Anda di halaman 1dari 30

BAGIAN KARDIOLOGI LAPORAN KASUS

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER DESEMBER 2023


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HIPERTENSI

OLEH :

Annisa Nabila
11120222180

PEMBIMBING :

dr. A. Widya Roswita

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITRAAN


KLINIK BAGIAN KARDIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSARR
2023
LEMBAR VERIFIKASI

Yang bertanda tangan dibawah ini, Pengelola Stase Terintegrasi Kedokteran Komunitas
menyatakan bahwa :
Nama : Annisa Nabila
NIM : 111 2022 2180
Nama PKM : PKM Layang
Telah menyelesaikan dan lulus Penilaian Stase Terintegrasi Kedokteran Komunitas Bagian
Kardiologi.

Makassar, Desember 2023

Dosen PJ Stase Terintegrasi Dokter Pembimbing Klinik PKM

dr. Hj. Dahliah, M. Kes dr. A. Widya Roswita


LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa :


Nama : Annisa Nabila
NIM : 111 2022 2180
Judul Referat :“Hipertensi”

Telah menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul “Hipertensi ” dan telah disetujui serta
telah dibacakan dihadapan dokter pendidik klinik dalam rangka kepaniteraan klinik pada
Departemen Kardiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

Makassar, Desember 2023


Menyetujui,
Dokter Pembimbing Klinik, Penulis,

dr. A. Widya Roswita Annisa Nabila


Stb. 111 2022 2180
KATA PENGANTAR

Assalamu‘alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala
nikmat kesempatan, kesehatan, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kasus ini dengan judul “Hipertensi” sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan kepaniteraan klinik di Bagian Kardiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, keluarga, sahabat,
serta pengikutnya yang senantiasa istiqamah di jalan islam.
Keberhasilan penyusunan Laporan Kasus ini adalah berkat bimbingan, arahan, serta
dukungan dari berbagai pihak yang telah diterima penulis sehingga segala tantangan dan
rintangan yang dihadapi selama penyusunan Laporan Kasus ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bimbingan
berbagai pihak. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian laporan kasus ini. Semoga amal budi dari semua
pihak mendapatkan pahala dan rahmat yang melimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Aamiin ya rabbal alamin
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh

Makassar, Desember 2023


Hormat Saya

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
BAB II LAPORAN KASUS.......................................................................2

2.1. Identitas Pasien......................................................................2

2.2. Anamnesis..............................................................................2

2.2.1 Keluhan Utama.........................................................................2

2.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang......................................................2

2.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu.........................................................3

2.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga......................................................3

2.2.5 Riwayat Pengobatan.................................................................3

2.2.6 Riwayat Sosial Ekonomi...........................................................3

2.2.7 Riwayat Kebiasaan...................................................................3

2.2.8 Lingkungan...............................................................................3

2.3. Pemeriksaan Fisis..................................................................4

2.3.1 Keadaan Umum........................................................................4

2.3.2 Tanda Vital...............................................................................4

2.3.3 Status Gizi.................................................................................4

2.3.4 Status Internus..........................................................................4

2.4. Pemeriksaan Penunjang........................................................5

2.4.1 Laboratorium............................................................................5
2.4.2 Pemeriksaan Pencitraan............................................................5

2.5. Diagnosis................................................................................5

2.6. Penatalaksanaan....................................................................5

2.6.1 Edukasi......................................................................................5

2.6.2 Farmakologi..............................................................................6

2.7. Karakteristik Demografi Keluarga........................................6

2.8. Diagnostik Holistik.................................................................8

2.8.1 Aspek Personal..........................................................................8

2.8.2 Aspek Klinik.............................................................................8

2.8.3 Aspek Risiko Internal................................................................8

2.8.4 Aspek Risiko External...............................................................9

2.9. Fungsi Keluarga.....................................................................9

2.10.Fungsi Fisiologis (Skor APGAR)..........................................10

2.11.Fungsi Patologis (Skor SCREEM).........................................13

2.12.Struktur Keluarga...................................................................13

2.13.Pola Interaksi Keluarga..........................................................14

2.14.Keadaan Lingkungan Tempat Tinggal.................................14

2.15.Daftar Masalah........................................................................16

2.15.1 Masalah Medis........................................................................16

2.15.2 Masalah Non-Medis................................................................16

2.16.Edukasi................................................................................... 16
BAB III TINJAUAN PUSTAKA................................................................17

BAB IV KESIMPULAN.............................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

Hipertensi berawal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper ialah

tekanan yang berlebihan dan tension ialah tensi. Hipertensi merupakan kondisi

dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam kurun waktu yang

lama) yang dapat menyebabkan kesakitan pada seseorang dan bahkan dapat

menyebabkan kematian. Seseorang dapat disebut menderita hipertensi jika

didapatkan tekanan darah sistolik >140 mmHg dan diastolik >90 mmHg.1,2

Hipertensi disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena gejalanya sering

tanpa keluhan. Biasanya penderita tidak mengetahui kalau dirinya mengidap

hipertensi dan baru diketahui kalau dirinya mengidap hipertensi setelah terjadi

komplikasi. Kebanyakan orang merasa sehat dan energik walaupun hipertensi,

keadaan ini tentu sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian mendadak

pada masyarakat. Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah

stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua

umur di Indonesia. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang

menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal.3


BAB II

LAPORAN KASUS

2.1 Identitas Pasien

Nama : Tn. Y

Umur : 45 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Tinumbu Lrg 142 no.14

Pekerjaan : Guru

Pendidikan : S1

Agama : Islam

Tgl. Pemeriksaan : 27 Desember 2023

2.2 Anamnesis

2.2.1 Keluhan Utama

Pasien datang ke puskesmas Layang dengan keluhan nyeri kepala

2.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang

Seorang pasien laki-laki datang ke Puskesmas Layang dengan keluhan

sering merasakan nyeri kepala. Nyeri ia rasakan hilang timbul dan memberat

ketika pasien sedang stres. Keluhan nyeri dirasakan seperti tertekan benda

berat. Pasien mengatakan tidak ada keluhan berdebar- debar (-), gangguan

penglihatan (-), serta tidak ada keluhan BAK dan BAB. Riwayat penyakit

hipertensi 1 tahun yang lalu dan rutin

mengomsumsi obat tekanan darah tinggi. Riwayat keluhan yang sama pada
keluarga ada yaitu, ibu pasien. Pasien belum mengontrol pola makan ataupun pola

hidupnya dan pasien jarang berolahraga

2.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat hipertensi sejak 1 tahun yang lalu

2.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit yang sama pada keluarga ada yaitu ibu pasien.

2.2.5 Riwayat Pengobatan

Riwayat konsumsi obat penurun darah

2.2.6 Riwayat Sosial Ekonomi

Menengah kebawah

2.2.7 Riwayat Kebiasaan

1) Sehari-hari pasien bekerja sebagai guru disalah satu sekolah menengah

pertama (SMP).

2) Pasien mengatakan jarang berolahraga

2.2.8 Lingkungan

1) Pasien dan keluarga tinggal di lingkungan yang padat penduduk,

memiliki lingkungan yang kurang higenis

2) Sehari-hari tinggal dan melakukan aktivitas disekolah, rumah dan

berinteraksi dengan tetangga

2.3 Pemeriksaan Fisis

2.3.1 Keadaan Umum

Compos Mentis

2.3.2 Tanda Vital


1) Tekanan Darah : 140/80 mmHg

2) Frekuensi Nadi : 87x/menit

3) Frekuensi Napas : 20x/menit

4) Suhu : 36,5oc

2.3.3 Status Gizi

1) Berat Badan : 71 kg

2) Tinggi Badan : 161 cm

3) Lingkar Perut : 115 cm

4) IMT : 20.8 (Normal)

2.3.4 Status Internus

Kepala/Leher

Mata : Konjungtiva anemis-/-, sklera ikterik -/-

THT : Tidak tampak lidah kotor

Thorax

Jantung : BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)

Paru-paru : Suara dasar vesicular, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen

Hepar : Tidak teraba pembesaran

Lien : Tidak teraba pembesaran

Ekstremitas

Akral hangat, sianosis -/-, CRT <2 detik

2.4 Pemeriksaan Penunjang


2.4.1 Laboratorium

Tidak dilakukan pemeriksaan

2.4.2 Pemeriksaan Pencitraan Tidak

dilakukan pemeriksaan

2.5 Diagnosis

Hipertensi

2.6 Penatalaksanaan Komperhensif

2.6.1 Farmakologi

Dokter memberikan tatalaksana yaitu Ramipril 5mg 1x1, Amlodipin 5mg

1x1, Aspilet 8mg 1x1

2.6.2 Edukasi

Pasien di edukasikan untuk mengonsumsi obatnya secara teratur dan

sesuai dengan jadwalnya. Untuk pola makan pada pasien juga di anjurkan

mengontrol konsumsi makanan yang mengandung tinggi garam dan

berminyak.

2.7 Karakteristik Demografi Keluarga

 Nama Kepala Keluarga : Tn. T

 Alamat Lengkap : Jl. Kande no.14

 Bentuk Keluarga : Nuclear Family (Keluarga Inti)


Umur Penderita
No. Nama Kedudukan L/P Pendidikan Pekerjaan

(Thn) klinik

1. Tn. Y Kepala L 45 th S1 Guru Hipertensi

Keluarga

2. Ny. A Ibu P 35 th SMA IRT -

3 An. S Anak P 17 th SMA Pelajar -

 Identitas Pasien

Nama : Tn. Y

Umur : 45 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Tinumbu Lrg. 142 No.14

Pekerjaan : Guru

Pendidikan : S1

Agama : Islam

Tgl. Pemeriksaan : 27 Desember 2023

 Penetapan Masalah Pasien

1) Riwayat Medis : Riwayat hipertensi

2) Riwayat Penyakit Keluarga : Ada anggota keluarga

(keluarga besar) yang menderita penyakit yang sama yaitu

ibu pasien.

3) Riwayat Kebiasaan :

a. Sehari-hari pasien bekerja sebagai guru di salah satu

sekolah menengah pertama (SMP).

b. Pasien mengatakan jarang berolahraga


4) Riwayat Sosial Ekonomi : Menengah kebawah

5) Riwayat Gizi : Normal

2.8 Diagnostik Holistik

2.8.1 Pasien

a) Aspek Personal

1. Keluhan : Pasien datang ke Puskesmas Layang dengan

mengeluhkan nyeri kepala. Riwayat penyakit Hipertensi rutin

mengonsumsi obat, namun tidak mengontrol makanan dan

aktivitasnya sehari-hari

2. Kekhawatiran : Merasa takut bahwa keluhan pasien dapat

memberat dan menyebabkan komplikasi

3. Harapan : Keluhan hilang dan tidak kambuh sehingga dapat

beraktivitas dan bekerja secara normal kembali

4. Presepsi : Keluhan terjadi karena pasien belum memodifikasi gaya

hidup

b) Aspek Klinis

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien didiagnosa dengan

Hipertensi

c) Aspek Risiko Internal

Faktor Riwayat keluarga hipertensi, suka mengonsumsi makanan asin dan

gorengan, jarang berolahraga.


d) Aspek Risiko Eksternal
Kurangnya pengetahuan keluarga untuk memotivasi pasien agar selalu

menjaga pola hidupnya seperti mengingatkan pasien mengenai asupan

makananya dengan cara mengatur diet rendah garam dan mendorong

pasien untuk berolahraga secara teratur.

e) Derajat Fungsional

Derajat 2 yaitu pasien masih mampu melakukan pekerjaan ringan sehari-

hari di dalam maupun luar rumah.

2.9 Fungsi Keluarga

No Fungsi Isian

1. Biologis A. Anggota Keluarga

1. Ayah (Kepala Keluarga)

2. Ibu

3. Anak

Bentuk keluarga pada pasien ini adalah

Nuclear Family (Keluarga Inti)

B. Riwayat Kelahiran

1. Pasien lahir normal.

C. Penyakit yang Pernah Diderita

- Pasien menderita hipertensi 

sejak 1 tahun yang lalu

- Nyeri Kepala

D. Penyakit yang Diderita Saat Ini

1. Hipertensi

E. Riwayat Konsumsi Obat:

Pasien rutin konsumsi obat


antihipertensi

2. Sosial A. Kedudukan sosial bermasyarakat : warga

biasa

B. Keaktifan dalam kegiatan masyarakat :

Sikap pasien dan keluarganya ditengah

masyarakat sangat baik. Dimana pasien dan

keluaganya saling mengenal dan

sangat akrab dengan tetangga

3. Psikologis A. Penderita tinggal di rumah pribadi bersama

istri dan anaknya

B. Hubungan antar anggota keluarga :

Hubungan dengan keluarga baik

C. Penyelesaian masalah dalam keluarga :


Pasien berkomunikasi dengan anggota
keluarga, dam memberi semangat serta solusi
akan kesembuhan pasien.
4. Ekonomi dan Pemenuhan A. Penghasilan utama keluarga dari :
Kebutuhan
pasien / kepala keluarga

B. Pekerjaan pasien : Guru

C. Sehari-hari makan dengan :

- Nasi, ikan, sayur

Biaya Berobat : Pasien BPJS

5. Penguasaan Masalah dan A. Keputusan penting keluarga diputuskan


Kemampuan Beradaptasi
oleh: Ayah sebagai kepala keluarga

B. Cara menyelesaikan maslaah dengan

keluarga: Pasien berusaha untuk berdiskusi

dengan keluarga lainnya untuk

menyelesaikan masalah bersama-sama

C. Hubungan dengan masyarakat sekitarnya:


Pasien dengan tetangga saling mengenal satu

sama lain
2.10 Fungsi Fisiologis (Skor APGAR – Adaptation, Partnership,

Growth, Affection, Resolve)

Family APGAR
Nama anggota keluarga : Tn.S Sering Kadang Jarang

Posisi dalam keluarga : Anak 2 1 0

A Saya puas bahwa saya dapat kembali



ke keluarga saya bila saya menghadapi

masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya



membahas dan membagi masalah

dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya



menerima dan mendukung keinginan saya

untuk melakukan kegiatan baru

atau hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya



mengekspresikan kasih saying dan

merespon emosi saya seperti

kemarahan, perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya



dan saya membagi waktu bersama

sama
Fungsi fisiologis Ny. C dengan APGAR Score dapat dijelaskan sebagai

berikut :

- Adaptation : Dalam menghadapi masalah hidup. Tn.T sering memecahkan

masalah bersama anggota keluarga yang lain

- Partnership : Tn. T kadang-kadang meminta pendapat dengan anggota

keluarga yang lain.

- Growth : Tn. T sering berdiskusi bersama anggota keluarga lainnya seperti

istri dan anaknya untuk menentukan suatu keputusan yang akan diambil.

- Affection : Antara anggota keluarga saling mendukung, memperhatikan dan

menunjukkan kasih sayang satu sama lain.

- Resolve : Tn.S sering menghabiskan waktu dengan keluarga di rumah

2.11 Fungsi Patologis (SCREEM - Social, Cultural, Religion,

Education, Economic, Medical)

Fungsi patologis dari keluarga Ny. C dinilai dengan menggunakan alat

S.C.R.E.E.M

Sumber Patologis Ket

Social Ikut berpartisipasi dalam kegiatan di Baik

lingkungannya

Culture Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, Baik

dapat dilihat dari sikap pasien dan keluarganya yang

menghargai adat istiadat

dalam kehidupan sehari-hari

Religious Pemahaman terhadap ajaran agama baik Baik

Economic Masalah keuangan mempersulit keluarga Baik

untuk kehidupan sehari hari

Educational Tingkat Pendidikan dan pengetahuan keluarga Baik

ini kurang baik


Medical Keluarga ini mengaggap pemeriksaan rutin Baik

Kesehatan sebagai kebutuhan

Kesimpulan :

Dalam keluarga pasien Tn.T tidak terdapat gangguan pada fungsi

patologisnya. Pasien dan tetangga saling mengenal dan hidup rukun dalam

bertetangga

2.12 Pola Interaksi Keluarga

Informasi pada pola keluarga

Tn.Y

Istri Anak

Keterangan

: Hubungan Baik antar anggota keluarga

2.13 Keadaan Lingkungan Tempat Tinggal


Keadaan Rumah dan Lingkungan

Teras Rumah

Ruang Tamu
Ruang Tengah

Kamar 1
Kamar 2

Kamar 3
Toilet 1

Toilet 2 dan 3

Dapur dan

Ruanng makan
Mushollah

a. Ukuran Rumah 8mx 8m

b. Ruang Tamu Ruang tamu rapi dan bersih

c. Ruang Keluarga Ruang keluarga rapi dan bersih

d. Kamar Tidur 3 kamar tidur

e. Kamar Mandi 3 kamar mandi

f. Dapur Dapur bersih

g. Dinding Rumah Batu bata dan di semen

h. Ventilasi Rumah Baik

i. Lantai Rumah Tehel

j. Sumur/Sumber Air Sumber Air

k. Septi Tank Ada


l. Tempat Pembuangan Ada
Sampah
Denah Rumah

Lantai 1

TOILET 1 TOILET 2TOILET 3

KAMAR 2 KAMAR 1

DAPUR DAN RUANG MAKAN

KAMAR 3

RUANG TENGAH

MUSHOLLA
RUANG TAMU

TERAS
2.15 Daftar Masalah

2.15.1 Masalah Medis

Tn.Y berusia 45 tahun yang kesehariannya menjaga warung miliknya, saat ini

Tn.Y didiagnosis Hipertensi dan telah meminum obat hipertensi secara teratur

tetapi tidak menjaga pola hidupnya. Pasien sering mengonsumsi makanan asin

dan gorengan, serta jarang berolahraga

2.15.2 Masalah Non Medis

Tidak terdapat masalah non-medis pada Tn. Y

2.16 Edukasi

 Pasien diedukasi untuk rajin mengkonsumsi obat hipertensi seumur hidup

 Pasien diedukasi untuk menjaga diet dan pola makannya. Pasien diedukasi

untuk konsumsi makanan rendah garam untuk mengontrol tekanan darah

pasien sehingga dapat mengurangi rasa pusing

 Pasien diedukasi untuk memperbaiki pola tidur serta meminta dukungan

keluarga dalam mengurangi rasa stress yang dialami pasien.


BAB III
KESIMPULAN

Hipertensi adalah isu kesehatan masyarakat yang penting dimana jarang

menyebabkan gejala atau keterbatasan nyata pada kesehatan fungsional pasien.

Hipertensi adalah faktor resiko utama pada penyakit jantung koroner, gagal

jantung, serta stroke. Hipertensi di klasifikasikan menjadi dua, yaitu Hipertensi

Primer (Esensial) dan Hipertensi sekunder. Seseorang dapat disebut menderita

hipertensi jika didapatkan tekanan darah sistolik >140 mmHg dan diastolik >90

mmHg.4,5

Kasus hipertensi menurut Data WHO 2015 menunjukkan sekitar 1,13

miliar orang di dunia menderita hipertensi, yang berarti setiap 1 dari 3 orang di

dunia terdiagnosis menderita hipertensi, hanya 36,8% di antaranya yang minum

obat.Hipertensi kini telah menjadi penyakit degeneratif yang diturunkan kepada

anggota keluarga yang memiliki riwayat kejadian hipertensi.6

Faktor penyebab terjadinya hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat

keluarga, genetik (faktor resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan

merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik, stress, penggunaan estrogen dan salah

satunya yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi adalah pola konsumsi

garam dengan intake berlebihan. Penyebab hipertensi diantaranya adalah

konsumsi makanan asin, kafein, konsumsi mono sodium glutamat (vetsin, kecap,

pasta udang).4

Hipertensi dapat disertai gejala ataupun tanpa gejala yang memberi

ancaman terhadap kesehatan secara terus-menerus. Gejala yang sering


muncul berupa nyeri kepada kepala atau rasa berat pada tengkuk, vertigo, merasa

selalu berdebar-debar, merasa mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging,

serta dapat mengalami mimisan. Jika terjadi peningkatan tekanan darah dalam

kurun waktu lama dapat menyebabkan rusaknya jaringan pada ginjal atau biasa

disebut gagal ginjal, juga dapat terjadi jantung koroner serta gangguan pada otak

yang dapat menimbulkan penyakit stroke, sehingga sangat penting untuk

mendeteksi lebih awal tekanan darah agar lebih mudah mendapatkan pengobatan.1

Untuk mengatasi hipertensi dapat dilakukan berbagai upaya yaitu dapat

dilakukan pengendalian tekanan darah dengan cara pemberian terapi non

farmakologis berupa: modifikasi gaya hidup, mengurangi berat badan, pembatasan

asupan natrium, modifikasi diet rendah lemak, pembatasan alkohol, pembatasan

kafein, teknik relaksasi, dan menghentikan kebiasaan merokok. Terapi

farmakologi berupa pemberian obat dengan Jenis-jenis medikasi antihipertensi

meliputi diuretik, penyekat beta adregenik atau beta-blocker, vasodilator, penyekat

saluran kalsium dan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE).1


DAFTAR PUSTAKA

1. Ainurrafiq A, Risnah R, Ulfa Azhar M. Terapi Non Farmakologi Dalam


Pengendalian Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi: Systematic Review.
Media Publ Promosi Kesehat Indones. 2019;2(3):192-199.
Doi:10.56338/Mppki.V2i3.806

2. Terapi Perilaku Kognitif Pada Pasien Hipertensi - Ns. Alfeus Manuntung,


S.Kep., M.Kep. - Buku. Accessed May 4, 2023.

3. Harahap DA, Aprilla N, Muliati O. Hubungan Pengetahuan Penderita


Hipertensi Tentang Hipertensi Dengan Kepatuhan Minum Obat
Antihipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kampa Tahun 2019. J Ners.
2019;3(2):97-102.
Http://Journal.Universitaspahlawan.Ac.Id/Index.Php/Ners

4. Purwono J, Sari R, Ratnasari A, Budianto A. Pola Konsumsi Garam


Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia. J Wacana Kesehat.
2020;5(1):531. Doi:10.52822/Jwk.V5i1.120

5. Sitepu TM, Mayasari D. Penatalaksanaan Holistik Pada Pasien Hipertensi


Dan Obesitas Derajat II Dengan Riwayat Stroke Melalui Pendekatan
Kedokteran Keluarga. Medula. 2020;9(10):676-684.
Http://Repository.Lppm.Unila.Ac.Id/Id/Eprint/25856

6. Arum YTG. Hipertensi Pada Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun). Higeia J
Public Heal Res Dev. 2019;1(3):84-94.

Anda mungkin juga menyukai