Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Gede Puspa Wedanta

Nim : 1911021039
Kelas : PBSA VI A
Fakultas : Dharma Acarya
Mata Kuliah : Seni Sakral
Resume Materi
Tari Rejang
Tari Rejang merupakan seni tari yang tergolong seni sakral,tarian tradisional
masyarakat Bali yang berfungsi untuk menyambut kedatangan serta menghibur para dewa
yang datang dari kahyangan dan turun ke bumi.Tari Rejang ini dikelompokkan kedalam tari
wali, yang hanya dipentaskan dan dihaturkan ditempat yang sakral atau suci kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa. Tari Rejang yang paling sering di pentaskan adalah tari Rejang
Dewa dan tari Rejang Renteng.
1. Tari Rejang Dewa
Tari Rejang Dewa difungsikan sebagai pemendak para dewa untuk turun dari
kahyangan ke jagat raya, dimana upacara itu dilaksanakan. Tari ini dipercaya untuk
menjemput Dewata Nawa Sanga. Dalam agama Hindu, Dewata Nawa Sanga adalah sembilan
(9) penguasa yang menjaga di setiap penjuru mata angin dalam konsep agama Hindu Dharma
di Bali.
Tari Rejang Dewa bisa ditarikan dengan banyak orang ,akan tetapi tarian ini biasanya
ditarikan oleh sembilan (9) orang penari Penarinya adalah wanita (anak-anak atau para gadis)
yang belum menikah, dimana sembilan orang ini disimbolkan sebagai bidadari untuk
menjemput para dewa dan beristana di pura. Para penari rejang pada umumnya memakai
pakaian adat atau pakaian upacara, dengan memakai hiasan bunga–bunga emas di kepalanya
dan hiasan-hiasan lainnya sesuai kebiasaan desa masing-masing, dan sebelum penari rejang
melakukan pementasan terlebih dahulu disucikan dengan berbagai sesaji.
2. Tari Rejang Renteng
Tari Rejang Renteng ini merupakan pengembangan dari Dinas KebudayaanProvinsi Bali
pada tahun 1999 yang terinspirasi dari tarian Renteng di Banjar Adat Saren, Desa Pekraman
Mujaning Tembeling, Desa Dinas Batumadeg, Dusun SarenSatu, Nusa Penida. Tari Rejang
Renteng memberikan makna kepada semua orang yang ada di bumi ini untuk melepas ego
pribadi. Setiap orang harus mencapai bagian terbaik dan harus menyamakan ritme dengan
orang lain di lingkungannya, tanpa ada rasa iri dan dengki, tanpa saling mendahului (tanpa
persaingan), sehingga menjadi pribadi penuh kasih dan siap saling membantu menuju jalan
yang diberkati Tuhan.Tari Renteng memiliki makna renta atau tua yang merupakan tarian
sakral yang ditarikan pada saat wali atau piodalan di Pura, setiap piodalan harus ngayah,
kalaudi pura yang lainnya harus dipendak.
Tarian ini ditarikan oleh para pemangku danpara wanita yang sudah menikah.
Gerakan tarian yang ada di dalam Renteng tersebut ada pada pengawak sajadan itupun
gerakannya dilakukan berulang-ulang membentuk pola lantai lurus ke belakang dengan
jumlah ganjil, berputar membentuk lingkaran dengan gerakan yang sederhana yang diulang-
ulang sampai terakhir menuju ke luar pura.

Anda mungkin juga menyukai