Anda di halaman 1dari 9

PENENTUAN KOMPETENSI LULUSAN KURIKULUM BAHASA ARAB

MAKALAH

(makalah ini di buat guna memenuhi tugas Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab,
semester 6)

Kelompok 3 :

Sitti Rahmadani Darwis (201032005)

Siska M. Daud (201032006)

Dosen Pengampu : Muhammad Nur Iman, M.Pd

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SULTAN AMAI GORONTALO

FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, yaitu
nikmat iman dan islam yang dengan nikmat itu kita akan senantiasa dalam ridha Allah SWT.
Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Nabi besar Muhammad SAW, juga kepada
para sahabat, tabi’in, tabi tabi’innya juga kita selaku umatnya.

Makalah yang membahas tentang “Penentuan Kompetensi Lulusan Kurikulum


Bahasa Arab ” mudah-mudahan dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat, meskipun
dalam penyusunan jauh dari kesempurnaan, akan tetapi tanpa mengurangi rasa horamat dari
penyusun.

Penyusun juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun baik dari
dosen mata kuliah maupun dari mahasiswa sekalian. Kesempurnaan dan kebenaran itu hanya
semata milik Allah “azza wajala, sedangkan kesalahn dan kekurangan adalah dari kami
pribadi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................

BAB II ISI PEMBAHASAN

A. Konsep Kompetensi.......................................................................................
B. Penentuan Kompetensi Lulusan Kurikulum Bahasa Arab.............................
C. Tahapan Penentuan Kompetensi....................................................................
D. Contoh Kompetensi Lulusan Kurikulum Bahasa Arab..................................

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelajaran Bahasa Arab di madarasah memiliki tujuan; Mengembangkan kemampuan


berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat
keterampilan berbahasa, menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan
menulis (kitabah). Disamping itu menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab
sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji
sumber-sumber ajaran Islam, dan mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan
antara bahasa dan budaya. Oleh karena itu, bahasa Arab di madrasah dipersiapkan untuk
pencapaian kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan berbahasa yang
diajarkan secara integral, (Istima’, Kalam, Qiro’ah, dan Kitabah). Namun demikian, pada
tingkat pendidikan dasar (Ibtida’) dititikberatkan pada kecakapan menyimak dan berbicara
sebagai landasan berbahasa. Pada tingkat pendidikan menengah (Mutawassid), keempat
keterampilan berbahasa diajarkan secara seimbang. Adapun pada tingkat pendidikan lanjut
(mutaqoddim) difokuskan pada keterampilan membaca dan menulis, sehingga peserta didik
diharapkan mampu mengakses berbagai referensi berbahasa Arab.1

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Kompetensi?
2. Bagaimana Tahapan Penentuan Kompetensi?
3. Bagaimana Penentuan Kompetensi Lulusan Kurikulum Bahasa Arab?
4. Bagaimana Contoh Kompetensi Lulusan Kurikulum Bahasa Arab?

BAB I
1
Abdul and Wahab Rosyidi, “Menengok Kembali Kurikulum Bahasa Arab Dan Pembelajarannya,” no.
November (2012).
PEMBAHASAN
A. Konsep Kompetensi

Secara definisi, para ahli mengartikan kompetensi adalah ke mampuan untuk


melaksaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan
tersebut. Seseorang dikatakan kompeten mengemudi mobil misalnya apabila dia dapat
mengemudi mobil dengan baik, sesuai aturan lalu lintas, serta tahu dan terampil menangani
berbagai hal penting tentang mobil. Tidak dikatakan kompeten apabila ia hanya tahu bagi-
an-bagian mobil saja tapi tidak bisa menge mu dikan. Pada awalnya pengertian kompetensi
merujuk pada ke mam puan kerja di bidang tertentu. Seseorang diterima bekerja di satu
bidang, apabila yang bersangkutan kompeten dalam bi dang tersebut. Akan tetapi belakangan
pengertian kom pe ten si berkembang ke berbagai aspek kemampuan manusia, termasuk di
bidang pendidikan. Dalam dunia pendidikan, kompetensi dimaknai sebagai perilaku yang
melekat pada diri peserta didik atas dasar keterampilan dan pengetahuan yang dipelajarinya
di sekolah. Peserta didik yang kompeten akan berperilaku konsisten ketika bersekolah dan
setelah berada di masyarakat, karena perilaku itu sudah me lekat dalam dirinya. Itulah
sebabnya, hasil dari sebuah proses pendidikan adalah peserta didik memiliki kompetensi yang
disyaratkan, bukan peserta didik yang hanya menguasai materi pengetahuan semata.2

Di Indonesia, istilah kompetensi dalam dunia pendidikan, mulai populer pada 2004.
Ketika itu pemerintah mela kukan rintisan ke- bijakan kurikulum berorientasi hasil
pendidikan, yang kemudian dikenal sebagai kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Dua ta-
hun kemudian, secara resmi diberlakukan kurikulum yang meng- acu pada “hasil
pendidikan”. Hasil pendidikan dimaksud adalah “kompetensi yang dikuasai peserta didik”.
Selama ti ga dekade sebelumnya istilah itu tidak mun cul karena kebi jakan kurikulum waktu
itu berbasis “materi pengetahuan”.3

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan WJS Purwadarminto pengertian


kompetensi adalah kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal. kompetensi
merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yangdirefleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Pada sistem pengajaran, kompetensi digunakan
untuk mendeskripsikan kemampuan profesional yaitu kemampuan untuk menunjukkan

2
Akhmad Supriyatna and Eka Nurwulan Asriani, Cara Mudah Merumuskan Indikator Pembelajaran,
ed. Zulfikri Anas (Serang: Pustaka Bina Putera, 2019).
3
Supriyatna and Asriani.
pengetahuan dan konseptualisasi pada tingkat yang lebih tinggi. Kompetensi inidapat
diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman lain sesuai tingkat kompetensinya. 4

Secara terminologis, menurut E. Mulyasa, kompetensi merupakan perpaduan dari


pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak. Lebih lanjut, E. Mulyasa mengutip Finch dan Crunkilton mengartikan kompetensi
seabagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan
untuk menunjang keberhasilan. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas,
keterampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan pekerjaan tertentu.Dengan demikian
terdapat hubungan (link) antara tugas-tugas yang dipelajari peserta didik di sekolah dengan
kemampuan yang diperlukan oleh kerja.5

Dengan demikian dapat dipahami bahwa kompetensi lebih cenderung dimaknai


sebagai pengatahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang telah menjadi cara bertindak dan
berpikir seseorang Dengan kata lain, suatu kemampuan yang sungguh telah menjadi bagian
kehidupan seseorang, sehingga langsung dapat digunakan dalam menghadapi permasalahan
maupun dalam bertindak, maka jelas kompentesi tidak cukup dihafalkan, tetapi sungguh
dimengerti dan telah menjadi bagian dirinya. Misalnya, kompetensi mengelola data secara
statistik, orang melihat data-data statistik, langsung dapat memikirkan bagaimana akan
menganalisis data itu. Kompetensi berbicara berbahasa Arab berarti orang sungguh mampu
berbicara dengan bahasa Arab, bukan hanya tahu teori ataupun tatacara bahasa saja, tetapi ia
langsung dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar dan sebagainya. 6

Kompetensi ini dalam kurikulum berbasis kompetensi harus dikuasai mahasiswa


setelah mereka menyelesaikan suatu program matakuliah. Kompetensi yang utama jelas
kompetensi dalam bidang keahlian sendiri. Lulusan suatu jurusan harus menguasai bidang
keahliannya dan menguasai kompetensi yang diharapkan oleh jurusan tersebut.7

B. Tahapan Penentuan Kompetensi

4
Nazar, “Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013,” 2013, 112–22.
5
Safriana Ariani and Elviana, “Reformulasi Kurikulum Dalam Peningkatan Kompetensi Lulusan Prodi
PAI FTK UIN Ar-Raniry,” Jurnal Mudarrisuna 4, no. 2 (2014): 310–30.
6
Maidar Darwis, “Kompetensi Lulusan Fakultas Tarbiyah Dalam Menghadapi Pasar Global,” Jurnal
Ilmiah DIDAKTIKA XII, no. 1 (2011): 123–33.
7
Darwis.
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwasanya kompetensi itu merupakan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang minimal harus dikuasai peserta didik untuk
menunjukan bahwa mereka telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Jadi
untuk memperoleh perincian tersebut, perlu dilakukan analisis standar kompetensi. Caranya
dengan mengajukan pertanyaan “kemampuan atau kemampuan dasar apa saja yang harus
dikuasai peserta didik dalam rangka mencapai standar kompetensi?”. Jawaban atas
pertanyaan tersebut berupa daftar lengkap pengetahuan, keterampilan, dan atau sikap yang
harus dikuasai siswa-siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi. Kompetensi dasar
untuk setiap standar kompetensi dapat berkisar antara 5 sampai 6 butir. Pada proses analisis
standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana yang tercantum pada
standar isi, harus memperhatikan hal-hal berikut: 8

a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi

b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran

c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.


Demikian juga halnya kajian kompetensi dasar sama dengan kajian standar kompetensi.

Adapun langkah-langkah ataupun tahapan penentuan Kompetensi (KI) dan


kompetensi dasar (KD) sebagai berikut; 9

 Guru perlu berpedoman atau mengambil rumusan KI dan KD yang telah disusun
oleh BSNP berdasarkan mata pelajaran yang diampu
 Guru memilih KI dan KD yang telah dirumuskan oleh BSNP untuk setiap mata
pelajaran. Pemilihan KI dan KD harus disesuaikan dengan jenjang pendidikan,
mata pelajaran, dan semester. KI dan KD yang diambil menjadi pedoman dalam
mengembangkan komponen-komponen silabus berikutnya.
 Setelah KI dan KD dipilih, selanjutnya dilakukan analisis dengan mengajukan
pertanyaan dasar: “ Apa sajakah tanda-tanda bahwa siswa -siswi telah menguasai
kompetensi?”. Untuk memperoleh jawaban terhadap pertanyaan dasar tersebut,
dapat digunakan tiga pertanyaan bantuan, berikut;
a. Pengetahuan apa sajakah yang harus dikuasai siswa-siswi. Jawaban terhadap
pertanyaan ini dapat berupa konsep, fakta, prosedur, prinsip, atau rumus dari
body of knowledge ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan mata pelajaran.

8
Nazar, “Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013.”
9
Nazar.
b. Keterampilan apa sajakah yang harus dapat ditampilkan siswa. Jawaban
terhadap pertanyaan ini adalaha semua bentuk keterampilan yang harus
diperagakan siswa, sehubungan dengan kompetensi yang sedang kita analisis.
Keterampilan dapat dipilah menjadi dua bagian yaitu: keterampilan yang muara
akhirnya berupa barang (product) dan keterampilan yang muara akhirnya berupa
penampilan kinerja (performance).
c. Sikap atau perilaku apa sajakah yang dibatinkan dan diterapkan siswa. Jawaban
terhadap pertanyaan ini berupa rumusan perilaku atau kebiasaan yang berkaitan
dengan penerapan sikap nilai dalam kehidupan siswa sehari-hari. Karena
indikator yang hendak kita kembangkan bertumpu pada kompetensi dasar dari
mata pelajaran tertentu, maka hendaknya dipilih sikap/perilaku yang
berhubungan dengan mata pelajaran tersebut, terutama dengan kompetensi
bersangkutan.
C. Penentuan Kompetensi Lulusan Kurikulum Bahasa Arab

DAFTAR PUSTAKA
Abdul, and Wahab Rosyidi. “Menengok Kembali Kurikulum Bahasa Arab Dan
Pembelajarannya,” no. November (2012).

Ariani, Safriana, and Elviana. “Reformulasi Kurikulum Dalam Peningkatan Kompetensi


Lulusan Prodi PAI FTK UIN Ar-Raniry.” Jurnal Mudarrisuna 4, no. 2 (2014): 310–30.

Darwis, Maidar. “Kompetensi Lulusan Fakultas Tarbiyah Dalam Menghadapi Pasar Global.”
Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA XII, no. 1 (2011): 123–33.

Nazar. “Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013,” 2013, 112–22.

Supriyatna, Akhmad, and Eka Nurwulan Asriani. Cara Mudah Merumuskan Indikator
Pembelajaran. Edited by Zulfikri Anas. Serang: Pustaka Bina Putera, 2019.

Anda mungkin juga menyukai