Anda di halaman 1dari 1

Bab 3

Kaidah mujmal dan mubayyan

A. Mujmal
- Pengertian mujmal
Secara bahasa mujamal yaitu yang tidak diketahui dan terkumpul.
-Lafaz mujmal
a.Lafaz itu mengandung makna lebih dari satu dan tidak ada makna yang menentu ,untuk
diketahui atau lafaz itu musytrak.
b.lafaz-lafaz yang membutuhkan ayat lainnya dalam menjelaskan tata caranya.
c.lafaz yanah maknanya asing ketka digunakan. seperti kata halua dalam firman allah surah
al-maatrij ayat 19.

B.mubayyan
-pengerian mubayyan
Berdasarkan kedua definisi tentang al-Mubayyan di atas, dapat dipahami bahwa yang
dimaksud dengan al-Mubayyan adalah suatu lafal atau perkataan yang jelas maksudnya setelah
mendapatkan penjelasan dari lainnya,baik dari Allah langsung atau melalui penjelasan sunnah
Rasulullah SAW.
a. Mubayyan dengan perkataan; sebagaimana firman Allah swt.;
ٍ‫ﻓَﻤَﻦْ ﻟَﻢْ ﯾَﺠِﺪْ ﻓَﺼِﯿَﺎمُ ﺛَﻼَﺛَﺔِ أَﯾﱠﺎمٍ ﻓِﻲ اﻟْﺤَﺞﱢ وَﺳَﺒْﻌَﺔ‬
‫إِذَا رَﺟَﻌْﺘُﻢْ ﺗِﻠْﻚَ ﻋَﺸَﺮَةٌ ﻛَﺎﻣِﻠَﺔ‬

b. Bayan dengan perbuatan; seperti penjelasan Nabi saw. Pada cara-cara sholat dan
haji:
‫ﺻﻠﻮاﻛﻤﺎرأﯾﺘﻤﻮ ﻧﻲ أﺻﻠﻲ‬

c. Bayan dengan isyarat; Misalnya penjelasan Nabi saw. Tentang jumlah hari dalam
satu bulan. Penjelasan ini diberikan kepada sahabat beliau dengan mengangkat sepuluh jarinya tiga
kali, yakni 30 hari.

d. Bayan dengan meninggalkan sesuatu; misalnya hadits ibnu hibban yang


menerangkan:
‫م ﻋﺪم اﻟﻮﺿﻮءﻣﻤﺎ ﻣﺴﺖ ا ﻟﻨﺎر‬.‫ﻛﺎن اﺧﺮاﻻﻣﺮﯾﻦ ﻣﻨﮫ ص‬
“adalah akhir dua perkara pada Nabi saw. Tidak berwudhu’ karena makan apa yang dipanaskan
api,”

Anda mungkin juga menyukai