Ppt-Draft Final Bakit 2023 - Ed
Ppt-Draft Final Bakit 2023 - Ed
Tahun 2023
1. PENDAHULUAN
Penyusunan RIP dan DED Pelabuhan Penyeberangan Bakit perlu dilakukan mengingat:
Maksud
❑ Sebagai pedoman dalam pengembangan, pembangunan dan operasionalisasi
kegiatan kepelabuhanan;
❑ Sebagai alat pengendalian dan pengawasan segala kegiatan kepelabuhanan;
❑ Sebagai alat untuk mencapai tujuan/sasaran dalam mengidentifikasi kegiatan
kepelabuhanan ke dalam rencana kegiatan kepelabuhanan pada jangka pendek,
menengah dan panjang.
Tujuan
❑ Untuk memperoleh gambaran kondisi eksisting;
❑ Memperoleh gambaran kondisi operasional pelabuhan proyeksi jangka pendek hingga
jangka panjang terkait kegiatan transportasi di wilayah studi;
❑ Untuk menyiapkan dokumen pelaksanaan pembangunan pelabuhan yang bersifat
teknis dan berskala/terukur;
❑ Untuk mendapatkan dokumen spesifikasi teknis dan rencana anggaran biaya sebagai
acuan pelaksanaan pembangunan pelabuhan.
3. LINGKUP UMUM KEGIATAN
Rekomendasi Pembuatan
Analisis dan pembangunan & laporan dan
Survey
Penyajian Data pengembangan dokumen
pelabuhan. lelang.
•Penyusunan Rencana
•Survey Pendahuluan Induk Pelabuhan
•Survey Topografi •Pembuatan peta &
•Survey Bathymetri layout
•Survey Hidrography •Pemodelan
•Survey Penyelidikan hidrooseanografi ;
Tanah •Pemodelan struktur
bangunan.
•Penyusunan Laporan
Survey
4. ORIENTASI LOKASI PEKERJAAN
❑ Bakit merupakan salah satu desa di Kec.
Parittiga, Kab. Bangka Barat, Prov. Bangka
Belitung.
❑ Terletak ± 75 km dari ibu kota Kab. Bangka Barat
(Kecamatan Muntok).
5. TINJAUAN KEBIJAKAN DAN STUDI TERKAIT
5.1 TINJAUAN KEBIJAKAN
PERDA NO.1/2014
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KAB. BANGKA BARAT
RZWP3K PROV.
PERDA
KEP. BANGKA
NO.3/2020
BELITUNG
❑ Lokasi rencana
Pelabuhan
Penyeberangan Bakit
berada Zona Perikanan
Budi Daya, sub zona budi
daya laut (KPU-BD-BL-008)
yang berada di Perairan
Teluk Klabat Dalam.
5. TINJAUAN KEBIJAKAN DAN STUDI TERKAIT
5.1 TINJAUAN KEBIJAKAN
BAKIT
❑ Berdasarkan peta Rencana Batas DLKR
Perairan Terminal Belinyu Pelabuhan
Pangkalan Balam, lokasi rencana
pelabuhan bakit berada di dalam area
DLKR Perairan Terminal Belinyu
Pelabuhan Pangkalan Balam
5. TINJAUAN KEBIJAKAN DAN STUDI TERKAIT
5.1 TINJAUAN KEBIJAKAN
DOKUMEN KESESUAIAN KETERANGAN
NO ASPEK
ADA TIDAK YA TIDAK
• KP 432 Tahun 2017 (Sub Lampiran A4, Pelabuhan Laut yang
Rencana Induk
digunakan untuk melanyani Angkutan Penyeberangan) belum
1 Pelabuhan Nasional V - - V
terdapat Rencana Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan di
(RIPN)
lokasi Bakit
• Dalam Perda No. 2 tahun 2014 Tentang RTRWP (Pasal 14), terdapat
rencana pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Ru
2 RTRW Provinsi V - V -
(Kabupaten Bangka Barat) – Pelabuhan Belinyu (Kabupaten
Bangka);
• Dalam Perda No. 1 tahun 2014 tentang RTRWK (Pasal 12), terdapat
rencana pengembangan Alur dan lintas penyeberangan Tanjung
Ru – Belinyu.
3 RTRW Kabupaten/Kota V - V -
• Rekomendasi Bupati Bangka Barat N0.HB.02/61/DISPERKIMHUB/2023
mengenai kesesuaian dan keterpaduan dengan RTRWK Bangka
Barat
• Lokasi rencana Pelabuhan Penyeberangan Bakit berada Zona
4 RZWP3K Provinsi V* - - -
Perikanan Budi Daya, sub zona budi daya laut (KPU-BD-BL-008)
DLKR/DLKP Pelabuhan • Lokasi rencana pelabuhan bakit berada di dalam area DLKR
5 V - - V
Sekitar Perairan Terminal Belinyu Pelabuhan Pangkal Balam.
Lokasi rencana pelabuhan tidak berada/berbatasan dengan kawasan
Lokasi tidak berada lindung merujuk pada:
dalam area kawasan • Peraturan Daerah (Perda) No.3 Tahun 2020 tentang RZWP3K,
6 V - V -
lindung / konservasi • Rekomendasi Bupati Bangka Barat N0.HB.02/61/DISPERKIMHUB/2023
alam mengenai kesesuaian dan keterpaduan dengan RTRWK Bangka
Barat.
Lahan Area Darat • Sertifikat Hak Pakai No. 00008 Desa/ Kelurahan Bakit (luas 10.127m2),
7 V - V -
Pelabuhan dgn pemegang hak pakai tanah Pemprov. Kep. Bangka Belitung.
• Surat Keterangan Bupati Bangka Barat No.
Lahan Akses Jalan
8 V - V - 500.11/348/DISPERKIMHUB/2023 mengenai Akses Jalan Pelabuhan
Pelabuhan
Penyeberangan Bakit – Mantung.
5. TINJAUAN KEBIJAKAN DAN STUDI TERKAIT
5.2 STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PELABUHAN/DERMAGA (TRANS TIGA BABEL)
❑ Studi Kelayakan Pembangunan
Pelabuhan/Dermaga (Trans Tiga Babel)
telah mengindentifikasikan Lokasi
Rencana Pembangunan di mantung
(Kab. Bangka), dan Tanjung Gading (Kab.
Bangka) Tanjung Ru (Kab. Bangka Barat),
tanjong Gading (Kab. Bangka Selatan)
❑ Terdapat 3 lokasi alternatif pada lokasi
rencana pembagunan Pelabuhan di
Tanjung Ru (Kab. Bangka Barat), yaitu :
1. Pantai Ru 1
2. Bakit
3. Bakit (Jetty)
2
3
5. TINJAUAN KEBIJAKAN DAN STUDI TERKAIT
5.2 STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PELABUHAN/DERMAGA (TRANS TIGA BABEL)
❑ Lokasi di simpul Bakit/Tanjung Ru yang layak dan
menjadi prioritas/terpilih untuk dikembangkan dan
ditindak lanjuti dengan studi berikutnya adalah
lokasi Bakit (Jetty).
❑ Beberapa rekomendasi dalam Studi Kelayakan
Pembangunan Pel./Dermaga Penyeberangan
(Trans Tiga Babel) adalah:
1. Pengembangan pelabuhan penyeberangan di
lokasi prioritas dapat dilanjutkan ke studi
berikutnya.
2. Simpul yang tidak masuk dalam RTRW Provinsi
maupun Kabupaten, agar menjadi bahan
dalam review lokasi pelabuhan
penyeberangan yang disarankan atau
direkomendasikan.
3. Peran aktif pemerintah daerah terkait lokasi
rencana pel. penyeberangan yang
terpilih/prioritas, berkaitan dengan status lahan
(harus atas nama pemerintah daerah) dan
peningkatan akses jalan ke lokasi pekerjaan.
5. TINJAUAN KEBIJAKAN DAN STUDI TERKAIT
5.2 STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PELABUHAN/DERMAGA (TRANS TIGA BABEL)
ALTERNATIF TERPILIH LOKASI PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
Sumber: puprprkp.babelprov.go.id
Sumber: PVMBG
6. GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
6.2 KABUPATEN BANGKA BARAT ❑ Secara Geografis, Kab. Bangka Barat terletak
antara 01°00’ - 02°10’ Lintang Selatan dan 105°00’
- 106°00’ Bujur Timur.
❑ Batas wilayah Kab. Bangka Barat adalah:
• Utara – Laut Natuna;
• Selatan – Selat Bangka;
• Barat – Selat Nangka;
• Timur – Kabupaten Bangka.
❑ Wilayah administrasi terdiri dari 6 kecamatan,
dengan luas wilayah ± 2.888,15 km2
Lokasi Terpilih
Bakit Jetty
Area Trestle & Dermaga a) Lokasi rencana Pelabuhan Penyeberangan Bakit adalah di desa
Penyeberangan Bakit Kec. Parit Tiga, jarak lokasi ke pusat Kota Kab. Bangka
Barat (Muntok) adalah ± 101 km atau 2 jam jalan darat.
b) Pembangunan Dermaga dibutuhkan panjang Causeway
dan/atau Trestle ± 225 - 240 m pada kedalaman rencana sea
bed > -4.0 mLws;
c) Status Lahan darat adalah Tanah Negara untuk rencana
Pelabuhan Penyeberangan Bakit saat ini sudah dibebaskan dan
proses sertifikat Hak Milik seluas 10.127,5 m2;
d) Kondisi Lahan Darat adalah Tanah pekarangan dan kebun
dengan topografi lahan datar;
7. SURVEY DAN IDENTIFIKASI KONDISI LOKASI RENCANA PELABUHAN
7.1 IDENTIFIKASI LOKASI RENCANA PELABUHAN
Jalan Provinsi
Jalan Akses
Akses Jalan 1000 m dan lebar 7 m
Area Darat
Area Perairan
❑ Titik referensi mengacu pada sistem koordinat kartesian Universal Transverse Mercator (UTM) dan geodetic
system. Datum yang digunakan adalah World Geodetic System 1984 (WGS 84);
❑ Kondisi lahan berupa semak-semak, ilalang, dengan topografi lahan dan kelerengan lahan relatif
landau/datar.
BM 01
CP 01 BM 02
7. SURVEY DAN IDENTIFIKASI KONDISI LOKASI RENCANA PELABUHAN
7.3 SURVEY TOPOGRAFI DARATAN
❑ Survey Topografi dilakukan pada lokasi rencana area
darat pelabuhan dan jalan akses pelabuhan
❑ Luas area pengukuran topografi ±15 Ha
7. SURVEY DAN IDENTIFIKASI KONDISI LOKASI RENCANA PELABUHAN
7.3 SURVEY BATHYMETRI PERAIRAN
STA ARUS
❑ Peramalan gelombang
Distribusi Total Arah dan Kecepatan Angin
berdasarkan data angin sebagai
pembangkit utama gelombang
dan daerah pembentukan
gelombang (Fetch).
Laut
Pulau
Bangka
Bangkitan pergerakan orang dan barang dilokasi kegiatan dianalisis dari Data ATTN dan
dikalibrasi menjadi pergerakan saat ini dengan mempertimbangkan faKtor laju pertumbuhan
penduduk dan laju pertumbuhan ekonomi
9. ANALISIS PERMINTAAN JASA ANGK. PENYEBERANGAN
9.3 DISTRIBUSI PERGERAKAN
Distribusi Pergerakan Orang
Simpang Puding Mendo
O-D Muntok Jebus Parittiga Kelapa Belinyu Riau Silip Pamali Bakam
Teritip Tempilang Sungailiat Besar Barat Merawang S Oi
Muntok 0 1.351 1.341 3.314 1.154 1.229 2.635 3.026 1.044 665 1.984 749 815 842 20.148
Jebus 1.351 0 672 549 340 474 1.293 1.199 470 220 590 254 311 292 8.015
Parittiga 1.339 671 0 566 467 738 3.405 2.384 981 377 984 463 599 492 13.466
Simpang Teritip 3.319 549 568 0 534 569 1.162 1.408 479 306 893 344 379 391 10.901
Tempilang 1.152 339 467 532 0 625 1.156 1.836 555 404 1.153 454 497 515 9.686
Kelapa 1.227 473 738 567 625 0 1.848 2.410 839 465 1.247 536 638 619 12.231
Belinyu 2.596 1.274 3.362 1.143 1.141 1.824 0 8.863 3.612 1.190 3.102 1.599 2.148 1.466 33.319
Sungailiat 2.974 1.178 2.348 1.382 1.808 2.373 8.844 0 5.266 3.656 11.423 7.622 9.598 3.176 61.650
Riau Silip 1.027 463 967 470 547 827 3.606 5.270 0 697 1.831 965 1.295 813 18.777
Puding Besar 653 216 371 300 398 458 1.187 3.656 696 0 2.291 990 1.002 670 12.889
Mendo Barat 1.950 580 969 877 1.135 1.228 3.096 11.423 1.829 2.291 0 3.723 3.059 1.778 33.939
Merawang 735 250 456 337 447 527 1.593 7.615 963 989 3.720 0 1.910 766 20.308
Pamali 800 305 590 372 489 627 2.142 9.589 1.293 1.001 3.056 1.910 0 861 23.035
Bakam 828 287 485 384 507 610 1.464 3.179 813 671 1.779 767 862 0 12.637
S Dd 19.951 7.936 13.334 10.795 9.591 12.111 33.432 61.857 18.841 12.933 34.053 20.376 23.112 12.679 291.000
❑ Pola pergerakan penumpang di Kabupaten Bangka Barat sebagian besar menuju ke arah
pusat kegiatan di Kabupaten Bangka (Sungai Liat). Sedangkan pergerakan dari dan ke
arah Bakit (Parittiga) relatif kecil.
❑ Pola pergerakan barang hampir sama dengan pola pergerakan penumpang, dimana
pola pergerakan yang tinggi berada di Kabupaten Bangka, sedangkan pergerakan di
Kabupaten Bangka Barat relatif lebih kecil.
9. ANALISIS PERMINTAAN JASA ANGK. PENYEBERANGAN
9.5 Pemodelan Pembebanan Lintas Jaringan Penyeberangan
1. Pada Jangka Pendek (5 tahun), kebutuhan pergerakan angkutan kapal penyeberangan (kap.=
120 penumpang & 14 kend.) diperkirakan dapat dipenuhi dengan jumlah trip kapal 2 trip/hari.
2. Pada Jangka Menengah (10 tahun), kebutuhan pergerakan angkutan kapal penyeberangan
(kap.= 120 penumpang & 14 kend.) diperkirakan dapat dipenuhi dengan jumlah trip kapal 3
trip/hari.
3. Pada Jangka Panjang (20 tahun), kebutuhan pergerakan angkutan kapal penyeberangan
(kap.= 120 penumpang & 14 kend.) diperkirakan dapat dipenuhi dengan jumlah trip kapal 4
trip/hari.
10. KARAKTERISTIK KAPAL RENCANA
DOLPHIN=3 unit
DERMAGA MB
TRESTLE =±245 m
11. ESTIMASI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FAS. PELABUHAN
11.3 USULAN LAYOUT PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
❑ Alternatif 2, Pembangunan fasilitas sandar/dermaga dengan kapasitas sandar kapal penyeberangan rencana
hingga 500 GT dengan fasilitas penghubung berupa causeway (115 m) & trestle (130,5 m).
11. ESTIMASI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FAS. PELABUHAN
11.3 USULAN LAYOUT PENGEMBANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
❑ Alternatif 2, Pembangunan fasilitas sandar/dermaga dengan kapasitas sandar kapal penyeberangan rencana
hingga 500 GT dengan fasilitas penghubung berupa causeway (115 m) & trestle (130,5 m).
DOLPHIN=3 unit
DERMAGA MB
TRESTLE =130,5 M
CAUSEWAY
=115 M
11. ESTIMASI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FAS. PELABUHAN
11.4 USULAN LAYOUT PENGEMBANGAN AREA DARAT PEL. PENYEBERANGAN BAKIT
Toll gate
J. Timbang
Area Parkir
Menyebrang
Suar Darat
Cause way
Shelter
Terminal Penumpang
Cause way
Shelter
Terminal Penumpang
Area Parkir Penjemput
Musholla
11. ESTIMASI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FAS. PELABUHAN
11.6 PERSPEKTIF RENCANA PENGEMBANGAN PEL. PENYEBERANGAN BAKIT
11. ESTIMASI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FAS. PELABUHAN
11.6 PERSPEKTIF RENCANA PENGEMBANGAN PEL. PENYEBERANGAN BAKIT
12. USULAN DLKR/DLKP PELABUHAN
❑ Batas-batas daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan Pelabuhan ditetapkan dengan
koordinat geografis untuk menjamin kegiatan kepelabuhanan.
❑ Daerah lingkungan kerja Pelabuhan Penyeberangan, meliputi daerah lingkungan kerja daratan yang
digunakan untuk kegiatan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang, serta daerah lingkungan kerja perairan yang
digunakan untuk kegiatan area sandar, perairan tempat labuh, kolam pelabuhan dll.
❑ Daerah lingkungan kepentingan Pelabuhan Penyeberangan merupakan perairan pelabuhan di luar daerah
lingkungan kerja perairan yang digunakan untuk alur pelayaran dari dan ke pelabuhan, keperluan keadaan
darurat dll.
❑ Usulan batas-batas DLKr/DLKp Pelabuhan Penyeberangan dengan memperhatikan RZWP3K Prov Babel
12. USULAN DLKR/DLKP PELABUHAN
12.1 PETA USULAN DLKR/DLKP PERAIRAN PEL. PENYEBERANGAN BAKIT
12. USULAN DLKR/DLKP PELABUHAN
12.2 PETA USULAN DLKR DARATAN PEL. PENYEBERANGAN BAKIT
13. INDIKASI AWAL KELAYAKAN LINGKUNGAN
13. RONA LINGKUNGAN AWAL
❑ Secara umum rencana pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Bakit tidak tidak berada di dalam dan/atau
berbatasan langsung dengan Kawasan lindung/konservasi, hal ini dilhat dari posisi lokasi rencana pelabuhan
terhadap peta RTRWK Bangka Barat dan RZWP3K Prov. Bangka Belitung, serta peta penggunaan tanah Bangka
Barat (area belukar).
❑ Tinjauan lingkungan ini masih bersifat indikatif, dimana keterkaitan lokasi pelabuhan dengan kawasan
lindung/konservasi ditinjau dari posisi pelabuhan pada peta guna lahan dan perairan dari instansi terkait
Kondisi Perairan Kondisi Bathimetri dan Topografi Perairan cukup baik > -5,0 mLWS
Kedalaman kolam pelabuhan LWS (m) - 5,0 s/d -17,5 mLWS
Kedalaman alur pelayaran LWS (m) - 15,0 s/d -20.0 mLWS
Elevasi pasang surut LWS (m) + 0.00
MSL (m) + 1.25
HWS (m) + 2.733
(5 -10) knot atau (2,572 – 5,144) m/s dan arah
Angin dominan (m/s) 90° (Timur)
Arus dominan (m/s) 0,18 m/s dan arah 225° (barat daya)
Tinggi Gelombang laut Hmax (m) 2,50 m
Gelombang di pelabuhan (m) 0,50 m
Kondisi tanah dasar Pasir kelanauan; warna coklat muda
kedalaman rerata d=26,50 m nilai NSpt rerata=
Kedalaman tanah keras, NSpt 32
Daerah Gempa (SNI 03-1726-2019) Zone 2
Jenis Tanah Situs Tanah Sedang (SD)
Kondisi Pembebanan Beban Hidup Dermaga dan Trestle (kg/m 2) 2,0 ton/m2
Gangway (kg/m 2) 500 kg/m2
Beban Hidup terpusat Truk Tronton dan mobil Tangki
Kend. Golongan VIII (panjang 12 m - 16 m)
Beban Berthing kapal Kapal Ro-ro 500 GT EA= 40 kNm; dan RF=303.7 ton
Beban Tambat/Bollard gaya bollard maks.= 18,03 ton Bollard Baja tuang kap.25 ton
14. DESAIN FASILITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14.2. RESUME DATA PENYELIDIKAN TANAH
14. DESAIN FASILITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14.3. DENAH FASILITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
Dolphin
Dermaga MB
Causeway
84m Trestle 165,5m
65
14. DESAIN FASILITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14.4. DESAIN STRUKTUR PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
PEMBEBANAN STRUKTUR DERMAGA DAN KOMBINASI BEBAN ❑ KOMBINASI PEMBEBANAN STRUKTUR DERMAGA
3. GAYA BERTHING Gaya berthing yang bekerja pada struktur 6. GAYA GEMPA
dermaga :
Analisis pembebanan gempa yang digunakan
• Kapal terkecil 250 GT
adalah analisis dinamik yaitu metode respons
• Kapal terbesar 500 GT
spektrum. Beban gempa dihitung berdasarkan SNI
4. GAYA MOORING Beban Mooring/Tarikan kapal disebabkan 1726:2019, “Tata Cara Perencanaan Ketahanan
oleh gaya tarik kapal akibat bobot kapal Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non
atau pengaruh angin dan arus. Gaya yang Gedung”,
terbesar diambil sebagai gaya horisontal
yang bekerja pada mooring dolphin dan
untuk merencanakan desain Bollard.
5. GAYA GELOMBANGEnergi total gelombang adalah jumlah energi
kinetik dan energi potensial. Energi
gelombang berubah dari satu titik ke titik
yang lain sepanjang satu panjang
gelombang, L, dan energi rerata dihitung
dengan persamaan:
14. DESAIN FASILITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14.4. DESAIN STRUKTUR PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
3.55 m
2.90 m
4.00 m
5.00 m
4.426m
5.70 m
+
11.976 m
Panjang tiang
tertanam sampai
Panjang
tanah kerasTiang yg tertanam
sampai Tanah Keras
14. DESAIN FASILITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14.4. DESAIN STRUKTUR PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
Total Dead Load and Selfweight (DL) = 360.00 Ton s is tem s truktur lainnya x= 0,75 Ta = 0.533 detik
k. Menghitung Koefisien respons seismik, C s
1.200 T/m2 percepatan spektrum respons : Sds = 0.300
2. Beban Hidup di atas platform Trestle : faktor modifikasi respon : R= 3.00
faktor keutamaan gempa : Ie = 1.00
Cs = 0.100
Direncanakan beban hidup yang bekerja di atas platform q = 1587.0 kg/m2 = 15.870 kN/m2 Nilai CS yang dihitung sesuai dengan persamaan diatas tidak perlu melebihi;
percepatan spektrum respons : Sd1 = 0.220
Trestle Area ( 6,0 x 50,0 ) 6.0 50.0 = 300.00 m2 T= 0.533
Cs ≤ 0.138
Jumlah Tiang Pancang dlm unit Trestle = 26.00 bh Nilai CS tidak boleh kurang dari;
Sds = 0.3004
Beban Hidup tiap Titik Pancang =( 1.587 x 300.00 ) / 26.00 = 18.31 Ton/ point load TP
Ie = 1.00
Total Live Load (LL) =( 15.870 x 300.00 ) = 4761.00 Ton Cs = ≥ 0.010
0.0132
l. Menghitung berat seismik efektif, W
Berat seismik efektif harus menyertakan semua beban mati dan beban lainnya sesuai SNI pasal 7.7.2.
Untuk penentuan nilai beban bisa mengacu pada SNI 03-1727-2013
3. Beban Total di atas platform Breasting Dolphin :
W = 15502.500 kN
m. Menghitung gaya geser dasar, V
Wtotal (Seismic load design) = WDL + 0,250 *WLL Gaya geser dasar diperoleh dari perkalian koefisien respons seismik dengan berat seismik efektif
Cs = 0.1001
W = 15502.500 kN
= 360.00 + 1190.25 = 1550.25 Ton
V = 1552.2826 kN
W total = 15502.50 kN n. Menghitung Distribusi vertikal gaya gempa, Fx
F x = C vx . V , dengan : Cvx = Faktor distribusi vertikal
dimana nilai Cvx : V = Geser dasar seismik (kN)
wx dan wi = Berat seismik efektif total struktur (W) pada tingkat i atau x, (kN)
hx dan hi = Tinggi tingkat i atau x yang diukur dari dasar struktur (m)
k = eksponen yang berhubungan dengan periode getar struktur,
untuk struktur dengan T ≤ 0,5 detik, k = 1
untuk struktur dengan T ≥ 2,5 detik, k = 2
untuk struktur dengan 0,5 ≤ T ≤ 2,5 detik, k harus sebesar 2
Platform Trestle 26.0 15.0 15502.50 232537.50 1552.283 1552.28 59.70 kN/Tiang
500 3.0 45.4 38.5 12.00 2.00 2.00 0.15 0.30 500 0.932 1.863 1.067 2.133
Kecepatan Koef.
Displacement Added Radius Koef. Koef. Koef.
Tambat Virtual Weight Koef. Block Hidrodin Energi Berthing (E)
Tonnage Weight Ration Eksentrisitas Softness Berthing
maks. amik
EN
(Wd) (Vn) (Wa) (W) (Cb) (Cm) (K) (Ce) (Cs) (Cc) Desain (Ultimate
)
Ro-ro Open
V = LppxBxdraftxCb Hard Fender
m/s ton ton vessel (0,7- (0.19 Cb + 0.11) LOA structure Ton-m Ton-m
D=V x y x C (0,9)
0,8) (1,0)
500.00 0.30 97.36 597.36 0.750 1.333 11.451 0.5652 0.90 1.00 0.465 1.861
GT m m derajat m derajat
Kecepatan Koef. Defleksi fender yang dipilih adalah 45% dan menghasilka 𝑅𝑅 = 100% dan nilai 𝐸𝑅 = 40%.
Displacement Added Radius Koef. Koef. Koef.
Tambat Virtual Weight Koef. Block Hidrodin Energi Berthing (E) Adapun klasifikasi Jenis fender yang dipilih yaitu:
Tonnage Weight Ration Eksentrisitas Softness Berthing
maks. amik
EN n nilaiTipe Fender : KVF 400 H
(Wd) (Vn) (Wa) (W) (Cb) (Cm) (K) (Ce) (Cs) (Cc) Desain
(Ultimate
Ro-ro Open
– 𝐸𝑅 : 40.0 kNm > 𝐸𝐴 = 32.8 kNm
(0.19 Cb + Hard Fender
ton m/s ton ton vessel (0,7- structure Ton-m Ton-m – 𝑅F : 303.7 kN
0.11) LOA (0,9)
0,8) (1,0)
500.00 0.30 97.36 597.36 0.750 1.333 11.451 0.6534 0.90 1.00 0.538 2.151 Beban yang diaplikasikan pada struktur dermaga rencana adalah reaction rated (𝑅𝑅 )
dikalikan dengan persentase reaction rated, sehingga diperoleh:
𝑅 rencana = 303.7 𝑥 100% = 303.7 kN
14. DESAIN FASILITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14.4. DESAIN STRUKTUR PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
Beban Mati Akibat Berat Sendiri Pilecap Beban Terbagi Rata (BTR) Lantai Trestle
73
14. DESAIN FASILITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14.4. DESAIN STRUKTUR PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
PEMBEBANAN HORISONTAL PADA STRUKTUR TRESTLE DAN DERMAGA Transfer Beban Angin Kendaraan Lantai
Trestle
74
14. DESAIN FASILITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14.4. DESAIN STRUKTUR PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
Hasil analisa struktur Trestle (P-M Ratios), Hasil analisa struktur breasthing dolphin (frame forces),
Hasil analisa struktur Trestle (Aksial Forces), Hasil analisa struktur breasthing dolphin (Joint reaction),
14. DESAIN FASILITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14.4. DESAIN STRUKTUR PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14. DESAIN FASILITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14.4. DESAIN STRUKTUR PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14. DESAIN FASILITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14.4. DESAIN STRUKTUR PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14. DESAIN FASILITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14.4. DESAIN STRUKTUR PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
2. Resume daya dukung tiang pancang baja (Breasthing Dolphin) : Gambar Pemodelan SAP2000 : Breasthing Dolphin
14. DESAIN FASILITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
14.4. DESAIN STRUKTUR PELABUHAN PENYEBERANGAN BAKIT
39
155
31
155
15,5
77,5
375
750