Anda di halaman 1dari 25

SISTEM PEMBELAJARAN MODEL E-LEARNING

DI SMK NEGERI 6 KOTA BALIKPAPAN

PROPOSAL

Disusun Oleh :

RANI ZULFIA

NPM 175030266

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BALIKPAPAN

2020
PERSETUJUAN

Proposal yang berjudul Sistem Pembelajaran Model E-Learning


ini telah disetuji oleh pembimbing untuk diujikan.

Balikpapan, Rabu 27 Mei 2020 Balikpapan, 30 Mei 2020


Pembimbing I pembimbing II

NIP. NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada allah yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mata kuliah

Kualitatif dengan judul “Sistem Pembelajaran Model E-Learning di SMK Negeri

6 Balikpapan”. tugas ini disusun unuk memenuhi tugas mata kuliah Metodelogi

Penelitian Kualitatif.

Penulisan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis menyampaikan teria kasih yang setulus-tulusnya kepada pihak yang telah

membatu menyelesaikan tugas ini. Ucapan terima kasih juga kepada guru dan

peserta didik di SMK Negeri 6 Balikpapan yang telah membantu saya dalam

pengambilan data untuk dijadikan tulisan. Mohon maaf apa bila dalam penulisan

tugas yang telah dibuat penulis terdapat kesalahan, karena saya hanya manusia

biasa yang dapat melakukan kesalahan tanpa disadari.


DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................i


Lembar Persetujuan ...........................................................................................ii
Kata Pengantar ...................................................................................................iii
Daftar Isi ..............................................................................................................iv
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................3
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................3
BAB II Tinjauan Pustaka
A. Kajian Teori ............................................................................................5
B. Kajian Pustaka ........................................................................................10
C. Penelitian Relevan ..................................................................................15
D. Kerangka Berpikir .................................................................................16
BAB III Metode Penelitian Kualitatif
A. Pendekatan Penelitian ............................................................................17
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ..............................................................18
C. Jenis Dan Sumper Data Penelitian .......................................................18
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................18
E. Teknik Analisis .......................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan suatu bangsa dimasa yang akan mendatang tergantung pada

mutu pendidikan generasi muda saat ini. Guru yang memiliki peran utama

sebagai pendidik untuk mencerdaskan generasi yang akan mendatang Guru

dituntut untuk menggunakan teknologi agar mempermudah semua

pekerjaan-Nya. Seperti saat ini yang sedang terjadi hampir di seluruh Dunia

akibat adanya pandemik virus Covid-19 memaksa Guru untuk terus

mengajar muridnya dirumah saja dengan bantuan teknologi yaitu dengan E-

Learning.

Menurut Michael (2013) E-learning merupakan pembelajaran yang

disusun menggunakan suatu sistem elektronik atau komputer sehingga

mampu untuk mendukung suatu proses pembelajaran. Pembelajaran yang

terdapat di SMK Negeri 6 saat ini ialah menggunalan model pembelajaran

e-learning. Didalam e-learning terdapat dua persepsi dasar yaitu; (1)

Electronic Based E-Learning, (2) Internet Based.

Menurut Agus Suprijono (2013) Model pembelajaran merupakan suatu

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran

dikelas maupun tutorial. Model pembelajaran yang diterapkan pada saat ini

ialah model pembelajaran dengan menggunakan e-learning atau daring


disebabkan pandemic Covid-19 yang sedang terjadi di Dunia sehingga tidak

memungkinkan untuk pertemuan tatap muka.

Menurut Komalasari (2013), Pembelajaran merupakan suatu sistem atau

proses membelajarkan pembelajar yang direncanakan, dilaksanakan dan

dievaluasi secara sistematis agar pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran secara efektif dan efesien..

Dari hasil penelitian, karena dilihat sangat pentingnya mengetahui tentang

system pembelajaran e-learning atau during pada masa pandemic cccivod-19

menuntut guru harus dapat lebih mengerti dan memahami system

pembelajaran tersebut, maka dengan ini peneliti akan melakukan penelitian

mengenai Sistem Pembelajaran Model E-Learning di SMK Negeri 6

Balikpapan. Pembelajaran model e-learning ini tidak hanya di terapkan di

SMK saja tetapi diterapkan juga di SMA, SMP, dan SD. Oleh karena itu

penelitian ini akan membahas bagaimana menerapakan pendidikan karakter

dikalangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), guna menghasilkan generasi

bangsa yang berkatakter, bermartabat dan dapat disegani bangsa lain.

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas maka

perlu dilakukan penelitian dengan judul sebagai berikut : Sistem Pembelajaran

Model E-learning. Hal yang melandasi penelitiaan ini adalah pada saat

menerapkan system pembelajaran e-learning atau during guru dan siswa/i pasti

membutuhkan internet untuk mengakses e-learning dan masalah-masalah atau

kesulitan apa saja saat ingin mengakses e-learning serta apakah siswa/i
mengerti dengan model pembelajaran menggunakan e-learning. Dan

bagaimana system penilaian yang guru berikan kepada siswa/I.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, tujuan


penelitian
ini adalah sebagi berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan penerapan dan penilaian pada system

pembelajaran e-learning di SMK Negeri 6 Balikpapan.

2. Apa saja faktor penghambat pada sisyem pembelajaran e-learning di

SMK Negeri 6 Balikpapan.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui :

1. Mendeskripsiskan penerapan dan penilaian pada system pembelajaran


e-learning di SMK Negeri 6 Balikpapan.
2. Mendeskripsikan faktor penghambat pada system pembelajaran

e-learning di SMK Negeri 6 Balikpapan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.


1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, hasil penelitian ini akan mampu menggambarkan
fakta lapangan mengenai system pembelajaran model e-learning di
SMK Negeri 6 Balikpapan.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan pada penerapan, dan
penilaian dalam melakasanakan proses pembelajaran model e-learning.

3. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat membantu memahai tentang model
pembelajaran e-learning dimasa pandemik saat ini. Bahwa dengan
model pembelajaran e-learning tidak menghambat proses belajar
mengajar antar guru dengan siswa/I.

4. Bagi Calon Peneliti


Hasil penelitian dapat dijadikan refleksi untuk mengembangkan
penelitian lain yang berkaitan dengan model pembelajaran dengan
system e-learning.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. E-learning

a. Pengertian E-learning

Menurut Michael (2013) E-learning merupakan pembelajaran yang

disusun menggunakan suatu sistem elektronik atau komputer sehingga

mampu untuk mendukung suatu proses pembelajaran.

Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002) e-learning sebagai sembarang

pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik

(LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran,

interaksi, atau bimbingan.

Menurut Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk

pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi

yang dapat meningkatkan pengetahuan dan

Berdasarkan pengertian dan penjelasan diatas, maka peneliti menarik

kesimpulan mengenai definisi e-learning adalah pembelajaran yang


menggunakan teknologi internet atau suatu system elektronik sebagai

pendukung suatu proses pembelajaran.

b. Faktor-Faktor E-learning

Menurut Timmons (2008), dasar fundamental dari proses

kewirausahaan sering dijumpai pada pola kesuksesan ventura. Selain

variasi bisnis, wirausahawan, faktor geografi, dan teknologi, faktor

pendukung utama juga mendominasi proses kewirausahaan yang dinamis.

Sehubungan dengan itu, Timmons mengemukakan lima faktor pendorong

proses kewirausahaan sebagai berikut:

1. Digerakkan oleh semangat meraih peluang bisnis.

2. Digerakkan oleh wirausahawan terkemuka dan tim kewirausahaannya.

3. Hemat dan kreatif dalam menggunakan sumber daya.

4. Sadar akan perlunya kesesuaian dan keseimbangan.

5. Terintegrasi dan holistik.

Kelima hal di atas merupakan komponen proses kewirausahaan terkontrol

yang dapat diukur, dipengaruhi dan diubah. Pendiri dan invenstor

memfokuskan diri pada faktor ini saat melakukan proses analisis risiko

dan menentukan upaya perubahan untuk meningkatkan peluang sukses

ventura.
2. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Agus Suprijono (2013) Model pembelajaran merupakan suatu

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran

dikelas maupun tutorial.

Menurut Amri (2013) model pembelajaran kurikulum 2013 memiliki

empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur.

Menurut Istarani (2011) model pembelajaran adalah seluruh rangkaian

penyajian materi ajaryang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan

sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait

yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar.

Berdasarkan pengertian dan penjelasan diatas, maka peneliti menarik

kesimpulan mengenai definisi model pembelajaran adalah suatu pola atau

perencanaan yang di rancang untuk menciptakan pembelajaran di dalam

kelas secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Model pembelajaran dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Model-model pembelajaran

memiliki banyak variasi, salah satunya model Explicit Instruction.

b. Model Explicit Instruction

Menurut Majid (2013: 72-73) menyatakan bahwa pembelajaran langsung

pada umumnya dirancang secara khusus untuk mengembangkan aktivitas

belajar siswa yang berkaitan dengan aspek pengetahuan prosedural


(pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) dan pengetahuan

deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu yang dapat berupa fakta, konsep,

prinsip, atau generalisasi) yang tersruktur dengan baik dan dapat dipelajari

selangkah demi selangkah. Fokus utama dari pembelajaran ini adalah

pelatihan-pelatihan yang dapat diterapkan dari keadaan nyata yang sederhana

sampai yang lebih kompleks.

c. Jenis-jenis Model Pembelajaran

Dalam pembelajaran memiliki beberapa variasi model yang dapat

diterapkan. Majid (2013) menyatakan terdapat 5 model pembelajaran yang

dapat diterapkan yaitu: (1) belajar tuntas (mastery learning), (2) belajar

kontrol diri (learning self control), (3) latihan pengembangan keterampilan

dan konsep diri (training for skill and concept development), (4) latihan

assertif, dan (5) pembelajaran langsung (explicit instruction).

3. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Menurut Syaiful Sagala (2009) Pembelajaran adalah membelajarkan

siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan

penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses

komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik,

sedangkan belajar oleh peserta didik.


Menurut Arifin (2010) Pembelajaran merupakan suatu proses atau

kegiatan yang sistematis dan sistemik yang bersifat interaktif dan

komunikatif antara pendidik (guru) dengan siswa, sumber belajar, dan

lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan

terjadinya tindakan belajar siswa.

Menurut Sanjaya (2011), Pembelajaran merupakan suatu sistem yang

kompleks yang keberhasilannya dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek

produk dan aspek proses. Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi

produk adalah keberhasilan siswa mengenai hasil yang diperoleh dengan

mengabaikan proses pembelajaran.

Menurut Komalasari (2013), Pembelajaran merupakan suatu sistem atau

proses membelajarkan pembelajar yang direncanakan, dilaksanakan dan

dievaluasi secara sistematis agar pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran secara efektif dan efesien.

b. Ciri-ciri dan Karakteristik Pembelajaran

Terdapat beberapa ciri-ciri dan karakteristik menurut Sugandi, dkk

(2000) di antaranya adalah sebagai berikut.

1) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara

sistematis.

2) Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa

dalam belajar.
3) Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan

menantang bagi siswa.

4) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan

menarik.

5) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa.

6) Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik

secara fisik maupun psikologis.

B. Kajian Pustaka

Penelitian ini menulis mengenai Sistem Pembelajaran Model E-Learning.

Banyak peneliti yang menulis berkaitan dengan pembelajaran model e-

learning. Banyak penelitian tentang pembelajaran model e-learning yang dapat

dijadikan salah satu bukti bahwa Sistem Pembelajaran Model E-learning di

masa pandemic Covid-19 sangat menarik untuk diteliti karena seluruh

pembelajaran menggunakan model e-learning. Ada beberapa peneliti

terdahulu yang relevan dengan penelitian ini dan dapat dijadikan kajian

pustaka, diantaranya sebagai berikut:

1. Penelitian dari Irawan (2015) Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa

peningkatan metode komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa

dilakukan analisa kebutuhan untuk menghasilkan pemodelan sistem

pembelajaran dengan menggunakan pemodelan UML (Unified Markup

Language) dan juga melakukan perancangan arsitektur sistem pembelajaran


berbasis online (e-learning). Arsitektur layanan sistem pembelajaran online

(e-learning) dapat dijadikan rancangan tepat dalam pengembangan metode

pembelajaran yang lebih baik, mengingat tingkat fleksibilitas, skalabilitas

serta fungsionalitasnya yang memudahkan kegiatan belajar mengajar dapat

dilakukan dimanapun dan kapanpun. Sistem pembelajaran online (e-

learning) pada SMK Mambaul Falah Kudus yang telah dirancang,

digunakan oleh dua aktor yaitu, siswa dan guru.

2. Penelitian dari Ade Kusmana (2011) Dalam penelitiannya disimpulkan

bahwa, sistem e-learning sangat dibutuhkan untuk mengimbangi

perkembangan yang didukung oleh teknologi informasi yang mengarah ke

era digital baik proses maupun konten. Untuk mengembangkan sistem e-

learning, harus diawali dengan analisis kebutuhan pengguna. Sejalan

dengan paradigma sistem dan perangkat lunak yang direncanakan, analisis

kebutuhan pengguna menjadi sangat penting karena merupakan dasar

desain. Ini dirancang untuk menghindari proses implementasi yang buruk

dari sistem e-learning, yang terutama karena tidak relevannya sistem yang

dikembangkan dengan kebutuhan nyata pengguna.

3. Penelitian dari Wiwin Hartanto (2016) Dalam penelitiannya disimpulkan

bahwa, media pembelajaran dengan menggunakan e-learning adalah

inovasi yang akan digunakan dalam pembelajaran, tidak hanya untuk

materi pembelajaran tetapi juga perubahan dalam berbagai kompetensi

siswa. Komponen bentuk e-learning adalah infrastruktur e-learning, sistem

dan aplikasi e-learning dan konten e-learning. Manfaat E-learning untuk


dunia pendidikan umum, yaitu: (1) fleksibilitas tempat dan waktu, (2)

pembelajaran mandiri, (3) biaya, (4) pembelajaran kecepatan fleksibel, (5)

pengajaran standardisasi, (6) efektivitas pembelajaran mengajar, (7)

distribusi kecepatan, (8) ketersediaan sesuai permintaan, e-learning dapat

diakses kapan saja, (9) mengotomatisasi proses administrasi. Strategi e-

learning adalah mendukung pelaksanaan proses pembelajaran, diharapkan

dapat meningkatkan daya serap dari uang sekolah atas materi yang

diberikan, meningkatkan partisipasi aktif dari uang sekolah, meningkatkan

kemampuan sekolah belajar mandiri, bahan meningkatkan kualitas

pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kemampuan menampilkan

informasi dengan perangkat teknologi informasi, memperluas proses

belajar mengajar dengan menggunakan internet, tidak hanya terbatas pada

ruang dan waktu. E-learning yang melibatkan empat pertama adalah

analisis, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Kesimpulan dari

pembahasan adalah teknologi informasi dan telekomunikasi yang murah

dan mudah akan menghilangkan batas waktu dan ruang yang telah

membatasi dunia pendidikan. Beberapa konsekuensi logis yang terjadi

antara lain (1) siswa dapat dengan mudah mengambil materi pembelajaran

di mana saja tanpa terbatas ruang lingkup tempat dan waktu; (2) siswa

dapat dengan mudah belajar dan berdiskusi dengan para ahli pada hal-hal

yang mereka minati; (3) materi pembelajaran bahkan dapat dengan mudah

diambil di setiap sudut dunia tanpa tergantung di mana siswa belajar.

Namun peluang itu masih menghadapi tantangan dalam aspek biaya,


kesiapan infrastruktur teknologi informasi, masyarakat, dan dukungan

regulasi untuk e-learning. Dunia pendidikan di Indonesia telah mengalami

perkembangan yang signifikan. Perkembangan ini terlihat dari lebih

banyak dan keragaman belajar metode yang digunakan. Metode yang

digunakan sering memanfaatkan berbagai media untuk meningkatkan

kualitas pelajaran. Perkembangan berbagai media pembelajaran ini seiring

dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Dinamika teknologi ini

akan mencapai akselerasi luar biasa. Teknologi yang telah dipelajari sejak

beberapa tahun yang lalu sekarang mulai diganti dengan berbagai teknologi

baru termasuk cara pembelajaran konvensional. Bentuk teknologi

informasi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dinamakan e-

learning. E-learning adalah inovasi yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran, tidak hanya untuk materi pembelajaran tetapi juga perubahan

dalam berbagai kompetensi siswa. Melalui e-learning, peserta didik tidak

hanya mendengarkan materi diskusi dari pendidik tetapi juga aktif dalam

mengamati, melakukan, demo, dan sebagainya. Materi pembelajaran dapat

di-virtualisasi dalam berbagai format sehingga dapat lebih menarik dan

lebih dinamis untuk memotivasi siswa dalam belajar. Pemanfaatan

teknologi telekomunikasi untuk kegiatan pembelajaran perguruan tinggi di

Indonesia telah kondusif dengan berlakunya Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional (menteri menteri) 2001 yang mendorong perguruan tinggi

konvensional untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh (dual mode).

Untuk iklim yang menguntungkan ini, beberapa perguruan tinggi telah


melakukan banyak persiapan, sebagai tugas dosen untuk (a) mengikuti

pelatihan tentang pengembangan materi teks elektronik, (b)

mengidentifikasi berbagai platform pembelajaran elektronik yang tersedia,

dan (c) bereksperimen tentang penggunaan platform pembelajaran

elektronik tertentu untuk mempresentasikan materi kuliah.

4. Penelitian dari Haris Pamungar (2014) Dalam penelitiannya, Sistem

pembelajaran secara elektronik (e-learning) pada lembaga pendidikan dan

pelatihan (diklat) pemerintah dibangun untuk memudahkan pegawainya

dalam belajar secara on line melalui komputer di unit kerja masing-masing.

Melalui sistem informasi e-learning pengguna dapat mengunduh materi

diklat, mengambil dan mengumpulkan tugas-tugas, mengerjakan soal-soal

ujian, melihat nilai tugas dan ujian, melihat peringkat diklat berdasarkan

nilai yang diperoleh saat pelaksanaan diklat dan ikut serta dalam komunitas

diskusi.

5. Penelitian dari Merry Agustina (2013) Dalam penelitiannya menghasilkan

seiring dengan perkembangan teknologi informasi (TI) yang semakin pesat,

kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI

menjadi tak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan

sebutan e-learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi

pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (content)

dan sistemnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengerahui bagaimana

pemanfaatan e-learning sebagai media pembelajaran dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya di Universitas Bina Darma Palembang yang dikaji


berdasarkan karakteristik e-learning yang terdiri dari Non-linearity, Self-

managing, Feedback-interactivity, Multimedia-Leaners style, Just in Time,

Dynamic Updating, Easy Accesibility dan Colaborative Learning.

Penelitian ini menggunakan desain deskriftif dengan menggunakan

kuisioner sebagai instrumen penelitian. Jumlah sampel yang digunakan

sebanyak 100 responden. Dari hasil analisa dan pengolahan data yang

dilakukan dalam penelitian ini didapat kesimpulan bahwa kondisi

pemanfaatan e-learning sebagai media pembelajaran di Universitas Bina

Darma berada pada kondisi cukup baik dengan tingkat persentase sebesar

60%.

C. Penelitian Relevan

Pada penelitian ini, dikemukakan bebrapa penelitian sebelumnya sebagai

berikut:

Diantaranya penulis mengambil tesis yang ditulis oleh Irawan (2015)

Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa peningkatan metode komunikasi

dan interaksi antara guru dan siswa dilakukan analisa kebutuhan untuk

menghasilkan pemodelan sistem pembelajaran dengan menggunakan

pemodelan UML (Unified Markup Language) dan juga melakukan

perancangan arsitektur sistem pembelajaran berbasis online (e-learning).

Arsitektur layanan sistem pembelajaran online (e-learning) dapat dijadikan

rancangan tepat dalam pengembangan metode pembelajaran yang lebih baik,

mengingat tingkat fleksibilitas, skalabilitas serta fungsionalitasnya yang


memudahkan kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan dimanapun dan

kapanpun. Sistem pembelajaran online (e-learning) pada SMK Mambaul

Falah Kudus yang telah dirancang, digunakan oleh dua aktor yaitu, siswa dan

guru.

D. Kerangka Berfikir

Pembelajaran model e-learning adalah pembelajaran dengan

menggunakan media elektronik dan internet sebagai pedoman atau media

dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

Pada pembelajaran model e-learning ini telah dilaksanakan di semua

sekolah negeri maupun swasta di Balikpapan, salah satunya di SMK Negeri

6 Balikpapan sehingga dapat diberikan tanggapan bahwa adanya

pembelajaran dengan menggunakan model e-learning diharapkan pihak

sekolah lebih aktif mengajarkan siswa dengan perkembangan teknologi

yang ada sehingga perserta didik maupun guru mampu mengikut

perkembangan pada perubahan jaman yang cukup canggih seperti saat ini.

Alurkerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat pada bagan:

Penerapan pembelajaran mengunakan model e-learning di SMK Negeri 6 Balikpapan

Tahap penilaian guru apakah peserta didik mengerti dan memahami materi yang
sedang diajarkan

Tahap penilaian peserta didik yang diberikan oleh guru


BAB III

METODE PENELITIN KUALITATIF

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif . Menurut Moleong (2010) mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata

dan bahasa mengenai apa yang dialamai oleh subjek penelitian masalnya

perilaku, persepsi, dan tindakan dalam konteks alamiah dengan metode

alamiah.

Penelitian ini mendeskripsikan pembelajaran model e-learning di SMK

Negeri 6 Balikpapan. penelitian ini juga akan mendeskripsikan faktor

penghambat dan pendukung yang dihadapi guru dan siswa pada saat

mengimplementasi pembelajaran menggunakan e-learning di SMK Negeri 6

Balikpapan.

Alasan peneliti megambil judul Sistem Pembelajaran Model E-Learning

dikarenakan banyak sekali guru maupun perserta didik dari tingkat SD, SMP,

SMA/K yang kurang mengerti dengan model pembelajaran e-learning serta


bagaimana guru mengetahui tingkat pemahaman materi peserta didik dengan

menggunakan model pembelajaran e-learning dan bagaimana cara guru

memberikan penilaian kepada peserta didik.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2020 di SMK Negeri 6

Balikpapan yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta km 7,5 Kelurahan Graha

Indah Kecamatan Balikpapan Utara

C. Jenis Sumber Data Penelitian

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Sumber data dalam

penelitian ini adalah sumber data wawancara di SMK Negeri 6 Balikpapan.

Sumber data diperoleh dari guru dan salah satu peserta didik di SMK Negeri 6

Balikpapan yang merupakan subjek penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian,

karena penelitian bertujuan untuk memperoleh data. Jika pengumpulan data

yang dilakukan salah maka hasil akhirnya diperoleh juga salah. Pengumpulan

data ini merupakan tahap yang penting dan utama dalam sebuah penelitian.

Menurut Sugiyono (2010) pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai


setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Pengumpulan data pembelajaran

model e-learning di SMK Negeri 6 Balikpapan dilakukan dengan cara

wawancara. Wawancara pada penelitian ini dilakukan secara tidak terstruktur

pada guru di SMK Negeri 6 Balikpapan. Wawancara dilakukan untuk

mengetahui bagaimana pelaksanaan penerapan, penilaian, faktor penghambat

dan pendukung pada proses belajar mengajar dengan menggunakan model e-

learning di SMK Negeri 6 Balikpapan.

E. Teknik Analisis Data

Menurut Moleong (2006) Analisis data merupakan upaya bekerja sama

dengan data, memahami data, mengorganisasikan data, memilah-milah

menjadi kesatuan yang dapat dikelola, mensitensasikan, mencari pola memilih

yang oenting dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Analisis data dalam penelitian ini diteliti dengan menggunkaan model

Miles dan Huberman. Analisis data yang dilakukan dengan cara terus-menerus

dan interaktif shingga data yang diperoleh merupakan data yang sudah jenuh.

Analisis data yang dilakukan meliputi reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification (Miles dalam sugiono, 2010). Model analisis menurut

Miles dan Huberman dapat dilihat dari gambar berikut ini:

Gambar 1: komponen dalam analisis data

Data Collection
Data Reduction Data Display

Conclusions:
Tahap pertama yang dilakukan adalah reduksi. Reduksi pengumpulan data
Drawing/ Verifivationn
hasil wawancara. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dipisahkan sesuai

dengan kategori masing-masing agar lebih rinci dan mudah diolah. Selain itu

reduksi data dengan cara mengambil data collection data display data reduction:

drawing/verification dari yang penting, kemudian membuang yang dianggap tidak

diperlukan.

Tahap kedua yaitu display data, dilakukan agar mempermudah kegiatan

selanjutnya. Penelitian ini menyajika data dalam bentuk uraian deskriptif dan

dianalisis sehingga terlihat hubungan yang interaktif dintara data yang didapatkan.

Tahap ketiga analisis data adalah tahap verifikasi atau penarikan

kesimpulan berdasarkan data yang telah ditemukan.


DAFTAR PUSTAKA

Aji, R. K. (2019, Juni 6). Pengertian Dan Manfaat E-Learning Menurut Para Ahli Terkenal.
Retrieved from https://culunid.blogspot.com/2019/06/pengertian-dan-manfaat-
e-learning.html

Aji, R. K. (2019, Juni 6). Pengertian Dan Manfaat E-Learning Menurut Para Ahli Terkenal.
Retrieved from https://culunid.blogspot.com/2019/06/pengertian-dan-manfaat-
e-learning.html

Bay, M. (2016, Oktober 9). E-Learning: Pengertian dan Manfaatnya. Retrieved from
https://mazbayuaziz.wordpress.com/2016/10/09/e-learning-pengertian-dan-
manfaatnya/

Darmawan., D. (2014). Pengembangan ELearning. Bandung: PT. Remaja.

Prasojo, D. L. (2010). MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA PRODI.


PENELITIAN PENGEMBANGAN ILMU PENDIDIKAN, 70.

zakky. (2020, Februari 23). Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli dan Secara
Umum [Lengkap]. Retrieved from https://www.zonareferensi.com/pengertian-
pembelajaran/

Anda mungkin juga menyukai