengambilan keputusan,
keterampilan pra-kerja, dan meningkatkan btas waktu dalam bekerja.
 Menyediakan peningkatan kesempatan untuk berkolaborasi dengan sejumlah
konselor, pengusaha, insdutri, dan masyarakat pekerja.
 Meningkatkan peran konselor sebagai narasumber.
 Meningkatkan kesempatan untuk pengusaha, industri, dan pekerja untuk
berpatisipasi aktif dalam keseluruhan program sekolah.
Manfaat untuk personil konseling
 Menyediakan kejelasan definisi peran dan fungsi.
 Menyediakan alat untuk mengelola, melaksanakan, dan akuntabilitas program.
 Menjamin kontribusi program konseling sekolah pada misi sekolah.
 Menghubungan sekolah dengan sumberdaya masyarakat untuk penyediaan biaya yang
efektif dari layanan khusus.
 Meningkatkan partisipasi pada tim kurikulum interdisipliner.
 Berusaha menghilangkan kegiatan program konseling non-school
 Pedoman definisi tanggung jawab yang jelas untuk standar siswa tertentu.
Manfaat untuk dewan pendidikan lokal
 Menyediakan jaminan bahwa kualitas layanan BK tersedia untuk semua siswa.
 Meneyediakan alasan berdasarkan pada data untuk impelemntasi program BK

Standar program
Struktur, pengembangan aktivitas, dan pengalaman disajikan secara sistematis dalam
kegiatan kelmpok dan individual untuk siswa pada pre-kindergarten through grade
twelve.
Indikator:
a. guidance curriculum membahas kebutuhan siswa dalam wilayah perkembangan
pribadi/sosial, akademik, dan karir.
b. Tertulis guidance curriculum adalah perkembangan dan dirumuskan mulai semua tingkat
kelas untuk menjamin lifelong learning dan memperoleh keterampilan. Pengetahuan, dan
kompetensi.
c. guidance curriculum membahas standar siswa yang diidentifikasi. Aspek lainnya dari
program BK komprehensif yang telah diidentifikasi dan diprioritaskan berdasarkan pada
data need assessment yang diperoleh melalui survey siswa, pendidik, dan orang tua/wali.
d. Konselor sekolah dan pendidik berkolaborasi untuk membahas semua kebutuhan siswa
pada PAUD hingga kelas dua belas.
e. Konselor sekolah menghabiskan jumlah yang ditetapkan dari kegiatan waktu
pengembangan, memfasilitasi, pelaksanaan, dan dukungan dalam komponen kurikulum
bimbingan.
guidance curriculum terdiri dari pengalaman perkembangan terstruktur yang disajikan secara
sistematis melalui kegiatan kelompok dalam PAUD hingga kelas 12. Tujuan dari guidance
curriculum adalah untuk menyediakan semua siswa pada semua tingkat dengan pengetahuan
pribadi, sosial, akademik, dan perkembangan karir. disamping tanggungjawab konselor
termasuk pengelolaan dan pelaksanaan guidance curriculum, bekerjsama dan dukungan dari
sekolah dan staf yang diperlukan untuk kebehasilan implementasi.
Kegiatan kelas: dalam kelas
kegiatan kelompok: diluar kelas
siswa dan orang tua/wali menyediakan kesempatan untuk pengembangan, monitor, dan
pengelolaan rencana pendidikan dan karsir siswa.
Indikator:
a. Kegiatan dan prodedur yang disediakan program komprehensif dari pengembangan
karir pada tingkat pendidikan formal.
b. Memungkinkan sistem perencanaan akademik dan karir siswa pada kelas enam
hingga duabelas untuk menggali, merekam, memonitor, dan memperbaharui
perncanaan akademik dan karir mereka karena mereka berkembang melalui sekolah
dan keputusan pendidikan lanjutan.
c. Sumber pendidikan dan informasi karir yang sudah tersedia untuk siswa.
Siswa memiliki akses untuk layanan responsif yang membantu mereka dalam
membahas isu dan konsen yang mungkin berefek pada perkembangan pribadi, sosial,
akademik, dan karir mereka.
Indikator:
a. layanan responsif yang termasuk individual atau kelompok kecil konseling, konseling
krisis, dan referal untuk lembaga lainnya atau sumber daya peofesional yang
disediakan untuk siswa sebagai kebutuhan.
b. Distrik/sekolah memiliki kebijakan dewan-disetujui dan prosedur untuk tiikuti ketika
merujuk siswa untuk lembaga atau simber daya diluar.
c. Distik/sekolah memiliki kebijakan dewan-disetujui dan prosedur untuk diikuti ketika
terjadi krisis.
d. Konsultasi yang disediakan untuk pendidik, siswa, orang tua/wali, dan
lembaga/organisasi diluar yang berkaitan dengan progres akademik siswa,
perkembangan pribadi/sosial dan konsen serta perkembangan karir.
Kegiatan manajemen bimbingan ditempat yang mendukung program BK di wilayah
Distrik.
Indikator:
a. Menulis, district-wide perkembangan komprehensif yang berisi definisi dari program
BK, pernyataan dari filosofi, tujuan, kegiatan layanan yang diberikan dan prosedur
untuk mengevaluasi program BK, yang telah diadopsi oleh dewan pendidikan lokal.
b. Deskripsi pekerjaan konselor sekolah berdasarkan langsung pada tugas dilibatkan
pada pelaksanaan program BK komprehensif.
c. Konselor sekolah pada wilayah distrik melakukan evaluasi sesuai dengan penetapan
pedoman.
d. Komite penasehat pada tingkat Sekolah dan distrik, yang anggotanya terdiri dari
sekolah dan masyarakat, telah dibentuk untuk meninjau kegiatan program BK.
e. Deskripsi pekerjaan konselor sekolah berdasarkan langsung pada tugas yang
dilibatkan untuk melaksanakan program BK komprehensif pada wilayah distrik.

Perkembangan komprehensif program BK adalah bagian integral dari keseluruhan


program pendidikan sekolah.
Indikator:
 Konselor sekolah bekerja dalam kolaborasi dengan pendidik lainnya pada tingkat
sekolah dan distrik untuk menjamin pengalaman pendidikan yang maksimal untuk
semua siswa
 Konselor sekolah menggunakan hasil dari need assement untuk menentukan prioritas
konsisten dengan tujuan sekolah dan distrik.
 Kegiatan layanan BK yang diberikan adalah refleksi dalam semua area dari
kurikulum skolah.
Evaluasi
Evaluasi adalah proses untuk menentukan efektivitas dari program BK. Tujuan dari evaluasi
adalah untuk menyediakan data dan saran untuk menyusun kesimpulan serta penambilan
keputusan, rekomendasi dan perencanaan untuk meningkatkan dan mervisi program BK dan
personil implementasi program. Proses evaluasi seharusnya sistematis, komprehensif dan
berkelanjutan.
a. Evaluasi program
Terdapat beberapa metode dan tingkat untuk evaluasi dari program bimbingan untuk
“akuntabel”. Ini penting untuk pengembangan pedoman yang menyarankan pemantauan
pencapaian dari standart program sebagai pendekatan yang sesuai untuk akuntabilitas
melalui evaluasi. Evaluasi memiliki dan akan terus selama tahap perencanaan,
perancangan, dan pelaksanaan dari siklus program pengembangan. Proses evaluasi harus
disediakan untuk penilaian yang berlangsung dari kebutuhan siswa, pencapaian tujuan,
tujuan, dan tolak ukur untuk standar dan alokasi untuk perubahan kebutuhan siswa.
b. Evaluasi konselor
Tujuan dari evaluasi konselor adalah untuk terus menjamin perkembangan dan
penignkatan program BK dan untuk menjamin bahwa program memberikan layanan
kepada semua siswa. Evaluasi konselor, seperti evaluasi program, perlu proses. Proses
evluasi harus termasuk prinsip-prinsip yang baik dan evaluasi yang sesuai, teknik
merfleksi saat ini dalam keterampilan BK yang efektif, dan refleksi dari deskripsi
pekerjaan pada wilayah distrik dari konselor sekolah. proses evaluasi konselor harus
memungkinkan untuk secara fleksibel dan individual dalam implementasi dari program
BK komprehensif untuk lebih baik dalam memnuhi kebutuhan dari siswa secara
individual serta menghasilkan program untuk melayani semua siswa.
Basis dari penilaian
Menyediakan definisi dan desain program yang memiliki standar yang jelas untuk
mengevaluasi program da staf. Mengidentitikasi definisi program siswa, pribadi, dan
kelompok

Kegiatan manajement bimbingan ditempat yang mendukung program BK di wilayah


distrik
Indikator:

Gambaran umum daru perkembangan komprehensif model BK


Komponen program BK Komprehensif
Dukungan sistem
Dukungan sistem terdiri dari kegiatan memanjement yang menetapkan, mempertahankan,
dan meningkatkan keseluruhan program bimbingan yang dilaksanakan dan
diimplementasikan melaluai kegiatan dalam bidang-bidang berikut:
Pengembangan provesional: konselor terlibat secara teratur dalam memperbaharui
keterampilan dan pengetahuan profesional mereka. Ini mungkin melibatkan partisipasi di
sekolah reguler in-service training, attending professional meetings, menyelesaikan
pendidikan pascasarjana, and/or contributing to professional literature.
Hubungan antara staf dan masyarakat
Konselor mengorientasi staf dan masyarakat untuk program BK komprehensif melalui cara
seperti: websites, newsletters, local media, and/or school-community presentations.
Konsultadi dengan guru: konselor berkonsultasi dengan guru dan anggota staf lainnya
secara teratur untuk menyediakan informasi, dukungan staf, dan menerima umpanbalik pada
kebutuhan yang muncul dari siswa.
Dewan penasehat: konselor melayani di departmental curriculum committees, community
Committees atau dewan penasehat untuk menjamin bahwa keberlanjutan dari program BK
menjadi bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan.
Masyarakat outreach: konselor memanfaatkan sumber daya manusia dan lembaga rujukan,
situs filed trip, kesempatan kerja, dan informasi pasar kerja lokal untuk mendukung
keseluruhan program BK.
Manajemen dan operasional program: konselor menyediakan tugas perencanaan dan
manajemen kebutuhan untuk mendukung kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan
program BK komprehensif. ini termasuk tanggung jawab yang dibutuhkan harus dipenuhi
sebagai anggota dari staf sekolah.
Research, Development, and Accountability: untuk menjamin akuntabilitas, konselor
mengevaluasi data dalam rangka untuk mengembangkan dan memperbaharui kegiatan dan
sumberdaya BK dalam pembelajaran.
Element dari perkembangan komprehensif program BK
Pengelolaan program, proses, dan waktu
Komponen program dan proses sampel
Dukungan sistem
Kegiatan menejement
Konsultasi
Community Outreach
Hubungan masyarakat
Empat komponen dari program Konseling Sekolah Komprehensif
Dukungan Sistem
Tujuan
Dukungan dan pelaksanaan program
Isu yang dibahas
 pengembangan program bimbingan
 pendidikan orang tua
 berkonsultasi dengan guru/administrator
 pengembangan staf untuk pendidik
 recana peningkatan sekolah
 pengembangan konselor profesional
 penelitian dan publikasi
 Community outreach
 Public relations
 Pembiayaan dan anggaran
Peran konselor
Manajemen program
Konsultasi
Koordinasi
Peran dan tanggung jawab dari konselor sekolah
Manajement program
Konselor sekolah memiliki fungsi di daerah dari program manjement program bimbingan
dalam unti sekolah dan distik sekolah. Konselor bekerja dengan fakultas, staf, siswa, orang
tua, dan anggota masyarakat untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program
bimbingan komprehensif. konselor harus dapat menggunakan proses perencanaan untuk
mendefinisikan kebutuhan dan prioritas serta untuk menentukan tujuan yang sesuai. Konselor
harus dapat untuk mengorganisasikan personil, suber daya fisik, dan kegiatan dalam
kaitannya untuk mendefinisikan kebutuhan, prioritas, dan tujuan. Juga harus mengevaluasi
program BK untuk mempertahankan kontribusi pada keseluruhan program pendidikan.
Koordinator
Konselor sebagai koordinator, mempertemukan orang-orang dan sumber daya dalam sekolah,
masyarakat, dan distrik untuk perkembangan pribadi/sosial, akademik, dan karis siswa
sepenuhnya.
Kompetensi konselor
Kompetensi yang diperlukan oleh konselor sekolah untuk melaksanakan enam peran yang
selaras dengan perkembangan komprehensif komponen program BK. Tanggung jawab kerja
konselor bervariasi tergantung pada pemantapan deskripsi tugas spesifik dalam setting kerja
mereka dan perbandingan antara konselor-siswa.
Assessment
Peran konselor
1. Program Manajement
 Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program komprehensif dari bimbingan,
termasuk layanan konseling (dukungan sistem).
 Kegiatan supervisi dari personil administrasi.
Tanggung jawab pekerjaan dari konselor sekolah
1. Perencanaan dan evaluasi program konseling
Contoh tugas utama:
 Meninjau program setiap tahun dengan administrator dan staf lainnya.
 Mendokumentasi dan mengevaluasi kegiatan guidance-learning seperti yang
diterapkan.
2. Mencapai perkembangan profesional yang berkelanjutan
 Membaca jurnal profesional dan bergabung dengan asosiasi profesi
 Mengambil pendidikan pascasarjana.
 Menghadiri konferensi dan worshop yang relevan yang disponsori oleh organisasi
profesional.
 Berkontribusi pada literatur atau memberikan presentase konferensi
 Memilki pengetahuan tentang isu multikultural dan legal/etika dalam pendidikan.
 Berkolaborasi dan bertukar sumber daya dan pengetahuan dengan rekan konseling
KONSELOR SMA
1. Perencanaan dan evaluasi program konseling
 Meninjau
 Mendokumntasi dan mengevaluasi
 Menyelesaikan evaluasi
 Melakukan Follow-up

Sampel format penilaian program


Perencanaan
Program BK koprehensif:
a. Mempertahankan jadwal dari kegiatan program BK komprehensif
b. Menetapkan tujuan dan standar untuk tahun ini, mengembangkan rencana untuk
bekerja pada tujuan dan standar, dan menilai perogram pada akhir tahun.
c. Validasi nilai dan menggunakan kegiatan BK melalui umpan balik intermitten dari
siswa, guru, administrator, dan orang tua.
Maksud perkataan intermittent adalah / The meaning of intermittent is : sela-menyela,
sela, berhenti untuk sementara waktu dan menyambungnya semula

Dukungan sistem
a. Menghabiskan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya dari waktu komponen
dukungan sistem.
b. Mempertahankan well-organized dan fungsi bimbingan sebagai puasat informasi
utama.
Administrasi program
a. Mempertahankan proefsional staf yang bersertifikat konselor sekolah melalui . . .

Menilai program saat ini


Apakah pengembangan program upaya yang sedang dilakukan untuk membuat program baru
untuk memperkuat atau mengarahkan kembali program yang ada, tahap ini harus diambil.
Bahkan dalam sekolah atau distrik tanpa konselor, bimbingan yang disediakan untuk siswa.
Langkah ini perlu menentukan desain yang sebenarnya dari, penentuan prioritas dalam, dan
sumberdaya yang tersedia untuk program BK saat ini. Dimulai dengan studi dari menulis
program bimbingan dan impelementasi aktual dari program. Data harus dikumpulkan dalam
kejelasan dari model program Bimbingan komprehensif untuk memfasilitasi perbandingan
dengan data yang digambarkan dengan program desain yang diinginkan. Yaitu,
mengidentifikasi alokasi dan sumber untuk setiap dari empat komponen dan prioeritas yang
ditetapkan dalam setiap komponen. Data ini juga memfasilitasi untuk mengidentifiasi dari
sumberdaya saat ini yang dialokasikan untuk program, dan juga bermanfaat sebagai
perbaikan keputusan yang dibuat.
Entails:memerlukan/mengharuskan
Mengembangkan program yang sedang dilakukan saat ini untuk membuat program baru
dalam rangka memperkuat atau mengarahkan kembali program yang ada.
Mengevaluasi desain, prioritas, dan sumberdaya yang tersedia untuk menentukan efektivitas
dari program BK saat ini
Mengimpun data dalam model program bimbingan komprehensif untuk membandingkat data
yang telah diperoleh dengan desain program baru yang diinginkan.
Menindentifikasi alokasi dan sumberdaya yang diperlukan untuk empat komponen program
BK dan prioritas yang ditetapkan pada setiap komponen saat ini yang bermanfaat sebagai
perbaikan keputusan yang dibuat.
Menggunakan data dan saran untuk menyusun kesimpulan serta penambilan keputusan,
rekomendasi dan perencanaan untuk meningkatkan dan mervisi program BK dan personil
implementasi program BK saat ini.
Pernyataan yang sesuai dengan pengembangan dari visi-misi dan filosofis/rasional.
Termasuk penyataan misi program yang mengidentifikasi populasi untuk dilayani melalui
program (siswa, orang tua, guru, administrators), berdasarkan konten dari program (area
konten dan tujuan), mengorganikasikan dari program delivery sistem (guidance curriculum,
responsive services, individual planning system, and system support).
The philosophy/rationale untuk program BK termasuk pernyataan keyakinan berdasarkan
pada kebutuhan siswa, sekolah, dan masyarakat. Pada tingkat ditrik, filosofis mungkun
digeneralisasikan selain pada tingkat sekolah mungkin lebih spesifik.
Mencantumkan asumsi dasar yang mendasari operasional dari program mungkin bermanfaat.
Ini mungkin termasuk pengakuan dari kompetensi dan pelatihan profesional konselor
sekolah. Sebuah pernyataan dapat dimasukkan yang menjelaskan pentingnya program
bimbingan kurikulum sekolah keseluruhan.
that undergird:mendasari bahwa
Listing:mencantumkan
Garis besar proses pengembangan program
Untuk merancang atau merancang kembali program BK komprehensif, kerangka waktu harus
diantisipasi dalam lima fase sebagai perikut: . . . . .
perancangan
Menetapkan rancangan program yang diinginkan
 Menilai kebutuhan siswa, sekolah, dan masyarakat.
 Mendefinisikan program khusus
Data kualitatif dan kuantitatif harus dipertimbangkan dalam mendefinisikan program. Desain
kuantitaif menetapkan secara numerikal bentuk dari program dan menggambarkan kunatitas
dari sumberdaya yang dialokasikan.
Data kuantitatif digambarkan seperti berikut:
Komponen::
Definisi deskriptif dan prioritas dari pernyataan.
Kontent:
Kompetensi, tujuan, dan prioritas tingkat kelas
Populasi
Siswa/kategori (misalnya, pengembangan, pencegahan, intervensi), dewasa (misalnya, guru
orang tua, administrator dan spesialis lainnya); dan prioritas dari layanan yang ditetapkan.
Peran staff:
Staf/kategori dan kompetnsi; dan penetapan prioritas untuk digunakan dari kompetensi.
Kegiatan:
Mendata kegiatan/komponen spesifik yang mewakili tingkat minimum dari layanan.
Permulaan kegiatan adalah esesnsi untuk menentukan priorita program. Bentuk saran untuk
menentukan priioritas yang disajikan.
Mengukur keseimbangan program yang diinginkan
Prioritas filosofis yang diimplementasikan melalui alokasi dari sumberdaya. Sumberdaya
yang tidak terbatas dan tampaknya siswa, orang tua, guru, dan lainnya perlu untuk layanan
yang tidak terbatas. Jadi, ini penting untuk menentukan bimbingan yang konkrit dan terukur
untuk alokasi dari sumber informasi lainnya yang kurang dari program bimbingan.
Memberikan akses yang seluas-luasnya pada siswa, orang tua, guru, dan lainnya untuk
memperoleh layanan BK.

Menetapkan program BK yang konkret dan terukur dengan mempertimbangkan alokasi dari
sumber daya yang tersedia.
Mempublikasikan standar program
Dokumen harus termasuk alasan, asumsi, dan definisi dari program dan deskripsi pekerjaan
untuk berbagai anggota staf program bimbingan. Lebih konkrete, lebih bermanfaat untuk
semua staf yang dilibatkan dalam program bimbingan. substeps dalam langkah ini adalah
self-explanatory:
 Menulis
 Mencetak
 Dapat diadministrasikan/persetujuan dewan
 Disalurkan kepada konselor, kepala sekolah, lainnya dengan minat/investasi dalam
program bimbingan.
Rencana transisi untuk program yang diinginkan
 Membandingkan/mempertentangkan program saat ini dengan program yang diinginkan
antara kuantitatif dan kualitatif.
Melalui pengumpulan data mengenai program saat ini, informasi yang tersedia tentang
keseimbangan program, tentang konselor menggunakan, waktu, layanan siswa, dan
kompetensi yang dibahas, dan sebagainya. Melalui proses perancangan, perbandingan
infromasi yang menjadi tersedia. Kesenjangan antara dua program (aktual dan
membayangkan) perlu untuk mengidentifikasi, membandingkan, dan mempertengkan.
 Pemantapan tujuan untuk perubahan
Pengembangan dan implementasi recana induk untuk perubahan implementasi
Tugas daftar untuk mengimplementasikan program
Mengidentifikasi alokasi atau SDM, finansial, dan-atau sumber politikal dibutuhkan untuk
perubahan efek, misalnya, peningkatan dalam hal barikut:
Sumber daya manusia, sumber finansial, dan sumber politik
Pengembangan time line secara realistik untuk menyelesaikan tugas-tugas dan memenuhi
kebutuhan sumberdaya.
Desain program yang dibutuhkan dan prioritas kegiatan.
Dengan menetapkan prioritas baru, kegiatan akan dikembangkan dan diimplementasika
dalam peningkatan dan perluasan dari keseluruhan program bimbingan. Kegiatan baru ini
seharusnya:
 Direncanakan secara hati-hati
 Berdasarkan pada kebutuhan asessment iformasi dan tujuan program,
 Tujuan telah jelas dinyatakan komperahansif dan pengembangan pembelajara, standar
siswa, dan strtegi konselor.
Evaluasi
Evaluasi adalah proses untuk menentukan efektivitas dari program BK. Tujuan dari evaluasi
adalah untuk menyediakan data dan sarana untuk menarik kesimpulan dan membuat
keputusan, rekomendari dan rencana untuk memperbaiki dan merevisi program BK dan
persoenel pelaksana program. Proses evaluasi seharusnya sistematis, kompehensif dan terus
menerus.
Evaluasi program
Terdapat beberapa metode dan tingkat untuk evaluasi dari program bimbingan untuk
“akuntabel”. Ini penting untuk pengembangan pedoman yang menyarankan pemantauan
pencapaian dari standart program sebagai pendekatan yang sesuai untuk akuntabilitas melalui
evaluasi. Evaluasi memiliki dan akan terus selama tahap perencanaan, perancangan, dan
pelaksanaan dari siklus program pengembangan. Proses evaluasi harus disediakan untuk
penilaian yang berlangsung dari kebutuhan siswa, pencapaian tujuan, tujuan, dan tolak ukur
untuk standar dan alokasi untuk perubahan kebutuhan siswa.
Evaluasi Konselor
Tujuan dari evaluasi konselor adalah untuk menjamin pengembangan dan kesinambungan
dari program BK dan untuk menjamin bahwa program melayani semua siswa. Evaluasi
konselor, seperti evaluasi program, perlu proses. Proses evaluasi harus termasuk prinsip-
prinsip logis, dan evaluasi yang sesuai, merefleksikan teknik saat ini dalam keterampilan
efektif BK, dan merefleksikan deskripsi kerja pada tingkat distrik dari konselor sekolah.
Poses evaluasi konselor harus memungkinkan untuk fleksibilitas dan individualitas dalam
implementasi dari program BK komprehensif untuk untuk lebih memenuhi kebutuhan siswa
secara individual serta menghasilkan program untuk melayani semua siswa.
Evaluasi konselor harus membuat penggunaan yang tepat dari pedoman kerja konselor
sekolah dan standar etika. Ini penting untuk menigkatkan perkembangan provesional pada
konselor sekolah karena ini menyediakan kesempatan untuk konselor untuk untuk
memperbaharui dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.

Evaluasi konselor seharusnya berdasarkan pada kinerja konselor dalam implementasi


perkembangan program BK komprehensif dan sesuai dengan pedoman kerja. Administrator
harus mendukung dan membantu konselor dalam implementasi perkembangan program BK
komprehensif.

Pengembangan penetapan tujuan dari evaluasi konselor adlaah bagian penting dari proses
keseluruhan evaluasi. Berikut adalah beberapa contoh dari kemungkinan tujuan yang
seharusnya termasuk dalam rencana evaluasi:
 Review deskripsi tugas konselor atau kompetensi konselor
 Membahas peran konselor dan kompetensi dalam instilah implementasi program.
 Mengidentifikasi area untuk meningkatkan dan mengembangkan rencana untuk
peningkatan dan dukungan
 Menyediakan sistim mendorong konselor menigkatkan diri dan kesempatan
pengembangan profesional dan dukungan
 Mendorong konselor akuntabilitas dalam implementasi program BK komprehensif
Mendorong kesempatan pengembangan profesional dari sekolah, staf, administrator dalam
pemahaman peran dari konselor dalam implementasi program BK.
Menjamin kompetensi konselor
 Mengidentifikasi kebutuhan dan sumber untuk pengembangan staf.
 Mengklarifikasi peran dari konselor untuk menjamin implementasi dari perkembangan
komprehensif program BK.
 Mengevaluasi staf menggunakan konseling terkait standar dan kriteria.
 Meningkatkan, menyediakan, dan mendukung kesempatan untuk perkembangan
profesional.

WAWANCARA TERSTRUKTUR
1. Bagaimana management dari pelaksanaan program BK di sekolah untuk mengelola
dan meningkatkan program BK.
 Bagaimana Huhungan (komunikasi dan koodinasi) antara konselor dengan
pemangku kepentingan di sekolah dan juga masyarakat (orang tua)?
 Bagaimana dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya
peningkatan/mempertahankan kualitas program BK komprehensif di sekolah?
 Bagaimana dengan upaya pengembangan profesional sebagai seorang
konselor?
 Bagaimana pelaksanaan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan program BK komprehensif?
 Bagaimana manajemen program dan pelaksanaan program BK secara
keseluruhan?
 BK adalah bagian kesatuan dalam program pendidikan di sekolah, bagaimana
dukungan BK terhadap kegiatan pembelajaran dan kegiatan menajement
lainnya?

Anda mungkin juga menyukai