Anda di halaman 1dari 11

Shaut Al-‘Arabiyah

P-ISSN : 2354-564X; E-ISSN : 2550-0317


Vol.….. No. ….., Desember 2023
DOI : (Di isi oleh pengelola jurnal)
Efektivitas aplikasi Articulate Storyline Sebagai Media
Pembelajaran Interaktif pada Pembelajaran Bahasa Arab Kelas
VII di Mts Nahdhatul Kharaat Cempakah
Sitti Rahmadani Darwis1
1,2,
Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo, Indonesia

E-mail : 1 sittirahmadani@gmail.com,

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif menggunakan aplikasi
articulate storyline dan mengetahui respon peserta didik terhadap keefektivan media pembelajaran interaktif
tersebut. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan 4-D. Model 4-
D ini memiliki 4 tahap utama yaitu, define, design, develop, dan disseminate. Subjek pada penelitian ini adalah
ahli validasi dan 15 peserta didik kelas VII di MTs Nahdatul Khairaat Cempaka sebagai subjek uji coba.
Instrumen penelitian yang digunakan berupa observasi dan angket. Sedangkan teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan keefektifan
penggunaan media dalam pembelajaran Bahasa arab. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa media
pembelajaran interaktif menggunakan aplikasi articulate storyline ini efektiv untuk digunakan sebagai media
pembelajaran Bahasa arab. Hal tersebut berdasarkan hasil validasi ahli materi 90% dengan kategori sangat layak,
ahli media 88% kategori sangat layak, ahli bahasa 79% kategori layak dan hasil angket respon peserta didik
terhadap keefektifan media pembelajaran interaktif menggunakan aplikasi articulate storyline dengan presentasi
90% yang menunjukan kategori sangat efektiv.

Abstract : This research aims to develop interactive learning media using the articulate storyline application
and determine students' responses to the effectiveness of this interactive learning media. This type of research
is development research with a 4-D development model. This 4-D model has 4 main stages, namely, define,
design, develop, and disseminate. The subjects in this research were validation experts and 15 class VII students
at MTs Nahdatul Khairaat Cempaka as test subjects. The research instruments used were observation and
questionnaires. Meanwhile, the data analysis technique used is a descriptive quantitative data analysis
technique, namely by describing the effectiveness of media use in learning Arabic. The results of this research
show that interactive learning media using the articulate storyline application is effective for use as Arabic
language learning media. This is based on the validation results of material experts with 90% in the very
appropriate category, media experts with 88% in the very appropriate category, language experts with 79% in
the appropriate category and the results of the student response questionnaire regarding the effectiveness of
interactive learning media using the articulate storyline application with a presentation of 90% which shows the
category. very effective.

Kata kunci: Media Interaktif; Bahasa Arab, Articulate Storyline

PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa Arab di Indonesia merupakan pembelajaran yang wajib pada


Lembaga Pendidikan islam mulai pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah sampai tingkat Madrasah
Aliyah. Namun, tidak dapat diingkari bahwa Pembelajaran Bahasa Arab di dipandang sebagai
mata pelajaran yang sulit oleh sebagian peserta didik.1 Berdasarkan hal tersebut, sangat
dibutuhkan alternatif agar peserta didik tidak merasa sulit dengan pelajaran yang selalu
mengacu pada buku ajar, karena dalam buku ajar bahasa Arab banyak sekali materinya yang

1
Ahmad Rathomi, “Mengidentifikasi Minat Belajar Bahasa Arab Pada Siswa” 10, no. 2 (2022): 82.

11
Jurnal Shaut Al Arabiyah Vol….. No…..2023

bersifat abstrak. Maka dalam hal ini media pembelajaran interaktif sangat dibutuhkan saat
proses pembelajaran Bahasa arab, karena dengan adanya media interaktif dapat menciptakan
interaksi serta akses kemudahan bagi peserta didik dalam pembelajaran.2
Media pembelajaran merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran. Media
pembelajaran merupakan sumber belajar yang dapat membantu guru dalam memperkaya
wawasan peserta didik, dengan berbagai jenis media pembelajaran oleh guru maka dapat
menjadi bahan dalam memberikan ilmu pengetahuan kepadapeserta didik. 3 Media
pembelajaran interaktifmemiliki kontribusi dalam proses belajar mengajar, tidak saja
membantu pengajar menyampaikan pelajaran tetapi juga memberikan nilai tambah dalam
pembelajaran.4
Dengan melihat aktivitas generasi Z sekarang yang sangat melek terhadap digital serta
teknologi sepatutnya menjadi motivasi bagi para pendidik untuk merancang media
pembelajaran interaktif yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk memudahkan dalam
pemahami materi pembelajaran. Dengan demukian para pendidik dituntut menggali ilmunya
pada dunia teknologi agar tidak ketinggalan dengan peserta didik.5
Namun, kenyataannya pada saat ini masih banyak guru yang belum bisa memanfaatkan
teknologi sebagai media pembelajaran dengan baik, guru masih banyak yang mengunakan
metode konvesional dalam menyampaikan materi sebab Tidak semua guru mampu
menggunakan media berbasis teknologi.6 Jika dibiarkan maka akan berdampak buruk terhadap
kualitas pembelajaran Bahasa arab di sekolah. Berdasarkan wawancara dengan peserta didik
kelas VII di MTs Nahdatul Khairaat Cempakah, peserta didik kurang memiliki semangat belajar
dan kurang memahami pembelajaran Bahasa arab karena pembelajaran tidak menggunakan
media hanya di lihatkan gambar yang ada di buku sehingga peserta didik merasa bosan dan
kurang memahami materi tersebut, sedangkan pembelajaran IPA menenkankan pada
pengalaman langsung. Maka dari itu di butuhkan media pembelajaran yang mendorong peserta
didik berpartisipasi aktif serta membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and


Development). Model pengembangan yang dipilih dalam penelitian ini adalah model Four-D
(4-D). Model ini dikembangkan oleh Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn

2
Julsyam Fitra and Hasan Maksum, “Efektivitas Media
12 Pembelajaran Interaktif Dengan Aplikasi Powntoon
Pada Mata Pelajaran Bimbingan TIK,” Jurnal Pedagogi Dan Pembelajaran 4, no. 1 (2021): 2.
3
Wanda Wibawanto, Desain Dan Pemograman Multimedia Pembelajaran Interaktif (Jember: Penerbit
Cerdas Ulet Kreatif, 2017).
4
Ardy Irawan and M. Arif Rahman Hakim, “Kepraktisan Media Pembelajaran Komik Matematika Pada
Materi Himpunan Kelas VII SMP/MTs,” Pythagoras: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika 10, no. 1
(2021): 1, https://doi.org/10.33373/pythagoras.v10i1.2934. https://doi.org/10.33373/pythagoras.v10i1.2934.
5
Adam Mudinillah, “Pemanfaatan Aplikasi Lectora Inspire Sebagai Media Pembelajaran Interaktif,”
Penelitian IPTEKS 4, no. 2 (2019): 249, https://doi.org/10.31603/cakrawala.v11i1.105.
https://doi.org/10.31603/cakrawala.v11i1.105.
6
Muhammad Ja’far, Sunardi, and Arika Indah K, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Karakter
Konsisten Dan Teliti Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Pada Bab Kesebangunan
Dan Kekongruenan Bangun Datar Kelas IX SMP,” Jurnal Edukasi UNEJ 1, no. 3 (2020): 30.
Jurnal Shaut Al Arabiyah Vol….. No…..2023

Semmel tahun 1974. Model 4-D adalah model pengembangan yang dapat digunakan untuk
mengembangkan berbagai jenis media pembelajaran.7

Model pengembangan 4-D memiliki 4 tahap utama yakni , define (penetuan masalah yang
akan dikembankan), design (perancangan produk yang akan dikembangkan), develop
(pengembangan produk), dan disseminate (penyebaran produk).8 Pada Penelitian ini difokuskan
di bidang pengembangan media interaktif menggunakan aplikasi articulate storyline. Prosedur
pengembangan media meliputi; Melakukan suatu analisis kebutuhan, merumuskan tujuan yaitu
tujuan produksi, mengembangkan bahan atau materi terkait dengan media yang dikembangkan,
mengembangkan dan menyusun naskah media yang akan diproduksi, melakukan uji coba,
melakukan revisi (perbaikan), produksi media dan uji coba.

Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah data primer. Data Primer yaitu data
yang langsung didapatkan dari subjek penelitian. Data ini didapatkan dari hasil pengisian
lembaran angket. Subjek pada penelitian ini yaitu validator ahli serta subjek yang dilakukan uji
coba adalah peserta didik kelas VII MTs Nahdatul Khairaat Cempaka yang beranggotakan 15
orang. Data yang diperoleh dari metode angket, dan observasi. Adapun Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis efektivitas. Data yang digunakan untuk menguji
keefektifan media pembelajaran diperoleh melalui peserta didik dari lembaran angket yang
dikumpulkan peneliti. Lembar angket pada uji coba lapangan menggunakan pengukuran skala
likert.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menghasilkan produk berupa media pembelajaran interaktif dengan


menggunakan aplikasi articulate Storyline. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pendapat
para ahli dan mengetahui respon pendidik terhadap media pembelajaran interaktif
menggunakan aplikasi articulate storyline. Tampilan dari bentuk media aplikasi ini memuat
konten multimedia berupa; teks, gambar, video, animasi, audio dan evaluasi pembelajaran.
Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur-fitur menarik sesuai dengan perkembangan dan tren
pembelajaran saat ini.

A. Tahap Pendefinisian (Define)

Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap kebutuhan untuk merumuskan tujuan
pembelajaran, pengumpulan informasi, tema, topik, dan konten yang akan dicantumkan dalam
media interaktif. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap define dibagi menjadi dua yaitu
studi literatur dan studi lapangan.9

Berdasarkan study litertur peneliti menemukan bahwa Penggunaan Media pembelajaran


interaktif memudahkan peserta didik dalam proses pembelajaran peserta didik tidak kesulitan
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Sistem

7
Jasmine Riani Johan, Tuti Iriani, and Arris Maulana,
13 “Penerapan Model Four-D Dalam Pengembangan
Media Video Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan,” Jurnal Pendidikan West Science 01, no.
06 (2023): 373.
8
Eny Winaryati et al., Cercular Model of RD & D (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2021).
9
Riana Maylinda and Sri Haryani, “Kelayakan Dan Kepraktisan Bahan Ajar Untuk Program Pengayaan
Berbatuan Scoology Pada Materi Larutan Penyangga,” Chemisty in Education 2, no. 3 (2021): 70,
https://doi.org/10.1111/j.1949-8594.1902.tb00418.x. https://doi.org/10.1111/j.1949-8594.1902.tb00418.x.
Jurnal Shaut Al Arabiyah Vol….. No…..2023

pembelajaran berbasis media interaktif juga dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih
menarik, bervariasi, dan mempermudah penyampaian materi.10

Pada tahap studi lapangan dilakukan pengumpulan data melalui obsevasi lapangan.
Berdasarkan hasil observasi di MTs Nahdatul Khairaat Cempaka menunjukan bahwa
keterbatasan penggunaan media pembelajaran interaktif yang menyebabkan pembelajaran
masih terkesan monoton, pendidik yang masih belum banyak mengenal berbagai aplikasi yang
dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat membantu mempermudah proses
pembelajaran. Sarana dan prasarana yang yang tersedia disekolah juga sudah lengkap seperti
LCD, laptop juga sudah memadai, peserta didik yang diperbolehkan membawa handphone
namun penggunaannya masih belum maksimal.

Dengan demikian peneliti memilih untuk menerapakan media interaktif menggunakan


aplikasi articulate storyline Articulate storyline merupakan salah multimedia yang dapat
dipakai untuk menciptakan perangkat pembelajaran saling berinteraksi dengan isi yang
dibentuk dari gabungan teks, gambar, suara, animasi, dan video. Sehingga Articulate
Storyline ini menjadi salah satu perangkat lunak yang unggul untuk membuat
pembelajaran interaktif.11

Aplikasi ini merupakan wadah atau alat yang menjadi bahan dalam mengajar interaktif
yang dapat membangun semangat pelajar atau peserta didik dalam proses pembelajaran karena
mempunyai berbagai menu-menu yang praktis serta beberapa fasilitas yang dapat mendukung
proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Para pelajar atau peserta didik dapat
mengerti setiap materi pembelajaran karena diperdalam melalui kuis yang dimuat dalam
aplikasi ini.12

Aplikasi articulate storyline ini memiliki keistimewaan dibandingkan dengan program


sejenisnya. Aplikasi ini sama seperti Microsoft Power Point. Namun keunggulan pada aplikasi
ini yakni bisa menghasilkan wadah atau media pembelajaran yang interaktif dan sangat
menarik.13

Aplikasi articulate storyline dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi peserta
didik. Terdapat Beberapa alasan aplikasi articulate storyline digunakan sebagai media
pembelajaran, di antaranya yakni perkembangan kurikulum yang mendorong kegiatan
pembelajaran haruslah berpusat kepada peserta didik (student centered), peserta didik dapat
belajar sesuai dengan kemampuannya dengan mengumpulkan informasi yang diperoleh ke
dalam aplikasi articulate storyline, aplikasi articulate storyline sesuai dengan karakteristik
peserta didik masa kini yang senang akan sesuatu yang bersifat baru untuk menumbuhkan
motivasi belajar peserta didik, pembelajaran menggunakan aplikasi articulate storyline di
desain untuk pembelajaran lebih mudah digunakan kapan saja dan dimana saja, dan inovasi

10
Nurdyansyah and Andiek Widodo, Inovasi Teknologi 14 Pembelajaran (Sidoarjo: Nizamia Learning Center,
n.d.), http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203. http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203.
11
Indah Ayu Novita Sari, Desak Made Oka Purnawati, and I Wayan Pardi, “Pengembangan Aplikasi
Articulate Storyline Berbasis Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah
Indonesia Di SMA Negeri 1 Tegaldlimo,” Widya Winayata : Jurnal Pendidikan Sejarah 11, no. 1 (2023): 60.
12
Ana Dwi Octavia, Jun Surjanti, and Bambang Suratman, “Pengembangan Media M-Learning Berbasis
Aplikasi Articulate Storyline Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah Atas,” Jurnal
Ilmu Pendidikan 3, no. 5 (2021): 2389.
13
Indirawati Leztiyani, “Articulate Storyline; Interactive Teaching Tools,” Jurnal Pendidikan Indonesia 2,
no. 1 (2021): 30.
Jurnal Shaut Al Arabiyah Vol….. No…..2023

baru dalam pembelajaran sehingga dalam proses pembelajaran peserta didik lebih kreatif dan
inovatif.14

B. Tahap perancangan (Design)

Program articulate storyline memiliki keistimewaan dibandingkan dengan program-


program sejenisnya. Keunggulan pada aplikasi ini yakni bisa menghasilkan wadah atau media
pembelajaran yang interaktuf dan sangat menarik, karena tersedia menu praktis untuk
menambah, audio, animasi, gambar, video, serta tersedia juga menu kuis dan banyak menu
lainnya sehingga peserta didik yang menggunakan media ini dapat langsung berinteraksi.15

Tahapan perancangan dilakukan dengan penyusunan media interaktif menggunakan


aplikasi Articulate Storyline yang pertama dengan mencari materi pembelajaran. Materi
pembelajaran merupakan rumusan dari buku-buku sumber dan seperti blog dan referensi lain-
lain. Selanjutnya merancang isi media interaktif berbasis Articulate storyline yang didalamnya
terdiri dari intro/pembuka media petunjuk masuk, Selajutnya terdapat menu TP, Materi dan
informasi. Pada menu materi terdapat menu hiwar, mufradat dan evaluasai/kuis.

C. Tahap Pengembangan (Develop)

Pada tahapan ini produk media dilakukan uji validasi untuk digunakan dalam
pembelajaran. Uji Validasi media merupakan pengujian dari kelayakan media berdasarkan
penilaian dari ahli (validator).16 Data uji validasi diperoleh melalui instrumen yang diisi oleh
validator materi, validator bahasa dan validator media. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
seberapa valid serta layak media yang dikembangkan untuk digunakan.

Tabel 1.1 Indeks Validasi

Persentase Kategori

81-100 Sangat Layak

61-80 Layak

41-60 Cukup Layak

14
Sri Made Indriani, Wayan I Artika, and Wahyu15Ratih Dwi Ningtias, “Penggunaan Aplikasi Articulate
Storyline Dalam Pembelajaran Mandiri Teks Negosiasi,” Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia 11, no.
1 (2021): 28.
15
Indirawati Leztiyani, “Articulate Storyline; Interactive Teaching Tools.”
16
Abdul Rofiq, Luh Putu Putrini Mahadewi, and Desak Putu Parmiti, “Pengembangan Multimedia
Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu,” Journal of Education Technology 3, no. 3 (2019): 126,
https://doi.org/10.23887/jet.v3i3.21732. https://doi.org/10.23887/jet.v3i3.21732.
Jurnal Shaut Al Arabiyah Vol….. No…..2023

21-40 Tidak Layak

1-20 Sangat Tidak Layak.17

Tabel 1.2 Hasil Validasi Ahli

Validator Persentase Kategori

Validator Materi 90 % Sangat Layak

Validator Media 88% Sangat Layak

Validator Bahasa 79% Layak

D. Tahap Penyebaran (Disseminate).

Tahap penyebaran atau penerapan ini dilakukan dengan pemberian media pembelajaran
interaktif berbasis aplikasi articulate storyline kepada 15 peserta didik kelas di VII MTs
Nahdhatul Khairaat Cempaka dan peserta didik diminta untuk mengisi angket. Jawaban setiap
item yang diisi oleh peserta didik diukur menggunakan pengukuran skala Likert yamg
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative.18
Table 1.3 Pengukuran Skala Likert

Skor Positif Negatif

1 Sangat tidak Setuju Sangat Setuju

2 Tidak Setuju Setuju

3 Setuju Tidak Setuju

4 Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju 19

Tabel 1.4 Kategori Keefektifan

Persentase Kategori

81-100 % Sangat Efektiv

17
Nuriyatul Hidayah et al., “Pengembangan Media 16Interaktif Menggunakan Aplikasi Articulate Storyline
Sebagai Media Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar,” Jurnal Pendidikan Dasar 3 (2023): 88.
18
Karimuddin Abdullah et al., “Metodologi Penelitian Kuantitatif,” in Metodologi Penelitian Kuantitatif
(Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, 2021), 67.
19
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D” (Bandung: Alfabeta, 2017), 8.
Jurnal Shaut Al Arabiyah Vol….. No…..2023

61-80 % Efektiv

41-60 % Cukup Efektif

21-40 % Tidak Efektif

1-20 Sangat Tidak Layak.20

Instrumen angket uji kefektifan yang telah diisi kemudian dianalisis dengan langkah-
langkah berikut:

1. Menjumlahkan skor total untuk seluruh indikator.

2. Menentukan skor maksimal

Skor maksimal diperoleh dari skor tertinggi x jumlah pertanyaan x jumlah peserta didik
yang memberikan respon.

3. Pemberian nilai keefektifan dengan cara menggunakan rumus:21

𝑓
P = 𝑛 × 100%

keterangan

P = nilai Persentase Akhir

F = Perolehan skor

N = skor maksimum

Table 1.5 Data Angket Respon Siswa

No Soal SS S TS STS

Frekuensi/Jumlah Respon siswa

1 Saya dapat memahami kalimat – kalimat 13 2


dalam multimedia interaktif dengan
mudah

20
Ayu Rizki Annisa, Aminuddin Prahatama Putra,17and Dharmono, “Kepraktisan Media Pembelajaran Daya
Antibakteri Ekstrak Buah Sawo Berbasis Macromedia Flash Practicality Of Learning Media for Antibacterial
Power of Sapodilla Fruit Extract Based Macromedia Flash,” Inovasi Pendidikan Sains 11, no. 1 (2020): 76.
21
Annisa, Putra, and Dharmono.
Jurnal Shaut Al Arabiyah Vol….. No…..2023

2 Saya dapat membaca teks atau tulisan 12 3


dalam multimedia Interaktif dengan jelas

3 Saya senang mempelajari materi dengan 14 1


media ini

4 Pembelajaran dengan media menjadikan 12 2 1


saya aktif

5 Pembelajaran dengan media ini sangat 7 5 1 2


menyenangkan

6 Saya berkonsentrasi dengan baik sehingga 8 7


dapat memahami materi

7 Saya tidak merasa kesulitan mengikuti 7 6 1 1


pembelajaran menggunakan media ini.

8 Saya tertarik mempelajari materi dengan 9 6


media ini.

Jumlah Frekuensi 82 32 3 3

Jumlah Skor 328 96 6 6

Persentase 75,7% 22% 1,3% 1%

1.6 Tabel Persentase Respon siswa

Pengukur Frekuensi Jumah Skor Persentase

SS 82 328 75,7 %

S 32 96 22 %

TS 3 6 1,3 %

STS 3 3 1%

Jumlah 433 100 %

Skor Tertinggi 4

Jumlah Pertanyaan 8

18
Jurnal Shaut Al Arabiyah Vol….. No…..2023

Jumlah Responden 15

Skor Maksimal 480

Persentase 90 %

Tabel-tabel di atas, menunjukkan bahwa angket respon peserta didik terhadap keefektifan
media interaktif menggunakan aplikasi articulate storyline yaitu 75,7% menyatakan Sangat
efektiv, 22% menyatakan efektiv, 1,3% menyatakan tidak efektiv, dan 1% menyatakan sangat
tidak efektif. Adapun hasil persentase keseluruhan terkait keefektivan media tersebut mencapai
90% dengan kriteria “Sangat efektif”, sehingga dapat digunakan dalam proses pembelajaran
Bahasa Arab. Hasil persentase serta hasil uji lapangan menunjukan bahwa penerapan media
interaktif pada peserta didik kelas VII di MTs Nahdatul Kharaat Cempaka dapat membantu
peserta didik dalam memahami materi, media interaktif juga sangat mampu menumbuhkan
kreatifitas peserta didik, menumbuhkan pengtahuannya sendiri, dan media interaktif sangat
sesuai dengan dunia peserta didik sekarang yang, suasana pembelajaran menjadi sangat aktif ,
multimedia interaktif sangat membantu peserta didik dalam memahami materi, memudahkan
guru dalam mengajar sebab diulang-ulang sesuai dengan keinginan.

Kefektivan sebuah media interaktif dapat dilihat dari pengguna produk seperti guru, siswa
dan ahli lainnya dalam menggunakan produk tidak mengalami kesulitan, selain itu produk yang
dikembangkan memiliki keterlaksanaan yang sesuai. Media interaktif yang dikembangkan
dikatakan efektif jika dapat diimplementasikan di lapangan, yang menunjukkan respon guru,
siswa dan pengguna lainnya merasa mudah menggunakan multimedia interaktif untuk
memahami materi.22

Dengan demikian, media pembelajaran interaktif dengan menggunakan aplikasi articulate


Storyline layak digunakan. Hal ini tentunya tidak terlepas dari langkah-langkah pengembangan
yang dilakukan dimana langkah-langkah yang dilakukan menyesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik, serta media yang dikembangkan disesuaikan dengan kemampuan siswa
mengunakan media aplikasi yang dikembangan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh Rafmana, Chotimah, and Alfiandra 2018 yang menyatakan bahwa
pengunaan media pembelajaran interaktif berbasis Articulate Storyline menghasilkan
kelayakan media yang digunakan untuk menunjang kegiatan proses kegiatan pembelajaran di
dalam kelas maupun saat pembelajaran mandiri.23

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian pengembangan media pembelajaran


interaktif ini berdasarkan hasil validasi ahli materi 90% dengan kategori sangat layak, ahli
media 88% kategori sangat layak, ahli bahasa 79% kategori layak dan hasil angket respon
peserta didik terhadap keefektifan media pembelajaran interaktif menggunakan aplikasi
articulate storyline dengan presentasi 90% yang menunjukan kategori sangat efektiv. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif menggunakan aplikasi articulate

22
Maharani Putri Kumalasani, “Kepraktisan Penggunaan
19 Multimedia Interaktif Pada Pembelajaran Tematik
Kelas IV SD,” Jurnal Bidang Pendidikan Dasar 2, no. 1A (2018): 6.
23
Hidayah et al., “Pengembangan Media Interaktif Menggunakan Aplikasi Articulate Storyline Sebagai
Media Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar.”
Jurnal Shaut Al Arabiyah Vol….. No…..2023

storyline dalam pembelajaran Bahasa arab kelas VII MTs Nahdatul Khariraat Cempaka dapat
digunakan dalam proses pembelajaran. Selain itu dapat dipastikan peserta didik tidak
mengalami kesulitan dalam menggunakan media interaktif sebagai salah satu alternatif media
pembelajaran untuk menjadikan pembelajaran lebih berkualitas.

DAFTAR REFERENSI

Abdullah, Karimuddin, Misbahul Jannah, Ummul Aiman, Suryadin Hasda, Zahara Fadilla,
Taqwin, Masita, Ketut Ngurah Ardiawan, and Meilida Eka Sari. “Metodologi Penelitian
Kuantitatif.” In Metodologi Penelitian Kuantitatif, 67. Aceh: Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini, 2021.

Annisa, Ayu Rizki, Aminuddin Prahatama Putra, and Dharmono. “Kepraktisan Media
Pembelajaran Daya Antibakteri Ekstrak Buah Sawo Berbasis Macromedia Flash
Practicality Of Learning Media for Antibacterial Power of Sapodilla Fruit Extract Based
Macromedia Flash.” Inovasi Pendidikan Sains 11, no. 1 (2020): 76.

Fitra, Julsyam, and Hasan Maksum. “Efektivitas Media Pembelajaran Interaktif Dengan
Aplikasi Powntoon Pada Mata Pelajaran Bimbingan TIK.” Jurnal Pedagogi Dan
Pembelajaran 4, no. 1 (2021): 2.

Hidayah, Nuriyatul, Siwi Es Nafitri, Fatihul Zaky, and A F Suryaning Ati Mz. “Pengembangan
Media Interaktif Menggunakan Aplikasi Articulate Storyline Sebagai Media Pembelajaran
IPA Di Sekolah Dasar.” Jurnal Pendidikan Dasar 3 (2023): 88.

Indirawati Leztiyani. “Articulate Storyline; Interactive Teaching Tools.” Jurnal Pendidikan


Indonesia 2, no. 1 (2021): 30.

Indriani, Sri Made, Wayan I Artika, and Wahyu Ratih Dwi Ningtias. “Penggunaan Aplikasi
Articulate Storyline Dalam Pembelajaran Mandiri Teks Negosiasi.” Jurnal Pendidikan
Bahasa Dan Sastra Indonesia 11, no. 1 (2021): 28.

Irawan, Ardy, and M. Arif Rahman Hakim. “Kepraktisan Media Pembelajaran Komik
Matematika Pada Materi Himpunan Kelas VII SMP/MTs.” Pythagoras: Jurnal Program
Studi Pendidikan Matematika 10, no. 1 (2021): 1.
https://doi.org/10.33373/pythagoras.v10i1.2934.

Ja’far, Muhammad, Sunardi, and Arika Indah K. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran


Berbasis Karakter Konsisten Dan Teliti Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics
Education (RME) Pada Bab Kesebangunan Dan Kekongruenan Bangun Datar Kelas IX
SMP.” Jurnal Edukasi UNEJ 1, no. 3 (2020): 30.

Johan, Jasmine Riani, Tuti Iriani, and Arris Maulana. “Penerapan Model Four-D Dalam
Pengembangan Media Video Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan.”
Jurnal Pendidikan West Science 01, no. 06 (2023): 373.

Kumalasani, Maharani Putri. “Kepraktisan Penggunaan Multimedia Interaktif Pada


Pembelajaran Tematik Kelas IV SD.” Jurnal Bidang Pendidikan Dasar 2, no. 1A (2018):
6. https://doi.org/10.21067/jbpd.v2i1a.2345.

Maylinda, Riana, and Sri Haryani. “Kelayakan Dan Kepraktisan Bahan Ajar Untuk Program

20
Jurnal Shaut Al Arabiyah Vol….. No…..2023

Pengayaan Berbatuan Scoology Pada Materi Larutan Penyangga.” Chemisty in Education


2, no. 3 (2021): 70. https://doi.org/10.1111/j.1949-8594.1902.tb00418.x.

Mudinillah, Adam. “Pemanfaatan Aplikasi Lectora Inspire Sebagai Media Pembelajaran


Interaktif.” Penelitian IPTEKS 4, no. 2 (2019): 249.
https://doi.org/10.31603/cakrawala.v11i1.105.

Novita Sari, Indah Ayu, Desak Made Oka Purnawati, and I Wayan Pardi. “Pengembangan
Aplikasi Articulate Storyline Berbasis Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Indonesia Di SMA Negeri 1 Tegaldlimo.” Widya
Winayata : Jurnal Pendidikan Sejarah 11, no. 1 (2023): 60.

Nurdyansyah, and Andiek Widodo. Inovasi Teknologi Pembelajaran. Sidoarjo: Nizamia


Learning Center, n.d. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203.

Octavia, Ana Dwi, Jun Surjanti, and Bambang Suratman. “Pengembangan Media M-Learning
Berbasis Aplikasi Articulate Storyline Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Sekolah Menengah Atas.” Jurnal Ilmu Pendidikan 3, no. 5 (2021): 2389.

Rathomi, Ahmad. “Mengidentifikasi Minat Belajar Bahasa Arab Pada Siswa” 10, no. 2 (2022):
82.

Rofiq, Abdul, Luh Putu Putrini Mahadewi, and Desak Putu Parmiti. “Pengembangan
Multimedia Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu.” Journal of
Education Technology 3, no. 3 (2019): 126. https://doi.org/10.23887/jet.v3i3.21732.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D,” 8. Bandung: Alfabeta, 2017.

Wibawanto, Wanda. Desain Dan Pemograman Multimedia Pembelajaran Interaktif. Jember:


Penerbit Cerdas Ulet Kreatif, 2017.

Winaryati, Eny, Muhammad Munasarif, Mardiana, and Suwahono. Cercular Model of RD &
D. Yogyakarta: KBM Indonesia, 2021.

21

Anda mungkin juga menyukai