Analisa Kesehatan Masalah Di Masyarakat
Analisa Kesehatan Masalah Di Masyarakat
Disusun Oleh :
Lulu’ Fitri Nurhidayah Syafa’ati (201901006)
AJARAN 2020/2021
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN ANALISIS DESKRIPTIF MASALAH
KESEHATAN MASYARAKAT PESISIR DESA KARANGSONG
1. Analisis masalah
Menentukan masalah
Dari beberapa indikator derajat kesehatan masyarakat seperti masih ditemukannya kematian dalam 1
tahun terakhir ada sebanyak 6% (23 orang) pada rumah tangga responden, dengan 60,9% peristiwa
kematian pada usia lanjut (lebih dari 60 tahun) namun juga terdapat satu kejadian kematian bayi.
Adapun persepsi penyebab kematian 65,2% disebabkan oleh penyakit. Selain indikator tersebut,
adanya penyakit menular: batuk pilek, gatalgatal dan diare, serta penyakit tidak menular berupa
Hipertensi, Stroke, Tumor, dan Diabetes Melitus, merupakan petunjuk masih adanya masalah
kesehatan masyarakat di wilayah pesisir ini. Dilihat dari faktor pelayanan kesehatan, aksesibilitas ke
sarana pelayanan kesehatan sebagian besar 48,4% jarak antara rumah dengan sarana kesehatan
berjarak 1-5 km, yaitu akses ke Puskesmas Margadadi Kec/Kab. Indramayu, yang merupakan
puskesmas induk di wilayah kecamatan tersebut.
Prioritas masalah
Penentuan prioritas masalah komunitas dimasyarakar dengan menggunakan diagram venn
berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut :
Kriteria
Meres Tidak Men Tidak Ragu Dampak Tidak Ragu-
No Masalah
ahkan Meresa ular Menu -ragu produkti berda ragu
hkan lar vitas mpak
1. Penyakit + - + - - + - -
menular
2. Penyakit - + - + - - + -
tidak
menular
Diagram Venn
Prioritas Menular
Masalah
Tidak
Menul
ar
PERAN DAN FUNGSI KADER, DUKUNGAN SOSIAL SUAMI, DAN PENGETAHUAN TENTANG
BUDAYA KELUARGA PADA PELAKSANAAN KELUARGA SADAR GIZI
2. Analisis masalah
Menentukan masalah
Keluarga Sadar Gizi adalah keluarga yang seluruh anggota keluarganya melakukan perilaku gizi
seimbang. Wilayah Kerja Puskesmas Pesanggaran berada pada urutan terendah pencapaian Kadarzi
di Kabupaten Banyuwangi yaitu 43,3%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan peran
dan fungsi kader, dukungan sosial suami, dan pengetahuan tentang budaya keluarga dengan
pelaksanaan Kadarzi yang dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2015 dan menggunakan pendekatan
cross sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu 80 keluarga. Hasil penelitian menunjukkan keluarga
balita yang melaksanakan Kadarzi yaitu 35%. Balita merupakan kelompok umur yang rentan terkena
masalah gizi. Secara nasional, prevalensi berat-kurang pada tahun 2013 adalah 19,6%, terdiri dari
5,7% gizi buruk dan 13,9% gizi kurang. Masih tingginya prevalensi gizi buruk dan kurang pada
balita di Indonesia menunjukkan perilaku gizi di tingkat keluarga masih belum baik.
Prioritas masalah kebidanan komunitas di keluarga menggunakan maglaya dengan hasil
sebagai berikut :
Aanalisa data
- Masalah berat, 1
harus ditangani 2
- Masalah tidak
perlu segera 1
Ditangani
- Masalah tidak 0
Dirasakan
Jumlah 3,33