Anda di halaman 1dari 5

CASE METHOD TELAAH KURIKULUM SMK

“Implementasi Kurikulum K-13 di Smk”

DISUSUN OLEH:

LUMAYAN SIANTURI: 5213131003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
HidayahNya sehingga tugas Case Method dalam bentuk makalah dengan topik “Impelementasi
Kurikulum K-13 di SMK” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Saya mengucapakan banyak terimakasih kepada ibu Mega Silfia Dewi,S.Pd.,M.Pd.T selaku
dosen pengampu mata kuliah ini yang telah memberikan banyak arahan dan bimbingan. Saya berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita asemua baik pembaca maupun penulis dalam hal menambah
wawasan mengenai implementasi kurikulum K-13 di SMK.
Saya menyadari bahwa maklah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Medan,oktober 2023

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia yang
berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang beermartabat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan,kurikulum merupakan salah satu unsuur yang
bisa memberikan kontribusi yang sangat signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya
kualitas,serta potensi dari siswa. Jadi ,tidak dapat disangkal lagi bahwa pendidikan yang berbasis
kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen yang mampu mengarahkan peserta didik menjadi:
manusia berkualitas dan proaktif menjawab tantangan zaman ynag selalu berubah ; manusia terdidik yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,kreatif,mandiri dan ;warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab.

Keberhasilan suatu kurikulum secara utuh memerlukan proses panjang,mulai dari kajian dan kristalisasi
berbagaai gaggasan dan konsep ideal tentang pendidikan,pengemembangan desain kurikulum,dan
penyiapan dan penugasan pendidik dan tenaga kependidikan. Kementrian pendidikan dan kebudayaan
(kemendikbud) menargetkan kurikulum 2013 dijalankan secara penuh dan seerentak pada 2018.
BAB II
PENYAJIAN KASUS
Kurikulum memiliki peran yang sangat penting dalam manajemen suatu pendidikan. Bagi peserta
didik, fungsi kurikulum adalah sebagai sarana untuk mengukur kemampuan diri dan konsumsi
pendidikan. Hal ini berkaitan juga dengan pengejaran target target yang membuat peserta didik dapat
mudah memahami berbagai materi ataupun melaksanakan proses pembelajaran setiap harinya dengan
mudah. Implementasi kurikulum memerlukan seseorang yang berperan dalam pelaksanaanya. Guru
merupakan faktor penting dalam implementasinyakarena ia berperan sebagai pelaksana.
Implementasi kuarikulum K-13 meliputi 4 kegiatan utama yaitu: 1.penyediaan buku siswa dan
guru, 2.pendidikan dan pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan, 3. Pendampingan implementasi
kurikulum 2013,4.monitoring dan evaluasi implementasi kurikulum 2013. Pengalaman implementasi
pada tahun-tahun sebelumnya merupakan bahan penting sebagai persiapan menyeluruh implementasi
kurikulum 2013 secara menyeluruh.

Masalah yang dihadapi guru dalam implementasi K-13 di SMK


Dalam proses pembelajaran,guru mengalami kendala pada saat proses pembelajaran itu
berlangsung. Beberapa kondisi sebagai berikut:
a. Beberapa guru belum memeiliki pemahaman komperehensif bagaimana menjabarkan
materi dengan mudah,terutama dalam alur berpikir.
b. Sebagaian besar guru belum mamapu membedakan antara keterampilan abstrak dan
kongkrit,pengetahuan prosedural dan metakognisi,LOTS dan HOTS. Hal ini berakibat
tidak didesainnya kemampuan-kemampuan tersebut dalam perencanaan pembelajaran.
c. Bentuk RPP yang masih beragam. Hal ini dapat dilihat dari beragamnya pemaknaan
instruktur dan template yang berbeda pada saat pelatihan.
d. Sebagian besar guru telah mencoba menerapkan pendekatan scientifik,namun masih
mengalami keraguan dan kesulitan dalam menerapkannya.faktor karakteristik siswa
menjadi alasannya. Pada kelas tertentu,pendekatan scientifik sangat mudah diterapkan
dan guru merasa enjoy namun dalam kelas tertentu masih terasa sulit.
e. Masih beragamnya persepsi guru tentang pendekatan scientifik. Misalnya terdapat guru
yang berpendapat bahwabdalam pendekatan saintifik guru tidak boleh menjelaskan,guru
tinggal diam memberi tugas.
f. Proses penilaian terutama penilaian sikap merupakan aspek yang paling sulit yang
dirasakan baik kepala sekolah,pengawas,maupun guru. Masih yerdapat pemahan yang
amat beragam tentanf penbilaian. Penilaian yang dilakukan tidak memberikan waktu
yang cukup tentang penilaian termasuk teknik peniilaian guru. Guru merasa habis
waktunya untuk menilai daripada mengajar.
BAB III
PEMECAHAN KASUS
Tugas guru dalam proses belajar mengajar meliputi tugas paedagosis dan tugas administrasi.
Tugas paedagosis adlah tugas membantu,membimbing,dam memimpin. Dalam situasi pembelajaran
gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab penuh atas kepemimpinen yang dilakukan itu.

Solusi Dalam Mengatasi Masalah Dalam Implementasi K-13 Di SMK Adalah:


a. Perlu dilakukan pemantapan,penguatan,dan penataan kembali pola pelatihan dalam implementasi
kurikulum 2013.
b. Reformulasi pelatihan dan pendampingan terhadap guru serta perlunya membaut panduan-
panduan atau pedoman operasional implementasi kurikulum 2013.
c. Perlunya orientasi kompetensi serta memberikan pelatihan,penyiapan guru,implementasi
pembelajar dab penilaian.

KESIMPULAN
Kementrian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud) menargetkan kurikulum 2013 dijalankan secara
penih atau serentak pada 2018. Dengan membuat keputusan tersebut diharapkan implementasi yang
semakin baik. Faktor penting yang perlu diperhatikan berdasarkan pengalaman implementasi pada tahap
sebelumnya anatar lain model pelatihan,penyiapan guru,dan implementasi pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai