Anda di halaman 1dari 3

01.02.3-T4-4.

B RUANG KOLABORASI
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemahaman tentang
Peserta Didik dan Pembelajarannya
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Kokom Komalasari, M.Pd.
Dr. Sri Wahyuni Tanshzil, M.Pd..

Oleh Kelompok Pratikan SMAN 15 Bandung:


Naufal Muhamad Zahir (2312979)
Abdillah Nazhif (2313004)
Muhamad Royyan Mumtaz (2312984)
Muhammad Syahrul R. (2313026)
PPG Prajabatan PPKn 2023

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN
PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
Kasus 2
Dito adalah peserta didik yang duduk di bangku kelas VIII SMP. Dito tercatat
sudah lebih dari 3 kali terlambat datang ke sekolah karena belajar terlalu
malam untuk mengejar ketertinggalan nilai IPA. Orang tua Dito meminta
untuk belajar keras agar nilainya terus meningkat. Namun ternyata hal
tersebut mengakibatkan kedisiplinan Dito menurun.
Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini, kaitkan
dengan disiplin positif, peranan keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta
didik.

1. Tuliskan pendapat Anda tentang orang tua Dito yang meminta agar
Dito belajar keras untuk mengejar ketertinggalan nilai IPA.
2. Jika Anda menjadi guru Dito di sekolah, bagaimana Anda
mengkomunikasikan pendapat Anda kepada orang tua Dito? Hal apa
yang akan Anda tekankan ketika berkomunikasi dengan orang tua
Dito? Jelaskan.
3. Menurut pendapat Anda, bagaimana sebaiknya sikap orang tua Dito
ketika nilai IPA Dito tertinggal dari teman-temannya? Jelaskan.

Catatan: penilaian dapat menggunakan Rubrik 1 dan dosen dibebaskan


jika ingin memodifikasi rubrik sesuai dengan kebutuhan.

JAWAB
1. Menurut saya orang tua Dito terlalu berlebihan dalam menghadapi nilai yang
tertinggal. Di mana orang tua Dito dapat membuat Dito tertekan serta
menghilangkan minat Dito. Secara tidak langsung orang tua Dito memberikan
dampak buruk bagi Dito, walaupun hal tersebut berhasil untuk jangka pendek,
akan tetapi secara jangka panjang akan menjadi bom waktu. Dari perilaku yang
di perlihatkan orang tua Dito sendiri tidak menerapkan prinsip Disiplin.
Dimana disiplin sendiri mendidik anak untuk menanamkan kontrol diri dan
pembentukan kepercayaan diri.
2. Dalam hal ini saya akan berbicara kepada keluarga nya Dito bahwa
memaksakan kehendak kepada anak merupakan hal yang tidak semestinya
karena pemaksaan sendiri dapat membuat anak malah tidak ingin belajar dan
pembelajaran yang telah didapat dalam paksaan pasti akan cepat pudar atau
terlupakan mengingat itu bukan merupakan hal yang di sukai oleh anak itu
sendiri, sehingga belajar dalam paksaan merupakan hal yang sanggat tidak
evektif dan tidak dianjurkan. Yang akan saya tekankan dalam komunikasi
kepada orang tua adalah untuk tidak terlalu keras dalam mendidik anak, saya
juga akan memberikan masukan untuk memberikan ruang kepada anak untuk
melakukan apa yang mereka inginkan, tidak hanya terfokus kepada keinginan
orang tua saja dan yang terakhir yang saya tekankan dalam komunikasi kepada
orang tua Dito adalah bahwa setiap siswa ataupun peserta didik memiliki
kemampuannya serta karakteristik yang berbeda, jangan pernah memaksakan
apa yang bukan keahlian mereka
3. Menurut pendapat saya sikap orang tua dari Dito meskipun anaknya tertinggal
dari teman-temannya terhadap pelajaran IPA harus tetap diberikan semangat
supaya Dito lebih rajin dalam mengerjakan ketinggalan nilai tersebut serta
harus di barengi dengan adanya pembatasan jam belajar dari Dito. Karena jika
membiarkan Dito mengerjakan terlalu lama sehingga sampai larut malam itu
akan mengakibatkan kurang beristirahat dan nantinya Dito akan kesulitan
dalam memahami pelajaran di pagi harinya. Dan orang tua harus mengetahu di
mana serta sampai mana Dito itu mempunyai pemahaman serta pengetahuan
terhadap suatu materi atau pelajaran. Karena tidak semua anak berkemampuan
sama dalam mata pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai