19 Agustus 2021 1
Tingkat Kemiskinan dan
Jumlah Penduduk Miskin 2014-2021
Terjadi Penurunan Jumlah Penduduk Miskin Dalam 5 Tahun Terakhir
Jumlah Penduduk Miskin (Juta Orang)
29 13
25 9
24 8
28.28 27.73 28.59 28.51 28.01 27.76 27.77 26.58 25.95 25.67 25.14 24.79 26.42 27.55 27.54
23 7
Mar-14
Sep-15
Sep-16
Sep-14
Mar-16
Sep-17
Mar-15
Mar-17
Sep-18
Sep-19
Mar-18
Mar-19
Mar-20
Sep-20
Mar-21
Jumlah Penduduk Miskin (Juta) Tingkat Kemiskinan (%)
Sumber: Badan Pusat Statistik,; Berdasarkan Data Susenas Bulan Maret & September
2
Tingkat Kemiskinan dan Jumlah
Penduduk Miskin Berdasarkan Provinsi
Maret 2021
Tingkat Kemiskinan menurut Provinsi (%) Jumlah Penduduk Miskin (000)
3
Kondisi Kemiskinan Kab. Kuningan Lebih Tinggi dari Nasional dan
Jawat Barat (Maret 2019)
Tingkat Kemiskinan Jawa Barat lebih rendah dari Sebagian besar penduduk miskin di Jawa
tingkat kemiskinan Nasional, sedangkan Kab. Barat berada di wilayah Perkotaan
Kuningan Lebih tinggi dari Nasional (%)
12.82
2,725.91
9.79
7.88
1,194.33
Kab Kuningan Prov Jawa Barat Indonesia Perkotaan Jabar Perdesaan Jabar
Sumber: BPS, Maret 2020
Dari 3,920 230 jiwa Penduduk Miskin di
Jawa Barat, 2,7 juta berada di Perkotaan
4
Kab Kuningan Termasuk kedalam urutan 3 Kab/Kota Termiskin di
Prov Jawa Barat
5
Dari Sisi Jumlah Penduduk Miskin, setara dengan 139 ribu Jiwa
6
Penurunan jumlah penduduk miskin dalam 10 tahun belakangan ini mencapai
30 ribu jiwa (sekitar 3000 jiwa per tahun), apabila tidak dilakukan percepatan,
diperkirakan butuh waktu 41 Tahun lagi (2061) agar kemiskinan Kab.Kuningan
mencapai 0 % ☺
7
Penurunan jumlah penduduk miskin dalam 10 tahun belakangan ini mencapai 13 ribu jiwa
(sekitar 1300 jiwa per tahun)
8
Kuningan menjadi salah satu wilayah priritas penurunan
Kemiskian di Jawa Barat
9
Tingkat Kerentanan Kemiskinan di Indonesia Relatif
Tinggi
Mencegah individu dan rumah tangga untuk
jatuh atau bertahan dalam kemiskinan.
15 17,91%)
masyarakat Garis Kemiskinan September 20
keluar masuk 13
Rp 458.947 (27,55 juta, 10.19 %)
kemiskinan 10
tinggi karena: 8
5
• Sakit
• Bencana 3
• Usia 0
250,000 500,000 750,000 1,000,000 1,250,000 1,500,000
Pengeluaran Per Kapita (IDR)
10
Tingkat Kerentanan Kemiskinan di Kab Kuningan, Jawa Barat
Relatif Tinggi
Distribusi Pengeluaran Konsumsi per Kapita Kab Kuningan, Jawa Barat: Maret 2019
1,7 x GK
1,5 x GK
Jumlah
12
Kemiskinan dan Ketimpangan di Wilayah Kantong
Kemiskinan di Kab Kuningan, Jawa Barat 2019
Karakteristik Kab
Kab Kuningan Kota Bandung Jawa Barat
Majalengka
Indikator Kemiskinan
Penduduk Miskin di Kab. Kuningan Mencapai 123 ribu jiwa, 11.41 % dari Total Populasi,
dengan Tingkat Kedalaman Kemiskinan sebesar 1,24 dan Tingkat Keparahan Kemiskinan
0,18. Kondisi ini menunjukkan jarak konsumsi perkapita penduduk miskian terhadapa Garis
Kemiskinan sebesar 1.24 kali, dan ketimpangan antar penduduk miskih sangat rendah yakni
0,18 ( kondisi karakteristik penduduk miskin cenderung homogen)
13
Karakteristik Kondisi Perumahan Total Rumah Tangga di Jawa Barat
Karakteristik
Kab. Kuningan Kab. Majalengka
14
Karakteristik Demografi Rumah Tangga Miskin Kab Kuningan
Kuningan Majalengka
15
Karakteristik Ketenagakerjaan Rumah Tangga Miskin Kab Kuningan
Kuningan Majalengka
16
Karakteristik Kondisi Pendikikan Penduduk Miskin di Kab
Kuningan, Provinsi Jawa Barat
15.62 14.51
99.23
18
Penduduk Miskin Usia 15+ Menurut Status Bekerja di Kab. Kuningan
2019
53.42
33.05
26.81
19.77
13.53
Tidak Bekerja *) Di Sektor Informal Di Sektor Formal di Sektor Pertanian Bekerja Bukan di
Sektor Pertanian
Sumber: Susenas Maret 2019
Dari 100 penduduk Miskin di Kab. Kuningan Usia 15+, Dari 47 yang Bekerja (33
orang di sektor informal dan 14 orang di sektor Formal, dan 20 Bekerja di
Sektor Pertanian serta 27 Bekerja di Sektor Non Pertanian
19
Persentase Pengeluaran Perkapita untuk Makanan di
Kab. Kuningan 2019
68.08
60.17
59.15
20
Persentase Rumah Tangga Miskin yang Menggunakan
Air Layak dan Jamban Sendiri/Bersama di Kab.
Kuningan 2019
97.67
66.20
34% Penduduk Kab. Kuningan yang tidak punya akses Air Layak dan
2% Tidak Mempunyai Jamban Sendiri/Bersama
21
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap
Usaha Mikro di Indonesia
22
23
Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap
Pencari Nafkah dan Rumah Tangga
Bank Dunia
Periode survei: : 1-17 Mei 2020
(N=4.338 rumah tangga)
24
Sumber: Bank Dunia, 2020, Indonesia High-Frequency Monitoring of COVID-19 Impacts.
Kiat Rumah Tangga Menghadapi
Guncangan Ekonomi Akibat Pandemi
Mengurangi Belanja Non-Makanan 73%
Tabungan 32%
Bank Dunia
Periode survei: : 26 Mei-5 Juni 2020
(N=4.338 rumah tangga)
25
Sumber: Bank Dunia, 2020, Indonesia High-Frequency Monitoring of COVID-19 Impacts.
Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Pelaku Usaha
27
Sumber: Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha, BPS 2020
Kesulitan Yang Dihadapi Perusahaan di Indonesia
Proporsi
Perusahaan
100% 86% 82% 77%
80%
64%
60%
40% 27% 24% 22% 16%
20% 9%
0%
Penjualan Penurunan Kekurangan Mengurangi Kesulitan Kesulitan Kesulitan Kesulitan Menyatakan
turun penjualan arus kas biaya mencicil membayar membayar membayar pailit atau
(y-o-y) lebih dari 20% pegawai kredit gaji tagihan sewa: bangkrut
utilitas: listrik, kantor,
Proporsi gas kendaraan,
Perusahaan peralatan
40%
27.8% 29.5%
30% 24.7% 26.7% Usaha mikro
21.5%
19.8% 17.8%
20% 15.5% Usaha kecil &
14.2%
11.2% 11.6% menengah
10% 7.9%
5.4%
4.8% Usaha besar
0.7%
0%
Kesulitan Kesulitan Kesulitan Kesulitan Menyatakan
mencicil membayar membayar membayar sewa: pailit atau
kredit gaji tagihan utilitas: kantor, kendaraan, bangkrut
listrik, gas peralatan
28
Sumber: Bank Dunia & Bappenas, 2020, COVID-19 Impact on Firms in Indonesia: Results from the COVID-19 Business Pulse Survey.
Mengurangi Biaya Pegawai Dalam Mengatasi
Penurunan Penjualan
74% Usaha Kecil dan Menengah Memilih Mengurangi Biaya Pegawai
20%
0%
Penjualan menurun Penurunan penjualan Mengurangi biaya
lebih dari 20% pegawai
1) PHK,
Bank Dunia & Bappenas 2) mengurangi jam kerja,
Periode survei: : 15 Juni-23 Juni 2020 3) mengurangi upah,
(N=850 perusahaan) 4) terpaksa cuti di luar tanggungan.
29
Sumber: Bank Dunia & Bappenas, 2020, COVID-19 Impact on Firms in Indonesia: Results from the COVID-19 Business Pulse Survey.
Upaya Penyesuaian Model Bisnis Menghadapi COVID-19
• Memanfaatkan teknologi digital dalam
penyesuaian model bisnis adalah suatu pilihan.
Misalkan penggunaan internet, media sosial, Proporsi
Perusahaan
atau aplikasi:
100%
- Secara keseluruhan, 42% perusahaan 91% Seluruh Jenis Usaha
mengarah ke model bisnis digital. 90% Usaha Mikro
- 91% usaha besar memulai ataupun 80% Usaha Kecil & Menengah
meningkatkan pemanfaatan teknologi digital. 70% Usaha Besar
- Usaha kecil & menengah yang telah 58%
60%
memanfaatkan teknologi digital sekitar 58%.
50% 42%
- Sedangkan, usaha mikro hanya 32%.
40% 32%
• Tidak banyak perusahaan yang melakukan
investasi untuk penambahan peralatan baru, 30%
perangkat lunak, atau solusi digital (secara umum 20% 18%
hanya 4% dari keseluruhan perusahaan). 11%
10% 4% 5%
- Kajian ini belum menemukan usaha mikro
yang melakukannya. 0%
Memanfaatkan Menambah Menghasilkan
• Penyesuaian dengan cara menghasilkan jenis teknologi investasi jenis produk
barang atau jasa yang baru bukan menjadi suatu digital terkait atau jasa yang
pilihan di masa ini (terdapat pada 5% dari peralatan baru
perusahaan yang menjadi responden). digital
30
Sumber: Bank Dunia & Bappenas, 2020, COVID-19 Impact on Firms in Indonesia: Results from the COVID-19 Business Pulse Survey.
Usulan Rekomendasi
31
1| Mengupayakan Pertumbuhan Inklusif
• Pekerja miskin eksisting di Kab. Kuningan Lebih Dari 100
penduduk Miskin di Kab. Kuningan Usia 15+, Dari 47 yang
Bekerja (33 orang di sektor informal dan 14 orang di sektor
Formal, dan 20 Bekerja di Sektor Pertanian serta 27 Bekerja
di Sektor Non Pertanian dengan pendapatan per kapita
yang rendah
• Inisiatif untuk yang existing miskin adalah
Enterpreunership & Innovation perlu diarahkan ke sektor
pertanian.
• Memanfaatkan program perguruan tinggi yang berada di
Sektor dan Wilayah kantong kemiskinan:
• Menjadi partner inkubasi bisnis
• Diberdayakan megembangkan wilayah kantong
kemiskinan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
32
2| Ekpansi Fiskal Dapat Mendorong Konsumsi Rumah
Tangga dan Pemulihan UMKM
• Manfaatkan Dana Desa untuk BLT-D (Bantuan Langsung Tunai Desa) untuk
menahan dampak Covid-19
• Sasaran penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah keluarga miskin non
PKH/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) antara lain: 1) kehilangan mata
pencaharian; 2) belum terdata (exclusion error); dan 3) mempunyai anggota
keluarga yang rentan sakit menahun/kronis. (permendesa-nomor-6-tahun-2020) 34
4 | Meningkatkan Antisipasi terhadap Peluang Resesi
Ekonomi Dampak Covid-19, diperlukan*:
*Nicola, et al, 2020, The socio-economic implications of the coronavirus pandemic (COVID-19): A review, International
Journal of Surgery 78 (2020) 185–193
35
5 | Upaya Penurunan Kemiskinan dan Ketimpangan
Selama dan Pasca Covid-19
3737
7 | Pengembangan Ekonomi Lokal
Digitalisasi pada kedua strategi tersebut menjadi sangat penting dalam upaya
peningkatan kapasitas tata kelola pemerintahan desa dan percepatan
pengembangan ekonomi lokal desa 38
38
Terima kasih
39