Anda di halaman 1dari 18

PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING

TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

Hanifah
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
E-mail : hanifah231196@gmail.com

Abstract
Accelerated Learning merupakan suatu pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan belajar siswa sehingga siswa dapat belajar lebih cepat dan memudahkan guru dalam
proses pembelajaran. Sehingga suasana belajar lebih menyenangkan dan tejadi interaksi yang aktif
antara guru dengan siswa. Dalam pembelajaran Accelerated Learning siswa dapat dilibatkan secara
aktif agar bisa mencapai kecepatan dalam menguasai pelajaran yang diajarkan oleh guru. kecepatan
yang dimaksud oleh guru kepada siswa itu melalui: memberikan tugas di rumah dan memahami
materi pelajaran yang akan dipelajari berikutnya, memberi kesempatan untuk bertanya, menjawab
pertanyaan, dan menjelaskan setiap jawaban yang diberikan, dan adanya interaksi, diskusi dengan
teman, sehingga tingkat kemampuan penalaran dan komunikasi siswa dapat ditingkatkan.
Melakukan aktivitas belajar siswa pada dasarnya melalui empat tahap penting yaitu: Persiapan,
Presentasi, Latihan dan Kinerja. Dalam proses pembelajar dimulai dari adanya minat untuk
mempelajari siswa mengembangkan kemampuan dalam melakukan persiapan yang relevan
menggunakan usaha untuk melakukan aktivitas belajar siswa. Adanya minat untuk mempelajari
suatu pengetahuan dan keterampilan diikuti dengan tahap presentasi. Dalam tahap ini siswa dapat
mengkomunikasikan ide-ide yang mulai berkenalan dengan pengetahuan dan keterampilan yang
diminati oleh siswa untuk dipelajari. Tahap selanjutnya adalah tahap latihan. Pada tahap ini siswa
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dipelejari dengan pengetahuan dan
keterampilan yang telah dikuasai sebelumnya. Tahap akhir dari proses pembelajar dengan tahap
saat siswa memperlihatkan kinerja melalui aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang telah
dipelajari dalam situasi yang nyata.
Kata kuncinya: Pembelajaran, Penerapan, Aktivitas.

Abstract
Accelerated Learning is a learning that can be used to improve student learning so that students
can learn faster and easier for the teachers in the learning process. So that the learning
environment more pleasant and active interaction occurs between teachers and students. In
1
learning Accelerated Learning students can be actively involved in order to achieve speed in
mastering the lessons taught by the teacher. speed intended by the teacher to the student through:
giving assignments at home and understand the subject matter will be studied next, giving the
opportunity to ask questions, answer questions, and explain each answer given, and their
interaction, discussion with friends, so the level of reasoning ability and student communication
can be improved. Learning activities of students basically through four important stages, namely:
Preparation, Presentation, Training and Performance. In the process of learning begins from their
interest in learning students develop skills in preparing the relevant use of an attempt to make
student learning activities. Their interest in learning the knowledge and skills followed by the
presentation stage. In this phase, students can communicate ideas start to get acquainted with the
knowledge and skills that are in demand by students for learning. Stage next stage of the exercise.
At this stage, students integrate knowledge and skills learning with the knowledge and skills that
have been mastered earlier. The final stage of the process the learners with the current stage of the
students show performance through the application of knowledge and skills that have been learned
in a real situation.
The keywords: learning, application, activity.

A. PENDAHULUAN
Salah satu kegiatan yang dilakukan peserta didik ketika berada di dalam lingkup lembaga
pendidikan adalah belajar, kegitan belajar mengajar yang dilakukan tidak terlepas dari peran
seorang pendidik. belajar dapat diartikan sebagai aktifitas yang harus dilakukan oleh seorang siswa
karena dengan belajar dapat memperluas ilmu pengetahuan dan merupakan suatu acuan yang dapat
menuju kepada kesuksesan dalam bekal di masa yang akan datang. Kegiatan belajar juga dapat
menciptakan generasi-generasi penerus bangsa yang mampu merubah dan menjadikan negara yang
lebih bermatabat. Dengan menciptakan generasi penerus bangsa yang memiliki pengetahuan yang
luas mampu memberikan keefektifan di dalam kegiatan pembelajaran. Dengan memiliki sosok
pendidik yang memiliki wwasan ilmu pengeahuan yang luas dapat memberikan warna dalam proses
pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan peserta didik
tidak merasa bosan sehingga dalam mencerna materi pelajaran siswa tidak mengalami kendala.
Dalam kegiatan belajar yang sangat kompleks krena melibatkan pendidik dan peserta didik. Apabila
dilihat dari segi kegiatan belajar peserta didik merupakan kegiatan dalam menjalankan kegiatan
pembelajaran. Jika dilihat dari segi pendidik kegiatan belajar bisa dilihat secara tidak langsung,
yang maksudnya adalah ketika siswa belajar itu merupakan suatu kegiatan individu siswa yang
tidak bisa dilihat/diamati tetapi mampu dipahami oleh pendidik. metode belajar dengan cepat
(accelerated learning) dapat digunakan dalam berbagai gaya/variasi dalam kegitan belajar. Kegiatan
2
belajar dengan accelerated learning ini juga dapat memberikan energi dan membuat kegiatan belajar
mengajar menjadi hidup/tidak membosankan. Dalam kegiatan accelerated learning memberikan
sebuah terobsan baru dalam prose pembelajaran yang mementingkan hasil namun tidak
menghilangkan gaya belajar yang menyenangkan. Accelerated learning juga bertujuan untuk
membuat peserta didik merasa senang/gembira ketika melakukan kegiatan belajar. Yang artinya
bukan untuk membuat kekacauan/keributan di dalam proses kegiatan belajar , tetapi kegembiraan
yang dimaksud adalah membangkitkan keinginan/minat peserta didik, menciptakan keterlibatan
yang utuh ketika proses belajar dimulai, serta memberikan suatu arti/makna bagi peserta didik
dalam membahas materi pembelajaran. Metode accelerated learning merupakan suatu cara belajar
yang dapat mendorong kemampuan belajar siswa, menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan memberikan kepuasan untuk peserta didik, serta menciptakan suasana yang
menyenangkan, meningkatkan kecerdasan, meningkatkan kemampuan serta keberhasilan peserta
didik. Dengan metode ini dapat menciptakan pembelajaran sebaik-baiknya dengan metode yang
tidak membosankan, menyenangkan, dan merujuk kepada kecepatan dalam kegiatan belajar
sehingga dapat mengubah cara dan kebiasaan mereka dalam belajar. Metode acclerated learning
dapat diaplikasikan ke dalam berbagai gaya belajar dan metode ini berusaha menciptakan situasi
belajar yang menyenangkan dan lebih mengutamakan hasilnya.
Kurve perkembangan yang dihasilkan dari suatu bangsa juga dapat ditentukan oleh unsur-
unsur dari bagaimana kemajuan dan eksplorasi pendidikannya. Peran yang paling utama dalam
pemeran dari pendidikan itu sendiri antara lain adalah sosok para pendidik, para peserta didik,
sarana dan prasarana pendidikan maupun sekaligus kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah
dalam bidang pendidikan. Unsur-unsur dalam pendidikan yang sangat memiliki peranan penting
dalam suatu proses perkembangan mutu pendidikan yaitu sosok pendidik. Yang merupakan salah
satu komponen penting dalam pendidikan, yang dapat mewujudkan tujuan-tujuan nasional adalah
para pendidik. Guru dalam konteks pendidikan adalah merupakan sebagai ujung tombak dalam
meningkatkan kualitas dari pendidikan. Seorang pendidik memiliki peranan yang sangta penting
dan vital serta strategis, dimana posisi seorang pendidik berada pada barisan terdepan dalam
pelaksanaan pendidikan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan
mutu dan kualitas pendidikan, seperti halnya dengan melakukan penyempurnaan kurikulum,
melakukan musyawarah mufakat kepada para pendidik khususnya guru mata pelajaran (MGMP),
penataran kinerja guru, hingga proyek peningkatan kualifikasi guru.

B. PEMBAHASAN
Accelerated yang berarti dipercepat dan learning yang berarti pembelajaran. Dengan
demikian Accelerated Learning adalah suatu pembelajaran yang dapat digunakan untuk
3
meningkatkan suatu kemampuan peserta didik agar peserta didik lebih cepat untuk memahami apa
yang di sampaikan oleh guru dan memudahkan guru dalam proses pembelajaran.1
Accelerated Learning merupakan proses pembelajaran agar peserta didik dapat belajar
dengan aktif sehingga dapat menguasai pelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru harus
memberikan peserta didik tugas rumah untuk membaca dan memahami materi pelajaran yang akan
di pelajari berikutnya, dan guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya, menjawab
pertanyaan dan menjelaskan setiap jawaban yang mereka berikan. Setiap peserta didik harus
melakukan interaksi, diskusi dan kerjasama dengan teman, sehingga kemampuan penalaran dan
komunikasi peserta didik dapat ditingkatkan. dalam melakukan aktivitas belajar, peserta didik pada
dasarnya melalui empat hal penting yaitu: Persiapan, Presentasi, Latihan dan Kinerja.
Dalam proses pembelajaran dimulai dengan adanya minat untuk mempelajari sesuatu
dengan baik. Untuk mengembangkan kemampuannya agar peserta didik dapat melakukan persiapan
yang sangat baik dalam melakukan aktivitas belajar peserta didik. Dengan adanya minat peserta
didik dapat mempelajari suatu pengetahuan dan keterampilan dalam mengikuti tahap presentasi
peserta didik dapat menggeluarkan ide-idenya yang sangat baik. Selanjutnya peserta didik harus
mengikuti tahap latihan. Pada tahap latihan peserta didik harus mengintegrasikan pengetahuan dan
keterampilannya dengan mempelejari pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai
sebelumnya oleh peserta didik dan selanjutnya peserta didik harus mengikuti tahap pembelajaran.
Pada tahap ini peserta didik harus memperlihatkan kinerjanya melalui pengetahuan dan
keterampilan yang telah dipelajari oleh peserta didik dalam situasi yang nyata.2
Accelerated learning ini memiliki tujuan yakni memacu sepenuhnya kemampuan yang
dimiliki oleh peserta didik dalam meningkatkan keinginan belajar, kemudian menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan memberikan kepuasan bagi peserta didik, dan memberikan
mereka kesempatan dalam mengembangkan kemampuannya, kecerdasannya, dan potensi yang ada
pada diri mereka, dan mencapai keberhasilannya. Dengan demikian, berdasar pada penjelasan
diatas, maka yang dimaksud dengan Accelerated Learning adalah ketika dalam kegiatan belajar
mengajar lebih mementingkan praktek secara langsung kemudian mengaitkannya dengan bahan
terhadap aktifitas sehari-hari dan lingkungan tempat tinggal digunakan sebagai metodenya. Apabila
kegiatan itu dilakukan maka siswa tersebut akan lebih mudah dalam mereka memahami dan
menyerap mata pelajaran yang sedang diajarkan.3
1
WULANDARI, “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA
MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII MTs RAUDLATUT THALABAH WONOREJO
NGADILUWIH,” 6.
2
Putra, “PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA,” 2016, 2–3.
3
Cahyani, Dantes, dan Riastini, “Penerapan Model Pembelajaran Accelerated Learning dalam Pola Lesson Study untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas III Semester I di SDN 3 Sambangan Kecamatan Sukasada
Tahun Ajaran 2014/2015,” 5.
4
Dalam strategi pembelajaran peserta didik dapat berkembangkan secara efektif, terarah dan
terpadu, yang dapat dikelola secara seimbang dan serasih dengan memperhatikan pengembangan
potensi peserta didik secara utuh dan optimal. Selain itu, untuk menghasilkan strategi pelayanan
pendidikan secara alternatif perlu dikembangkan melalui proses pemberikan perhatian, perlakuan
dan layanan pendidikan berdasarkan bakat, minat dan kemampuan peserta didik untuk
menghasilkan peserta didik yang unggul.4
Demikian itu aktivitas peserta didik sangat diperlukan dalam proses pembelajaran yang baik
antara peserta didik, guru maupun kelompok. Dengan kurangnya partisipasi peserta didik dalam
menjawab pertanyaan, mengeluarkan pendapat, menyampaikan ide-ide serta gagasan menjadi salah
satu permasalahan yang sangat sering terjadi dalam proses pembelajaran. Dalam peranan guru
sebagai pendidik cenderung mendominasi serta mendeteksi proses pembelajaran menjadikan
peserta didik pasif, tidak berani mengemukakan pendapatnya. Oleh karena itu kurangnya aktivitas
peserta didik menjadikan suatu masalah yang berdampak pada peserta didik menjadi pasif dalam
mengikuti pembelajaran sehingga prestasi belajar peserta didik menjadi rendah.5
Dalam proses pembelajaran metode yang di gunakan adalah metode ceramah dan
pembelajaran langsung. Dengan demikian guru sering menggunakan metode ceramah sehingga
peserta didik kurang menarik sehingga peserta didik pasif dalam proses pembelajaran dan bisa
berdampak pada hasil belajar peserta didik yang kurang maksimal dalam proses pembelajaran. Guru
harus memberikan metode yang lain seperti metode diskusi, tanya jawab dan lain sebagainya,
supaya peserta didik tidak pasif dalam proses pembelajaran.6
Pendekatan Accelerated Learning mengunakan proses pembelajaran yang menghasilkan aktivitas
peserta didik dalam belajar. Dalam aktivitas belajar peserta didik yang paling tinggi yaitu aktifitas
mengeluarkan pendapat, memperhatikan dan mencatat. Accelerated Learning tergolong baik karena
hasil yang diterapkan pada pembelajaran peserta didik dapat di peroleh dalam beberapa penelitian
yaitu dengan penilaian kognitif produk, kognitif proses, afektif dan psikomotor. Dalam proses
penelitian dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol selama dua minggu. Pada strategi
pembelajaran langsung menggunakan kelas kontrol sedangkankelas eksperimen menggunakan
pendekatan Accelerated Learning.

1. Pengertian Accelerated Learning Terhadap Aktifitas Siswa

4
Rachmita, Hariyadi, dan Asyiah, “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MODALITAS OTAK
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER),” 2013, 2.
5
suryaningtyas, “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
ACCELERATED LEARNING BERBASIS POWER POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI,”
2014, 3.
6
Rachmita, Hariyadi, dan Asyiah, “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MODALITAS OTAK
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER),” 2013, 2.
5
Accelerated learning merupakan suatu pembelajaran yang tidak membosankan
sehingga peserta didik bisa berpatisipasi dalam proses pembelajaran dan akan lebih tertarik dan
tidak malu dalam mengeluarkan pendapat ataupun bertanya pada saat belajar. Accelerated learning
berusaha menempatkan peserta didik dalam lingkungan yang positif secara sosial, emosional, dan
fisik, serta dapat memberi mereka pengalaman belajar dengan menerjunkan dirinya secara
langsung dan dalam aktivitas pembelajaran peserta didik harus aktif dalam proses pembelajarannya,
sehingga suasana kelas tidak pasif.7
Accelerated Learning (AL) merupakan cara belajar secara alamiah yang diyakini dan mampu
menghasilkan suatu ciri yang cenderung bersifat mengasuh, mementingkan aktivitas, emosional dan
fisik serta lebih mengutamakan hasil belajar peserta didik. Pengetahuan yang masih terpatok oleh
guru dengan apa yang dibaca dari bahan ajar yang berupa buku. Dengan adanya pembelajaran yang
masih terpusat pada guru dan siswa hanya berpusat dengan apa yang mereka dengar. Model
Accelerated Learning bertujuan pada proses pembelajaran yang berlangsung cepat, menyenangkan
dan memuaskan dalam proses pembelajaran. Accelerated Learning merupakan filosofi
pembelajaran yang mengupayakan manusia kembalinya proses pembelajaran, yang menjadikan
pengalaman bagi peserta didik.8
Cara pembelajaran dengan Accelerated Learning ini pertama kali di populerkan oleh Georgi
Lozanov seorang psikiater berasal dari negara bulgaria. Georgi Lozanov mengkombinasikan
lagu/musik serta beberapa permainan anak-anak ketika proses belajar mengajar berlangsung.
Dengan demikian hasil dari pembelajaran tersebut membuktikan bahwasannya anak-anak tersebut
dapat belajar dengan perubahan yang signifikan, anak-anak tersebut menunjukkan kecepatan dalam
belajar yang sangat memukau. Georgi Lozaov kemudian memberikan sebuah tanggapan
bahwasannya hasil belajar peserta didik dapat dengan cepat meningkat dn mengalami kemajuan
yang sangat cepat apabila dalam suasana pembelajaran terciptanya suasana yang nyaman dan tidak
membosankan dalam berjalannya proses pembelajaran.
Menurut Colin Rose dan M.J.Nichol (2003: 16), metode accelerated learning merupakan
suatu teknik dalam proses belajar yang alami sesuai dengan metode belajar peserta didik sehingga
dlam melakukan pembelajaran terasa cepat dan tidak terlalu sulit. Metode accelerated learning ini
merupakan suatu metode yang bisa ditukarkan dengan suggestology yang diartikan sebagai “dengan
memberikan kemungkinan peserta didik dengan kecepatan yang sangat memukau namun tetap
dengan menggunakan usaha yang normal lalu dibarengi dengan kegembiraan dan rasa senang”
(Bobbi de Porter & Mike Hernacki, 2012: 14). Jan Kuyper-Erland (1998), dalam pernyataannya
7
suryaningtyas, “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
ACCELERATED LEARNING BERBASIS POWER POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI,”
2014, 3.
8
Astuti dan others, “MODEL ACCELERATED LEARNING MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP IPA MATERI ALAT
INDRA,” 2.
6
menegaskan bahwasannya metode accelerated learning ini tidak hanya bisa digunakan untuk
mencapai prestasi akademik saja, namun juga akan dipertahankan ketika berada di dalam dunia
kerja. Dengan demikian berdasar kepada beberapa penjelasan yang dijelaskan diatas dapat kita tarik
kesimpulan bahwa metode accelerated learning ini merupakan suatu cara yang memungkinkan para
peserta didik untuk menciptakan keaktifan dalam belajar dengan cepat dan lebih efektif dengan
menggunakan cara belajar yang mereka kehendaki dan dibarengi dengan susana belajar yang
menyenangkan dan menimbulkan rasa kegembiraan sehingga hasil yang akan dicapai semakin
meningkat dan sebagai seorang pendidik adalah sebuah tantangan tersendiri dalam membuat
keadaan kelas menjadi tidak membosankan dan siswa cenderung akan malas menerima pelajaran
dan akan sulit memahami isi dari materi yang diajarkan. Sehingga amat sangat penting jika seorang
pendidik dapat menerapkan metode ini karena manfaat yang didapatkan juga akan memuaskan,
bukan hanya memuaskan bagi pendidik juga memuaskan bagi siswa dan orang tua.9
Pada intinya Accelerated Learning adalah sebuah pembelajaran yang menyenangkan dan
komunikatif. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator untuk peserta didik,yang di paksakan harus
aktif dalam proses pembelajaran adalah peserta didik itu sendiri. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh guru dilapangan, guru harus melakukan wawancara kepada peserta didik secara
langsung karena sebagian besar peserta didik tidak suka dalam proses pembelajaran yang sangat
membosankan apabila hanya berpusat kepada guru. Peserta didik hanya ingin dalam tahap
pembelajarannya, mereka diikut sertakan dalam proses pembelajaran yang diberikan kepada guru.10

2. Penerapan dalam pendekatan Accelerated Learning dengan Modalitas Otak terhadap


kegiatan belajar peserta didik.
Kegiatan para peserta didik pada kelas kontrol dengan menggunakan sebuah pendekatan
Accelerated Learning dengan modalitas otak memberikan pengaruh yang cukup baik. Dengan
demikian hal ini dikarenakan pada pendekatan accelerated learning ini berdasar pada kegiatan
pembelajaran alamiah, karena peserta didik telah ditempatkan pada titik central aktifitas belajar
mengajar. Dengan menggunakan metode accelerated learning dapat menumbuhkan dan memacu
kemampuan dan potensi belajar bagi peserta didik dan menjadikan kegiatanbelajar mengajar
menjadi menyenangkan dan hasil lebih memuaskan. Kemudian peserta didik dalam menerapkan
strategi ini peserta didik tidak hanya sekedar mendengar dan memperhatikan saja terhadap apa yang
dijelaskan oleh pendidik tetapi para peserta didik dituntut untuk berpikir menurut gaya belajarnya

9
Purwoko, “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA METODE ACCELERATED LEARNING DENGAN
METODE TEACHER CENTER LEARNING PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG,” 2015, 33–34.
10
Purwoko, “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA METODE ACCELERATED LEARNING DENGAN
METODE TEACHER CENTER LEARNING PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG,” 2015, 2–3.
7
masing-masing (visual, auditori atau kinestetik) da didominasi otaknya (otak kiri ataupun otak
kanan) atau bisa juga yang disebut dengan modalitas otak.11

3. Prinsip-prinsip Accelerated Learning Terhadap Aktifitas Siswa


Menurut Kusaeri (2013), prinsip-prinsip Accelerated Learning adalah sebagai berikut : (1)
Belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan seluruh fikiran dan tubuh dapat diartikan sebagai
proses pembelajaran yang tidak hanya menggunakan “otak”, tetapi juga melibatkan seluruh
tubuh/pikiran dengan segala emosi, indra, dan sarafnya. (2) Belajar adalah suatu proses yang
berkreasi bukan mengkonsumsi. Dalam suatu pengetahuan yang diserap oleh peserta
didik,pembelajaran terjadi ketika seorang peserta didik menyatukan pengetahuan dan ketrampilan
yang baru kedalam struktur peserta didik itu sendiri yang telah ada. Dalam menciptakan makna
baru, jaringan saraf baru, dan pola interaksi elektrokimia baru di dalam sistem otak dan tubuh
secara menyeluruh disebut dengan belajar secara harfiah. (4) Dalam suatu kerja sama guru harus
membantu peserta didik dalamproses pembelajaran. Sehingga semua usaha pembelajaran yang baik
mempunyai landasan sosial. Peserta didik bisa belajar lebih baik lagi dengaan berinteraksi dengan
kawan-kawannya. Persaingan peserta didik memperlambat pembelajaran. Kerja sama di antara
peserta didik mempercepatnya sesuatu dalam membuat kelompok belajar yang selalu lebih baik
hasilnya dari pada belajar sendiri-sendiri. (5) Dalam proses pembelajaran berlangsung banyak
tingkatan secara Simultan. Peserta didik belajar tidak hanya mengetahui satu hal kecil pada satu
waktu secara linear, melainkan mengetahui banyak hal sekaligus. Dalam proses pembelajaran yang
sangat baik dapat melibatkan banyak orang dengan tingkatan secara simultan (sadar dan bawah-
sadar, mental dan fisik) dan bisa memanfaatkan seluruh saraf reseptor, indra, jalan dalam sistem
total otak atau tubuh seseorang. Bagaimanapun otak bukanlah prosesor berurutan, melainkan
prosesor paralel, dan otak akan berkembang sangat cepat sehingga peserta didik ditantang untuk
melakukan banyak hal sekaligus. (6) Belajar adalah suatu proses dimana kita harus mengerjakan
Pekerjaan Itu Sendiri (dengan Umpan Balik). Tahap pembelajar yang baik adalah dalam bentuk
konteks. Hal yang dipelajari secara terpisah akan sulit diingat dan mudah menguap apabia kita tidak
rajin mempelajarinya. Kita belajar mencari kebutuhan konsumen dengan memperhatikan
kebutuhannya. Pengalaman yang nyata dan konkret membuat kita dapat menjadi guru yang jauh
lebih baik daripada sesuatu yang hipotetis. (7) Yang dinamakan Otak-Citra adalah Menyerap
Informasi secara Langsung dan Otomatis.. Sistem saraf manu lebih merupakan prosesor citra
darpada prosesor kata. Gambar yang konkret akan jauh lebih mudah ditangkap dan disimpan
darpada abstraksi verbal. Pada strategi Accelerated Learning memunculkan motivasi-motivasi

11
Rachmita, Hariyadi, dan Asyiah, “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MODALITAS OTAK
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER),” 2013, 135.
8
prestasi kepada peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil belajar
merupakan perubahan tingkah laku peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar yang
menekankan kemampuan peserta didik dalam bentuk kognitif, afektif dan psikomotor.12
Belajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks yang biasa terjadi kepada semua orang
yang berlangsung sampai seumur hidup, yakni sejak dia masih bayi hingga sampai ia ke liang lahat.
Salah satu tanda-tanda bahwasannya jika seseorang telah melakukan kegiatan pembelajaran suatu
hal yakni adanya perubahan perilaku/sikap dalam dirinya. Perubahan sikap/tingkah laku yang
terjadi tersebut menyangkut baik segala perubahan yang bersifat wawasan/pengetahuan (kognitif)
dan keterampilan (psikomotor) maupun hal-hal yang menyangkut nilai-nilai dan perilaku peserta
didik (afektif).13
Dalam strategi accelerated learning memunculkan suatu hasil belajar. Dan hasil belajar yang
dimaksudkan adalah perubahan tingkah laku/sikap yang didapat dari aktifitas belajar mengajar
(Sudjana, 2005). Yang dimaksud dengan hasil belajar yaitu kemampuan aktual yang kemudian
dapat diukur, dengan mencakup tiga hal yakni ilmu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan
keterampilan (psikomotor), berupa nilai-nilai yang telah dicapai peserta didik sebagai suatu hasil
dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di lembaga pendidikan. 14 Yang dimaksud dengan
hasil belajar adalah suatu yang akan dicapai atau didapatkan peserta didik setelah mengikuti
aktifitas belajar mengajar yang berdasarkan kepada kriteria di dalam mengukur suatu pencapaian
tujuan dari pembelajaran yang dimaksud. Dan yang dimaksud dengan hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak dalam mengajar. Apabila dilihat dari segi pendidik,
tindak mengajar diakhiri dengan kegiatan evaluasi (penilaian) hasil dari belajar mengajar. Dan jika
dilihat dari segi peserta didik, hasil belajar adalah merupakan berakhirnya pengalaman dari puncak
hasil dari kegiatan pembelajaran.15

4. Kelebihan dan Kelemahan Accelerated Learning Terhadap Aktifitas Siswa


Menurut Butar (2011), Accelerated Learning memiliki kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai
berikut : Adapun kelebihan Accelerated Learning yaitu sebagai berikut: (1) Peserta didik bisa
menciptakan suasana belajar yang tidak menjenuhkan dan dalam proses pembelajarannya sangat
menyenangkan. (2) Dalam belajar bukan hanya menggunakan otak saja, melainkan seluruh pikiran
12
suryaningtyas, “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
ACCELERATED LEARNING BERBASIS POWER POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI,” 3.
13
Masneli, “PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL
PETA KONSEP (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS VII A SEMESTER GENAP SMP N 1 GISTING TP 2010/2011,” 313.
14
Suardipa, Lasmawan, dan Suarni, “Pengaruh Model Pembelajaran Accelerated Learning Berbasis Peta Konsep
Terhadap Motivasi Berprestasi dan Hasil Belajar IPS,” 3.
15
Yunarti, “PENERAPAN METODE CONSEPT MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA
KULIAH STATISTIKA I,” 64–65.
9
peserta didik di gunakan dalam belajar. (3) Dalam belajar dapat menumbuhkan rasa sosialisasi yang
tinggi diantara peserta didik dan pendidik. (4) peserta didik menjadi lebih aktif dalam belajar. Jadi
dengan kelebihannya, Accelerated Learning juga memiliki kekurangan yaitu waktu belajar yang
digunakan terkadang tidak makasimal dan biaya yang digunakan lebih banyak terbuang.

5. Tujuan Accelerated Learning Terhadap Aktifitas Siswa


Strategi accelerated learning adalah salah satu proes strategi pembelajaran yang tidak
membosankan sehingga peserta didik akan lebih tertarik dan tidak malu/ takut untuk berpartisiapasi
dalam proses pembelajaran. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1)
Sesuatu aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran dapat menggunakan pendekatan
Accelerated Learning dengan siswa sehingga peserta didik bisa lebih cepat dalam melakukan
aktivitasnya. (2) Peserta didik dapat mengkaji suatu perbedaan yang akan dihasilkan dalam belajar
dengan menggunakan Accelerated Learning dengan strategi konvensional peserta didik.16
Dalam sebuah model pembelajaran accelerated learning ini juga menanamkan perilaku/sikap
kepada peserta didik bahwasannya kegiatan belajar itu tidak sesusah yang selama ini dibayangkan
dan ditakuti oleh peserta didik bahwa belajar itu bisa juga menjadi kegiatan yang menyenangkan
dan mengasyikan. Model pembelajaran yang dilakukan ini merupakan suatu kerangka kerja suatu
kegiatan pembelajaran yang sudahsempurna, tipe-tipe pembelajaran yang paling tinggi tingkatannya
dan yang paling kompleks dibandingkan dengn metode pembelajaran yang lainnya. Accelerated
learning adlah suatu pendekatan pembelajaran yang paling maju yang dapat digunakan dan
diterapkan pada masa sekarang dan masa yang akan datang, dan metode pembelajaran ini memiliki
banyak manfaat. Accelerated learning didasarkan kepada penelitian yang mutakhir mengenai otak
dan belajar mengajar. Dan disini juga dapat menggunakan berbagai metode dan media. Karena
sifatnya tersebut terbuka dan luwes. Seorang peserta didik diajak terlibat semuanya dalam kegiatan
ini. Accelerated learning ini cocok dengan semua gaya belajar dan memberi energi tersendiri serta
membuat proses kegiatan belajar mengajar menjadi manusiawi kembali. Accelerated learning ini
sangat berusaha untuk membuat belajar mengajar menyenangkan dan benar-benar sangat
mementingkan hasilnya. Dan kemudian dengan demikian rancangan kerja pembelajaran accelerated
learning didasarkan pada hal-hal yang secara alaminya kita telah nikmati, maka dengan ini
rancangan ini secara alami telah berhasil.17
Dalam penerapan pendekatan Accelerated Learning terhadap Aktivitas Belajar Siswa,
pendekatan menggunakan langkah-langkah yaitu: (1) peserta didik mampu memotivasi fikirannya
16
Rachmita, Hariyadi, dan Asyiah, “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MODALITAS OTAK
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER),” 2013, 3.
17
Faizal, “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED
LEARNING TIPE MESSAGE (MINDSET, ENTRANCE, SWITCH-OWNERSHIP, STORE, ACT, GO-AGAIN, ENGAGE) PADA
MURID KELAS V MIN 1 PEKANBARU,” 6–7.
10
sendiri. (2) peserta didik mampu memperoleh informasi yang sangat banyak. (3) peserta didik
mampu menyelidi makna. (4) peserta didik dapat memicu ingatannya. (5) peserta didik harus
menyampaikan apa yang telah peserta didik ketahui. (6) peserta didik dapat merefleksi
pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru.
Pada intinya Accelerated Learning menggunakan suasana pembelajaran untuk menjadi suasana
yang menyenangkan dan komunikatif. Sebagai seorang pendidik hanyalah sebagai fasilitator
sehingga siswa dapat bertindak dengan aktif dan terarah. Dengan adanya hasil penelitian yang
dilakukan dilapangan dengan menggunakan wawancara kepada peserta didik secara langsung,
sehingga sebagian besar peserta didik jenuh dalam proses pembelajaran yang berpusat kepada
gurunya saja. Peserta didik menginginkan agar ikut diajak aktif oleh guru. Dengan adanya sebagian
peserta didik yang hanya mendengarkan guru mereka akan sulit dalam menyerap materi yang
disampaikan oleh guru.18
Dan accelerated learning menjelaskan suatu rangkaian upaya dan pendekatan praktis dalam
segala upaya untuk meningkatkan suatu hasil dari proses kegiatan belajar mengajar. Usaha
peningkatan ini akan dicapai dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang berasal dari berbagai
disiplin ilmu pengetahuan seperti halnya ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang cara kerja
otak, bagaimana metode kerja otak, dapat memotivasi diri, konsep diri, memiliki kepribadian,
emosi, memiliki perasaan, pemikiran, metagoknisi, gaya belajar, multiple intelegence atau
kecerdasan yang jamak, teknik-teknik pikiran, teknik-teknik bagaimana membaca, teknik
bagaimana mencatat, dan belajar pembelajaran yang lainnya. Metode accelerated learning ini adalah
metode belajar cepat. Di luar negeri metode ini dikenal dengan beragam nama, seperti, quantum
learning, quantum teaching, super learning, efficient and effective learning.19
Dalam peningkatan pembelajaran dan memahami materi pembelajaran,dapat mengubah
metode pembelajaran yang tradisional yang memiliki ciri-ciri yang bertolak belakang dari
pengertian dimasa lampau (Dave Meier, 2000).20
Russel (2011: 8) mengatakan bahwa dengan Accelerated Learning banyak pelajaran dan
kepuasan belajar yang diperoleh dalam proses pembelajaran, baik guru maupun peserta didik.
Accelerated Learning merupakan suatu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan belajar peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar dengan cepat
dan memudahkan guru dalam proses pembelajaran. Guru harus membuat suasana belajar lebih
menyenagkan sehingga peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, sehingga di dalam kelas
18
Purwoko, “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA METODE ACCELERATED LEARNING DENGAN
METODE TEACHER CENTER LEARNING PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG,” 2015, 2–3.
19
Triastuti, “Efektifitas Strategi Genius Learning dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Siswa (PTK
Kelas VII SMP Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010),” 4.
20
wisnu syahputra, “PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE (UML)
MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED LEARNING,” 2.
11
tidak pasif. Accelerated Learning berbeda dengan program akselerasi. Peserta didik dapat belajar
dengan waktu yan relatif lebih cepat dari pada biasanya hal itu merupakan program dari akselerasi.
Dengan hal itu diciptakan suasana belajar yang harus diterapkan dalam proses pembelajaran dengan
tuntas dimana peserta didik yang sangat luar biasa mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan
cepat dan baik sehingga mendapatkan nilai yang amat baik. Peserta didik yang sudah di anggab
certas tidak di haruskan memakai strategi pembelajaran Accelerated Learning. Meskipun dalam
program Akselerasi dan Accelerated Learning sama-sama bertujuan untuk mempercepat proses
pembelajaran, namun pada prosesnya sama sekali berbeda. Accelerated Learning menekankan
bahwa penggalian dalam ranah potensi pada diri peserta didik harus menggunakan gaya belajar
yang sesuai dengan diri peserta didik itu sendiri siswa, dengan menyesuaikan itu dapat
meminimalisir kegagalan penerimaan materi bagi siswa. Strategi Accelerated Learning dalam
pendidikan banyak di lakukan kepada praktisi-praktisi yang diterapkan pada mata pelajaran yang
berbeda-21
Dalam pembelajaran Accelerated Learning peserta didik melibatkan percepatan dalam
mengenal mengenal suatu konsep pembelajaran. Meier (2002) berpendapat bahwa dalam
melakukan aktivitas belajar, peserta didik pada umumnya melalui empat tahap penting yaitu:
Persiapan, Presentasi, Latihan, Kinerja. Untuk mempelajari suatu minat dalam proses pembelajaran
peserta didik harus mengembangkan kemampuan bernalarnya dalam melakukan persiapan yang
relevan untuk melakukan aktivitas belajar. Sehingga adanya minat untuk mempelajari suatu
pengetahuan atau keterampilan yang diikuti dengan tahap berpresentasi.22
Pada penerapannya, kegiatan psikomotorik dapat dilakukan dengan kegiatan praktikum.
Dalam kegiatan praktikum tersebut harus disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran.
Sehingga peserta didik dapat mengelola pembelajaran secara langsung dan mencocokkannya
dengan pengalaman yang nyata. Peserta didik yang modalitas kinestik lebih tinggi dalam aspek
psikomotorik lebih mudah belajar dengan aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik dapat
belajar dengan baik apabila mereka terlibat dalam pertanggung jawaban belajarnya melalui proses
pembelajaran yang aktif. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan umpan balik,
evaluasi,secara terus menus sehingga peserta didik tidak pasif dalam belajar. Dengan adanya ranah
afektif merupakan ranah yang sanagat berkaitan dengan sikap dan nilai peserta didik. Ranah afektif
meliputi beberapa perilaku yaitu perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai. Peserta didik harus
mempunyai sifat jujur, peduli ,tanggung jawab dan teliti pada saat proses pembelajaran berlangsug.
Peserta didik harus bertanggung jawab dalam lingkungan yang baik, sehingga dalam kegiatan
21
WULANDARI, “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA
MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII MTs RAUDLATUT THALABAH WONOREJO
NGADILUWIH,” 6–7.
22
Putra, “PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA,” 2016, 4–5.
12
belajar mengajar. Seorang pendidik dapat memberikan sugesti/masukan-masukan yang positif
sehingga dapat memanfaatkan materi pembelajaran yang luas dengan nilai-nilai yang dapat
diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru berusaha untuk
membuat suasan kelas menjadi menyenangkan dengan membuat penyajian-penyajian materi yang
baik dan menarik sehingga siswa akan senang tiap kali belajar. Dalam mengerjakan tugas peserta
didik harus bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas kelompok ataupun tugas individu,
sehingga terciptanya kondisi yang saling melengkapi dan saling mengisi dalam lingkungan yang
positif.
Selain itu peserta didik dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok
modalitasnya. Bahwasannya belajar dapat lebih baik dalam lingkungan fisik, emosi, sosial yang
positif disebut dengan lingkungan yang tenang dan menggugah semangat peserta didik. Dengan
adanya rasa keutuhan, keamanan, minat, dan kegembiraan sangat penting untuk mengoptimalkan
pembelajarannya sendiri. Dengan adanya pendekatan Accelerated Learning pengajaran dapat
melibatkan emosi, tubuh, dan indra. Hal tersebut tidak diperolehkan peserta didik untuk masuk
dalam kelas kontrol. Hasil belajar yang kognitif dalam penelitian dan analisa data dengan
menggunakan uji atau menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Menggunakan
pendekatan Accelerated Learning dengan kelas yang menggunakan pembelajaran secara langsung.
Peserta didik harus lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga membuat hasil belajar
peserta didik maksimal. Namun demikian, keberhasilan peserta didik tidak terlepas dengan kendala
yang mereka hadapi, sehingga dapat membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses
pembelajaran. Penerapan Accelerated Learning mempunyai waktu lebih lama untuk memfokuskan
peserta didik dan memberi waktu kepada peserta didik untuk memunculkan ide-ide dan gagasan
yang baik. Hal ini dapat diproses dalam pembelajaran Accelerated Learning peserta didik yang
diberikan kebebasan untuk memilih cara belajar dan gaya belajarnya masing-masing. Sehingga
semua faktor yang ada dalam strategi pembelajaran Accelerated Learning dapat dikelola dengan
baik maka tujuan pembelajaran secara maksimal bisa tercapai dengan baik.23
Accelerated Learning menekankan kepada peserta didik untuk mengali pontesi pada diri
peserta didik itu sendiri dan membiarkan peserta didik belajar dengan gaya belajar mereka sendiri
agar timbul rasa nyaman dan kebebasan dalam mengeksplor dirinya sendiri sehingga potensi dalam
dirinya akan keluar dengan sendirinya tanpa ada paksaa.24 Accelerated Learning mampu
menciptakan lingkungan belajar yang positif, tidak membosankan, memberikan peluang yang besar
bagi peserta didik dalam berkreasi dan menuangkan segala ide-ide kreatif dan menyenangkan bagi
23
Rachmita, Hariyadi, dan Asyiah, “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MODALITAS OTAK
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER),” 2013, 9–11.
24
WULANDARI, “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA
MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII MTs RAUDLATUT THALABAH WONOREJO
NGADILUWIH,” 6–7.
13
peserta didik. Dalam proses pembelajaran peserta didik mengakomodasikan gaya belajarnya.
Untuk meningkatkan kemampuan belajar peserta didik, sehingga peserta didik dapat belajar dengan
cepat. Dalam suasana belajar mengajar lebih menyenangkan bila tercipta dan terjadinya interaksi
dengan aktif antara guru dengan peserta didik sehingga dalam proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan efektif.25
Dalam accelerated learning menimbulkan gaya belajar yang juga mementingkan kecepatan
didalam belajar. Yang dimaksud dengan belajar merupakan suatu kegiatan setiap orang. Ilmu
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, kegemaran/kesukaan dan perilaku yang ditimbulkan dari
seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan karena adanya aktifitas belajar.
Seperti kita ketahui bahwa istilah belajar bukan istilah yang asing di dalam dunia pendidikan.
Begitu memasyarakat nya istilah ini sehingga ada sebagaian beberapa ahli mengemukakan
pendapatnya tentang belajar. Sardiman (2001:20) mengatakan bahwasannya belajar senantiasa
merupakan proses dimana perubahan tingkah laku/sikap atau penampilan, dengan menggunakan
berbagai macam serangkaian aktifitas misalnya dengan membaca buku, mengamati, mendengarkan,
meniru, dan lain sebagainya. Selanjutnya Slameto (2003:2) mengemukakan pendapatnya
bahwasannya belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh setiap individu untuk
memperoleh perubahan tingkah laku/sikap, memperoleh ilmu pengetahuan, wawasan yang luas,
keterampilan dan kegemaran sebagai hasil dari perolehan pengalaman individu itu sendiri dalam
melakukan sebuah interaksinya dengan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.26

C. SIMPULAN
Accelerated Learning merupakan proses pembelajaran agar peserta didik dapat belajar
dengan aktif sehingga dapat menguasai pelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru harus
memberikan peserta didik tugas rumah untuk membaca dan memahami materi pelajaran yang akan
di pelajari berikutnya, dan guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya, menjawab
pertanyaan dan menjelaskan setiap jawaban yang mereka berikan. Accelerated Learning (AL)
merupakan cara belajar secara alamiah yang diyakini dan mampu menghasil suatu ciri yang
cenderung bersifat mengasuh, mementingkan aktivitas, emosional dan fisik serta lebih
mengutamakan hasil belajar peserta didik. Dalam penerapan pendekatan Accelerated Learning
terhadap Aktivitas Belajar Siswa, pendekatan menggunakan langkah-langkah yaitu: (1) peserta
didik mampu memotivasi fikirannya sendiri. (2) peserta didik mampu memperoleh informasi yang
sangat banyak. (3) peserta didik mampu menyelidi makna. (4) peserta didik dapat memicu

25
fajar, “PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING INCLUDED BY DISCOVERY (ALID) PADA
MATERI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA NEGERI 7 SURAKARTA,” 3.
26
Miru, “Hubungan antara Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Instalasi Listrik Siswa SMK Negeri 3
Makassar,” 4.
14
ingatannya. (5) peserta didik harus menyampaikan apa yang telah peserta didik ketahui. (6) peserta
didik dapat merefleksi pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Model pembelajaran
dengan menggunakan accelerated learning ini merupakan sebuah jawaban dari tantangan zaman
yang semakin canggih, semakin hari semakin berkembang dan semakin cepat perubahan yang
terjadi terutama dalam bidang pendidikan, dan zaman yang semakin canggih ini memerlukan orang-
orang dan penerus bangsa yang ahli dalam bidangnya supaya tetap dapat bertahan hidup. Model
accelerated learning ini juga merupakan suatu model pembelajaran yang digunakan guna
memfasilitasi bagi peserta didik di dalam pengembangan potensi dan kemampuan di dalam diri
individu sehingga terakselerasinya dalam belajar dan dapat dengan baik memahami dan mencerna
materi pelajaran yang disampaikan.

REFERENSI

Astuti, MG Dwiji, dan others. “MODEL ACCELERATED LEARNING MENINGKATKAN


PENGUASAAN KONSEP IPA MATERI ALAT INDRA.” Jurnal Didaktika Dwija Indria
(SOLO) 2, no. 3 (2012).
http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/358.
Cahyani, Made, Nyoman Dantes, dan Putu Nanci Riastini. “Penerapan Model Pembelajaran
Accelerated Learning dalam Pola Lesson Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika pada Siswa Kelas III Semester I di SDN 3 Sambangan Kecamatan Sukasada
Tahun Ajaran 2014/2015.” MIMBAR PGSD 2, no. 1 (2015).
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/4539.
Faizal, Idral. “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING TIPE MESSAGE (MINDSET,
ENTRANCE, SWITCH-OWNERSHIP, STORE, ACT, GO-AGAIN, ENGAGE) PADA
MURID KELAS V MIN 1 PEKANBARU.” Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau, 2013. http://repository.uin-suska.ac.id/29/.
fajar, desy. “PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING
INCLUDED BY DISCOVERY (ALID) PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN
KELAS XI SMA NEGERI 7 SURAKARTA,” 2014.
Masneli, Masneli. “PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PETA KONSEP (MIND MAPPING) PADA
SISWA KELAS VII A SEMESTER GENAP SMP N 1 GISTING TP 2010/2011.” JURNAL

15
TAPIS 14, no. 2 (2014). http://www.stainmetro.ac.id/e-
journal/index.php/TAPIS/article/view/336.
Miru, Alimuddin S. “Hubungan antara Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat
Instalasi Listrik Siswa SMK Negeri 3 Makassar.” Jurnal Medtek 1, no. 1 (2009): 3.
Purwoko, Lilik Adhi. “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA
METODE ACCELERATED LEARNING DENGAN METODE TEACHER CENTER
LEARNING PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG.”
Universitas Negeri Yogyakarta, 2015. http://eprints.uny.ac.id/13169/.
———. “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA METODE
ACCELERATED LEARNING DENGAN METODE TEACHER CENTER LEARNING
PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG.” Universitas Negeri
Yogyakarta, 2015. http://eprints.uny.ac.id/13169/.
———. “PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK ANTARA METODE
ACCELERATED LEARNING DENGAN METODE TEACHER CENTER LEARNING
PADA KONSEP RESULTANTE GAYA DI SMK N 1 MAGELANG.” Universitas Negeri
Yogyakarta, 2015. http://eprints.uny.ac.id/13169/.
Putra, Jaya Dwi. “PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DALAM PENINGKATAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA.” DIMENSI 3, no. 3 (2016).
http://journal.unrika.ac.id/index.php/jurnaldms/article/view/92.
———. “PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DALAM PENINGKATAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA.” DIMENSI 3, no. 3 (2016).
http://journal.unrika.ac.id/index.php/jurnaldms/article/view/92.
Rachmita, R., Slamet Hariyadi, dan Iis Nur Asyiah. “PENERAPAN PENDEKATAN
ACCELERATED LEARNING DENGAN MODALITAS OTAK TERHADAP
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9
JEMBER).” Pancaran Pendidikan 2, no. 4 (2013): 129–141.
———. “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN
MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
(SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER).” Pancaran Pendidikan 2, no. 4 (2013):
129–141.
———. “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN
MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

16
(SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER).” Pancaran Pendidikan 2, no. 4 (2013):
129–141.
———. “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN
MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
(SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER).” Pancaran Pendidikan 2, no. 4 (2013):
129–141.
———. “PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN
MODALITAS OTAK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
(SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 JEMBER).” Pancaran Pendidikan 2, no. 4 (2013):
129–141.
Suardipa, I. Putu, I. Wayan Lasmawan, dan Ni Ketut Suarni. “Pengaruh Model Pembelajaran
Accelerated Learning Berbasis Peta Konsep Terhadap Motivasi Berprestasi dan Hasil
Belajar IPS.” Jurnal Pendidikan Dasar 3, no. 1 (2013). http://pasca.undiksha.ac.id/e-
journal/index.php/jurnal_pendas/article/view/521.
suryaningtyas, apriani. “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA
MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING BERBASIS
POWER POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK
BOYOLALI,” 2014.
———. “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI
STRATEGI PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING BERBASIS POWER
POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI,” 2014.
———. “PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI
STRATEGI PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING BERBASIS POWER
POINT BAGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 NGEMPLAK BOYOLALI,” 2014.
Triastuti, Apriliana. “Efektifitas Strategi Genius Learning dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan
Belajar Matematika Siswa (PTK Kelas VII SMP Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran
2009/2010).” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010. http://eprints.ums.ac.id/7251/.
wisnu syahputra, edy. “PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN UNIFIED
MODELLING LANGUAGE (UML) MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED
LEARNING,” 2013.
WULANDARI, REZZIANA DEWI. “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING
TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI OPERASI HITUNG
BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII MTs RAUDLATUT THALABAH
WONOREJO NGADILUWIH.” Diakses 30 September 2016.
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0172.pdf.
17
———. “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN
DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR
SISWA KELAS VIII MTs RAUDLATUT THALABAH WONOREJO NGADILUWIH.”
Diakses 30 September 2016.
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0172.pdf.
———. “IMPLEMENTASI MODELACCERELATED LEARNING TERHADAP KEAKTIFAN
DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR
SISWA KELAS VIII MTs RAUDLATUT THALABAH WONOREJO NGADILUWIH.”
Diakses 1 Oktober 2016.
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.01.05.0172.pdf.
Yunarti, Yuyun. “PENERAPAN METODE CONSEPT MAP UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH STATISTIKA I.” JURNAL
TAPIS 15, no. 1 (2015): 53–68.

18

Anda mungkin juga menyukai