Anda di halaman 1dari 2

Nama: Rafli Nur Ikhsan

NIM: 2007125611

Hakikat PKN Dalam Pengembangan Kemampuan Utuh Sarjana Dan Profesional

Seorang sarjana atau profesional sebagai bagian dari masyarakat indonesia yang terdidik perlu
memahami tentang Indonesia, memiliki kepribadian Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan
mencintai tanah air Indonesia.

Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia, yang dimaksud
warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi, memberikan
pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua, serta diharapkan peserta didik
menjadi manusia yang lebih baik dan sesuai ketentuan Pancasila dan UUD RI 1945. PKN sebagai mata
kuliah wajib karena untuk membentuk jiwa nasionalis dan cinta tanah air.

Secara historis, Pendidikan Kewarganegaraan telah dimulai jauh sebelum Indonesia diproklamasikan
sebagai negara merdeka. Dengan berdirinya Organisasi Boedi Oetomo (1908) disepakati sebagai Hari
Kebangkitan Nasional dan pada saat itu mulai tumbuh jiwa nasionalisme.

Konsep Dan Urgensi PKN Dalam Pencerdasan Kehidupan Bangsa

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
dikemukakan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dapat menjadi sumber
penghasilan, perlu keahlian, kemahiran, atau kecakapan, memiliki standar mutu, ada norma
dandiperoleh melalui pendidikan profesi.

Secara konseptual, istilah kewarganegaraan tidak bisa dilepaskan dengan istilah warga negara.
Selanjutnya, ia juga berkaitan dengan istilah pendidikan kewarganegaraan. Dalam literatur Inggris
ketiganya dinyatakan dengan istilah citizen, citizenship dan citizenship education.
Esensi dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan untuk Masa Depan

Menurut penjelasan Pasal 35 ayat 3 Undang-Undang RI nomor 12 tahun 2012 tentang


Pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan mata kuliah Pendidikan Pancasila adalah pendidikan
untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi
bangsa Indonesia.Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi Pendidikan Pancasila yang
meliputi:
1. Pengantar Perkuliahan Pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pencasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu Pendekatan pembelajaran.
Ilmu pendekatan Pembelajaran yang direkomendasikan dalam Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa student centered
learning, untuk memahami dan menghayati nilai- nilai Pancasila baik sebagai etika, filsafat
negara, ideologi bangsa secara scientific. Dengan harapan nilai-nilai Pancasila akan
terinternalisasi sehingga menjadi guiding principles atau kaidah penuntun bagi mahasiswa
dalam mengembangkan jiwa profesionalismenya, sesuai dengan JurusanProgram Studi masing-
masing.
Implikasi dari Pendidikan Pancasila tersebut adalah agar mahasiswa dapat menjadi insan
profesional yang berjiwa Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Selain itu,
urgensi Pendidikan Pancasila adalah untuk membentengi dan menjawab tantangan perubahan-
perubahan di masa yang akan datang. Aktivitas: Berdasarkan penjelasan di atas, Anda
dipersilahkan untuk mengemukakan hal yang paling pokok untuk dipelajari dari Pendidikan
Pancasila guna menghadapi masa depan.

Anda mungkin juga menyukai