Anda di halaman 1dari 10

Meningkatkan

motivasi belajar
siswa dengan
diferensiasi

Oleh Nurul Laela


Pembelajaran Berdiferensiasi Mapel Bahasa Arab
SMA Tahfidzul Qur’an Abi-Ummi
Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Arab seringkali menjadi momok dan dianggap sulit
oleh beberapa siswa. Hal tersebut dikarenakan latar belakang para siswa
yang berbeda-beda. Setiap tahunnya siswa yang diterima di SMA Tahfidzul
Qur’an Abi-Ummi berasal dari lembaga pendidikan yang beragam seperti
SMP umum, MTS dan pesantren.
Selain dikarenakan profil input yang berbeda kendala yang dihadapi dalam
mengajarkan bahasa Arab ialah kurangnya motivasi belajar siswa serta hasil
tes diagnostik yang menunjukkan bahwa kemampuan para siswa sangatlah
berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Kondisi tersebut menjadikan adanya kesenjangan pengetahuan serta
keterampilan awal para siswa dalam mempelajari bahasa Arab. Atas
kondisi ini, penting bagi saya selaku pengampu bahasa Arab untuk dapat
menyajikan pembelajaran dengan pendekatan diferensiasi agar
kesenjangan yang ada tidak menjadi hambatan bagi para siswa.

Strategi
Agar pembelajaran dapat berhasil secara optimal, maka langkah-langkah
yang saya tempuh yaitu :
1. Merancang RPP berdiferensiasi proses dan produk
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3. Melakukan refleksi bersama siswa

Pelaksanaan Pembelajaran
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (terdiri dari 5 - 6 siswa) melalui
permainan tebak kata sehingga kelompok tersebut heterogen
3. Guru menyampaikan materi pembelajaran mengenai fi’il madhi melalui
media presentasi canva presentation, video tentang fi’il madhi dan juga
lagu tentang konsep fi’il madhi (diharapkan siswa dapat memahami
materi sesuai dengan gaya belajar masing-masing)
4. Siswa mendapatkan tugas proyek menyajikan pemahamannya tentang
fi’il madhi melalui drama, cover lagu, presentasi dan lain sebagainya
Serangkaian proses pembelajaran ini dilaksanakan dengan metode tutor
sebaya sehingga memungkinkan para siswa untuk saling berdiskusi dan
mendapatkan pemahaman sesuai dengan minat dan gaya belajar mereka.
Hasil yang diharapkan dalam proses pembelajaran ini yaitu siswa lulusan
nonpesantren dan siswa yang memiliki capaian rendah pada saat tes
diagnostik dapat terbantu dalam proses memahami dan mengaplikasikan
materi fi’il madhi terlaksana sesuai dengan rencana.

Refleksi
Alhamdulillah setelah melalui proses pembelajaran sebagaimana yang
telah saya susun kegiatan ini menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam
proses pembelajaran. Salah satu faktornya ialah dengan adanya tutor
sebaya, siswa tidak merasa canggung atau malu untuk bertanya ataupun
berkonsultasi mengenai materi yang disampaikan.
Hal yang juga tidak kalah penting dalam proses pembelajaran ini yaitu
perasaan para siswa dalam mengikuti pembelajaran. Melalui kegiatan
pembelajaran ini, para siswa merasa senang dan memberikan respon
positif. Faktor keberhasilan ini diantaranya ada pada dasar kebersamaan
dan kolaborasi siswa dalam berbagi pemahaman materi.
Dengan metode tutor sebaya ini para siswa lebih antusias sehingga
pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan materi fi’il madhi
mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari para siswa yang mampu meng-
ungkapkan dan mengekspresikan pema-haman dan keterampilannya
tentang materi fi’il madhi dengan berbagai cara sesuai dengan kesiapan
belajar, gaya belajar dan minat belajar siswa.
Meskipun pada awalnya kemampuan awal serta kebutuhan belajar setiap
siswa berbeda, namun pada akhirnya mereka dapat mencapai tujuan pem-
belajaran secara bersama-sama.
Saya merasa sangat senang dengan kegiatan belajar mengajar ini, terlebih
setelah para siswa menunjukkan pencapaian yang cukup signifikan
terutama dalam hal kerjasama kelompok. Seluruh kelompok berhasil
menyelesaikan tugas mencari makna kosakata tepat waktu.
Praktik baik yang telah saya lakukan ini baik kiranya untuk saya bagikan
kepada rekan sesama guru khususnya guru mata pelajaran bahasa Arab
agar lebih memberikan manfaat kedepannya.
Dokumentasi kegiatan dan hasil proyek

Anda mungkin juga menyukai