Slamet - Prayitno - Pengembangan IPS
Slamet - Prayitno - Pengembangan IPS
“Kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih sangat
terlihat, dengan fasilitas pendidikan yang kurang memadai, tenaga pengajar yang terbatas,
dan aksesibilitas yang rendah di daerah pedesaan”
Ketimpangan kualitas pendidikan merupakan salah satu isu pendidikan yang fundamental di
Indonesia. Kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih sangat
terlihat, dengan fasilitas pendidikan yang kurang memadai, tenaga pengajar yang terbatas, dan
aksesibilitas yang rendah di daerah pedesaan.
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis ketimpangan kualitas dan aksesibilitas pendidikan di
Indonesia berdasarkan survei PISA tahun 2015. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode
analisis data sekunder.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat ketimpangan kualitas pendidikan antara daerah
perkotaan dan pedesaan. Siswa di daerah perkotaan memiliki skor literasi membaca, matematika,
dan sains yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa di daerah pedesaan. Selain itu, siswa di
daerah perkotaan juga memiliki aksesibilitas yang lebih tinggi terhadap pendidikan yang
berkualitas. Aditomo, D., & Felicia, F. (2018). Ketimpangan dan aksesibilitas pendidikan di
Indonesia berdasarkan survei Pisa tahun 2015. Jurnal Pendidikan Humaniora, 6(2), 139-148.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Oleh karena itu, artikel ini dibuat untuk memberikan informasi dan pemahaman
tentang ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia. Artikel ini juga diharapkan
dapat mendorong pemerintah, lembaga pendidikan, guru, orang tua, dan masyarakat
luas untuk bersama-sama mengatasi ketimpangan ini.
Berikut adalah beberapa faktor yang melatar belakangi dibuatnya artikel ini:
1. Ketimpangan kualitas pendidikan merupakan salah satu isu pendidikan yang
fundamental di Indonesia.
2. Ketimpangan ini memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap
pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.
3. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan
Indonesia yang sejahtera dan berdaya saing.
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dibuatnya artikel dengan judul "Ketimpangan Kualitas Pendidikan" adalah:
.
C. PEMBAHASAN
Artikel dengan judul "Ketimpangan Kualitas Pendidikan" memberikan gambaran
yang cukup komprehensif tentang ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia.
Artikel ini menjelaskan pengertian ketimpangan kualitas pendidikan, faktor-faktor
yang menyebabkan ketimpangan ini, dampak dari ketimpangan ini, upaya-upaya
yang telah dilakukan untuk mengatasinya, serta solusi-solusi untuk mengatasi
ketimpangan ini.
d. Perbedaan latar belakang sosial ekonomi: Siswa dari keluarga yang kurang
mampu seringkali memiliki akses yang terbatas terhadap pendidikan yang
berkualitas, karena mereka harus bekerja untuk membantu keluarga atau
karena tidak mampu membayar biaya pendidikan.
3. Dampak dari Ketimpangan Kualitas Pendidikan
Ketimpangan kualitas pendidikan memiliki dampak negatif yang signifikan
terhadap pembangunan sumber daya manusia di Indonesia, antara lain:
a. Kesenjangan dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan: Siswa dari
daerah pedesaan seringkali memiliki penguasaan pengetahuan dan
keterampilan yang lebih rendah dibandingkan dengan siswa dari daerah
perkotaan, sehingga mereka kurang kompetitif dalam melanjutkan
pendidikan dan memasuki dunia kerja.
b. Merekrut dan melatih guru yang berkualitas: Pemerintah telah merekrut dan
melatih guru yang berkualitas untuk ditempatkan di daerah-daerah terpencil
dan terisolasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran di
daerah tersebut.
c. Meningkatkan aksesibilitas pendidikan: Pemerintah telah meningkatkan
aksesibilitas pendidikan dengan menyediakan transportasi atau fasilitas
penginapan bagi siswa yang tinggal di daerah terpencil dan terisolasi.
d. Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran: Pemerintah dan lembaga pendidikan telah memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di daerah pedesaan, misalnya dengan menyediakan akses
internet dan konten pendidikan digital.
• Aditomo, D., & Felicia, F. (2018). Ketimpangan dan aksesibilitas pendidikan di Indonesia
berdasarkan survei Pisa tahun 2015. Jurnal Pendidikan Humaniora, 6(2), 139-148.
• Azis, A., & Ashari, M. (2021). Ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia: Analisis
data pisa 2018. Jurnal Pendidikan, 5(2), 163-174.
• Badan Pusat Statistik. (2021). Statistik pendidikan tahun 2021. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
• Dewi, M. A., & Wardani, R. (2022). Ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia:
Dampak dan solusinya. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 6(1), 1-11.
• Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. (2022). Laporan hasil evaluasi program
pendidikan tahun 2021. Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
• Kemendikbudristek. (2023). Laporan kinerja Kemendikbudristek tahun 2022. Jakarta:
Kemendikbudristek.
• Kementerian Keuangan. (2023). Anggaran pendidikan tahun 2023. Jakarta: Kementerian
Keuangan.
• Muhajir, A. (2022). Ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia: Perspektif pendidikan
multikultural. Jurnal Pendidikan Islam, 13(1), 22-39.
• Nur, A., & Irfan, M. (2022). Ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia: Analisis data
pisa 2018. Jurnal Kajian Pendidikan, 7(1), 1-10.
• Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. (2022).
Laporan hasil penelitian evaluasi program pendidikan tahun 2021. Jakarta: Pusat
Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
• Rahmat, M., & Setyaningsih, E. (2022). Ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia:
Analisis data pisa 2018. Jurnal Pendidikan Dasar, 13(1), 1-10.
• Suryana, A. (2020). Reformasi pendidikan nasional: Tantangan dan peluang. Jakarta:
Kencana.
• Trianto. (2014). Mengatasi kesulitan belajar: Karakteristik kesulitan dan pengajaran
remedial. Jakarta: Kencana.
• Wahyudi, A., & Widiasih, S. (2022). Ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia:
Analisis data pisa 2018. Jurnal Pendidikan Islam, 13(2), 133-146.
• Wardani, R. (2021). Ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia: Analisis data pisa
2018. Jurnal Pendidikan, 5(1), 1-11.