Aulia R Proposal
Aulia R Proposal
SIRAMAN
oleh:
Aulia Rawigama
NPM. 1901011031
1444 H/2022 M
HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL
SIRAMAN
Oleh:
AULIA RAWIGAMA
NPM. 1901011031
1444 H/2022 M
ii
KATA PENGANTAR
penulisan Proposal ini. Tentunya tidak lepas dari beberapa individu yang
Proposal ini.
terhingga:
1. Dr. Hj. Siti Nurjanah, M.Ag, PIA, Sebagai Rektor IAIN Metro,
2. Dr. Zuhairi, M.Pd. Sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,
3. Muhammad Ali, M.Pd.I Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam dan sebagai
peneliti.
S.Pd.
Kritik dan saran demi perbaikan proposal ini sangat diharapkan, semoga
Agama Islam.
Aulia Rawigama
NPM. 1901011031
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
HALAMAN JUDUL......................................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................7
C. Batasan Masalah...................................................................................8
D. Rumusan Masalah.................................................................................9
F. Penelitian Relevan.................................................................................10
A. Hasil Belajar.........................................................................................14
2. Tujuan Belajar................................................................................17
3. Prinsip-prinsip Belajar....................................................................18
B. Kebiasaan Belajar.................................................................................23
iv
D. Kerangka Konseptual Penelitian...........................................................29
E. Hipotesis Penelitian...............................................................................30
A. Rancangan Penelitian............................................................................31
E. Instrumen Penelitian..............................................................................36
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Engkoswara Dan Aan Komariah. Administrasi Pendidikan. (Bandung : Alfabeta,Cv, 2015).
hlm.5.
2
Abdul Rahmat, Pengantar Pendidikan. (Bandung: Manajemen Qolbun Salim, 2010). hlm.
8.
1
2
suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu.
pihak tertentu untuk mampu berkembang secara wajar dalam aspek sosial,
perilaku.
tersebut belajar tidak serta merta didapatkan begitu saja, namun perlu adanya
Belajar juga tidak hanya terfokus pada hasil tetapi pada proses yang
dilakukan dalam rangka perubahan tingkah laku. Perubahan yang ada pada
ada pada diri seseorang. Peningkatan potensi ini biasanya ditandai dengan
proses belajar. Hasil belajar digunakan untuk mengukur seberapa jauh siswa
internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri peserta didik berupa
5
Engkoswara Dan Aan Komariah. Administrasi Pendidikan. (Bandung : Alfabeta,Cv, 2015),
hlm. 212.
4
belajar, dan kesehatan. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri
Dalam rangka memperoleh hasil belajar yang baik tentu perlu adanya
kebiasaan belajar yang baik yang diterapkan oleh siswa. Sebisa mungkin
agar pengertian, keterampilan dan sikap itu tertanam dalam diri siswa. 6
Perkara yang telah melekat pada diri seseorang tentunya menjadi suatu
yang membuat siswa berhasil dalam belajar mereka setelah mengikuti seluruh
pembelajaran yang ada. Kebiasaan belajar yang baik hadir sebagai hasil dari
latihan dan mengetahui metode belajar yang efektif. Dengan mengetahui cara
cara belajar yang baik maka siswa akan berhasil di dalam belajarnya, jalan
yang harus dilalui siswa untuk memperoleh hasil belajar yang baik adalah
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Kebiasaan belajar efektif perlu
6
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010). hlm. 28.
5
adalah cara belajar yang paling sering dilakukan oleh siswa yang terbentuk
banyak faktor diantaranya faktor yang berada dari dalam diri siswa itu
sendiri. (internal) dan faktor dari luar siswa (eksternal). Faktor internal
satu faktor internal yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar adalah
kebiasaan belajar.
oleh siswa berperan sangat penting dalam kehidupan siswa dan mempunyai
dampak yang besar terhadap hasil belajar yang akan diperoleh siswa.
Kebiasaan belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap
individu untuk bisa menyerap informasi dari luar untuk pencapaian hasil
kebiasaan belajar yang berbeda beda. Hasil wawancara yang peneliti lakukan
dengan Bapak Vincentius Hendi Kurniawan S.Pd. Selaku Kepala Sekolah dan
Ibu Anisa Miftakhuljannah S.Pd. selaku Guru Pendidikan Agama Islam pada
Pendidikan Agama Islam peserta didik pada buku daftar nilai kelas V,
ternyata memang masih terdapat peserta didik yang hasil belajarnya rendah
(dibawah KKM) yaitu dibawah 75. Berikut adalah data hasil belajar peserta
Tabel 1.1
Berdasarakan tabel diatas dapat diketahui bahwa masih ada peserta didik
B. Identifikasi Masalah
seperti:
yang akan memberikan dampak pada hasil belajar yang akan diperolehnya.
C. Batasan Masalah
masalah yang akan diteliti, peneliti membatasi pada hal-hal sebagai berikut:
D. Rumusan Masalah
hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas V SDN 3 Siraman ?
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
siswa
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa, diharapkan agar siswa dapat belajar lebih aktif dalam
berkaitan
F. Penelitian Relevan
Agama Islam (PAI) Siswa SMPN 166 Jakarta Tahun 2020. Penelitian
siswa kelas VII SMPN 166 Jakarta. Hal ini dibuktikan dengan data
tailed) sebesar 0,006 dengan taraf signifikansi 0,05 (0,006 < 0,05).
kebiasaan belajar terhadap belajar siswa pada mata pelajaran PAI Dan
MTs Nurul Falah Serpong. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
yang telah ditetapkan. Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku.
afektif dan emosional. Perubahan pada aspek ini umumnya tidak dapat dilihat
dalam waktu singkat, tetapi dalam rentan waktu yang relative lama. Hasil
Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau
ini dapat berupa manusia atau obyek lain yang memungkinkan individu
keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau
simbol. 7
untuk sleksi, untuk kenaikan kelas, dan untuk penempatan. Terdapat tiga jenis
14
15
kelulusan
Hasil belajar juga dipengaruhi oleh intelegensi dan penguasaan awal anak
tentang materi yang akan dipelajari. Ini berarti bahwa guru perlu menetapkan
tujuan belajar perlu menggunakan bahan apersepsi, yaitu bahan yang telah
dikuasai anak sebagai batu loncatan untuk menguasai bahan pelajaran baru.
kepada anak. Ini berarti bahwa guru perlu Menyusun rancangan dan
8
Mulyono Abdurrahman. Anak Berkesulitan Belajar. (Jakarta:PT Rineka Cipta.2012).
hlm.27-28.
16
kegiatan belajar serta sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada orang
tua siswa.”9
dinyatakan dalam bentuk nilai yang memiliki tingkat tertentu dengan kriteria
b. Baik : 70-79
c. Cukup : 60-69
d. Kurang : 50-59
e. Gagal : ≥4910
atas hasil belajar tersebut berkaitan erat dengan motivasi karena anak
tersebut, Konsekuensi atas hasil belajar tidak hanya dipengaruhi ileh hasil
belajar itu sendiri tetapi juga oleh adanya ulangan penguatan yang diberikan
oleh lingkungan sosial terutama guru atau orang tua. Hakikat dari nilai
9
Sukardi. Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2009). hlm. 4.
10
Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rajawali Pers, 2012). hlm. 223.
17
Terkait dengan hasil belajar di atas, maka dapat diketahui bahwa untuk
ukuran penguasaan materi yang baik adalah berada dalam tingkatan nilai 66-
85 keatas yang berarti harus dipacu dengan menguasai nilai dengan baik dan
untuk KKM mata pelajaran Agama Islam di SDN 3 Siraman adalah 75 keatas
2. Tujuan Belajar
c. Perubahan tingkah laku relatif permanen untuk waktu yang cukup lama.11
tujuan belajar atas tiga ranah, yakni berpikir, mengetahui, dan memecahkan
masalah. Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar
dirinya, hal ini akan memperkuat dirinya untuk semakin mandiri. Dari segi
guru, guru memberikan informasi tentang sasaran belajar. Bagi siswa, sasaran
siswa akan Menyusun program belajar dan tujuan belajar sendiri. Bagi siswa,
kemandirian. 12
Prinsip belajar merupakan suatu petunjuk yang perlu diikuti oleh calon
yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda oleh setiap
tentunya merupakan suatu proses yang Panjang yang tidak dapat diukur
menurut perkembangannya.
discovery.
12
Dimyati Dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta:PT Rineka Cipta.2010).hlm.22.
13
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010). hlm. 27.
19
Prinsip belajar merujuk pada hal -hal penting yang harus dilakukan guru
tersebut untuknya.
belajar.
dipenuhi oleh siswa ketika hendak belajar dan juga kesiapan siswa dalam
belajar. Oleh karena itu dalam proses belajar tentu perlu adanya partisipasi
yang aktif dari siswa, pembelajaran yang dilakukan secara bertahap dengan
14
Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. (Bandung: Alfabeta, 2012). hlm.114.
15
Ibid.113-114
20
segala proses yang ada, pemberian materi secara menyeluruh sesuai dengan
tujuan belajar yang telah disusun dan juga dalam rangka pencapaian
perbedaan individual16.
digolongkan menjadi dua golongan saja yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern adalah “faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
a. Faktor-faktor intern
Membicarakan faktor intern ini, akan dibahas menjadi tiga faktor, yaitu:
faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Berikut ini adalah
1) Faktor Kesehatan
16
Dimyati Dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran.(Jakarta:PT Rineka Cipta.2010). hlm.42.
17
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010).
hlm. 54.
21
2) Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna mengenai tubuh/badan. Cacat itu dapat berupa buta, setengah buta,
tuli, setengah tuli, patah kaki, dan patah tangan, lumpuh dan lain-lain.
3) Inteligensi
Inteligensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
4) Perhatian
Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu
obyek.
5) Minat
6) Bakat
berlatih.18
faktor yang berada didalam diri setiap individu yang dapat mempengaruhi
belajar tersebut.
b. Faktor Ekstern
1) Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara
orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga,
2) Faktor Sekolah
kurikulum, relasi guru dengan siswa, sarana prasarana dan lain sebagainya.
3) Faktor Masyarakat
hasil belajar siswa, pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam
masyarakat .
18
Ibid. hlm. 55-58.
14
Dapat dipahami bahwasanya faktor ekstern adalah faktor yang berasal
dari luar individu yang dapat ditemui dalam keluarga, sekolah dan
dipengaruhi oleh salah satu hal yaitu kedisiplian belajar dimana faktor ini
seorang siswa dimana seringnya terlambat datang tugas yang diberikan tidak
kendali”.19
B. Kebiasaan Belajar
dalam waktu yang relative lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas
Teknik yang menetap pada diri peserta didik pada waktu menerima pelajaran,
Pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa.
19
Abu Ahmadi & Widodo Supriyono. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2013). hlm.
92.
20
Djaali. Psikologi Pendidikan..(Jakarta:PT Bumi Aksara,2008). hlm.128.
14
kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara
berulang – ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis.
Kebiasaan belajar cenderung menguasai prilaku siswa pada setiap kali mereka
kebiasaan belajar itu terbagi menjadi dua yaitu Pertama Delay Avoidan
Kedua Work Method (WM) yaitu penggunaan cara yang efektif dan efisien
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi proses
mata pelajaran tertentu, maka dalam dirinya ada keinginan untuk menerima
14
kegiatan pembelajaran. Kebiasaan belajar yang baik yaitu tidak telat dalam
memasuki kelas, tidur yang cukup agar tidak mengantuk saat kelas dimulai,
dan membuat catatan atau ringkasan tentang materi yang dipelajari pada saat
itu.
terasa amat sulit. Dalam hal semangat terkadang terkadang semangatnya tinggi,
belajar, ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak
mengikuti pelajaran, sikap siswa dalam dalam proses belajar, terutama sekali
aktivitas belajar, tidak serius ketika belajar, mengerjakan tugas berprinsip “asal
jadi”. Tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran akan
mempengaruhinya. Diantaranya :
23
Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono. Psikologi Belajar.Cet 3 (Jakarta: PT Rineka
Cipta.2013), hlm.77.
14
a. Motivasi
dalam diri peserta didik yang selalu berusaha atau berjuang untuk
seseorang ditentukan oleh dua faktor, yaitu harapan terhadap suatu subjek dan
nilai dari objek itu. Makin besar harapan seseorang terhadap suatu objek dan
makin tinggi nilai objek itu bagi orang tersebut, berarti makin besar
motivasinya.25
b. Sikap
objek. Definisi Allport ini menunjukkan bahwa sikap itu tidak muncul
seketika atai dibawa lahir, tetapi disusun dan dibentuk melalui pengalaman
belajar peserta didik berwujud dalam bentuk perasaan senang atau tidak
senang, setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka terhadap hal-hal
24
Djaali. Psikologi Pendidikan..(Jakarta:PT Bumi Aksara,2008). hlm.101.
25
Ibid.hlm.105
26
Ibid.hlm.114
14
tersebut. Sikap seperti itu akan berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar
yang dicapainya.
c. Minat
dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat hubungan tersebut, semakin besar
menunjukkan bahsa peserta didik lebih menyukai suatu hal daripada hal
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh di kemudian hari. Minat
d. Kebiasaan Belajar
secara berulang – ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat
atau tehnik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran,
menyelesaikan kegiatan.
e. Konsep diri
14
Kebiasaan belajar siswa merupakan salah satu faktor yang
Hal ini terjadi karena dengan kebiasaan belajar yang mereka lakukan dengan
tepat akan mempengaruhi rasa malas mereka dalam belajar. Siswa memerlukan
kebiasaan belajar yang tepat dalam kegiatan belajar agar mereka dapat
belajar siswa yang tepat akan meningkatkan hasil belajar siswa. Sebaliknya
jika kebiasaan belajar siswa kurang tepat maka hasil belajar siswa akan rendah.
Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk
sementara yang berhubungan dua variabel satu dengan yang lainnya atau lebih,
14
sehingga bertujuan dan arahan penelitian dapat diketahui dengan jelas.
Kebiasaan belajar siswa dikenal sebagai cara-cara yang dilakukan siswa dalam
kebiasaan belajar siswa yang baik akan berpengaruh pada hasil belajar siswa
belajar siswa dilakukan dengan baik, maka siswa akan memperoleh hasil
belajar yang baik pula. Sebaliknya, apabila kebiasaan belajar dilakukan kurang
antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan
jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang
berikut:
E. Hipotesis Penelitian
27
Sugiyono.Metode Penelitian.(Bandung: Alfabeta.2019).hlm.72
14
30
antara kebiasaan belajar siswa terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam
Kab.Lampung Timur”.
28
Wina Sanjaya. Penelitian Pendidikan. (Jenis, Metode, dan Prosedur, (Jakarta:
Kencana, 2013), hlm. 289
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
kuantitatif. Adapun yang penulis maksud dengan jenis data kuantitatif adalah
sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.29
dari penelitian ini adalah deskriptif, artinya penelitian ini akan mencari ada
Jadi dengan demikian penelitian yang akan Penulis lakukan ini adalah
diamati dan diukur.30 Definisi operasional variabel merupakan suatu hal yang
29
Deni Darmawan. Metode Penelitian Kuantitatif. (Bandung:Pt Remaja
Rosdakarya.2016).hlm.37.
30
Sumadi Suryabrata. Metodologi Penelitian. (Jakarta: PT Raja Grafido Persada, 2013).
hlm. 29.
31
32
mempermudah membaca data, dalam hal ini peneliti akan meneliti. hubungan
kebiasaan belajar siswa terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)
pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan
adalah aspek kebiasaan belajar yang dikemukakan oleh Sudjana dan Slameto
belajar) meliputi cara mengikuti kegiatan belajar, cara belajar kelompok, cara
Hasil belajar adalah suatu hasil nyata yang dicapai oleh peserta didik
dalam mencapai tujuannya, serta hasil dari usaha yang dicapai oleh peserta
Dapat dipahami dari definisi di atas bahwa hasil belajar adalah prestasi
belajar yang dicapai peserta didik dalam proses belajar mengajar. Sedangkan
hasil belajar yang peneliti maksud adalah hasil belajar Pendidikan Agama
Islam (PAI) yang datanya akan peneliti peroleh dari hasil belajar peserta didik
yang akan peneliti ambil dari buku legger sekolah. Berdasarkan pernyataan
variabel di atas, maka peneliti akan mencari pengaruh diantara kedua variabel
1. Populasi
Populasi adalah suatu wilayah yang terdiri dari subjek atau objek yang
kesimpulan. 31
karakteristik tertentu. yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa
31
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alvabeta,
2016), hlm.80.
34
dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.
Sampel dapat didefinisikan “bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau
kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
ini Penulis ambil dari jumlah populasi dengan menggunakan teknik sampling
siswa.
memperoleh data yang diteliti, Untuk memperoleh data yang obyektif atau valid
32
Margono. Metodologi Penelitian. (Jakarta:PT Rineka Cipta,2010).hlm.121.
33
Nanang Martono. Metode Penelitian. (Jakarta: Rajawali Pers, 2012). hlm. 74
34
Sugiono, Metode Penelitian (Bandung: Alvabeta, 2016). hlm. 81.
35
Sugiyono, Metode Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2013 ), hlm. 82
35
1. Angket
pengertian di atas maka metode angket adalah suatu teknik pengumpulan data
fenomena sosial.
2. Dokumentasi
berupa catatan, data-data, transkip, buku, notulen rapat, foto-foto, agenda dan
lain-lain. Dalam metode ini, peneliti lakukan dengan cara pengambilan data
di SDN 3 SIRAMAN, data yang berupa profil sekolah baik itu jumlah siswa ,
struktur kepegawaian, letak geografis dan data lain yang diperlukan yang
akan dilampirkan.
36
E. Instrumen Penelitian
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah. 37 Dalam penelitian ini
dalam kisi-kisi angket uji coba selanjutnya menyusun angket uji coba kebiasaan
jawaban. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari responden bersikap netral atau
belajar mengacu kepada dua dimensi yaitu work method (metode kerja dalam
36
Sugiyono.Metode Penelitian.(Bandung: Alfabeta.2019).hlm.156
37
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010). hlm. 203.
37
kadang, dan tidak pernah. Peneliti menggunakan skor untuk setiap butir
pertanyaan yang terdiri dari dua macam yaitu pertanyaan positif dan negatif.
Positif Negatif
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang – kadang 2 3
Tidak pernah 1 4
angket kebiasaan belajar dan hasil belajar PAI siswa pada mata pelajaran
angket yang akan penulis gunakan sebagai alat pengumpul data nantinya adalah
belajar) individu
Mempelajari
Kebiasaan buku teks
Belajar Pembuatan
jadwal dan
pelaksanaannya
Membaca dan
membuat
catatan
Mengulangi
bahan pelajaran
Menghadapi
ujian
Delay Konsentrasi
Avoidan
(Kesigapan
belajar) Mengerjakan
tugas
Jumlah
2. Pengujian Instrumen
a. Validitas
instrumen. Suatu instrumen yang valid akan mempunyai validitas yang tinggi
sebaliknya suatu instrumen yang kurang valid akan mempunyai validitas yang
rendah38
38
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010). hlm. 211.
39
Keterangan
= kuadrat nilai x
b. Reliabilitas
atau ukuran dimana angket akan dipergunakan dalam suatu penelitian harus
atau adanya unsur konstan dalam angket tersebut. Ini berarti angket tersebut tidak
mengalami perubahan jawaban apabila diuji coba atau diteskan kepada responden
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.39
Keterangan
39
Suharsimi Arikunto. ProsedurPenelitian. (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010). hlm. 221.
40
permasalahan yang ada dalam penelitian ini maka langkah penting terakhir
nantinya yang akan penulis lakukan adalah melakukan proses pembahasan dan
analisis data. Adapun analisa data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini
adalah data statistik dengan data kuantitatif (data yang dihitung dengan angka –
Keterangan
= Banyaknya responden
41
0DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta,
2013.
Martono Nanang, Metode Penelitian Kuantitatif. Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder, Jakarta: Rajawalipers, 2012.