Anda di halaman 1dari 15

TUGAS AKHIR DASAR PROMOSI KESEHATAN

PROGRAM PROMOSI KESEHATAN PHBS DI PUSKESMAS


KECAMATAN CIPAYUNG

DOSEN PENGAJAR

Farahdibibha Tenrilemba,SS,M.Kes

DISUSUN OLEH :

Annisa wahyuningsih (215050032)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PAGE \* MERGEFORMAT 1
TUGAS AKHIR DASAR PROMOSI KESEHATAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan karun
ia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul "Program Promosi
Kesehatan dengan Pendekatan PHBS di Puskesmas Kecamatan Cipayung." Makalah ini disus
un sebagai salah satu tugas akademik dalam rangka memenuhi syarat kelulusan kami di progr
am studi Kesehatan Masyarakat.

Dalam makalah ini, akan membahas secara komprehensif mengenai konsep dasar PHBS, tuju
an dan manfaat implementasi PHBS di Puskesmas Kecamatan Cipayung, serta langkah-langk
ah yang dilakukan dalam menjalankan program ini. Selain itu, kami juga akan menggambark
an tantangan dan solusi yang dihadapi dalam mengimplementasikan PHBS, serta hasil evalua
si dan dampak yang telah dicapai dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah terse
but.

Saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Farahdibha Tenrilemba S.S., M.Kes selaku dosen mata
kuliah Dasar Promosi Kesehatan atas bimbingan dan arahan kepada saya dalam penulisan ma
kalah ini . Saya menyadari makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi bahasa, materi, pen
yampaian, maupun penyusunannya. Demikian makalah ini saya susun, semoga dapat bermanf
aat untuk para pembaca, dan khususnya untuk rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi yang m
embacanya.

Jakarta , 18 Juli 2023

Penulis

PAGE \* MERGEFORMAT 1
TUGAS AKHIR DASAR PROMOSI KESEHATAN

DAFTAR PUSTAKA

Halaman Judul ………………………………………………………………………………1

Kata pengantar….……………………………………………………………………………2

Daftar Isi……………………………………………………………………………………..3

Bab 1. Pendahuluan ………………………………………………………………………..4-5

Bab 2. Kajian Pustaka………………………………………………………………………6-7

Bab 3. Metode Penulisan……………………………………………………..………..……8-9

Bab 4. Hasil Dan Pembahasan ……………………………………………………10-11-12-13

Bab 5. kesimpulan……………….……………………………………………….…………..14

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………..15

PAGE \* MERGEFORMAT 1
TUGAS AKHIR DASAR PROMOSI KESEHATAN

BAB 1

PENDAHULUAN

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan oleh setiap indiv
idu dengan kesadaran diri untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam menci
ptakan lingkungan yang sehat. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua pe
rilaku kesehatan yang diperlukan. Terdapat 10 indikator PHBS yang mencakup berbagai aspe
k kesehatan, seperti persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi ASI eksklusif,
menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih da
n sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk di rumah, makan sayur da
n buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok dalam rumah.

Pada tahun 2016, di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung, sebanyak 78,36% dari to
tal 51.710 rumah tangga yang dipantau telah menerapkan PHBS. Upaya untuk mendorong ru
mah tangga agar menerapkan PHBS ini bertujuan untuk memberdayakan anggota rumah tang
ga agar memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran dalam menjalani perilaku hidup b
ersih dan sehat serta berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Meskipun de
mikian, masih terdapat permasalahan yang perlu diatasi dalam meningkatkan program PHBS,
yaitu pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan yang belum optimal dan kebiasaan m
erokok dalam rumah.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan pemberian ASI eksklusif. Faktor-faktor i
nternal meliputi pendidikan, pengetahuan, sikap/perilaku, faktor psikologis, kondisi fisik ibu,
dan faktor emosional. Sedangkan faktor-faktor eksternal melibatkan peran ayah, perubahan s
osial budaya, kurangnya petugas kesehatan, meningkatnya promosi susu kaleng sebagai peng
ganti ASI, pemberian informasi yang salah, pengelolaan laktasi di ruang bersalin (praktik IM
D), serta faktor-faktor lain yang memengaruhi pemberian ASI eksklusif.

Dalam meningkatkan program PHBS, penting untuk melibatkan kritik yang membangun dan
menyajikan solusi yang efektif. Kritik yang membangun akan membantu mengidentifikasi ke
lemahan dalam implementasi PHBS, sedangkan solusi yang efektif akan membantu memperb
aiki dan memperkuat program PHBS tersebut. Kritik memiliki peran penting karena memberi
kan umpan balik yang dapat meningkatkan kualitas program PHBS.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
TUGAS AKHIR DASAR PROMOSI KESEHATAN

Puskesmas Kecamatan Cipayung telah mengimplementasikan beberapa strategi untuk mening


katkan PHBS di masyarakat. Strategi-strategi ini antara lain melakukan survei ke pemukiman
warga untuk memahami kondisi dan kebutuhan kesehatan masyarakat serta memberikan peny
uluhan pada posyandu sebanyak 5 kali dengan jangka waktu yang tidak ditentukan batasnya,
dilakukan secara berulang-ulang, dan terus-menerus.

Dalam makalah ini, akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai gambaran umum tentang pro
gram PHBS di Puskesmas Kecamatan Cipayung. Selain itu, akan dikemukakan tujuan dan pe
ntingnya kritik serta solusi dalam meningkatkan program PHBS untuk mencapai tingkat kebe
rhasilan yang lebih baik.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
TUGAS AKHIR DASAR PROMOSI KESEHATAN

BAB 2

ANALISIS PROGRAM PHBS DI PUSKESMAS KECAMATAN CIPAYUNG

A. Definisi PHBS dan 10 Indikator PHBS:

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan oleh setiap indiv
idu dengan kesadaran diri untuk meningkatkan kesehatan dan berperan aktif dalam menciptak
an lingkungan yang sehat. Program PHBS di Puskesmas Kecamatan Cipayung menerapkan 1
0 indikator PHBS yang mencakup:

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.


2. Memberi ASI eksklusif.
3. Menimbang balita setiap bulan.
4. Menggunakan air bersih.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
6. Menggunakan jamban sehat.
7. Memberantas jentik nyamuk di rumah minimal satu kali per minggu.
8. Makan sayur dan buah setiap hari.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
10. Tidak merokok dalam rumah.

B. Evaluasi Tingkat Keberhasilan Program PHBS:

Berdasarkan data pada tahun 2016, di wilayah kerja Puskesmas Cipayung, sekitar 78,36% dar
i total 51.710 rumah tangga yang dipantau telah menerapkan PHBS. Persentase ini dapat dija
dikan sebagai indikator tingkat keberhasilan program PHBS. Meskipun persentase ini menunj
ukkan adanya kesadaran dan upaya yang baik dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan s
ehat, masih terdapat permasalahan yang perlu diatasi, yaitu pemberian ASI eksklusif pada ba
yi usia 0-6 bulan yang belum optimal dan kebiasaan merokok dalam rumah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan pemberian ASI eksklusif dapat dibagi menjadi f
aktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi pendidikan, pengetahuan, sikap/p
erilaku, faktor psikologis, faktor fisik ibu, dan faktor emosional. Sedangkan faktor eksternal
melibatkan peran ayah, perubahan sosial budaya, kurangnya petugas kesehatan, meningkatny
a promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI, pemberian informasi yang salah, faktor pengel
olaan laktasi di ruang bersalin (praktik IMD), serta faktor-faktor lain yang dapat memengaruh
i pemberian ASI eksklusif.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
TUGAS AKHIR DASAR PROMOSI KESEHATAN

Untuk meningkatkan program PHBS, penting untuk melakukan evaluasi dan mengatasi perm
asalahan yang masih ada. Kritik konstruktif dapat membantu dalam mengidentifikasi kelema
han dan mencari solusi yang tepat. Pentingnya kritik adalah untuk memberikan umpan balik y
ang membangun kepada pihak terkait agar mereka dapat memperbaiki dan memperkuat progr
am PHBS.

Dalam hal ini, solusi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan pendidikan dan peng
etahuan masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif serta konsekuensi merokok
dalam rumah. Pelibatan peran ayah dan sosialisasi perubahan sosial budaya juga dapat memb
antu dalam meningkatkan tingkat keberhasilan program PHBS. Selain itu, peningkatan jumla
h petugas kesehatan, pemberian informasi yang akurat, pengelolaan laktasi yang baik, serta p
enerapan strategi lain yang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi dapat menjadi so
lusi yang efektif.

Dalam implementasi program PHBS di Puskesmas Kecamatan Cipayung, strategi yang telah
dilakukan meliputi melakukan survei ke pemukiman warga untuk memahami kondisi dan keb
utuhan kesehatan masyarakat, serta memberikan penyuluhan pada posyandu sebanyak 5 kali t
anpa batasan waktu yang jelas, dilakukan secara berulang-ulang, dan terus menerus. Melalui
strategi ini, diharapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjalani perilaku hidup
bersih dan sehat dapat terus meningkat

PAGE \* MERGEFORMAT 1
TUGAS AKHIR DASAR PROMOSI KESEHATAN

BAB 3

KRITIK TERHADAP PROGRAM PHBS DI PUSKESMAS


KECAMATAN CIPAYUNG
A. Analisis faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kegagalan
pemberian ASI eksklusif dan larangan merokok dalam rumah.

Meskipun Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) memiliki tujuan yang baik
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang sehat, terdapat
beberapa kritik terhadap program tersebut di Kecamatan Cipayung. Berikut adalah analisis
faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kegagalan pemberian ASI eksklusif
dan larangan merokok dalam rumah, serta beberapa kritik terhadap program PHBS yang ada:

Faktor-faktor Internal yang Mempengaruhi Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif:

1. Faktor Pendidikan: Tingkat pendidikan yang rendah pada beberapa ibu dapat
mempengaruhi pemahaman dan kesadaran mereka tentang manfaat ASI eksklusif.
2. Faktor Pengetahuan: Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ASI eksklusif dan
manfaatnya bagi kesehatan bayi dapat menjadi hambatan dalam penerapannya.
3. Faktor Sikap/Perilaku: Sikap dan perilaku yang kurang mendukung dari pihak ibu,
seperti keengganan atau ketidaksabaran dalam memberikan ASI eksklusif, juga dapat
menjadi faktor internal yang mempengaruhi kegagalan program ini.
4. Faktor Psikologis dan Emosional: Beberapa ibu mungkin mengalami kesulitan
emosional, stres, atau depresi pasca melahirkan, yang dapat mempengaruhi
kemampuan mereka dalam memberikan ASI eksklusif.

Faktor-faktor Eksternal yang Mempengaruhi Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif:

1. Faktor Peran Ayah: Peran ayah dalam mendukung dan memfasilitasi pemberian ASI
eksklusif masih belum optimal, sehingga perlu upaya yang lebih besar untuk
melibatkan peran ayah dalam program ini.
2. Perubahan Sosial Budaya: Perubahan sosial budaya yang mengarah pada kebiasaan
masyarakat yang lebih menerima penggunaan susu kaleng sebagai pengganti ASI
dapat menjadi faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan program PHBS.
3. Kurangnya Petugas Kesehatan: Jika terdapat kekurangan petugas kesehatan yang
melibatkan diri dalam memberikan informasi dan pendampingan kepada ibu tentang
ASI eksklusif, hal ini dapat menghambat keberhasilan program.
4. Pemberian Informasi yang Salah: Adanya pemberian informasi yang salah atau tidak
akurat tentang ASI eksklusif dapat membuat ibu bingung dan kurang yakin dalam
melaksanakan program ini.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
TUGAS AKHIR DASAR PROMOSI KESEHATAN

5. Pengelolaan Laktasi di Ruang Bersalin: Praktik IMD (Inisiasi Menyusu Dini) yang
tidak memadai atau kurangnya dukungan dalam pengelolaan laktasi di ruang bersalin
juga dapat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif.

Kritik terhadap Program PHBS di Kecamatan Cipayung:

1. Kurangnya Pengawasan dan Evaluasi: Program PHBS perlu memiliki pengawasan


dan evaluasi yang lebih terstruktur untuk memastikan efektivitas dan kesesuaian
implementasinya.
2. Terbatasnya Sumber Daya dan Tenaga Kesehatan: Kurangnya petugas kesehatan yang
terlibat dalam program PHBS dapat membatasi jangkauan dan dampaknya terhadap
masyarakat di Kecamatan Cipayung.
3. Kurangnya Penekanan pada Promosi dan Edukasi: Program ini perlu memberikan
penekanan yang lebih besar pada promosi dan edukasi kepada masyarakat, terutama
ibu-ibu, mengenai manfaat ASI eksklusif dan bahaya merokok dalam rumah.
4. Ketidaktepatan Waktu dan Intensitas Penyuluhan: Penyuluhan yang hanya dilakukan
5 kali dalam waktu yang tidak ditentukan dan tidak terjadwal secara teratur mungkin
tidak memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat masyarakat.

Untuk meningkatkan efektivitas program PHBS di Kecamatan Cipayung, disarankan untuk:

1. Melakukan evaluasi rutin terhadap program, termasuk pengukuran tingkat


keberhasilan dalam pemberian ASI eksklusif dan larangan merokok dalam rumah.
2. Melibatkan dan melatih lebih banyak petugas kesehatan dalam pelaksanaan program.
3. Meningkatkan promosi dan edukasi kepada masyarakat dengan pendekatan yang tepat
dan jelas mengenai manfaat ASI eksklusif dan bahaya merokok dalam rumah.
4. Menjadwalkan penyuluhan secara teratur dengan intensitas yang memadai untuk
memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang perilaku hidup
bersih dan sehat.
5. Melakukan kolaborasi dengan pihak terkait, seperti lembaga pendidikan, kelompok
ibu, dan organisasi masyarakat, untuk memperkuat program PHBS.

Dengan langkah-langkah yang lebih komprehensif dan koordinasi yang baik antara berbagai
pihak terkait, diharapkan program PHBS di Kecamatan Cipayung dapat mencapai tujuannya
dan memberikan manfaat yang nyata bagi kesehatan masyarakat setempat.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
TUGAS AKHIR DASAR PROMOSI KESEHATAN

BAB 4

SOLUSI DAN PERENCANAAN PROGRAM PHBS YANG LEBIH BAIK

A. Penjelasan tentang stratei dan perencanaan yang direkomendasikan untuk


meningkatkan program PHBS di Puskesmas kecamatan Cipayung.

Ada macam-macam aspek solusi dan perencanaan program PHBS yang lebih baik yang
dapat dilakukan di Puskesmas kecamatan Cipayung berikut:

Peningkatan Penyuluhan dan Edukasi:

1. Melakukan penyuluhan secara rutin dan terjadwal kepada ibu-ibu dan anggota
masyarakat lainnya tentang manfaat ASI eksklusif dan bahaya merokok dalam rumah.
2. Menggunakan berbagai metode komunikasi yang efektif, seperti penggunaan media
sosial, brosur, video edukatif, dan sesi tanya jawab interaktif, untuk meningkatkan
pemahaman dan kesadaran masyarakat.

Kolaborasi dengan Pihak Terkait:

1. Mengadakan kerjasama dengan lembaga pendidikan, kelompok ibu, organisasi


masyarakat, dan tokoh lokal untuk menguatkan program PHBS.
2. Melibatkan ayah sebagai mitra dalam mendukung pemberian ASI eksklusif dan
larangan merokok dalam rumah.

Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan:

1. Mengadakan pelatihan rutin bagi petugas kesehatan di Puskesmas Cipayung untuk


meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam memberikan layanan
PHBS yang efektif.
2. Memperkuat jaringan kerja sama antara puskesmas, bidan desa, dan petugas
kesehatan lainnya untuk saling mendukung dalam implementasi program PHBS.

Monitoring dan Evaluasi yang Sistematis:

1. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk mengukur tingkat


keberhasilan program PHBS, khususnya terkait pemberian ASI eksklusif dan larangan
merokok dalam rumah.
2. Menganalisis data hasil monitoring untuk mengidentifikasi kendala, hambatan, dan
keberhasilan program, sehingga dapat mengarahkan langkah-langkah perbaikan yang
lebih tepat.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
TUGAS AKHIR DASAR PROMOSI KESEHATAN

Penguatan Peran Posyandu:

1. Meningkatkan frekuensi dan kualitas kegiatan penyuluhan di posyandu, termasuk


pelatihan dan pendampingan kepada ibu hamil dan ibu menyusui.
2. Mendorong partisipasi aktif ibu-ibu dalam kegiatan posyandu, seperti menimbang
balita setiap bulan, mengikuti sesi penyuluhan, dan mendapatkan layanan kesehatan
berkaitan dengan PHBS.

Penggunaan Teknologi Informasi:

1. Memanfaatkan teknologi informasi, seperti aplikasi ponsel atau website, untuk


menyediakan informasi dan saran praktis seputar PHBS kepada masyarakat.
2. Mengembangkan platform daring yang interaktif untuk mendukung komunikasi
antara petugas kesehatan, ibu-ibu, dan masyarakat dalam menjawab pertanyaan atau
memberikan dukungan.

Pemantauan Lingkungan dan Partisipasi Masyarakat:

1. Mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, seperti


memberantas jentik nyamuk di rumah dan lingkungan sekitar secara rutin.
2. Melakukan survei dan pemantauan berkala terhadap pemukiman warga untuk
mengidentifikasi faktor risiko dan kesempatan perbaikan dalam mewujudkan
lingkungan yang sehat.

Perluasan Jangkauan Program:

1. Mengembangkan strategi promosi yang lebih luas untuk menjangkau masyarakat


yang belum tercover, seperti melibatkan media lokal, kerjasama dengan komunitas,
dan kegiatan kampanye kesehatan di tempat-tempat umum.
2. Dengan penerapan solusi dan perencanaan program yang lebih baik, diharapkan
program PHBS di Puskesmas Cipayung dapat meningkatkan kesadaran, pengetahuan,
dan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat secara efektif.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
TUGAS AKHIR DASAR PROMOSI KESEHATAN

B. Time plan yang terinci untuk setiap strategi yang diusulkan.

Perlu sangat melakukan atau membua time plan yang rinci di program PHBS di Puskesmas
kecamatan Cipayung ini, Adapun beberapa time plan berikut:

a) Strategi: Peningkatan Penyuluhan dan Edukasi

Penyusunan Materi Penyuluhan:

 Minggu 1-2: Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.


 Minggu 3-4: Memberi ASI Eksklusif.
 Minggu 5-6: Menimbang Balita setiap bulan.
 Minggu 7-8: Menggunakan air bersih.
 Minggu 9-10: Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
 Minggu 11-12: Menggunakan jamban sehat.
 Minggu 13-14: Memberantas jentik di rumah 1x per minggu.
 Minggu 15-16: Makan sayur buah setiap hari.
 Minggu 17-18: Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
 Minggu 19-20: Tidak merokok dalam rumah.

Jadwal Penyuluhan: Setiap minggu, dilaksanakan penyuluhan di posyandu. Selain itu,


diadakan penyuluhan tambahan di lingkungan pemukiman warga secara bergantian setiap
bulan.

Penggunaan Metode Edukasi yang Beragam: Menggunakan media sosial, brosur, video
edukatif, dan materi interaktif untuk penyuluhan di posyandu dan mengadakan sesi tanya
jawab dan diskusi kelompok untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat.

Melibatkan Pihak Terkait dengan kolaborasi dengan lembaga pendidikan untuk


menyelenggarakan program edukasi di sekolah-sekolah setempat dan mengajak kelompok
ibu, organisasi masyarakat, dan tokoh lokal untuk memberikan dukungan dan penyebaran
informasi PHBS.

b) Strategi: Penguatan Peran Posyandu

Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas dengan melakukan pelatihan bagi petugas posyandu
dalam penyelenggaraan PHBS dan pemberian ASI eksklusif lalu menyediakan modul
pelatihan berkala untuk pembaruan pengetahuan dan keterampilan petugas.

Peningkatan Kualitas Kegiatan Posyandu dengan melakukan peningkatkan frekuensi kegiatan


posyandu menjadi dua kali dalam sebulan dan bisa juga menyediakan fasilitas penimbangan
yang memadai dan bahan penyuluhan yang menarik di posyandu.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
TUGAS AKHIR DASAR PROMOSI KESEHATAN

c) Strategi: Monitoring dan Evaluasi

Pemantauan Rutin dengan melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap
implementasi program PHBS dan mengumpulkan data mengenai persentase rumah tangga
yang memberikan ASI eksklusif dan tidak merokok dalam rumah.

Analisis dan Tindak Lanjut yaitu dengan dilakukan menganalisis data pemantauan untuk
mengidentifikasi permasalahan dan keberhasilan program lalu dapat dilakukan dengan
melakukan tindak lanjut dengan mengadakan pertemuan evaluasi bersama petugas dan pihak
terkait untuk perbaikan dan pengembangan program.

d) Strategi: Pemanfaatan Teknologi Informasi

Pengembangan Aplikasi atau Website PHBS bisa dapat dilakukan dengan cara membuat
aplikasi atau website PHBS yang berisi informasi lengkap tentang praktik PHBS dan panduan
bagi masyarakat, lalu bisa juga kita menyediakan fitur diskusi atau konsultasi online untuk
pertanyaan terkait PHBS.

Penggunaan Media Sosial dengan cara membuat akun media sosial resmi untuk Puskesmas
Cipayung dan mengunggah konten-konten PHBS secara teratur dan memanfaatkan media
sosial sebagai sarana untuk berbagi informasi, tips, dan pengingat terkait PHBS.

Dengan perencanaan ini, Puskesmas Cipayung dapat menjalankan program PHBS secara
terstruktur dan terencana. Setiap strategi memiliki time-plan yang terinci dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Selain itu, kolaborasi dengan pihak
terkait dan penggunaan teknologi informasi akan memperluas jangkauan program dan
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
TUGAS AKHIR DASAR PROMOSI KESEHATAN

BAB 5

Kesimpulan

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan oleh seti
ap individu dengan kesadaran diri untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dala
m menciptakan lingkungan yang sehat. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan
semua perilaku kesehatan yang diperlukan. Pada tahun 2016, di wilayah kerja Puskesmas Kec
amatan Cipayung, sebanyak 78,36% dari total 51.710 rumah tangga yang dipantau telah men
erapkan PHBS. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan pemberian ASI eksklusif.
Dalam meningkatkan program PHBS, penting untuk melibatkan kritik yang membangun dan
menyajikan solusi yang efektif. Puskesmas Kecamatan Cipayung telah mengimplementasikan
beberapa strategi untuk meningkatkan PHBS di masyarakat. Strategi-strategi ini antara lain m
elakukan survei ke pemukiman warga untuk memahami kondisi dan kebutuhan kesehatan ma
syarakat serta memberikan penyuluhan pada posyandu sebanyak 5 kali dengan jangka waktu
yang tidak ditentukan batasnya, dilakukan secara berulang-ulang, dan terus-menerus. Dalam
makalah ini, akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai gambaran umum tentang program P
HBS di Puskesmas Kecamatan Cipayung. Selain itu, akan dikemukakan tujuan dan pentingny
a kritik serta solusi dalam meningkatkan program PHBS untuk mencapai tingkat keberhasilan
yang lebih baik. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan
oleh setiap individu dengan kesadaran diri untuk meningkatkan kesehatan dan berperan aktif
dalam menciptakan lingkungan yang sehat.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
TUGAS AKHIR DASAR PROMOSI KESEHATAN

DAFTAR PUSAKA

Penerapan UKS dengan PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang |
Simbolon | Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia (undip.ac.id)

https://jurnal.upertis.ac.id/index.php/JKP/article/download/97/88

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PHBS DI DESA PULAU RAMBAI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAMPAR TIMUR | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan (universitaspahlawan.ac.id)

http://jambs.poltekkes-mataram.ac.id/index.php/home/article/view/166

https://www.jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes/article/view/102

https://www.jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/JKS/article/view/370

https://www.ejournal.lppmunidayan.ac.id/index.php/kesmas/article/view/1005

PAGE \* MERGEFORMAT 1

Anda mungkin juga menyukai