Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM KOMUNITAS”

TUGAS KELOMPOK 2

KELAS ALIH JENJANG BULUNGAN

Oleh:

Adventy Eka Pertiwi Ofrida To

Anna Arba’atin Ria Rostiani

Eka Lili Mayasari Siti Rubiah

Febriyanti Dwi saputri Umi Wakhidah

Hastatiarni Wiwin Andriani

Ida Fitriani Wiwin Ariyani

Irma Wiwit Purbaningsih

Linda Purlina Yudi Murni Indrawati

Miki Nur Amilsyah Yulianty

Marlindawati Yulianita

2022/2023
DAFTAR ISI

Halaman Judul

DAFTAR ISI..........................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1
1.3 Tujuan Masalah...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................3

2.1 Pengertian Keluarga dan Sumber Daya Keluarga...........................3


2.2 Manajemen Sumber daya Keluarga................................................6
2.3 Fungsi Manajemnen Sumber Daya Keluarga..................................6
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Sumber daya Keluarga......................7
2.5 Proses Manajemen Sumber Daya Keluarga....................................8
2.6 Manajemen Keuangan Keluarga.....................................................9

BAB III PENUTUP.............................................................................16

3.1 Kesimpulan....................................................................................16
3.2 Saran..............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 18

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat memegang
peranan penting sebagai aset bangsa. Keluarga bukan hanya dianggap sekadar
sasaran pembangunan, tetapi merupakan pelaku
(subjek)pembangunan.Untukitu perludiatur tentang pembangunan keluarga
sejahtera,terutama,adalah mempersiapkan sumber daya anggota keluarga yang
potensial. Setiap anggota keluarga memiliki kemampuan untuk meningkatkan
kualitas hidupnya. Pemberdayaan dalam keluarga untuk meningkatkan
kemampuan individu dalam masyarakat serta meningkatkan kemandirian
individu itu sendiri. Peningkatan angka kemiskinan, pengangguran dan jumlah
penduduk yang dari tahun ketahun meningkat menuntut individu dalam
keluarga untuk memiliki kemampuan yang lebih guna meningkatkan kualitas
hidup dan kesejahteraan keluarga

Tidak semua keluarga memiliki kemampuan yang kompeten dalam


menghadapi anggota keluarga menderita penyakit atau sakit. Beberapa
keluarga menunjukan ketidakberdayaan membantu klien untuk mengelola dan
menguasai tugas-tugas adaptif terkait masalah kesehatan. Hal ini disebabkan
karena beberapa faktor yang berhubungan antaralain; sakit yang berlangsung
lama dan menghabiskan kemampuan suportif dari keluarga, kurangnya
informasi pada keluarga, kurangnya pemahaman keluarga dan informasi yang
tidak benar kepada keluarga tentang masalah kesehatan yang dihadapi
keluarga.
Keluarga dengan masalah anggota keluarga mengalami penyakit
merupakan pengalaman traumatis bagi keluarga, maka pendekatan yang
dilakukan adalah memperhalus intervensi keperawatan dengan memberikan
penghormatan tulus terhadap kemampuan keluarga, baik kognitif, afektif
maupun bertindak secara alami dan kekuatan keluarga yang dimiliki.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Keluarga?
b. Apa yang dimaksud dengan sumber daya keluarga?
c. Apa saja fungsi manajemen keluarga?
d. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sumber daya keluarga?
e. Bagaimana proses sumber daya keluarga?
1.3 Tujuan Umum 1
Mengoptimalkan kemampuan keluarga, sehingga anggota keluarga memiliki
kemampuan secara efektif merawat anggota keluarga dan mempertahankan
kehidupan mereka (Hulme P. A., 1999).

1.4 Tujuan Khusus


a) Menggali kapasitas atau potensi tersembunyi anggota keluarga
b) Membantu keluarga untuk menerima, melewati dan mempermudah proses
perubahan yang akan ditemui dan dijalani oleh keluarga
c) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan hidup sanggota keluarga
sepanjang tahap perkembangan keluarga dan siklus hidupnya
d) memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembaca

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keluarga


2.1.1 Keluarga
Secara psikologis keluarga merupakan unit dari kepribadian kepribadian
orang yang berinteraksi. Keluarga sebagai suatu unit sosial yang berisikan bapak,
ibu, dan anak-anak, tinggal bersama salam suatu rumah yang menyenangkan
miliknya sendiri. Dalam konteks kehidupan di Indonesia, Ki Hajar Dewantara
mengemukakan bahwa keluarga merupakan kumpulan beberapa orang yang
karena terikat oleh satu gabungan yang khas, pun berkehendak juga untuk
bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk kemuliaan satu-satunya dan
semua anggota.

Dari berbagai pengertian yang diberikan para ahli, secara normatif yang
diberikan keluarga dalam masyarakat Indonesia adalah suatu kehidupan dua
insan berbeda jenis kelamin yang diikat oleh perkawinan dan hidup dalam suatu
rumah tangga, dengan atau tanpa anak dan anggota keluarga lainya yang
menjalankan fungsifungsi kelembagaan keluarga.

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat
(rumah) dalam keadaan saling ketergantungan berdasarkan hubungan darah dan
hukum perkawinan.Pergerakan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah segala
upaya yang bersifat persuasif dan tidak memerintah yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku dan kemampuan masyarakat dalam
menemukan, merencanakan danmemecahkan masalah menggunakan sumber
daya/potensi yang mereka miliki termasuk partisipasi dan dukungan tokoh-tokoh
masyarakat serta LSM yang ada dan hidup di masyarakat.

2.1.2 Sumber Daya Keluarga


Sumber daya keluarga merupakan modal yang harus dikelola dengan baik
oleh seluruh anggota keluarga untuk mencapai kesejahteraan keluarga. Sumber
daya keluarga terdiri dari

a. Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia dalam keluarga ditinjau dari segi fisik, mental, dan
pendidikan anggota keluarga. Kepala keluarga harus mampu mengatur anggota
keluarga untuk bekerja bersama, bijak mengelola waktu, dan cerdas mengelola
keuangan. Semua kebutuhan anggota keluarga menjadi tanggung jawab bersama.
3
Jumlah anggota keluarga mempengaruhi pengelolaan sumber daya manusia.
Hubungan antar generasi merupakan kekuatan keluarga dalam mencapai
kesejahteraan. Nilai-nilai tradisi dalam menghormati orang tua menjadi panduan
dalam kehidupan keluarga. Keluarga besar (kakek, nenek, ayah, ibu, dan anak)
yang serumah harus saling menyayangi, menghargai, menghormati, dan saling
membantu agar hidup rukun dan harmonis. Ayah dan ibu harus mengajarkan dan
memberi contoh kepada anak untuk menghormati orang tua. Keluarga
mempunyai peran penting dalam pendidikan karakter anak sejak usia dini untuk
menumbuhkan sikap religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas,
sebagai salah satu bentuk pengelolaan sumber daya manusia. Kebutuhan
keluarga tergantung pada tahapan keluarga, Jumlah anggota keluarga, Keadaan
sosial ekonomi keluarga. Kebutuhan yang berbeda dari setiap anggota keluarga
menjadi salah satu bahan perencanaan keluarga.

b. Sumber Daya Waktu

Sumber daya waktu unik dan sangat terbatas. Tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat diulang kembali. Begitu waktu berlalu maka tidak dapat dikembalikan.
Gunakan waktu sebaik dan sebijak mungkin untuk mencapai kesejahteraan
keluarga. Keluarga perlu merencanakan segala sesuatu untuk memperoleh hasil
yang optimal. Orang tua harus mampu mengelola waktu untuk menyelesaikan
urusan rumah tangga, mendidik anak, meluangkan waktu mengunjungi kerabat,
bermain, istirahat, dan menunaikan ibadah. Penggunaan waktu untuk pengasuhan
yang tepat akan menghasilkan tumbuh kembang anak yang optimal. Dampak
ketidakmampuan mengatur waktu adalah pekerjaan banyak yang menumpuk dan
belum selesai, kegiatan tidak terkontrol dengan baik, tidak dapat memenuhi janji
dengan tepat, perasaan selalu terganggu, mudah marah, tidak dapat beristirahat
dengan cukup. Orang yang bijak menggunakan waktu akan mendapatkan banyak
manfaat, antara lain:

a) Lebih disiplin
b) Hasil kerja lebih optimal
c) Pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu
d) Kegiatan dapat terkoordinir dengan tepat
e) Hidup lebih teratur
f) Tidak ada waktu sia-sia
4
c. Sumber Daya Materi.

Sumber daya materi merupakan segala sesuatu yang dimiliki keluarga atau
dalam penguasaan keluarga dan hak guna maupun hak pakai dalam kuasa
keluarga. Sumber daya materi termasuk di dalamnya adalah rumah serta
kelengkapan isinya, sawah, ladang, hewan, mesin, barang bergerak (sepeda,
motor, mobil) perhiasan, uang tabungan, peralatan rumah tangga, dan harta
kekayaan lainnya. Harta kekayaan dalam keluarga dikelola bersama oleh suami
dan istri serta melibatkan anak-anaknya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Sumber daya materi dipakai oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga, baik
untuk tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Orang tua bertanggung
jawab atas pemanfaatan dan pengelolaan materi yang dimiliki keluarga, secara
efektif dan efisien. Orang tua menyediakan kebutuhan anak mulai dari persiapan
kelahiran, membesarkan anak, mencukupi gizi dan pemeliharaan kesehatan,
perawatan bila menderita sakit, menyekolahkan sampai mencari pekerjaan,
hingga akhirnya menikah.

Mengelola sumber daya keluarga sangat penting untuk membantu setiap


anggota keluarga dalam mengembangkan kerjasama dan saling membangun.
Program dalam mengelola sumber daya keluarga adalah sebagai berikut :

a) Menyusun rencana kegiatan keluarga


b) Memberi tanda di kalender setiap tanggal istimewa
c) Mematuhi jadwal yang sudah disepakati
d) Membagi waktu belajar, istirahat, dan bermain bersama anak
e) Membuat jadwal kegiatan keluarga.

2.1.3 Kebutuhan Keluarga


Kebutuhan Keluarga merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi
dalamsebuah rumahtangga agar keluarga dapat menjalani kehidupan dengan
baik. Dalam kelangsunganhidup manusia ada beberapa kebutuhan yang muncul
untuk mendukung aktifitas sehari-hari dari setiap anggota keluarga. Kebutuhan
keluarga dapat dilihatdari kebutuhan pokok/utama manusia pada umumnya.
Kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan pangan (makanan dan
minuman), sandang (pakaian) dan papan (rumah). Ketiga kebutuhantersebut
termasuk kebutuhan dasar manusia yang berguna untuk memenuhi kebutuhan
manusia secara fisik.Kebutuhan pangan berguna untuk memenuhi asupan nutrisi
bagi tubuh agar tubuh mampu melakukanaktifitas. Kebutuhasandang (pakaian)
5
sebagai alat atau bendayang digunakan sebgai pelindung tubuh manusia . semua
ini dperlukanuntuk mendukung kelangsungan hidupnya.

2.2 Manajemen Sumber Daya Keluarga


Manajemen sumber daya keluarga adalah penggunaan sumber daya keluarga
dalam usaha atau proses mencapai suatu tujuan yang dianggap penting oleh
keluarga.
Manajemen sumber daya keluarga merupakan suatu bisnag Ilmu /
pengetahuan yang memasalahkan dan memberi Petunjuk tentang cara – cara
mengendalikan dan menyelesaikan segala macam pekerjaan rumah tangga sehari
– hari ( As – as Setiawati)

2.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Keluarga


Fungsi Manajemen sumber daya keluarga adalah mengatur sumber-
sumber keluarga dan pekerjaan rumah tangga, agar hidup lebih teratur, lebih
tertib, lebih aman dan tentram. Untuk itu semua harus dilakukan oleh keluarga
yaitu setiap anggota keluarga melaksnakan fungsi dan kewajibannya dengan
penuh tanggung jawab.
Tujuan manajemen sumber daya keluarga yaitu untuk mencapai
keluarga sejahtera, dengan mengelola, mengatur kehidupan keluarga agar
terpenuhinya kebutuahan anggota keluarga secar seimbang, baik kebutuhan
fisik maupun kebutuhan mental dan social pshikologi atau kebutuhan material
dan non material.
Fungsi dalam manajemen sumberdaya keluarga menurut Deacon dan
Firebaugh (1988) adaempat, yaitu:
2.3.1 Perencanaan (Planning)
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan berdasarkan
kebutuhan dan sumberdaya yang dimiliki secara keseluruhan serta menetukan
cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Perencanaan merupakan proses yang
penting dalam manajemen, karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya
tidak dapat berjalan.
2.3.2 Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan
besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih sederhana. Pengorganisasian
memudahkan keluarga untuk melakukan pengawasan dan menentukan
sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan menentukan tugas yang harus
dikerjakan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, bagaimana
tugas tersebut diselesaikan, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikannya.
2.3.3 Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan adalah membuat perencanaan menjadi kenyataan.
Pembagian tugas yang telah disepakati dilaksanakan dalam keluarga.
2.3.4 Pengawasan(Controlling)
Pengawasan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota keluargaberusaha mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan yang
telah disepakati. Dalam fungsi pengawasan ini, jika diperlukan,
akan dilakukan penyesuaian standar antar anggota keluarga.

2.4 Faktor yang mempengaruhi Sumber Daya Keluarga


Faktor yang Mempengaruhi Manajemen SDK Terdapat empat faktor yang
mempengaruhi manajemen sumber daya keluarga yaitu:
2.4.1 Teknologi :
Teknologi yang sudah semakin canggih, keluarga dapat melakukan
manajemen sumber dayanya dengan lebih terarah.
2.4.2 Stabilitas Keluarga
Keluarga yang stabil cenderung dapat melakukan manajemen sumber daya
keluarga dengan lebih baik karena semua anggota keluarga dapat difokuskan
untuk melakukan kegiatan dan mencapai tujuan.
2.4.3 Peran dan perubahan dalam keluarga,
Manajemen sumber daya keluarga juga dipengaruhi oleh peran masing-
masing anggota keluarga dimasyarakat dan juga oleh perubahan dalam
keluarga misalnya adanya keluarga yang baru meninggal atau baru lahir.
2.4.4 Kompleksitas kehidupan keluarga
Kehidupan keluarga yang sangat kompleks memerlukan gaya manajemen
yang berbeda daripada keluarga yang memiliki masalah tidak terlalu
kompleks.

2.5 Proses Manajemen Sumber Daya Keluarga


Manajemen memungkinkan individu dan keluarga untuk bertahan menghadapi
tekanan dan kondisi yang berubah, serta menjadi jalan untuk menghadapi masa depan.
7
Manajemen mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal dalam
suatu ekosistem. Tindakan manajerial berorientasi pada tujuan dan terkait dengan
sumberdaya yang dimiliki atau yang tersedia (Deacon dan Firebaugh 1988).

Sumberdaya adalah alat atau kekayaan yang tersedia untuk menyelesaikan persoalan
atau masalah. Deacon dan Firebaugh (1988) mendefinisikan sumberdaya sebagai alat atau
bahan yang tersedia dan diketahui potensinya untuk memenuhi keinginan. Sumberdaya juga
didefinisikan sebagai segala bentuk komoditi, baik secara materi dan non materi yang bisa
memuaskan kebutuhan fisik dan psikologis individu (Rettig dan Leichtentritt 1998).

Sumberdaya ini mencakup cinta, status, informasi, uang, barang, dan jasa.
Sumberdaya materi adalah sumberdaya yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan fisik,
yaitu uang dan aset. Sementara itu, sumberdaya non materi adalah sumberdaya yang
digunakan untuk memuaskan kebutuhan psikologis dan relatif tidak berwujud, seperti cinta,
status, informasi, dan jasa.

Pembagian tugas dalam keluarga demi keberfungsian keluarga dalam memenuhi aspek
pangan, perumahan, pengasuhan, Pendidikan (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
(Deacon & Firebaugh 1988).
2.6 Manajemen Keuangan Keluarga
Manajemen pendapatan atau manajemen keuangan adalah kegiatan
merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengevaluasi penggunaan pendapatan
8
(Nickell dan Dorsey, 1960).

2.6.1 Perencanaan Penggunaan Keuangan Menurut Olson dan Beard (1985),


perencanaan merupakan bagian dari sistem manajerial yang menerima tujuan dan
permintaan lainnya, berfungsi mengumpulkan informasi mengenai karakteristik
alternatif baik kualitatif maupun kuantitatif yang berpotensial. Perencanaan
diwujudkan dengan membutuhkan pengambilan keputusan mengenai bagaimana
merubah permintaan dan bagaimanan meningkatkan sumberdaya atau
menggunakannya dengan berbeda untuk menghasilkan tujuan yang optimal.

Berikut adalah langkah-langkah perencanaan keuangan.

a. Penetapan Tujuan
Penetapan tujuan (Setting Goal) Kunci dari pembuatan rencana keuangan
yang baik adalah mengidentifikasi tujuan jangka panjang dan pendek. Tujuan
jangka panjang merupakan tujuan umum yang ingin dicapai dengan
menggunakan sumberdaya uang pada periode satu tahun yang akan datang
atau lebih, sedangkan tujuan jangka pendek adalah kebutuhankebutuhan dan
keinginan-keinginan yang memerlukan sumberdaya untuk memenuhinya
selama waktu kurang dari satu tahun. (Guhardja et al., 1992: 149).
b. Pembuatan anggaran
Pembuatan anggaran adalah perencanaan penggunaan uang di masa yang
akan datang (Guhardja et al., 1992: 153). Kegunaan utama dari pembuatan
anggaran keuangan keluarga adalah membantu anggota keluarga untuk
mempertimbangkan kembali rencana penggunaan uanganya. Menurut
Guhardja et al. (1992: 154), ada empat langkah yang dilakukan dalam
penetapan anggaran keuangan atau budget, yaitu memperkirakan dana (uang)
yang tersedia, memperkirakan besar pengeluaran, memperbandingkan dana
dan pengeluaran, serta mengevaluasi dan menilai anggaran.
c. Pelaksanaan Penggunaan Keuangan
Tahapan manajemen setelah pembuatan rencana dan anggaran keuangan
adalah implementasi (Yanwar, 2011). Kompleksitas dari manajemen akan
meningkat jika sekelompok orang (keluarga) bekerja sama untuk
mewujudkan suatu rencana bersama. Proses implementasi dalam manajemen
keuangan terdiri dari beberapa proses, diantaranya facilitating
(memfasilitasi), coordinating (mengkoordinasi), checking (memeriksa), dan
adjusting (menyesuaikan), dan dalam setiap proses implementasi akan terjadi
proses pengambilan keputusan.
d. Evaluasi Penggunaan Keuangan
Proses akhir pelaksanaan, adalah evaluasi yang menilai pencapaian tujuan
(output). Evaluasi atau dalam bahasa Inggis disebut Evaluation, adalah proses
penilaian, proses pengukuran terhadap efektifitas strategi yang digunakan
dalam upaya mencapai suatu tujuan. Evaluasi keuangan berarti proses
penilaian terhadap pencapaian tujuan-tujuan perencanaan keuangan sebuah
keluarga. Daftar evaluasi penggunaan keuangan meliputi kondisi anggaran,
kebutuhan utama, tabungan, kejadian tidak terduga, barang yang dibeli, dan
hutang (Noer, 2009).

2.3. Pengamatan Studi Kasus pada Pemutaran Vidio


2.3.1. Menurut kelompok, tipe keluarga apa pada kasus tersebut, kemudian apa
tahapan perkembangan keluarga pada kasus tersebut dan apa ada tugas
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi?
1) Tipe keluarga dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a) Tipe keluarga tradisional
1. Nuclear family atau keluarga inti merupakan keluarga yang terdiri
atas suami,istri dan anak.
2. Dyad family merupakan keluarga yang terdiri dari suami istri
namun tidak memiliki anak
3. Single parent yaitu keluarga yang memiliki satu orang tua dengan
anak yang terjadi akibat peceraian atau kematian.
4. Single adult adalah kondisi dimana dalam rumah tangga hanya
terdiri dari satu orang dewasa yang tidak menikah
5. Extended family merupakan keluarga yang terdiri dari keluarga inti
ditambah dengan anggota keluarga lainnya 8
6. Middle-aged or erdely couple dimana orang tua tinggal sendiri
dirumah dikarenakan anak-anaknya telah memiliki rumah tangga
sendiri.
7. Kit-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersamaan dan
menggunakan pelayanan Bersama.
b) Tipe keluarga non tradisional
1. Unmaried parent and child family yaitu keluarga yang terdiri dari
orang tua dan anak tanpa adanya ikatan pernikahan.
2. Cohabitating couple merupakan orang dewasa yang tinggal bersama tanpa
adanya ikatan perkawinan.
3. Gay and lesbian family merupakan seorang yang memiliki persamaan jenis
10
kelamin tinggal satu rumah layaknya suami-istri
4. Nonmarital Hetesexual Cohabiting family,keluarga yang hidup Bersama
tanpa adanyanya pernikahan dan sering berganti pasangan
5. Faster family, keluarga menerima anak yang tidak memiliki hubungan
darah dalam waktu sementara. (Widagdo,2016)
Dari pengamatan video keluarga tersebut termasuk dalam tipe keluarga
tradisional yaitu tipe Nuclear family atau keluarga inti merupakan keluarga yang
terdiri atas suami,istri dan anak yang masih menjadi tanggunganya dan tinggal dalam
satu rumah, terpisah dari sanak keluarga lainnya.

2) Tahapan perkembangan keluarga


Menurut Duvall (1977) terdapat 8 tahapanperkembangankeluarga (Eight-Stage
Family Life Cycle) :
a) Married couples (without children) yaitu Pasangan nikah dan belum
memiliki anak
b) Child bearing Family (oldest child birth-30 month) yaitu Keluarga
dengan seorang anak pertama yang baru lahir
c) Families with preschool children (oldest child 2,5- 6 years) yaitu
Keluarga dengan anak pertama yang berusia prasekolah
d) Families with School Children (Oldest child 6-13 years ) yaitu Keluarga
dengan anak yang telah masuk sekolah dasar
e) Families with teenagers (oldest child 13- 20 years) yaitu Keluarga
dengan anak yang telah remaja
f) Families launching young adults (first child gone to last child’s leaving
home) yaitu Keluarga dengan anak yang telah dewasa dan telah menikah.
g) Middle Aged Parents (empty nest to retirement yaitu Keluargadengan
orang tua yang telahpensiun.
h) Aging family members (retirement to death of both spouse) yaitu
Keluarga dengan orang tua yang telah lanjut usia.
Menurut pengamatan kelompok kami bahwa keluarga di dalam video
tersebut masuk ke tahap 4 yaitu Families with School Children (Oldest child 6-13
years ) yaitu Keluarga dengan anak yang telah masuk sekolah dasar karena di
dalam keluarga tersebut anak pertama sudah mulai masuk sekolah.

3) Tugas perkembangan keluarga


Tugas perkembangan keluarga tidak lepas dari tahp perkembangan keluarga,
dimana dari fase – fase tahap perkembangan keluarga terdapat tugas
perkembangan keluarga. 11

a) Tahap pasangan menikah dan belum memiliki anak

Pada tahap ini, pria dan wanita akan saling melakukan


penyesuaian atas sifat dari masing-masing individu yang baru
menjalin pernikahan. Tugas perkembangan pada fase ini adalah:

 Membina hubungan intim dan memuaskan


 Mendiskusikan visi dan misi keluarga, termasuk rencana
memiliki anak atau menundanya
 Menjalin hubungan baik dengan masing-masing keluarga dari
suami maupun istri.

b) Tahap Kelahiran anak pertama

Tahap init erjadi ketika pasangan suami-istri tengah menantikan


kelahiran anak pertamanya. Tahap perkembangan keluarga ini
akan berlangsung hingga anak kemudian lahir dan berusia hingga
30 bulan. Tugas perkembangan pada fase ini adalah:

 Mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua


 Melakukan adaptasi menyusul peran sebagai orang tua baru
 Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan
pasangan.

c) Keluarga dengan anak sekolah

Tahap perkembangan keluarga ini dimulai saat anak berusia 2,5


tahun hingga 5 tahun. Di fase ini, beberapa keluarga juga mulai
memiliki anak kedua sehingga orang tua harus membagi fokus
antara menyiapkan keperluan anak sekolah dengan kebutuhan
anak kedua yang masih bayi. Pada fase ini, tugas Anda sebagai
orang tua adalah:

 Memastikan rasa aman setiap anggota keluarga

 Membantu anak untuk bersosialisasi


 Beradaptasi dengan bayi baru lahir sambil memenuhi
kebutuhan anak lain
 Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam keluarga
maupun dengan masyarakat
12
 Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak.

d) Keluarga usia pertengahan

Tahap keluarga ini memasuki masa-masa akhir ketika anak


terakhir telah meninggalkan rumah atau orang tua menjelang
waktu pensiun. Pada fase ini, tugas utama Anda adalah menjaga
kesehatan dengan pola hidup sehat, diet seimbang, olahraga
rutin, menikmati hidup, sambil tetap menjaga keharmonisan
dengan pasangan atau kerabat. Tugas perkembangan pada fase
ini adalah:
 Menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat, diet seimbang,
olah raga rutin, menikmati hidup, sambil tetap menjaga
keharmonisan dengan pasangan atau kerabat.
Ketika tahap perkembangan keluarga belum terpenuhi, cari
tahu mengenai tugas perkembangan keluarga yang mungkin
belum dijalankan dan kendalanya mengapa tugas tersebut tidak
bisa dilakukan.

Menurut pengamatan kelompok kami bahwa keluarga di dalam video


tersebut masuk ke tahap 4 yaitu Families with School Children (Oldest child 6-13
years ) yaitu Keluarga dengan anak yang telah masuk sekolah dasar karena di
dalam keluarga tersebut anak pertama sudah mulai masuk sekolah tetapi pada
kenyataanya tugas – tugas di tahapan keluarga yang ketiga pelum terpenuhi,
yaitu tugas menjaga keamanan keluarga, keluarga ditipkan kepada kerabat yang
memiliki rumah yang layak huni, tidak adanya sosialisasi anak, tidak adanya
adaptasi dengan bayi baru lahir dan tidak memenuhi kebutuhan anak lainnya,
tidak dapat mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam keluarga
maupun dengan masyarakat serta tidak adanya pembagian waktu untuk individu,
pasangan, dan anak karena numpang di rumah kerabat atau saudara.

2.3.2. Identifikasi faktor resiko dan masalah kesehatan yang mungkin akan
terjadi pada keluarga di kasus tersebut!
Identifikasi faktor resiko dan masalah kesehatan dapat terlihat dari :
1) Kondisi Ekonomi 13

Dimana dalam kondisi ekonomi banyak faktor yang dapat berpengaruh


selain Rumah tidak sehat, Status gizi yang kurang baik buat ibu dan
anak pak didin Infeksi nifas, Gangguan dalam menyusui dan gizi ibu
menyusui tidak maksimal, adapun masalah terkait kondisi ekonomi
adalah ketidak ikutsertaan keluarga dalam jaminan kesehatan
nasional(JKN).
2) Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan dapat menyebabkan msalah kesehatan bagi
keluarga. Diantaranya gangguan pencernaan (Diare), gangguan pada
pernapasan (ISPA), kesehatan kulit serta penyakit lain yang
disebabkan oleh hewan ternak.

2.3.3. Buatlah program kegiatan atau intervensi untuk mengatasi masalah


kesehatan pada keluarga sesuai kasus tersebut
1) Di Bidang Kesehatan
Mengimplementasikan program pemberdayaan di bidang kesehatan
yaitu dengan bekerjasama dengan Polindes dan posyandu yang berada
diwilayahnya, dalam mengawasi dan membantu dalam pelayanan
kesehatan Dasar mulai pemberian Imunisasi bagi bayinya
(Kn1,Kn2,Kn3), Konseling pemberian KB bagi Ibunya , Berkoordinasi
dengan RT sampai tingkat kecamatan untuk pengurusan BPJS Kesehatan
yang iurannya dibayarkan denga pemerintah alias gratis. Selain itu,
melakukan KIE dengan mendatangkan para narasumber dalam melakukan
sosialisasi yang berhubungan dengan masalah kesehatan, sehingga akan
tumbuhnya kesadaran bagi keluarga dalam pentingya menjaga kesehatan.
2) Di Bidang Lingkungan
Mengimplementasikan program pemberdayaan di bidang lingkungan
yaitu melakukan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan
dan kelestarian lingkungannya disekitar rumah. , serta mengajak
keluarga untuk memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami kebun
bergizi maupun tanaman obat keluarga (Toga)
3) Di bidang ekonomi
Bekerjasama dengan masyarakat yang berada di sekitarnya untuk
mengadakan pelatihan, seminar, kursus home industri dan menciptakan
ide-ide dalam mengembangkannya,
14 seperti potensi ibu-ibu yang
mempunyai kreatifitas dalam membuat produk-produk yang bernilai jual
seperti siomay, snack, es krim, roti bakar dan lain-lain sehingga keluarga
pun terdorong untuk mencari tambahan penghasilan.

4) Di bidang pendidikan
Bekerjasama dengan instansi pendidikan seperti PAUD / TK agar anak
keluarga tersebut menambah wawasan serta pengetahuannya melalui
pendidikan dengan program beasiswa, dengan tujuan memberikan rasa
aman dan nyaman pada anak, menciptakan atmosfer belajar guna
merangsang minat belajar anak, sehingga diharapkan siswanya dapat
menjadi generasi kreatif dan berdaya pikir tinggi (Higher order Thinking
Skills)

2.3.4. Dari pengamatan anda, potensi atau sumber apa yang bisa dikembangkan
oleh keluarga baik untuk mengatasi masalah kesehatan ataupun yang
lainnya.
Sumber daya keluarga yang termasuk dalam pengamatan vidio adalah Sumber
daya manusia dalam keluarga di tinjau dari segi fisik nya, suami bisa
memanfaatkan fisiknya dengan cara berkebun dan berternak milik tetangga.
Masih banyak sumber daya keluarga yang belum terpenuhi secara optimal
karena keterbatasan ekonomi, dari pendapatan suami belum bisa memenuhi
aspek pangan, perumahan , pengasuhan dan Pendidikan. Serta suami tidak ada
keterampilan khusus hanya buruh serabutan dan mengurus ternak warga.
BAB III
15
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat (rumah) dalam keadaan saling ketergantungan berdasarkan hubungan
darah dan hukum perkawinan.

Sumber Daya Keluarga merupakan modal yang harus dikelolah


dengan baik oleh anggota keluarga yang ada, Sumber daya keluarga meliputi :
Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Waktu, Sumber Daya Materi.
Sedangkan Kebutuhan Keluarga terdiri dari Pangan, sandang dan papan.
Fungsi dari manajemen keluarga ada 4 : Perencanaan , Pengorganisasian,
Pelaksanaan, dan Pengawasan.

Dalam Video yang diangkat menjadi kasus, keluarga tersebut


termasuk dalam tipe keluarga tradisional yaitu tipe Nuclear family atau
keluarga inti merupakan keluarga yang terdiri atas suami,istri dan anak yang
masih menjadi tanggunganya dan tinggal dalam satu rumah, terpisah dari
sanak keluarga lainnya.

Kelompok kami mendiskusikan bahwa keluarga di dalam video


tersebut masuk ke tahap 4 yaitu Families with School Children (Oldest child
6-13 years ) yaitu Keluarga dengan anak yang telah masuk sekolah dasar
karena di dalam keluarga tersebut anak pertama sudah mulai masuk sekolah
tetapi pada kenyataanya tugas – tugas di tahapan keluarga yang ketiga pelum
terpenuhi, yaitu tugas menjaga keamanan keluarga, keluarga ditipkan kepada
kerabat yang memiliki rumah yang layak huni, tidak adanya sosialisasi anak,
tidak adanya adaptasi dengan bayi baru lahir dan tidak memenuhi kebutuhan
anak lainnya, tidak dapat mempertahankan hubungan yang sehat, baik di
dalam keluarga maupun dengan masyarakat serta tidak adanya pembagian
waktu untuk individu, pasangan, dan anak karena numpang di rumah kerabat
atau saudara.

faktor resiko dan masalah kesehatan yang mungkin akan terjadi pada
keluarga dalam video tersebut adalah Kondisi Ekonomi memiliki banyak
faktor yang dapat berpengaruh selain Rumah tidak sehat, Status gizi yang
kurang baik buat ibu dan anak pak didin Infeksi nifas, Gangguan dalam
menyusui dan gizi ibu menyusui tidak maksimal, adapun masalah terkait
kondisi ekonomi adalah ketidak ikutsertaan keluarga dalam jaminan kesehatan
nasional(JKN). Dan Kondisi Lingkungan dapat menyebabkan msalah
16 gangguan pencernaan (Diare), gangguan
kesehatan bagi keluarga. Diantaranya
pada pernapasan (ISPA), kesehatan kulit serta penyakit lain yang disebabkan
oleh hewan ternak.

program kegiatan atau intervensi yang cocok untuk mengatasi masalah


kesehatan pada keluarga yang ada di video adalah bekerjasama dengan
Polindes dan posyandu yang berada diwilayahnya, dalam mengawasi dan
membantu dalam pelayanan kesehatan Dasar mulai pemberian Imunisasi
bagi bayinya (Kn1,Kn2,Kn3), Konseling pemberian KB bagi Ibunya ,
Berkoordinasi dengan RT sampai tingkat kecamatan untuk pengurusan BPJS
Kesehatan yang iurannya dibayarkan denga pemerintah alias gratis.

B. Saran

Dalam Video tersebut saran untuk suami bisa memanfaatkan fisiknya


dengan cara berkebun dan berternak milik tetangga. Masih banyak sumber
daya keluarga yang belum terpenuhi secara optimal karena keterbatasan
ekonomi, dari pendapatan suami belum bisa memenuhi aspek pangan,
perumahan , pengasuhan dan Pendidikan. Serta suami tidak ada keterampilan
khusus hanya buruh serabutan dan mengurus ternak warga.

Bagi Pemerintah setempat lewat Aparat Desa dapat memfasilitasi


pembuatan Jaminan Kesahatan (JKN) dan keluarga tersebut dapat dimasukkan
dalam program pemerintah yaitu program Kelurga Harapan.

Semoga makalah ini bermamfaat dan menambah pengetahuan pembaca


khususnya bagi para bidan dalam menjalani tugas dan tanggung jawabnya.
Sehubungan dengan masalah yang terkait diatas, penulis juga mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

17

16
DAFTAR PUSTAKA

http://galuhsesika.blogspot.com/p/pengembangan-psm.html diakses 19 April 2014


http://repository.ump.ac.id/1086/3/IQBAL%20AZIZ%20KURNIAWAN%20BAB%20II.pdf

kamihttp://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/197007262003122-
SRI_MASLIHAH/bab_2_lapr..pdf

Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 1077/ menkes/ per/ v/ 2011 tentang
pedoman penyehatan udara dalam ruang rumah

http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php

P2PM (kemkes.go.id)

Supriyono dkk.2015. PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PERSPEKTIF MASA KINI.


Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas

Sukiman, dkk.2016. Buku Seri Pendidikan Orang Tua: Mengelola Sumber Daya
Keluarga Cetakan Pertama.Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

http://repository.ump.ac.id/1086/3/IQBAL%20AZIZ%20KURNIAWAN%20BAB
%20II.pdf, diakses tanggal 20 Sepetember 2022, pukul 22.31

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/
197007262003122,SRI_MASLIHAH/bab_2_lapr..pdf, diakses tanggal 21 September
2022, pukul 09.45

http://staffnew.uny.ac.id.Pengelolaan Sumber Daya Keluarga, diakses tanggal 21


September, pukul 10.20
18

Anda mungkin juga menyukai