Anda di halaman 1dari 5

Part 20

Scene 1
Front Liner (Putri, Ezzi)
Putri menuju Front liner untuk menemui Fani, namun dia tak menemukan Fani di mejanya. Di
saat yang sama Ezzi tiba di Parkiran kantor dan Putri semakin terpesona dengan penampilan Ezzi pagi
hari ini. (Ezzi pakai kacamata ya)
Putri : (Menuju Frontliner) Loh kemana si Fani ya? Kok kosong frontliner ini. (Mengecek laci Fani)
dimana ya si Fani narok hekter? Oh ini rupanya. (Melihat ke belakang) kemana si Fani ya? mau
minjam tapi gak ada orangnya. Udahlah amanlah itu nanti kan bisa bilang.
Ezzi : (Tiba di parkiran)
Putri : (Melihat Ezzi) Eh si Ezzi tu! (Senyum – senyum)
Ezzi : (Membuka helm, merapikan rambut, ngaca di spion, memakai kacamata menuju ke frontliner)
(SLOW MOTION YA BANG YUD!!!)
Putri : (Mengangakkan mulutnya, terpesona) Wahhh Ezzi !!! (Kalau bisa ada angin – anginnya)
Ezzi : (Masuk ke Frontliner masih memakai kacamata) Put!
Putri : (Masih bengong melihat Ezzi)
Ezzi : (Membuka kacamatanya) Put. ehh Put. Putri (Melambaikan tangannya di depan wajah Putri)
Putri : (Tersadar) Ehhh…… Ezzi (Hekter yang dipegangnya terjatuh karena grogi)
Ezzi : (Mengambil hekter yang dijatuhkan Putri, Putri pun demikian. Mereka sama – sama mengambil
hekter) (DIDRAMATISIR YA) (SOUNTRACK)
Putri : (Melihat Ezzi tanpa berkedip sedikitpun)
Ezzi : (Bangkit dan memberikan hekter tersebut ke Putri) NIhh Put (Senyum menggoda)
Putri : Iyaa Zzi. Makasih yaa zii.
Ezzi : Sama – sama Put
Putri : (Salah tingkah karena dilihatin Ezzi terus) ehh ehhh ….. ehhh (Senyum grogi) yauda aku masuk
deluan ya zzi (bergegas pergi karena GroGI)
Ezzi : (Senyum menggelengkan kepala melihat tingkah putri)
Putri : (Di balik Pintu bersandar memegang dadanya) Ya Allah deg – degan kali. Kok kencang kali gini
detak jantungku. (Melihat Ezzi) Si Ezzi kok ganteng kali hari ini? Aduh Ya Allah. Gak mungkin aku
suka sama Ezzi. Gak … gak ini bukan rasa suka (Melihat Ezzi lagi). Put sadar put.. (Bergegas
masuk ke ruangannya)
Scene 2
Ruang Editor (Ezzi, Dinda)
Ezzi langsung menuju ruangannya. Masuk, menyalakan computer, dan mulai bekerja. Saat mulai
fokus dengan editanya. Hp nya berbunyi dan dia langsung membuka chat.
Ezzi : (FOKUS NGEDIT) hemm banyak kali deadline minggu ini. Ntah mana yang mau dikerjain dluan.
Ini ajalah dulu.
: (Kemudian masuk chat) (Membuka hpnya) (Ada chat masuk. Assalamualaikum Ezzi. Apa
kabar?) Siapa ini? nomor baru. Gak ada poto profilnya. (Meletakkan Hpnya) Nantilah balasnya.
Kerja dulu.
: (Kemudian masuk lagi chat dari nomor yang sama; Ezzi ini aku. Siva) Siva? (Kaget kemudian
semangat membalas chat dari Siva) (Membalas : Apa kabar Siv? Aku sehat. Di mana sekarang?)
: (Menunggu balasan chat sambil senyum – senyum sendiri dan lanjut kerja)
: (Siva membalas: Aku sehat juga Zzi. Dengar – dengar uda di medan ya Zzi?) Ihh kok tau dia aku
uda di medan? Apa masih sering cari tahu tentang aku? Hemm (membalas: Iya aku uda balek ke
medan Siv. Gimana sekarang Siv? Uda nikah?) (Senyum – senyum)
Tiba – tiba Dinda masuk.
Dinda : Halloooooooo yang senyum – senyum sendiri. (Mendekat) Sekarang ngedit dari Hp ya gak dari
PC lagi? (Menyindir)
Ezzi : Ehh Din, hehhehe bisa aja yaa! Ini lagi balas chat dari kawan.
Dinda : Dari kawan atau kawan ni? Nampaknya semangat kali balas chat tu.
Ezzi : Ya kawanlah Din. Gebetan aja gak punya, apalagi pacar ya kan? Kan kau yang bilang kemarin
lebih enak free gini biar bisa kita fokus kerja. Yak an Din?
Dinda : Fokus apanya? Dari tadi kuliat dari situ (Menunjuk pintu) fokusmu terbagi antara kerjaan
dengan kawanmu itu(menunjuk PC kemudian HP)
Ezzi : Hehehhe masih fokus kok aku kerja Din, yaa walaupun sambilan. Oh iya ada apa Din?
Dinda : Heeh kan jadi lupa tujuanku apa kemari. Ini, (Menunjuk HPnya) client uda nanyak aku tentang
progress project poto produknya. Gimana Zzi?
Ezzi : Ehh ini produk yang mana Din? Ini aku lagi ngerjain yang punya client si Syahrul. Soalnya ini
deadlinenya besok juga.
Dinda : Ya ampun Zzii ini yang kemaren poto produk pakaian wanita, kan besok juga dealinenya. Klien
aku yang kemarin kita potonya di outdoor.
Ezzi : Ohh ituu. Siap – siap nanti aku infoin progresnya yaa. Mau nyiapin yang ini dulu ntar. Sabar ya
Din.
Dinda : Heemm oke lah (Malas) Jangan lupa ya Zzii! (KELUAR)
Ezzi : Oke Din.! (Melihat HP Kembali) Sivaa (Senyum dan menggelengkan kepala) Bentar ya Siv, aku
kerja dulu!
Scene 3
Ruang PH (Putri, Deni, Syahrul)
Putri tak fokus kerja karena merasakan sakit di bagian perutnya. Dia meringis dan sesekali
memegang perutnya. Kemudian Deni masuk ke ruangan Putri, dan melihat ada hal yang aneh
dengannya.
Putri : (Meringis) ssttt, aduhh (Sambilan kerja)
: (Memegang perutnya) Kok makin terasa nyerinya ya? (Melihat perutnya) gak tahan ni kalau
sampe sore kek gini. mana bisa kerja. Apa aku izin pulang aja ya?
Deni : Assalamualaikum.
Putri : Waalaikumsalam (Menahan sakit)
Deni : (Melihat meja Maida) Kak Mai belum datang ya Put? Kok akhir – akhir ini jarang kali Kak Mai ke
kantor. Si bos tau tu put kalau Kak Mai sering gak di kantor?
Putri : Kak Mai ketemu sama Klien di luar. Perginya sama bos pun tadi.
Deni : Oh apa iya? Kukira kalau Kak Mai gak ke kantor, si Bos gak tau. Enak ya kan jadi Kak Mai, keluar
aja kerjaannya. Hehehe.
Putri : (langsung mengalihkan pandangan ke computer)
Deni : Eh Put, semalam klen meeting apa? Kok aku gak diajak. Cobalah kutanyak sama kau, Kak Mai
lebih memilih si Syahrul yang masih punya hutang di kantor ini dari pada aku yang selalu loyal
sama kerjaan. Cemana menurutmu? Salah pilih orang kak Mai tu kan?
Putri : Den… Den.. (Masih meringis) Jangan menilai orang dari masa lalunya. Setiap orang pasti punya
kesalahan, dan kita jangan menilai seseorang itu dari kesalahannya tapi nilailah dari usahanya
untuk memperbaiki kesalahan yang uda dia buat.
Deni : Gak sesuai sama perbuatanmu!
Putri : Maksudnya?
Deni : Kau bilang jangan menilai orang dari masa lalunya. Buktinya kau sampe sekarang belum bisa
maafin dia kan? Masih ilfeel kau sama dia kan?
Putri : (Semakin meringis dan kesal melihat Deni) sshhhhh sshhhhhhh isshhh
Deni : Kenapa kau?
Putri : Sakit perutku (Langsung pergi)
Deni : Sesak berak rupanya anak itu dari tadi. Pantes mukaknya kek gitu heheheheh
Saat Putri keluar dari ruangan, Syahrul melihat dan memanggilnya. Namun Putri acuh.
Syahrul : Putri? Putriii Put… Putriiii ( Mengejar Putri dan ditahan oleh Deni yang tiba – tiba keluar dari
ruangan PH)
Deni : ehhh ehhh mau kemana kau? Mau kemana haa? (Ditahan oleh Deni)
Syahrul : Puttriiiiii Putriiiii tunggu Put (DRAMATISIR)
Deni : (Melepas tangannya sampai Syahrul terjatuh)
Syahrul : Apanya Kau Den? Gak senang kali kayaknya kau liat aku bahagia sama si Putri
Deni : Kaulah yang apa! Stress kurasa kau. Sampe kek gitu kali kau ngejar – ngejar dia kayak gak ada
lagi cewek di dunia ini.
Syahrul : (Berdiri) Iya Frustasi kali aku Den, apa besar kali salahku sama dia sampe kupanggil – panggil
gitu gak mau diliatnya aku.
Deni : Lebay kali kau! Dia bukannya gak mau liat kau. Tapi dia sakit perut sesak berak! Kayaknya
mencret dia soalnya meringis – meringis gitu kuliat dari tadi mukaknya
Syahrul : Iyanya Den? Kasian kali dia. (PERGI)
Scene 4
Ruang Sosmed (Dinda, Syahrul)
Syahrul pun langsung buat story di IG untuk menanyakan obat yang bisa menghilangkan rasa
sakit perut.
Syahrul : (Mengambil HPnya dan buat Story) Hallo guys, mau nanyak dong ke kalian! Obat untuk
menghilangkan sakit perut apa ya? Sakit perutnya itu bawaannya mau ke toilet aja! Dm ya guys.
Makasiihh!
: Mudah – mudahan cepatlah dijawab orang ini. Biar langsung kubelik obatnya terus langsung
diminum Putri. Biar sembuh sakit perutnya. kasian dia.
: (SAMBIL DUDUK) weess mantap, cepat kali respon orang ini. wihh banyak kali yang jawab. Yang
mana ni yang bagus? Jawabannya beda – beda semua.
Dinda : (Fokus memantau Media Sosial)
Syahrul : Mahal gak ini harganya ya? Nanti ni obat – obat mahal pulak yang direkom orang ini.
Dinda : (Melihat Syahrul) (Menggelengkan kepala)
Syahrul : Kalau mahal mana bisa aku belinya. Apa aku beli obat kede aja yang harga seribu itu? Tapi
malulah kalau belik obat kede. Ccmm kekmana ni?
Dinda : (Melihat Syahrul lagi)
Syahrul : (Melihat Dinda)
Dinda : Apa?
Syahrul : Gak papa. Eh Din, obat mencret yang murah tapi terlihat gak murahan kau tau ?
Dinda : Yang manjur tapi gratis tau aku!
Syahrul : Ada din? Apa namanya?
Dinda : Oralit. Kau buat sendiri di pantry Cuma pake air hangat gula garam. Ada semua tu di Pantry.
Syahrul : Oh iyaa yaa? (Senang) Kok lupa aku dulu pernah praktek itu di sekolah. Makasih ya Din!
(Langsung pergi terburu – buru)
Scene 5
Joglo (Putri, Ezzi, Syahrul)
Putri sedang istirahat di Joglo sambil menahan rasa nyeri perutnya. Kemudian Ezzi juga
menuju joglo untuk menghabiskan waktu istirahatnya sambil menelepon Siva.
Putri : (Meringis) sshhhhhh Aduhhhh. Kok makin makinlah sakitnya ini? (melihat HP) Lama lagipun
jam pulang kerja!
Ezzi : (Naik tangga) Halo. Siva maaf ya tadi gak balas chat lagi soalnya aku lagi di kantor Siv. Makanya
nunggu jam istirahat aja biar langsung nelepon.
: ohh aku uda sekitar sebulan di medan Siv. Alhamdulillah dapat kerjaan di medan, langsung
baleklah aku. Di Jogja pun aku kemarin cuma freelance freelance aja kan? Jadi kumantapkan lah
tekad untuk balek ke medan aja lagian ortukupun nyuruh aku kerja di sini aja.
: hehehe iya Siv kirain uda lupa ya kan sama aku! Gimana Siv? Uda nikah belum?
Putri : Ezzi (Senyum) Siva? (Merengut)
Ezzi : (Menuju Lukisan) Samalah kalau gitu Siv, belum nikah juga aku. Gimana mau nikah, kan baru
dapat kerjaan. Lagian mau fokus karir aja dulu.
Putri : (Mendekati Ezzi. Diam – diam mendengarkan obrolan Ezzi dan Siva)
Ezzi : Hahahaha masih suka becanda kayak dulu ya Siv. Dan aku juga masih garing kayak dulu
kayaknya, heheheh benar gak?
Putri : Ezzi
Ezzi : Eh Put? Bentar ya!
: Siv nanti pulang kerja kita sambung lagi ya. Jam istirahatku uda mau habis ini.
: Oke Siva. Assalamualaikum.
Ezzi : (Memasukkan HPnya ke kantong) Kenapa Put?
Putri : (di sebelah Ezzi) Itu siapa Zzi? Siva ya? (Memasang wajah kecewa)
Ezzi : Iya Put. Tadi pagi pas kerja tiba –tiba dia ngechat pake nomor baru. Karena lagi banyak
deadline jadi aku lanjut pas jam istirahat aja biar enak komunikasinya.
Putri : Oh gitu? Apa kabar dia Zzi?
Ezzi : Katanya baik si Put
Putri : Ohhh (Meringis dan memegang perutnya) (Melihat Ezzi)
Ezzi : Kenapa Put? kayaknya agak pucat hari ini Put. sakit?
Putri : Gak kok Zzi. Lagi kedatangan tamu bulanan, jadi biasalah agak nyeri gitu.
Ezzi : Ohh gitu. Kalau gak tahan, izin pulang ajalah Put.
Putri : Uda biasa kok Zzi. Paling bentar lagi uda baikan.
Syahrul datang membawa oralit buatannya. Namun saat mau memberikannya ke Putri, dia
melihat Putri menangis seakan – akan Ezzi adalah penyebabnya.
Syahrul : Mana Putri ya? Tadi katanya di atas.(Mencari)
: (Melihat Putri dan Ezzi) Putri? (SOUNDTRACK)
Ezzi : Makin sakit ya Put? biasa obatnya apa? Biar kubantu carik ya?
Putri : Gak usah Zzi. (menangis)
Ezzi : Gimananya Put? katanya biasa tapi sampe nangis gini? aku gak bisa lihat cewek nangis. Kalau
gak ayok biar kuantar pulang
Putri : Gak usah Zzzi. jadi cewek ribet ya zzi? Kalau lagi datang bulan gini, perasaannya juga gampang
sensitive.
Ezzi : Iya aku juga pernah dengar gitu sih. Maaf ya put kalau aku ada salah ngomong.
Putri : (Menangis) Siva uda nikah belum Zzi?
Syahrul : (Syahrul melihat Putri Meringis, sedih, kecewa, menangis) Ya Allah kenapa si Putri? Kok jahat
kali si Ezzi ini nyakitin si Putri sampe nangis kek gitu?
: Put, Ada aku yang selalu mengharapkan kau, yang berusaha ngebahagiain kau, tapi kau lebih
milih cowok kek gitu. Menang ganteng aja tapi gak punya perasaan, tega – teganya kau dibuat
nangis sama dia.
Syahrul : Gak iya ni. Kukasih pelajaran kayaknya si Ezzi ni. Dihancurkannya hati perempuanku.
(Mendekati Ezzi dan Putri)
: Put, ini minum! Zzi ikut aku yok! Kita selesaikan secara jantan! (Menarik tangan Ezzi)
Ezzi : (Heran) Kenapa Rul? (Mengikuti Syahrul) (Melihat Putri) Kenapa Put? (PELAN)
Putri : Ezzi
Syahrulpun terus menarik tangan Ezzi sampai ke bawah.
Ezzi : Kenapa ni Rul?
Syahrul : Uda ikut aja gak usah banyak tanyak.
KEMUDIAN SYAHRUL MELEPASKAN TANGAN EZZI
Syahrul : Kita selesaikan secara jantan (Menggulung tangan bajunya) Kenapa Putri sampe nangis gitu?
(Mendekati Ezzi seperti menantang)
Ezzi : Putri Datang bulan. Jadi perutnya nyeri.
Syahrul : HHaa????? Datang bulan? Serius kau Zzi?
Ezzi : ya Seriuslah. Ini ngajak aku kemari mau ngapain?
Syahrul : Ehhhh mauu…. Bisa minta tolong Zzi? Lupa bawak dompet aku. Pakek dulu limpol mau belikkan
obat untuk pereda nyeri si Putri!
Putri : Gak perlu rul. Dan aku gak perlu ini juga (Memberikan oralit) Karena aku gak diare.
Syahrul : Puttt.. Putt… Putriiii
Ezzi : ini Limpulnya Rul. Kalau bisa besok balikin ya.
Syahrul : (Bingung dan malu melihat Putri dan Ezzi yang pergi berlainan arah) (Kemudian melihat uang
yang diberikan Ezzi dan tersenyum) END

Nb : Ezzi bawak kacamata

Anda mungkin juga menyukai