Anda di halaman 1dari 80

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

dan di lanjutkan dengan proses nidasi atau implantasi. Bila dihitung dimulai pada

saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam

waktu 40 minggu atau 10 bulan. (Prawirohardjo, 2018).

Pada saat kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu wanita

yang sedang hamil perlu mendapatkan makanan yang bergizi dan dalam keadaan

yang sehat. Kehamilan akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan energi dan

zat gizi lainnya sebagai pertumbuhan dan perkembangan janin. Oleh karena itu,

jika seorang wanita kekurangan gizi pada saat hamil akan mempengaruhi

perkembangan janin sehingga janin tidak dapat berkembang dengan baik.

(Rismalinda, 2015).

Menurut definisi WHO (world Health Organizatiom) kematian maternal ialah

kematian seorang wanita hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan

oleh sebeb apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan

untuk mengakhiri kehamilan. Angka kematian maternal adalah angka jumlah

kematian maternal di perhitungkan terhadap 1.000 atau 100.000 kelahiran hidup

(Prawirohardjo, 2012). Keberhasilan dalam meningkatkan kesehatan ibu salah

satunya adalah menurunkan angka kematian ibu (AKI). AKI adalah jumlah

kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas yang di sebabkan oleh

kehamilan, persalinan, dan nifas taupun pengelolaan, bukan karena sebabsebab

lain seperti kecelakan di setiap 100.000 kelahiran hidup.(Profil Kesehatan

Indonesi, 2017). Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)


2017, angka kematian ibu (AKI) mengalami penurunan dari 359 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 2012, dan 309 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun

2015. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) hasil SDKI 2017 menunjukan

penurunan yaitu 32 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 24 per 1.000 kelahiran

hidup, yang artinya sidah mencapai target MDGs 2015 sebesar 23 per 1.000 per

1.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2017). Sedangkan target SDGs pada 2030

mengurangi anhka kematian ibu sehingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran

hidup (SDKI, 2017 dan Profil Kesehatan Indonesia, 2016).

Pada klinik Bidan Mona pada bulan januari 2021 s/d februari 2021 jumlah ibu

hamil yang berkunjung sebanyak 10 orang, dimana K1 sebanyak 2 orang , K2 2

orang, K3 3 orang dan K4 3orang. Dari 10 orang yang berkunjung ke klinik

Bidan Mona pasien dengan keluhan mayoritas pada Trimester II dan III di

kunjungan pertama. Pengobatan yang sering diberikan bidan pada setiap ibu hamil

yang berkunjung yaitu pemberian tablet FE, karena mayoritas ibu hamil mengeluh

dengan lemas.

Untuk mengurai angka kematin ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)

pemerintah menyarankan untuk melakukan kunjungan kehamilan pada trimester

pertama sebanyak 1 kali, trimester ke dua sebanyak 1 kali, dan untuk trimester

ketiga minimal 2 kali. (Kebijakan kementrian kesehatan dalam penurunan AKI &

AKB dalam konteks pelayanan klinik, 2012)

Untuk mengurai angka kematian ibu pemerintah mempunyai program

pemberian supleman penambah darah yang wajib di minum sebanyak 90 butir

selama 3 bulan, dan juga harus melakukan suntik imunisasi TT untuk mencegah

terjadinya infeksi pasa saat proses persalinan. (Rismalinda, 2015)

2
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui kajian asuhan kebidanan pada Kehamilan Dengan

Kehamilan Normal di Bidan Praktik Mandiri Mona Padangsidimpuan Tahun

2021.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mampu mengumpulkan data pada Kehamilan Normal di Bidan Praktik

Mandiri (BPM) Mona Padangsidimpuan Tahun 2021.

2. Mampu memberikan asuhan yang tepat pada Kehamilan Normal di

Bidan Praktik Mandiri (BPM) Mona Padangsidimpuan Tahun 2021.

3. Mampu melakukan Kajian/Analisa Kasus pada Kehamilan Normal di

Bidan Praktik Mandiri (BPM) Mona Padangsidimpuan Tahun 2021.

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KEHAMILAN

2.1.1 Pengertian kehamilan.

Masa kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri

mulai sejak konsepsi dan berakhirnya sampai permulaan persalinan (Manuaba,

2010).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari

pertama haid terakhir ( Prawiroharjdo, 2010).

2.2 Pertumbuhan / perkembangan janin dalam Rahim setiap bulan

Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, ibu memerlukan asupan

makanan yang mengandung gizi baik. Saat seorang wanita hamil mengalami

peningkatan kebutuhan asupan gizi untuk mencakup kebutuhan 2 orang (sang

ibu dan janin), yaitu seperti energy, protein, mineral, kalsium, air, omega 3,

vitamin, asam folat, zat besi, dan lainnya.(Rismalinda, 2015)

Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam Rahim di pengaruhi oleh

beberapa faktor dan subfaktor antara lain :

2.2.1 Faktor ibu

1. Kelainan pada uterus

Janin yang tumbuh di luar uterus mengalami hambatan pertumbuhan.

2. Kehamilan ganda atau kembar

Kehamilan dengan dua janin atau lebig kemungkinan besar di persulit oleh

pertumbuhan kurang pada salah satu atau kedua jani disbanding dengan janin

4
tunggal normal. Hambatan pertumbuhan dilaporkan terjadi pada 10 s/d 50 persen

bayi kembar

3. Kebiasaan ibu, merokok, minum alcohol, kecanduan

2.2.2 Faktor janin

1. Penyimpanan genetic : kelainan anogenital, pertumbuhan abnormal

2. Infeksi intrauterine

2.2.3 Faktor plasenta

Plasenta adalah sumber bayi mendapatkan makanan asupan gizi untuk

dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam Rahim. Karena ibu plasenta

sangat penting artinya untuk menjamin kesehatan janin dalam Rahim, yang

ditetapkan dengan indeks plasenta. indeks plasenta = berat plasenta.

Menurut Rismalinda (2015) Pertumbuhan janin dari trimester pertama

sampai trimester ke tiga sebagai berikut :

A. Trimester I (Satu)

1. Minggu 1

Proses pembentukan antara sperma dan sel telur yang memberikan informasi

kepada tubuh bahwa telah ada janin dalam Rahim. Saat ini janin sudah memiliki

nekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 kromosom. Selama masa ini,

yang di butuhkan niutrisi (melalui ibu) dan oksigen.

Sel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan

5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju sel telur dan menembus indung

telur.

2. Minggu ke 2

Pembuahan terjadi pada akhir minggu ke dua. Sel telur yang telah dibuahi

5
membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Terus membelah , set telur bergerak ke

dalam lubang falopi menuju Rahim.setelah membelah menjadi 32, sel telur

disebut manula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari

sehingga pada har yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu

blastocyst tertanam pada endometrium.

3. Minggu ke 3

Sampai usia kehamilan 3 minggu, sel telur yang telah membelah menajadi

ratusan akan menempel pada dinding Rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat

kecil berdiameter 0,1-0,2 mm.

4. Minggu ke 4

Bayi sudah berbentuk embrio, embrio memproduksi hormone HCG sehingga

apabila melakukan test kehamilan hasilnya positif Janin pada minggu ke 4 sudah

membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang

belakang serta jantung dan oarta.

5. Minggu ke 5

Pada minggu ke 5 terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm, dan

endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paing atas yang akan membentuk

sisitem saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang

belakang, kulut serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah

yang akan membentuk organ jantung, tulang dan organ reproduksi. Lapisan

Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas

dan kandung kemih.

6. Minggu ke 6

Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga

6
bokong, tiba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Pada minggu ini

system pencernaan dan pernapasan mulai dibentuk, kaki dan tangan mulai

terlihat dan terbentuk.

7. Minggu ke 7

Akhir minggu ke tujuh sepanjang sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram,

kira0kira biji kacang hijau. Lengan mulai menajdi bagian bahu dan tangan.

Jantung telah dibagi menajdi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan

saluran uadara yang terdapat di dalm paru-paru.

8. Miggu ke 8

Panjang kira-kira 14-20 mm. banyak perubahan yang terjadi pada janin,

ujung hidung dan kelopak mata mulau berkembang begitu pula telinga, saluran

yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorkan mulai bercabang. Lengan

semakin membesar dan ia memiliki siku. Janin mulai terbentuk diantaranya

pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah, mata juga sudah mulai

kelihatan berada di bawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki

juga terbentuk walaupun belum sempurna.

9. Minggu ke 9

Telinga bagian luar mulai tebentuk kaki dan tangan terus berkembang berikut

jari kaki dan tangan muali tampak dan mulai bergerak. Dengan menggukan

dopler terdengar detak jantung janin. Panjang janin sekitar 22-30 mm dan berat

sekitar 4 gram.

10. Mingg ke 10

Semua organ penting telah terbentuk. Pertumbuhan otak, menigkat dengan

cepat, hamper 250.000 sel saraf baru di produksi setiap menit. Janin mulai

7
tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dengan berat 7 gram.

11. Minggu ke 11

Panjang sudah mencapai 6,5 cm. baik rambut, kuku jari tangan dan kaki mulai

tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah mulai menguap. Gerakan demi gerakan

kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan

menundukan kepala, gerakan sudah dapat dirasakan ibu. Janin mengubah

posisinya dengan gerakan memutar, memanjang.

12. Minggu ke 12

Bentuk wajah janin sudah lengkap, terdapat dagu dan hidung kecil, jari-jari

tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Panjangnya sekitar 63 mm dan berat

14 gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Janin membesar

beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan jari tangan mulai terbentuk termasuk

telinga dan kelopak mata.

B. Trimester II (Dua)

13. Minggu 13

Panjang janin dari pucuk kepala sampai bokong di tafsirkan sekitar 65-78

mm. berta kira-kira 20 gram. Dari pemeriksaan dapat teraba kitra-kira 10 cm di

bawah pusat. Pertumbuhan bayi yang saat ini kira-kira separuh panjang janin

mengalami perlambatan dibandingkan dengan tubuh lainnya. Perlambatan ini

berlangsung terus sehingga di akhir kehamilan akan tampak proporsional, yakni

kira-kira tinggak sepertiga panjang tubuhnya.

Mata janin makin hari kian bergeser ke bagian depan wajah meski masih

terpisah jauh satu sama lain. Sementara telinga bagian luar terus berkembang dan

menyerupai telinga normal. Kulit janin yang masih sangat tipis membuat

8
pembuluh darah terlihat jelas di bawha kulit. Seluruh tubuh tuh janin ditutupi

rambut-rambut halus yang disebut lanugo. Tulang sudah terbentuk di minggu-

minggu sbeelumnya dan untuk minggu selanjutnya akan berosifikasi / menahan

kalsium dengan sangat cepat, sehingga tulang jadi lebih kuat.

14. Minggu ke 14

Panjang mencapai kisaran 80 mm atau 8 cm, dengan berat kira-kira 25 gram.

Telinga janin sudah menempati posisi normal di kiri dan kanan telingan, leher

terus memanjang sementara dagu tidak lagi menyatu dengan dada. Alat kelamin

bagian luar juga berkembang lebih nyata, sehingga lebih mudah membedakan

jenis kelamin.

15. Minggu ke 15

Panjangn sekitar 10-11 cm berat kira-kira 80 gram. Di usia 15 minggu,

kerangka bayi Anda juga terus berkembang. Otot- otot bayi tumbuh terus-

menerus dan bayi mungkin sudah bisa melakukan banyak pergerakan di kepala,

mulut, tangan, pergelangan tangan, tangan, kaki dan sekitarnya.

16. Minggu ke 16

Kini panjang mencapai 12 cm, berat kira-kira 100 gram. Reflek gerak sudah

bisa dirasakan ibu waluapun masih samat sederhana. Rambut halus di bibir dan

di alispun mata juga sudah tampak melengkapi lanugo yang memenuhi seluruh

tubuh. Tungkai kaki yang awal pembentukannya muncul belakangan, kini lebih

panjang daripada lengan. Pada usia unu janin memproduksi alfadetoprotein,

yaitu protein yang hanya dijumpai pada darah ibu hamil.

Bila kadar protein ini berlebihan bisa merupakanpertanda ada masalah serius

pada janin, seperti spina bifida. Sebaliknya kadar alfafetoprotein yang rendah

9
bersignifikan dengan sindrom down. Jumlah alfafetoprotein yang dapat di ukur

dengan pemeriksaan air ketuban / amniosentesis dengan menyuntikan jarum

khusus melewati dinding perut ibu.

17. Minggu ke 17

Panjang tubuh janin menigkat lebih pesat menjadi 13 cm dibandingkan lebar

janin, berat sekitar 120 gram, sehingga bentuk Rahim terlihat oval. Akibatnya

Rahim terdorong dari rongga panggul mengarah ke ronggo perut. Otomatis usus

ibu terdorong mengenai hati, sehingga kerap terasa menusuk ulu hati.

Pembentukan sidik jari di mulai pada minggu ke 17, janin juga pda minggu ini

mulai neljar menelan dan menghidap.

18. Minggu ke 18.

Tafsiran panjang janin adalah 14 cm, berat sekitar 150 gram. Rahim dapat

diraba tepat dibawah pusat, ukurannya kira-kira sebesar buah semangka.

Peningkatan mobilitas persendian ikut mempengaruhi perubahan pastur tubuh

sekaligus menyebabkan keluhan punggung. Keluhan ini makin bertambah bila

kenaikan berat badan tak terkendal. Untuk mengatasinya biasakan berbaring

miring kiri, hindari berdiri terlalu lama dan mengangkat beban berat. Selain itu,

sempatkan sesering mungkin mengistirahatkan kaki dengan mengangkat /

mengganjal pakai bantal.

19. Minggu ke 19.

Panjang janin diperkirakan 13-15 cm, tafsiran berat 200 gram. System saraf

janin yang terbentuk di minggu ke 4 di minggu ini makin sempurna

perkembangannya, yakni dengan di produksi cairan sebrospinalis yaitu mestinya

bersirkulasi di orak dan saraf tulang belakang tanpa hambatan.Jika lubang yang

10
ada tersumbat atau aliran cairan tersebut terhalang oleh penyebab apapun,

kemungkiann besar terjadi hidrosefalus / penumpukan cairan di otak.

20. Minggu ke 20

Panjang janin mencapai kisaran 14-16 cm dan berat sekitar 260 gram. Kulit

yang menutupi tubuhjanin mulai bisa dibedakan menjadi dua lapisan, yakni

lapisan epidermis yang terletak di permukaan dan lapisan dermis yang

merupakan lapisan dalam. Epidermis selanjutnya akan membentuk pola- pola

tertentu pada ujung jari, telapak tangan mapupun telapak kaki. Sedangkan

lapisan dermis mengandung pembuluh darahh kecil, saraf dan sejumlah besar

lemak.

Seiring perkembangan yang pesat kebutuhan darah janinpun meningkat

pesat. Agar ibu terhindar dari Anemia ibu harus mencukupi zar besi, baik lewat

konsumsi makanan bergizi seimbang maupun siplemen yang di anjurkan dokter

21. Minggu ke 21

Beratnya sekitar 350 gram dengan panjang sekitar 18 cm. pada minggu ini

system organ tubuh mengalami pematangan fungsi dan perkembangan. Pada

masa ini, organ hati dan limpa bayi telah bertanggung jawab untuk produksi sel

darah. Sumsum tulangnya juga sudah cukup mampu untuk membentuk sel darah.

22. Minggu ke 22.

Berat sudah mencapai 400-500 gram dengan panjang 19 cm. ciri khas pada

usia kehamilan ini adalah substansi putih mirip dengan pasta yang menutupi kulit

tubuh janin yang di sebut vernix caseosa. Fungsinya melindungi kulit janin

terhadap cairan ketuban. Di minggu ini pun kelopak mata muali menjalankan

fungsinya untuk melindungi mata dengan gerakan menutup dan memvuka.

11
Jantungnyapun mulai menjalankan tugasnya memompa darah sebagai persiapan

kelak lahir.

23. Minggu ke 23.

Panjang sudah sekitar 20 cm dan berat 500 gram. Kulit masih terlihat keriput

karena kandungan lemak di bawah kulitnya tidak sebanyak saat nanti lahir.

Muka sudah tampak sempurna.

24. Minggu ke 24.

Berat janin sudah mencapai 600 gram dengan panjang sekitar 21 cm. Rahim

terletak sekitar 5 cm di atas pusat. Pada minggu ini kelopak mata sudah sempurna

dan sudah di lengkapi dengan bulu mata, pendengaran sudah berfungsi dengan

penuh.

25. Minggu ke 25

Berat bayi sekitar 700 gram panjang sudah 22 cm. jarak dari puncak Rahim ke

simfisis pubis sekitar 25 cm. bila ada indikasi medis umumnya akan di lakukan

pemeriksaan USG untuk melihat keadaan janin.

26. Minggu ke 26

Berat janin sekitar 850 gram dan panjang 23 cm. denyut jantung janin sudah

terdenger dengan jelas, normalnya 120-160 x/menit. Pada minggu ibu sering

merasakan tak nyaman seperti kram kaki, nyeri pinggang, sakit kepala dan nyeri

di bagian bawah tulang rusuk.

27. Minggu ke 27

Berat janin melebihi 1.000 gram panjang sudah mencapai 24 cm. Retinas mata

yang berada di bagian belakang mata membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi

menerima cahaya dan informasi mengenai pencahayaan yang di teruskan ke otak.

Jika terjadi kesalahan dalam pembentukan lapisan- lapisan ini lah yang kelak

12
memunculkan katarak kongenital / bawaan saat bayi dilahirka.

28. Minggu ke 28

Berat janin sudah 1.100 gram dengan panjang 35-38 cm.puncak Rahim kira-

kira berada 8 cm di atas pusat, pada minggu ini janin terlidat lebih berisi dengan

bertambahnya jumlah lemak di bawah kulitnya yang terlihat kemerahan. Jumlah

jaringan otak semakin meningkat, begitu juga dengan rambut kepalanya yang

terus menurus bertumbuh makin panjang. Alis daj kelopak mata terbentuk

sempurna, dan selaput yang semula menutupi bola mata sudah hilang.

C. Trimester III (Tiga)

29. Minggu ke 29

Berat janin 1.250 gram dengan panjang 37 cm. kelahiran premature harus di

waspadai karena kemmapuannya untuk bertahan hidup masih tipis karena

perkembangna paru- parunya belum sempurna.

30. Minggu ke 30

Berat sudah mencapai 1.400 gram dengan panjang 38 cm. perut yang

semakin membesar emmebuat ibu merasa tidak nyaman terutama pada daerah

panggul da perut.

31. Minggu ke 31

Berat bayi sudah 1.600 gram dan panjang 40 cm. cermati apakah ada

gangguan aliran darah ke tubuh bagian bawah yag membuat kaki menjadi

bengak, pada sakit punggung ringan anjurkan ibu untuk beristirahat dengan

berbaring kiri, serta mengurai aktivitas.

13
32. Minggu ke 32

Pada usia kehamilan ini janin mempunyai berat 2.000 gram dan panjang

sekitar 42 cm. kunjungan antenatal lebih intensif dari bulan-bulan sebelumnya

menjadi 2 minggu sekali.

33. Minggu ke 33

Beratnya lebih dari 2.000 gram dan panjang sekitar 43 cm. di minggu ini di

waspadai terjadi solusio plasenta.pada minggu ini janin sudah punya sistem

kekebalan tubuh sendiri. Kekebalan tubuh berfungsi penting untuk menjaga

bayi tetap sehat dengan melawan segala macam penyakit setelah lahir nanti.

34. Minggu ke 34.

Barat janin hamper 2.275 gram dengan panjang sekitar 44 cm. pada minggu

ini sebauknya dilakukan test untuk menilai kesehatan janin. Dengan USG untuk

melihat apakah janin mempunyai kelainan atau tidak.

35. Minggu ke 35.

Berat sudah mencapai 2.450 dan panjang 45 cm. pada minggu ini pada

umumnya fungsi paru-paru janin sudah berfungsi dengan baik.

36. Minggu ke 36.

Berat janin seharusnya sudah mencapai 2.500 gram dan panjang 46 cm.

pemeriksaan rutin di perketat menjadi seminggu sekali.

37. Minggu ke 37.

Berat sudah mencapai 2.950 dan panjang 47 cm. pada usia kehamilan ini

bayi sudah di katakana aterm atau sudah siap untuk di lahirkan karna system

organ dalam tubuh janin sudah matang dan sudah dapat bekerja sendiri. Biasanya

kepala bayi sudah masuk ke dalam panggul ibu.

14
38. Minggu ke 38

Berat bayi 3.100 gram dan panjang 48 cm. rasa cemas yang di rasakan ibu

menunggu kelahiran bayi menjadikan gangguna emosional pada ibu. Ibu dapat

melakukan relaksasi dengan melatih pernafasan sebagai bekal mejelang

persalinan.

39. Minggu ke 39

Berat janin sudah 3.250 gram dengan oanjang 49 cm. di minggu ini perlu

kesiagaam agar kehamilan tidak lebih bulan karna plasenta tidak mampu lagi

menjalankan fungsinya untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi.

40. Migggu ke 40

Panjang sudah mencapai 45-55 cm dan berat 3.300 gram. Betul-betul sudah

cukup bulan dan siap untuk di lahirkan.

2.3 Berat Badan Dan Indeks Masa Tubuh

Pada trimester I seorang wanita yang sedang hamil sudah mengalami

penambahan berat bada, namun penambahan tersebut masih tergolong rendah,

sekitar 1-2 kg karena pada masa ini sat dimana otak, alat kelamin, dan panca indra

janin sedang di bentuk.(Rismalinda, 2015).

Pada trimester ke II seorang wanita hamil akan mengalami kenaikan

berat badan yang lebih banyak dibandingkan pada saat trimester I, karena pada

trimester II ini pertumbuhan janin juga semakin besar.

Berikut adalah beberapa hal yang yang menjadi pertimbangan untuk

menambah berat badan selama hamil :

a. Jika sebelum berat badan seorang wanita sudah normal, maka kenaikan berat

badan sebaiknya 9-12 kg.

15
b. Jika berat badan sebelum hamil berlebih sebaiknya penambahan berat badan

cukup 6-9 kg.

c. Jika berat badan sebelum hamil kurang, sebaiknya penambahan berat badan

12-12 kg.

d. Pada trimester 2 dan 3 pada wanita dengan gizi baik dianjurkan menambabh

berat badan perminggu sebanyak 0,4 kg, sementara pada wanita dengan gizi

kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan perminggu masing-

masing sebanyak 0,5 dan 0,3 kg.

Penambahan berat badan selama kehamilan rata-rata mencapai 12,5 kg.

oleh karena tubuh seorang wanita yang sedang hamil membutuhkan 70.000 –

80.000 kalori saat hamil.( Rismalinda, 2015)

Berat badan ideal untuk ibu hamil sendiri tergantung dari IMT (Indeks

Masa Tubuh) ibu sebelum hamil. Indeks massa tubuh (IMT) adalah hubungan

antara tinggi badan dan berat badan. Ada rumus tersendiri untuk menghitung

IMT anda yakni (Prawihardjo, 2013).

Perhitungan berat badan berdasarkan indeks masa tubuh :

IMT = BB(2)
TB
Keterangan :

IMT = indeks masa tubuh

BB = berat badan (kg)

TB= tinggi badan (m)

16
Tabel 2.1 Rekomendasi Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan
Berdasarkan Indeks Masa Tubuh

Kategori IMT Rekomendasi

Rendah < 19,8 12,5 -18

Normal 19,8 – 26 11.5 – 16

Tinggi 26 – 29 7 – 11,5

Obesitas >29 ≥7

Gemeli a. – 20,5

2.4 Perubahan Fisiologis dalam Kehamilan Trimester I,II,III

1. Trimester I (Satu )

a. Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima hasil

konsepsi sampai nanti persalinan. Pada usia kehamilan 12 minggu uterus

berukuran kira-kira seperti buah jeruk besar.

b. Serviks

Serviks merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang mengalami

perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan. Satu bulan setelah

konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan menjadi kebiruan. Seviks bersifat

seperti katub yang bertanggung jawab menajadi janin di dalam uterus sampai

akhir kehamilan dan selama kehamilan.

Selama kehamilan serviks tetap tertutup rapat, melindungi janin dari

kontaminasi eksternal, dan menahan isi uterus. Panjang uterus tetap sama yaitu

kurang lebih 2,5 cm selama kehamilan tetapi menjadi lebih lunak karna adanya

peningkatan estrogen dan progesteron dan menjadi berwarna kebiruan

dikarenakan peningkatan vaskularitas.

17
c. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru

juga ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel

ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu

akan berperan sebagai penghasil progeteron dlam jumlah yang relatif minimal

(Prawirohardjo, 2010).

d. Vagina

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan

untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya

ketebalan mukosa, mengendorornya jaringan ikat dan hipertrofi sel otot

polos.Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, dimana sektresi akan

berwarna keputihan, menebal dan PH antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari

peningkatan produksi asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina

sebagai aksi dari lactobacillus acidophilus (Prawirohardjo, 2010).

e. Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi

lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena

dibawah kulit akan lebih terlihat, Putih payudara akan lebih besar, kehitaman

dan tegak, Setelah bulan pertama cairan kuning bernama kolostrum akan keluar.

Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.

Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi karena hormon

prolaktin ditekan oleh prolaktin inhibiting hormone. Setelah persalinan kadar

progesteron dan estrogen menurun sehingga pengaruh inhibisi progesterone

terhadap α-laktalbumin akan hilang. Peningkatan prolaktin akan merangsang

18
sintesis lactose dan pada akhirnya akan meningkatkan produksi air susu

(Prawirohardjo, 2010).

2. Trimester II (Dua)

a. Uterus

Pada trimester ini uterus akan membesar sehingga uterus akan menyentuh

dinding abdominal dan hamper menyentuh hati, mendoorong usus ke sampig dan

ke atas. Pada trimester kedua ini kontraksi dapat di deteksi dengan pemeriksaan

bimanual. (Rimalinda, 2015).

Perubahan bentuk dan ukuran uterus :

1) Pada kehamilan 16 minggu, tingginya rahim (uterus) setengah dari jarak

simfisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya.

2) Pada kehamilan 20 minggu, fundus rahim terletak 3 jari dibawah pusat

sedangkan pada umur 24 minggu tepat ditepi atas pusat.

3) Pada kehamilan 28 minggu, tingginya fundus uteri sekitar 3 jari diatas pusat

atau sepertiga antara pusat dan prosesus xifoideus. (Manuaba, 2010)

b. Vagina

Pada kehamilan trimester ke dua ini terjadinya peningkatan cairan vagina

selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada saat ini biasanya

agak kenytal dan mendekati persalianan menjadi cair. Yang terpenting adalaha

tetap menjaga kebersihan. (Rismalinda, 2015).

c. Payudara

Pada trimester kedua ini, payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan

cairan yang kekuningan yang disebut dengan colostrum. Keluarnya kolostrum ini

adalah makanan bayi pertama kali yang kaya akan protein, colostrum akan

19
keluar bila putting di pencet. Aelora payudara makin hitam karena

hiperpigmentasi.

3. Trimester III.

a. Uterus

Perubahan bentuk dan ukuran uterus :

1) Pada kehamilan 32 minggu, tingginya fundus setengah jarak prosesus

xifoideus dan pusat.

2) Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri sekitar 1 jari dibawah

prosesus xifoideus. Kepala bayi belum masuk Pintu Atas Panggul (PAP).

3) Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun setinggi 3 jari dibawah

prosesus xifoideus, karena kepala janin sudah masuk Pintu Atas Panggul

(PAP). (Manuaba, 2010)

b. Serviks

Pembukaan serviks merupakan mekanisme yang terjadi saat jaringan ikat

serviks yang keras dan panjang secara progresif melunak dan memendek dari

atas ke bawah. Serat otot yang melunak sejajar os serviks internal tertarik ke

atas, masuk ke segmen bawah uterus dan berada di sekitar bagian presentasi

janin dan air ketuban.

c. Vagina

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan

untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatkan

ketebalan mukosa.

Peningkatan volume secret vagina juga terjadi, dimana sekresi akan berwarna

keputihan menebal, dan PH antar 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan

20
produksi asam laktat glokogen yang dihasilkan ileh epitel vagina sebagai aksi

dari lactobacillius acidopillus.

2.5 Ketidak Nyamanan Dan Penanganan Selama Kehamilan.

1. Trimester pertama

a. Mual dan muntah

Diakibatkan karna meningkatnya kadar HCG, estrogen / progesterone.

Penanganan : Hindari bau yang menyengat dan faktor penyebab, makan sedikit

tapi sering, hindari makanan yang berminyak dan berbumbu yang merangsang.

b. Keputihan

Hyperplasia mukosa vagina, meningkatnya produksi lendir dan kelenjar endocervikal

sebagai akibat dan peningkatan kadar estrogen.

Penanganan: menajaga kebersihan vulva, memakai pakaian dalam yang terbuat

dari bahan katun, hindari pakaian dalam yang terbuat dari bahan nilon.

2. Trimester ke Dua

a. Kram kaki

Karna adanya tegang pada otot betis dan otot telapak kaki, diduga adanya

ketidakseimbangan mineral di dalam tubuh ibu yang memicu gangguan pada

system persyarafan otot-otot tubuh.

Penanganan : lakukan senam hamil secara teratur karna senam hamil dapat

memperlancar aliran darah dalam tubuh, meningkatkan komsumsi makanan yang

tinggi kandungan kalsium dan magnesium seperti sayuran serta susu.

b. Sembelit

Karna peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic usus menjadi

lambat. Penyerapan air di dalam kolon meningkat karan efek samping dari

penggunaan zat besi.

21
Penanganan : tingkatkan intac cairan, serat di dalam menu makanan ,

istirahat yang cukup, senam hamil, membiasakan BAB secara teratur.

3. Trimester ke Tiga

a. Sering buang air kecil

Adanya tekanan pada kandung kemih akibat semakin besar ukuran janin.

Penanganan : perbanyak minum pada siang hari dan mengurai minum pada

malam hari.

b. Sesak nafas

Karna semakin besar ukuran janin di dalam uterus sehingga menekan

diafragma.

Penanganan : lakukan senam hamil secara teratur

2.5 Tanda bahaya dan komplikasi ibu dan janin pada kehamilan

1. Perdarahan pervaginam pada kehamilan muda

Perdarahan pervaginam dalam kehamilan terbagi menjadi 2 yaitu sebelum 24

minggu dan setelah 24 minggu usia kehamilan.

a. Perdarahan sebelum 24 minggu disebabkan oleh :

1) Implantation bleeding : sedikit perdarahan saat trophoblast melekat pada

endometrium. Bleeding terjadi saat implantasi 8 – 12 hari setelah

fertilisasi

2) Abortion : 15% terjadi pada aborsi spontan sebelum 12 minggu usia

kehamilan dan sering pada primigravida.

3) Hydatidiform molae : akibat dari degenerasi chorionic villi pada awal

kehamilan. Embrio mati dan di reabsorbsi / mola terjadi di dekat fetus.

Sering terjadi pada wanita perokok, mempunyai riwayat multipara.

22
4) Ectopic pregnancy : ovum dan sperma yang berfertilisasi kemudian

berimplantasi di luar dari uterine cavity, 95% berada di tuba, bisa juga

berimplantasi di ovarium, abdominal cavity

5) Cervical lesion : lesi pada serviks

6) Vaginitis : infeksi pada vagina.

Perdarahan pada awal kehamilan yang abnormal bersifat merah segar, banyak

dan adanya nyeri perut.

b. Perdarahan lebih dari 24 minggu :

Antepartum haemorrage adalah komplikasi serius karena bisa menyebabkan

kematian maternal dan bayi. ada 2 jenis yaitu :

1) Plasenta pevia : akibat dari letak plasenta yang abnormal, biasanya plasenta

ini terletak sebagian atau total plasenta terletak pada segmen bawah Rahim

2) Solusio plasenta : terlepasnya plasenta sebelum waktunya Penanganan :

Tanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahan, kapan mulai terjadi,

seberapa banyak, warnanya, adakah gumpalan, rasa nyeri ketika perdarahan.

 Periksa tekanan darah ibu, suhu, nadi, dan denyut jantung janin.

 Lakukan pemeriksaan eksternal, rasakan apakah perut bagian bawah teraba

lembut, kenyal ataupun keras.

 Jangan lakukan pemeriksaan dalam, apabila mungkin periksa dengan

speculum.

c. Hipertensi

Gastional hypertensional adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg atau

lebih atau peningkatan 20 mmHg pada tekanan diastolic setelah 20 minggu usia

kehamilan dengan pemeriksaan minimal 2 kali setelah 24 jam pada wanita yang

23
sebelumnya normotensive.

Apabila diikuti proteinuria dan oedema maka di katagorikan sebagai

preeklamsi, bila di tambah adanya kejang maka di sebut eklamsi.

Penanganan:

1) Tanyakan pada ibu menganai tekanan darah sebelum dan selama kehamilan

serta tanda-tanda preeklamsi.

2) Tanyakan tentang riwata tekanan darah tinggi dan preeklamsi pada ibu dan

keluarga.

3) Periksa dan monitor tekanan darah, protein urine, refleks dan oedema.

4) Anjurkan ibu untuk rutin ANC dan perispakan rujukan untuk persalinan.

2. Nyeri perut bagian bawah

Nyeri perut bagian bawah perlu dicermati karena kemungkinan peningkatan kontraksi

uterus dan mungkin mengarah pada adanya tanda-tanda ancaman keguguran. Nyeri yang

membahayakan bersifat hebat, menetap, dan tidak hialng setelah ibu istirahat. Hal ini bisa

berhubungan dengan appemdicitis, kemahilan ektopik, aborsi, radang panggul, ISK.

Penanganan:

a. Tanyakan pada ibu mengenaik karakteristik nyeri, kapan terjadi, seberapa

hebat, kapanmmulai dirasakan, apakah berkurang bila ibu istirahat.

b. Tanyakan pada ibu menganaik tanda gejala lain yang mungkin menyertai

misalnya muntah, mual, diare, dan demam.

c. Lakukan pemeriksaan luar dan dalam, periksa adanya nyeri di bagian

pinggang dalam.

d. Lakukan pemeriksaan proteinuria.

3. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepa dan pusing sering terjadi selama kehamilan, sakit kepala yang

24
berisfat hebat dan terus menerus dan tidak hilang bila di bawa istihat adalah sakit

kepala yang abnormal.

Bila ibu merasakan sakit kepala hebat di tambah dengan adanya pandangan

kabur bisa jadi adalah gejala pre eklamsi.

Penanganan:

a. Tanykan ibu jika ia mengalami odema pada muka / tangan

b. Lakukan permeriksaan tekanan darah, adanya proteinuria, refleks dan oedema

c. Bengkak di wajah dan tangan

Bengkak yang muncul pada sore hari dan biasanya hilang bila isrhat dengan

kaki ditinggikan adalah hal yang normal pada ibu hamil. Bengkak merupakan

masalah yang serius apabila muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah

beristirahat, dan di sertai dengan keluhan fisik lainnya. Hal tersebut mungkin

merupakan tanda-tanda adanya anemia, gagal jantung, ataupun preeklamsi.

Penanganan:

a. Tanyakan pada ibu apakah mengalami sakit kepala

b. Periksa pembengkakan terjadi di mana, kapan hilang, dan karakteristik

c. Ukur tekanan darah

d. Lakukan pemeriksaan hemoglobin, lihat warna konjungtiva ibu, telapak

tangan

4. Gerakan Janin Tidak Terasa.

Secara normal ibu merasakan adanya gerakan janin pada bulan ke 5 atau ke 6

usia kehamilan, namun ada beberapa ibu yang merasakan gerakan janin lebih

awal.

Jika janin ridur gerakan janin menjadi lemah. Gerakan janin dapat ibu rasakan

25
pada saat ibu istirahat, makan, dan berbaring. Biasanya janin bergerak paling

sedikit 3 kali dalam 3 jam (Rismalinda, 2015).

Penanganan:

a. Tanyakan ibu kapanmerasakan gerakan janin terakhir kali

b. Dengarkan denyut jantung janin menggunakan doopler

c. Rujuk agar mendapatkan pemeriksaan ultrasound

2.6 Antenatal Care (ANC)

ANC adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetric untuk

optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan

pemantauan rutin selama kehamilan. (Prawirohardjo, 2010).

2.7 Tujuan ANC

1. Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan

perkembangan bayi yang normal

2. Mengenali secara diri penyimpangan dari normal dan memberikan

penatalaksaaan yang di perlukan

3. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka

mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk

menghadapi kelahiran serta serta kemungkinan adanya komplikasi.

(Rismalinda, 2015).

2.8 Kebijakan Program Asuhan ANC

Menurut teori (Rismalinda,2015), ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan

dibagi dalam 3 bagian, yaitu:

1. Kehamilan triwualan pertama (antara 0 – 14 minggu)

2. Kehamilan triwulan kedua (antara 14 – 28 minggu)

26
3. Kehamilan triwulan ketiga (antara 28 – 40 minggu)

2.9 Indikator kunjungan Antenatal Care (Depkes, 2014)

1. Kunjungan Pertama (K1)

K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang

mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif

sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini mungkin pada trimester

pertama, sebaiknya sebelum minggu ke 8.

2. Kunjungan ke-4 (K4)

K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga

kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu

dan komprehensif sesuai standar (1-1-2). Kontak 4 kali dilakukan sebagai berikut:

minimal satu kali pada trimester I(0-12 minggu), minimal satu kali pada trimester

ke2(>12 - 24 minggu), dan minimal 2 kali pada trimester ke-3 (> 24 minggu

sampai dengan kelahiran). Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai

kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan.

3. Penanganan Komplikasi (PK)

Adalah penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular maupun tidak

menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil, bersalin dan nifas.

Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi.

Komplikasi kebidanan, penyakit dan masalah gizi yang sering terjadi adalah:

perdarahan, preeklampsia/eklampsia, persalinanmacet, infeksi, abortus, malaria,

HIV/AIDS, sifilis, TB, hipertensi, diabetesmeliitus, anemia gizi besi (AGB) dan

kurang energi kronis (KEK).

27
2.10 Standar Asuhan Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan / ANC.

Menurut Depkes RI (2014) Dalam melakukan pemeriksaan antenatal,

tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar

terdiri dari :

a. Timbang Berat Badan dan ukur tinggi badan

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan

untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan

yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram

setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin. Pengukuran

tinggi badan pada pertama kali kunjungan dilakukan untuk menapis adanya

faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm

meningkatkan risiko untuk terjadinya CPD (Cephalo Pelvic Disproportion).

b. Ukur Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan

untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah 140/90 mmHg pada

kehamilan dan preeklampsia (hipertensi) disertai edema wajah dan atau tungkai

bawah dan atau proteinuria).

c. Ukut Tinggi Fundus Uteri

Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan

untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak sesuai dengan umur

kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin. Standar pengukuran

menggunakan pita ukur setelah kehamilan 24 minggu.

28
Tabel 2.2 Ukuran TFU menurut Penambahan Per Tiga Jari

Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri (TFU)


(Minggu)

12 3 jari diatas simfisis


16 Pertengahan pusat-simfisis
20 3 jari di bawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)

36 1 jari dibawah prosesus xiphoideus (px)


40 3 jari di bawah prosesus xiphoideus

d. Beri Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus mendapat

imunisasi TT. Pada saat kontak pertama., ibu hamil di skrining status imunisasi

TT, Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil , sesuai dengan status imunisasi saat

ini.

Tabel 2.3 Jadwal Imunisasi Tetanus Toxoid

Antigen Interval Lama Perlindungan


Perlindungan %
Pada kunjungan - -
TT 1 antenatal pertama
TT 2 4 Minggu setelah TT 1 3 Tahun 80 %
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 Tahun 95 %
TT 4 1 Tahun setelah TT 3 10 Tahun 95 %
TT 5 1 Tahun setelah TT 4 25 Tahun /
seumur hidup 1.

4 Beri Tablet Tambah Darah (Zat Besi)

Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet zat

29
besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak kontak pertama.

5 Periksaan Hb

Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis dan dengan cara

Sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil pertama kali, lalu

periksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya

untuk mendeteksi Anemia pada ibu hamil. Menurut WHO kadar Hb terdiri dari :

a. Normal : 11,5 gr%

b. Anemia ringan : 9-11 gr%

c. Anemia sedang : 7-8,9 gr%

d. Anemia berat : < 7 gr%

6 Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab)

Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratory (VDRL) adalah untuk

mengetahui adanya treponema pallidum/ penyakit menular seksual, antara lain

syphilis. Pemeriksaan kepada ibu hamil yang pertama kali datang diambil

spesimen darah vena ± 2 cc. Apabila hasil tes dinyatakan postif, ibu hamil

dilakukan pengobatan/rujukan. Akibat fatal yang terjadi adalah kematian janin

pada kehamilan < 16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan

prematur, cacat bawaan.

7 Perawatan Payudara

Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil, dilakukan 2 kali

sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.

8 Senam Hamil

Senam hamil bermanfaat untuk membantu ibu hamil dalam mempersiapkan

persalinan. Adapun tujuan senam hamil adalah memperkuat dan

30
mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamentum, otot dasar

panggul, memperoleh relaksasi tubuh dengan latihan-latihan kontraksi dan

relaksasi.

9 Temu wicara / Konseling

Komunikasi yang baik antara pasien dan tenaga kesehatan, sangat penting

dibina dari sejak awal melalui temu wicara dapat ditemukan kesepakatan untuk

melakukan rujukan apabila terjadi komplikasi-komplikasi pada saat kehamilan.

10 Pemeriksaan Protein urine

Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein dalam urin ibu

hamil. Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3% ditujukan pada ibu

hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi, kaki oedema.

11 Pemeriksaan urine reduksi

Untuk ibu hamil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti

pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya Diabetes Melitus Gestasioal.

Diabetes Melitus Gestasioal pada ibu dapat mengakibatkan adanya penyakit

berupa pre-eklampsia, polihidramnion, bayi besar.

12 Pemberian Obat Malaria

Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria juga kepada ibu

hamil dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil

apusan darah yang positif. Dampak atau akibat penyakit tersebut kepada ibu

hamil yakni kehamilan muda dapt terjadi abortus, partus prematurus juga

anemia.

13 Pemberian Kapsul Minyak Yodium

Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah endemis

31
yang dapat berefek buruk terhadap tumbuh kembang manusia.

BAB 3

TINJAUAN KASUS

KASUS I
LAPORAN PENGKAJIAN PADA NY. M DENGAN G1P0A0 , USIA
KEHAMILAN 8 MINGGU DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) MONA
PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2021.

No.Register Medik :-

Ruang :-

Tanggal MRS : 1 Februari 2021

Tanggal Di data : 1 Februari 2021

Diagnosa Medis :

I. PENGUMPULAN DATA

A. IDENTITAS

Nama : Maria Ulfah Nama suami : Dody Iskandar

Umur : 35 tahun Umur : 32 tahun

Suku : Batak, Indonesia Suku : Batak, Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : Sarjana Pendidikan : Sarjana

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Honorer

Alamat : Payanggar Alamat : Panyanggar

II. ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)

Pada Tanggal: 1 februari 2021 Pukul : 15.00 wib

1. Alasan kunjungan ini : Ingin memeriksakan kehamilan

2. Keluhan-keluhan : Lemas, mual

32
3. Riwayat Menstruasi :

- Haid pertama : 14 Tahun

- Siklus : 28 Hari

- Banyaknya : 3x ganti pembalut/hari

- Dismenorhea : Ada

- Teratur/tidak : Teratur

- Lamanya : 6 hari

- Sifat Darah : Encer, warna merah muda

No Tgl Usia Jenis Tempat Komplikasi Penolo BBL Nifas


Lahir Kehamil Persalinan persalinan ng
/umu an ibu bay B P Kea Lakta Kelai
r i B B d si nan

2 H A M I L I N I
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

5. Riwayat kehamilan ini

- HPHT : 4-1-2021

- TTP : 11-10-2021

- Keluhan-keluhan pada :

o Trimester I : Mual, Lemas dan tidak nafsu makan

o Trimerter II :-

o Trimester III :-

o Pergerak janin pertama kali : Mulai terasa sesekali

o Pergerakan anak 24 jam :

< 10 kali  10-20 kali > 20 kali

o Bila > 20x dalam 24 jam, dengan frekuensi :

33
< 15 detik > 15 detik
 
Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan)

Rasa Lelah : Tidak ada

Mual dan muntah yang lama : Tidak ada

Nyeri perut : Tidak ada

Panas Menggigil : Tidak ada

Sakit kepala berat/terus menerus : Tidak ada

Penglihatan kabur : Tidak ada

Rasa nyeri/panas saat BAK : Tidak ada

Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : Tidak ada

Pengeluaran cairan pervaginam : Tidak ada

Nyeri kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak ada

Odema : Tidak ada

Lain-lain (jelaskan) : Tidak ada

Obat-obatan yang dikonsumsi : Tidak ada

Kekhawatiran khusus : Tidak ada

Pola eliminasi

BAK : Frekuensi : 6x/hari Warna : kuning jernih

Keluhan waktu BAK : Tidak ada

BAB : Frekkuensi : 1x/hari Warna : kuning

Konsistensi : Padat

Aktivitas sehari-hari

Pola istirahat dan tidur : 1 jam siang , 8 jam malam

Seksualitas : 2x seminggu

34
Pekerjaan : IRT

Imunisasi TT 1 Tanggal : Tidak

Imunisasi TT 2 Tanggal : Tidak

Kb yang pernah digunakan : Tidak ada

6. Riwayat penyakit sistemik yang pernah ada

Jantung : Tidak ada

Ginjal : Tidak ada

Asma/TBC Paru : Tidak ada

Hepatitis : Tidak ada

DM : Tidak ada

Hypertensi : Tidak ada

Epilepsi : Tidak ada

Lain-lain : Tidak ada

Riwayat penyakit keluarga

Jantung : Tidak ada

Hipertensi : Tidak ada

DM : Tidak ada

Gemeli : Tidak ada

Lain-lain : Tidak ada

7. Riwayat sosial

Status perkawinan : Menikah

Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan :

(  ) direncanakan ( ) tidak direncanan

(  ) diterima ( ) tidak diterima

35
Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan :

( ) ada dukungan ( ) tidak ada dukungan

Pengambilan keputusan dalam keluarga

( ) suami ( ) ibu hamil ( ) mertua/orangtua

Pola makan/Minum

 Jenis makanan yang dimakan : Nasi,lauk dan pauk

 Frekuensi : 3x sehari

 Banyaknya : 1 piring/makan

 Perubahan makan yang dialami (ngidam,nafsu makan berkurang,dll)

 Minum : 2,5 liter/hari

Kebiasaan merokok : Tidak merokok

Minuman keras : Tidak minum minuman keras

Obat terlarang : Tidak

Kegiatan sehari-hari (beban kerja) : Berdagang dan bersihkan rumah

Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan membantu persalinan : Bidan

B. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)

1. Status Emosional : Baik

2. Pemeriksaan fisik

BB : 60 kg TB : 155 cm Lila : 26 cm

BB Sebelum hamil : 59 kg

3. Tanda Vital

TD : 100/80 mmhg HR : 80 x/menit

RR : 20 x/menit T : 36,5 ᵒc

36
4. Kepala

Kulit kepala : Bersih

Distribusi rambut : Lebat

5. Wajah

Odema :Tidak ada

Cloasma Gravidarum : Tidak ada

Pucat : Tidak Pucat

6. Mata

Conjungtiva : Merah jambu

Sklera mata : Putih bersih

Odem Palpebra : Tidak ada odema

7. Hidung

Polip : Tidak ada

Pengeluaran : Tidak ada

8. Mulut

Lidah : Bersih

Stomatitis : Tidak ada

Karang gigi : Ada

Berlobang : Ada

Epulis pada gusi : Tidak ada

Tonsil : Tidak Meradang

Phrynx : Tidak Meradang

9. Telingan

37
Serumen : Tidak ada

Pengeluaran : Tidak ada

10. Leher

Luka bekas operasi : Tidak ada

Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran Kelenjar thyroid

Pembuluh limfe : Tidak ada pembesaran pembuluh limfe

11. Dada

Mammae : Asimetris

Areola Mammae : Hitam kecoklatan

Putting susu : Menonjol

Benjolan : Tidak ada

Pengeluaran dari puting : Tidak ada

12. Aksila

Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak ada Pembesaran

13. Abdomen

Pembesaran : Tidak simetris

Linea : Nigra

Striae : Albican

Bekas luka operasi : Tidak ada

Pemeriksaan Khusus Kebidanan

Leopold I :-

Leopold II :-

Leopold III :-

Leopold IV :-

38
TBJ : Sebesar Telor Angsa

Kontraksi : Tidak ada

TFU : Di simfisis

- Bagian janin yang terdapat di fundus uteri : -

- Bagian tegang / memapan: -

- Bagian kecil :-

- Presentasi :-

- Penurunan bagian terbawah : -

- Auskultasi

DJJ : - Frekuensi : -

- Pemeriksaan panggul luar

Distansia spinarum : 26 cm

Distansia kristarum : 30 cm

Conjugata Eksterna : 20 cm

Lingkar Panggul Luar : 93 cm

14. Genetalia

Vulva

- Pengeluaran : Tidak ada

- Varices : Tidak ada

- Kemerahan lesi : Tidak ada

Perineum

- Bekas luka/luka parut : Tidak ada

- Lain-lain : Tidak ada

39
15. Pinggang

CVAT : Dilakukan

Nyeri : Tidak ada

16. Ekstermitas

Odema pada tangan/jari : Tidak ada odema

Odema pada kaki/jari : Tidak ada odema

Varices : Tidak ada

Refleks Patella : Normal

C. UJI DIAGNOSTIK

Pemeriksaan laboratorium

Hb : Tidak dilakukan Golongan darah :A

Haemotokril : Tidak dilakukan pemeriksaan

Protein Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan

Glukosa Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan

III. ANALISA DATA

DIAGNOSA

Ny. M G1P0A0, Usia kehamilan 8 minggu.

Masalah : Tidak ada

Kebutuhan : Pemberian Tablet Fe

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA / ATAU KOLABORASI

Tidak Ada

V. PERENCANAAN

1. Berikan informasi tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan

40
2. Berikan informasi tentang mual muntah pada pagi hari Trimester I

3. Berikan Informasi tentang tabet Fe

4. Berikan Obat Tablet Fe

5. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang untuk periksa kehamilan.

VI. IMPLEMENTASI

1. Memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan :

TD : 100/80 mmhg HR : 80 x/menit

RR : 20 x/menit T : 36,5 ᵒc

Janin Sehat

Usia kehamilan 8 minggu

2. Memberitahukan tentang mual muntah di pagi hari yaitu Mual (nause) dan

muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering

didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi

hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Hal ini

disebabkan oleh karena pengaruh meningkatnya kadar hormon estrogen

dan HCG yang dilepaskan lebih tinggi, dan hormon HCG yang dapat

menimbulkan rasa mual dan muntah pada masa awal kehamilan.

3. Memberitahukan tentang kebutuhan zat besi pada ibu hamil yaitu Zat besi

adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah

(hemoglobin). Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai komponen untuk

membentuk mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen

(protein yang terdapat di tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta

enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sistim pertahanan tubuh

4. Memberikan obat tablet Fe kepada Ny.M

41
5. Menganjurkan untuk melakukan kunjungan ulang bulan depan atau jika

ada keluhan.

VII. EVALUASI

1. Ibu sudah mengerti dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan

2. Ibu sudah memahami tentang mual muntah di pagi hari

3. Ibu sudah memahami kebutuhan tentang tablet Fe

4. Ibu sudah menerima obat tablet Fe

5. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang kembali.

42
KASUS 2

LAPORAN PENGKAJIAN PADA NY. N G1P0A0, USIA KEHAMILAN 6


MINGGU 4 HARI DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI BIDAN
PRAKTIK MANDIRI (BPM) MONA PADANGSIDIMPUAN TANGGAL
3 FEBRUARI 2021.

No.Register Medik :-

Ruang :-

Tanggal MRS : 3 Februari 2021

Tanggal Di data : 3 Februari 2021

Diagnosa Medis :

I. PENGUMPULAN DATA

A. IDENTITAS

Nama : Nelly Suryani Nama suami : Ardiansyah

Umur : 31 tahun Umur : 33 tahun

Suku : Batak, Indonesia Suku : Batak, Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Batang Ayumi Jae Alamat : Batang Ayumi Jae

II. ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)

Pada Tanggal: 3 februari 2021 Pukul : 18.00 wib

1. Alasan kunjungan ini : Ingin memeriksakan kehamilan

2. Keluhan-keluhan : Mual dan Lemas

3. Riwayat Menstruasi :

43
- Haid pertama : 14 Tahun

- Siklus : 28 Hari

- Banyaknya : 3x ganti pembalut/hari

- Dismenorhea : Ada

- Teratur/tidak : Teratur

- Lamanya : 6 hari

- Sifat Darah : Encer, warna merah muda

No Tgl Usia Jenis Tempat Komplikasi Penolo BBL Nifas


Lahir Kehamil Persalinan persalinan ng
/umu an ibu bay B P Kea Lakta Kelai
r i B B d si nan

1. H A M I L I N I
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

6. Riwayat kehamilan ini

- HPHT : 16-1-2021

- TTP : 23-10-2021

- Keluhan-keluhan pada :

o Trimester I : Mual, Lemas dan tidak nafsu makan

o Trimerter II :-

o Trimester III :-

o Pergerak janin pertama kali : Mulai terasa sesekali

o Pergerakan anak 24 jam :

< 10 kali  10-20 kali > 20 kali

o Bila > 20x dalam 24 jam, dengan frekuensi :

< 15 detik > 15 detik


 

44
Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan)

Rasa Lelah : Tidak ada

Mual dan muntah yang lama : Tidak ada

Nyeri perut : Tidak ada

Panas Menggigil : Tidak ada

Sakit kepala berat/terus menerus : Tidak ada

Penglihatan kabur : Tidak ada

Rasa nyeri/panas saat BAK : Tidak ada

Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : Tidak ada

Pengeluaran cairan pervaginam : Tidak ada

Nyeri kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak ada

Odema : Tidak ada

Lain-lain (jelaskan) : Tidak ada

Obat-obatan yang dikonsumsi : Tidak ada

Kekhawatiran khusus : Tidak ada

Pola eliminasi

BAK : Frekuensi : 6x/hari Warna : kuning jernih

Keluhan waktu BAK : Tidak ada

BAB : Frekkuensi : 1x/hari Warna : kuning

Konsistensi : Padat

Aktivitas sehari-hari

Pola istirahat dan tidur : 1 jam siang , 8 jam malam

Seksualitas : 2x seminggu

Pekerjaan : IRT

45
Imunisasi TT 1 Tanggal : Tidak

Imunisasi TT 2 Tanggal : Tidak

Kb yang pernah digunakan : Tidak ada

6. Riwayat penyakit sistemik yang pernah ada

Jantung : Tidak ada

Ginjal : Tidak ada

Asma/TBC Paru : Tidak ada

Hepatitis : Tidak ada

DM : Tidak ada

Hypertensi : Tidak ada

Epilepsi : Tidak ada

Lain-lain : Tidak ada

Riwayat penyakit keluarga

Jantung : Tidak ada

Hipertensi : Tidak ada

DM : Tidak ada

Gemeli : Tidak ada

Lain-lain : Tidak ada

7. Riwayat sosial

Status perkawinan : Menikah

Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan :

(  ) direncanakan ( ) tidak direncanan

(  ) diterima ( ) tidak diterima

Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan :

46
( ) ada dukungan ( ) tidak ada dukungan

Pengambilan keputusan dalam keluarga

( ) suami ( ) ibu hamil ( ) mertua/orangtua

Pola makan/Minum

 Jenis makanan yang dimakan : Nasi,lauk dan pauk

 Frekuensi : 3x sehari

 Banyaknya : 1 piring/makan

 Perubahan makan yang dialami (ngidam,nafsu makan berkurang,dll)

 Minum : 2,5 liter/hari

Kebiasaan merokok : Tidak merokok

Minuman keras : Tidak minum minuman keras

Obat terlarang : Tidak

Kegiatan sehari-hari (beban kerja) : Berdagang dan bersihkan rumah

Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan membantu persalinan : Bidan

B. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)

1. Status Emosional : Baik

2. Pemeriksaan fisik

BB : 60 kg TB : 150 cm Lila : 26 cm

BB Sebelum hamil : 59 kg

3. Tanda Vital

TD : 100/80 mmhg HR : 80 x/menit

RR : 20 x/menit T : 36,5 ᵒc

4. Kepala

47
Kulit kepala : Bersih

Distribusi rambut : Lebat

5. Wajah

Odema :Tidak ada

Cloasma Gravidarum : Tidak ada

Pucat : Tidak Pucat

6. Mata

Conjungtiva : Merah jambu

Sklera mata : Putih bersih

Odem Palpebra : Tidak ada odema

7. Hidung

Polip : Tidak ada

Pengeluaran : Tidak ada

8. Mulut

Lidah : Bersih

Stomatitis : Tidak ada

Karang gigi : Ada

Berlobang : Ada

Epulis pada gusi : Tidak ada

Tonsil : Tidak Meradang

Phrynx : Tidak Meradang

9. Telingan

Serumen : Tidak ada

Pengeluaran : Tidak ada

48
10. Leher

Luka bekas operasi : Tidak ada

Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran Kelenjar thyroid

Pembuluh limfe : Tidak ada pembesaran pembuluh limfe

11. Dada

Mammae : Asimetris

Areola Mammae : Hitam kecoklatan

Putting susu : Menonjol

Benjolan : Tidak ada

Pengeluaran dari puting : Tidak ada

12. Aksila

Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak ada Pembesaran

13. Abdomen

Pembesaran : Tidak simetris

Linea : Nigra

Striae : Albican

Bekas luka operasi : Tidak ada

Pemeriksaan Khusus Kebidanan

Leopold I :-

Leopold II :-

Leopold III :-

Leopold IV :-

TBJ : Sebesar Telor Angsa

Kontraksi : Tidak ada

49
TFU : Di simfisis

- Bagian janin yang terdapat di fundus uteri : -

- Bagian tegang / memapan: -

- Bagian kecil :-

- Presentasi :-

- Penurunan bagian terbawah : -

- Auskultasi

DJJ : - Frekuensi : -

- Pemeriksaan panggul luar

Distansia spinarum : 26 cm

Distansia kristarum : 30 cm

Conjugata Eksterna : 20 cm

Lingkar Panggul Luar : 93 cm

14. Genetalia

Vulva

- Pengeluaran : Tidak ada

- Varices : Tidak ada

- Kemerahan lesi : Tidak ada

Perineum

- Bekas luka/luka parut : Tidak ada

- Lain-lain : Tidak ada

15. Pinggang

CVAT : Dilakukan

50
Nyeri : Tidak ada

16. Ekstermitas

Odema pada tangan/jari : Tidak ada odema

Odema pada kaki/jari : Tidak ada odema

Varices : Tidak ada

Refleks Patella : Normal

C. UJI DIAGNOSTIK

Pemeriksaan laboratorium

Hb : Tidak dilakukan Golongan darah :A

Haemotokril : Tidak dilakukan pemeriksaan

Protein Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan

Glukosa Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan

III. ANALISA DATA

DIAGNOSA

Ny. N G1P0A0, Usia kehamilan 6 minggu 4 Hari

Masalah : Tidak ada

Kebutuhan : Pemberian Tablet Fe

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA / ATAU KOLABORASI

Tidak Ada

V. PERENCANAAN

1. Berikan informasi tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan

2. Berikan informasi tentang mual muntah pada pagi hari Trimester I

3. Berikan Informasi tentang tabet Fe

51
4. Berikan Obat Tablet Fe

5. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang untuk periksa kehamilan.

VI. IMPLEMENTASI

1. Memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan :

TD : 100/80 mmhg HR : 80 x/menit

RR : 20 x/menit T : 36,5 ᵒc

Janin Sehat

Usia kehamilan 6 minggu 4 Hari

2. Memberitahukan tentang mual muntah di pagi hari yaitu Mual (nause) dan

muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering

didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi

hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Hal ini

disebabkan oleh karena pengaruh meningkatnya kadar hormon estrogen

dan HCG yang dilepaskan lebih tinggi, dan hormon HCG yang dapat

menimbulkan rasa mual dan muntah pada masa awal kehamilan.

3. Memberitahukan tentang kebutuhan zat besi pada ibu hamil yaitu Zat besi

adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah

(hemoglobin). Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai komponen untuk

membentuk mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen

(protein yang terdapat di tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta

enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sistim pertahanan tubuh

4. Memberikan obat tablet Fe kepada Ny. N

5. Menganjurkan untuk melakukan kunjungan ulang bulan depan atau jika

ada keluhan.

52
VII. EVALUASI

1. Ibu sudah mengerti dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan

2. Ibu sudah memahami tentang mual muntah di pagi hari

3. Ibu sudah memahami kebutuhan tentang tablet Fe

4. Ibu sudah menerima obat tablet Fe

5. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang kembali.

53
KASUS 3

LAPORAN PENGKAJIAN PADA NY. N G1P0A0, USIA KEHAMILAN 6


MINGGU 2 HARI DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI BIDAN
PRAKTIK MANDIRI (BPM) NURLIANI PADANGSIDIMPUAN
TANGGAL 5 FEBRUARI 2021.

No.Register Medik :-

Ruang :-

Tanggal MRS : 5 Februari 2021

Tanggal Di data : 5 Februari 2021

Diagnosa Medis :

I. PENGUMPULAN DATA

A. IDENTITAS

Nama : Nursari Nama suami : Capot Hasibuan

Umur : 26 tahun Umur : 27 tahun

Suku : Jawa, Indonesia Suku : Batak, Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Sadabuan Alamat : Sadabuan

II. ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)

Pada Tanggal: 5 februari 2021 Pukul : 15.00 wib

1. Alasan kunjungan ini : Ingin memeriksakan kehamilan

2. Keluhan-keluhan : Lemas, mual

3. Riwayat Menstruasi :

- Haid pertama : 14 Tahun

54
- Siklus : 28 Hari

- Banyaknya : 3x ganti pembalut/hari

- Dismenorhea : Ada

- Teratur/tidak : Teratur

- Lamanya : 6 hari

- Sifat Darah : Encer, warna merah muda

No Tgl Usia Jenis Tempat Komplikasi Penolo BBL Nifas


Lahir Kehamil Persalinan persalinan ng
/umu an ibu bay B P Kea Lakta Kelai
r i B B d si nan

1 H A M I L I N I
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

5. Riwayat kehamilan ini

- HPHT : 21-1-2021

- TTP : 28-10-2021

- Keluhan-keluhan pada :

o Trimester I : Mual, Lemas dan tidak nafsu makan

o Trimerter II :-

o Trimester III :-

o Pergerak janin pertama kali : Mulai terasa sesekali

o Pergerakan anak 24 jam :

< 10 kali  10-20 kali > 20 kali

o Bila > 20x dalam 24 jam, dengan frekuensi :

< 15 detik > 15 detik


 

55
Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan)

Rasa Lelah : Tidak ada

Mual dan muntah yang lama : Tidak ada

Nyeri perut : Tidak ada

Panas Menggigil : Tidak ada

Sakit kepala berat/terus menerus : Tidak ada

Penglihatan kabur : Tidak ada

Rasa nyeri/panas saat BAK : Tidak ada

Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : Tidak ada

Pengeluaran cairan pervaginam : Tidak ada

Nyeri kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak ada

Odema : Tidak ada

Lain-lain (jelaskan) : Tidak ada

Obat-obatan yang dikonsumsi : Tidak ada

Kekhawatiran khusus : Tidak ada

Pola eliminasi

BAK : Frekuensi : 6x/hari Warna : kuning jernih

Keluhan waktu BAK : Tidak ada

BAB : Frekkuensi : 1x/hari Warna : kuning

Konsistensi : Padat

Aktivitas sehari-hari

Pola istirahat dan tidur : 1 jam siang , 8 jam malam

Seksualitas : 2x seminggu

56
Pekerjaan : IRT

Imunisasi TT 1 Tanggal : Tidak

Imunisasi TT 2 Tanggal : Tidak

Kb yang pernah digunakan : Tidak ada

6. Riwayat penyakit sistemik yang pernah ada

Jantung : Tidak ada

Ginjal : Tidak ada

Asma/TBC Paru : Tidak ada

Hepatitis : Tidak ada

DM : Tidak ada

Hypertensi : Tidak ada

Epilepsi : Tidak ada

Lain-lain : Tidak ada

Riwayat penyakit keluarga

Jantung : Tidak ada

Hipertensi : Tidak ada

DM : Tidak ada

Gemeli : Tidak ada

Lain-lain : Tidak ada

7. Riwayat sosial

Status perkawinan : Menikah

Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan :

(  ) direncanakan ( ) tidak direncanan

(  ) diterima ( ) tidak diterima

57
Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan :

( ) ada dukungan ( ) tidak ada dukungan

Pengambilan keputusan dalam keluarga

( ) suami ( ) ibu hamil ( ) mertua/orangtua

Pola makan/Minum

 Jenis makanan yang dimakan : Nasi,lauk dan pauk

 Frekuensi : 3x sehari

 Banyaknya : 1 piring/makan

 Perubahan makan yang dialami (ngidam,nafsu makan berkurang,dll)

 Minum : 2,5 liter/hari

Kebiasaan merokok : Tidak merokok

Minuman keras : Tidak minum minuman keras

Obat terlarang : Tidak

Kegiatan sehari-hari (beban kerja) : Berdagang dan bersihkan rumah

Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan membantu persalinan : Bidan

B. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)

1. Status Emosional : Baik

2. Pemeriksaan fisik

BB : 63 kg TB : 143 cm Lila : 28 cm

BB Sebelum hamil : 59 kg

3. Tanda Vital

TD : 110/80 mmhg HR : 80 x/menit

RR : 20 x/menit T : 36,5 ᵒc

58
4. Kepala

Kulit kepala : Bersih

Distribusi rambut : Lebat

5. Wajah

Odema :Tidak ada

Cloasma Gravidarum : Tidak ada

Pucat : Tidak Pucat

6. Mata

Conjungtiva : Merah jambu

Sklera mata : Putih bersih

Odem Palpebra : Tidak ada odema

7. Hidung

Polip : Tidak ada

Pengeluaran : Tidak ada

8. Mulut

Lidah : Bersih

Stomatitis : Tidak ada

Karang gigi : Ada

Berlobang : Ada

Epulis pada gusi : Tidak ada

Tonsil : Tidak Meradang

Phrynx : Tidak Meradang

9. Telingan

59
Serumen : Tidak ada

Pengeluaran : Tidak ada

10. Leher

Luka bekas operasi : Tidak ada

Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran Kelenjar thyroid

Pembuluh limfe : Tidak ada pembesaran pembuluh limfe

11. Dada

Mammae : Asimetris

Areola Mammae : Hitam kecoklatan

Putting susu : Menonjol

Benjolan : Tidak ada

Pengeluaran dari puting : Tidak ada

12. Aksila

Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak ada Pembesaran

13. Abdomen

Pembesaran : Tidak simetris

Linea : Nigra

Striae : Albican

Bekas luka operasi : Tidak ada

Pemeriksaan Khusus Kebidanan

Leopold I :-

Leopold II :-

Leopold III :-

Leopold IV :-

60
TBJ : Sebesar Telor Angsa

Kontraksi : Tidak ada

TFU : Di simfisis

- Bagian janin yang terdapat di fundus uteri : -

- Bagian tegang / memapan: -

- Bagian kecil :-

- Presentasi :-

- Penurunan bagian terbawah : -

- Auskultasi

DJJ : - Frekuensi : -

- Pemeriksaan panggul luar

Distansia spinarum : 26 cm

Distansia kristarum : 30 cm

Conjugata Eksterna : 20 cm

Lingkar Panggul Luar : 93 cm

14. Genetalia

Vulva

- Pengeluaran : Tidak ada

- Varices : Tidak ada

- Kemerahan lesi : Tidak ada

Perineum

- Bekas luka/luka parut : Tidak ada

- Lain-lain : Tidak ada

61
15. Pinggang

CVAT : Dilakukan

Nyeri : Tidak ada

16. Ekstermitas

Odema pada tangan/jari : Tidak ada odema

Odema pada kaki/jari : Tidak ada odema

Varices : Tidak ada

Refleks Patella : Normal

C. UJI DIAGNOSTIK

Pemeriksaan laboratorium

Hb : Tidak dilakukan Golongan darah :A

Haemotokril : Tidak dilakukan pemeriksaan

Protein Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan

Glukosa Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan

III.ANALISA DATA

DIAGNOSA

Ny. N G1P0A0, Usia kehamilan 6 minggu 2 Hari

Masalah : Tidak ada

Kebutuhan : Pemberian Tablet Fe

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA / ATAU KOLABORASI

Tidak Ada

V. PERENCANAAN

1. Berikan informasi tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan

62
2. Berikan informasi tentang mual muntah pada pagi hari Trimester I

3. Berikan Informasi tentang tabet Fe

4. Berikan Obat Tablet Fe

5. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang untuk periksa kehamilan.

VI. IMPLEMENTASI

1. Memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan :

TD : 110/80 mmhg HR : 80 x/menit

RR : 20 x/menit T : 36,5 ᵒc

Janin Sehat

Usia kehamilan 12 minggu

2. Memberitahukan tentang mual muntah di pagi hari yaitu Mual (nause) dan

muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering

didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi

hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Hal ini

disebabkan oleh karena pengaruh meningkatnya kadar hormon estrogen

dan HCG yang dilepaskan lebih tinggi, dan hormon HCG yang dapat

menimbulkan rasa mual dan muntah pada masa awal kehamilan.

3. Memberitahukan tentang kebutuhan zat besi pada ibu hamil yaitu Zat besi

adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah

(hemoglobin). Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai komponen untuk

membentuk mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen

(protein yang terdapat di tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta

enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sistim pertahanan tubuh

4. Memberikan obat tablet Fe kepada Ny. N

63
5. Menganjurkan untuk melakukan kunjungan ulang bulan depan atau jika

ada keluhan.

VII. EVALUASI

1. Ibu sudah mengerti dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan

2. Ibu sudah memahami tentang mual muntah di pagi hari

3. Ibu sudah memahami kebutuhan tentang tablet Fe

4. Ibu sudah menerima obat tablet Fe

5. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang kembali.

64
KASUS 4

LAPORAN PENGKAJIAN PADA NY. R G4P3A0, USIA KEHAMILAN 34


MINGGU 4 HARI DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI BIDAN
PRAKTIK MANDIRI (BPM) DELINAR PADANGSIDIMPUAN
TANGGAL 5 FEBRUARI 2021.

No.Register Medik :-

Ruang :-

Tanggal MRS : 5 Februari 2021

Tanggal Di data : 5 Februari 2021

Diagnosa Medis :

I. PENGUMPULAN DATA

A. IDENTITAS

Nama : Rezki Adelina Nama suami : Fahmi

Umur : 28 tahun Umur : 28 tahun

Suku : Batak, Indonesia Suku : Batak, Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : D3

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Bonan Dolok Alamat : Bonan Dolok

II. ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)

Pada Tanggal: 5 februari 2021 Pukul : 19.00 wib

1. Alasan kunjungan ini : Ingin memeriksakan kehamilan

2. Keluhan-keluhan : Tidak Ada

3. Riwayat Menstruasi :

- Haid pertama : 14 Tahun

65
- Siklus : 28 Hari

- Banyaknya : 3x ganti pembalut/hari

- Dismenorhea : Ada

- Teratur/tidak : Teratur

- Lamanya : 6 hari

- Sifat Darah : Encer, warna merah muda

No Tgl Usia Jenis Tempat Komplikasi Penolo BBL Nifas


Lahir Kehamil Persalinan persalinan ng
/umu an ibu bay B P Kea Lakta Kelai
r i B B d si nan

1 11/1/ 38 Normal BPM Tidak ada bidan 3 4 baik Asi Tida


2011 minggu Delinar 2 8 k ada
0
0
2 15/3. 39 Normal RSUD Tidak ada Bidan 2 5 baik asi Tida
2014 minggu 8 0 k ada
0
0
3 10/1 38 Normal Bidan Tidak ada Bidan 3 5 baik Asi Tida
1/20 minggu Delinar 3 0 k ada
16 3
0
0
4 H A M I L I N I
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

5. Riwayat kehamilan ini

- HPHT : 4-7-2020

- TTP : 11-4-2021

- Keluhan-keluhan pada :

o Trimester I : Mual, Lemas dan tidak nafsu makan

o Trimerter II : Mual Sesekali

o Trimester III :-

66
o Pergerak janin pertama kali : Mulai terasa sesekali

o Pergerakan anak 24 jam :

< 10 kali  10-20 kali > 20 kali

o Bila > 20x dalam 24 jam, dengan frekuensi :

 < 15 detik  > 15 detik

Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan)

Rasa Lelah : Ada

Mual dan muntah yang lama : Tidak ada

Nyeri perut : Tidak ada

Panas Menggigil : Tidak ada

Sakit kepala berat/terus menerus : Tidak ada

Penglihatan kabur : Tidak ada

Rasa nyeri/panas saat BAK : Tidak ada

Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : Tidak ada

Pengeluaran cairan pervaginam : Tidak ada

Nyeri kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak ada

Odema : Tidak ada

Lain-lain (jelaskan) : Tidak ada

Obat-obatan yang dikonsumsi : Tidak ada

Kekhawatiran khusus : Tidak ada

Pola eliminasi

BAK : Frekuensi : 6x/hari Warna : kuning jernih

Keluhan waktu BAK : Tidak ada

BAB : Frekkuensi : 1x/hari Warna : kuning

67
Konsistensi : Padat

Aktivitas sehari-hari

Pola istirahat dan tidur : 1 jam siang , 8 jam malam

Seksualitas : 2x seminggu

Pekerjaan : Wiraswasta (Pedagang)

Imunisasi TT 1 Tanggal : Ada

Imunisasi TT 2 Tanggal : Ada

Kb yang pernah digunakan : KB suntik 1 bulan

6. Riwayat penyakit sistemik yang pernah ada

Jantung : Tidak ada

Ginjal : Tidak ada

Asma/TBC Paru : Tidak ada

Hepatitis : Tidak ada

DM : Tidak ada

Hypertensi : Tidak ada

Epilepsi : Tidak ada

Lain-lain : Tidak ada

Riwayat penyakit keluarga

Jantung : Tidak ada

Hipertensi : Tidak ada

DM : Tidak ada

Gemeli : Tidak ada

Lain-lain : Tidak ada

7. Riwayat sosial

68
Status perkawinan : Menikah

Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan :

(  ) direncanakan ( ) tidak direncanan

(  ) diterima ( ) tidak diterima

Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan :

( ) ada dukungan ( ) tidak ada dukungan

Pengambilan keputusan dalam keluarga

( ) suami ( ) ibu hamil ( ) mertua/orangtua

Pola makan/Minum

 Jenis makanan yang dimakan : Nasi,lauk dan pauk

 Frekuensi : 3x sehari

 Banyaknya : 1 piring/makan

 Perubahan makan yang dialami (ngidam,nafsu makan berkurang,dll)

 Minum : 2,5 liter/hari

Kebiasaan merokok : Tidak merokok

Minuman keras : Tidak minum minuman keras

Obat terlarang : Tidak

Kegiatan sehari-hari (beban kerja) : Berdagang dan bersihkan rumah

Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan membantu persalinan : Bidan

B. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)

1. Status Emosional : Baik

2. Pemeriksaan fisik

BB : 65 kg TB : 158 cm Lila : 32 cm

BB Sebelum hamil : 56 kg

69
3. Tanda Vital

TD : 110/80 mmhg HR : 83 x/menit

RR : 22 x/menit T : 36,5 ᵒc

4. Kepala

Kulit kepala : Bersih

Distribusi rambut : Lebat

5. Wajah

Odema :Tidak ada

Cloasma Gravidarum : Tidak ada

Pucat : Tidak Pucat

6. Mata

Conjungtiva : Merah jambu

Sklera mata : Putih bersih

Odem Palpebra : Tidak ada odema

7. Hidung

Polip : Tidak ada

Pengeluaran : Tidak ada

8. Mulut

Lidah : Bersih

Stomatitis : Tidak ada

Karang gigi : Ada

Berlobang : Ada

Epulis pada gusi : Tidak ada

70
Tonsil : Tidak Meradang

Phrynx : Tidak Meradang

9. Telingan

Serumen : Tidak ada

Pengeluaran : Tidak ada

10. Leher

Luka bekas operasi : Tidak ada

Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran Kelenjar thyroid

Pembuluh limfe : Tidak ada pembesaran pembuluh limfe

11. Dada

Mammae : Asimetris

Areola Mammae : Hitam kecoklatan

Putting susu : Menonjol

Benjolan : Tidak ada

Pengeluaran dari puting : Tidak ada

12. Aksila

Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak ada Pembesaran

13. Abdomen

Pembesaran : Tidak simetris

Linea : Nigra

Striae : Albican

Bekas luka operasi : Tidak ada

Pemeriksaan Khusus Kebidanan

Leopold I : Teraba bagian bulat dan lunak (Bokong)

71
Leopold II : Teraba bagian kecil di perut bagian kiri, dan perut

bagian kanan memanjang (punggung)

Leopold III : Teraba bulan, melenting (kepala)

Leopold IV : Bagain terbawah janin masih bisa di goyangkan

TBJ : 3.225 kg

Kontraksi : Tidak ada

TFU : 32 cm

- Bagian janin yang terdapat di fundus uteri : Bokong

- Bagian tegang / memapan: Perut bagian kanan

- Bagian kecil : Perut bagian kiri

- Presentasi : Kepala

- Penurunan bagian terbawah : Belum masuk PAP

- Auskultasi

DJJ : Ada Frekuensi : 138x/menit

- Pemeriksaan panggul luar

Distansia spinarum : 26 cm

Distansia kristarum : 30 cm

Conjugata Eksterna : 20 cm

Lingkar Panggul Luar : 93 cm

14. Genetalia

Vulva

- Pengeluaran : Tidak ada

- Varices : Tidak ada

- Kemerahan lesi : Tidak ada

72
Perineum

- Bekas luka/luka parut : Tidak ada

- Lain-lain : Tidak ada

15. Pinggang

CVAT : Dilakukan

Nyeri : Tidak ada

16. Ekstermitas

Odema pada tangan/jari : Tidak ada odema

Odema pada kaki/jari : Tidak ada odema

Varices : Tidak ada

Refleks Patella : Normal

C. UJI DIAGNOSTIK

Pemeriksaan laboratorium

Hb : Tidak dilakukan Golongan darah :O

Haemotokril : Tidak dilakukan pemeriksaan

Protein Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan

Glukosa Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan

III. ANALISA DATA

DIAGNOSA

Ny. R G4P3A0, Usia kehamilan 34 minggu 4 Hari, Presentasi

kepala, PU-KA, Intra uterine, Janin Tunggal, Janin hidup, Kepala belum

masuk PAP.

Masalah : Tidak ada

73
Kebutuhan : Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA / ATAU KOLABORASI

Tidak Ada

V. PERENCANAAN

1. Berikan informasi tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan

2. Berikan informasi tentang Tanda-tanda persalinan

3. Berikan Informasi tentang persiapan persalinan

4. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang untuk periksa kehamilan

2 minggu lagi.

VI. IMPLEMENTASI

1. Memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan :

TD : 110/80 mmhg HR : 83 x/menit

RR : 22 x/menit T : 36,5 ᵒc

Janin Sehat

Usia kehamilan 34 minggu

2. Memberitahukan tentaang Tanda-tanda persalinan :

a. Kepala turun memasuki pintu atas panggul. Pada primigravida terjadi

menjelang minggu ke-36.

b. Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri turun.

c. Perasaan sering-sering atau susah kencing karena kandung kemih

tertekan oleh bagian terbawah janin.

d. Sakit di pinggang dan di perut.

e. Servik mulai lembek dan mendatar.

74
3. Memberitahukan tentang persiapan persalinan :

a. Persiapan fisik

persiapan persalinan meliputi kesiapan kondisi kesehatan ibu,

meliputi kesiapan hal-hal yang berkaitan dengan perubahan fisiologis

selama hamil sampai menjelang persalinan. pengaturan kebutuhan nutrisi

saat kehamilan, serta upaya perencanaan persiapan persalinan dan

pencegahan komplikasi yang mencakup tanda-tanda bahaya dan tanda-

tanda persalinan (Depkes, 2010).

Dalam menyiapkan kondisi fisik, ibu perlu menyiapkan makan

makanan bergizi dan minum yang cukup banyak. Tetap melakukan

aktivitas seperti berjalan pagi, atau kegiatan rumah lainnya, dan tetap

istirahat yang cukup juga merupakan persiapan fisiologis yang dibutuhkan

oleh ibu. Dengan mengetahui teknik mengedan dan bernafas yang baik

juga dapat memperlancar dan memberikan ketenangan dalam proses

persalinan (Isnandi dalam Harumawati, 2012).

Penting untuk ibu menjaga kebersihan badan dan kesesuaian

pakaian. Kebersihan badan menjelang persalinan bermanfaat karena dapat

mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama persalinan

dan dapat mengurangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan. Ibu akan

merasa nyaman selama menjalani proses persalinan (Iskandar dalam

Harumawati, 2012).

75
b. Persiapan psikologis

Salah satu yang harus dipersiapkan ibu menjelang persalinan yaitu

hindari kepanikan dan ketakutan dan bersikap tenang, dimana ibu hamil

dapat melalui saat-saat persalinan dengan baik dan lebih siap serta

meminta dukungan dari orang-orang terdekat. Perhatian dan kasih sayang

tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan

melahirkan dan merupakan motivasi tersendiri sehingga lebih tabah dan

lebih siap dalam menghadapi persalinan (Sjafriani dalam Harumawati,

2012).

c. Persiapan finansial

Persiapan finansial bagi ibu yang akan melahirkan merupakan

suatu kebutuhan yang mutlak harus disiapkan, dimana berkaitan dengan

penghasilan atau keuangan yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan

selama kehamilan berlangsung sampai persalinan seperti menyiapkan

biaya persalinan, menyiapkan popok bayi dan perlengkapan lainnya

(Sjafriani dalam Harumawati, 2012). Menyiapkan pendonor darah ketika

dibutuhkan transfusi darah setelah persalinan merupakan hal yang perlu

dipertimbangkan dan disiapkan (Gitanurani, 2017).

d. Persiapan kultural

Menurut Kemenkes RI dalam Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu

(2013) menyebutkan bahwa yang termasuk persiapan persalinan, yaitu

pertanyaan-pertanyaan mengenai siapa yang akan menolong persalinan,

dimana akan melahirkan, siapa yang akan membantu dan menemani dalam

76
persalinan, kemungkinan kesiapan donor darah bila timbul permasalahan,

metode transportasi bila diperlukan rujukan, dan dukungan biaya.

4. Menganjurkan untuk melakukan kunjungan ulang bulan depan atau jika

ada keluhan.

VII. EVALUASI

1. Ibu sudah mengerti dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan

2. Ibu sudah mengetahui tentang tanda-tanda persalinan

3. Ibu sudah mengetahui tentang persiapan persalinan

4. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang kembali 2 minggu yang

akan datang

77
BAB 4

ANALISIS KASUS

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada 4 kasus ibu hamil dengan

kehamilan normal, Maka, Penulis menganalisis bahwa:

Kasus I

Ny. M datang ke Bidan Praktik Mandiri (BPM) Mona pada tanggal 1

januari 2021 pukul 15.00 wib untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya. Ny.

M berusia 35 tahun, kehamilan ke 1. Pada kehamilan ini ibu mangatakan pada

Trimester I mengalami mual, lemas dan tidak nafsu makan sesekali mengalami

mual muntah. Pada kehamilan ini Ny. M mengatakan di rencanakan dan

penerimaan suami / keluarga juga sangat baik. Dari pemeriksaan vital sign dalam

keadaan normal. Usia kehamilan 8 Minggu.

Kasus II

Ny. N datang ke Bidan Praktik Mandiri (BPM) Mona pada tanggal 3

februari 2021 pukul 18.00 wib untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya. Ny.

N berusia 31 Tahun Kehamilan pertama, pada pemeriksaan kehamilan ini adalah

kunjungan pertama dan Hasil pemeriksaan yang dilakukakn semua dalam batas

normal dengan usia kehamilan 6 minggu 4 hari.

Kasus III

Ny. N datang ke Bidan Praktik Mandiri (BPM) Mona pada tanggal 5

februari 2021 pukul 15.00 wib untuk melakukan pemeriksaan, Ny. N berusia 26

Tahun, kehamilan pertama datang untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya,

mengeluh lemas dan mual. Kebutuhan yang diberikan yaitu pemberian tablet Fe.

78
Kasus IV

Ny. R datang ke Bidan Praktik Mandiri (BPM) Mona pada tanggal 5 februari

2021 pukul 19.00 wib untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, Ny. R datang

tanpa keluhan dengan usia kehamilan 34 minggu 4 Hari. Berdasarkan hasil

pemeriksaan yang dilakukan semua dalam batas normal.

Pengkajian yang dilakukan terhadap 4 kasus ibu hamil semua dalam

batas normal. Dimana pengkajian yang dilakukan dengan stándar“14T” yaitu :

Timbang berat badan, Ukur tekanan darah, Ukur tinggi fundus uteri, Pemberian

tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan, Pemberian imunisasi Tetanus

Toxoidlengkap,pemeriksaan Hb, Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research

Lab), perawatan payudara, senam hamil, temu wicara/konseling, pemeriksaan

protein urine, pemeriksaan urine reduksi, pemberian obat malaria, pemberian

kapsul minyak Iodium. Hal ini sesuai dengan teori (Prawirohardjo, 2013).

Pada Kasus kehamilan di atas yaitu standar 14T ini tidak seluruhnya

diterapkan pada saat pemeriksaan. Seperti pemeriksaan VDRL (Veneral Disease

Research Lab), pemeriksaan reduksi urine, pemberian obat malaria dan pemberian

kapsul minyak iodium dikarenakan ibu tidak ada indikasi sehingga standar 14 T

belum sesuai dengan teori.

Berdasarkan Hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap 4 kasus semua

dalam batas normal, dan pengakjian dilakukan dengan 7 langkah varney. Sejauh

ini pemeriksaaan yang dilakukan masih sejalan dengan teori asuhan kebidanan

dalam kehamilan.

79
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Telah ditegakkan diagnosis terhadap Kasus 4 ibu hamil yaitu :

1. Ny.M G1P0A0, Usia kehamilan 8 minggu

2. Ny. N G1P0A0, Usia kehamilan 6 minggu 4 hari

3. Ny. N G1P0A0, Usia kehamilan 6 minggu 2 hari

4. Ny. R G4P3A0, Usia kehamilan 34 minggu 4 Hari, Presentase kepala, PU-

KA, Intra uterine, Janin tunggal, Janin Hidup, Kepala belum masuk PAP.

Asuhan kebidanan pada 4 kasus kehamilan tersebut sudah sesuai dengan

teori yang sudah dipelajari dalam asuhan kebidanan kehamilan. Ada beberapa

yang belum tercapai dalam pemeriksaan yang dilakukan untuk upaya pencegahan

kehamilan beresiko.

5.2 Saran

1. Bagi Ibu Hamil

Untuk tetap rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dan meningkatkan

pengetahuan tentang masalah perubahan kehamilan dan tanda-tanda bahaya

kehamilan.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Untuk meningkatkan pengetahuan serta wawasan untuk upaya pencegehan

dalam Meminimalkan kehamilan dengan beresiko.

80

Anda mungkin juga menyukai