411 792 1 SM
411 792 1 SM
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Iklim
Organisasi Pada Pegawai SMA Negeri 1 XIII Koto Kampar. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat
hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Iklim Organisasi Pada Pegawai SMA Negeri 1 XIII
Koto Kampar. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 21 pegawai. Teknik analisa data diolah dengan
menggunakan teknik korelasi Kendal tau.Skala komunikasi interpersonal diperoleh validitas sebesar 0,0145-
0,7137 dengan reliabilitas 0,930. Skala iklim organisasi diperoleh validitas antara 0,1599-0,7046, dengan
reliabilitas 0,848. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi
interpersonal dengan iklim organisasi, dengan koefisien korelasi sebesar 0,754 dan R² sebesar 0,529, dan
F sebesar 148.32, hal ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal memiliki pengaruh sebesar 52,9%
terhadap pembentukan iklim organisasi. Hipotesis penelitian adalah semakin tinggi komunikasi interpersonal
yang dimiliki oleh pegawai, maka akan semakin tinggi pula iklim organisasi yang dimiliki pegawai tersebut,
dan sebaliknya semakin rendah komunikasi interpersonal yang dimiliki pegawai tersebut, maka akan semakin
rendah pula iklim organisasi yang dimiliki oleh pegawai.
Kata kunci: Komunikasi Interpersonal, Iklim organisasi
56
Azrimul Masyhuri, M.Psi.: Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dengan Iklim Organisasi Pada Pegawai SMA Negeri...
Besarnya tugas dan tanggung jawab yang dalam organisasi yang bersangkutan menimbulkan
harus dilaksanakan oleh pegawai, tidak lepas dari perasaan tanggung jawab, standar atau harapan
kesadaran yang ada di dalam diri pegawai itu sendiri tentang kualitas pekerjaan, rasa persaudaraan,
akan kewajibannya. Dengan besarnya tanggung semangat tim. Stringers (dalam Wirawan, 2008:
jawab pegawai dalam bekerja maka antara pegawai 131), menambahkan karakteristik iklim organisasi
yang satu dengan pegawai yang lainnya harus bisa mempengaruhi motivasi anggota organisasi untuk
menjalin komunikasi yang baik. berprilaku tertentu, oleh karena itu untuk mengukur
iklim organisasi terdapat enam dimensi yang terdiri
Hartley (dalam Sarwono, 2002: 193-196),
dari: 1) Struktur; 2) Standar- standar; 3) Tanggung
komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran
jawab; 4) Penghargaan; 5) Dukungan; 6) Komitmen.
informasi, serta pemindahan pengertian antara
dua orng atau lebih dalam suatu kelompok, jadi Salah satu faktor yang mempengaruhi iklim
komunikasi interpersonal antara pegawai yang organisasi adalah komunikasi interpersonal, apabila
terjalin dengan baik, baik sesama pegawai maupun komunikasi tidak terjalin dengan baik antara pegawai
dengan yang lainnya akan memberi dampak yang dengan yang lainnya maka akan bisa menimbulkan
positif terhadap iklim organisasi yang dirasakan dampak yang buruk di dalam organisasi. Sebaliknya
pegawai, dengan komunikasi interpersonal yang komunikasi yang baik akan bisa menciptakan suasana
lancar tersebut, pegawai akan merasa dipahami akan yang nyaman dalam suatu organisasi. Tingkah laku
kesulitannya dalam bekerja, merasa dihargai dan kumunikasi mengarahkan pada perkembangan
diakui pendapat dan prestasi kerja yang dihasilkannya, iklim, diantaranya iklim organisasi. Iklim organisasi
dan pada akhirnya iklim organisasi yang dirasakan dipengaruhi oleh bermacam-macam cara anggota
pegawai akan tercermin dalam bentuk: bekerja organisasi bertingkah laku dan berkomunikasi,
dengan maksimal, disiplin dan bertanggung jawab, Muhammad (2000: 85).
dan kondisi inilah yang sangat diinginkan oleh dunia
Secara umum Glueck (dalam Widjaja, 1997: 8)
pendidikan.
menyatakan bahwa komunikasi interpersonal dapat
Kondisi tersebut di atas akan sangat mendukung diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna
kepada keberhasilan pendidikan ditanah air karena antara orang-orang yang berkomunikasi dimana
iklim organisasi sangat memegang peranan penting umpan balik dapat segera diketahui. Sementara itu
dalam membentuk kinerja pegawai dengan baik dan Hartley (dalam Sarwono, 2002: 193-196) mengatakan
dapat menciptakan kondisi kerja dan suasana kerja bahwa komunikasi interpersonal adalah proses
yang kondusif sehingga akan dapat menghasilkan pertukaran informasi, serta pemindahan pengertian
pekerjaan yang sesuai dengan yang diharapkan dan antara dua orang atau lebih dalam satu kelompok,
sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh institusi jenis komunikasi ini dianggap efektif untuk
maupun oleh perusahaan. Iklim organisasi adalah mengubah sikap, pendapat atau perilaku manusia
suasana yang tercipta dalam organisasi yang akan karena mengandung beberapa aspek yaitu adanya
menimbulkan perasaan-perasaan tertentu. tatap muka, adanya hubungan dua arah, adanya niat
dan kehendak dari kedua belah pihak. Apabila aspek-
Pendapat di atas sejalan dengan apa yang di-
aspek ini terpenuhi maka komunikasi interpersonal
katakan Pace & Faules, (dalam Munandar, 2001:
antara pegawai dengan yang lainnya akan efektif,
148) Iklim organisasi menunjukkan konsensus dari
yang akhirnya akan menciptakan iklim organisasi
persepsi para anggota mengenai bagaimana organisasi
yang baik.
atau subsistemnya berurusan dengan anggotanya dan
lingkungannya. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis
lakukan di SMA Negeri 1 XIII Koto Kampar melalui
Perilaku-perilaku yang terdapat dalam organisasi
wawancara terhadap beberapa orang pegawai, maka
akan dipengaruhi oleh iklim organisasi yang telah
dapat diperoleh informasi bahwa mereka mengatakan
terbentuk. Iklim organisasi tersebut akan membentuk
kurangnya kerjasama baik sesama pegawai maupun
sikap sosial, toleransi, hargaimenghargai, bekerja
dengan komponen lain dalam lingkungan kerja
sama dalam menyelesaikan tugas, loyalitas tinggi
pegawai, seperti pimpinan kurang memberikan arahan
peduli terhadap kemampuan organisasi. Lebih
kepada bawahan dalam bekerja, pegawai jarang
lanjut Litwin & Stringer (dalam Muhamad, 2001:
mengadakan rapat dengan komponen kerja lainnya
83), iklim organisasi adalah suasana yang tercipta
57
Menara, Vol. 12 No. 1 Januari – Juni 2013
58
Azrimul Masyhuri, M.Psi.: Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dengan Iklim Organisasi Pada Pegawai SMA Negeri...
59
Menara, Vol. 12 No. 1 Januari – Juni 2013
Jenis-Jenis Iklim Organisasi dikirimkan, diterima dan diberi. Jadi, dapat dikatakan
bahwa komunikasi adalah pertukaran pesan verbal
Halpin (Burhanudin, 1994: 273), menggolongkan
maupun non-verbal antara pengirim pesan dengan
iklim organisasi kedalam beberapa jenis, yaitu:
penerima pesan untuk merubah tingka laku.
1. Iklim terbuka, melukiskan organisasi yang
Dalam komunikasi ada dua istilah yang
penuh semangat yang memberikan kepuasan
hampir sama, yaitu komunikasi intrapersonal
pada anggota kelompok dalam memenuhi
kebutuhannya dan interpersonal. Sebelum membahas masalah
kumunikasi interpersonal, sebaiknya terlebih
2. Iklim bebas, melukiskan suasana organisasi dahulu kita mengetahui sedikit tentang komunikasi
dimana tindakan kepemimpinan justru muncul intrapersonal.
pertama-tama dari kelompok
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi
3. Iklim terkontrol, bercirikan interpersonal dalam diri sendiri (dalam Muhamad, 2002-158).
dan sangat mementingkan tugas, sementara Dalam diri kita masing-masing terdapat komponen-
kebutuhan anggota organisasi tidak diperhatikan komponen komunikasi seperti sumber, pesan,
4. Iklim pamiliar, suatu iklim yang terlalu bersifat saluran, penerima dan balikkan. Dalam komunikasi
manusiawi dan tidak terkontrol intrapersonal hanya satu orang saja yang terlibat.
Pesan mulai berakhir dalam diri individu masing-
5. Iklim keayahan, organisasi demikian bercirikan masing.
adanya penekanan bagi munculnya kegiatan
kepemimpinan dari anggota organisasi Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa komunikasi interpersonal
6. Iklim tertutup, para anggota biasanya bersikap adalah komunikasi yang terjalin antar pribadi dengan
acuh tak acuh atau masa bodoh pribadi lainya ataupun komunikan dan komunikator
Berdasarkan pendapat diatas, jenis-jenis iklim yang dapat diketahui umpan baliknya.
organisasi adalah melukiskan suasana organisasi Pendorong Dalam Berkomunikasi interpersonal
dimana tindakan kepemimpinan bercirikan inter-
personal dan sangat mementingkan tugas menciptakan Casagrande (dalam Liliweri, 1997:45), mengata-
suatu iklim yang bersifat manusiawi, sehingga iklim kan bahwa manusia berkomunikasi itu karena
organisasi dapat terwujut dalam bentuk iklim terbuka, beberapa hal, diantaranya:
iklim bebas, iklim terkontrol, iklim pamiliar, iklim a. Memerlukan orang lain untuk saling mengisi
keayahan, dan iklim tertutup. kekurangan dan membagi kelebihan.
Komunikasi Interpersonal b. Ingin terlibat dalam proses perubahan yang relatif
tetap.
Definisi Komunikasi Interpersonal
c. Ingin berintegrasi hari ini dan memahami
Hartley (dalam Sarwono, 2002: 193-196),
pengalaman masa lalu, dan mengantisipasi masa
komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran
depan.
informasi, serta pemindahan pengertian antara dua
orang atau lebih dalm suatu kelompok. Salah satu d. Ingin menciptakan hubungan.
kelompok pada awal mulanya berperan sebagai Aspek-Aspek Komunikasi interpersonal
pengirim dari komunikasi dan yang lain pada awal
mulanya berperan sebagai penerima. Komunkasi Menurut Hartley (dalam Sarwono, 2002: 193
dimulai bila pengirim membentuk lambang-lambang –196), komunikasi antar pribadi (interpersonal)
kata, bilangan, ekspresi muka, nada suara, dan mengandung aspek:
seterusnya) untuk menyampaikan arti dalam pesan 1) Tatap Muka
yang dikirim melalui jalur tertentu kepenerima.
Adanya tatap muka membedakan komunikasi
Sedangkan menurut Seiler (dalam Muhamand, antara pribadi dengan komuniksai jarak jauh atau
2002: 4) bahwa komunikasi lebih bersifat universal komunikasi dengan alat. Dalam komunikasi tatap
dan mendefinisikan komunikasi sebagai suatu muka ada peran yang harus dijalankan masing-
proses dengan mana simbol verbal dan non-verbal masing pihak (pemberi informasi-penerima
60
Azrimul Masyhuri, M.Psi.: Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dengan Iklim Organisasi Pada Pegawai SMA Negeri...
informasi). Peran tersebut merupakan bagian dan penerima yang terlibat dalam komunikasi
dari proses komunikasi itu sendiri. Dalam proses adalah contoh pelaku komunikasi. Dan
tersebut diperlukan rasa saling percaya, saling peranannya saling menggantikan dalam situasi
terbuka dan saling suka antara kedua pihak agar komunikasi yang berkembang.
terjadi komuniksai.
d. The agency (perantara), alat-alat yang diperguna-
2) Adanya Hubungan dua arah kan dalam komunikasi dapat membangun
terwujudnya perantara. Alat ini dapat berwujut
Dalam hal ini terjadi pertukaran pesan antara
komunikasi lisan, tatap muka, dan tertulis seperti
kedua pihak secara timbal balik. Dengan
memo, surat perintah, buletin, nota, surat tugas
pertukaran pesan, terjadi saling pengertian
dan lain-lain.
akan makna atau arti dari pesan itu. Menurut
Monsour (dalam Sarwono, 2002:195), kriteria e. The purpose (tujuan), menurut Grace dalam
dimengertinya pesan adalah adanya kepuasan Thoha, ada empat macam tujuan, yaitu: (1).
dan saling pengertian dalam interaksi yang Tujuan fungsional: adalah tujuan yang secara
bersangkutan. pokok bermanfaat untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi. (2). Tujuan manipulasi: tujuan ini
3) Adanya niat, kehendak, dan intensi dari kedua
dimaksudkan untuk menggerakkan orang-orang
belah pihak.
yang menerima ide-ide yang disampaikan,
Menurut Mansour (dalam Sarwono, 2002: 195), baik sesuai ataupun tidak dengan nilai dan
adanya intensi untuk saling berkomunikasi sikapnya sendiri. (3). Tujuan keindahan: tujuan
akan mempercepat proses komuniksai, guna ini bermaksud untuk menciptakan tujuan-
mencapai saling pengertian secara kognitif dalam tujuan yang bersifat kreatif, yang digunakan
komunikasi antar pribadi. Proses itu sendiri untuk memungkinkan seseorang mampu meng-
berjalan dalam kaitannya dengan waktu, dan ungkapkan perasaanya dalam kenyataan. (4).
seringnya pengulangan sehingga dicapai saling Tujuan keyakinan: tujuan ini bermaksud untuk
pengertian yang makin tinggi. meyakinkan atau mengembangkan keyakinan
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses komunikasi orang-orang pada lingkungan.
Menurut William G. Scott yang mengutip Selanjutnya (dalam Jalaludin, 2005: 119),
pendapat Babcock dalam Thoha tahun 1997 (dalam komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan
Suprapto, 2006: 7-9), mengatakan ada lima yang interpersonal yang baik. Kesadaran komunikasi
mempengaruhi proses komunikasi, yaitu: sekunder terjadi bila isi pesan kita pahami, tetapi
hubungan diantara komunikasi menjadi rusak.
a. The act (perbuatan), perbuatan komunikasi Banyak penyebab dari rintangan komunikasi
menginginkan pemakaian lambang-lambang berakibat kecil saja bila ada hubungan baik diantara
yang dapat dimengerti secara baik dan hubungan- komunikasi. Sebaliknya, pesan yang paling jelas,
hubungan yang dilakukan oleh manusia. Pada paling tegas dan paling cermat tidak dapat menhindari
umumnya lambang-lambang tersebut dinyatakan kegagalan jika terjadi hubungan yang jelek. Setiap
dengan bahasa atau dalam keadaan tertentu kali kita melakukan komunikasi, kita bukan sekedar
tanda-tanda lain dapat pula digunakan. menyampaikan isi pesan, kita juga manentukan kadar
b. The scene (adegan), adegan sebagai salah satu hubungan interpersonal.
faktor dalam komunikasi ini menekankan Tujuan Komunikasi interpersonal
hubungan dengan lingkungan komunikasi.
Adegan ini menjelaskan apa yang dilakukan, Komunikasi interpersonal sedikitnya 6 tujuan
simbol apa yang digunakan, dan arti apa yang penting. Tujuan ini boleh disadari atau tidak dan
dikatakan. Dengan pengertian adegan ini disengaja atau tidak disengaja (Muhammad, 2002:
merupakan apa yang dimaksud yakni sesuatu 165-168). Tujuan-tujuan itu sebagai berikut:
yang akan dikomunikasikan melaluai simbol apa, 1) Menemukan diri sendiri: dalam pertemuan
suatu itu dapat dikomunikasikan. interpersonal, banyak sekali kita belajar tentang
c. The agent (pelaku), individu yang mengambil diri kita maupun orang lain. Sehingga besar dari
bagian dalam hubungan komunikasi. Pengirim besar dari persepsi kita adalah hasil dari apa yang
61
Menara, Vol. 12 No. 1 Januari – Juni 2013
b. Variabel Penelitian dan Operasionalisasi 1. Nilai 4 (empat) jika jawaban STS (sangat tidak
variabel setuju)
62
Azrimul Masyhuri, M.Psi.: Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dengan Iklim Organisasi Pada Pegawai SMA Negeri...
63
Menara, Vol. 12 No. 1 Januari – Juni 2013
Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan produktivitas dan kinerja yang baik, serta dapat
oleh Muhammmad (2000: 85) salah satu faktor yang memberikan sosialisasi yang baik dengan lingkungan
mempengaruhi iklim organisasi adalah komunikasi pekerjaan dan bagi atasan, artinya apabila pegawai
interpersonal, menurutnya apabila komunikasi mampu mendapatkan hal-hal yang diatas maka
tidak terjalin dengan baik antara atasan dengan akan menimbulkan sikap yang menyenangkan dan
bawahannya maupun sesama pegawai maka akan akan terbentuk perasaan senang dalam bekerja,
bisa menimbulkan dampak yang buruk di dalam kemudian sikap senang terhadap pekerjaan akan
organisasi tersebut. Sebaliknya komunikasi yang dapat menciptakan iklim organisasi yang baik pula.
baik akan bisa menciptakan suasana yang nyaman Sebaliknya apabila pegawai tidak mendapatkan hal-
dalam suatu organisasi. Tingkah laku komunikasi hal yang di atas akan terbentuk perasaan yang tidak
mengarahkan pada perkembangan iklim, diantaranya senang terhadap lingkungan kerja dan akan memicu
iklim organisasi, iklim organisasi dipengaruhi oleh terjadinya iklim organisasi yang rendah.
bermacam-macam cara anggota organisasi bertingkah
Hasil penelitian dari variabel iklim organisasi
laku dan berkomunikasi. Artinya semakin tinggi
yang dilakukan terhadap 21 orang sampel bahwa
jalinan komunikasi interpersonal maka tingkat iklim iklim organisasi pada pegawai SMA N 1 XIII Koto
organisasi yang dirasakan oleh pegawai tersebut akan Kampar kategorisasinya tergolong sedang, ini terlihat
semakin tingi, dan sebaliknya bila semakin rendah dari 14 orang yang berada pada kategori sedang
jalinan komunikasi interpersonal maka tingkat iklim atau memiliki iklim organisasi yang sedang dari
organisasi yang dirasakan oleh pegawai tersebut akan 21 sampel penelitian. Hal ini berarti 67% memiliki
semakin rendah pula. pemikiran tetapi dalam melakukan tugas masih belum
Hasil penelitian terhadap variabel komunikasi maksimal, masih belum maksimal dalam kewenangan
interpersonal yang dirasakan oleh para pegawai mengambil keputusan dalam pekerjaan dan belum
SMA N 1 XIII Koto Kampar, dapat dilihat bahwa maksimal meningkatkan kinerja dengan baik,
komunikasi interpersonal pegawai SMA N 1 XIII pegawai memiliki perasaan dan berperilaku memadai
Koto Kampar tergolong sedeang yaitu sebanyak 17 tetapi masih belum maksimal mununjukkan sikap
orang yang bila dipersenkan menjadi 81%, artinya bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sehingga
pegawai SMA N 1 XIII Koto Kampar merasa adanya banyak dari pekerjaan yang kurang sesuai dengan
keterbukaan tetapi belum bisa sepenuhnya beradaptasi informasi yang disampaikan, pegawai mendapatkan
dengan baik pada karyawan lainnya, adanya saling panghargaan dan dukungan dari sekolah, tetapi masih
mempercayai tetapi masih belum maksimal mampu belum sepenuhnya konsisten terhadap pekerjaannya.
percaya dengan pegawai yang lainnya, adanya Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai SMA N 1
pengertian akan keinginan tetapi belum maksimal XIII Koto Kampar pada umumnya iklim organisasinya
mampu mewujudkan semua potensi yang ada pada diri tergolong sedang. Pada kategorisasi per aspek variabel
pegawai tersebut, serta adanya kejelasan pesan yang iklim organisasi kategorisasi juga tergolong sedang
disampaikan oleh pegawai yang lainnya tetapi masih (lihat lampiran kategorisasi)
belum maksimal mampu menjalankan pekerjaan Tinggi, sedang atau rendahnya hubungan
dengan maksimal sesuai dengan tujuan sekolah.
komunikasi interpersonal yang dirasakan oleh
Hasil penelitian bahwa pegawai SMA N 1 pegawai akan berpengaruh pada iklim organisasi yang
XIII Koto Kampar pada umumnya komunikasi dirasakan oleh pegawai. Semakin tinggi hubungan
interpersonal tergolong sedang. Sedangnya komunikasi interpersonal pegawai, maka akan
komunikasi interpersonal yang dimiliki pegawai, berdampak semakin tinggi tingkat iklim organisasi
dapat disebabkan oleh rendahnya hubungan iklim yang dirasakan oleh pegawai tersebut, sebaliknya
organisasi pada instansi tersebut. Pada kategorisasi per semakin rendah hubungan komunikasi interpersonal
aspek variabel komunikasi interpersonal kategorisasi pegawai, maka akan berdampak semakin rendah
juga tergolong sedang. tingkat iklim organisasi yang dirasakan oleh pegawai
tersebut. Sesuai dengan hasil penelitian yang
Pegawai yang memiliki komunikasi interpersonal
dilakukan terhadap pegawai SMA N 1 XIII Koto
yang tinggi akan mampu membentuk kepercayaan
Kampar, bahwa sedangnya tingkat iklim organisasi
diri, tanggung jawab, memiliki komitmen, memiliki
yang dirasakan oleh pegawai dipengaruhi oleh
kepuasan terhadap pekerjaannya, memiliki
sedangnya hubungan komunikasi interpersonal yang
64
Azrimul Masyhuri, M.Psi.: Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dengan Iklim Organisasi Pada Pegawai SMA Negeri...
terjalin antara pegawai, ketika pegawai melaksanakan Effendi, U, Onong.2003. Human Relation Dan Public
pekerjaannya. Relation. Bandung: Citra Aditya Bakti
Jewell. L.N & Siegall Marc, 1998. Psikologi Industri
Penutup dan Organisasi Moderen. Jakarta: Arcan
Kesimpulan Kartono, Kartini. 2000. Psikologi sosial untuk
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil manajemen perusahaan dan industri, Jakarta:
suatu kesimpulan bahwa: Hubungan antara RajaGrafindo Persada
komunikasi interpersonal dengan iklim organisasi Liliweri, Alo. 1997. Komunikasi antar pribadi.
adalah positif atau terbukti bahwa semakin tinggi Jakarta: PT. RajaGrapindo Persada
hubungan komunikasi interpersonal, maka akan
Muhammad, Arni. 2000. Komunikasi Organisasi.
semakin tinggi iklim organisasi yang rasakan oleh
Jakarta: Bumi Aksara.
pegawai tersebut. Sebaliknya semakin rendah
komunikasi interpersonal maka akan semakin rendah Munandar, Ashar Sunyoto, 2001. Psikologi Industri
iklim organisasi yang dirasakan pegawai tersebut. dan Organisasi. Jakarta: UI Press
65