Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL REKAYASA GEMPA

Dosen Pengampu :
Drs. Andang Widjaja, S.T., M.T.
Alwan Gangsar Brilian Putra, S. Tr. T., M. T.

Disusun oleh :
Anisah Rona Salsabila
21050724028

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan
banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan hasil Rekayasa Gempa ini dengan
baik. Laporan ini berisi tentang uraian hasil perhitungan gempa pada struktur bangunan
bertingkat.
Laporan ini saya susun secara cepat dan tepat dengan bantuan dan dukungan berbagai
pihak di antaranya; Bapak Andang dan Bapak Alwan selaku dosen mata kuliah Rekayasa
Gempa, dan teman-teman sekalian yang turut dalam diskusi pengerjaan perhitungan
Rekayasa Gempa ini. Oleh karena itu, Saya sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan
pikirannya yang telah diberikan.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan praktikum ini
masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan praktikum ini
dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami khususnya, dan masyarakat Indonesia
umumnya.

Anisah Rona Salsabila

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2. Kriteria Perencanaan..................................................................................................1
1.3. Lokasi........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBEBANAN GEDUNG........................................................................................3
2.1. Beban Mati (D)..............................................................................................................3
2.2. Beban Hidup (L)............................................................................................................4
2.3. Kombinasi beban (qult)................................................................................................. 4
2.4. Tributary Area............................................................................................................... 5
BAB III BEBAN STATIK EKIVALEN..................................................................................7
3.1. Data Respons Spektrum.................................................................................................7
3.2. Gaya Lateral Ekivalen (V).............................................................................................8
3.3. Distribusi Gaya Gempa Tiap Lantai............................................................................10
BAB IV KESIMPULAN........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Gempa bumi merupakan sebuah guncangan hebat yang menjalar ke permukaan bumi
yang disebabkan oleh gangguan di dalam litosfir (kulit bumi). Gangguan ini terjadi karena di
dalam lapisan kulit bumi dengan ketebalan 100 km terjadi akumulasi energi akibat dari
pergeseran kulit bumi itu sendiri. Akibat gerakan-gerakan ini, maka kulit bumi terpecah-
pecah menjadi bagian-bagian berupa lempengan yang saling bergerak satu sama lain, yang
kemudian disebut dengan lempeng tektonik. Umumnya gempa bumi disebabkan dari
pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang
bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai suatu keadaan
dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah
gempa bumi akan terjadi, yang energinya menjalar ke berbagai arah.

1.2. Kriteria Perencanaan


Fungsi Bangunan : Kantor 4 lantai
Panjang Bangunan : 21,4 meter
Lebar Bangunan : 17 meter
Tinggi Bangunan : 18 meter, dengan :
Lantai 1 = 4,5 meter
Lantai 2 = 4,5 meter
Lantai 3 = 4,5 meter
Lantai 4 = 4,5 meter
Mutu Bahan
Mutu beton K422
Beton fc’ = 35 MPa
Mutu Baja BJ41
Baja tulangan lentur fy = 410 MPa
Baja tulangan geser fy = 250 MPa
Elastisitas beton = 4700 x √ 35 = 27805,57498 MPa = 27805574,98 kN/m2
6 Portal Melintang ; A1-A7 , B1-B7 , C1-C7 , D1-D7 , E1-E7 , F1-F7
7 Portal Memanjang ; 1A – 1F , 2A – 2F , 3A – 3F , 4A – 4F , 5A – 5F , 6A – 6F , 7A – 7F
Ukuran :
1
1. Pondasi = 1,5 x 1,5 meter
2. Sloof = 20 x 30 cm
3. Balok induk = 20 x 30 cm
4. Balok anak/ring balok = 15 x 20 cm
5. Kolom = 30 x 30 cm
6. Tebal plat lantai 1-4 = 0,15 m
7. Tebal plat atap = 0,10 m

1.3. Lokasi
Gedung berlokasi di Sidoarjo, tepatnya pada bujur 112.6931231,17 derajat dan lintang
-7.3662632 derajat. Gedung perkantoran memiliki kategori resiko II yang artinya apabila
terjadi gempa maka akan mengakibatkan resiko/bahaya tingkat II sehingga faktor keutamaan
gempanya adala 1. Lokasi tersebut memiliki kelas situs SD (tanah sedang), tanah bertekstur
sedang atau tanah berlempung artinya tanah ini tersusun atas tanah bertekstur sedang yang
mencakup tanah dengan tekstur lempung berdebu (silty loam), lempung berpasir sangat
halus, lempung (loam), atau debu (silt). Tanah jenis ini memilik resiko longsor yang tinggi
sehingga jika terjadi gempa dapat membuat tanah menjadi amblas. Apabila akan membangun
diatas tanah jenis ini harus diurug terlebih dahulu agar struktur tanah lebih kuat/padat.

2
BAB II
PEMBEBANAN GEDUNG

Analisis struktur adalah bagian yang sangat penting dari perencanaan struktur. Beban
merupakan salah satu aspek penting dalam proses analisis struktur. Pada umumnya, beban
merupakan gaya yang bekerja pada suatu struktur yang dapat menyebabkan tegangan,
deformasi, dan perpindahan yang dapat mengakibatkan masalah struktur atau bahkan
kegagalan konstruksi. Setiap standar perencanaan bangunan mengharuskan struktur kuat
terhadap setiap jenis beban yang bekerja pada struktur tersebut selama siklus hidup
bangunan. Ada berbagai jenis beban yang bekerja pada suatu struktur. Pada laporan ini yang
diperhitungakan hanya beban mati dan beban hidup bangunan.

2.1. Beban Mati (D)


Beban Mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap,
termasuk segala unsur tambahan, `finishing`, mesin-mesin, serta peralatan tetap yg
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu sendiri.
Beban mati yang digunakan pada bangunan berdasarkan SNI 1727:2020
Komponen Beban (kN/m2) Beban (kN/m3) Beban (kg/m3)
Beton bertulang 2400
Plafon (Acoustical fiberboard) 0,05
Plafon (Gypsum board) 0,008
Lantai (Marble and mortar on stone–
1,58
concrete fill 1.58)
Lantai (Ceramic or quarry tile (19
1,10
mm) on 25-mm mortar bed)
Lantai (Terrazzo (25 mm) on stone–
1,53
concrete fill 1.53)
Dinding (Clay brick wythes 203 mm) 3,78
Pintu dan Jendela Kaca (Windows,
2,3
glass, frame, and sash)
Pintu Kayu (Wood, Hem fir) 4,4

Pada perhitungan satuan disamakan menjadi kg, kN = 1000/9,81 = kg

3
2.2. Beban Hidup (L)
Beban hidup adalah beban yang berpindah-pindah atau tidak tetap yang disebabkan
oleh penghuni atau pengguna bangunan dan segala suatu objek yang sifatnya tidak tetap
selama masa layan bangunan. Pada kombinasi pembebanan, faktor pengali beban hidup lebih
besar jika dibandingkan dengan beban lainnya. Hal ini dikarenakan sulitnya menentukan
besarnya beban hidup secara pasti karena bergantung dari banyak faktor. Beban hidup
ditentukan berdasarkan jenis dan kegunaan suatu bangunan.
Beban hidup yang digunakan pada bangunan berdasarkan SNI 1727:2020
Fungsi Ruang Beban Merata (kN/m2) Beban Terpusat (kN)
Kursi dapat dipindahkan 4,79
Panggung pertemuan 4,79
Lantai podium 7,18
Air conditioning (AC) 9,58
Toilet 2,87
Ruang pertemuan lainnya (Ruang rapat) 4,79
Ruang Kantor 2,40
Ruang Komputer 4,79
Koridor lantai pertama 4,79
Koridor diatas lantai pertama 3,83
Ruang baca 2,87
Ruang penyimpanan (Arsip & Rak Buku) 7,18
Kitchen, other than domestic 7,18
Elevator 1,33
Atap bukan untuk hunian 0,96

Pada perhitungan satuan disamakan menjadi kg, kN = 1000/9,81 = kg

2.3. Kombinasi beban (qult)


Kombinasi beban adalah kombinasi dari beban hidup, beban mati dan beban lainnya
yang membebani suatu struktur. Ada 5 cara untuk menghitung kombinasi beban, dari 5 rumus
tersebut diambil yang menghasilkan angka terbesar. Dari beban mati dan beban hidup yang
sudah ditotal, didapat kombinasi beban :
1 , 2 D+1 , 6 L

4
2.4. Tributary Area
Perhitungan tributary area digunakan untuk menghitung pendistribusian beban dari
plat ke balok.

Plat 1 arah Plat 2 arah


Pembagian beban plat 1 arah
W x Lx
q eq=
2

Pembagian beban plat 2 arah


2 W x Lx
q eq= x W x b atauq eq =
3 3
Dimana b = 0,5 x Lx

2
(4 /3)b W x Lx 1
q eq=W x b x (1− 2
) atau qeq = (1− 2 )
Ly 2 3x
Dimana x = Ly/Lx

Contoh Perhitungan :
Lantai 1, pelat 1 (plat 2 arah)
Luas plat = 3 x 4 = 12 m2 , tebal plat = 0,15 m
Perhitungan beban mati
W Beban Mati (kg)
Komponen Volume Beban Mati
(Volume x Beban Mati)
Tulangan plat beton 1,8 m3 2400 Kg/m3 4320
Dinding (Clay brick) 29,4 m2 385,322 Kg/m2 11328,4668
Lantai (Terazzo) 12 m2 155,964 Kg/m2 1871,568
Plafon (Acustical Fiberboard) 12 m2 5,097 Kg/m2 61,164
TOTAL 17581,1988

Perhitungan beban hidup

5
W Beban Mati (kg)
Fungsi Ruang Volume Beban Mati
(Volume x Beban Mati)
Kursi dapat dipindahkan 5,7 m2 488,278 Kg/m2 2783,1846
AC 3,382 m2 976,555 Kg/m2 3303,099632
TOTAL 6086,284232

qult = 1,2D + 1,6L


= (1,2 x 17581,1988) + (1,6 x 6086,284232)
= 21097,43856 + 9738,0547712
= 30835,49333 kg

Beban plat = qult / luas plat


= 30835,49333 / 12
= 2569,624 kg/m2

1 4 3 meter

4 meter

Beban 1 = 2569,624 x 3 = 7708,873 kg/m


Beban 2 = 2569,624 x 4 = 10278,498 kg/m
Beban 3 = 2569,624 x 4 = 10278,498 kg/m
Beban 4 = 2569,624 x 3 = 7708,873 kg/m

6
BAB III
BEBAN STATIK EKIVALEN

3.1. Data Respons Spektrum


Data lokasi dan kelas situs dimasukkan pada website Desain Spektra Indonesia,
diketahui :

Gedung berada di Sidoarjo


Bujur / 112.7159 Degree
Longitude 8 s
- Degree
Lintang / Latitude 7.366986 s

Kategori risiko II
Faktor keutamaan gempa Ie 1
Kelas situs SD SMS = SDS x (3/2)
PGA MCEG 0.3731 g
SS 0.8096 g = 0,63 x (3/2) = 0,945 g
S1 0.3483 g SM1 = SD1 x (3/2)
TL 20 detik
1.1672 = 0,45 x (3/2) = 0,675 g
Fa
4
Fv 1.9380 Fa = SMS / SS
SMS = Fa . SS 0.945 g = 0,945 / 0,8096 = 1,16724
SM1 = Fv . S1 0.675 g
Fv = SM1 / S1
SDS = 2/3 . SMS 0.63 g
SD1 = 2/3 . SM1 0.45 g = 0,675 / 0,3483 = 1,9380
T0 0.14 detik
Ts 0.71 detik

Menentukan kategori desain seismik

7
Sehingga masuk dalam kategori desain seismik D
Apakah prosedur analisis gaya lateral ekivalen diijinkan?

Analisis gaya lateral ekivalen Diijinkan


Analisis spektrum respons ragam Diijinkan
Prosedur riwayat respons seismik Diijinkan

Perhitungan skala faktor gempa

8
Maka R = 8

3.2. Gaya Lateral Ekivalen (V)


Geser dasar seismik V dalam arah yang ditetapkan harus ditentukan sesuai dengan :
V = Cs . W
S DS
Dengan Cs = R
Ie ( ) dan W = berat seismik efektif
0 , 63

()
Maka Cs = 8 = 0,07875
1

Diketahui W total dari perhitungan pembebanan = 2669231,15 kg


Maka V = Cs . W = 0,07875 x 2669231,15 = 210201,953 kg

3.3. Distribusi gaya gempa tiap lantai


Gaya seismik lateral Fx di sebarang tingkat ditentukan dengan persamaan :
F x = Cx . V
k
W x hx
n
Dimana Cx =
∑ w i hik
i=1

Ta = C x hnx dimana hn = ketinggian struktur dari dasar s/d tingkat tertinggi


= 0,0466 x 180,9 = 0,63 s

Ta = 0,1 x N dimana N = jumlah tingkat

9
= 0,1 x 4 = 0,4 s -> dipakai yang 0,4 s

Ta < 3,5 . Ts
0,4 < 3,5 . 0,71
0,4 < 2,485 OK!

Ta < 0,5 sehingga

3.3. Distribusi Gaya Gempa Tiap Lantai


Gaya Geser Setiap Tingkat
Tinggi (hi) Berat (Wi) Wi x hi Fi Fi per portal
Lantai
m kg kgm kg kg
(1) (2) 3 = 1x2 (4) 5 = (4)/5
Lantai 2 4.5 836292.470 3763316.117 31055.326 6211.065
Lantai 3 9 836292.470 7526632.233 62110.651 12422.130
Lantai 4 13.5 834909.462 11271277.737 93011.905 18602.381
Atap 18 161736.749 2911261.478 24024.071 4804.814
Total 2669231.152 25472487.565 210201.953 42040.391

10
BAB IV
KESIMPULAN

Gaya geser tiap tingkat dapat digambarkan sebagai berikut :


Gambar portal melintang A1-A7
Gaya Dasar Seismik (V)
4804,814 kg

18602,381 kg

12422,130 kg

6211,065 kg

42040,391 kg

11
DAFTAR PUSTAKA

Ancora, C. (Director). (2020). Distribusi dan Transfer Beban Pada Struktur Beton Bertulang [Motion
Picture].

BSN. (2020). Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait Untuk Bangunan Gedung dan Struktur Lain.
SNI 1727:2020.

Ciptakarya. (2021). Desain Spektra Indonesia. https://rsa.ciptakarya.pu.go.id/: Direktorat Bina Teknik


Pemukiman dan Perumahan.

Geolognesia. (2016, Juni 29). Pengertian, Jenis, dan Fungsi Tekstur Tanah. Retrieved from
https://www.geologinesia.com/2016/06/pengertian-jenis-dan-fungsi-tekstur-
tanah.html#:~:text=2.%20Tanah%20bertekstur%20sedang%20atau,%2C%20atau%20debu
%20(silt).

Kampus. (2022, November 24). Mengapa Gempa Terjadi, Apa Jenis-jenis Gempa? Retrieved from
kampus.republika.co.id: https://kampus.republika.co.id/posts/189706/mengapa-gempa-
terjadi-apa-jenisjenis-gempa

Widjaja, A., & Putra, A. (2023). Beban Statik Ekivalen Gempa. In PPT Materi Kuliah Rekayasa Gempa.

12

Anda mungkin juga menyukai