Anda di halaman 1dari 2

Nama : Felisitas Stella Nathania Christiani

NIM : 21040120130075
Kelas :A
Mata Kuliah : Sumber Daya Lingkungan
Dosen Pengampu : Dra. Bitta Pigawati, Dipl.GE, M.T.

Lingkungan Abiotik dan Sumberdaya Tanah dan Lahan

Lingkungan Abiotik
Lingkungan diartikan sebagai penjumlahan dan hubungan datu dengan lain antara undara dan
tanah dengan organisme-organisme hidup, yaitu flora dan fauna. Termasuk di dalamnya semua ruang
lingkup, baik fisik maupun bilogis dan interaksinya satu dengan yang lain.
Pada dasarnya lingkungan terdiri dari dua komponen penting, yaitu abiotik dan biotik. Komponen
abiotik adalah segala sesuatu yang tidak hidup atau bernyawa, seperti tanah, udara, air, curah hujan,
foto periode, kelembaban, cahaya, bunyi, dan bahan pencemar. Sering komponen abiotik juga
dimasukkan faktor-faktor kimia seperti pH, aktifitas air, dll.(Sembel, 2015).
Tanah
Tanah adalah gejala alam permukaan dataran, membentuk suatu zona (mintakat) yang disebut
pedosfer, tersusun atas massa galir (loose) berupa pecahan dan lapukan batuan bercampur dengan
bahan organik. Di dalam pedosfer terjadi tumpang-tindih (overlap) dan salingtindak (interaction) antar
litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan biosfer. Maka tanah dapat disebut gejala lintas-batas antar berbagai
gejala alam di permukaan bumi. Menurut Schroeder (1984), dilihat dari asal-usulnya, tanah
merupakan hasil alihrupa/transformasi dan alihtempat/translokasi zat-zat mineral dan organik yang
berlangsung dipermukaan daratan di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bekerja selama
waktu sangat panjang, dan berbentuk tubuh dengan organisasi dan morfologi tertentu.
Tanah Sebagai komponen Lahan
Lahan adalah suatu wilayah dan daratan bumi yang ciri-cirinya merangkum semua tanda pengenal
biosfer, atmosfer, tanah, geologi, timbilan, hidrologi, populasi tumbuhan dan hewan, serta hasil
kegiatan manusia di masa lalu dan masa kini, yang dapat dikatakan bersifat mantap atau dapat
diramalkan bersifat mendaur, sejauh tanda-tanda pengenal terserbut berpengaruh signifikan atas
penggunaan lahan oleh manusia di masa sekarang dan mendatang. Maka tanah merupakan salah satu
penampakan lahan. Sebagai komponen lahan, tanah merupakan suatu hamparan yang dinamakan
pedosfer. Sedangkan komponen lahan lainnya adalah atmosfer, hidrosfer (darat), biosfer, dan litosfer.
Tanah Sebagai Sumberdaya
Faktor pembentuk tanah merupakan suatu keadaan atau kakas lingkungan yang membangkitkan
proses pembentukan tanah. Proses yang bekerja dengan berbagai reaksi menghasilkan sifat-sifat
tanah. Karena memiliki sifat maka tanah berperilaku, dan perilakunya dapat menjalankan fungsi-
sungsi tertentu. Suatu ujud yang dapat berfungsi dalam kehidupan manusia dinamakan sumberdaya.
Maka tanah merupakan sumberdaya. (Notohadiprawiro, 1998).
Menurut perilakunya, sumberdaya terbagi menjadi sumberdaya terbarukan dan tidak terbarukan.
Sumberdaya terbarukan  tidak habis tergunakan pada penggunaan yang wajar (termasuk tanah di
Nama : Felisitas Stella Nathania Christiani
NIM : 21040120130075
Kelas :A
Mata Kuliah : Sumber Daya Lingkungan
Dosen Pengampu : Dra. Bitta Pigawati, Dipl.GE, M.T.

dalamnya). Sedangkan sumberdaya tidak terbarukan  akan habis tergunakan sekalipun dalam
penggunaan yang wajar (termasuk minyak bumi di dalamnya).
Menurut fungsinya, sumberdaya terbagi menjadi berfungsi sebagai maksukan proses produksi dan
sebagai masukan proses konsumsi. Sumberdaya yang menjadi masukan ke proses produksi
mempunya nilai karena menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia. Semakin tinggi
kegunaannya, makin tinggi nilai sumberdayanya. Sebagai sumberdaya yang menjadi masukan ke
proses produksi, tanah terutama digunakan dalam proses produksi hayati untuk menghasilkan
biomassa yang berguna bagi kehidupan manusia. Biomassa dapat berupa bahan pangan, sandang,
bangunan/rekayasa, pakan, dan agro industri. Disamping itu dapat juga menghasilkan biomassa untuk
memenuhi kebutuhan niskala (immaterial) dalam bentuk taman, jalur hijau atau hutan wisata sebagai
penyejuk atau penyehat lingkungan, penenang suasana, atau pengasri pemandangan. Dalam hal ini
tanah diperlukan sebagai medium tumbuh tanaman.
Tanah dapat juga digunakan sebagai sumber bahan mentah industri/kerajinan tembikar. Untuk itu
tanah ditambang sehingga berperilaku seperti sumberdaya tak terbarukan. Untuk memproduksi
biomassa, tanah diekstrak oleh akar tanaman untuk mendapar hara, air, dan udara. Tanah dapat juga
digunakan sebagai ruang untuk menampung kegiatan hidupp manusia, sebagai alas untuk
menempatkan hasil rekayasa manusia/bangunan (rumah, gedung, jalan, dll).
Nilai tanah sebagai sumberdaya bergantung waktu. Waktu dapat mengubah kebutuhan dan
keinginan manusia serta menghadirkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang lebih maju. Iptek
tersebut dapat meningkatkan kesanggupan manusia dalam mengelola tanah, yang awalnya dinyatakan
tidak bernilai, dengan teknologi baru dapat mendukung ekonomi, sosial, lingkungan, dan konservasi.
Ketersangkutan nilai sumberdaya tanah pada persepsi masyarakat manusia megenai hidup dan
kehidupannya memunculkan 4 dimensi pada nilai sumberdaya tanah yaitu :
1. Kuantitas (jumlah luas)  mutlak, tidak dapat diapak-apakan
2. Kualitas (kegunaan)  dapat ditangani namun terbatas, tidak dapat ditingkatkan semaunya
3. Ruang (agihan geografi)
4. Waktu  menandakan perspektif

Referensi :
Notohadiprawiro, T. (1998). Tanah dan lingkungan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Jakarta, 237.
Sembel, D. T. (2015). Toksikologi lingkungan. Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai