01 Laisa Wahanuddin - AMPL Pamsimas - Bappenas
01 Laisa Wahanuddin - AMPL Pamsimas - Bappenas
Nawacita SDGs
❑ Meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia Tujuan Pembangunan
❑ Meningkatkan produktivitas rakyat Berkelanjutan – Tujuan 6
dan daya saing di pasar internasional Menjamin ketersediaan dan manajemen air
sehingga bangsa Indonesia bisa maju bersih serta sanitasi yang berkelanjutan
dan bangkit bersama bangsa-bangsa untuk semua
Asia lainnya
REPUBLIK
INDONESIA
Menuju Target SDGs 2030…
Target AMPL dalam RPJMN 2015-2019
6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan
merata terhadap air minum yang aman dan
Akses Air terjangkau bagi semua
100% Minum 100%
Akses
Sanitasi
TPB GOAL 6 6.2 Akses universal sanitasi layak dan STBM (Sanitasi
Layak Total Berbasis Masyarakat)
6.3 Pengurangan air limbah yang tidak diolah
2015 2024
2017 2019 2030
RPJMN
perpipaan minum layak dan sanitasi
Penyehatan Lingkungan layak (air limbah domestik,
(sanitasi) Permukiman: air sampah, dan drainase
limbah, sampah, drainase lingkungan menjadi 100%.
Keterkaitan RAD AMPL dengan
REPUBLIK
INDONESIA Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Daerah
APBN 140
27%
APBD 120 142,6
52%
21% Masyarakat/lainnya
100
Rp (T)
80
60 74,8
40
4,2
Air Minum Rp 275 Triliun
1,8
20
13,6
0 8,7
Air Minum Air Minum Sanitasi Sanitasi
10% 12% APBN
30% Kebutuhan APBN Realisasi APBN Realisasi DAK
APBD Keterangan:
BUMN/BUMD Perhitungan Bappenas Berdasarkan realisasi APBN Dit. PSPAM dan Dit. PPLP,
48% Kementerian PUPR 2015-2017
Swasta Terdapat gap sebesar 76% (air minum) dan 92%
(sanitasi) untuk porsi pendanaan APBN saja.
REPUBLIK
INDONESIA
Kebutuhan Dana Untuk PAMSIMAS
PERENCANAAN IMPLEMENTASI
Micro-credit
sAIIG Hibah Air Minum
Sanitasi
Rp. 400 Milyar Perkotaan
Potensi:
(2012-2017) Rp. 800 Milyar
Rp 21 Milyar (2018)
HIBAH APBN Air Hibah Air
Limbah Setempat Telah
Dan akan Minum
dikembangkan skema teralokasikan Rp
Rp. 148 M (SPPH Perdesaan
nasional-nya 671 M
2017) Rp. 200 M
(2018)
Telah
teralokasikan
Rp 128 M
Pemanfaatan NAWASIS Sebagai Media Pengelolaan
REPUBLIK
INDONESIA Data dan Informasi
9 Provinsi mengisi
17 provinsi mengisi menu Infrastruktur* menu Investasi**
1. Aceh 10. Nusa Tenggara Barat 1. Sumatera Utara
2. Sumatera Utara 11. Kalimantan Timur
9 2. Riau
3. Sumatera Selatan 12. Kalimantan Selatan 17 3. Sumatera Selatan
4. Sumatera Barat 13. Kalimantan Barat 4. Jawa Barat
5. Jambi 14. Sulawesi Utara 5. Jawa Tengah
6. Jawa Timur 15. Sulawesi Tenggara 6. Jawa Timur
7. Jawa Tengah 16. Sulawesi Selatan 7. Nusa Tenggara Barat
8. Jawa Barat 17. Sulawesi Barat 8. Kalimantan Selatan
9. Bali Ket.: Data diolah dari Nawasis (per Maret 2018) 9. Sulawesi Utara
*) Tidak semua kabupaten/kota pada 17 provinsi tersebut yang **) Tidak semua kabupaten/kota di 9 provinsi tersebut
mengisi menu infrastruktur. Hanya beberapa kabupaten/kota mengisi menu investasi. Hanya beberapa kabupaten/kota
yang mengisi menu infrastruktur secara lengkap (minimal 4 jenis yang mengisi menu investasi secara rutin.
infrastruktur sanitasi).
Menu ini penting untuk:
• Mengetahui kebutuhan daerah dalam penyediaan
infrastruktur sanitasi Menu investasi pada Nawasis penting untuk:
• Mengetahui Performance infrastruktur • Evaluasi alokasi pendanaan sektor sanitasi
• Menjadi dasar perencanaan alokasi anggaran • Perencanaan alokasi pendanaan
Peran POKJA AMPL/Sejenis Dalam Mendukung
REPUBLIK
INDONESIA Kolaborasi
Target RPJMN 2015 - Fungsi Pokja PPAS Nasional:
2019 ▪ Menyusun kebijakan, strategi, dan program rangka pencapaian
RPJMN dan SDGs
Program Nasional Bidang Air ▪ Advokasi dan Kolaborasi program dan pendanaan
Minum dan Sanitasi ▪ Kerangka Koordinasi, pengendalian, dan pemantapan
Kebijakan dan Strategi pelaksanaan
Pencapaian Target UA Pokja PPAS
▪ Pengembangan dan Pengawasan pelaksanan terkait
AMS 2019 Nasional sumberdana DN dan LN
Nasional ▪ Kerangka monev.
Masyar
akat ▪ Perencanaan strategis penanganan Fungsi Pokja AMPL Kab/Kota
APBD Bid.AMS ▪ Koordinasi program dan anggaran AMS perdesaan
Prov ▪ Multi pihak/ multi sektor di tingkat ▪ Penyusunan dan memantau pelaksanaan RAD AMPL
APBD
▪ Advokasi pemanfaatan APBDesa
Kab./Kota
▪ Pembinaan dan pemantauan Pakem dalam pemilihan desa;
APBN
▪ demand responsive ▪ Fasllitasi program keberlanjutan oleh SKPD dan pembinaan
▪ Rencana Investasi dan Sumber Asosiasi dan KPSPAMS
Pendanaan.
Pokja Provinsi Harus Lebih Intensif Dalam Mendukung
REPUBLIK
INDONESIA Kabupaten/Kota
Koordinasi dalam
perencanaan, Advokasi kepada Advisori → bagi
penganggaran, pemangku kepentingan pengembangan
pelaksanaan, sanitasi di seluruh kebijakan gubernur,
pengendalian dan wilayah provinsi DPRD, dan pokja
evaluasi
Penganggaran dan
Peningkatan APBD untuk air Peningkatan sistem
pelaksanaan program
minum dan sanitasi untuk manajemen informasi dan
Pengawasan Kualitas Air
pemenuhan SPM data AMPL daerah
Minum (PKAM)
TERIMA KASIH