Naskah Drama
Dia BerbedA
BABAK I
(Dirumah Bu Manshurin)
Berawal dari sebuah kisah sederhana tentang seorang gadis yang merasa bahwa dirinya
adalah satu-satunya orang yang paling berkuasa dan yang paling pantas disanjung serta dipuji,
sebut saja gadis itu Devi kharisma o. Ia sering dipanggil Risma, ia gadis manja yang sombong
lagi angkuh. Ia melakukan segala cara demi mewujudkan keinginannya. Pada suatu hari,
Kampus tempat ia kuliah akan mengadakan Study Camp. Siswa yang ikut diharuskan membayar
sejumlah uang.
Devi: Bu, aku pengen ikut Study Camp Kampus, aku minta uang dong buat bayar semua biayanya.
Bu Manshurin : Ibu dapat uang darimana nak, jangankan untuk membayar biaya Study Camp, untuk memenuhi
kebutuhan keluarga pun ibu harus banting tulang seperti ini (sambil mencuci pakaian).
DEVI: Alaaaahhh... ibu bilang aja kalau ibu gak mau lihat anaknya bahagia, iya kan?
FITRI : Ya Allah nak bukan begitu, ibu sangat ingin lihat anak-anak ibu bahagia, tapi ibu....
DEVI: Tapi apa? Udahlah bu, ibu tuh banyak alasan! (pergi masuk kamar).
Bu Manshurin pun menangis. Ia sedih melihat anaknya yang tidak mau mengerti akan
kondisinya, disisi lain ia sangat ingin membahagiakan anaknya, tapi lagi-lagi kondisi ekonomi
yang menjadi masalah terbesar yang harus dihadapinya.
BABAK II
(Dikampus)
Hari yang cerah dan suasananya terlihat berbeda dibanding hari-hari sebelumnya, hari ini
seluruh Mahasiswa/i disibukkan dengan persiapan Study Camp.
IRWANDI: Assalamualaikum..
FITRI : Waalaikumsalam..
IRWANDI: Fitri, kamu lagi apa disini? Padahal semua orang sibuk mempersiapkan Study Camp buat besok
loh..
FITRI: Engga lagi apa-apa kok kak, emm.... kayanya aku gak bakal ikut acara itu deh kak (sedih).
IRWANDI: Loh kenapa??
FITRI : Aku susah dapat izin dari Abi kak, Abi takut kalo nanti disana gak ada yang jagain aku.
IRWANDI : Kan ada kakak, biar kakak aja yaa yang bicara sama Abi kamu.
FITRI : Tapi kak....
IRWANDI: Udah gak papa, Fitri... kamu sudah kakak anggap kaya adik kakak sendiri, dan Om Agan juga
selama ini sudah baik sama kakak (meyakinkan fitri)
FITRI : Baiklah kak.... makasih ya kak sebelumnya atas semua kebaikan kakak, semoga Alloh membalasnya.
IRWANDI: Sama-sama. Amin InsyaAlloh (tersenyum)
KURNIA : Nak, Abi memang mengizinkanmu untuk ikut acara diKampus, tapi bukan berarti kamu tidak
menjaga kondisimu.
FITRI : Iya Abi, Fitri ngerti kalau Abi sangat khawatir sama putri Abi ini, tapi Fitri janji akan jaga kepercayaan
Abi dengan baik. Doakan Fitri selalu ya bi (manja).
KURNIA : Tentu nak, tanpa kamu minta sekalipun doa Abi selalu menyertaimu.
FITRI : Makasih ya bi atas ketulusan hati Abi. Walau tanpa kehadiran Umi, tapi Abi sudah menjadi orang tua
yang luar biasa buat Aisyah.
KURNIA : Sama-sama nak, Abi bersyukur karena Alloh telah memberikan amanah yang luar biasa melalui
kamu (terharu).
BABAK III
(Dirumah Bu Manshurin)
Seiring berjalannya waktu, mentaripun kini mulai menyambut cerahnya pagi yang tak
luput dari merdunya nyanyian burung-burung yang senantiasa memberikan semangat kepada Bu
Zaenab untuk melawan semua tantangan kehidupan. Ketika Bu Manshurin tengah membereskan
rumah, tiba-tiba ia dikagetkan oleh suara ketukan pintu yang sangat keras.
Bu Manshurin merasa kebingungan, sepanjang malam ia tidak bisa tidur sampai pada
akhirnya dia jatuh sakit. Sedangkan Risma, malah bersenang-senang menikmati uang hasil kerja
keras ibunya.
DEVI: Bagus banget nih villanya, coba aja rumah gue kaya gini, pasti hidup gue bakalan bahagia banget
(menatap seluruh bagian villa). Ehh... bentar deh itu Irwandi sama si cupu Fitri lagi pada ngapain
disana, awas ya cupu udah buat gue kesel!
IRWANDI: Fitri.. Kakak tinggal sebentar ya, kamu jangan kemana-mana!
FITRI : Iya kak..
(Risma pun menghampiri Fitri)
Risma dan fitri ditemani Irwandi untuk pulang lebih awal dari kegiatan Study Camp itu.
DEVI : Irwandi,Fitri, gimana? Kita udah cari ibu kemana-mana, tapi tetap gak ada juga! Gimana ini??
IRWANDI : Udah kamu tenang Risma. Coba kita cari ke rumah kamu Fitri, siapa tau Bu Manshurin ada disana.
FITRI:Kak, aku nemu surat dikamarku, isinya... bahwa Abi sedang mengantar Bi Mansshurin ke Rumah Sakit,
katanya Bi Manshurin koma kak.
DEVI: Apa??? Ibu....... (berlari menuju ke Rumah Sakit)
BABAK IV
Satu bulan berlalu, akhirnya berkat doa yang tulus dari seorang Risma Bu Manshurin
sadar dari komanya.
Suasana berubah menjadi haru biru.Risma dan Lista pun tak kuasa menahan
kesedihannya, Risma merasakan penyesalan yang teramat dalam. Akhirnya, mulai saat itu
Hanisya pun tumbuh menjadi seseorang yang sangat berbeda dari sebelumnya. Hanisya lebih
menghabiskan masa hidupnya dijalan Allah Swt.
‘’ SELESAI’’