Anda di halaman 1dari 3

Contoh Percakapan 2 Orang Dalam Bahasa Inggris

Tentang Persahabatan dan Artinya

Susanti: Hi Anita, how are you? [Halo Anita, apa kabarmu?]

Anita: I am okay, and how about you? [Aku sehat, dan bagaimana denganmu?]

Susanti: Not too bad. Anita, have you visited Feri? [Tidak begitu buruk. Anita, apakah kamu sudah
mengunjungi Feri?]

Anita: What’s happened with him? I mean, is he sick? [Apa yang terjadi dengannya? Maksudku,
apakah dia sakit?]

Susanti: His parents accompanied him to check his health at Abdoel Moloek Hospital and the doctor
said that he got typhus. [Orang tuanya menemaninya untuk mengecek kesehatannya di rumah sakit
Abdoel Moloek dan dokter mengatakan bahwa dia sakit tipes.]

Anita: Why didn’t you tell me? [Mengapa kamu tidak memberitahuku?]

Susanti: Your phone was off yesterday, so I can’t call you to send you about this information.
[Teleponmu kemarin tidak aktif, jadi aku tidak dapat meneleponmu untuk mengabarkan tentang
informasi ini.]

Anita: Oh… my God. I am so sorry, my phone was error yesterday and I couldn’t operate it. Have
you visited him to Abdoel Moloek? [Oh… Ya Tuhan. Aku sungguh minta maaf, teleponku kemarin
rusak dan aku tidak dapat mengoperasikannya. Apakah kamu sudah menjenguknya ke rumah
sakit?]

Susanti: Yes I have. Last night, I visited him because of his mother told me about his condition. [ Ya
aku sudah menjenguknya. Tadi malam, aku menjenguknya karena ibunya memberitahuku tentang
keadaan Feri.]

Anita: Ohh… Could you accompany me to go, please? [Ohh…. Dapatkan kamu menemaniku untuk
pergi kesana, aku mohon?]
Susanti: Sure, when will you go? [Tentu, kapan kamu akan pergi?]

Anita: Today, after school. Can you? [Hari ini, sepulang sekolah. Kamu bisa?]

Susanti: Let me call my mother first. Actually I was asked to go with her after school, but maybe she
can postpone or ask my sister to accompany her. [Coba aku telepon ibuku dahulu. Sebenarnya aku
diajak untuk menemaninya untuk pergi dengannya sepulang sekolah, tetapi mungkin dia bisa
menunda atau mengajak kakak perempuanku untuk menemaninya.]
Advertisement

Anita: Oh, no problem. We can go tonight if you can’t go after school. [Oh, tidak masalah. Kita dapat
pergi nanti malam jika kamu tidak bisa sepulang sekolah.]

Susanti: Hold on, I will call her first. [Tunggu, aku akan meneleponnya dahulu.]

3 minutes later… [Tiga menit kemudian…]

Susanti: My mother lets me go. So, I am going to go with her tomorrow. She could postpone our
plan. [Ibuku memperbolehkan aku untuk pergi. Jadi aku akan pergi dengannya besok. Dia bisa
menunda rencana kami.]

Anita: Thank you Susanti. [Terima kasih Susanti.]

Susanti: You’re welcome Anita. What’s your plan? Should we make a surprise for Feri, our best
friend? [Terima kasih kembali, Anita. Apa rencanamu? Apakah kita harus membuat sebuah kejutan
untuk Feri, teman baik kita?]

Anita: Yeah, we have to. I know that he likes Movie and I have an idea. [Ya, tentu saja kita harus
membuat kejutan. Aku tahu bahwa dia menyukai film dan aku memiliki ide.]

Susanti: What ar you thinking? [Apa yang sedang kamu pikirkan?]

Anita: I know Dedi bought new movie yesterday. I think we should give him that movie too. [Aku
tahu Dedi membeli film baru kemarin. Aku pikir kita harus memberikan film itu juga.]

Susanti: Is that ‘CHAPPIE’? The box office movie for this month? [Apakah film ‘CHAPPIE’? Film
yang lagi booming bulan ini?]

Anita: Yes you’re right. How’s my idea? [Kamu benar sekali. Bagaimana ideku?]

Susanti: It’s brilliant idea. But we have to be fast to buy that movie because three hours more, we
have to go to the hospital. [Itu ide yang keren. Tetapi kita harus cepat untuk membeli film itu karena
tiga jam lagi kita harus pergi ke rumah sakit.]

Anita: Don’t worry. I call Dedi. He will tell us where he got that movie. [Jangan takut. Aku akan
menelepon Dedi. Dia akan memberitahuku diamana dia mendapatkan film itu.]
5 minutes later… [5 menit kemudian…]

Susanti: Wonderful and let’s make a surprise for Feri. [Kereennn dan mari kita buat kejutan untuk
Feri.]

Anita: Yaph, I cannot be patient waiting for his expression. [Ya, aku tidak sabar untuk menunggu
ekspresi darinya.]

Susanti: So do I. [Aku juga.]

Anita: Susanti, our teacher is coming. Let’s go to the class. [Susanti, guru kita datang. Mari kita
masuk kelas.]

Anda mungkin juga menyukai