Anda di halaman 1dari 7

Nama : Fitri Ratnasari

NIM : P07220423115
Prodi : Profesi Ners

WOC HEMOROID

PENGERTIAN
ETIOLOGI
Hemoroid adalah pelebaran varises satu
Menurut Diyono dan Sri Mulyanti (2013), penyebab
segmen / lebih pembuluh darah vena
Hemoroid dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Hemoroidales (bacon) pada poros usus
1) Peningkatan tekanan intra-abdomen.
dan anus yang disebabkan karena otot
Mis: kegemukan, kehamilan
dan pembuluh darah sekitar anus / dubur
konstipasi.
kurang elastis sehingga cairan darah
2) Komplikasi dari penyakit cirrhosis hepatis
terhambat dan membesar (Rudi Haryono,
3) Terlalu banyak duduk
2012). Hemoroid merupakan pelebaran
4) Tumor abdomen / pelvis.
dan inflamasi pembuluh darah vena di
5) Mengejan saat BAB
daerah anus yang berasal dari plexus
6) Hipertensi portal
Hemoroidalis (Amin Huda Nurarif dan
Hardhi Kusuma, 2015)

MANIFESTASI
KLINIK

“Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah:


Sistem Pencernaan”, Diyono dan Sri Mulyanti
(2013) menyebutkan manifestasi klinis
Hemoroid, yaitu:
1. Gangguan pada anus: nyeri, konstipasi,
perdarahan.
2. Benjolan pada anus yang menetap pada
Hemoroid eksternal sedangkan pada
Hemoroid internal benjolan tanpa
prolaps mukosa dan keduanya sesuai
gradasinya.
3. Dapat terjadi anemia bila Hemoroid
mengalami perdarahan kronis.
4. Perdarahan peranus waktu gerak yang
berupa darah merah segar yang
menetes / mengucur tanpa rasa nyeri.
5. Bila terdapat bekuan darah pada saat
gerak maka dapat menyebabkan infeksi
dan menimbulkan rasa nyeri.
PATOFISIOLOGI

Prolaps dapat disebabkan oleh spasme pada sfingter internal sebagai akibat dari peningkatan tekanan yang mendorong b
keluar. Komplikasi

benjolan terdorong yangberhubungan


internalmeliputi
denganHemoroid
perdarahan, prolapses, dan thrombus. Hemoroid yang tersusun dari jaringan vaskular spor, menimbulkan perdarahan. Dar
(Diyono dan Sri Mulyanti, 2013)
Pathway Hemoroid

Kehamilan Obesitas Penurunan relative venous return di


daerah perianal (yang disebut
Konstipasi dan mengejan dengan efek tourniquet)
dalam jangka yang lama

Duduk terlalu lama Aliran vena balik terganggu

Sering angkat beban berat


Tekanan perifer meningkat
Kondisi penuaan pelebaran vena anus

Peradangan pada pleksus


Hipertensi portal (sirosis
Hemoroidalis
hepatis)
Prolaps vena Hemorrhoidalis

Membesar di spinchter Membesar di luar rectum

Ruptur vena Vena menegang


MK : Intoleransi
aktivitas Perdarahan

Anemia Operasi (hemoroidektomi) MK : Risiko syok


(hipovolemi)

Pre Operasi Continuitas jaringan rusak

MK : Ansietas
Ujung saraf rusak Port d’entrée kuman

Nyeri dipersepsikan Pelepasan MK : Risiko infeksi

Gangguan
: Gangguan rasa nyaman MK : Nyeri Akut defekasi
MK : Konstipasi
PENATALAKSANAAN
Klasifikasi
Menurut Sugeng Jitowiyono dan
Menurut Rudi Haryono (2012) dalam buku “Keperawatan
Medikal Bedah Sistem Pencernaan” ada 2, yaitu : Weni Kristiyanasari (2015), yaitu :
1) Hemoroid eksterna ; diklasifikasikan sebagai akut 1. Penatalaksanaan Medis
dan kronik Ditujukan untuk Hemoroid interna derajat
2) Hemoroid Interna I sampai III atau semua derajat Hemoroid
 Derajat I, Terjadi pembesaran Hemoroid yang tidak yang ada kontraindikasi operasi atau
prolaps keluar kanal anus. Hanya dapat dilihat
klien yang menolak operasi
dengan anorektoskop.
 Derajat II, Pembesaran Hemoroid yang prolaps dan a. Non-farmakologis ; Pelaksanaan
menghilang atau masuk sendiri ke dalam anus berupa perbaikan pola hidup,
secara spontan setelah selesai BAB. perbaikan pola makan dan minum,
 Derajat III, Pembesaran Hemoroid yang prolaps perbaikan pola/cara defekasi.
dapat masuk lagi ke dalam anus dengan bantuan b. Farmakologi ;
dorongan jari.
◼ Obat yang memperbaiki defekasi
 Derajat IV, Prolaps Hemoroid yang permanen,
Terdapat dua macam obat yaitu
rentan dan cenderung untuk mengalami
thrombosis atau infark. suplemen serat (fiber suplement)
dan pelicin tinja (stool softener).
◼ Obat simpatomatik Bertujuan
untuk menghilangkan atau
mengurangi keluhan rasa gatal,
nyeri, atau kerusakan kulit di
daerah anus. Jenis sediaan
misalnya Anusol, Boraginol dan
Faktu.
◼ Obat penghenti perdarahan ;
Psyllium, citrus bioflavanoida
◼ Obat penyembuh dan pencegah
serangan ; Menggunakan Ardium
500 mg dan placebo 3x2 tablet
selama 4 hari, lalu 2x2 tablet
Pemeriksaan diagnostic
selama 3 hari
Menurut Diyono dan Sri Mulyanti (2013), yaitu :
c. Minimal invasive ; Dilakukan jika
a. Inspeksi Kemungkinan tidak ditemukan apa-apa,
mungkin terlihat benjolan Hemoroid internal / pengobatan farmakologis
eksternal yang prolaps. dan
b. Pemeriksaan rektal secara langsung Mengetahui nonfarmakologis tidak
adanya bunyi pada sfingter internal dan biasanya berhasil.
pada lakilaki muda terdapat bunyi yang cepat. 2. Penatalaksanaan Tindakan Operatif
c. Colok Dubur Tidak diketemukan benjolan kecuali
Ditujukan untuk Hemoroid interna derajat
sudah terjadi trombus, pemeriksaan ini harus
IV dan eksterna atau semua derajat
dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan /
penyakit lain Hemoroid yang tidak berespon terhadap
d. Anoscopy Pemeriksaan untuk mengetahui pengobatan medis.
apakah terjadi pergeseran pada organ dalam di 3. Penatalaksanaan Tindakan Non-Operatif
bagian bawah yang menyebabkan Hemoroid
e. Sigmoidoscopy dan barium enema Pemeriksaan
pada usus / kolon sigmoid untuk mengetahui
adakah kanker atau inflamasi. Pemeriksaan ini
penting terutama pada klien umur > 40 tahun. Pemeriksaan penunjang
f. Proktoscopy Pemeriksaan untuk melihat lokasi
Hemoroid internal yang ada pada tiga tempat 1) Pemeriksaan colok dubur
utama. 2) Anoskop
3) Proktosigmoidoskopi
DIAGNOSA & INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan: Setelah dlakukan bndakan keperamtan 3x24 jam

Stena Haul:
CiikupSedangCukup
MenMtg

abdomen

D.0056
DAFTAR ISI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan


Indonesia (SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Sagitha,Meta (2020). “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hemoroiditomi dengan


Gangguan Nyeri Akut di Ruang Wijaya Kusuma RSUD Ciamis”. Diakses pada
tanggal 15 november 2021.

Anda mungkin juga menyukai