Anda di halaman 1dari 37

Kode/ Nama Rumpun Ilmu *: 370/ Ilmu Keperawatan dan kebidanan

LAPORAN HASIL
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Ibm UPAYA PENCEGAHAN PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK MELALUI


MEDIA EDUKASI VIDEO DAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI TK
DAYYINAH KIDS

TIM PENGUSUL

Ns. IKA PERMANASARI, M.Kep (Ketua) NIDN: 1002118803


EVA MAYASARI, SKM, M.Kes (Anggota 1) NIDN: 1026028601
Ns. FITRA MAYENTI, M.Kep (Anggota 2) NIDN: 1019118302

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


AL INSYIRAH PEKANBARU
MARET 2020
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul IbM : Upaya pencegahan pelecehans eksual pada


anak melalui media edukasi video dan ular
tangga di TK Daiyyinah Kids
2. Mitra Program IbM : TK Daiyyinah Kids
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama Lengkap : Ns. Ika Permanasari, M.Kep
b. NIDN : 1002118803
c. Jabatan/golongan : Asisten Ahli
d. Program Studi : Keperawatan
e. Perguruan Tinggi : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru
f. Bidang Keahlian : Keperawatan Anak
g. Alamat Kantor/E-mail : Jl. Parit Indah No. 38
Pekanbaru – Riau
stikesalinsyirah@yahoo.com
4. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah anggota : Dosen 2 (dua) orang
b. Nama anggota I/Bidang Keahlian : Eva Mayasari, M.Kes/ Kesehatan Masyarakat
c. Nama anggota II/Bidang Keahlian : Ns. Fitra Mayenti, M.Kep/ Keperawatan
d. Mahasiswa yang terlibat : 2 (dua) orang
5. Lokasi kegiatan/Mitra (1), (2) dan (3)
a. Wilayah mitra (Desa/Kecamatan) : Bukit Raya
b. Kabupaten/Kota : Pekanbaru
c. Provinsi : Riau
6. Luaran yang dihasilkan : Metode dan Jasa
7. Jangka waktu pelaksanaan : 6 (Enam) bulan
8. Biaya total : Rp. 600.000,-

Mengetahui, Pekanbaru, 10 Maret 2020


Ketua STIKes Ketua Tim Pengusul

Dr. Ns. Hj. RIfa Yanti, S.Kep., M.Biomed Ns. Ika Permanasari, M.Kep
NIDN. 1015107503 NIDN. 1002118803

Mengetahui
Ketua LPPM

Rifa Rahmi, SST, M.Kes


NIDN. 1010058802

ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Pengabdian kepada masyarakat :


2. Tim Pelaksana

No Nama Jabatan Bidan Program Alokasi Waktu


Keahlian Studi (jam/minggu)
1 Ns. Ika Permanasari, M.Kep Ketua Keperawatan Keperawatan 14 jam/minggu
Anak
2 Eva Mayasari, M.Kes Anggota I Promosi Kesehatan 14 jam/ minggu
Kesehatan Masyarakat
3 Ns. FItra Mayenti, M.Kep Anggota 2 Manajemen Keperawatan 14 jam/minggu
Keperawatan

3. Objek (mitra) Pengabdian kepada Masyarakat:


4. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan : Januari tahun 2019
Berakhir : bulan : Juli tahun 2019

5. Usulan Biaya : LPPM STIKes Al-Insyirah Pekanbaru


Anggaran dana yang diusulkan selama satu semester pelaksanaan : Rp. 1.500.00-,-
6. Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat: TK Dayyinah Kids
7. Mitra yang terlibat (uraikan apa kontribusinya) :
Intansi yang terlibat dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah TK Dayyinah Kids
Sebagai tempat pelaksanaan pengabdian masyarakat.
8. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan:
Peserta didik di TK Dayyinah Kids masih belum mengetahui tentang pencegahan
pelecehan seksual, sehingga melalui kegatan pengabdian kepada masayrakat ini adalah
adanya perubahan pengetahuan dari anak agar lebih mampu memahami tentang cara
pencegahan pelecehan seksual melalui edukasi audiovisual dan permainan ular tangga
9. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran (uraikan tidak lebih dari 50 kata, tekankan
pada manfaat yang diperoleh):
Pengabdian kepada masyarakat ini berkontribusi pada bidang kesehatan khususnya pada
bidang promosi kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan anak dalam mencegah
tindakan pelecehan seksual melalui media audiovisual dan permainan ular tangga
10. Rencana luaran berupa jasa, sistem, produk/barang, paten, atau luaran lainnya yang
ditargetkan: Rencana luaran yang ditargetkan adalah media edukasi ular tangga dan
publikasi jurnal

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
IDENTITIAS DIRI DAN URAIAN UMU………………………………………………...…iii
DAFTAR ISI iv
RINGKASAN v
A .BAB 1. Pendahuluan 1
B. BAB 2. Landasan Teori 2
C. BAB 3. Solusi dan Target 10
D. BAB 4. Metode Pelaksanaan ....………………………………………………………......11
E. BAB 4. Kelayakan Tim Pelaksana 11
F. BAB 5. Biaya dan Jadwal Pelaksanaan..............................................................................13
REFERENSI …………………………………………………………………………………15
LAMPIRAN

iv
RINGKASAN

Jumlah korban kekerasan terhadap anak dalam bentuk kekerasan seksual meningkat setiap
tahunnya. Pendidikan seks pada anak dapat mencegah agar anak tidak menjadi korban
pelecehan seksual. Salah satu upaya uang dapat dilakukan dalam meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan anak dalam mencegah tindakan kekerasan seksual melalui pendidikan
kesehatan berbasis video dan permainan ular tangga.

Pada survey awal kami dengan melakukan interview awal kepada guru dan orang tua dan
ditemukan bahwa belum terpaparnya anak TK dengan cara mencegah pelecehan seksual pada
anak. Oleh karena itu penting dilakukan pendampingan dalam upaya meningkatkan
pemahaman anak TK dalam mencegah pelecehan seksual. Kegiatan pendampingan
pendidikan kesehatan dilakukan selama sekali kunjungan dengan melihat video dan bermain
ular tangga dengan tema pencegahan pelecehan seksual dengan mendekatan prinsip
underwear roles.

Pengetahuan tentang seks pada anak-anak dapat mencegah terjadinya penyimpangan seksual
pada anak, hal ini dikarenakan mereka diajarkan tentang peran jenis kelamin, bagaimana
bersikap sebagai anak laki-laki atau pun perempuan dan bagaimana bergaul dengan lawan
jenisnya. Pendidikan seks pada anak juga dapat mencegah agar anak tidak menjadi korban
pelecehan seksual, dengan dibekali pengetahuan tentang seks, mereka menjadi mengerti
perilaku mana yang tergolong pelecehan seksual. Idealnya, pendidikan seks pada anak-anak
dapat diberikan sejak usia dini. Hasil pelaksanaan kegiatan didapatkan pemahaman peserta
sebelum penyuluhan 60% setelah dilakukan penyuluhan, nonton video dan game terjadi
peningkatan pengetahuan peserta menjadi 85% dan setelah dilakukan role play peserta
mampu mempraktekkan cara pencegahan pelecehan seksual 90%.

Kata Kunci : Pelecehan, seksual, anak, ular tangga, video

v
vi
BAB 1. PENDAHULUAN
a. Analisis Situasi
Fenomena pelecehan seksual pada anak bagai gunung es yang pada penampakannya
hanya sedikit kasus yang terjadi, namun pada kenyatannya banyak sekali terjadi kasus
pelecehan seksual yang tidak terekspos bahkan ditutup-tutupi dan jumlahnya meningkat
setiap tahunnya. Pelecehan seksual pada anak telah menjadi perhatian khusus dunia,
dimana pemberantasan segala bentuk kekerasan pada anak telah menjadi salah satu target
tujuan pengembangan berkelanjutan (sustainable development golas) tahun 2015 (UN,
2015)

Kekerasan seksual pada anak mempunyai dampak yang besar dalam keberlangsungan
kehidupan anak. Kekerasan seksual tersebut dapat mengakibatkan kecemasan, perilaku
agresif, paranoid, gangguan stres pasca trauma, depresi, meningkatkan percobaan bunuh
diri, gangguan disasosiatif, rendahnya penghargaan diri, penyalahgunaan obat, kerusakan
dan kesakitan pada organ kelamin, perilaku seksual menyimpang, ketakutan pada
seseorang atau tempat, gangguan tidur, agresif, menarik diri, somatisasi serta
menurunnya prestasi di sekolah

Pendidikan kesehatan tentang seks dan cara pencegahan tindakan pelecehan seksual
dapan mencegah agar anak tindak menjadi korban pelecehan seksual. Pengetahuan
tentang seks pada anak-anak dapat mencegah terjadinya penyimpangan seksual pada
anak, hal ini dikarenakan mereka diajarkan tentang peran jenis kelamin, bagaimana
bersikap sebagai anak laki-laki atau pun perempuan dan bagaimana bergaul dengan
lawan jenisnya. Pendidikan seks pada anak juga dapat mencegah agar anak tidak menjadi
korban pelecehan seksual, dengan dibekali pengetahuan tentang seks, mereka menjadi
mengerti perilaku mana yang tergolong pelecehan seksual. Idealnya, pendidikan seks
pada anak-anak diberikan kali pertama oleh orangtua dirumah atau lingkup keluarga.
Akan tetapi, tidak semua orangtua mau bersikap secara terbuka terhadap anak dalam
membicarakan permasalahan seksual (Zhang et al., 2013).

1
b. Permasalahan Mitra
Berdasarkan pertimbangan tersebut, TIM dosen pengusul IbM menawarkan solusi
terhadap permasalahan-permasalahan tersebut melalui kegiatan pendidikan kesehatan
melalui media edukasi dan permainan ular tangga bagi anak usia dini. Pendampingan
dalam kegiatan IbM ini direncanakan tuntas dalam waktu satu kali pertemuan.

Dalam kegiatan pengabdian ini, yang menjadi persoalan adalah kurangnya pemahaman
anak terkait seksualitas dan pencegahan terhadap tindakan kekerasan seksual. Oleh
karena itu , tim menawarkan solusi untuk melakukan pendidikan kesehatan terkait
seksualitas dan pencegahan tidakan pelecehan seksual melalui media video dan
permainan ular tangga untuk anak usia dini. Penggalian informasi awal melalui
komunikasi mengenai kebutuhan mitra terhadap peningkatan kemampuan dalam
pengenalaran seksualitas pada anak usia dini, selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan
survey lapangan dan penandatanganan kerjasama kegiatan IbM.

BAB 2. LANDASAN TEORI


a. Anak Usia Prasekolah
Anak pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun serta biasanya sudah mulai
mengikuti program preschool (Dewi, Oktiawati, & Saputri, 2015). Freud
menggambarakan perkembangan psikoseksual anak usia prasekolah (3-6 tahun) berada
pada fase falik. Pada fase ini superegoanak telah berkembang dan zona kepuasan anak
bergesar pada area genitalia (Hockenberry & Wilson, 2013)

b. Pelecehan Seksual
Menurut Supardi & Sadarjoen dalam (Humaira & Diesmy, 2015) menyatakan bahwa
kekerasan seksual adalah setiap bentuk perilaku yang memiliki muatan yang dilakukan
seseorang atau sejumlah orang, namun tidak disukai dan tidak diharapkan oleh orang
yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan akibat negatif seperti rasa malu,
tersinggung, terhina, marah, kehilangan harga diri, kehilangan kesucian, dan sebagainya
pada orang yang menjadi korban.

Paul (2008) menyatakan bahwa pelecehan seksual terhadap anak-anak jauh lebih sulit
didiagnosa ketika pelecehan tersebut sedang berlangsung, karena mulai dari 20 hingga 35

2
persen anak-anak yang menjadi korban tidak menunjukkan gejala-gejala bahwa mereka
baru saja mengalami pelecehan. Pelecehan seksual pada anak dapat terjadi pada anak
laki-laki maupun perempua, meskipun pada umumnya sering menimpa pada anak
perempuan.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat menarik kesimpulan bahwa pelecehan
seksual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang tanpa adanya persetujuan dengan
pihak yang terkait dan akan menimbulkan dampak negatif bagi korban pelecehan seksual

Kekersan seksual pad aanak dapat terjadi dalam berbagai bentuk yaitu (Lee, 2008):
1. Eksploitasi seksual baik secara foto, video atau webcam
2. Tindakan mendorong atau memaksa anak untuk melakukan segala bentuk
aktivitas seksual termasuk mastrubasi ataupun striping dan prositusi
3. Tidak dapat melakukan langkah-langkah untuk melakukan pencegehan anak
menjadi korban pelecehan seksual
4. Stimulasi genital atau oral
5. Pemerkosaan
6. Kegiatan yang menjurus pornografi
7. Perbuatan dan perlakukan cabul dan persetubuhan pada anak-anak yang
dilakukan oleh orang lain dengan tanpa tanggung jawab
8. Pelecehan seksual baik secara fisik maupun non fisik

Tanda dan gejala anak mengalami kekerasan seksual (Lee, 2008):


1. Tanda fisik anak yang mengalami pelecehan seksual
a. Noda darah dalam pakain dalan bukan karena menstruasi
b. Kesulitan pergi ke toilet dan menunjukan kesulitan ketika perlu buang air
kecil atau buang air besar
c. Sering mengalmi infeksi pada area genitaslia
d. Memar atau lecet yang tidak disengaja khususnya area sekitar genitalia
e. Keputihan

2. Tanda perilaku dan emosi anak yang mengalami pelecehan seksual


a. Tampak depresi dan tertekan

3
b. Menarik diri dari orang lain
c. Mencoba memberi petunjuk tentang apa yang terjadi
d. Kehilangan minat dan kinerja buruk di sekolah
e. Melukis atau menggambar gambar yang bersifat seksual
f. Menunjukan rasa tidak nyaman
g. Mengeksperesikan rasa takut yang tidak terduga pada orang-orang tertentu
h. Menggunakan perilaku dan bahasa seksual yang tidak sesuai dengan usia anak

c. Pendidikan Seksualitas
Pendidikan seks didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebagai:
mengintegrasikan aspek fisik, emosional, intelektual, dan aspek sosial dari mahkluk
seksual, dengan cara yang positif memperkaya dan meningkatkan kepribadian,
komunikasi, dan cinta. Setiap orang berhak menerima informasi seksual dan
mempertimbangkan untuk menerima hubungan seksual untuk kesenangan dan juga
prokreasi (WHO 1975) dalam Naz (2014)

Dewi (2017) menyatakan bahwa pendidikan seks merupakan proses yang berjalan
seiring waktu, seiring perubahan dan perkembangan anak. Karena itu pendidikan seks
tidak hanya diberikan pada waktu khusus atau sekali saja. Informasi harus diberikan
secara bertahap sesuai dengan tahapan perkembangan dan tingkat kematangan anak.

Ada beberapa alasan dan tujuan mengapa pendidikan seks penting diberikan kepada
anak sejak usia dini (Choirudin: 2008), yaitu:
1. Memberikan pelajaran tentang peran jenis kelamin terutama tentang topik biologis
seperti alat kelamin, kehamilan, haid, pubertas, dll
2. Memberikan pemahaman tentang bagaimana sikap dan cara bergaul dengan lawan
jenis
3. Mencegah terjadinya penyimpangan seksual
4. Mampu membedakan mana bentuk pelecehan atau kekerasan seksual dan mana
yang bukan
5. Mencegah agar anak tidak menjadi korban atau–bahkan pelaku–pelecehan atau
kekerasan seksual
6. Menumbuhkan sikap berani untuk melapor apabila terjadi atau menjadi korban
kekerasan seksual

4
Adanya banyak kasus kekerasan seksual pada anak. Maka dari itu sangat di butuhkan
sekali gagasan untuk pengupayaan pencegahan kekerasan seksual pada anak. Terdapat
beberapa penanggulangan sebagai upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak,
diantaranya:
1. Program pengajaran personal safe sebagai upaya pencegahan kekerasan seksual
pada anak ( Andiani & Nahdliyah, 2018)
Pertama Recognize, yakni kemampuan anak mengenali ciri-ciri orang yang
berpotensi melakukan kekerasan seksual (predator). Pada komponen recognize ini,
anak diajari untuk mengenali bagian-bagian tubuh pribadi yang tidak boleh
disentuh sembarang orang, dan bagaimana mengatakan tidak saat orang lain
melakukan sentuhan tidak aman (unsafe touch), menyuruh membuka baju atau
memperlihatkan bagian tubuh pribadi, menyuruh anak melihat bagian tubuh
pribadi sang pelaku dan memperlihatkan konten seksual. Anak diberikan kesadaran
atas hak-hak pribadi terhadap tubuhnya, serta bagaimana mereka boleh
menentukan siapa yang boleh dan tidak boleh menyentuh bagian tubuhnya,
terutama yang sensitive atau yang sangat pribadi. Dengan demikian anak
diharapkan dapat membedakan pelaku tindakan kekerasan seksual daripada orang
lainnya yang berkomunikasi atau melakukan kontak fisik dengannya.

Kedua Resist, yakni kemampuan anak bertahan dari perlakuan atau tindakan
kekerasan seksual, misalnya berteriak minta tolong, memberitahu orang lain bahwa
orang yang menggandengnya bukanlah ayah atau ibunya, dan sebagainya. Pada
komponen resist ini anak diajari untuk mengidentifikasi sejumlah tindakan yang
dapat ia lakukan ketika berhadapan dengan pelaku kekerasan seksual atau ketika
berada dalam situasi yang memungkinkan terjadinya tindakan kekerasan seksual.
Anak diajari untuk dapat mengabaikan rayuan dan bujukan dari orang yang
berpotensi melakukan kekerasan seksual, mengatakan “Tidak!”
2. Program underwear role dari The National Society for the Prevention of Cruelty to
Children (NSPCC)
Program underwear rules adalah panduan sederhana untuk menjelaskan
pendidikan seks kepada anak bahwa tubuh anak adalah milik anak, anak memiliki
hak untuk mengatakan tidak kepada orang yang mencoba untuk menyentuh
mereka, dan bagaimana bereaksi untuk mencari bantuan. Program

5
underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh
oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear)
anak dan anak tidak boleh menyentuh bagian tubuh orang lain yang ditutupi oleh
pakaian dalam. Hal ini juga membantu menjelaskan kepada anak-anak bahwa
tubuh mereka adalah milik mereka,bahwa ada rahasia yang baik dan buruk dan
sentuhan yang baik dan buruk

Program underwear rules ini menggunakan istilah yang mudah diingat oleh
orangtua yaitu, “PANTS” (celana dalam) yang diantaranya (NSPCC, 2014):
a. Private are private (pribadi adalah pribadi) Setiap apapun yang ditutupi oleh
pakaian dalam tidak boleh ada yang melihat ataupun menyetuh bagian tubuh
anak mereka. Jikaada yang mencoba, anak harus mengatakan “TIDAK”.
Dalam beberapa situasi, orang-orang terdekat seperti anggota keluarga inti,
dokter, atau perawat mungkin bisa menyentuh bagian tubuh pribadi ini. Oleh
karena itu orangtua dapat memberikan penjelasan pada anak orang-orang
tertentu dapat menyentuh bagian tubuh tersebut namun harus memiliki alasan
yang cukup kuat (sakit).
b. Always remember your body belongs to you (Selalu ingat tubuhmu hanya
milikmu) Anak harus mengetahui tubuh mereka adalah milik mereka dan tidak
orang lain yang memiliki hak untuk anak melakukan sesuatu dengan tubuh
mereka yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Jika ada yang mencoba,
anak Anda harus memberitahu orang dewasa yang terpercaya
c. No Means No (tidak berarti tidak) Anak memiliki hak untuk mengatakan
'tidak', bahkan untuk anggota keluarga atauseseorang yang mereka cintai. Hal
ini menunjukkan anak sudah dapatmengendalikan tubuh anak dan orangtua
harus menghormati pilihan anak. Ada saat-saat tertentu orangtua dapat
menolak anak misalnya ketika menyebrang jalan dan ketika sakit. Hal ini
dapat dijelaskan oleh orangtua, mereka dapat mengambil sikap dalam keadaan
tertentu.
d. Talk about secret that upset you (Tanyakan rahasia yang membuat anak
gelisah) Membantu anak merasa percaya diri ketika berbicara tentang rahasia
yang membuat anak khawatir mendapatkan masalah. Jelaskan kepada anak
perbedaan rahasia yang baik dan rahasia yang buruk. Beberapa rahasia seperti

6
pesta kejutan merupakan rahasia yang baik. Seharusnya orangtua tidak pernah
membuat anak memiliki rahasia yang membuat anak khawatir dan ketakutan.
Rahasia seringkali menjadi senjata yang ampuh bagi para pelaku pelecehan
seksual agar perbuatanya tidak diketahui oleh banyak orang. Oleh karena itu,
orangtua dapat memberikan suatu janji kecil “ini rahasia kecil kami” agar anak
dapat memberi tahu rahasia yang membuat anak khawatir.Bantulah anak agar
merasa tenang dan percaya diri ketika ingin berbagi rahasia.

e. Speak Up, Someone Can Help (Bicaralah, seseorang akan membantu) Jika
anak Anda merasa sedih cemas atau takut, anak dapat berbicara dengan orang
dewasa yang mereka percaya. Orang ini akan mendengarkan dan dapat
membantu menghentikan apa pun yang membuat mereka marah. Ingatkan
anak bahwa apa punmasalahnya,hal itu bukan kesalahan mereka dan mereka
tidak akan mendapatkan kesulitan. Seorang dewasa dipercaya tidak harus
menjadi anggota keluarga. Hal ini dapat guru, kakak atau adik atau orangtua
teman
d. Metode Pemberian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang terencana untuk merubah perilaku
individu kelompok, keluarga dan masyarakat dan dalam pelaksanaanya melibatkan
pemahaman yang mendalam (Maulana, 2009). Terdapat banyak metode yang dapat
digunakan dalam pemberian pendidikan kesehatan. Berikut adalah beberapa jenisnya
(Gilbert, G, Sawyer, & McNeill, 2011):

1. Audiovisual
Media video dapat digolongkan kedalam jenis media audio visual yaitu media yang
mempunyai suara, ada gerakan dan bentuk objeknya dapat dilihat, media ini paling
lengkap. Informasi yang disajikan melalui media ini berbentuk dokumen yang hidup,
dapat dilihat dilayar monitor atau ketika di proyeksikan kelayar lebar melalui
projector dapat didengar suaranya dan dapat dilihat gerakannya.

Video adalah gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan
melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu
hidup. Media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan hiburan, dokumentasi dan
pendidikan. Video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan

7
konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau
memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.

Menurut Dwyer, video mampu merebut 94% saluran masuknya pesan atau informasi
kedalam jiwa manusia melalui mata dan telinga serta mampu untuk membuat orang
pada umumnya mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dengar dari tayangan
program. Pesan yang disampaikan melalui media video dapat mempengaruhi emosi
yang kuat dan juga dapat mencapai hasil cepat yang tidak dimiliki oleh media lain.
a. Keuntungan Media Video
1) Dapat diberikan secara variatif
2) Dapat meningkatkan fokus perhatian peserta
3) Dapat digunakan untuk memperkenalkan dan memperkuat topic
4) Dapat menjadi cara yang tidak mengancam untuk memperkenalkan masalah
5) Dapat memberikan informasi untuk diskusi
6) Seringkali relatif murah dan mudah digunakan
b. Kelemahan dari media audiovisual
1) Tidak dapat diprediksi hasilnya
2) Membutuhkan peralatan yang mungkin mahal
3) Dapat menciptakan situasi di mana beberpa peserta mungkin tidak mau
berpartisipasi dan kemungkinan peserta dapat melakukan aktivitas lain
4) Dapan menimbulkan terlalu banyak isu untuk fokus diskusi

c. Cara agar media audiviusal penggunaanya efektif


1) Sebelum dimulainya pemutaran audiovisual, perkenalkan kontennya dan
klarifikasi tujuan dari metode ini. Peserta diminta untuk mencari informasi
penting dari pemutaran video agar peserta dapat mempertahankan fokusnya.
2) Kontrak waktu
3) Menerangkan kredibilitas dari video yang tayangkan
4) Peralatan untuk penanyangan asudiovisual dipastikan bekerja dengan baik
seperti proyeksi layar dan volume suara
5) Berikan penutup pada metode audiovisual dengan mendiskusikan atau
merangkup informasi penting
2. Permainan Edukasi

8
Permainan edukasi merupakan aktivitas yang menggunakan unsurkesenangan dan
kompetisi. Perbedaan permainan edukasi dengan permainan lainnya adalah fokus dan
tujuan jelas saat melakukan permainan. Setiap orang dapat membuat sendiri
permainan dan peraturan dalam sebuah permainan
1. Keuntungan dari permainan edukasi
1) Melibatkan peran aktif dari peserta
2) Menciptakan kompetisi yang membuat peserta semakin termotivasi
3) Menciptkan kesempatan pengulangan inforasi yang penting
4) Dapat mendorong dan menambah kerjasama tim
2. Kelemahan dari permainan edukasi
1) Peserta harus paham dengan peraturan permainan
2) Peserta yang hanya mengetahuai sedikit infromasi akan merasa malu
3) Dapat menyebabkan tekanan karena keinginan untuk menang
4) Dapat menganggu yang lain jika antuisme tinggi dan tidak dapat dikontrol
5) Tujuan tidak tercapai jika peserta hanya fokus dengan permainan tanpa
memperhatikan informasi kesehatan yang didapat
3. Cara agar permainan edukatif menjadi efektif
1) Cari permainan yang sesuai dengan karakteristik peserta
2) Berikan penjelasan mengenai permainan dan pastikan peserta mengerti
3) Berikan penjelasan mengenai peraturan dalam bermains ecara jelas. Jika perlu
diberikan contoh terlebih dahulu
4) Fasilitator harus bersikap netral
5) Dalam pemberian hadiah, jangan hanya diberikan kepada pemenang saja. Beri
semua peserta hadiah dan untuk pemenang diberikan ekstra hadiah
6) Untuk menstabilkan atusiame, berikan kontrak waktu dalam bermain.
Sebaikny jangan lebih dari 30 menit dan sudah termasuk dalam penjelasan
dalam permainan

e. Permainan Ular Tangga


(Anjani, 2012) menerangkan bahwa permaina ular tangga adalah sebuah permainan
papan yang diperuntukan untuk anak-anak dan dimainakan oleh dua orang atau lebih.
Pada permainan ular tangga terdapat kotak-kotak kecil dan dalam beberapa kasus ada
sejumlah tangga dan ular yang saling berhubungan antara satu kotak dengankotak

9
lain. Permainan ini dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan semua tingkatan
kelas, siswa hanya menjawab pertanyaan melalui permainan ular tangga
1. Keunggulan permaian ular tangga
a. Media permainan ular tangga dapat dipergunakan di dalam kegiatan belajar
mengajar karena kegiatan ini menyenangkan sehingga anak tertarik untu
belajar sambil bermain.
b. Anak dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran secara langsung
c. Media permainan ular tangga dapat dipergunakan untuk membantu
semua
d. Aspek perkembangan anak salah satu mengembangkan kecerdasan logika
e. Media permainan ular tangga dapat merangsang anak belajar memecahkan
masalah sederhana tanpa disadari oleh anak.
f. Penggunaan media permainan ular tangga dapat dilakukan baik di dalam
kelas maupun di luar kelas.
g. Anak dapat belajar bekerjasama dan menunggu giliran
h. Belajar memecahkan masalah
2. Kelemahan Permainan Ular Tangga
a. Penggunaan media permainan ular tangga memerlukan banyak waktu untuk
menjelaskan kepada anak
b. Permainan ular tangga tidak dapat mengembangkan semua materi
pembelajaran
c. Kurangnya pemahaman aturan permainan oleh anak dapat menimbulkan
kericuhan.
d. Bagi anak yang tidak menguasai materi dengan baik akan mengalami kesulitan
dalam bermain

BAB 3. SOLUSI DAN TARGET LUARAN


a. Solusi yang ditawarkan
Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada mitra maka tim dosen pengusul IbM
menawarkan solusi terhadap permasalahan-permasalahan tersebut melalui kegiatan
pendampingan berupa pendidikan kesehatan terkait pencegahan pelecehan seksual
melalui media video dan permainan ular tangga. Pendampingan dalam kegiatan IbM ini
direncanakan tuntas dalam waktu satu kali pertemuan

10
b. Target Luaran
Luaran yang ditargetkan dari kegiatan penyuluhan ini adalah meningkatan pengetahuan
dan ketrampilan anak dalam mengenal anggota tubuh dan pencegahan pelecehan seksual
No Jenis Luaran Indikator Capaian
1 Publikasi ilmiah di jurnal Draft

BAB 4. METODE PELAKSANAAN


a. Metode Pendekatan yang ditawarkan
Program pendampingan ini, akan dilaksanakan di TK Daiyyinah di kelurahan
tangkerang utara. Alasan awal dilakukan pengabdian masyarakat di TK ini
dikarenakan pada survey awal kami dengan melakukan interview awal kepada guru
dan orang tua dan ditemukan bahwa belum terpaparnya anak TK dengan cara
mencegah pelecehan seksual pada anak.
Program pengabdian ini diarahkan untuk membantu tenaga pendidik dan orang tua
dalam meberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan seksual secara dini pada
anak-anak dengan benar.
b. Pelaksanaan Kegiatan
1. Perizinan
Tim IbM mengirimkan surat permohonan pengabdian masyarakat yang ditujukan
kepada kepala taman kanak-kanak TK Alifa Kids Simpang Tiga Pekanbaru.
Perizinan dilakukan melalui kepala TK Alifa Kids Simpang Tiga Pekanbaru, dan
yang bertanggung jawab dengan kegiatan pengabdian masyarakat tentang upaya
pencegahan pelecehans seksual pada anak melalui media edukasi video dan ular.
tangga
2. Persiapan Kegiatan
Persiapan kegiatan IbM dengan cara memastikan tempat dan waktu pelaksanaan
pengabdian masyarakat, menetapkan sasaran dan jumlah peserta. Menyiapkan alat
yang digunakan dalam kegiatan IbM seperti: berita acara dan absensi, ular tangga
raksasa, video, infokus dan laptop
3. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan IbM dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 19 Desember 2019, di TK
Alifa Kids Simpang Tiga Pekanbaru dengan jumlah peserta 16 orang dan wali
kelas 4 orang. Metode pelaksanaan kegiatan dengan cara: memberikan materi, role

11
play, nonton video dan game. Adapun urutan pelaksanaan kegiatan dilakukan
dalam bentuk:
a. Melakukan survey awal terkait pemahaman anak tentang pencegahan pelecehan
seksual
b. Melakukan pendampingan pencegehan pelecehan seksual melalui pendidikan
kesehatan dengan media edukasi audiovisual dan permainan ular tangga kepada
anak-anak
c. Melakukan pendampingan kepada anak agar dapat berperan aktif selama proses
pendidikan kesehatan
d. Melakukan evaluasi pemahanan anak terkait pencegahan pelecehan seksual
4. Evaluasi Kegiatan
Hasil pelaksanaan IbM didapatkan :
a. Pemahaman peserta sebelum penyuluhan 60% setelah dilakukan penyuluhan,
nonton video dan game terjadi peningkatan pengetahuan peserta menjadi 85%
b. Setelah dilakukan role play peserta mampu mempraktekkan cara pencegahan
pelecehan seksual 90%

BAB 5. KELAYAKAN TIM PELAKSANA


Selama ini LPPM STIKes Al-Isnyira cukup berperan penting dalam kegiatan pengabdian
kepada masyarakat (PPM) yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa di STIKes. Semua
kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan dosen dan mahasiswa
STIKes Al-Insyirah dilakukan dalam koordinasi LPPM. LPPM berperan mulai dari
pendanaan sampai mencari dan memberi informasi tentang adanya peluang penelitian PPM
baik dari DIKTI maupun L2DIKTI atau lainnya kepada para dosen. Upaya peningkatan
kemampuan dosen dalam membuat proposal dan laporan penelitian PPM juga dilakukan oleh
LPPM melalui berbagai kegiatan workshop.

Persoalan mitra IbM yang dirumuskan bersama-sama dengan tim IbM seperti yang telah
disebutkan dalam analisis masih kurangnya pemahaman anak dalam melakukan tindakan

12
pencegahan pelecehan seksual. Salah satu harapan yang ingin dicapai tersebut dapat
terlaksana serta anak mampu memahami pencegahan pelecehan seksual. Keahlian Tim yang
diperlukan antara lain : bidang Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat. Dalam
kegiatan IbM ini juga akan melibatkan mahasiw
Anggota tim IbM adalah sebagai berikut :

No Nama dan gelar Jabatan Bidang Keahlian Urain Tugas


akademik
1. Bertanggungjawab secara
keseluuruhan kegiatan
pengabdian demi
keberhasilan pengabdian
2. Mengkoordinasikan tim
pengabdi dalam pelaksanaan
pengabdian
Ns. Ika Permansari, 3. Melakukan perizinan
1. Ketua Keperawatan Anak
M.Kep pengabdian
4. Bersama anggota menyusun
materi pengabdian
5. Bersama anggota
melaksanakan pengabdian
6. Bersama anggota menyusun
laporan dan luaran
pengabdian
1. Melakukan koordinasi
dengan ketua merancang
pelaksanaan pengabdian
2. Bersama ketua menyusun
Eva Mayasari, M.Kes Kesehatan
2. Anggota 1 materi pengabdian
Masyarakat
3. Bersama ketua
melaksanakan pengabdian
4. Bersama ketua menyusun
laporan/ luaran pengabdian
1. Melakukan koordinasi
dengan ketua merancang
pelaksanaan pengabdian
2. Bersama ketua menyusun
Ns. Fitra Mayenti, Manajemen
3 Anggota 2 materi pengabdian
M.Kep Keperawatan
3. Bersama ketua
melaksanakan pengabdian
4. Bersama ketua menyusun
laporan/ luaran pengabdian

13
BAB 6. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1. Anggaran Biaya
No Komponen Biaya yang diusulkan (Rp)
1 Honorarium untuk pelaksana, petugas laboratorium, 150.000
pengumpul data, pengolah data, penganalisis data, honor
operator, dan honor pembuat
sistem (maksimum 20% dan dibayarkan sesuai ketentuan)
2 Pembelian bahan habis pakai untuk ATK, fotocopy, surat 300.000
menyurat, penyusunan laporan, cetak, penjilidan laporan,
publikasi, pulsa, internet, bahan laboratorium, langganan
jurnal
3 Perjalanan untuk biaya survey/sampling data, 150.000
seminar/workshop DN-LN, biaya akomodasi-konsumsi,
periem/lumpsum, transport (maksimum 40%)
Total 600.000

2. Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Survey awal
2 Pelaksanaan pendampingan
3 Evaluasi pelaksanaan kegiatan

14
Referensi

Anjani, P. C. (2012). Media pembelajaran permainan ular tangga. Retrieved from


http://pracitra.blogspot.com/2012/11/media-pembelajaran-permainan-ular-tangga.html

Dewi, R. ., Oktiawati, A., & Saputri, L. D. (2015). Teori dan konsep tumbuh kembang bayi,
toddler, anak dan usia remaja. Yogyakarta: Yuha Medika.

Gilbert, G, G., Sawyer, R. ., & McNeill. (2011). Health education: Strategies for school and
community health (3rd ed.). London: Jones and Bartlett Publishers.

Hockenberry, M. J., & Wilson, D. (2013). Wong’s essentials of pediatric nursing (9th ed.).
St. Louis, Missouri: Elsevier Mosby.

Humaira, B., & Diesmy. (2015). Kekerasan seksual pada anak: Telaah relasi pelaku korban
dan kerentanan pada anak. Jurnal Psikologi Islam (JPI), 12(2), 5–10.

Lee, A. (2008). How to keep your child safe: A parent’s guide to protecting their children.
United Kingdom: How to books Ltd.

Maulana, H. D. . (2009). Promosi kesehtan reproduksi remaja. Jakarta: EGC.

Naz, R. (2014). Sex Education in Fiji. Sexulity and Culture, 18, 664–687.

NSPCC. (2014). Underwear rule. Retrieved from nspcc.org.uk

Paul, H. A. (2008). Konseling psikoterapi anak. Depok: Idea Publishing.

UN. (2015). UN adopts new Global Goals, charting sustainable development for people and
planet by 2030. United Nations Department of Economic and Social Affairs.
http://doi.org/10.1080/02513625.2015.1038080

Zhang, W., Chen, J., Feng, Y., Li, J., Zhao, X., & Luo, X. (2013). Young children’s
knowledge and skills related to sexual abuse prevention: A pilot study in Beijing, China.
Child Abuse & Neglect, 37(9), 623–630.

15
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul
A. Identitas Diri Ketua

Nama Lengkap Ns. Ika Permanasari, M.Kep


Jenis Kelamin Perempuan
Jabatan Fungsional Asisten Ahli
NIP/NIK
NIDN 1002118803
Tempat/Tanggal Lahir Bantul/ 02 November 1988
E-mail Permanasari.ika88@gmail.com
Nomor Telpon/HP 0813 2752 4221
Alamat Kantor Jl. Parit Indah No. 38. Pekanbaru
Nomor Telepon/Faks 0761-27058
Lulusan yang Telah Dihasilkan 5 Mahasiswa
Mata Kuliah yang Diampu - Ilmu Dasar Keperawatan 1
- Riset Keperawatan
- Keperawatan Anak
- Keperawatan keluarga

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Universitas Indonesia
Yogyakarta
Bidang Ilmu Keperawatan Keperawatan
Tahun Masuk-Lulus 2006-2011 2014-2016
Judul Skripsi/Tesis Pengaruh mendengarkan ayat Hubungan pelaksanaan asuhan
suci al-quran terhadap tingkat perkembangan oleh perawat
nyeri persalinan kala I fase dengan tingkat kepuasan orang
aktif pada ibu primipara di tua bayi premature di ruang
Puskesmas Mergangsan perinalotogi
Yogyakarta
Nama Pembimbing/Promotor Dr. Fitri Arofiati, S.Kep, Ns., Yeni Rustina, S. Kp., M. App.,
MAN Sc., Ph.D

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber Jumlah (Rp)
1 Pengaruh mendengarkan ayat suci al- -
quran terhadap tingkat nyeri persalinan
2012 Mandiri
kala I fase aktif pada primipara di
Puskesmas Mergangsan Yogyakarta
2 Faktor-faktor yang mempengaruhi -
2014 pelaksanaan IMD Di Ruang Kebidanan Mandiri
RSUD Kabupaten Siak
3 2018 Pengaruh media edukasi video dan Kemenristek 19.000.000

16
poster terhadap perilaku jajan sehat
siswa sdn 021 pekanbaru
4 2018 Pengaruh rebusan daun sirih merah STIKes Al- 1.5000.000
terhadap perubahan kadar gula darah Insyirah
pada lansia dengan diabetes melitus di
rw-26 kelurahan rejosari kecamatan
tenayan raya kota pekanbaru

D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun


1 Pengaruh mendengarkan ayat suci
al-quran terhadap tingkat nyeri Jurnal Al Asalmiya
persalinan kala I fase aktif pada Nursing STIKes Al
primipara di Puskesmas Mergangsan Insyirah Pekanbaru
Yogyakarta
2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Jurnal Al Asalmiya
pelaksanaan IMD Di Ruang Nursing STIKes Al
Kebidanan RSUD Kabupaten Siak Insyirah Pekanbaru

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presenter) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Temu Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 The 1st Al-Insyirah International The Association of Mother’s 2018
Scientific Conference on Health employment status on nutrition status
of under-five children in Jayabaru
Village, Siak Sub district

F. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman

1 Panduan lengkap stimulasi 2017 150


tumbuh kembang balita 0-5 tahun

2 Anak sehat makan sehat 2018 120

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di STIKes Al-Insyirah Pekanbaru.

Pekanbaru, 10 Maret 2020


Ketua Pengusul,

17 Ns. Ika Permanasari, M.Kep


A. Identitas Diri Anggota 1

1 Nama Lengkap Eva Mayasari, SKM, M. Kes


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIK 201208.02.15
5 NIDN 1026028601
6 Tempat dan Tanggal Lahir Pekanbaru, 26 Februari 1986
7 E-mail evamayasari86@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP 082387756449
9 Alamat Kantor Jl. Sultan Syarif Qasim No. 47
Pekanbaru
10 Nomo Telepon/Faks (0761) 27058
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 20 orang
Komunikasi Kesehatan
Promosi Kesehatan
Pemasaran Sosial
12 Mata Kuliah yang Diampu
Survei Pengamatan Perilaku
Kehumasan
Pendidikan kesehatan di institusi

B. Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2


Nama Perguruan STIKes Hang Tuah Pekabaru STIKes Hang Tuah Pekabaru
Tinggi
Bidang Ilmu Ilmu Kesehatan Masyarakat Magister Kesehatan Masyarakat
Tahun Masuk 2007 2011
Tahun Lulus 2009 2013
Judul Skripsi/Tesis Hubungan faktor predisposisi Pemanfaatan pelayanan kesehatan
dengan perilaku pencegahan pada ibu yang mempunyai anak
penyaki demam berdarah dengue dengan peneumonia di wilayak
(DBD) kerja puskesmas Rejosari
Nama Pembimbing I Pembimbing I
Pembimbing/Prom Miklon, M. Kes Prof. Dr. drg. Budi HArtono, M.
otor Pembimbing II Kes
Yuyun Priwahyuni SKM, M. Kes Pembimbing II
Emy Leonita, M. PH

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah
(Juta Rp)
1. 2012 Perencanaan pengembangan unit rawat jalan di Internal 2.000.000,-
Rumah sakit Satya Insani Perguruan
Tinggi

18
2. 2012 Hubungan faktor predisposisi dengan perilaku Internal 2.000.000,-
pencegahan penyaki demam berdarah dengue Perguruan
(DBD) Tinggi
3. 2012 Faktor-faktor yang berhubungan dengan praktek Internal 2.000.000,-
penderita hipertensi dalam penanganan Perguruan
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tinggi
Bangkinang Kab. Kampar
2013 Analisis faktor praktek personal hygiene pada Internal 2.000.000,-
pondok pesantren Perguruan
Tinggi
2013 Hubungan keberadaan jentik nyamuk aedes Internal 2.000.000,-
aegypti dan perilaku masyarakat dengan insiden Perguruan
demam berdarah dungue (DBD) Tinggi

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun terakhir

Pendanaan
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Jumlah
Sumber
(Juta Rp)
1. 2015 Peduli kabut asap di TPA Muara Fajar Internal 1.500.000
Kecamatan Rumbai Perguruan
Tinggi

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Nama Jurnal Volume/


Nomor/Tahun
1. Perencanaan pengembangan unit rawat jalan di Al-Tamimi 01/1/2012
Rumah sakit Satya Insani Kesmas Jurnal
Ilmu Kesehatan
Masyarakat.
2. Hubungan faktor predisposisi dengan perilaku Al-Tamimi 01/1/2012
pencegahan penyaki Demam Berdarah Dengue Kesmas Jurnal
(DBD) Ilmu Kesehatan
Masyarakat.
3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan praktek Al-Tamimi 01/1/2012
penderita hipertensi dalam penanganan hipertensi di Kesmas Jurnal
wilayah kerja Puskesmas Bangkinang Kab. Kampar Ilmu Kesehatan
Masyarakat.
4 Analisis faktor praktek personal hygiene pada Al-Tamimi 01/I/2013
pondok pesantren Kesmas Jurnal
Ilmu Kesehatan
Masyarakat.
5 Hubungan keberadaan jentik nyamuk Aedes Al-Tamimi 01/I/2013
Aegypti dan perlilaku masyarakat dengan insiden Kesmas Jurnal
Dmeam Berdarah Dengue (DBD) Ilmu Kesehatan
Masyarakat.

19
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di STIKes Al-Insyirah Pekanbaru.

Pekanbaru, 10 Maret 2020


Anggota Pengusul,

Eva Mayasari, M.Kes

20
A. Biodata Anggota 3
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Ns. Fitra Mayenti, M. Kep
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4. NIP/NIK/Identitas lainnya 201301.1120
5. NIDN 1019118302
6. Tempat dan Tanggal Lahir Taratak Pauh, 19 November 1983
7. E-mail Fitra.mayenti@yahoo.co.id
8. Nomor Telepon/Hp 0852-6398-0979
9. Lulusan Yang telah dihasilkan 10 mahasiswa
10 Mata Kuliah yang Dihasilkan 1. Manajemen Keperawatan
2. Sistem Musculoskeletal
3. Sistem Integumen
4. Komunikasi Keperawatan

B. Riwayat Pendidikan

D3 S-1+Ners S-2
Nama Perguruan Tinggi D3 Program Studi Manajemen
Keperawatan Ilmu Keperawatan
YPTK Solok Keperawatan UNAND Padang
UNAND
Padang
Bidang Ilmu Keperawatan Keperawatan Keperawatan
Tahun Masuk-Lulus 2002 -2005 2006-2009 2013-2015
Judul Karya Tulis Faktor-faktor Hubungan Analisis faktor-
Ilmiah/Skripsi/Tesis yang pelaksanaan faktor yang
berhubungan tugas berhubungan
dengan kesehatan dengan
pelaksanaan keluarga pendokumentasian
perawatan dengan asuhan
payudara oleh kekambuhan keperawatan
ibu hamil rematik pada
lansia
Nama Pembimbing/Promotor Ns. Asdwi Ns. Rika Sabri, 1. Dr. Yulastri
Maidaliza, S. M. Kep, Sp. Arif, M. Kep
Kep Kom 2. Vetty Priscilla,
2. Gusti SKp, M. Kep,
Sumarsih, Sp. Mat, MPH
SKp

21
C. Pengalaman Pengabdian Pada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
No Tahun Judul Pengabdian Masyarakat
Sumber Jml (JutaRp
1. 2013 Penyuluhan dan Pemanfaatan Institusi Rp. 1. 500.000,-
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di
Kelurahan Delima Kota Pekanbaru
2. 2016 Deteksi dini pertumbuhan dan Institusi Rp. 1.500.000,-
perkembangan Balita di TK nahdatul
Athfal

D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Volume/Nomor/Tahun


Jurnal
1. Hubungan faktor lingkungan dengan kejadian Al-Asalmiya 01/01/2012
DBD
Nursing
2. Hubungan pelaksanaan tugas kesehatan keluarga Al-Asalmiya 01/01/2012
dengan kekambuhan rematik pada lansia
Nursing
3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Al-Asalmiya 02/01/2013
pelaksanaan perawatan payudara oleh ibu hamil
Nursing

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di STIKes Al-Insyirah Pekanbaru.

Pekanbaru, 10 Maret 2020


Anggota Pengusul,

Ns. Fitra Mayenti, M.Kep

22
Lampiran 2. Daftar Nama Mahasiswa Yang Akan Dilibatkan Dalam Pengabdian Masyarakat
No Nama NIM Program Studi
1 Rini Kharianti 160101129 Keperawatan
2 Yulienti Pratiwi 160101132 Keperawatan

Pekanbaru, 10 Maret 2020


Ketua Pengusul,

Ns. Ika Permanasari, M.Kep

23
Lampiran 3. Anggran Biaya
1. Honorarium (20%)
Honor Honor/Jam Waktu Minggu Honor per Tahun
(RP) (jam/minggu) (RP)
Pelaksana 1 10.000 1 jam/minggu 10 Rp. 100.000
Pelaksana 2 10.000 1 jam/minggu 10 Rp. 100.000
Pelaksana 3 10.000 1 jam/minggu 10 Rp. 100.000
Subtotal (Rp) Rp. 300.000
2. Pembelian bahan habis pakai
Materi Justifikasi Pembelian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Peralatan
Penunjang (RP)
Penjilidan Proposal dan hasil 4 50.000 200.000
pengabmas
Ular tangga Media edukasi 2x2 m 100.000 400.000
raksasa
Subtotal (Rp) Rp. 600.000.,-
3. Perjalanan (40%)
Materi Justifikasi Perjalanan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Biaya per Tahun
(Rp)
Surevey Perjalanan ke TK 2 kali 50.000 100.000
sampling
Konsumsi Snack kegiatan Ibm 30 10.000 300.000
Transportasi Perjalanan ke TK 4 50.000 200.000
Subtotal (Rp) Rp. 600.00,.-
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUHNYA (Rp) Rp. 1.500.000

Lampiran 4. Gambaran Ipteks yang akan Ditransfer ke Mitra

24
No Jenis Ipteks yang Akan Deskripsi Ipteks
Ditransfer Kepada Mitra
1 Pemahaman akan Tehnik ini tidak membutuhkan tempat yang luas, dibutuhkan
pencegehan pelecehan tempat yang kondusif dan pencehayaan yang cukup agar anak
seksual melalui media dapat memperhatikan video yang di tampilkan.
audiovisual Peralatan yang dibutuhkan:
1. Infokus
2. Video dalam bentuk soft file
3. Layar infokus
Proses pelaksanaan:
1. Anak diminta untuk duduk dengan tenang
2. Video di tampilkan dan diproyeksikan ke layar infokus
3. Minta anak untuk memperhatikan video dan mengikuti
tarian tentang pencegahan pelecehan seksual

2 Pemahaman akan Tehnik ini dapat idlakukan di halaman sekolah atau ruangan
pencegahan pelecehan 3x3 meter
seksual melalui permainan Peralatan yang dibutuhkan:
ular tangga raksasa 1. Ular tangga raksasa
2. Dadu untuk bermain
Proses pelaksanaan
1. Permainan seperti bermain ular tangga biasa
2. Baduk ular tangga di gantikan dengan anak
3. Permainan dimainkan oleh 2-6 orang anak
4. Setiap permainan bergiliran antar anak
5. Setiap dadu di kocok dan keluar jumlah angka minta
anak untuk beridiri di kotak ular tangga sebanyak
angka yang keuar
6. Masing-masing kotak ular tangga berisi pertanyaan
dan informasi terkait pencegahan pelecehan seksual
pada anak
7. Minta anak untuk menjawab ataupun beri informasi
terkait pencegahan pelecehan seksual pada kotak

25
tempat anak berdiri

Lampiran 5. Lokasi Mitra

26
27
SURAT PERNYATAAN KETUA PENGUSUL

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Ns. Ika Permanasari, M.Kep
NIDN : 1002118803
Pangkatan/Golongan : Penata Muda Tk.I III/b
Jabbatan Fungsional : Asisten Ahli

Dengan ini menyatakan bahwa proposal saya dengan judul :


Upaya pencegahan pelecehans eksual pada anak melalui media edukasi video dan ular tangga
di TK Daiyyinah Kids

yang diusulkan dalam skema pengabdian masyarakat bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga/ sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas STIKes.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Mengetahui Pekanbaru, 10 Maret 2020


Ketua LPPM Yang menyatakan,

Rifa Rahmi, STR, M.Kes Ns. Ika Permanasari, M.Kep


NIDN. 1010058802 NIDN. 1002118803

DOKUMENTASI

28
KEGIATAN PENGAMBDIAN MASYARAKAT

29
30
31

Anda mungkin juga menyukai