Hanifah
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
E-mail : hanifah231196@gmail.com
Abstract
Accelerated Learning merupakan suatu pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan belajar siswa sehingga siswa dapat belajar lebih cepat dan memudahkan guru dalam
proses pembelajaran. Sehingga suasana belajar lebih menyenangkan dan tejadi interaksi yang aktif
antara guru dengan siswa. Dalam pembelajaran Accelerated Learning siswa dapat dilibatkan secara
aktif agar bisa mencapai kecepatan dalam menguasai pelajaran yang diajarkan oleh guru. kecepatan
yang dimaksud oleh guru kepada siswa itu melalui: memberikan tugas di rumah dan memahami
materi pelajaran yang akan dipelajari berikutnya, memberi kesempatan untuk bertanya, menjawab
pertanyaan, dan menjelaskan setiap jawaban yang diberikan, dan adanya interaksi, diskusi dengan
teman, sehingga tingkat kemampuan penalaran dan komunikasi siswa dapat ditingkatkan.
Melakukan aktivitas belajar siswa pada dasarnya melalui empat tahap penting yaitu: Persiapan,
Presentasi, Latihan dan Kinerja. Dalam proses pembelajar dimulai dari adanya minat untuk
mempelajari siswa mengembangkan kemampuan dalam melakukan persiapan yang relevan
menggunakan usaha untuk melakukan aktivitas belajar siswa. Adanya minat untuk mempelajari
suatu pengetahuan dan keterampilan diikuti dengan tahap presentasi. Dalam tahap ini siswa dapat
mengkomunikasikan ide-ide yang mulai berkenalan dengan pengetahuan dan keterampilan yang
diminati oleh siswa untuk dipelajari. Tahap selanjutnya adalah tahap latihan. Pada tahap ini siswa
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dipelejari dengan pengetahuan dan
keterampilan yang telah dikuasai sebelumnya. Tahap akhir dari proses pembelajar dengan tahap
saat siswa memperlihatkan kinerja melalui aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang telah
dipelajari dalam situasi yang nyata.
Kata kuncinya: Pembelajaran, Penerapan, Aktivitas.
Abstract
Accelerated Learning is a learning that can be used to improve student learning so that students
can learn faster and easier for the teachers in the learning process. So that the learning
environment more pleasant and active interaction occurs between teachers and students. In
1
learning Accelerated Learning students can be actively involved in order to achieve speed in
mastering the lessons taught by the teacher. speed intended by the teacher to the student through:
giving assignments at home and understand the subject matter will be studied next, giving the
opportunity to ask questions, answer questions, and explain each answer given, and their
interaction, discussion with friends, so the level of reasoning ability and student communication
can be improved. Learning activities of students basically through four important stages, namely:
Preparation, Presentation, Training and Performance. In the process of learning begins from their
interest in learning students develop skills in preparing the relevant use of an attempt to make
student learning activities. Their interest in learning the knowledge and skills followed by the
presentation stage. In this phase, students can communicate ideas start to get acquainted with the
knowledge and skills that are in demand by students for learning. Stage next stage of the exercise.
At this stage, students integrate knowledge and skills learning with the knowledge and skills that
have been mastered earlier. The final stage of the process the learners with the current stage of the
students show performance through the application of knowledge and skills that have been learned
in a real situation.
The keywords: learning, application, activity.
A. PENDAHULUAN
Salah satu kegiatan yang dilakukan peserta didik ketika berada di dalam lingkup lembaga
pendidikan adalah belajar, kegitan belajar mengajar yang dilakukan tidak terlepas dari peran
seorang pendidik. belajar dapat diartikan sebagai aktifitas yang harus dilakukan oleh seorang siswa
karena dengan belajar dapat memperluas ilmu pengetahuan dan merupakan suatu acuan yang dapat
menuju kepada kesuksesan dalam bekal di masa yang akan datang. Kegiatan belajar juga dapat
menciptakan generasi-generasi penerus bangsa yang mampu merubah dan menjadikan negara yang
lebih bermatabat. Dengan menciptakan generasi penerus bangsa yang memiliki pengetahuan yang
luas mampu memberikan keefektifan di dalam kegiatan pembelajaran. Dengan memiliki sosok
pendidik yang memiliki wwasan ilmu pengeahuan yang luas dapat memberikan warna dalam proses
pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan peserta didik
tidak merasa bosan sehingga dalam mencerna materi pelajaran siswa tidak mengalami kendala.
Dalam kegiatan belajar yang sangat kompleks krena melibatkan pendidik dan peserta didik. Apabila
dilihat dari segi kegiatan belajar peserta didik merupakan kegiatan dalam menjalankan kegiatan
pembelajaran. Jika dilihat dari segi pendidik kegiatan belajar bisa dilihat secara tidak langsung,
yang maksudnya adalah ketika siswa belajar itu merupakan suatu kegiatan individu siswa yang
tidak bisa dilihat/diamati tetapi mampu dipahami oleh pendidik. metode belajar dengan cepat
(accelerated learning) dapat digunakan dalam berbagai gaya/variasi dalam kegitan belajar. Kegiatan
2
belajar dengan accelerated learning ini juga dapat memberikan energi dan membuat kegiatan belajar
mengajar menjadi hidup/tidak membosankan. Dalam kegiatan accelerated learning memberikan
sebuah terobsan baru dalam prose pembelajaran yang mementingkan hasil namun tidak
menghilangkan gaya belajar yang menyenangkan. Accelerated learning juga bertujuan untuk
membuat peserta didik merasa senang/gembira ketika melakukan kegiatan belajar. Yang artinya
bukan untuk membuat kekacauan/keributan di dalam proses kegiatan belajar , tetapi kegembiraan
yang dimaksud adalah membangkitkan keinginan/minat peserta didik, menciptakan keterlibatan
yang utuh ketika proses belajar dimulai, serta memberikan suatu arti/makna bagi peserta didik
dalam membahas materi pembelajaran. Metode accelerated learning merupakan suatu cara belajar
yang dapat mendorong kemampuan belajar siswa, menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan memberikan kepuasan untuk peserta didik, serta menciptakan suasana yang
menyenangkan, meningkatkan kecerdasan, meningkatkan kemampuan serta keberhasilan peserta
didik. Dengan metode ini dapat menciptakan pembelajaran sebaik-baiknya dengan metode yang
tidak membosankan, menyenangkan, dan merujuk kepada kecepatan dalam kegiatan belajar
sehingga dapat mengubah cara dan kebiasaan mereka dalam belajar. Metode acclerated learning
dapat diaplikasikan ke dalam berbagai gaya belajar dan metode ini berusaha menciptakan situasi
belajar yang menyenangkan dan lebih mengutamakan hasilnya.
Kurve perkembangan yang dihasilkan dari suatu bangsa juga dapat ditentukan oleh unsur-
unsur dari bagaimana kemajuan dan eksplorasi pendidikannya. Peran yang paling utama dalam
pemeran dari pendidikan itu sendiri antara lain adalah sosok para pendidik, para peserta didik,
sarana dan prasarana pendidikan maupun sekaligus kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah
dalam bidang pendidikan. Unsur-unsur dalam pendidikan yang sangat memiliki peranan penting
dalam suatu proses perkembangan mutu pendidikan yaitu sosok pendidik. Yang merupakan salah
satu komponen penting dalam pendidikan, yang dapat mewujudkan tujuan-tujuan nasional adalah
para pendidik. Guru dalam konteks pendidikan adalah merupakan sebagai ujung tombak dalam
meningkatkan kualitas dari pendidikan. Seorang pendidik memiliki peranan yang sangta penting
dan vital serta strategis, dimana posisi seorang pendidik berada pada barisan terdepan dalam
pelaksanaan pendidikan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan
mutu dan kualitas pendidikan, seperti halnya dengan melakukan penyempurnaan kurikulum,
melakukan musyawarah mufakat kepada para pendidik khususnya guru mata pelajaran (MGMP),
penataran kinerja guru, hingga proyek peningkatan kualifikasi guru.
B. PEMBAHASAN
Accelerated yang berarti dipercepat dan learning yang berarti pembelajaran. Dengan
demikian Accelerated Learning adalah suatu pembelajaran yang dapat digunakan untuk
3
meningkatkan suatu kemampuan peserta didik agar peserta didik lebih cepat untuk memahami apa
yang di sampaikan oleh guru dan memudahkan guru dalam proses pembelajaran.1
Accelerated Learning merupakan proses pembelajaran agar peserta didik dapat belajar
dengan aktif sehingga dapat menguasai pelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru harus
memberikan peserta didik tugas rumah untuk membaca dan memahami materi pelajaran yang akan
di pelajari berikutnya, dan guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya, menjawab
pertanyaan dan menjelaskan setiap jawaban yang mereka berikan. Setiap peserta didik harus
melakukan interaksi, diskusi dan kerjasama dengan teman, sehingga kemampuan penalaran dan
komunikasi peserta didik dapat ditingkatkan. dalam melakukan aktivitas belajar, peserta didik pada
dasarnya melalui empat hal penting yaitu: Persiapan, Presentasi, Latihan dan Kinerja.
Dalam proses pembelajaran dimulai dengan adanya minat untuk mempelajari sesuatu
dengan baik. Untuk mengembangkan kemampuannya agar peserta didik dapat melakukan persiapan
yang sangat baik dalam melakukan aktivitas belajar peserta didik. Dengan adanya minat peserta
didik dapat mempelajari suatu pengetahuan dan keterampilan dalam mengikuti tahap presentasi
peserta didik dapat menggeluarkan ide-idenya yang sangat baik. Selanjutnya peserta didik harus
mengikuti tahap latihan. Pada tahap latihan peserta didik harus mengintegrasikan pengetahuan dan
keterampilannya dengan mempelejari pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai
sebelumnya oleh peserta didik dan selanjutnya peserta didik harus mengikuti tahap pembelajaran.
Pada tahap ini peserta didik harus memperlihatkan kinerjanya melalui pengetahuan dan
keterampilan yang telah dipelajari oleh peserta didik dalam situasi yang nyata.2
Accelerated learning ini memiliki tujuan yakni memacu sepenuhnya kemampuan yang
dimiliki oleh peserta didik dalam meningkatkan keinginan belajar, kemudian menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan memberikan kepuasan bagi peserta didik, dan memberikan
mereka kesempatan dalam mengembangkan kemampuannya, kecerdasannya, dan potensi yang ada
pada diri mereka, dan mencapai keberhasilannya. Dengan demikian, berdasar pada penjelasan
diatas, maka yang dimaksud dengan Accelerated Learning adalah ketika dalam kegiatan belajar
mengajar lebih mementingkan praktek secara langsung kemudian mengaitkannya dengan bahan
terhadap aktifitas sehari-hari dan lingkungan tempat tinggal digunakan sebagai metodenya. Apabila
kegiatan itu dilakukan maka siswa tersebut akan lebih mudah dalam mereka memahami dan
menyerap mata pelajaran yang sedang diajarkan.3
1
WULANDARI, “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA
MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII MTs RAUDLATUT THALABAH WONOREJO
NGADILUWIH,” 6.
2
Putra, “PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA,” 2016, 2–3.
3
Cahyani, Dantes, dan Riastini, “Penerapan Model Pembelajaran Accelerated Learning dalam Pola Lesson Study untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas III Semester I di SDN 3 Sambangan Kecamatan Sukasada
Tahun Ajaran 2014/2015,” 5.
4
Dalam strategi pembelajaran peserta didik dapat berkembangkan secara efektif, terarah dan
terpadu, yang dapat dikelola secara seimbang dan serasih dengan memperhatikan pengembangan
potensi peserta didik secara utuh dan optimal. Selain itu, untuk menghasilkan strategi pelayanan
pendidikan secara alternatif perlu dikembangkan melalui proses pemberikan perhatian, perlakuan
dan layanan pendidikan berdasarkan bakat, minat dan kemampuan peserta didik untuk
menghasilkan peserta didik yang unggul.4
Demikian itu aktivitas peserta didik sangat diperlukan dalam proses pembelajaran yang baik
antara peserta didik, guru maupun kelompok. Dengan kurangnya partisipasi peserta didik dalam
menjawab pertanyaan, mengeluarkan pendapat, menyampaikan ide-ide serta gagasan menjadi salah
satu permasalahan yang sangat sering terjadi dalam proses pembelajaran. Dalam peranan guru
sebagai pendidik cenderung mendominasi serta mendeteksi proses pembelajaran menjadikan
peserta didik pasif, tidak berani mengemukakan pendapatnya. Oleh karena itu kurangnya aktivitas
peserta didik menjadikan suatu masalah yang berdampak pada peserta didik menjadi pasif dalam
mengikuti pembelajaran sehingga prestasi belajar peserta didik menjadi rendah.5
Dalam proses pembelajaran metode yang di gunakan adalah metode ceramah dan
pembelajaran langsung. Dengan demikian guru sering menggunakan metode ceramah sehingga
peserta didik kurang menarik sehingga peserta didik pasif dalam proses pembelajaran dan bisa
berdampak pada hasil belajar peserta didik yang kurang maksimal dalam proses pembelajaran. Guru
harus memberikan metode yang lain seperti metode diskusi, tanya jawab dan lain sebagainya,
supaya peserta didik tidak pasif dalam proses pembelajaran.6
Pendekatan Accelerated Learning mengunakan proses pembelajaran yang menghasilkan aktivitas
peserta didik dalam belajar. Dalam aktivitas belajar peserta didik yang paling tinggi yaitu aktifitas
mengeluarkan pendapat, memperhatikan dan mencatat. Accelerated Learning tergolong baik karena
hasil yang diterapkan pada pembelajaran peserta didik dapat di peroleh dalam beberapa penelitian
yaitu dengan penilaian kognitif produk, kognitif proses, afektif dan psikomotor. Dalam proses
penelitian dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol selama dua minggu. Pada strategi
pembelajaran langsung menggunakan kelas kontrol sedangkankelas eksperimen menggunakan
pendekatan Accelerated Learning.
4
Rachmita, Hariyadi, dan Asyiah, “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MODALITAS OTAK
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER),” 2013, 2.
5
suryaningtyas, “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
ACCELERATED LEARNING BERBASIS POWER POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI,”
2014, 3.
6
Rachmita, Hariyadi, dan Asyiah, “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MODALITAS OTAK
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER),” 2013, 2.
5
Accelerated learning merupakan suatu pembelajaran yang tidak membosankan
sehingga peserta didik bisa berpatisipasi dalam proses pembelajaran dan akan lebih tertarik dan
tidak malu dalam mengeluarkan pendapat ataupun bertanya pada saat belajar. Accelerated learning
berusaha menempatkan peserta didik dalam lingkungan yang positif secara sosial, emosional, dan
fisik, serta dapat memberi mereka pengalaman belajar dengan menerjunkan dirinya secara
langsung dan dalam aktivitas pembelajaran peserta didik harus aktif dalam proses pembelajarannya,
sehingga suasana kelas tidak pasif.7
Accelerated Learning (AL) merupakan cara belajar secara alamiah yang diyakini dan mampu
menghasilkan suatu ciri yang cenderung bersifat mengasuh, mementingkan aktivitas, emosional dan
fisik serta lebih mengutamakan hasil belajar peserta didik. Pengetahuan yang masih terpatok oleh
guru dengan apa yang dibaca dari bahan ajar yang berupa buku. Dengan adanya pembelajaran yang
masih terpusat pada guru dan siswa hanya berpusat dengan apa yang mereka dengar. Model
Accelerated Learning bertujuan pada proses pembelajaran yang berlangsung cepat, menyenangkan
dan memuaskan dalam proses pembelajaran. Accelerated Learning merupakan filosofi
pembelajaran yang mengupayakan manusia kembalinya proses pembelajaran, yang menjadikan
pengalaman bagi peserta didik.8
Cara pembelajaran dengan Accelerated Learning ini pertama kali di populerkan oleh Georgi
Lozanov seorang psikiater berasal dari negara bulgaria. Georgi Lozanov mengkombinasikan
lagu/musik serta beberapa permainan anak-anak ketika proses belajar mengajar berlangsung.
Dengan demikian hasil dari pembelajaran tersebut membuktikan bahwasannya anak-anak tersebut
dapat belajar dengan perubahan yang signifikan, anak-anak tersebut menunjukkan kecepatan dalam
belajar yang sangat memukau. Georgi Lozaov kemudian memberikan sebuah tanggapan
bahwasannya hasil belajar peserta didik dapat dengan cepat meningkat dn mengalami kemajuan
yang sangat cepat apabila dalam suasana pembelajaran terciptanya suasana yang nyaman dan tidak
membosankan dalam berjalannya proses pembelajaran.
Menurut Colin Rose dan M.J.Nichol (2003: 16), metode accelerated learning merupakan
suatu teknik dalam proses belajar yang alami sesuai dengan metode belajar peserta didik sehingga
dlam melakukan pembelajaran terasa cepat dan tidak terlalu sulit. Metode accelerated learning ini
merupakan suatu metode yang bisa ditukarkan dengan suggestology yang diartikan sebagai “dengan
memberikan kemungkinan peserta didik dengan kecepatan yang sangat memukau namun tetap
dengan menggunakan usaha yang normal lalu dibarengi dengan kegembiraan dan rasa senang”
(Bobbi de Porter & Mike Hernacki, 2012: 14). Jan Kuyper-Erland (1998), dalam pernyataannya
7
suryaningtyas, “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
ACCELERATED LEARNING BERBASIS POWER POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI,”
2014, 3.
8
Astuti dan others, “MODEL ACCELERATED LEARNING MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP IPA MATERI ALAT
INDRA,” 2.
6
menegaskan bahwasannya metode accelerated learning ini tidak hanya bisa digunakan untuk
mencapai prestasi akademik saja, namun juga akan dipertahankan ketika berada di dalam dunia
kerja. Dengan demikian berdasar kepada beberapa penjelasan yang dijelaskan diatas dapat kita tarik
kesimpulan bahwa metode accelerated learning ini merupakan suatu cara yang memungkinkan para
peserta didik untuk menciptakan keaktifan dalam belajar dengan cepat dan lebih efektif dengan
menggunakan cara belajar yang mereka kehendaki dan dibarengi dengan susana belajar yang
menyenangkan dan menimbulkan rasa kegembiraan sehingga hasil yang akan dicapai semakin
meningkat dan sebagai seorang pendidik adalah sebuah tantangan tersendiri dalam membuat
keadaan kelas menjadi tidak membosankan dan siswa cenderung akan malas menerima pelajaran
dan akan sulit memahami isi dari materi yang diajarkan. Sehingga amat sangat penting jika seorang
pendidik dapat menerapkan metode ini karena manfaat yang didapatkan juga akan memuaskan,
bukan hanya memuaskan bagi pendidik juga memuaskan bagi siswa dan orang tua.9
Pada intinya Accelerated Learning adalah sebuah pembelajaran yang menyenangkan dan
komunikatif. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator untuk peserta didik,yang di paksakan harus
aktif dalam proses pembelajaran adalah peserta didik itu sendiri. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh guru dilapangan, guru harus melakukan wawancara kepada peserta didik secara
langsung karena sebagian besar peserta didik tidak suka dalam proses pembelajaran yang sangat
membosankan apabila hanya berpusat kepada guru. Peserta didik hanya ingin dalam tahap
pembelajarannya, mereka diikut sertakan dalam proses pembelajaran yang diberikan kepada guru.10
9
Purwoko, “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA METODE ACCELERATED LEARNING DENGAN
METODE TEACHER CENTER LEARNING PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG,” 2015, 33–34.
10
Purwoko, “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA METODE ACCELERATED LEARNING DENGAN
METODE TEACHER CENTER LEARNING PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG,” 2015, 2–3.
7
masing-masing (visual, auditori atau kinestetik) da didominasi otaknya (otak kiri ataupun otak
kanan) atau bisa juga yang disebut dengan modalitas otak.11
11
Rachmita, Hariyadi, dan Asyiah, “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MODALITAS OTAK
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER),” 2013, 135.
8
prestasi kepada peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil belajar
merupakan perubahan tingkah laku peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar yang
menekankan kemampuan peserta didik dalam bentuk kognitif, afektif dan psikomotor.12
Belajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks yang biasa terjadi kepada semua orang
yang berlangsung sampai seumur hidup, yakni sejak dia masih bayi hingga sampai ia ke liang lahat.
Salah satu tanda-tanda bahwasannya jika seseorang telah melakukan kegiatan pembelajaran suatu
hal yakni adanya perubahan perilaku/sikap dalam dirinya. Perubahan sikap/tingkah laku yang
terjadi tersebut menyangkut baik segala perubahan yang bersifat wawasan/pengetahuan (kognitif)
dan keterampilan (psikomotor) maupun hal-hal yang menyangkut nilai-nilai dan perilaku peserta
didik (afektif).13
Dalam strategi accelerated learning memunculkan suatu hasil belajar. Dan hasil belajar yang
dimaksudkan adalah perubahan tingkah laku/sikap yang didapat dari aktifitas belajar mengajar
(Sudjana, 2005). Yang dimaksud dengan hasil belajar yaitu kemampuan aktual yang kemudian
dapat diukur, dengan mencakup tiga hal yakni ilmu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan
keterampilan (psikomotor), berupa nilai-nilai yang telah dicapai peserta didik sebagai suatu hasil
dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di lembaga pendidikan. 14 Yang dimaksud dengan
hasil belajar adalah suatu yang akan dicapai atau didapatkan peserta didik setelah mengikuti
aktifitas belajar mengajar yang berdasarkan kepada kriteria di dalam mengukur suatu pencapaian
tujuan dari pembelajaran yang dimaksud. Dan yang dimaksud dengan hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak dalam mengajar. Apabila dilihat dari segi pendidik,
tindak mengajar diakhiri dengan kegiatan evaluasi (penilaian) hasil dari belajar mengajar. Dan jika
dilihat dari segi peserta didik, hasil belajar adalah merupakan berakhirnya pengalaman dari puncak
hasil dari kegiatan pembelajaran.15
C. SIMPULAN
Accelerated Learning merupakan proses pembelajaran agar peserta didik dapat belajar
dengan aktif sehingga dapat menguasai pelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru harus
memberikan peserta didik tugas rumah untuk membaca dan memahami materi pelajaran yang akan
di pelajari berikutnya, dan guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya, menjawab
pertanyaan dan menjelaskan setiap jawaban yang mereka berikan. Accelerated Learning (AL)
merupakan cara belajar secara alamiah yang diyakini dan mampu menghasil suatu ciri yang
cenderung bersifat mengasuh, mementingkan aktivitas, emosional dan fisik serta lebih
mengutamakan hasil belajar peserta didik. Dalam penerapan pendekatan Accelerated Learning
terhadap Aktivitas Belajar Siswa, pendekatan menggunakan langkah-langkah yaitu: (1) peserta
didik mampu memotivasi fikirannya sendiri. (2) peserta didik mampu memperoleh informasi yang
sangat banyak. (3) peserta didik mampu menyelidi makna. (4) peserta didik dapat memicu
25
fajar, “PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING INCLUDED BY DISCOVERY (ALID) PADA
MATERI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA NEGERI 7 SURAKARTA,” 3.
26
Miru, “Hubungan antara Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Instalasi Listrik Siswa SMK Negeri 3
Makassar,” 4.
14
ingatannya. (5) peserta didik harus menyampaikan apa yang telah peserta didik ketahui. (6) peserta
didik dapat merefleksi pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Model pembelajaran
dengan menggunakan accelerated learning ini merupakan sebuah jawaban dari tantangan zaman
yang semakin canggih, semakin hari semakin berkembang dan semakin cepat perubahan yang
terjadi terutama dalam bidang pendidikan, dan zaman yang semakin canggih ini memerlukan orang-
orang dan penerus bangsa yang ahli dalam bidangnya supaya tetap dapat bertahan hidup. Model
accelerated learning ini juga merupakan suatu model pembelajaran yang digunakan guna
memfasilitasi bagi peserta didik di dalam pengembangan potensi dan kemampuan di dalam diri
individu sehingga terakselerasinya dalam belajar dan dapat dengan baik memahami dan mencerna
materi pelajaran yang disampaikan.
REFERENSI
15
TAPIS 14, no. 2 (2014). http://www.stainmetro.ac.id/e-
journal/index.php/TAPIS/article/view/336.
Miru, Alimuddin S. “Hubungan antara Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat
Instalasi Listrik Siswa SMK Negeri 3 Makassar.” Jurnal Medtek 1, no. 1 (2009): 3.
Purwoko, Lilik Adhi. “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA
METODE ACCELERATED LEARNING DENGAN METODE TEACHER CENTER
LEARNING PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG.”
Universitas Negeri Yogyakarta, 2015. http://eprints.uny.ac.id/13169/.
———. “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA METODE
ACCELERATED LEARNING DENGAN METODE TEACHER CENTER LEARNING
PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG.” Universitas Negeri
Yogyakarta, 2015. http://eprints.uny.ac.id/13169/.
———. “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA METODE
ACCELERATED LEARNING DENGAN METODE TEACHER CENTER LEARNING
PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG.” Universitas Negeri
Yogyakarta, 2015. http://eprints.uny.ac.id/13169/.
Putra, Jaya Dwi. “PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DALAM PENINGKATAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA.” DIMENSI 3, no. 3 (2016).
http://journal.unrika.ac.id/index.php/jurnaldms/article/view/92.
———. “PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DALAM PENINGKATAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA.” DIMENSI 3, no. 3 (2016).
http://journal.unrika.ac.id/index.php/jurnaldms/article/view/92.
Rachmita, R., Slamet Hariyadi, dan Iis Nur Asyiah. “PENERAPAN PENDEKATAN
ACCELERATED LEARNING DENGAN MODALITAS OTAK TERHADAP
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9
JEMBER).” Pancaran Pendidikan 2, no. 4 (2013): 129–141.
———. “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN
MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
(SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER).” Pancaran Pendidikan 2, no. 4 (2013):
129–141.
———. “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN
MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
16
(SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER).” Pancaran Pendidikan 2, no. 4 (2013):
129–141.
———. “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN
MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
(SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER).” Pancaran Pendidikan 2, no. 4 (2013):
129–141.
———. “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN
MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
(SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER).” Pancaran Pendidikan 2, no. 4 (2013):
129–141.
Suardipa, I. Putu, I. Wayan Lasmawan, dan Ni Ketut Suarni. “Pengaruh Model Pembelajaran
Accelerated Learning Berbasis Peta Konsep Terhadap Motivasi Berprestasi dan Hasil
Belajar IPS.” Jurnal Pendidikan Dasar 3, no. 1 (2013). http://pasca.undiksha.ac.id/e-
journal/index.php/jurnal_pendas/article/view/521.
suryaningtyas, apriani. “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA
MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING BERBASIS
POWER POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK
BOYOLALI,” 2014.
———. “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI
STRATEGI PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING BERBASIS POWER
POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI,” 2014.
———. “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI
STRATEGI PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING BERBASIS POWER
POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI,” 2014.
Triastuti, Apriliana. “Efektifitas Strategi Genius Learning dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan
Belajar Matematika Siswa (PTK Kelas VII SMP Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran
2009/2010).” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010. http://eprints.ums.ac.id/7251/.
wisnu syahputra, edy. “PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN UNIFIED
MODELLING LANGUAGE (UML) MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED
LEARNING,” 2013.
WULANDARI, REZZIANA DEWI. “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING
TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI OPERASI HITUNG
BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII MTs RAUDLATUT THALABAH
WONOREJO NGADILUWIH.” Diakses 30 September 2016.
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0172.pdf.
17
———. “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN
DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR
SISWA KELAS VIII MTs RAUDLATUT THALABAH WONOREJO NGADILUWIH.”
Diakses 30 September 2016.
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0172.pdf.
———. “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN
DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR
SISWA KELAS VIII MTs RAUDLATUT THALABAH WONOREJO NGADILUWIH.”
Diakses 1 Oktober 2016.
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0172.pdf.
Yunarti, Yuyun. “PENERAPAN METODE CONSEPT MAP UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH STATISTIKA I.” JURNAL
TAPIS 15, no. 1 (2015): 53–68.
18