Anda di halaman 1dari 13

BURUNG MURAI BATU

Makanan Murai Batu Biar


Gacor
Untuk memperoleh murai batu yang bersuara
ngeplong dengan banyak variasi, tentunya
bukanlah perkara gampang. Bisa dibilang
begitu sebab selain pola perawatan murai
batu dan setelan makanan murai batu gacor
yang diberikan setiap harinya juga menjadi
kunci utama yang paling berpengaruh besar
terhadap keberhasilan. Apabila rawatan dan makanan murai harian sudah
diberikan dengan baik, benar, teratur, rutin, konsisten dan sesuai degan karakter burung, niscaya hasil
yang lebih memuaskan akan lekas diperoleh. Namun jika beberapa hal tersebut kurang diperhatikan,
maka tidak menutup kemungkinan kalau penampilan burung akan cenderung biasa-biasa saja.
Sehubungan dengan pola perawatan, setelan dasar yang kerap diterapkan oleh para pencetak murai
batu juara, sebenarnya tidaklah beda jauh dengan rawatan harian yang diberikan oleh kebanyakan
kicau mania pada umumnya. Semisal dengan rutin memandikan di pagi dan sore hari, kemudian
dijemur, selalu menjaga kebersihan kandang dan setelan tambahan lainnya seperti pemasteran
misalnya. Sedangkan untuk makanan murai batu sendiri, sesungguhnya juga tidak terlalu neko-neko.
Bisa begitu sebab beberapa asupan bernutrisi tinggi yang bisa berikan antara lain EF seperti aneka
serangga kecil, kroto, ulat, cacing tanah, ikan kecil, dan pakan buatan berupa voer.

1. Jangkrik

Jangkrik tergolong sebagai salah satu pakan murai batu yang paling utama sekaligus merupakan
pakan alami saat ia berada di alam bebas. Di dalam jangkrik terdapat kandungan nutrisi yang sangat
diperlukan oleh burung, termasuk protein. Itu sebabnya agar burung lebih sehat dan gacor, maka ada
baiknya jika selalu memenuhi kebutuhan protein-nya dengan cara rutin memberikan jangkrik setiap
harinya. Adapun hal perlu diperhatikan ketika hendak memberikan pakan murai batu serangga ini
adalah dengan menyisihkan atau memotong bagian-bagian yang sulit untuk dicerna oleh burung. Dan
beberapa bagian yang sebaiknya dipotong lebih dulu ialah kepala, kaki dan bulu atau sayap jangkrik.
Selain keras sehingga sulit untuk dicerna, bagian tersebut juga berisiko melukai tenggorokan burung
jika tetap dikonsumsi.

2. Belalang
Hampir sama halnya dengan jangkrik. Dimana di dalam belalang juga mengandung kadar protein
yang sangat berperan bagi tumbuh kembang burung. Selain itu, tidak sedikit yang beranggapan kalau
belalang dinilai memiliki kandungan protein lebih tinggi dibanding jangkrik. Namun perlu diketahui
bahwa tidak semua jenis belalang bisa diberikan. Ada beberapa jenis belalang tertentu yang
mengandung racun sehingga bahaya jika dikonsumsi oleh burung.

Sebagaimana yang telah dimuat dari laman omkicau.com, jenis belalang beracun yang sebaiknya
tidak diberikan adalah yang berwarna hitam, merah atau berbintik. Sedangkan untuk jenis belalang
yang dapat diberikan yaitu yang berwarna hijau. Belalang hijau bisa kita temukan pada dedaunan
hijau khususnya di areal persawahan. Disamping itu, adapun bagian-bagian yang harus dipotong
terlebih dahulu karena sulit untuk dikonsumsi antara lain bagian kepala, bulu atau sayap dan kaki
belalang.

3. Orong-orong
Jenis makanan murai batu yang berupa serangga kecil ini tidak jauh berbeda dengan belalang dan
jangkrik, yaitu sama-sama mengandung protein tinggi. Namun khusus untuk pemberiannya harus
lebih berhati-hati. Pasalnya pada bagian kepala orong-orong terdapat gigi yang cukup tajam. Jika
tidak dipotong lebih dulu sebelum diberikan, maka tidak menutup kemungkinan kalau bisa menggigit
tenggorokan burung. Selain itu, kaki dan bulu atau sayapnya juga harus disisihkan.

4. Kroto
Memberikan kroto banyak dipercaya bahwa mampu menjaga atau bahkan meningkatkan suhu panas
tubuh burung. Karena bisa meningkatkan suhu panas, maka ada baiknya jika pemberian lebih
diperhatikan. Kalau hal itu diabaikan dan suhu panas pada tubuh burung jadi meningkat tidak pada
semestinya, tentu hal ini akan cenderung menimbulkan dampak yang kurang baik. Suhu panas yang
meningkat tidak semestinya akibat pemberian kroto berlebihan, banyak diyakini bahwa bisa
membuat burung jadi mabung tidak pada waktunya. Selain itu, over birahi juga termasuk efek kurang
bagus yang disebabkan oleh kroto yang diberikan secara berlebihan. Kedua keadaan kurang
mengenakan tersebut, atau lebih tepatnya mabung tidak pada waktunya dan over birahi juga dapat
menjadikan burung cenderung enggan untuk berkicau.

5. Ulat
Ulat merupakan pakan murai batu yang memiliki kandungan protein tinggi selain belalang dan
sebagainya. Sedangkan untuk jenisnya yang bisa diberikan antara lain ulat bambu atau bumbung,
kayu, pisang, pohon, ulat hongkong, dll. Khusus untuk ulat hongkong, karena pemberian yang
berlebihan dapat memicu penyakit katarak, maka sebaiknya lebih diperhatikan.

Berbeda dengan ulat hongkong yang mana sangat berisiko jika diberikan secara berlebihan, ulat
bambu atau ulat bumbung justru bisa membawa dampak yang lebih merujuk pada hal-hal baik. Ulat
bumbung banyak diberikan oleh para kicau mania guna menurunkan tingkat birahi terhadap burung
yang birahinya terlalu over.

6. Cacing Tanah
Tidak hanya burung punglor saja yang gemar mengkonsumsi pakan cacing tanah ini, akan tetapi
burung murai juga begitu meyukainya. Makanan murai batu yang berupa cacing, sebaiknya selalu
diperhatikan kesterilan-nya. Sebelum disajikan supaya lebih steril cacing bisa dibersihkan dengan
cara direndam pada air bersih. Untuk menghindari hal-hal yang cenderung kurang baik semisal
gangguan pencernaan, maka jangan berikan cacing yang kondisinya sudah tidak segar, terlebih lagi
kalau itu sudah membusuk.

7. Ikan Guppy
Dibalik keindahannya ternyata ikan guppy menyimpan kadar protein yang cukup tinggi sehingga
bagus untuk diberikan sebagai makanan tambahan aneka macam jenis burung berkicau, termasuk
cendet begitu juga murai batu. Selain bagus untuk dikonsumsi karena kandungan protein tinggi dan
tulangnya yang lunak, ikan guppy juga dipercaya mampu menetralisir burung yang sedang berkondisi
drop maupun stres.

8. Voer atau Poor


Meskipun bukan termasuk sebagai pakan murai batu alami, akan tetapi makanan murai batu buatan
ini juga sangat bagus untuk diberikan karena kandungan nutrisinya. Selain protein, di dalam poor
juga terdapat mineral dan nutrisi-nutrisi lain yang belum tentu ada pada makanan murai batu yang
berupa alami. Itu sebabnya agar mampu melengkapi kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh burung,
maka alangkah baiknya jika voer selalu tersedia.
Untuk jenis voer yang umum diberikan kepada burung dari genus Copsychus ini ialah yang berkadar
protein sedang antara 12-18 %. Diluar itu tidak menutup kemungkinan kalau bisa sesuai untuk
diberikan. Namun yang perlu lebih diperhatikan adalah pada pemberian poor yang mana harus
konsisten. Jika sering mengganti merk voer beserta kadar protein-nya, hal ini bisa membuat bulu
burung jadi tampak cenderung kusam atau pudar.

Perawatan Murai Batu Biar Rajin Gacor


Perawatan Murai Batu – Burung yang memiliki nama latin Copsychus malabaricus ini, saat ini
keberadaannya memang sudah tidak asing lagi di kalangan kicau mania tanah air. Berbekal suara
murai yang bervariasi, menjadikan modal utamanya sehingga banyak diminati. Terlebih lagi,
kemampuannya dalam menirukan berbagai suara yang dihasilkan oleh pengicau jenis lain,
membuatnya tak pernah luput dari sorotan para penghobi burung kicauan. Selain itu, perawakan dari
burung yang berkerabat dekat dengan kacer ini juga tak jarang dibilang bahwa cukup tegas
menjanjikan.
Namun untuk memperoleh murai batu yang mumpuni, khususnya pada segi suara, tentu bukanlah
perkara yang instan. Bisa dibilang begitu, sebab selain pada ketepatan pemberian pakan, setelan
harian perawatan murai batu juga sangat menentukan prospek untuk kedepannya. Kalau kebutuhan
berbagai macam nutrisi seperti protein dan vitamin yang ada pada makanan telah terpenuhi dengan
baik, begitupun rawatan murai batu yang diberikan sudah sesuai dengan karakter burung, maka
niscaya ia akan lekas rajin buka paruh dengan variasi suara yang lebih beragam.
Mengingat pola perawatan murai batu bakalan / dewasa mana saja yang sangat menentukan potensi
burung untuk kedepannya, sebenarnya tidaklah terlalu rumit untuk diterapkan. Sebab rawatan murai
batu harian agar burung yang dikelompokkan pada keluarga atau suku Muscicapidae ini bisa cepat
gacor, bisa dilakukan dengan cara mengatur setelan pakan yang berupa EF, rutin memaster
menggunakan burung yang sudah gacor master, dan dengan perawatan yang mana diberikan seolah-
olah hampir sama persisnya ketika ia sedang berada di alam bebas. Untuk lebih lengkapnya lagi
mengenai perawatan murai batu biar gacor, sebagaimana berikut ini;

1. Pakan Extra Fooding (EF)


Segala Jenis EF (Ekstra Fooding) atau pakan tambahan memang bagus bagi tumbuh kembang
burung, termasuk pada perkembangan kemampuan berkicau sekaligus segi kesehatannya. Adapun
jenis EF yang banyak diberikan kepada murai batu antara lain jangkrik, kroto, orong-orong, belalang
hijau, cacing tanah, ulat hongkong, ulat bambu / ulat bumbung, dan sebagainya. Namun perlu
diketahui bahwa pemberian EF yang berlebihan justru dapat membuat burung jadi over birahi. Dan
over birahi sendiri cenderung menyebabkan burung menjadi enggan untuk buka paruh. Oleh karena
itu ada baiknya jika penyajian EF lebih diperhatikan.
Untuk EF yang harus lebih diperhatikan karena sangat berisiko adalah ulat hongkong. Dimana kalau
diberikan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan karakter burung, maka dampak buruknya yaitu
bisa menyebabkan burung menjadi mudah terkena penyakit katarak yang menyerang bagian mata.
Selain ulat hongkong, jenis EF lain yang juga dapat mendatangkan dampak kurang bagus ialah kroto.
Memberikan kroto dengan jumlah yang berlebihan dipercaya bisa meningkatkan suhu panas pada
tubuh burung. Panas tubuh yang berlangsung secara berkepanjangan, banyak diyakini bisa membuat
burung jadi rentan over birahi dan mabung tidak tepat pada waktunya.
Mengingat pernyataan-pernyataan tersebut, supaya terjauh dari hal-hal yang tidak diinginkan maka
sebaiknya ketahui kesesuaian karakter burung terhadap porsi EF yang dapat diberikan. Kalau
misalnya EF yang berupa kroto sudah terlanjur diberikan secara berlebihan, dan menyebabkan
burung jadi over birahi sehingga ia enggan untuk buka paruh, maka upaya pertama yang bisa
dilakukan adalah dengan mengurangi atau menghentikan pemberian EF tersebut sementara waktu.
Disamping itu, over birahi masih bisa diturunkan dengan memberikan ulat bambu / ulat bumbung
setiap harinya. Rutin memberikan ulat bambu dipercaya mampu menetralisir burung yang over
birahi. Selain pakan, perawatan murai batu terbaik bisa menyandingkannya dengan burung master.

2. Melatihnya Menggunakan Burung Master


Selain dengan setelan pakan, melatih atau memaster menggunakan burung yang sudah gacor master
juga merupakan cara perawatan murai batu rajin gacor, yang mana sangat menentukan potensi untuk
kedepannya. Untuk bahan isian suara master tidak hanya bisa dengan memanfaatkan gacoran burung
sejenis saja. Akan tetapi juga bisa mengandalkan suara burung jenis lain sesuai dengan variasi yang
diinginkan. Apabila mengindamkan agar murai batu memiliki variasi rapat berdurasi panjang, maka
ia bisa dimaster dengan menggunakan suara ciblek / prenjak, cililin, tengkek buto, dsb. Namun kalau
ingin variasinya jadi ngerol panjang, suara kenari dan blackthroat adalah pilihan yang tepat.

3. Perawatan Secara Alami


Merawat murai batu biar gacor dengan cara alami atau seolah-olah hampir sama persisnya seperti
dikala ia berada di alam bebas, bertujuan agar burung merasa lebih leluasa layaknya sedang berada di
habitat asalnya. Dengan begitu otomatis burung pun akan merasa lebih nyaman dan tidak mudah
stres, sehingga cukup memungkinkan kalau perkembangan pada segi kemampuan berkicaunya jadi
tidak terhambat. Terlepas dari itu, perawatan murai batu cepat gacor secara alami bisa dilaksanakan
dengan cara sering menggantangya di bawah pohon rindang. Pada saat berada di alam bebas, tempat
yang paling digemari burung untuk bersinggah salah satunya adalah pepohonan yang rindang.
Oleh karena itu, agar burung merasa seakan-akan berada di alam bebas maka tidak ada salahnya jika
ia rutin digantang pada pohon rindang. Selain itu, ketika di habitat asalnya murai batu pada dasarnya
mengkonsumsi pakan alami yang bisa disebut dengan EF. Dengan begitu pemberian EF sebaiknya
lebih ditekankan dibanding voer, namun keduanya tetap diberikan secara bervariasi. Akan tetapi
usahakan jangan terlalu berlebihan untuk jenis EF tertentu seperti ulat hongkong dan kroto, yang
mana bisa memicu dampak kurang baik bagi tubuh burung. Khusus untuk murai batu jantan, karena
di habitat asalnya ia selalu mencari pasangan lawan jenis, maka memelihara murai betina adalah cara
yang tepat untuk memancing birahinya agar mau buka paruh.

Tips Cara Merawat Agar Murai Batu Cepat Ngeplong


Burung Murai batu atau white rumped shama (Copsychus malabaricus) adalah burung berkicau yang
cukup populer di Indonesia yang termasuk ke dalam family Turdidae. Jenis burung Murai batu saat
ini di pasaran cukup gencar menjadi burung kicau yang paling di buru penggemarnya dan menempati
kelas utama dalam setiap kontes dan even burung berkicau di Indonesia. Karena kualitas suara yang
bagus serta penampilan fisik yang indah inilah yang juga menjadikan semakin banyak para
penangkar yang berusaha untuk mengembangbiakkannya dan bahkan dijadikan sebagai lahan bisnis
yang sangat menjanjikan. Burung murai batu ini perlu perawatan secara harian-mingguan bahkan
bulanan. perawatan burung murai batu ini sangat penting untuk menunjang kualitas suara kicauanya
biar Ngeplong.
"Ngeplong" adalah suara murai batu yang keras, tembus, bervolume, dan berpower. Berbeda dengan
suara "ngriwik" yang terdengar pelan dan tanpa power, alias hanya kicauan bervolume rendah. Nah
Pada kesempatan ini kami akan berbagi mengenai tentang Tips Cara Merawat Agar Murai Batu
Cepat Ngeplong:

1. Pemberian Extra Fooding


Pemberian Extra Fooding; Pemberian extra fooding seperti Jangkrik, kroto, cacing dan belalang hijau
sangat baik untuk merangsang Murai Batu agar cepat ngeplong atau gacor. Namun terkadang, tiap-
tiap burung memiliki selera yang berbeda-beda, misalnya ada yang suka kroto ada juga yang tidak
suka. Agar sukses dengan metode ini anda harus menyesuaikan sendiri dengan karakter burung
peliharaan anda, supaya anda menemukan settingan yang tepat.

2. Menggunakan burung Masteran


Menggunakan burung Masteran: Burung masteran seperti kenari, love bird ataupun burung kecil
gacor lainnya dipercaya dapat merangsang burung Murai untuk ikut berkicau. Burung-burung kecil
tersebut selain bisa digunakan untuk isian suara murai batu, juga pada waktu-waktu tertentu Murai
batu akan cepat marah jika burung-burung kecil ini berkicau didekatnya.

3. Pemandian secara rutin


Pemandian secara rutin: Menurut pengalaman beberapa penghobi, memandikan murai batu bahan
khususnya hasil tangkapan dari alam liar bisa membuat burung cepat jinak dan cepat bunyi. Nah anda
bisa menerapkan tips ini agar burung murai batu anda cepat gacor. Padi pagi hari sekitar jam 07.00
anda bisa memandikannya dalam keramba mandi, dan menjemurnya sekitar 1 jam. Dengan
memandikannya secara rutin, bulu-bulu murai batu akan lebih bersih dan kondisi badan akan lebih
Prima.
Nah, langsung saja, inilah rinciannya:
1. Pukul 06.45 pagi, sebelum burung dimandikan, angin-anginkan burung terlebih dahulu.

2. Setiap hari bersihkan kandang, ganti atau tambahkan makanan dan minuman.

3. Berikan Jangkrik 2-4 ekor pada cepuk EF (mangkuk), jangan pernah memberikan Jangkrik
secara langsung pada burung.
4. Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam setiap hari, mulai pukul 08.00-11.00 WIB. Selama
penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.

5. Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit.

6. Siang hari sampai sore sekitar pukul jam 10.00-15.00 WIB, burung dapat diperdengarkan suara
master atau burung-burung master.

7. Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras, boleh dimandikan lagi bila perlu.

8. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.

9. Jam 18.00 burung dapat kembali di perdengarkan suara master burung selama waktu istirahat
sampai pagi hari.

Nah, itulah pembahasan singkat kita tentang Tips Cara Merawat Agar Murai Batu Cepat Ngeplong,
semoga bermanfaat.

CARA ALAMI AGAR BAKALAN MURAI BATU CEPAT GACOR


MURAI BATU
Kicaukan - Cara Alami Agar Bakalan Murai Batu Cepat Gacor - Sobat kicaukan, pernahkah anda
membeli bakalan murai batu? Atau jusru sekarang anda sedang memeliharanya? Murai batu batu
bakalan bisa saja gacor dan jadi jawara asalkan dengan perawatan dan cara-cara yang tepat. Pada
kesempatan ini kami akan berbagi sedikit tips kepada sobat kicaukan semua tentang cara paling
ampuh agar murai batu/MB bakalan cepat gacor.

Pada dasarnya, untuk memiliki bakalan MB yang gacor dan jawara harus teliti dalam memilih
bakalan MB yang berkualitas bagus. Nah, bagi anda yang ingin tahu ciri-ciri bakalan MB yang
bagus, baca di sini. Bakalan MB yang bagus akan mempermudah anda dalam membuatnya menjadi
gacor. Begitu juga sebaliknya, jika anda salah memilih bakalan MB maka akan butuh waktu yang
lebih lama untuk jadi gacor, atau bahkan tidak bisa gacor. Jadi telitilah dalam memilih bakalan MB.

Oke sobat kicaukan, pada dasarnya cara alami agar bakalan MB cepat gacor ini sudah sangat umum,
tetapi alangkah baiknya anda perhatikan cara-cara berikut ini untuk diambil hal positifnya.
Sebenarnya cara alami untuk membuat MB cepat gacor adalah duplikasi kita pada kehidupan MB di
alam liar. Karena pada intinya MB liar memiliki kebiasaan dan cara tersendiri dalam menjalani
hidupnya, tetapi justru dengan cara alami itulah MB akan menjadi berkualitas, seperti gacor dan
pandai meniru suara-suara burung lain. Adopsi dari pola hidup MB di alam liar bisa saja kita
terapkan di rumah, agar bakalan MB cepat berkicau/gacor. Berikut ini beberapa cara alami agar
bakalan MB cepat gacor :

1. Gantang/gantung
sangkar di sekitar pepohonan, agar MB merasa di alam liar Meskipun sebenarnya MB di dalam
sangkar, tetapi setidaknya MB merasa nyaman jika digantang di pepohonan. Dengan begitu,
kemungkinan MB bakalan cepat gacor akan semakin besar.

2. Berikan extra food (EF)


sesuai dengan pakan MB di alam liar EF yang kita berikan pada dasarnya adalah makanan utama dari
MB sat di alam liar, jadi alangkah baiknya anda selalu memberikan EF kepada MB bakalan anda
dengan porsi dan jam tertentu. EF yang biasa dimakan MB di alam antara lain serangga (belalang,
jangkrik), cacing, dan kroto. Cobalah untuk menyediakan beberapa jenis EF untuk mengetahui
kesukaan bakalan MB anda. Jika sudah diketahui kesukaannya, anda bisa memberikannya setiap hari.
Gunakan voer sebagai pakan utamanya, dan berikan EF sesuai dengan karakter dan kesukaan bakalan
MB anda.
3. Gantang MB betina di dekat bakalan MB
Karena di alam liar, MB biasanya ditemani oleh betina-betina yang selalu ada di dekatnya, bahkan
anak-anaknya. Dekatkan MB betina dengan jarak 3-4 meter untuk mengasah birahi dan mentalnya.
Bakalan MB jika didekatkan pada betina akan berusaha menunjukkan kualitas dan kejantanannya
dengan cara berkicau. Jadi anda bisa mencoba cara yang mudah ini.

4. Jemur bakalan MB setiap pagi


Cara ini juga duplikat dari kehidupan MB di alam liar, karena intinya adalah agar MB mendapatkan
cukup sinar matahari. MB di alam liar selalu mendapatkan sinar matahari, sehingga menjadi sehat
dan tentunya akan berdampak pada kemampuannya untuk berkicau/gacor. Jemurlah bakalan MB
anda setiap pagi agar mendapatkan cukup sinar matahari, sekitar 2-3 jam setiap pagi.

Cara-cara membuat MB bakalan agar cepat gacor di atas sebenarnya adalah hal umum yang tentunya
sudah anda lakukan setiap hari dalam merawat MB anda. Tetapi penekanannya adalah agar bakalan
MB anda merasa di alam liar, dan merasa nyaman sehingga akan lekas gacor. Hanya saja, waktu
yang dibutuhkan untuk membuat bakalan MB gacor lebih lama. Tetapi yakinlah bahwa hasil yang
anda dapatkan akan jauh lebih memuaskan.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan tentang cara alami agar bakalan murai batu cepat
gacor, semoga bermanfaat bagi anda dan terima kasih telah membaca artikel ini. Simak terus
Kicaukan untuk mendapatkan berbagai macam informasi penting seputar dunia burung dan
perawatannya. Salam kicau.

Mabung
Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan Daur alamiah di keluarga burung. Perawatan burung
di masa mabung merupakan menjadi hal yang sangat penting, di karenakan apabila perawatan yang
Disorientasi di masa ini akan membuat burung menjadi rusak. di masa mabung ini, metabolisme
tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh di karenakan itu, burung butuh
asupan nutrisi yang berkualitas bagus dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. Hindari
mempertemukan burung dengan burung Sesuai, di karenakan akan membuat proses mabung menjadi
terganggu.
Dampak dari ini merupakan ketidakseimbangan hormon di tubuh burung. Proses mabung juga Herbi
dengan hormon reproduksi.
Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu
yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein
yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung wajib ditambahkan juga
protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.
Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 0% protein, khususnya protein yang disebut
keratins. Protein bulu berbeda dengan protein di tubuh dan telur serta memerlukan jumlah
proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung wajib
mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini setelah itu menyerap dan disimpan
sebagai protein (keratin) Eksklusif untuk keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting
untuk burung dan tubuh burung wajib bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk
membentuk bulu dengan cara sempurna.
saat burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru.
Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung wajib
mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk Bisa mempertahankan pertumbuhan
bulu baru. Untuk diketahui aja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua
setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat misalnya
Elaborasi di “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan
mengenai masalah mabung ini).
Faktor-faktor yang berpengaruh di masa mabung tak Bisa sepenuhnya dipahami, di karenakan sangat
kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan Daur
perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu untuk keberhasilan atau kegagalan burung
melewati masa mabung.
Hal yang paling utama untuk diingat merupakan bahwa di saat burung mabung, kalian wajib
membagikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka Bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna
mungkin.
Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, kalian wajib
melonjakkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu
Bisa ditemukan di dalam daging Fauna. Daging Bisa diberikan kepada kebanyakan burung yang
sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang bagus. Suplemen
multivitamin dan multimineral yang bagus seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral
serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu dengan cara normal.
Meskipun di umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa
mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tak merata atau bahkan ada bulu yang tak rontok
(sekadar nyulam).

Penggangu tersebut antara lain:


* Penyakit – Penyakit yang dikarenakan virus circovirus (Beak as well as Feather Disease) dan virus
polyoma merupakan penyakit paling Generik yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi
bulu. Psittacosis kronis, masalah parasit dan infeksi bakteri di usus Bisa pula menyebabkan bulu
burung sulit tumbuh.
* Gizi buruk – Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu
dengan cara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi Bisa
menyebabkan tumbuhnya bulu yang tak berkualitas (mudah patah, mudah kusam, melintir/ keriting
dan sebagainya).
* Kimiawi – penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tak sempurna atau bahkan
merusak bulu. Disorientasi satu contohnya merupakan zat pembasmi cacing di merpati yang dikenal
sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir bila diberikan
semasa burung mabung.
* Stres – Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia. Tangan
manusia menyebabkan bulu baru tak Bisa berkembang sempurna dan sebagainya.
Apa yang wajib kalian lakukan supaya burung Bisa mempunyai bulu baru sebaik mungkin?

Pertama-tama, menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.
Kedua, pastikan tak satu pun dari burung kalian menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya
Polyoma.
Ketiga, berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya
aja wajib diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak
pakan yang hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi
meski dengan cara fisik terlihat gemuk.
bila kalian telah menjalankan semua hal di atas dan masih mendapatkan masalah dengan kualitas
bulu kalian wajib berbicara dengan dokter Fauna Eksklusif burung.

Cara Smart memakai BirdVit


Dalam kaitan dengan persoalan mabung inilah disarankan kepada penghobi burung untuk
membagikan burung asupan tambahan, misalnya BirdMolting atau juga BirdVit untuk burung yang
sedang mabung. Cara ini lebih smart” sebab BirdVit merupakan multivitamin dan multimineral yang
sangat diperlukan burung selama masa mabung.
BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti:
Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Juga mangandung
zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya merupakan Disorientasi
satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate. BirdVit juga mengandung mineral utama seperti
potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate,
copper sulfate dan cobalt sulfate.
Dengan demikian, selama kita memakai BirdVit untuk menangani burung mabung, maka kita cukup
membagikan porsi pakan seperti sediakala tanpa khawatir burung kekurangan “energi masa
mabung”.
Sebab, memang benar energi yang diperlukan burung saat mabung bukanlah energi yang hanya akan
mengumpul menjadi lemak akan tetapi energi untuk pertumbuhan bulu seperti asam amino yang
mengandung sulfur seperti metionin dan sistin.
Murai batu bermasalah
Untuk burung-burung yang sangat bermasalah misalnya bulu mudah patah atau burung sakit-sakitan
seusai masa mabung, biasanya dikarenakan asupan mineralnya yang kurang. Selain digunakan
BirdVit, kalian Bisa menyertakan pula BirdMineral.
Apa beda BirdMineral dan BirdVit?
Untuk diketahui, ada mineral dan vitamin Eksklusif yang tak efektif bila digunakan bersamaan. Akan
saling melemahkan. di karenakan keduanya sama-sama dibutuhkan burung dalam jumlah yang
proporsional, maka mineral dan vitamin Eksklusif hanya Bisa dicampur dengan komposisi dan
volume Eksklusif.
Seperti diketahui di dalam BirdVit ada sejumlah mineral yang sangat diperlukan burung. Namun
kandungan mineral di dalam BirdVit tak sebesar di dalam BirdMineral di karenakan selain sebagai
penjaga vitalitas burung, BirdMineral juga bersifat mengcover atau mengobati.
Pola perawatan murai batu masa mabung:
Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak
dalam kondisi dikerodong.
Mandi cukup 1x seminggu aja dan jemur maksimal 30 menit/hari atau kalau untuk penanganan
ekstrim burung mabung, Bisa dilakukan perawatan ekstem mabung.
bila kalian tak memakai BirdVit atau BirdMineral, pemberian porsi EF diberikan lebih banyak di
karenakan sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru.
Misalnya: stelan jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan
cacing 2 ekor 3x seminggu
Meski tak memakai BirdVit dan/atau BirdMineral, pemberian multivitamin yang berkualitas yang
dicampur di air minum 2x seminggu sangat wajib.
Lakukan pemasteran: Masa mabung membuat burung lebih banyak di kondisi diam dan mendengar.
Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan
pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.
RAWATAN MURAI BATU SAAT MABUNG

Bagi para penghoby saat burung mabung adalah saat yang membosankan namun juga saat yang
ditunggu tunggu, dengan datangnya mabung merupakan saat yang baik untuk mensetting ulang
seekor murai batu dimana baik dan buruknya tergantung perawatan saat mabung.
1. Kondisikan murai batu dalam suasana yang tenang, sementara jauhkan dulu dari suara suara
bising terutama knalpot kendaraan bermotor dan suara mesin yang keras.
2. Krodong bisa di gunakan jika kita tidak memiliki tempat khusus, namun jika kita memiliki
ruangan khusus dalam rumah yang sepi dari gangguan maka krodong boleh di gunakan
setengah dan full saat malam saja.
3. Jaga kebersihan kurung, pakan dan minum serta kebersihan EF yang digunakan
4. Hindari angin kencang, cuaca dingin, panas berlebih serta udara yang pengap dengan
mengatur penggantangan dan penempatan burung.
5. Cukupi kebutuhan nutrisi dengan memperbanyak EF (jangkrik, belalang, Kroto dsb)
pemberian konstan namun tidak berlebihan
6. Mandi dan jemur tetap dilakukan (mandi seminggu 1 sampai 2 kali saja) jangan dipaksakan
biar burung mandi sendiri, penjemuran tiap hari tetap di lakukan namun intensitasnya
dikurangi cukup jemur saat matahari pagi saja sekitar pkl. 6.30 - 7.30 dengan lama
penjemuran 5 menit Mandi beruguna untuk membersihkan kotoran yang ada pada bulu
terutama sisa sisa zat lilin yang masih melekat sedangkan penjemuran untuk mencukupi
kebutuhan akan vitamin D dan uga menghindari parasit yang biasanya menempel pada bulu
burung.
7. Gunakan satu tangkringan saja agar burung tidak terlalu aktif bergerak
8. Bersihkan kurungan dan ganti pakan dan minum setiap hari saat pagi hari sebelum
penjemuran
9. Saat mabung adalah saat yang baik untuk memaster murai batu dengan suara burung lain
dengan tetap mengatur penempatannya agar tidak saling lihat dulu. Proses multing dari mulai
rontok bulu pertama sampai tuntas pergantian bulu baru biasanya sekitar 3 bulan dengan
tambahan waktu 1 sampai 2 bulan untuk proses pengeringan bulu baru.

YANG PERLU DIHINDARI SAAT PROSES MABUNG


BERLANGSUNG
1. Jangan pernah iseng menangkap murai batu saat proses mabung belum tuntas
2. Hindari menggantung di bawah asbes/seng yang bisa menghantarkan panas berlebih
3. Jauhkan dari hembusan angin terutama angin malam
4. Mengurangi EF sangat tidak di anjurkan dan mengkonsumsi vitamin berlebih juga kurang
baik
5. Menumpuk kotoran dan selalu di krodong juga kurang baik, sesekali krodong di buka 1/4
bagian agar sirkulasi udara tetap terjaga namun murai batu tetap tenang
6. Jangan pernah iseng untuk memancing murai batu yang masih proses mabung untuk fight
dengan murai batu lain
7. Jangan pernah memandikan burung dengan cara di semprot jika kita tidak pandai
menggunakan dan mengatur cara penyemprotan yang benar. Kalaupun harus di semprot
gunakan semprotan dengan cara di embunkan saja.

Lima Pantangan Ketika Burung Sedang Mabung


Mabung atau proses ganti bulu (moulting) bisa dibilang merupakan masa cuti bagi burung dan
unggas lainnya. Seama mabung, burung akan mengurangi berbagai aktivitasnya termasuk berkicau.
Kesalahan dalam menangani burung mabung bisa memunclkan berbagai masalah. Karena itu, perlu
penanganan tepat terhadap burung ketika menjalani masa mabungnya. Berikut ini lima pantangan
ketika burung sedang mabung.
Cermati lima pantangan ketika burung sedang mabung
Ketika menjalani masa mabung, burung seperti kehilangan “harga diri” karena bulu–
bulu kebanggaannya selama ini ambrol satu demi satu. Burung yang sebagian besar memiliki
kebiasaan preening (merapikan bulu-bulunya) tak bisa melakukanya lagi, dan ini jelas sangat
menyiksa.
Ketiadaan atau ketidaklengkapan bulu yang dimilikinya selama mabung juga sangat mempengaruhi
fisiologisnya, karena kulitnya nyaris tak “berbaju”, sehingga mudah terkena penyakit apabila kita
salah dalam menyimpan dan merawat burung.
Karena mabung merupakan masa yang paling menyakitkan, maka perawatannya harus tepat sehingga
burung bisa melewati masa mabungnya dengan lancar, sampai memiliki bulu-bulu baru yang kuat,
rapi, dan berkilauan.
Dalam praktiknya, masih banyak penggemar burung yang mengabaikan kondisi tersebut.
Ketika sedang mabung, burung tetap didesain agar rajin berbunyi atau dibiarkan melakukan aktivitas
lain, bahkan dilombakan. Alhasil, mabung menjadi terganggu dan kondisi burung cenderung
mengalami penurunan.
Sebagai panduan, berikut ini hal-hal yang pantang dilakukan ketika burung sedang mabung, serta
bagaimana bentuk penanganan yang semestinya.

1. Jangan memandikan burung yang sedang mabung


Ada anggapan bahwa burung yang sedang mabung harus rutin dimandikan. Ini keliru. Mandi hanya
bisa diberikan kepada burung yang baru menyelesaikan masa mabungnya, dan sedang tumbuh tunas-
tunas bulu yang baru. Jadi bukan pada saat burung sedang meluruhkan / merontokkan bulu-bulunya.
Jika burung yang sedang meluruhkan bulu-bulunya dimandikan setia hari, dapaknya adalah proses
mabung akan terhambat.

2. Jangan menjemur burung ketika sedang mabung


Anggapan lain yang kerap diamini sebagian kicaumania adalah buung mabung tetap boleh dijemur.
Anggapan ini jelas salah besar. Sebab burung tidak membutuhkan panas matahari ketika sedang
meluruhkan bulu-bulunya.
Sebaiknya burung yang sedang mabung disimpan di lokasi kering dan sedikit lembab, karena
kelembaban bisa membantu burung dalam menjatuhkan bulu-bulu lamanya.
Pantangan ini hendanya diperhatikan. Bakan ketika bulu-bulu jarumnya mulai tumbuh, burung
jangan dijemur dulu, cukup dianginkan.
Jika dipaksakan, kemungkinan besar akan mengakibatkan pertunbuhan bulu kurang sempurna,
bahkan bisa saja mengalami kelainan atau abnormal, di mana bulu baru menjadi kering, cepat rusak,
bulu terbalik atau melintir (kering). Padahal, idealnya, bulu-bulu baru harus rapi, bersih, dan
mengkilap.

3. Jangan biarkan burung sering bunyi saat mabung


Kesalahan yang paling umum dalam perawatan burung saat mabung adalah membiarkan burung tetap
berkicau. Tidak sedikit kicaumania pemula yang bangga, “Wah, burungku tetap rajin bunyi meski
mabung”. Bahkan ia tetap memberikan perawatan harian, bukan perawatan khusus mabung.
Membiarkan, bahkan mendorong, burung tetap berkicau seaamasa mabung jelas akan menghambat
proses ganti mabung. Akibatnya, bulu tidak bisa ambrol total, tetapi meluruh sedikit demi sedikit dan
dalam waktu yang cukup lama dari waktu seharusnya.
Selama masa mabung, burung harus dikondiskan agar ngedrop. Dengan demikian, burung akan lebih
fokus untuk menyelesaikan masa mabungnya. Jika dibiarkan terus birahi selama mabung, masa
mabung akan berkepanjangan.
Hal yang sama juga terjadi pada burung yang tetap dilombakan dala kondisi mabung. Sebagian besar
pemain akan beralasan, ini untuk memancing burung ambrol total. Faktanya, burung malah hanya
nyisip sayap atau rontok bulu ekornya saja, sementara sebagian besar bulu halus belum ambrol.
Padahal, kalau saja mau bersabar, burung biasanya akan mengalami kondisi top form sekitar 1-2
bulan setelah masa mabungnya rampung. Selain itu, burung bisa berprestasi lebih lama, bahkan
bertahun-tahun

4. Jangan berikan pakan dengan kadar protein terlalu tinggi


Pakan berprotein tinggi memang diperlukan bagi burung-burung yang sedang mabung. Pasalnya,
sebagian besar bahan pembuat bulu baru berasal dari salah satu jenis protein yang disebut keratin.
Pakan dengan kadar protein 16-20% sudah cukup untuk burung yang sedang mabung. Tetapi, ketika
proteinnya terlalu tinggi, misalnya lebih dari 30%, burung malah mudah birahi, tetap rajin berkicau,
sehingga justru bakal menghambat proses mabungnya.
Pakan dengan kadar protein terlalu tinggi seperti itu biasanya dijumpai pada pakan hidup seperti
jangkrik dan ulat hongkong, serta semut telur (kroto). Karena itu, pemberian pakan hidup selama
masa mabung untuk sementara dikurangi atau dihentikan dulu.
Jika burung sudah terbiasa makan voer, kandungan gizi dalam voer sudah cukup untuk menyuplai
nutrisi pokok seperti protein, lemak, karbohidrat, serat kasar, dan energi metabolis, dalam komposisi
serasi-seimbang. Hanya vitamin dan mineral yang mungkin perlu lebih diperhatikan.
Om Syamsul Saputro, pemilik SKL Bird Farm Indramayu, pun hanya mengandalkan voer dan sedikit
jangkrik ketika murai-murai di kandang penangkarannya, baik indukan maupun produk siap
jual, mengalami mabung. Tidak ada kroto sama sekai.
Jangan sering memberikan pakan berprotein tinggi kepada burung mabung.
Nah, di atas sudah dijelaskan, pemberian voer sudah cukup memenuhi kebutuhan gizi yang serasi dan
seimbang pada burung mabung, kecuali vitamin dan mineral. Banyak opsi untuk mengatasi hal ini,
misalnya memberikan multivitamin dan multimineral.
Bisa juga memberikan suplemen khusus untuk burung mabung. Misalnya BirdMolt-Pre (BM-Pre)
untuk burung di awal mabung hingga tumbuhnya bulu jarum, dan dilanjutkan dengan BirdMolt-Post
(BM-Post) sejak tumbuhnya bulu-bulu jarum hingga semua bulu tumbuh lengkap dan sempurna.

5. Jangan terus-menerus full kerodong


Mengerodong burung selama mabung memang harus dilakukan, jika kondisi memang mengharuskan
demikian, misalnya saat terjadi perubahan suhu atau gangguan cuaca. Tetapi jangan sampai terus-
menerus menerapkan full kerodong.
Selama dikerodong, kebersihan sangkar harus selalu dipantau. Jangan sampai kotoran burung yang
mengandung gas ammonia menumpuk. Dalam kondisi sangkar full kerodong, burung bisa keracunan
gas ammonia. Jadi, tetap ada waktu di mana kerodong sesekali dibuka.
Beberapa penggemar burung di mancanegara terkadang mengerodong burung mabung disertai kulit
jeruk, atau bahan lain, yang diletakkan di dasar sangkar. Hal ini diyakini bisa membantu
mempercepat proses rontok bulu.
Alternatif lainnya, ketika burung dikerodong, secara berkala bagian luar kerodong disemprot air
hingga sedikit basah. Ini terutama penting dilakukan ketika cuaca sedang panas. Dengan begitu,
suasana di dalam sangkar tetap lembab, karena burung mabung memang membutuhkan suasana
lembab.
Suasana lembab akan mempercepat proses pergantian bulu. Setelah bulu-bulu baru mulai tumbuh,
kerodong bisa dibuka.
Itulah beberapa hal yang pantang dilakukan ketika burung sedang mabung, agar proses mabung
berjalan lancar dan berlangsung dalam waktu yang semestinya.
Berikut ini tips cara merawat burung Murai Batu ketika masa mabung
:

1. Letakkan sangkar atau kandang burung Murai Batu di tempat-tempat yang jauh dari
keramaian. Sebisa mungkin pastikan burung yang sedang mengalami siklus mabung berada sendirian
dalam sangkarnya, hindari pertemuan burung yang satu dengan burung yang lain, baik sejenis
maupun tidak sejenis dan sebaiknya gunakanlah kain penutup sangkar pada sangkar burung Murai
Batu yang sedang mengalami Proses mabung.
2. Rawatlah dengan baik Murai Batu yang sedang mabung dan bersihkan sangkarnya tiap hari.
3. Pada awal-awal burung mulai mengalami mabung, kurangi dulu porsi Jangkriknya dari 5 ekor
pagi dan sore menjadi 2 ekor saat pagi dan sore.
4. Selama siklus kerontokan bulu, burung tidak perlu dijemur.
5. Pada awal-awal burung mulai mengalami mabung, kurangi waktu mandinya dari setiap hari
menjadi seminggu sekali. Ubah waktu mandi burung menjadi jam 12 sampai jam 1 siang. sesudah
mandi jangan diangin-anginkan.
6. Pada burung Murai Batu yang sedang mengalami proses mabung, namun kebanyakan
bulunya telah rontok, kembalikan porsi makanan seperti saat perian makanan harian. Pengembalian
porsi makan sangat diperlukan bagi pembentukan sel-sel baru dan mempercepat pertumbuhan bulu
baru. Contoh porsi EF : Jangkrik diberikan sebanyak 5 ekor saat pagi dan 5 ekor saat sore, Kroto 1
sendok makan setiap pagi, dan Cacing 2 ekor 3x seminggu.
7. Berikan Vitamin dan mineral pada burung Murai Batu seminggu 2 kali agar asupan gizi
burung tercukupi.
8. Beri larutan Growvit dalam air minum burung secukupnya (Cukup seujung pentol korek api
untuk tiap cangkir minum burung). Berikan 2 hari sekali, larutan ini baik untuk mempercepat
perontokan dan pertumbuhan bulu.
9. Sesekali lakukan pemasteran terhadap Murai Batu dengan cara mengajak berinteraksi dengan
suara-suara burung. hal ini disebabkan burung Murai Batu saat mengalami siklus ini lebih banyak
diam.
10. Jangan sering menyentuh burung Murai Batu yang sedang mabung dan jangan sering
memindah sangkarnya dikarenakan burung Murai Batu membutuhkan ketenangan saat siklus
mabung.

Anda mungkin juga menyukai