Anda di halaman 1dari 3

Pembelajaran

berdiferensiasi

Oleh Nurul Laela


Pembelajaran Berdiferensiasi Mapel Bahasa Arab
SMA Tahfidzul Qur’an Abi-Ummi
Pembelajaran bahasa Arab seringkali menjadi momok dan dianggap sulit
oleh beberapa siswa. Hal tersebut dikarenakan latar belakang para siswa
yang berbeda-beda. Setiap tahunnya siswa yang diterima di SMA Tahfidzul
Qur’an Abi-Ummi berasal dari lembaga pendidikan yang beragam seperti
SMP umum, MTS dan pesantren. Darit profil lulusan para siswa tersebut
dapat dipetakan kemampuan awal siswa. Pada pembelajaran bahasa Arab
hal ini berdampak pada kemampuan menerima pembelajaran para siswa
menjadi beragam.
Kondisi tersebut menjadikan adanya kesenjangan pengetahuan serta
keterampilan awal para siswa dalam mempelajari bahasa Arab.
Berdasarkan profil awal para siswa kemampuan awal mereka dalam mata
pelajaran bahasa Arab secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu lulusan SMP umum dan MTS ataupun pesantren. Atas kondisi ini,
penting bagi saya selaku pengampu bahasa Arab untuk dapat menyajikan
pembelajaran dengan pendekatan diferensiasi agar kesenjangan yang ada
tidak menjadi hambatan bagi para siswa.
Langkah - langkah yang saya tempuh
dalam menyajikan pembelajaran ini
yaitu melakukan tes diagnostik,
membuat perencanaan dan proses
kegiatan pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran ini menggunakan pen-
dekatan diferensiasi proses pada
materi pembelajaran fi’il madhi (kata
kerja lampau).
Adapun proses pembelajarannya dengan metode tutor sebaya dalam
kelompok yang heterogen. Hasil yang diharapkan dalam proses
pembelajaran ini yaitu siswa lulusan nonpesantren terbantu dalam proses
memahami dan mengaplikasikan materi fi’il madhi terlaksana sesuai
dengan rencana.
Alhamdulillah setelah melalui proses pembelajaran sebagaimana yang
telah saya susun kegiatan ini menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam
proses pembelajaran. Salah satu faktornya ialah dengan adanya tutor
sebaya, siswa tidak merasa canggung atau malu untuk bertanya ataupun
berkonsultasi mengenai materi yang disampaikan.
Hal yang juga tidak kalah penting dalam proses pembelajaran ini yaitu
perasaan para siswa dalam mengikuti pembelajaran. Melalui kegiatan
pembelajaran ini, para siswa merasa senang dan memberikan respon
positif. Faktor keberhasilan ini diantaranya ada pada dasar kebersamaan
dan kolaborasi siswa dalam berbagi pemahaman materi.

Dengan metode tutor sebaya ini para siswa


lebih antusias sehingga pemahaman tentang
pengetahuan dan keterampilan materi fi’il
madhi mengalami peningkatan. Hal ini terlihat
dari para siswa yang mampu meng-
ungkapkan dan mengekspresikan pema-
haman dan keterampilannya tentang materi
fi’il madhi dengan berbagai cara sesuai
dengan kesiapan belajar, gaya belajar dan
minat belajar siswa.

Meskipun pada awalnya kemampuan awal serta kebutuhan belajar setiap


siswa berbeda, namun pada akhirnya mereka dapat mencapai tujuan pem-
belajaran secara bersama-sama.
Saya merasa sangat senang dengan kegiatan belajar mengajar ini, terlebih
setelah para siswa menunjukkan pencapaian yang cukup signifikan
terutama dalam hal kerjasama kelompok. Seluruh kelompok berhasil
menyelesaikan tugas mencari makna kosakata tepat waktu.
Praktik baik yang telah saya lakukan ini baik kiranya untuk saya bagikan
kepada rekan sesama guru khususnya guru mata pelajaran bahasa Arab
agar lebih memberikan manfaat kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai