Farhan Adhyatma Nugraha
Farhan Adhyatma Nugraha
Dosen Pengampu :
Drs. Andang Widjaja, S.T., M.T.
Alwan Gangsar Brilian Putra, S. Tr. T., M. T.
Disusun oleh :
Farhan Adhyatma Nugraha
21050724036
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan
banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan hasil Rekayasa Gempa ini dengan
baik. Laporan ini berisi tentang uraian hasil perhitungan gempa pada struktur bangunan
bertingkat.
Laporan ini saya susun secara cepat dan tepat dengan bantuan dan dukungan berbagai
pihak di antaranya; Bapak Andang dan Bapak Alwan selaku dosen mata kuliah Rekayasa
Gempa, dan teman-teman sekalian yang turut dalam diskusi pengerjaan perhitungan
Rekayasa Gempa ini. Oleh karena itu, Saya sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan
pikirannya yang telah diberikan.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan praktikum ini
masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan praktikum ini
dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami khususnya, dan masyarakat Indonesia
umumnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2. Kriteria Perencanaan..................................................................................................1
1.3. Lokasi........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBEBANAN GEDUNG........................................................................................3
2.1. Beban Mati (D)..............................................................................................................3
2.2. Beban Hidup (L)............................................................................................................4
2.3. Kombinasi beban (qult)................................................................................................. 4
2.4. Tributary Area............................................................................................................... 4
BAB III BEBAN STATIK EKIVALEN..................................................................................7
3.1. Data Respons Spektrum.................................................................................................7
3.2. Gaya Lateral Ekivalen (V).............................................................................................9
3.3. Distribusi Gaya Gempa Tiap Lantai............................................................................10
BAB IV KESIMPULAN........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Lokasi
Gedung berlokasi di Semarang. Gedung perkantoran memiliki kategori resiko II yang
artinya apabila terjadi gempa maka akan mengakibatkan resiko/bahaya tingkat II sehingga
faktor keutamaan gempanya adala 1. Lokasi tersebut memiliki kelas situs SD (tanah sedang),
tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung artinya tanah ini tersusun atas tanah bertekstur
sedang yang mencakup tanah dengan tekstur lempung berdebu (silty loam), lempung berpasir
sangat halus, lempung (loam), atau debu (silt). Tanah jenis ini memilik resiko longsor yang
tinggi sehingga jika terjadi gempa dapat membuat tanah menjadi amblas. Apabila akan
membangun diatas tanah jenis ini harus diurug terlebih dahulu agar struktur tanah lebih
kuat/padat.
BAB II
PEMBEBANAN GEDUNG
2
Analisis struktur adalah bagian yang sangat penting dari perencanaan struktur. Beban
merupakan salah satu aspek penting dalam proses analisis struktur. Pada umumnya, beban
merupakan gaya yang bekerja pada suatu struktur yang dapat menyebabkan tegangan,
deformasi, dan perpindahan yang dapat mengakibatkan masalah struktur atau bahkan
kegagalan konstruksi. Setiap standar perencanaan bangunan mengharuskan struktur kuat
terhadap setiap jenis beban yang bekerja pada struktur tersebut selama siklus hidup
bangunan. Ada berbagai jenis beban yang bekerja pada suatu struktur. Pada laporan ini yang
diperhitungakan hanya beban mati dan beban hidup bangunan.
3
besarnya beban hidup secara pasti karena bergantung dari banyak faktor. Beban hidup
ditentukan berdasarkan jenis dan kegunaan suatu bangunan.
Beban hidup yang digunakan pada bangunan berdasarkan SNI 1727:2020
Komponen Volume Beban Hidup W Beban Hidup (kg)
AC 1 buah 5 kg/unit 5 kg
Rak 4 buah 10 kg/unit 40 kg
Meja Kayu 4 buah 20 kg/unit 80 kg
Kursi 8 buah 4 kg/unit 32 kg
TOTAL 157 kg
4
2
(4 /3)b W x Lx 1
q eq=W x b x (1− 2
) atau qeq = (1− 2 )
Ly 2 3x
Dimana x = Ly/Lx
Contoh Perhitungan :
Lantai 1, pelat 1 (plat 2 arah)
Luas plat = 3 x 4 = 12 m2 , tebal plat = 0,15 m
Perhitungan beban mati
W Beban Mati (kg)
Komponen Volume Beban Mati
(Volume x Beban Mati)
Tulangan plat beton 1,8 m3 2400 Kg/m3 4320
Dinding (Clay brick) 29,4 m2 385,322 Kg/m2 11328,4668
Lantai (Terazzo) 12 m2 155,964 Kg/m2 1871,568
Plafon (Acustical Fiberboard) 12 m2 5,097 Kg/m2 61,164
TOTAL 17581,1988
3 meter 5
1 4
4 meter
BAB III
BEBAN STATIK EKIVALEN
6
Gedung berada di Semarang
Bujur / Longitude 110,4 Degrees
Lintang / Latitude -7 Degrees
SMS = SDS x (3/2)
Kategori risiko II
= 0,55 x (3/2) = 0,825 g
Faktor keutamaan gempa Ie 1
Kelas situs SD SM1 = SD1 x (3/2)
PGA MCEG 0.4060 g = 0,21 x (3/2) = 0,315 g
SS 0.9110 g
S1 0.3910 g Fa = SMS / SS
TL 6 detik
= 0,825 / 0,9110 = 0,90560
Fa 0,90560
Fv 0,8056 Fv = SM1 / S1
SMS = Fa . SS 0.825 g
= 0,315/ 0,3910 = 0,8056
SM1 = Fv . S1 0.315 g
SDS = 2/3 . SMS 0.55 g
SD1 = 2/3 . SM1 0.21 g
T0 0.08 detik
Ts 0.38 detik
7
Sehingga masuk dalam kategori desain seismik D
Apakah prosedur analisis gaya lateral ekivalen diijinkan?
8
Maka R = 8
()
Maka Cs = 8 = 0,06875
1
9
Ta = C x hnx dimana hn = ketinggian struktur dari dasar s/d tingkat tertinggi
= 0,0466 x 180,9 = 0,63 s
Ta < 3,5 . Ts
0,4 < 3,5 . 0,71
0,4 < 2,485 OK!
10
BAB IV
KESIMPULAN
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Ancora, C. (Director). (2020). Distribusi dan Transfer Beban Pada Struktur Beton Bertulang [Motion
Picture].
BSN. (2020). Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait Untuk Bangunan Gedung dan Struktur Lain.
SNI 1727:2020.
Geolognesia. (2016, Juni 29). Pengertian, Jenis, dan Fungsi Tekstur Tanah. Retrieved from
https://www.geologinesia.com/2016/06/pengertian-jenis-dan-fungsi-tekstur-
tanah.html#:~:text=2.%20Tanah%20bertekstur%20sedang%20atau,%2C%20atau%20debu
%20(silt).
Kampus. (2022, November 24). Mengapa Gempa Terjadi, Apa Jenis-jenis Gempa? Retrieved from
kampus.republika.co.id: https://kampus.republika.co.id/posts/189706/mengapa-gempa-
terjadi-apa-jenisjenis-gempa
Widjaja, A., & Putra, A. (2023). Beban Statik Ekivalen Gempa. In PPT Materi Kuliah Rekayasa Gempa.
13