Anda di halaman 1dari 4

Konstruksi Informasi Paralel Model Nilai Teknologi: Ilmu Desain Metodologi

Penelitian
Manajemen Investasi dan Teknik Nilai Teknologi

Oleh:

Raisyah Nurul Amanah - 202022310025

PROGRAM STUDI S2 SISTEM INFORMASI


FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Estimasi Model Nilai TI
Dalam metodologi penelitian pada model nilai teknologi ini bertujuan untuk menemukan
cara yang efektif dalam memanfaatkan komponen teknologi informasi untuk
meningkatkan kinerja perusahaan dengan biaya optimal. Penelitian ini juga
menunjukkan bahwa konstruksi paralel dapat diterima sebagai konstruksi elektif dalam
kajian nilai TI. Penelitian ini didasarkan pada teori penyesuaian parsial dan
menggunakan proses estimasi PAV yang melibatkan fungsi produksi Cobb-Douglas.
Penelitian ini juga mengacu pada penelitian sebelumnya tentang sumber daya TI dan
kinerja bisnis. Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian ilmu desain
(DSR) dengan prosedur yang diusulkan oleh Vaishnavi dan Kuechler (2007). Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan dan membantu
perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya dengan biaya yang optimal. Pendekatan
berpusat pada desain dan pengembangan dalam memanfaatkan sumber daya TI untuk
meningkatkan kapabilitas perusahaan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Penelitian ini juga mengacu pada penelitian sebelumnya yang membahas hubungan
antara sumber daya TI dengan kinerja perusahaan. Dengan demikian, studi
perpustakaan ini memberikan landasan teoritis yang kuat untuk penelitian ini dan
menunjukkan relevansi serta kontribusi penelitian ini terhadap domain pengetahuan
yang ada. pengembangan artefak paralel untuk model nilai TI dapat membantu
organisasi untuk memahami bagaimana TI digunakan untuk mendukung organisasi.
Artefak ini dapat digunakan untuk menjelaskan masalah organisasi yang signifikan dan
untuk mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan nilai TI. Permasalahan kinerja
unggul dengan biaya rendah merupakan permasalahan yang kompleks. Untuk
mengatasi permasalahan ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif. Rekayasa
lanjutan berupa rekayasa pengalokasian modal TI merupakan salah satu pendekatan
yang dapat digunakan. Rekayasa pengalokasian modal TI dilakukan dengan cara
mengalokasikan modal TI secara optimal pada setiap komponen. Optimalisasi ini
dilakukan dengan menggunakan metode penilaian antar komponen. Metode penilaian
ini dapat digunakan untuk menentukan nilai setiap komponen. Nilai setiap komponen
kemudian ditransformasikan menjadi model penyelesaian. Model penyelesaian ini
mewakili investasi sebagai masukan. Investasi yang telah ditentukan kemudian dibagi
ke dalam proses yang harus dilalui melalui upaya rekayasa. Upaya rekayasa ini
dilakukan untuk meningkatkan kinerja setiap proses. Hasil dari upaya rekayasa ini
kemudian dikumpulkan menjadi output sebagai kinerja perusahaan dalam bentuk
pendapatan operasional. Dengan demikian, rekayasa lanjutan berupa rekayasa
pengalokasian modal TI dapat membantu organisasi untuk mencapai kinerja unggul
dengan biaya rendah.
Penelitian ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, tujuan penelitian, dan
manfaat penelitian. Latar belakang penelitian menjelaskan tentang pentingnya
pengembangan artefak paralel untuk model nilai TI. Tujuan penelitian menjelaskan
tentang apa yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Manfaat penelitian menjelaskan
tentang apa yang dapat diperoleh dari penelitian ini.
Proses pengembangan artefak paralel untuk model nilai TI dijelaskan dengan cukup
jelas. Proses ini dibagi menjadi empat tahapan, yaitu:
 Tahap 1: Studi literatur
Tahap ini dilakukan untuk mempelajari literatur yang relevan dengan penelitian ini.
Literatur yang dipelajari meliputi penelitian tentang model nilai TI, penelitian tentang
artefak, dan penelitian tentang metodologi iteratif.
 Tahap 2: Pengembangan prototipe
Tahap ini dilakukan untuk mengembangkan prototipe artefak paralel untuk model nilai
TI. Prototipe ini dikembangkan dengan menggunakan metodologi iteratif.
 Tahap 3: Pengujian dan evaluasi prototipe
Tahap ini dilakukan untuk mengujicobakan dan mengevaluasi prototipe artefak paralel
untuk model nilai TI. Pengujian dan evaluasi dilakukan dengan melibatkan praktisi dan
peneliti.
 Tahap 4: Perbaikan prototipe
Tahap ini dilakukan untuk memperbaiki prototipe artefak paralel untuk model nilai TI
berdasarkan hasil pengujian dan evaluasi.
Artefak paralel untuk model nilai TI yang dihasilkan dalam penelitian ini terdiri dari
empat komponen, yakni:
 Komponen pertama menggambarkan proses bisnis organisasi. Komponen ini
menggunakan metode penilaian antar komponen untuk menentukan nilai setiap
komponen proses bisnis.
 Komponen kedua menggambarkan struktur organisasi organisasi. Komponen ini
menggunakan metode penilaian antar komponen untuk menentukan nilai setiap
komponen struktur organisasi.
 Komponen ketiga menggambarkan kemampuan teknis organisasi. Komponen ini
menggunakan metode penilaian antar komponen untuk menentukan nilai setiap
komponen kemampuan teknis.
 Komponen keempat menggambarkan kapabilitas manusia organisasi.
Komponen ini menggunakan metode penilaian antar komponen untuk
menentukan nilai setiap komponen kapabilitas manusia.
Penelitian ini berhasil mengembangkan artefak paralel untuk model nilai TI. Artefak
ini dapat membantu organisasi untuk memahami bagaimana TI digunakan untuk
mendukung organisasi. Artefak ini digunakan untuk menjelaskan masalah organisasi
yang signifikan dan untuk mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan nilai TI.
Untuk menguji secara numerik korelasi operasional yang dijelaskan di atas, Mandiri
menyajikan pembangunannya dengan dokumen untuk menyelidiki model. Penilaian
nilai aditif (PAV) yang digunakan adalah versi statis dari kecepatan penyesuaian
karena penilaian disertakan aspek pengaruh komponen yang tidak diketahui.
Estimasi seluruhnya menggunakan PAV statis. Upaya dilakukan pada fungsi kuadrat
terkecil non-linier menggunakan IBM SPSS 22. Hasil penilaian menunjukkan bahwa
kecepatan penyesuaian stasioner yang sangat besar (ÿi, i = 1,2,3,4 mewakili empat
komponen) = 0,700 ditambah besaran parameter lainnya.
Berdasarkan hasil penilaian, dapat disimpulkan bahwa keempat komponen dalam
model nilai TI memiliki korelasi yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa keempat
komponen tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi.
Nilai kecepatan penyesuaian stasioner yang besar (0,700) menunjukkan bahwa
perubahan dalam penggunaan TI akan menghasilkan perubahan yang signifikan
dalam kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa TI dapat menjadi aset yang
berharga bagi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai