Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FARMAKOTERAPI

“PHARMACOTHERAPY DIARRHEA”

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2023
TIM PENYUSUN:

1. JORIAN ARBI
2. ASRAFUL HAYATI
3. BAIQ KIKI CAHAYA MASLEHA
4. AHYATUN NAFIS
5. BAIQ HANIZA INTAN ANDINI
6. DINA MAHARANI
7. ENIDA INANG BAEZURA
8. HAZNA SAFIRA
9. HERLIN HUDAIRI
10. HIZRUL KAHFI

ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul,
“PHARMACOTHERAPY DIARRHEA” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis
berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang a
penyakit diare serta perlakuan yang dilakukan jika terkena penyakit ini yang bisa kita
pelajari.. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai
kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui
kajian pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing
kami, apt.ERMA EWISA OKRESIA, M.Farm dan juga kepada teman-teman seperjuangan
yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat
dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan
Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Selong, 1 November 2023

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iv
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1.Rumusan masalah.........................................................................................................................1
1.2.Manfaat........................................................................................................................................1
1.3.Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................................2
2.1. Pengertian Diare..........................................................................................................................2
BAB III: PENUTUP...................................................................................................................................7
1. Kesimpulan.................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................8

iv
BAB I : PENDAHULUAN

1.1.Rumusan masalah:

 Apa pengertian atau definisi dari penyakit diare


 Apa saja nama obat yang diberikan sesuai dengan tingkatan penyakitnya
 Apa saja tata laksana yang dilakukan jika terkena penyakit diare

1.2.Manfaat
 Dapat mengetahui pengertian atau definisi dari penyakt diare
 Dapat mengetahui obat apa saja yang diberikan sesuai dengan tingkatan penyakitnya
 Dapat mengetahui tata laksana yang dilakukan jika terkena penyakit diare

1.3.Tujuan
 Mampu memahami apa itu penyakit diare serta penangananya

v
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Diare
Definisi diare : perubahan pada frekuensi BAB menjadi lebih sering dari kondisi normal
atau perubahan konsistensi feses menjadi lebih encer atau kedua-duanya dalam waktu kurang
dari 14 hari. Umumnya disertai dengan gejala gangguan saluran cerna yang lain seperti mual,
muntah dan nyeri perut, kadang disertai demam, darah pada feses serta tenesmus ( gejala
disentri).

2.2. Klasifikasi diare

1. Diare akut

Diare akut adalah kumpulan gejala diare berupa defekasi dengan tinja cair atau lunak
dengan tanpa darah atau lendir dengan frekuensi 3 kali sehari atau lebih dan berlangsung
kurang dari 14 hari dan frekuensi kurang dari 4 kali perhari secara mendadak.

2. diare kronik

Diare yang berlangsung lebih dari 4 minggu berdasarkan banyaknya kehilangan cairan dari
tubuh

1. diare dehidrasi berat


Biasanya terjadi mencret terus menerus lebih dari 10 kali disertai muntah sedang atau
ringan.

Berdasarkan ada atau tidaknya infeksi, diare dibagi 2 :

1. diare spesifik
Diare yang disebabkan oleh infeksi virus bakteri, atau parasit. Gejalanya adalah adanya
lendir atau darah atau busa pada feses.
2. diare non spesifik
Diare yang bukan disebabkan oleh kuman khusus maupun parasit. Penyebabnya adalah
makanan yang merangsang atau yang tercemar toksin, gangguan pencernaan dan sebagainya.
Gelanya adalah tidak ada darah, lendir pada feses.
Penyakit daire dapat disebabkan oleh 3 jenis :
1. diare akibat virus

vi
Dapat melekat pada sel-sel mukosa yang menyebabkan kerusakan sehingga kapasitas
resorbsi menurun tetapt sekresi air dan elektrolit bertambah dan dapat lenyap dengan
sendirinya dan biasanya terjadi dalam 6 hari.
2. diare akibat enterotoksin
Penyebabnya adalah bakteri yang membentuk enterotoksin, sel-sel nya melekat pada sel
mukosa dan merusaknya. Diare ini bersifat self limiting yang dapat sembuh dengan sendirinya
tanpa pengobatan kurang lebih 5 hari, dan setelah itu sel-sel yang rusak diganti oleh sel-sel
baru.
3. diare akibat bakteri
Bakteri-bakteri tertentu memperbanyak diri dan membentuk toksin yang mana dapat
diabsorbsi kedalam darah dan menimbulkan gejala hebat seperti demam, nyeri kepala dan
kejang-kejang. Disamping mencret berdarah atau lendir disebabkan oleh jenis salmonela,
sigela, jenis coli tertentu dan basil compylobacter jejuni

2.3. Nama Obat Dan Mekanisme Kerja

Diare akut tanpa gejala demam dapat diberikan larutan elektrolit seperti oralit dan
minuman isotonic lainnya. Obat dengan adanya radang atau infeksi dapat ditangani dengan
pemberian obat antibiotik seperti tetrasiklin dan ciprofloxacin.

Sub golongan obat diare, mekanisme kerja dan contoh obat:

1. Adsorben

Adsorbent bekerja dengan menyerap dan mengikat zat berbahaya atau racun dalam usus
yang dapat menyebabkan diare. Mereka bertindak seperti spons yang menyerap kelebihan air
dan zat-zat lain yang menyebabkan diare dalam saluran pencernaan, sehingga mengurangi
frekuensi dan konsistensi tinja yang cair

Contoh obat:

 Attapulgite (bentuk sediaan: tablet 600 mg)


 kaolin
2. Antimotilitas

vii
Antimotilitas bekerja dengan mengurangi kecepatan pergerakan makanan dalam saluran
penceernaan, sehingga memberikan waktu lebih untuk penyerapan cairan dan nutrisi oleh
usus.

Contoh obat:

 Loperamide HCL (bentuk sediaan tablet/kaplet 2 mg)


3. Antipasmodik

Bekerja dengan mengendurkan otot polos pada dinding usus sehingga mengurangi rasa
sakit dan kram yang disebabkan oleh diare menghambat infuls saraf yang dikirim ke otot usus
sehingga mengurangi kontraksi berlebihan pada dinding usus.

Contoh obat:

 Atrofin sulfate/ekstrak belladone


 Mebeverine HCL

2.4. Tata Laksana Pengobatan Diare

viii
Perlakuan atau pengobatan diare dibagi menjadi 2 bagian yaitu akut dan kronis. Untuk yang
akut kurang dari 3 hari apabila terindikasi demam maka pengobatan yang seharusnya
dilakukan ialah mengecek WBC (White Blood Cell), RBC (Red Blood Cell),dan parasite dan
jika pada pengecekan tersebut hasilnya negatif maka pengobatannya hanya dilakukan dengan
cara memberikan terapi simtomatik ( memberikan obat paracetamol,salbutamol,atau
ibupropen ). Sedangkan apabila tidak terindikasi demam maka yang dilakukan hanya dengan
memberikan terapi simtomatik,mengganti cairan oralit,memberikan obat loperamide atau
diphenoxylate,dan disarankan diet untuk mengurangi asupan makanan yang masuk agar
frekuensi BAB nya sedikit menurun.

Untuk diare kronis bisa dilihat dari lama waktu sakitnya yaitu lebih dari 14 hari yang bisa jadi
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

1.Infeksi pada pencernaan

2.Penyakit inflamasi Usus

3.Malabsorpsi

4.Tumor hormonal sekretori

5. Narkoba

6.Gangguan motilitas

Dilakukan pengecekan sesuai dengan prosedur misalnya pengecekan


parasite,WBC,RBC,lemak,dan juga dengan sigmoidoskopi biopsi usus. Apabila tidak
ditemukan gejala maka yang dilakukan adalah memberikan cairan didalam tubuh dengan
cairan oralit atau air putih, menghentikan penggunaan obat yang menyebabkan diare nya
muncul, disarankan diet dan diberikan obat loperamide dengan gandengan obat golongan

ix
antimotilitas dengan golongan adsorbent

x
BAB III: PENUTUP

1. Kesimpulan
Diare adalah gejala berupa frekuensi BAB meningkat, volume meningkat, konsistensi
menurun. Penanganannya tergantung dari apakah diare akut atau kronis.

Apabila diare akut dengan gejala tidak mengalami demam terapi yang disarankan untuk
pasien adalah meminum pengganti cairan elektrolit, contoh obatnya adalah oralit yang
bertujuan bukan hanya untuk menghentikan diare tapi untuk mengganti cairan. Meminum
obat loperamide sub golongan antimotilitas dan diet. Berbeda halnya diare dengan gejala
demam, maka dicurigai kemungkinan terdapat infeksi, kalau negatif obat golongan antiseptik
dan positif obat golongan antibiotik. Apabila diare kronik adanya kondisi tidak normal
sehingga harus dilakukan pemeriksaan.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Depkes, 1999, Buku Ajar Diare. Jakarta

Neal, M.J. 2012. Medical Pharmacology at a Glance 7th Ed. London: John Wiley & Sons

xii

Anda mungkin juga menyukai