Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT

KONSEP TEORI OTAK DAN HUBUNGANNYA DENGAN


BAKAT DAN KECERDASAN

Dosen Pengampu: Dr. Indiana Tarjiah, M. Pd dan Citra Ashari Maulidina, M. Pd

KELOMPOK 3:

1. VELIKA AZALIA (1102623032)


2. AMALIA PUTRI (1102623047)
3. ARPAN KURNIAWAN (1102623062)
4. AULIA RAHMA K. (1102623081)
5. ROSSA NURMALINDA (1102623084)

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, karena berkatnya kami dapat menyelesaikan karya tulis tentang
“Konsep Teori Otak dan Hubungannya dengan Bakat dan Kecerdasan”.

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuka pintu


lebar-lebar menuju pemahaman mendalam mengenai organ paling kompleks
dalam tubuh manusia, yaitu otak. Otak, sebagai pusat pengendalian segala
aktivitas mental dan fisik, menjadi fokus penelitian yang semakin intens dalam
upaya mendekati misteri kecerdasan dan bakat manusia.

Makalah ini bertujuan untuk membahas konsep teori otak dan bagaimana
keterkaitannya dengan bakat dan kecerdasan. Dalam perjalanan ini, kita akan
menjelajahi berbagai aspek yang berkaitan dengan struktur otak, proses kognitif,
dan bagaimana keunikan setiap individu tercermin dalam pola aktivitas otaknya.

Penting untuk memahami bahwa setiap manusia membawa potensi


uniknya sendiri, termasuk bakat dan kecerdasan yang dapat menjadi penentu
keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan pemahaman yang lebih
mendalam tentang bagaimana otak berperan dalam menggambarkan karakteristik
ini, kita dapat membuka pintu menuju potensi terpendam yang lebih besar.

Makalah ini tidak hanya berfokus pada aspek neurologis semata, tetapi
juga merangkul pandangan multidisipliner untuk menggambarkan hubungan yang
kompleks antara otak, bakat, dan kecerdasan. Dengan demikian, diharapkan
makalah ini dapat memberikan wawasan yang mendalam dan merangsang
pemikiran terhadap peran otak dalam membentuk keunikan individu.

Semoga makalah ini tidak hanya menjadi sumber informasi, tetapi juga
menjadi panggung bagi refleksi dan diskusi lebih lanjut mengenai potensi otak
manusia yang tak terbatas.

Jakarta, 11 September 2023


Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
A. CARA KERJA OTAK KANAN DAN KIRI DALAM HUBUNGAN
KECERDASAN DAN BAKAT.....................................................................................6
B. BAGIAN OTAK DAN FUNGSINYA...................................................................9
C. HUBUNGAN TES IQ DENGAN KECERDASAN DAN BAKAT.....................11
BAB III PENUTUPAN....................................................................................................13
A. SIMPULAN.........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

3
BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam konsep dasar teori otak
manusia dan menguraikan korelasinya dengan bakat dan kecerdasan individu.
Otak, sebagai pusat pengatur kompleksitas manusia, memainkan peran sentral
dalam menentukan potensi dan kualitas manusia. Pemahaman mendalam
tentang bagaimana otak beroperasi dapat memberikan wawasan yang lebih
terperinci tentang kemampuan individu dalam mengembangkan bakat dan
kecerdasannya.

Kecerdasan adalah sebuah konsep yang mendapat perhatian dalam


psikologi dan ilmu saraf. Kecerdasan dapat diartikan sebagai kemampuan
mental umum untuk berpikir, memecahkan masalah, dan belajar. Konsep ini
mencakup berbagai aspek fungsi kognitif seperti persepsi, perhatian, memori,
bahasa, dan perencanaan.

Kemajuan dalam penelitian telah meningkatkan pemahaman kita tentang


kecerdasan secara signifikan, menjadikannya topik penting dalam memahami
interaksi antara otak dan pikiran manusia. Kecerdasan mempunyai pengaruh
yang luas terhadap kehidupan manusia. Skor tes kecerdasan yang diperoleh
melalui tes terstandar telah terbukti mampu memprediksi berbagai hasil sosial
bagi individu, antara lain: Tingkat pendidikan, prestasi kerja, kesehatan, dan
bahkan umur panjang. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih mendalam
tentang kecerdasan sangat relevan dengan perkembangan individu dan
masyarakat secara keseluruhan.

Studi neuroimaging yang berkaitan dengan struktur dan fungsi otak telah
menjadi alat penting untuk memahami dasar biologis kecerdasan. Dalam
konteks ini, jaringan fronto-parietal otak muncul sebagai kunci untuk
memahami kecerdasan. Jaringan ini tidak hanya terkait dengan kecerdasan,
tetapi juga mendasari berbagai fungsi kognitif lainnya, termasuk persepsi,
memori jangka pendek, dan bahasa.

4
Sifat terdistribusi dari jaringan ini dan keterlibatannya dalam berbagai
aspek fungsi kognitif konsisten dengan sifat integratif dari kecerdasan.
Penelitian saat ini sedang berkembang dan memasuki fase baru yang
mempelajari hubungan antara jaringan fungsional di otak dan struktur otak.
Studi ini menyoroti pentingnya memahami bagaimana wilayah otak yang
berbeda berkomunikasi satu sama lain untuk mendukung fungsi mental yang
kompleks, termasuk kecerdasan. Pemahaman yang lebih mendalam mengenai
mekanisme ini akan sangat bermanfaat bagi individu dan masyarakat serta
membantu mengungkap misteri kompleksitas kecerdasan manusia.

Dengan demikian, diharapkan makalah ini dapat menjadi landasan untuk


merancang pendekatan yang lebih efektif dalam mendukung pertumbuhan dan
pengembangan potensi manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara kerja otak dalam mempengaruhi kecerdasan dan bakat
seseorang?
2. Bagaimana hubungan test IQ dengan kecerdasan dan bakat?
3. Apa saja bagian otak dan fungsinya bagi kehidupan manusia?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memahami cara kerja otak dalam mempengaruhi kecerdasan dan
bakat seseorang.
2. Untuk memahami hubungan test IQ dengan kecerdasan.
3. Untuk memahami bagian otak beserta fungsinya.

5
BAB II PEMBAHASAN

A. CARA KERJA OTAK KANAN DAN KIRI DALAM HUBUNGAN


KECERDASAN DAN BAKAT
Menurut Akbar dalam buku (Identifikasi Keberbakatan Intelektual Melalui
Metode Non-Tes: Dengan Pendekatan Konsep Keberbakatan Renzulli. 2002)
Otak manusia terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kanan dan kiri. Belahan
kiri berfungsi untuk berpikir rasional, logis dan teratur, sedangkan belahan
kanan berfungsi imajinatif, kreatif dan tidak teratur. Seseorang menggunakan
kedua belahan otaknya untuk beraktivitas. dapat mengingat tiga konsep yaitu
asosiasi, imajinasi dan tempat. Bisa dikatakan hubungan antara otak dan bakat
cukup erat. Menurut beberapa penelitian, para ahli berpendapat bahwa anak
berbakat adalah anak yang prestasinya memuaskan di bidangnya. Salah satu
indikator anak berbakat adalah kreativitas yang tinggi dan komitmen yang
kuat terhadap tugas. Hal ini berkaitan dengan fungsi otak kanan, sehingga
untuk mencapai kreativitas yang tinggi perlu dilakukan keseimbangan otak
kiri yang mendominasi logika, kognitif dan otak kanan yang merangsang.
kreativitas, imajinasi, intuisi dan seni. Namun pembelajaran yang masih
dominan melibatkan keseimbangan otak kanan dan kiri untuk meningkatkan
kreativitas, sehingga menyempurnakan kreativitas memerlukan keseimbangan
aktivasi otak kanan dan kiri. Dikutip dari (Chaerul Rizki. 2015.
Kompasia.com. 10 September 2023).

Tabel 1. Perbedaan struktur menghasilkan perbedaan fungsi

Belahan Otak Kanan Kiri


Pikiran Abstrak, Linear, Analitik Konkret, Holistik

Gaya Berpikir Rasional, Logis, Analitis Intuitif, Artistik, Sintetis

Bahasa Kaya kata-kata, kalimat dan Tidak ada tata bahasa dan
tata bahasa yang baik kalimat, sedikit kata-kata

Bentuk Aspek leksikal dan Nuansa emosi dan bahasa


Pengungkapan sintaksis
Bahasa

6
Kemampuan Instropeksi, berkehendak, Low sense of self, kurang
Memutuskan berinisiatif, mengenal diri inisiatif

Kekhususan Membaca, menulis, Musik, mimpi yang


Fungsi aritmatika, keterampilan dalam, imajinasi, gestalt
motorik dan sensorik recognition

Waktu Sekuensial, terukur "Lived' time, tak berwaktu

Kemampuan Kurang bagus Bagus sekali, terutama


Sosial untuk ruang dan gambar

Lapangan Pandang Kanan Kiri

Ekspresi Pikiran Verbal (kata-kata) Nonverbal (Bahasa tubuh)

(Sumber: Taufik, 2009:7)

Perbedaan struktur dan fungsi dapat diamati dari dua jenis cara berpikir.
Edward de Bono menyebutnya berpikir linear/vertikal (pikiran belahan kiri
otak) dan berpikir kreatif/lateral (pikiran belahan kanan otak).

Tabel 2. Dua cara pemecahan masalah berdasarkan dua belahan otak

BERPIKIR LINEAR BERPIKIR LATERAL

1. Selektif 1. Generatif

2. Satu arah 2. Berbagi arah

3. Analitis 3. Provokatif

4. Berurutan 4. Membuat lompatan

5. Tepat pada tiap langkah (kaku) 5. Tidak harus tepat (fleksibel)

6. Memutuskan perhatian 6. Menerima semua kemungkinan

7. Ada kategorisasi dan klasifikasi 7. Tidak ada kategorisasi

8. Ikuti jalur yang paling tepat 8. Jelajahi yang paling tidak tepat

9. Proses terbatas 9. Serba kemungkinan

(Sumber: Taufik, 2009:9)

7
1. Otak Kanan:

Pemrosesan Visual dan Spasial: Otak kanan cenderung lebih aktif dalam
pemrosesan gambar dan informasi spasial. Ini mencakup kemampuan
untuk mengenali wajah, pola, dan warna.

Kreativitas: Otak kanan sering dikaitkan dengan kemampuan kreatif,


berimprovisasi, dan berpikir di luar kotak. Ini termasuk ekspresi seni,
musik, dan konsep-konsep kreatif lainnya.

Pemahaman Emosional: Otak kanan terlibat dalam pengenalan dan


pemahaman aspek emosional. Ini mencakup empati, pengenalan ekspresi
wajah, dan pemrosesan aspek emosional dari pengalaman.

Pengenalan Musikal: Kemampuan untuk memahami dan menikmati musik


seringkali terkait dengan fungsi otak kanan.

Pemrosesan Paralel: Otak kanan memiliki kecenderungan untuk


melakukan pemrosesan secara paralel, memproses banyak informasi
secara bersamaan.

2. Otak Kiri:

Pemrosesan Linguistik dan Logika: Otak kiri dikenal sebagai pusat


pemrosesan bahasa, termasuk pemahaman tata bahasa, kosa kata, dan
sintaksis. Ini juga terlibat dalam pemikiran logis dan analitis.

Kemampuan Berbicara dan Menulis: Otak kiri mendominasi kemampuan


berbicara dan menulis, serta kemampuan untuk memahami dan
menghasilkan kata-kata.

Pemikiran Analitis dan Rencana: Otak kiri mendukung kemampuan


analitis, pemecahan masalah, dan perencanaan. Ini mencakup kemampuan
untuk merinci langkah-langkah dan merancang rencana.

8
Kontrol Motorik Sisi Kanan Tubuh: Otak kiri mengendalikan gerakan
motorik di sisi kanan tubuh, dan sebaliknya.

Pemrosesan Seri: Otak kiri lebih cenderung melakukan pemrosesan secara


berurutan, mengatasi satu tugas atau informasi pada satu waktu.

Gambar 1. Representasi skematis dari taksonomi tiga strata kecerdasan

B. BAGIAN OTAK DAN FUNGSINYA


Dikutip dari (dr. Rizal Fadli. 2023. halodoc) Secara umum, otak memiliki
tiga bagian utama: otak besar, otak kecil, dan batang otak. Di bawah ini
dijelaskan lengkap mengenai masing-masing bagian otak dan fungsinya.

1. Otak Besar (Cerebrum)

Seperti namanya, cerebrum merupakan bagian terbesar dari otak.


Bagian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu belahan kanan dan belahan
kiri. Sisi kanan bertanggung jawab mengendalikan gerakan tubuh sisi kiri,
dan sisi kiri bertanggung jawab mengendalikan gerakan tubuh sisi kanan.

Otak besar bertanggung jawab untuk banyak proses seperti:

• pengendalian gerak
• Berpikir

9
• Emosi
• Pemecahan masalah
• Pembelajaran

Selain itu, otak besar bertanggung jawab atas kepribadian seseorang. Otak
besar juga memiliki area permukaan luar yang disebut korteks serebral. Di
wilayah ini, sel-sel saraf umumnya membentuk koneksi yang disebut sinapsis,
membentuk sistem saraf yang mengontrol aktivitas di otak.Sedangkan bagian
dalam otak besar berbentuk sel saraf atau mielin yang tertutup. Fungsinya
untuk mengirimkan semua informasi antara otak dan saraf tulang belakang.

2. Otak kecil atau cerebellum

Terletak di ujung bawah otak besar, di sebelah kanan belakang kepala.


Otak kecil mengatur keseimbangan dan gerakan yang dipelajari. Beberapa
penelitian kini menunjukkan bahwa otak kecil juga berperan dalam
pembelajaran dan pengambilan keputusan.

3. Batang Otak atau Brainstem

Bagian otak selanjutnya beserta dengan fungsinya adalah batang otak


yang terdiri atas otak tengah, pons, dan medula oblongata. Semuanya
menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

• Otak tengah. Ia bertanggung jawab atas beberapa fungsi penting seperti


pendengaran dan gerakan. Otak tengah juga membantu merumuskan respons
terhadap perubahan lingkungan, termasuk potensi ancaman.

• Pon. Ini berperan dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk produksi air
mata, berkedip, memfokuskan penglihatan, keseimbangan, dan ekspresi
wajah.

• Medula oblongata. Ia berperan dalam mengatur fungsi biologis yang


penting untuk kelangsungan hidup. Misalnya saja irama jantung, aliran
darah, dan pernapasan

10
C. HUBUNGAN TES IQ DENGAN KECERDASAN DAN BAKAT
Dikutip dari (Rany Novianti. 2022. Scribd) Tes IQ menentukan
kecerdasan seorang anak, bukan tes bakat, sehingga tes IQ tidak dapat
menentukan kemampuan anak dalam bidang apapun.

Misalnya, bakat seni menyangkut persoalan kreativitas (diakui bahwa


buah dari bakat dapat diwujudkan secara optimal, namun juga memerlukan
integrasi yang kuat dengan intelektualitas yang kuat). Misalnya saja anak yang
berbakat musik. Untuk mengembangkan bakat Anda, Anda tidak hanya
membutuhkan kreativitas, kepekaan terhadap ritme dan intonasi, tetapi juga
ingatan dan kecerdasan yang kuat untuk memahami berbagai notasi. Bakat
seni juga membutuhkan visi spasial yang baik. Jelas terlihat bahwa anak-anak
yang tidak memiliki kreativitas dan hanya mengandalkan daya ingat yang kuat
ini tidak mampu mengimprovisasi musik, melainkan hanya menghafalnya.
Contohnya, orang autis dengan savant autisme, orang dengan high-function
autisme, dan orang autis dengan sindrom Asperger dapat memainkan alat
musik dengan baik jika mereka memiliki memori verbal yang baik. Namun,
hal tersebut ada batasnya.

Dalam kasus IQ 136 superior, istilah "superior" mengacu pada tingkat


kecerdasan yang lebih tinggi. Artinya kecerdasannya di atas rata-rata. Anak
yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata tidak bisa disebut anak
berbakat. Karena yang disebut anak berbakat juga harus memiliki kreativitas,
motivasi, dan dedikasi yang tinggi. Beberapa kelompok anak cerdas mungkin
mempunyai IQ tinggi namun kreativitasnya tidak tinggi. Ia adalah penyalin
yang sangat handal dan sangat terbuka dalam mengajar, sehingga ia sangat
mudah diajari dan selalu berprestasi di sekolah.

BAB III PENUTUPAN

11
A. SIMPULAN
Kecerdasan manusia adalah kemampuan mental yang mencakup pemikiran
logis, pemecahan masalah, dan pembelajaran, yang bervariasi pada setiap
orang dan dipengaruhi oleh faktor genetik. Mengukur kecerdasan mencakup
berbagai tes yang mencakup berbagai kemampuan kognitif, dan konsep
“kecerdasan umum” mencerminkan kemampuan mental yang mendasari
berbagai tugas kognitif.

Penelitian tentang hubungan antara otak dan kecerdasan menunjukkan


bahwa volume otak dan hubungan dengan wilayah otak tertentu berhubungan
dengan tingkat kecerdasan. Materi abu-abu dan putih otak juga memainkan
peran penting dalam kecerdasan. Teknik seperti diffusion tensor imaging
(DTI) dan fMRI dapat membantu mengidentifikasi korelasi antara integritas
materi putih dan kecerdasan.

Teori integrasi parietal-frontal (P-FIT) mengidentifikasi wilayah otak,


khususnya wilayah frontal dan parietal, yang mendukung pemrosesan
informasi yang berperan dalam kecerdasan manusia. Memori kerja juga
berhubungan dengan kecerdasan, dan aktivitas otak yang berhubungan dengan
memori kerja, seperti korteks prefrontal dan lobus parietal lateral, juga
berhubungan dengan kecerdasan. Studi struktural otak juga telah
mengidentifikasi wilayah spesifik yang terkait dengan kecerdasan, seperti
korteks prefrontal dorsolateral dan area asosiasi lainnya.Faktor genetik juga
mempengaruhi kecerdasan, seperti polimorfisme genetik yang mempengaruhi
fungsi otak.

Namun, hubungan antara otak dan kecerdasan merupakan topik yang


kompleks dan terus berkembang sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut
untuk pemahaman yang lebih dalam. Secara khusus, integrasi antara jaringan
otak fungsional dan struktural telah menjadi fokus penting dalam memahami
dasar biologis kecerdasan manusia.

12
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, R. H. (2002). Identifikasi Keberbakatan Intelektual Melalui Metode Non-


Tes: Dengan Pendekatan Konsep Keberbakatan Renzulli. Jakarta:
Gramedia.

13
Bouchard T. Genetic influence on human intelligence (Spearman’sg): how much?
Ann Hum Biol. 2009; 36: 527-544.6. Jensen AR. The gFactor. The
Science of Mental Ability. Westport, CONN: Praeger; 1998.

Carroll JB. The higher-stratum structure of cognitive abilities: Currentevidence


supports g and about 10 broad factors. In Nyborg H, ed. TheScientific
Study of General Intelligence: Tribute to Arthur R. Jensen. Amsterdam,
the Netherlands: Pergamon. 2003:5–21.

Carroll JB. Human Cognitive Abilities. A Survey of Factor Analytic


Studies.Cambridge, UK: Cambridge University Press; 1993.

Catani M, Jones DK, Ffytche DH. Perisylvian language networks of thehuman


brain, Ann Neurol. 2005;57:8–16.

Chaerul Rizki Sofia. (2015). Hubungan Otak dan Bakat. Diakses dari
kompasiana.com.

McGilchrist, I. (2009). The Master and His Emissary: The Divided Brain and the
Making of the Western World. Penguin Books.

Taylor, J. B. (2008). My Stroke of Insight: A Brain Scientist's Personal Journey.


Viking.

Ramachandran, V. S., & Blakeslee, S. (1998). Phantoms in the Brain: Probing the
Mysteries of the Human Mind. HarperCollins.

Gignac G, Vernon PA, Wicket JC. Factors influencing the relationshipbetween


brain size and intelligence. In: Nyborg H, ed. The Scientific Study of
General Intelligence. Oxford, UK: Pergamon Press. 2003:93–106.

Gottfredson L. Intelligence: is it the epidemiologists’ elusive “funda-mental


cause” of social class inequalities in health? J Person Soc Psychol.2004;
86: 174–199.

Gray J, Thompson PM. Neurobiology of intelligence: Science and ethics. Nat


Rev. 2004; 5: 471-482.

14
Gray J, Chabris, C, Braver, T. Neural mechanisms of general fluid intelligence.
Nat Neurosci. 2003; 6: 316322.

Hunt EB. Human Intelligence. Cambridge, UK: Cambridge University Press.In


press.

Idris, M. H. (2017). Anak berbakat(Keberbakatan). Jurnal Pendidikan PAUD,


2(1). Diakses 18 Februari 2023, dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
HAMKA.

Jung RE, Haier RJ. The parietofrontal integration theory (P-FIT) of intel-ligence:
Converging neuroimaging evidence. Behav Brain Sci. 2007; 30: 135–187.

Kristiana, F. I. & Widayanti, G. C. (2016). Buku Ajar Psikologi Anak


Berkebutuhan Khusus. Semarang: UNDIP Press.

Lubinski D. Introduction to the special section on cognitive abilities: 100years


after Spearman’s (1904) “General Intelligence, Objectively
Determinedand Measured”. J Person Soc Psychol. 2004; 86: 96–111.

Munawaroh, I. & Haryanto. (2005). Neuroscience Dalam Pembelajaran. Diakses


dari https://media.neliti.com/media/public ations/220057-neuroscience-
dalam- pembelajaran.pdf

Pasiak, Taufik. Unlimited Potency of the Brain. Bandung: Penerbit Mizan, 2009.

Rany Novianti. (2022). Hubungan Antara Kecerdasan dan Bakat. Diakses dari
https://www.scribd.com/document/550533824/Hubungan-
AntaraKecerdasan-dan-Bakat.

Schmidt F, Hunter J. General mental ability in the world of work: occupa-tional


attainment and job performance. J Person Soc Psychol. 2004; 86: 162–
173.

Sternberg R. The Triarchic Mind. London, UK: Penguin Books; 1988

Spearman C. General intelligence objectively determined and measured. Am J


Psychol. 1904; 15: 201293.

15
Van der Maas H, Dolan CV, Grasman RPPP, Wicherts JM, Huizengan HM,
Raijmakers MEJ. A dynamical model of general intelligence: The
positivemanifold of intelligence by mutualism. Psychol Rev. 2007; 113:
842−861.

Widiasarana Indonesia Departemen P dan K. (2003). Kurikulum Pendidikan


Dasar: Landasan Program dan Pengembangan, Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

16

Anda mungkin juga menyukai