Asuhan Keperawatan Teoritis Asfiksia
Asuhan Keperawatan Teoritis Asfiksia
ASFIKSIA
Dosen pembibimbing :
Ns.Yessi Andriani,M.Kep,Sp.Mat
disusun oleh :
(2200212063)
BUKITTINGGI
2023
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS ASFIKSIA
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN
a. Alasan masuk rumah sakit: Ibu S. mengatakan bahwa anak masuk RS karena tidak
langsung menangis setelah lahir (tidak mampu bemapas secara spontan segera setelah lahir).
a. Prenatal
3). Penkes yang didapat : Ny. S mengatakan dulu tidak diajarkan apa-apa.
11). Pemeriksaan kehamilan / meternal screening: USG saat umur kehamilan 8 bulan
b. Natal
c. Postnatal
2). Kebutuhan resusitasi :Ibu mengatakan saat lahir bayi tidak segera menangis, dilakukan
hisap lendir dan pemberian oksigen
4). Interaksi orangtua dan bayi: Ada interaksi antara ibu dengan bayi.
b. Status nutrisi
Bayi Ny. S belum dapat minum, refleks hisap masih lemah sehingga bayi
mendapatkan nutrisi dari OGT baik ASI maupun PASI sebanyak 65 ml/2jam. BBL sebesar
3000 gr. BBK sebesar 3010 gr dan BBS sebesar 3060 gr.
c. Status cairan
Saat ini, kebutuhan cairan bayi S. adalah 160 cc/KgBB/hr 160 x 3060 kg 490
cc/KgBB/hari dengan per oral 8x65cc. Pasien tidak terpasang infus.
d. Aktivitas
Bayi Ny. S berada dalam keadaan lemah dan selalu tertidur, saat dirangsang taktil
hanya sedikit gerakan.
1) . Personal hygiene
2) . Pemberian nutrisi (ASI/PASI) secara bertahap sesuai dengan kondisi bayi
3) . Menimbang berat badan
4) . Mengobservasi vital sign
5) . Memberikan terapi pengobatan sesuai program
6) . Mengatur posisi bayi secara bergantian
7) . Menjaga keseimbangan suhu tubuh bayi
8) . Mengobservasi intake nutrisi dan eliminasi (feses/urin)
9) . Fisioterapi general meliputi excercise dan oral fisioterapi
f. Pemeriksaan Penunjang
1. CT Scan kepala
2. Pemeriksaan mikrobiologi
Kesadaran : Apatis
Kekuatan tonus otot lemah. Bayi tampak gelisah tetapi sedikit bergerak dan tertidur.
e. Mata
Mata tampak ada sekret, sklera jernih, konjungtiva agak pucatdan sudah dapat
membuka secara sempurna
4). THT
c. Palatum : normal
7). Paru-paru
a. Suara napas : sama antara paru kanan dan kiri, bersih, tidak terdengar ronchit,
crackles maupun wheezing.
b. Bunyi napas : terdengar di semua lapang paru
c. Respirasi :spontan, RR=42x/menit
11). Genital : testis sudah turun ke skrotum dan tidak ada tanda-tanda infeksi
14). Kulit
Masalah Keperawatan :
Piracetam 2x75 mg
IX ANALISA DATA
B. DIAGNOSA KEPERAWAN
1.pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas d.d terdapat napas cuping
hidung,retraksi dinding dada
2. resiko perfusi serebral tidak efektif b.d pendarahan intra serebral d.d terdapat pendarahan
subdural minimal di accipital
C. INTERVENSI
C. IMPLEMENTASI
E. EVALUASI