Anda di halaman 1dari 4

CRITICAL BOOK REVIEW

BIOGEOGRAFI

Dosen Pengampu : Nina Novira, Ph.D.

ERLINDA MONALISA BR. TOHANG


3211131015
GEOGRAFI B 21

JURUSAN S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
BUKU 1 : KONSERVASI FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
BUKU 2 : PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
Disini saya membuat tugas critical book review dalam bentuk teks bebas, yang berisi kurang
lebih 2 halaman. Sesuai dengan arahan dari Dosen Pengampu Mata Kuliah Biogeografi.

‘‘RINGKASAN KE-DUA TEKS BUKU’’

Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumberdaya alam hayati yang tinggi dan tersebar
di seluruh pelosok tanah air. Sumberdaya alam hayati meliputi keanekaragaman flora dan fauna
yang mempunyai fungsi dan manfaat sebagai unsur pembentuk lingkungan hidup yang
kehadirannya tidak dapat diganti. Mengingat sifatnya yang tidak dapat diganti dan memiliki
kedudukan serta berperan penting bagi kehidupan manusia, maka upaya konservasi dan
pemberdayaan sumberdaya alam hayati flora dan fauna menjadi kewajiban mutlak bagi setiap
generasi.
Upaya konservasi tidak akan mendapatkan hasil seperti yang diharapkan tanpa dukungan dan
peran serta aktif dari segenap lapisan masyarakat. Oleh karena itu salah satu upaya yang
dianggap strategis dan efektif oleh pemerintah adalah dengan menetapkan berbagai macam
kekayaan sumberdaya alam hayati tersebut ke dalam bentuk identitas flora dan fauna daerah.
Keanekaragaman flora dan fauna merupakan salah satu kekayaan sumberdaya hayati yang
dimiliki Indonesia. Keanekaragaman flora dan fauna mendorong para peneliti dan pecinta alam
dating ke Indonesia untuk meneliti flora dan fauna.
a. Persebaran flora di Indonesia
1) Hutan Hujan Tropis
2) Sabana
3) Stepa
4) Hutan bakau atau Mangrove

b. Persebaran fauna di Indonesia


1) Fauna tipe Asiatis
2) Fauna tipe Australis
3) Fauna tipe Peralihan
Keanekaragaman hayati dapat dipandang sebagai fondasi ketahanan kesehatan dan pangan
manusia karena mendukung berfungsinya ekosistem dimana manusia bergantung untuk
mendapatkan sumber pangan, air bersih, mengatur iklim, banjir dan mengendalikan penyakit.
Selain itu, kekayaan ekosistem beserta keanekaragaman spesies dan genetiknya mempunyai nilai
potensial dan aktual sebagai sumber pangan saat ini, sumber pangan baru maupun alternatif
yang dapat didedikasikan untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim. Sangat jelas bahwa
keanekaragaman hayati menyediakan solusi bagi permasalahan pangan, kesehatan dan energy
bagi kesejahteraan umat manusia dan menjaga planet bumi tetap hijau dan sehat.
Isu utama dalam konservasi adalah mencegah kepunahan yang dapat terjadi di semua tingkatan
keanekaragaman hayati baik ekosistem, spesies maupun genetic. Kepunahan, terlebih yang
bersifat massal harus dicegah. Satu-satunya cara pencegahannya adalah konservasi dalam arti
luas, termasuk pengelolaan secara berkelanjutan. Dalam mempertahankan stabilitasnya,
ekosistem alam mempunyai tingkat ketahanan (resistensi) dan daya lenting (resiliensi) dalam
menghadapi gangguan atau tekanan dari luar. Walaupun alam dapat mengembalikan dirinya
ketingkat semula, ancaman yang kecil pun pada tahap tertentu dapat mengakibatkan kehilangan
spesies secara total. Namun, selama spesies aslinya masih tetap ada, maka komunitas biologi itu
cenderung kembali ke tingkat aslinya.
Secara geografis, kepunahan dapat terjadi di tingkat yang sangat lokal, yaitu satu atau dua
populasi di suatu tempat mengalami kepunahan tetapi masih dapat ditemui di tempat lain.
Kepunahan global terjadi apabila seluruh populasi di sebaran alami spesies telah punah. Selain
itu, kepunahan juga dapat terjadi hanya di habitat alamnya (punah di alam). Kepunahan ekologis
dapat terjadi ketika suatu spesies hanya tinggal di dalam populasi yang sangat kecil yang secara
ekologis sudah tidak dapat bertahan hidup dalam jangka panjang.
Secara umum penyebab kepunahan spesies dapat dialamatkan kepada dua hal yaitu:
a) Kerusakan habitat yang diakibatkan oleh konversi habitat alami serta pemanfaatan
sumberdaya alam dengan cara yang merusak;
b) Pemanfaatan spesies yang tidak berkelanjutan seperti perburuan dan perdagangan illegal,
termasuk tidak ada atau tidak efektifnya regulasi, pemanfaatan yang tidak terpantau serta
masuk dan berkembangnya spesies-spesies yang bersifat invasif.
Oleh karena itu perlu adanya konservasi untuk melindungi habitat atau tempat hidup berbagai
jenis makhluk hidup dari kerusakan, baik karena erosi, longsor, dll. Selain itu, konservasi juga
bertujuan untuk melindungi tumbuhan dan hewan dari kepunahan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, sejumlah wilayah harus dikonservasi untuk melindungi habitat dan makhluk hidup dari
kerusakan dan kepunahan.
Jadi, kesimpulan yang dapat saya utarakan dalam ringkasan teks ini yaitu :
1) Persebaran flora dan fauna di Indonesia dapat terbagi menjadi 3 berdasarkan wilayahnya
yaitu, tipe asiatis, australis, dan peralihan.
2) Pemanfaatan keanekaragaman hayati sangat penting untuk menunjang kehidupan
sekaligus untuk menjaga kelangsungan hidup. Pemanfaatan keanekaragaman hayati di
Indonesia dilakukan dengan berbagai cara, misalnya: digunakan sebagai sumber pangan,
sumber bahan baku industri dan sumber obat-obatan.
3) Usaha konservasi flora dan fauna di Indonesia sangat beragam sehingga bisa
membuktikan bahwa Negara tersebut telah berpartisipasi di dalamnya. Bentuk usaha
tersebut adalah adanya cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, lembaga biologi,
pelestarian hutan, mengembangkan komunitas peduli konservasi dan undang-undang
serta peraturan.

LAMPIRAN BUKU
Buku 1

Buku 2

Anda mungkin juga menyukai