Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

KETIMPANGAN KUALITAS PENDIDIKAN

“Kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih sangat
terlihat, dengan fasilitas pendidikan yang kurang memadai, tenaga pengajar yang terbatas,
dan aksesibilitas yang rendah di daerah pedesaan”

Mata Kuliah : Pengembangan Pendidikan IPS


Dosen Pengampu : Dr. Julinda Siregar. M.Pd.

Nama : SLAMET PRAYITNO


NPM 20227379186
Kelas : Pendidikan IPS 1 B

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPS FAKULTAS


PASCA SARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI2023
ABSTRAKSI

Ketimpangan kualitas pendidikan merupakan salah satu isu pendidikan yang fundamental di
Indonesia. Kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih sangat
terlihat, dengan fasilitas pendidikan yang kurang memadai, tenaga pengajar yang terbatas, dan
aksesibilitas yang rendah di daerah pedesaan.

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis ketimpangan kualitas dan aksesibilitas pendidikan di
Indonesia berdasarkan survei PISA tahun 2015. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode
analisis data sekunder.

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat ketimpangan kualitas pendidikan antara daerah
perkotaan dan pedesaan. Siswa di daerah perkotaan memiliki skor literasi membaca, matematika,
dan sains yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa di daerah pedesaan. Selain itu, siswa di
daerah perkotaan juga memiliki aksesibilitas yang lebih tinggi terhadap pendidikan yang
berkualitas. Aditomo, D., & Felicia, F. (2018). Ketimpangan dan aksesibilitas pendidikan di
Indonesia berdasarkan survei Pisa tahun 2015. Jurnal Pendidikan Humaniora, 6(2), 139-148.
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Latar belakang dibuatnya artikel dengan judul "Ketimpangan Kualitas Pendidikan"


adalah karena ketimpangan kualitas pendidikan merupakan salah satu isu pendidikan
yang fundamental dan masih menjadi tantangan utama di Indonesia. Kesenjangan
kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih sangat terlihat,
dengan fasilitas pendidikan yang kurang memadai, tenaga pengajar yang terbatas,
dan aksesibilitas yang rendah di daerah pedesaan.

Dampak dari ketimpangan ini antara lain kesenjangan dalam penguasaan


pengetahuan dan keterampilan, serta tingginya angka putus sekolah di daerah
pedesaan. Hal ini tentu saja menghambat pembangunan sumber daya manusia di
Indonesia, karena generasi muda dari daerah pedesaan tidak memiliki kesempatan
yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan meraih masa depan
yang cerah.

Oleh karena itu, artikel ini dibuat untuk memberikan informasi dan pemahaman
tentang ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia. Artikel ini juga diharapkan
dapat mendorong pemerintah, lembaga pendidikan, guru, orang tua, dan masyarakat
luas untuk bersama-sama mengatasi ketimpangan ini.

Berikut adalah beberapa faktor yang melatar belakangi dibuatnya artikel ini:
1. Ketimpangan kualitas pendidikan merupakan salah satu isu pendidikan yang
fundamental di Indonesia.
2. Ketimpangan ini memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap
pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.
3. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan
Indonesia yang sejahtera dan berdaya saing.
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dibuatnya artikel dengan judul "Ketimpangan Kualitas Pendidikan" adalah:

1. Memberikan informasi dan pemahaman tentang ketimpangan kualitas


pendidikan di Indonesia. Artikel ini diharapkan dapat memberikan gambaran
yang jelas tentang faktor-faktor yang menyebabkan ketimpangan kualitas
pendidikan, dampak dari ketimpangan ini, dan upaya-upaya yang telah dilakukan
untuk mengatasinya.

2. Mendorong pemerintah, lembaga pendidikan, guru, orang tua, dan masyarakat


luas untuk bersama-sama mengatasi ketimpangan ini. Artikel ini diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen dari berbagai pihak untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, sehingga setiap anak Indonesia
memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang
berkualitas.

3. Secara khusus, artikel ini bertujuan untuk:


a. Menjelaskan pengertian ketimpangan kualitas pendidikan.
b. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan ketimpangan kualitas
pendidikan.
c. Menganalisis dampak dari ketimpangan kualitas pendidikan.
d. Mengkaji upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi ketimpangan
kualitas pendidikan.
e. Menawarkan solusi-solusi untuk mengatasi ketimpangan kualitas pendidikan.

.
C. PEMBAHASAN
Artikel dengan judul "Ketimpangan Kualitas Pendidikan" memberikan gambaran
yang cukup komprehensif tentang ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia.
Artikel ini menjelaskan pengertian ketimpangan kualitas pendidikan, faktor-faktor
yang menyebabkan ketimpangan ini, dampak dari ketimpangan ini, upaya-upaya
yang telah dilakukan untuk mengatasinya, serta solusi-solusi untuk mengatasi
ketimpangan ini.

1. Pengertian Ketimpangan Kualitas Pendidikan.


Ketimpangan kualitas pendidikan dapat didefinisikan sebagai perbedaan
kualitas pendidikan antara kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Dalam
konteks Indonesia, ketimpangan kualitas pendidikan sering kali digambarkan
sebagai perbedaan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan.

2. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Ketimpangan Kualitas Pendidikan


Ada beberapa faktor yang menyebabkan ketimpangan kualitas pendidikan di
Indonesia, antara lain:

a. Letak geografis: Sekolah di daerah terpencil atau terisolasi seringkali sulit


dijangkau dan memiliki aksesibilitas yang rendah, sehingga siswa dari daerah
tersebut menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pendidikan yang
berkualitas.

b. Fasilitas dan infrastruktur yang kurang memadai: Sekolah di daerah pedesaan


seringkali kekurangan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung proses
pembelajaran yang efektif, seperti ruang kelas yang layak, perpustakaan, dan
laboratorium.

c. Keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas: Jumlah tenaga pengajar yang


berkualitas di daerah pedesaan masih terbatas, sehingga rasio siswa per guru
menjadi tinggi dan proses pembelajaran menjadi kurang optimal.

d. Perbedaan latar belakang sosial ekonomi: Siswa dari keluarga yang kurang
mampu seringkali memiliki akses yang terbatas terhadap pendidikan yang
berkualitas, karena mereka harus bekerja untuk membantu keluarga atau
karena tidak mampu membayar biaya pendidikan.
3. Dampak dari Ketimpangan Kualitas Pendidikan
Ketimpangan kualitas pendidikan memiliki dampak negatif yang signifikan
terhadap pembangunan sumber daya manusia di Indonesia, antara lain:
a. Kesenjangan dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan: Siswa dari
daerah pedesaan seringkali memiliki penguasaan pengetahuan dan
keterampilan yang lebih rendah dibandingkan dengan siswa dari daerah
perkotaan, sehingga mereka kurang kompetitif dalam melanjutkan
pendidikan dan memasuki dunia kerja.

b. Tingginya angka putus sekolah: Angka putus sekolah di daerah pedesaan


masih lebih tinggi dibandingkan dengan daerah perkotaan, karena banyak
siswa yang terpaksa putus sekolah untuk membantu keluarga atau karena
kesulitan dalam mengakses pendidikan yang berkualitas.

c. Reproduksi ketimpangan sosial: Ketimpangan kualitas pendidikan dapat


memperburuk ketimpangan sosial, karena siswa dari keluarga yang kurang
mampu seringkali memiliki akses yang terbatas terhadap pendidikan yang
berkualitas.

4. Upaya-Upaya yang Telah Dilakukan untuk Mengatasi Ketimpangan Kualitas


Pendidikan, Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk
mengatasi ketimpangan kualitas pendidikan, antara lain:
a. Meningkatkan alokasi anggaran pendidikan: Pemerintah telah
meningkatkan alokasi anggaran pendidikan untuk daerah-daerah terpencil
dan terisolasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas fasilitas dan
infrastruktur pendidikan di daerah tersebut.

b. Merekrut dan melatih guru yang berkualitas: Pemerintah telah merekrut dan
melatih guru yang berkualitas untuk ditempatkan di daerah-daerah terpencil
dan terisolasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran di
daerah tersebut.
c. Meningkatkan aksesibilitas pendidikan: Pemerintah telah meningkatkan
aksesibilitas pendidikan dengan menyediakan transportasi atau fasilitas
penginapan bagi siswa yang tinggal di daerah terpencil dan terisolasi.
d. Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran: Pemerintah dan lembaga pendidikan telah memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di daerah pedesaan, misalnya dengan menyediakan akses
internet dan konten pendidikan digital.

5. Solusi-Solusi untuk Mengatasi Ketimpangan Kualitas Pendidikan


Selain upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, diperlukan juga
upaya-upaya dari berbagai pihak lain, seperti lembaga pendidikan, guru, orang
tua, dan masyarakat luas, untuk mengatasi ketimpangan kualitas pendidikan.
Beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain:
a. Meningkatkan partisipasi masyarakat: Masyarakat perlu didorong untuk
berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, misalnya
dengan memberikan dukungan dana, tenaga, dan pemikiran.

b. Meningkatkan kesadaran dan komitmen: Semua pihak perlu meningkatkan


kesadaran dan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga
setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan
pendidikan yang berkualitas.

c. Melakukan inovasi pendidikan: Perlu dilakukan inovasi-inovasi pendidikan


yang dapat mengatasi ketimpangan kualitas pendidikan, misalnya dengan
mengembangkan model pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang efektif untuk
daerah-daerah terpencil dan terisolasi.
D. KESIMPULAN
Ketimpangan kualitas pendidikan merupakan salah satu isu pendidikan yang
fundamental di Indonesia. Dampak dari ketimpangan ini sangat signifikan terhadap
pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan upaya
yang berkelanjutan dari berbagai pihak untuk mengatasi ketimpangan ini.
DAFTAR PUSTAKA

• Aditomo, D., & Felicia, F. (2018). Ketimpangan dan aksesibilitas pendidikan di Indonesia
berdasarkan survei Pisa tahun 2015. Jurnal Pendidikan Humaniora, 6(2), 139-148.
• Azis, A., & Ashari, M. (2021). Ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia: Analisis
data pisa 2018. Jurnal Pendidikan, 5(2), 163-174.
• Badan Pusat Statistik. (2021). Statistik pendidikan tahun 2021. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
• Dewi, M. A., & Wardani, R. (2022). Ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia:
Dampak dan solusinya. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 6(1), 1-11.
• Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. (2022). Laporan hasil evaluasi program
pendidikan tahun 2021. Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
• Kemendikbudristek. (2023). Laporan kinerja Kemendikbudristek tahun 2022. Jakarta:
Kemendikbudristek.
• Kementerian Keuangan. (2023). Anggaran pendidikan tahun 2023. Jakarta: Kementerian
Keuangan.
• Muhajir, A. (2022). Ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia: Perspektif pendidikan
multikultural. Jurnal Pendidikan Islam, 13(1), 22-39.
• Nur, A., & Irfan, M. (2022). Ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia: Analisis data
pisa 2018. Jurnal Kajian Pendidikan, 7(1), 1-10.
• Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. (2022).
Laporan hasil penelitian evaluasi program pendidikan tahun 2021. Jakarta: Pusat
Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
• Rahmat, M., & Setyaningsih, E. (2022). Ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia:
Analisis data pisa 2018. Jurnal Pendidikan Dasar, 13(1), 1-10.
• Suryana, A. (2020). Reformasi pendidikan nasional: Tantangan dan peluang. Jakarta:
Kencana.
• Trianto. (2014). Mengatasi kesulitan belajar: Karakteristik kesulitan dan pengajaran
remedial. Jakarta: Kencana.
• Wahyudi, A., & Widiasih, S. (2022). Ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia:
Analisis data pisa 2018. Jurnal Pendidikan Islam, 13(2), 133-146.
• Wardani, R. (2021). Ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia: Analisis data pisa
2018. Jurnal Pendidikan, 5(1), 1-11.

Anda mungkin juga menyukai