Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL SUCCESS FACTORS,

DELPHI METHOD AND THE


BALANCED SCORECARD METHOD

Oleh :

Raisyah Nurul Amanah - 202022310025


Sang Dara Parameswari - 202022310014
WHAT ARE CRITICAL SUCCESS
FACTORS?
Pendekatan perencanaan hierarki Manajemen Information System (MIS) yang
melibatkan beberapa langkah dalam perencanaan sistem Teknologi Informasi (TI).
Pada Figure 1, langkah-langkah perencanaan strategis dari pendekatan hierarki MIS
kembali ditampilkan. Salah satu metodologi yang umum digunakan dalam langkah-
langkah perencanaan strategis ini disebut "Critical Success Factors". Critical Success
Factors (CSF) adalah seperangkat persyaratan yang jika dipenuhi oleh sebuah
perusahaan, mereka dapat memastikan kesuksesan bisnis. CSF dapat mencakup
aktivitas riset dan pengembangan, pengembangan produk baru, layanan pelanggan,
layanan berkualitas, dll. Biasanya. CSF menjadi bagian dari semua langkah dalam
pendekatan perencanaan hierarki MIS seperti pada Figure 1.
Pada Langkah 1, Figure 1, kita memeriksa lingkungan eksternal untuk menemukan
kekuatan dan kelemahan pesaing. Langkah 2 melibatkan penilaian sumber daya
internal untuk menghadapi tantangan eksternal yang diidentifikasi. Misalnya, jika
pesaing memiliki sistem reservasi online yang lebih baik, perusahaan harus
mengatasi kelemahan ini dalam daftar CSF.
WHAT ARE CRITICAL SUCCESS
FACTORS?
Dalam Langkah 1 dan Langkah 2, sebuah organisasi belajar apa yang mereka
lakukan dengan baik dan apa yang pesaing lakukan dengan baik. Secara
umum, ada setidaknya lima kriteria, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 1,
yang dapat digunakan sebagai panduan dalam mengidentifikasi CSF.
Meskipun panduan ini cukup umum untuk digunakan dalam semua area
fungsional di dalam dan untuk organisasi secara keseluruhan, mereka juga
dapat dipertimbangkan secara khusus dalam pengambilan keputusan investasi
TI. Untuk mengilustrasikan kriteria CSF "relationship with strategic goals"
dalam Tabel 1, terdapat contoh dalam Tabel 2.

Secara ringkas, CSF digunakan dalam berbagai bidang perencanaan. Seperti


yang disebutkan, mereka dapat digunakan untuk mengidentifikasi di mana
perusahaan memiliki kelebihan yang bisa dimanfaatkan, kelemahan yang perlu
diperkuat, dan akhirnya, dengan pendapat eksekutif yang dipolling, definisi
yang lebih rinci tentang sistem informasi manajemen tertentu yang berguna
dalam mendukungnya
WHAT ARE CRITICAL SUCCESS
FACTORS?

Banyak perusahaan menggunakan polling dan


menganalisis pendapat para manajer mereka tentang apa
yang menjadi Faktor Keberhasilan Kritis (CSF), seperti
yang disarankan dalam Gambar 2, untuk mengidentifikasi
CSF organisasi. Hasil dari proses polling ini dapat
memberikan arah yang jelas tentang pengembangan sistem
informasi manajemen di masa depan, seperti sistem
pendukung keputusan dan database yang akan langsung
mendukung CSF yang diinginkan.
WHAT IS THE DELPHI METHOD?
Di Gambar 2, penting untuk “Develop consensus company-wide CSFs”. bisa menjadi tugas yang sulit dalam pengambilan
keputusan investasi Teknologi Informasi (TI) karena berbagai area fungsional yang berbeda, bahkan departemen yang berbeda
dalam area Sistem Informasi Manajemen (MIS), mungkin memiliki gagasan yang berbeda tentang CSF yang mereka inginkan,
karena ini berkaitan dengan area spesifik mereka (misalnya, staf penyimpanan data akan ingin berinvestasi dalam peralatan
penyimpanan data dan orang-orang operasi sistem akan ingin berinvestasi dalam peralatan kapasitas CPU). Untuk membantu
mencapai kesepakatan, dapat digunakan metode konseptual yang sangat berguna, yang disebut "metode Delphi". Metode
Delphi dapat digambarkan sebagai prosedur untuk struktur proses komunikasi kelompok agar memungkinkan sekelompok
individu secara efektif menghadapi masalah-masalah kompleks.
Metode Delphi memiliki beberapa fitur yang bermanfaat, termasuk:

1. Mengurangi pengaruh ahli dominan melalui kuesioner


2. Mengurangi tekanan dari rekan sejawat dengan memungkinkan ahli untuk menggunakan penilaian independen mereka
sendiri
3. Memungkinkan ide dan konsep diperkenalkan kepada kelompok sehingga ide/konsep ini dapat dievaluasi tanpa prasangka
4. Mengurangi pendapat minoritas dengan serangkaian putaran kuesioner Hasil utama dari metode Delphi adalah pembuatan
ide, baik ide yang memunculkan kesepakatan atau ide yang berada pada posisi ekstrem
Wakil Direktur
WHAT IS THE DELPHI METHOD?
Langkah-langkah dalam metode Delphi untuk tujuan penggunaan CSF (meskipun bisa digunakan dalam
hampir semua pengaturan yang melibatkan banyak kriteria) mungkin seperti yang disajikan dalam Tabel 3.

Kelemahan Delphi Mode:


Implementasinya sulit dan pemilihan pakar yang tepat juga sulit.
Kuesioner harus disiapkan dan diuji secara cermat agar tidak terdapat keambiguan.
Membutuhkan waktu yang cukup untuk melalui putaran polling para pakar.
Validitasnya hanya sebagus para pakar yang menjadi bagian dari kelompok tersebut.
Mengabaikan perbedaan pendapat sehingga mungkin mencapai konsensus buatan.
Tidak selalu menghasilkan jawaban yang lebih akurat daripada metode lain.
Gagal memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk penelitian ilmiah, karena prosesnya terkadang
menjadi lemah dengan tidak mengizinkan para pakar untuk mendiskusikan isu-isu.
Terdapat masalah dalam hal validitas dan keandalan.

Adapun keunggulan dari Delphi Mode:


Memungkinkan isu-isu dieksplorasi secara objektif.
Metode ini mungkin paling berguna ketika pendapat sedang dicari dan ketika tidak ada atau sedikit peran
bagi bukti-bukti konkret. Wakil Direktur
Ini mungkin merupakan cara terbaik untuk menjelajahi alternatif-alternatif dan keuntungan serta kerugian
dari setiap alternatif.
Dapat memanfaatkan staf yang ada di perusahaan, yang mungkin lebih ahli daripada konsultan eksternal.
WHAT IS THE BALANCED
SCORECARD METHOD?
Balanced scorecard adalah metode yang membantu perusahaan menerjemahkan strategi
ke dalam tujuan dan pengukuran. Ini tidak hanya berfokus pada pengukuran keuangan,
tetapi juga mempertimbangkan aspek-aspek non-keuangan seperti kualitas dan kepuasan
pelanggan. Dengan ini, semua anggota organisasi dapat bekerja lebih efisien untuk
mencapai tujuan bersama. Balanced scorecard juga mendorong manajer untuk
mempertimbangkan lebih banyak faktor dalam mengukur kesuksesan bisnis, bukan hanya
fokus pada hasil keuangan. Metode ini membantu mengatasi masalah fokus pada
keputusan jangka pendek yang mungkin tidak menguntungkan perusahaan dalam jangka
panjang.
Wakil Direktur
BALANCED SCORECARD
COMPONENTS
Pada Gambar 3, terdapat balanced scorecard yang disusun ke dalam empat area atau
prespektif yaitu Financial prespective, Customer Prespective, Internal Business
Prespective, serta Learning and Growth Prespective. Masing-masing dari keempat kartu
pada Gambar 3, yaitu mewakili seperangkat kriteria atau yang digunakan secara khusus
untuk mengevaluasi kemajuan perusahaan dari dimana kinerja aktual mereka saat ini
untuk mencapai tujuan strategis dan target yang jelas.

Financial Prespective : Untuk mengevaluasi sejauh mana perusahaan mencapai


tujuan melalui pengukuran keuangan. Pengukuran keuangan umumnya seperti
pendapatan operasional Return of Capital, dan nilai ekonomi tambah, yang
membantu perusahaan fokus pada hasil akhir. Pada Tabel 4 merupakan contoh dari
financial prespective dalam pengembangan proyek TI
BALANCED SCORECARD
COMPONENTS
Dalam contoh ini, telah pengembangan balanced scorecard hanya untuk pengembangan
proyek TI, berada di tingkat fungsional MIS, dalam sebuah organisasi. Metodologi ini dapat
digunakan pada tingkat strategis, taktis, dan operasional untuk merencanakan perubahan TI,
mengembangkan strategi implementasi TI dan juga menetapkan tujuan terukur yang
digunakan untuk memantau kemajuan.
Customer Prespective : Prespective inti yang menentukan bagaimana sebuah
perusahaan membedakan dirinya dari pesaing untuk menarik, mempertahankan dan
memperdalam hubungan dengan customer yang telah ditargetkan. Tabel 5 merupakan
pengukuran : biaya pemrosessan sebagai presentase dari total bisnis, biaya pemrosessan
data per pekerja, per pekerjaan, per batch pekerjaan, dan lain sebagainya.
Internal Business Prespective : Mengindentifikasi proses bisnis internal yang harus
diungguli oleh perusahaan agar sukses. Internal Business mengidentifikasi tiga area
dimana perusahaan dapat unggul, yaitu inovasi, operasi dan layanan purna jual.
Learning and Growth Prespective : Membahas bagaiman sebuah perusahaan akan
menjaga dan terus menciptakan pertumbuhan dan peningkatan jangka panjang.
Peningkatan dapat diukur dengan banyak pengukuran yang berbasis karyawan, seperti
pelatihan karyawan, kepuasan karyawan, dan retensi karyawan
ILLUSTRATION OF THE BALANCED
SCORECARD METHOD
Pada ilustrasi terdapat ide yang diajukan oleh GM dalam masalah hipotesis yakni
contoh bagaimana Balanced Scorecard dapat dugunakan untuk meningkatkan
kinerja organisasi, hal tersebut GM ingin meningkatkan akurasi pesanan pelanggan
dan pembayaran pesanan pelanggan yang lebih cepat. GM membutuskan bahwa
pelatihan staf akan menjadi metode yang terbaik untuk meningkatkan faktor
tersebut.

Balanced Scorecard bertindak sebagai sarana perbaikan berkelanjutan untuk


meningkatkan pencapain tujuan yang lebih baik sehingga menjadi fungsi
perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang

Secara keseluruhan, kasus ini menunjukkan bagaimana BSC dapat menjadi alat
yang bermanfaat untuk perencanaan dan pengelolaan investasi TI. BSC dapat
membantu organisasi untuk mencegah sub-optimasi, mengoordinasikan kebutuhan
seluruh pemangku kepentingan, dan meningkatkan penggunaan metodologi
investasi TI.
FINAL WORD ON BALANCED SCORECARDS
Metodologi Balanced Scorecard (BCS) yakni alat manajemen strategis yang dapat digunakan untuk mengukur dan mengelola kinerja
organisasi. Balanced Scorecard terdiri dari empat perspektif diantaranya :
Perspektif Keuangan : Fokus pada hasil keuangan organisasi
Perspektif Pelanggan : Fokus pada kepuasan dan loyalitas pelanggan
Perspektif Proses Bisnis Internal : Fokus pada proses bisnis yang menciptakan nilai bagi pelanggan
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan : Fokus pada kemampuan organisasi untuk berinovasi dan berkembang.

Berikut merupakan keuntungan dalam menggunakan Balanced Scorecard dalam perencanaan investasi TI yakni :

1. Mencegah sub-optimasi oleh organisasi : mendorong manajer dalam mempertimbangkan ukuran kinerja secara bersamaan, baik secara
subjektif maupun objektif.
2. Mengkoordinasikan kebutuhan pemangku kepentingan : membantu organisasi mengoordinasikan kebutuhan berbagai pemangku
kepentingan yakni pelanggan, pemasok , dan staf.
3. Membantu mengedukasi dan meningkatkan penggunaan metodologi investasi TI : membantu organisasi memahami dan menggunakan
berbagai ukuran kinerja, baik keuangan maupun non-keuangan

Secara keseluruhan balanced scorecard bermanfaat untuk perentacaan dan pengelolaan investasi TI. BCS dapat membantu organisasi untuk
mencegah sub-optimasi, mengoordinasikan kebutuhan seluruh pemangku kepentingan, serta meningkatkan penggunaan metodologi investasi
TI.
SUMMARY
Bab ini memperkenalkan tiga metode konseptual untuk perencanaan TI:
Diantaranya yaitu CSFs, Metode Delphi, dan Metode balanced scorecard.
CSFs dan metode balanced scorecard digunakan untuk perencanaan strategis yang mengaitkan tujuan organisasi
ke seluruh area.
Metode Delphi adalah alat bantu keputusan yang membantu mengidentifikasi CSFs.
Metode Balanced Scorecard (BSC) adalah alat perencanaan strategis yang mengukur kinerja organisasi dari empat
perspektif: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. BSC dapat digunakan
untuk memastikan bahwa investasi TI sejalan dengan strategi bisnis organisasi

Ketiganya bisa menjadi langkah pertama dalam pengambilan keputusan investasi TI. Metodologi ini membantu
menghubungkan perencanaan TI dengan rencana strategis bisnis. Bab berikutnya akan memperkenalkan metode yang
mengkuantifikasi multi-kriteria.

Anda mungkin juga menyukai